Bahan Karet Buku Siswa Kelas 8 SMP IPA Semester 1 Backup Data www.dadangjsn.blogspot.com

Ilmu Pengetahuan Alam 117 1. NBR Nytrile Butadiene Rubber. NBR memiliki ketahanan yang tinggi terhadap minyak, digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran, seal, gaskot, serta peralatan lain yang banyak dipakai dalam kendaraan bermotor. 2. CR Chloroprene Rubber, CR dengan ciri tahan terhadap nyala api, digunakan sebagai bahan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gaskot, dan sabuk pengangkut. 3. IIR Isobutene Isoprene Rubber, IRR mempunyai sifat kedap air, digunakan untuk bahan ban bermotor, pembalut kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki, tempat penyimpan lemak dan minyak. Mengidentiikasi Bahan Karet Alami dan Buatan Apa yang kamu siapkan? 1. Lima macam benda yang terbuat dari karet balon karet, gelang karet, bola bekel, dot bayi,karet penghapus atau benda dari bahan karet 2. 100 cc minyak tanah 3. Botol selai ukuran 200 cc Apa yang kamu lakukan 1. Bekerjalah dengan kelompokmu 2. Kumpulkan 5 macam barang bekas yang terbuat dari bahan karet misalnya: karet penghapus, karet gelang, bola bekel, dot bayi, balon karet, dan bahan lain yang terbuat dari karet yang ada di sekitarmu. 3. Teliti dan identiikasi sifat bahan tersebut satu-per satu dengan cara berikut. a. Ukurlah masing-masing bahan dengan alat ukur yang sesuai, misalnya dengan penggaris, meteran atau jangka sorong. Catat masing-masing bahan pada Tabel 4.10 b. Rendamlah bahan-bahan tersebut ke dalam botol selai yang berisi minyak tanah selama 6 jam. Hati-hati dalam melakukan kegiatan ini, dan jauhkan dari api. 4. Catat data yang kamu peroleh ke dalam Tabel 4.3 Kelas VIII SMP MTs Semester 1 118 Tabel 4.10 Data Pengamatan Identiikasi Karet Alam dan Sintetis No. Nama Bahan Ukuran Sebelum Direndam Ukuran Sesudah Direndam 1. 2. 3. 4. 5. Jawablah 1. Setelah bahan-bahan tersebut direndam minyak tanah apakah ukurannya berubah? 2. Bahan-bahan apa sajakah yang ukurannya berubah? Mengapa demikian? 3. Bahan-bahan apa sajakah yang ukurannya tidak berubah? Mengapa demikian? 4. Berdasarkan data tersebut, apa saja yang termasuk bahan karet alami? dan bahan apa saja yang tergolong karet sintetis?

C. Bahan Tanah Liat dan Keramik

Coba perhatikan piring yang kamu pakai, pot bunga dari tembikar, serta vas bunga dari keramik. Apakah kamu pernah berpikir bahwa benda-benda tadi berasal dari bahan yang sama yaitu tanah liat? Kita banyak menggunakan barang pecah belah yang terbuat dari bahan lempung atau tanah liat dalam kehidupan kita sehari-hari. Tanah liat merupakan bahan Gambar 4.8 Berbagai produk tanah liat Ayo Kita Pelajari Pada sub bab ini kamu mempelajari tentang keramik dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari Kosakata 1. Terakota 2. Gerabah 3. Keramik 4. Porselin 5. Semen Ilmu Pengetahuan Alam 119 dasar yang dipakai dalam pembuatan keramik. Secara kimiawi tanah liat termasuk hidrosilikat alumina. Sifat isik tanah liat yaitu plastis bila keadaan basah, keras bila kering, dan bila dibakar menjadi padat dan kuat. Secara umum barang-barang yang dibuat dari tanah liat dinamakan keramik. Namun, saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Keramik dibedakan menjadi dua kelompok yaitu keramik tradisional yang bahan bakunya dari tanah liat dan keramik halus atau keramik teknik yang bahan bakunya dari oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam Al 2 O 3 , ZrO 2 , MgO, dan lainnya. Keramik halus ini penggunaanya sebagai elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis. Berdasarkan komposisi tanah liat dan suhu pembakarannya, keramik tradisional dibedakan menjadi tembikar terakota, gerabah earthenware, keramik batu stoneware, dan porselen porcelain. Terakota atau tembikar adalah produk yang bahan bakunya dari tanah liat dengan pembakaran sekitar 1000 o C. Gerabah adalah produk yang bahan bakunya dari tanah liat dengan pembakaran 1200 o

C. Bahan baku keramik

batu adalah tanah liat dengan campuran bahan lain diantaranya kuarsa dan air, dibakar sampai suhu 1200 o C-2000 o C. Porselin dibuat dari bahan yang mirip dengan keramik tetapi baru mulai matang pada pembakaran 15000 o C. Berikut beberapa contoh produk yang terbuat dari bahan baku tanah liat. 1. Batu bata merah, genting, lubang angin- angin hiasan genting, merupakan jenis produk terakota atau tembikar. 2. Kendi, gentong, cobek, tutup pengukus, pot bunga, dan celengan dari tanah liat merupakan jenis produk gerabah. 3. Mangkuk sayur, piring, cangkir, tatakan, dan teko merupakan produk jenis keramik. 4. Tegel, perlengkapan saniter bak pencuci, bak mandi, dan isolator listrik merupakan produk jenis porselin. Kualitas terakota, gerabah, dan keramik lebih rendah dari porselin. Secara kasat mata sulit membedakan kualitas produk tanah liat dari tembikar sampai porselin, karena yang membedakan adalah komposisi kandungan mineral dari bahan dan tingkat pembakarannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk Sumber: Malt Banks, 2011 Gambar 4.10. Genting pada atap rumah Gambar 4.9. Batu bata Kelas VIII SMP MTs Semester 1 120 membedakan tingkat pembakarannya adalah mengetahui perbedaan suara dari suatu keramik yang telah dibakar. Makin nyaring suara suatu keramik disentuh atau dipukul, maka makin tinggi juga suhu pembakarannya. Tanah liat menjadi bahan utama dari produk gerabah. Selain produk gerabah, tanah liat juga dapat dibuat menjadi bahan pembuat keramik. Saat ini keramik dapat dibuat dengan bahan tanah liat yang sudah dalam bentuk kemasan siap pakai, dikenal dengan Ready mix. Peralatan yang diperlukan untuk membuat keramik, antara lain mixer digunakan untuk mengaduk bahan keramik, glasir yang berfungsi mengkilapkan, cetakan gypsum, penggiling glasir, rak pengering, pencelup glasir, dan oven atau tungku pemanas. 1.Teknik Pembuatan Keramik Pembuatan keramik umumnya dilakukan dengan tiga teknik pembentukan keramik, yaitu: a. pembentukan tangan langsung hand building. b. teknik putar throwing, dan c. teknik cetak casting.

2. Secara umum langkah-langkah pembuatan keramik sebagai berikut.

a. Tahap pembentukan, yaitu tahap pengubahan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. b. Pengeringan, bertujuan untuk menghilangkan air yang terikat pada badan keramik. c. Pembakaran, yaitu proses mengubah bahan yang rapuh menjadi bahan yang padat, keras, dan kuat. d. Glasir, untuk melapisi permukaan keramik melalui proses pengeringan. Glasir merupakan material yang terdiri atas beberapa bahan tanah atau batuan silikat yang akan membuat permukaan keramik seperti gelas yang mengkilap. Sumber: Sira Anamwong, 2013 Gambar 4.11 Produk keramik Sumber: Frans. H, Tanpa tahun Gambar 4.12 Penuangan adonan keramik