Perancangan Sistem Informasi Penyewaan Rental DVD VCD Berbasis Web Di ULtra Disc Bandung

(1)

1 1.1LATAR BELAKANG

Peranan teknologi informasi memiliki pengaruh yang sangat besar pada kehidupan manusia. Hal ini terjadi karena dengan teknologi informasi yang ada, manusia dapat membuat apa saja menjadi lebih mudah.Selain itu teknologi informasi juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam terselenggara dan terlaksananya sistem informasi dengan baik. Sistem informasi yang didukung dengan teknologi informasi yang handal, dapat menciptakan suatu keefektifan dan keselarasan kinerja dalam suatu perusahaan. Dalam hal ini komputer juga memiliki peranan yang sangat membantu dalam menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Sistem informasi memiliki peranan penting dalam mendorong ketersediaan informasi dan berjalanya komunikasi, selain itu dapat juga menyediakan suatu sistem solusi berupa aplikasi perangkat lunak untuk dapat menyelesaikan suatu masalah diberbagai sector. Sehingga mendorong setiap instansi baik itu pemerintahan, swasta maupun perorangan untuk menggunakan dan memanfaatkanya.

Ultra disc merupakan salah satunya frenchise rental DVD/VCD, ultra disc ini bergerak di

bidang penyewaan DVD/VCD yang memiliki berbagai macam katalog seperti Drama, Action,

kartun, Romantic, Musical dan Katalog yang terbaru. dengan adanya rental DVD/VCD di ultra disc dapat mempermudah konsumen untuk menyewa DVD/VCD tersebut.


(2)

Pada saat ini perkembangan ilmu teknologi khususnya yang berhubungan dengan teknologi informasi sangat berkembang dengan cepat. Kebutuhan akan penyajian informasi yang cepat dan akurat ini semakin dibutuhkan oleh berbagai pihak, baik kalangan pemerintah, swasta maupun perorangan. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan tersebut tidak mungkin dapat terwujud tanpa dukungan dari pihak-pihak yang bersangkutan.

Dalam kegiatan operasional suatu frenchise perlu adanya suatu alat bantu yang akan memudahkan pihak frenchise ataupun konsumen, konsumen merupakan pelaku yang mengkonsumsi berbagai bentuk produk ataupun jasa sehingga di perlukanya pelayanan yang maksimal untuk dapat memuaskan pihak konsumen, pihak konsumen pada ULTRA DISC yaitu pelanggan ataupun calon pelanggan.

Penyewaan DVD/VCD “ULTRA DISC”, yang bergerak dibidang “penyewaan DVD/VCD

yang salah satunya memiliki penyewaan DVD/VCD, sistem informasi yang ada di ultra disc masih memiliki masalah yaitu, peminjaman dan pengembalian masih menggunakan Microsoft acces, perhitungan pinjaman dan denda masih menggunakan Microsoft acces, dalam pembuatan laporan masih sulit digunakan sehingga menimbulkan keterlambatan.

Penyelesaian dan jawabannya adalah Perancangan sistem informasi penyewaan

DVD/VCD berbasis Web di ultra disc bandung tersebut. Umumnya dalam pelaksanaan pekerjaan

saat ini, masih dilakukan secara manual dalam menginput data, yang salah satunya adalah penyewaan DVD/VCD di kota bandung.

Berdasarkan fakta di atas, maka diperlukan suatu perancangan sistem informasi di ULTRA DISC yang dapat mempermudah dalam proses informasi penyewaan dan pengeluaran


(3)

BERBASIS WEB DI ULTRA DISC BANDUNG”. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Untuk mendapatkan identifikasi dan rumusan masalah yang ada di sana penulis melakukan penelitian ke ULTRA DISC, sehingga dapat menyimpulkan identifikasi dan rumusan masalah sebagai berikut.

1.2.1 Identifikasi

Disimpulkan dari latar belakang penelitian yang telah di kemukakan diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di ULRTA DISC sebagai berikut:

1. Pada saat pelanggan melakukan peminjaman dan pengembalian masih menggunakan

Microsoft Acces sehingga data-data yang masuk dan keluar belum akurat.

2. Keterbatasan bagian sales untuk memberika informasi dan promosi rental DVD/VCD

ultra disc.

3. Masih terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan – laporan film yang disewa dan

dikembalikan.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem informasi penyewann DVD/VCD di ultra disc yang sedang berjalan.?

2. Bagaimana sistem informasi pembuatan laporan film yang keluar masuk , tidak terjadi


(4)

4. Bagaimana penerapan sistem informasi penyewaan rental DVD/VCD di ultra disc.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Sebagai upaya memperjelas penelitian ini, penulis juga menerangkan maksud dan tujuan dari penelitian.

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini penulis dapat merancang sistem informasi penyewaan rental DVD/VCD, agar mempermudah member dalam melakukan penyewaan film secara online di ultra disc bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Penelitian dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENYEWAAN RENTAL DVD/VCD BERBASIS WEB DI ULTRA DISC BANDUNG”

bertujuan :

1. Untuk mengetahui sistem informasi yang sedang berjalan diultra disc.

2. Untuk mengembangkan perancangan system informasi dalam membuat laporan yang

keluar dan masuk.

3. Untuk menguji sistem informasi penyewaan yang dilakukan ultra disc.

4. Untuk menerapkan sistem informasi penyewaan rental DVD/VCD ultra disc.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang akan didapat dari penelitian ini, penulis membaginya menjadi dua yaitu kegunaan praktis dan akademis, yang akan dijelaskan pada sub-sub bab berikut:


(5)

A. Bagi Perusahaan.

Hasil penelitian di harapkan menjadi perbandingan antara Manajemen Informatika dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan sehingga bias di bandingkan dan bisa menguntungkan berbagai pihak-pihak yang terkait.

B. Bagi Penelitian Lain

Hasil penelitian ini diharapkan serta memotivasi semangat para pegawai untuk dapat lebih meningkatkan kualitas kerja dan pelayanan terhadap konsumen

1.4.2 Kegunaan Akademis

Membandingkan antara teori yang telah di dapat diperkuliahan dengan kenyataan sesunguhnya yang ada di ultra disc, serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang tadinya tidak tahu sekarang jadi tahu tentang system informasi yang sebenarnya terutama mengenai perancangan system informasi penyewaan DVD/VCD di ultra disc.

1.5 Batasan Masalah

Pada batasan masalah ini penulis di fokuskan pada perancangan system informasi penyewaan rental DVD/VCD saja, sedangkan pemesanan tidak penulisa bahas, karena mengingat rental DVD/VCD ini tidak memiliki ruang lingkup kegiatan bisnis yang cukup luas, maka di dalam pembuatan system informasi penyewaan ini memiliki suatu batasan-batasan masalah yang ada di rental tersebut yaitu sebagai berikut:


(6)

bandung tengah, bandung barat, bandung utara dan bandung timur dan tidak mencangkupi wilayah yang ada di luar kota bandung.

2. Sistem yang di rancang hanya pada tahapan implementasi secara real, sehingga untuk

pemeliharaan sistem tidak dilakukan.

3. Sistem informasi pemesanan/penyewaan film berbasis web pada rental DVD/VCVD

diultra disc ini menyediakan dengan pembayaran transfer antar bank yang sudah tersedia diultra disc yaitu BCA dan BNI.


(7)

1.6 Lokasi dan Waktu / Jadwal Penelitian

JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan

2010-2011

November Desember Januari Februari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Identifikasi

kebutuhan

2 Pengumpulan

Kebutuhan

3 Analisis

4 Perancangan dan

coding

(pembangunan prototyping)


(8)

8

2.1. Sistem

Dalam kehidupan sehari-hari tanpa di sadari, penulis selalu berada di dalam

sebuah sistem. Istilah “Sistem” sekarang ini banyak diterapkan dalam segala bidang,

konsep-konsep yang berhubungan dengan sistem telah diterapkan dalam berbagai rancangan sistem terhadap pemecahan masalah. Model dasarnya adalah masukan, pengolahan dan keluaran data-data yang ada.

2.1.1. Pengertian Sistem

Dalam kehidupan sehari-hari tanpa di sadari, kita selalu berada di dalam sebuah

sistem. Istilah “Sistem” sekarang ini banyak diterapkan dalam segala bidang,

konsep-konsep yang berhubungan dengan sistem telah diterapkan dalam berbagai rancangan sistem terhadap pemecahan masalah. Model dasarnya adalah masukan, pengolahan dan keluaran.

2.1.2. Bentuk Umum Sistem

Bentuk umum sistem dari suatu sistem terdiri atas masukan (Input), proses dan

keluaran ( Output), dalam bentuk umum sistem ini terdapat satu atau lebih – masukan


(9)

Gambar : 2.1. Bentuk Umum Sistem

[Sumber : Zulkifli Amsyah,2001 : 27]

2.1.3. Elemen - elemen Sistem

Elemen sistem yang terdapat dalam sistem meliputi : tujuan sistem, batasan

sistem, kontrol sistem, input, proses, output, dan umpan balik. Hubungan antara elemen –

elemen dalam system dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar : 2.2. Elemen-elemen Sistem

[Sumber : Andi Kristanto, 2003:65,Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya]

Input Proses

Output

TUJUAN BATASAN KONTROL

INPUT PROSES OUTPUT


(10)

Dari gambar diatas, bisa dijelaskan sebagai berikut : Tujuan, batasan dan kontrol sistem akan berpengaruh pada input, proses dan output. Input yang masuk dalam sistem

akan diproses dan diolah sehingga menghasilkan output.

a. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem yang dibuat tersebut, tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan-peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya-biaya yang dikeluarkan, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan yang lain.

c. Kontrol Sistem

Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa kontrol terdapat

masukan data (input), kontrol terhadap keluaran data (output), kontrol terhadap

pengolahan data, kontrol terhadap umpan balik dan sebagainya.

d. Input

Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.


(11)

e. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna. Misalnya sistem produksi akan mengolah bahan baku yang berupa bahan mentah menjadi bahan jadi yang siap untuk digunakan.

f. Output

Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa berupa laporan grafik, diagram batang dan sebagainya.

g. Umpan Balik

Umpan Balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari ouput yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat berupa perbaikan sistem, pemeliharaan sistem, dan sebagainya.

Untuk melakukan umpan balik ini tidak penulis lakukan, dikarenakan kegiatan dari penelitian yang penulis lakukan hanya sampai pada tahap testing dan untuk pengembangan lebih lanjutnya penulis berharap umpan balik ini dapat dilakukan oleh peneliti berikutnya.

2.2. Informasi

Bagian ini akan memaparkan tentang konsep dasar dari informasi yang akan dibahas dalam beberapa sub-sub bab yang penulis susun seperti berikut:


(12)

2.2.1. Pengertian Informasi

Menurut Andi Kristanto (2008:7) informasi adalah suatu kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati. Suatu organisasi tanpa adanya suatu informasi maka organisasi tersebut tidak bisa berjalan dan tidak bisa beropersi. Dengan kata lain sumber informasi adalah data. Data menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan didalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.

Secara rinci definisi data adalah sebagai berikut:

1. Data adalah pengambaran dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.

2. Data adalah kenyataan yang mengambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata.

2.2.2 Ciri – ciri Informasi

Menurut Gelinas (2002) Suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri: Sedangkan menurut Gelinas (2002) Ciri-ciri informasi adalah :

1. Efektifitas artinya informasi harus sesuai dengan kebutuhan pemakai dalam mendukung suatu proses bisnis, termasuk informasi tersebut harus disajikan dalam waktu yang tepat, format yang tepat sehingga dapat dipahami, konsisten dengan format yang sebelumnya, isinya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan.

2. Efisiensi artinya informasi dihasilkan melalui penggunaan sumber daya yang optimal.

3. Confidensial artinya memperhatikan perlindungan terhadap informasi sensitif dari pihak yang tidak berwenang.


(13)

4. Integritas artinya informasi yang dihasilkan harus merupakan hasil pengolahan data yang terpadu berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.

5. Ketersediaan artinya informasi yang diperlukan harus selalu tersedia kapan pun saat diperlukan. Untuk itu diperlukan pengamanan terhadap sumberdaya informasi. 6. Kepatuhan artinya informasi yang dihasilkan harus patuh terhadap undang-undang

atau peraturan pemerintah serta memiliki tanggungjawab baik terhadap pihak internal maupun pihak eksternal organisasi perusahaan.

7. Kebenaran artinya informasi telah disajikan oleh sistem informasi dengan benar dan dapat dipercaya sehingga dapat digunakan oleh manajemen untuk mengoperasikan perusahaan.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Zulkifli (2001:4) Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan saling bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.

Tabel 2.1

Definisi Sistem Informasi dari Beberapa Sumber

Sumber Definisi

Alter (1992) Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur

kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Bodnar dan Hopwood (1993)

Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk


(14)

yang berguna.

Hall (2001) Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur

formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi untuk tujuan yang spesifik. Turban, McLean,

dan Wetherbe (1999)

Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan

menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

Wilkinson (1992) Sistem informasi adalah kerangka kerja yang

mengkoordinasikan sumber daya (manusia,

komputer) untuk mengubah masukan (input)

menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Sumber : Zulkifli (2001:4). Pengenalan Sistem Informasi

Sebagaimana tercantum pada tabel 2.1, diatas ada beragam definisi informasi. Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

2.4 Penyewaan

Pengertian Penyewaan dan perjanjian penyewaan menurut The Kentong dari

http://myklangenan.blogspot.com/. Sewa menyewa adalah suatu perjanjian atau kesepakatan di mana penyewa harus membayarkan atau memberikan imbalan atau manfaat dari benda atau barang yang dimiliki oleh pemilik barang yang dipinjamkan. Hukum dari sewa menyewa adalah mubah atau diperbolehkan. Contoh sewa menyewa dalam kehidupan sehari-hari misalnya seperti kontrak mengontrak gedung kantor, sewa lahan tanah untuk pertanian, menyewa / carter kendaraan, sewa menyewa vcd dan dvd original, dan lain-lain.


(15)

Dalam sewa menyewa harus ada barang yang disewakan, penyewa, pemberi sewa, imbalan dan kesepakatan antara pemilik barang dan yang menyewa barang. Penyewa dalam mengembalikan barang atau aset yang disewa harus mengembalikan barang secara utuh seperti pertama kali dipinjam tanpa berkurang maupun bertambah, kecuali ada kesepatan lain yang disepakati saat sebelum barang berpindah tangan.

2. 4. 1 Perjanjian sewa menyewa

Perjanjian sewa-menyewa diatur di dalam Buku III KUH Perdata yang berjudul

Tentang Sewa-Menyewa” yang meliputi pasal 1548 sampai dengan pasal 1600 KUH Perdata. Definisi perjanjian sewa-menyewa menurut Pasal 1548 KUH Perdata

menyebutkan bahwa: “ Perjanjian sewa-menyewa adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainya kenikmatan dari suatu barang, selama waktu tertentu dan dengan pembayaran suatu

harga, yang oleh pihak tersebut belakangan telah disanggupi pembayaranya.”Sewa

-menyewa dalam bahasa Belanda disebut dengan huurenverhuur dan dalam bahasa

Inggris disebut dengan rent atau hire, Sewa - menyewa merupkan salah satu perjanjian.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sewa berarti pemakaian sesuatu dengan membayar uang sewa dan menyewa berarti memakai dengan membayar uang sewa.

Menurut Yahya Harahap, sewa-menyewa adalah persetujuan antara pihak yang

menyewakan dengan pihak penyewa. Pihak yang menyewakan menyerahkan barang yang hendak disewa kepada pihak penyewa untuk dinikmati sepenuhnya.


(16)

2. 4. 2. Ciri-ciri dari perjanjian sewa menyewa.

a. Ada dua pihak yang saling mengikatkan diri

Pihak yang pertama adalah pihak yang menyewakan yaitu pihak yang mempunyai barang. Pihak yang kedua adalah pihak penyewa, yaitu pihak yang membutuhkan kenikmatan atas suatu barang. Para pihak dalam perjanjian sewa-menyewa dapat bertindak untuk diri sendiri, kepentingan pihak lain, atau kepentingan badan hukum tertentu.

b. Ada unsur pokok yaitu barang, harga dan jangka waktu sewa.

Barang adalah harta kekayaan yang berupa benda material, baik bergerak maupun tidak bergerak. Harga adalah biaya sewa yang berupa sebagai imbalan atas pemakaian benda sewa. Dalam perjanjian sewa-menyewa pembayaran sewa tidak harus berupa uang tetapi dapat juga mengunakan barang ataupun jasa (pasal 1548 KUH Perdata). Hak untuk menikmati barang yang diserahkan kepada penyewahanya terbatas pada jangka waktu yang ditentukan kedalam perjanjian.

c. Ada kenikmatan yang diserahkan.

Kenikmatan dalam hal ini adalah penyewa dapat mengunakan barang yan disewa serta menikmati hasil dari barang tersebut. Bagi pihak yang menyewakan akan memperoleh kontra prestasi berupa uang, barang, atau jasa. Perjanjian sewa-menyewa merupakan perjanjian konsensuil, yang berarti perjanjian tersebut sah dan mengikat apabila sudah tercapai kata sepakat diantara para pihak tentang unsur pokok perjanjian sewa-menyewa yaitu barang dan harga. Di dalam KUH Perdata tidak dijelaskan secara tegas tentang bentuk perjanjian sewa-menyewa


(17)

sehingga perjanjian sewa-menyewa dapat dibuat secara lisan maupun tertulis. Bentuk perjanjian sewa-menyewa dalam praktek khususnya sewa-menyewa bangunan dibuat dalam bentuk tertulis. Para pihak yang menentukan subtansi atau isi perjanjian sewa-menyewa biasanya yang paling dominan adalah pihak yang menyewakan dikarenakan posisi penyewa berada dipihak yang lemah.

2. 4. 3. Subjek dan objek perjanjian sewa menyewa.

Pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian sewa menyewa adalah:

1. Pihak yang disewakan.

Pihak yang menyewakan adalah orang atau badan hukum yang menyewakan barang atau benda kepada pihak lainya unuk dinikmati kegunaan benda tersebut kepada penyewa. Pihak yang menyewakan barang atau benda tidak harus pemilik benda sendiri tetapi semua orang yang atas dasar hak penguasaan untuk memindahkan pemakaian barang ke tangan orang lain. Hal tersebut dikarenakan didalam sewa-menyewa yang diserahkan kepada pihak penyewa bukanlah hak milik atas suatu barang melainkan hanya pemakaian atau pemungutan atas hasil dari barang yang disewakan.

2. Pihak penyewa.

Pihak penyewa adalah orang atau badan hukum yang menyewa barang.

Obyek barang yang dapat disewakan menurut Hofmann dan De Burger,

yang dapat di sewa adalah barang, namun ada pendapat lain yaitu dari


(18)

barang-barang yang bertubuh saja yang dapat menjadi obyek sewa melainkan hak-hak juga dapat disewa.

2. 4. 4. Tujuan di adakanya perjanjian sewa menyewa

Tujuanya adalah untuk memberikan hak pemakaian kepada pihak penyewa sehingga benda atau barang yang bukan berstatus hak milik dapat disewakan oleh pihak yang mempunyai hak atas benda/barang tersebut. Jadi benda/barang yang dapat disewakan oleh pihak yang menyewakan dapat berupa hak milik, hak guna usaha, hak pakai, hak menggunakan hasil, hak sewa (hak sewa ke 2) dan hak guna bangunan.

2. 5. Web online

Menurut Lukmanul Hakim (2009) Web On-Line merupakan suatu sarana untuk menampilkan diri Anda (Kantor, Profil Perusahaan, Pribadi) di Internet secara cepat. Dapat

diibaratkan web on-line hampir serupa dengan Website yaitu sebuah tempat di Internet, siapa saja

di dunia ini dapat mengunjunginya, kapan saja mereka dapat mengetahui tentang Anda, memberi pertanyaan kepada Anda, memberikan masukan atau bahkan mengetahui dan membeli produk Anda.

Dengan demikian web on-line dapat memberikan informasi secara real time dan dengan

waktu yang sangat singkat sekali, dimana informasi ditulis dan dapat dilihat langsung oleh ribuan pengunjung yang melihat website tersebut. Sehingga web on-line dapat disebut sebuah sarana baru untuk mempromosikan produk, jasa atau apapun yang akan di berikan melalui media Internet secara langsung.

2. 6. Sistem Informasi Penyewaan Berbasis Web On-line

Sistem informasi penyewaan berbasis web online termasuk dalam suatu proses yang menjadi satu bagian yang saling berhubungan dan diolah menjadi bentuk yang berguna, serta


(19)

melakukan kegiatan yang lebih terarah sebagai suatu kegiatan untuk menawarkan barang sewaan/rental kepada calon penyewa yang di informasikan dan di proses secara cepat, langsung dan real time bagi yang akan menerimanya.

2. 7. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang digunakan ada tiga (3) macam aplikasi karena komputer memerlukan suatu aplikasi dalam pembuatan aplikasi lainnya. Aplikasi yang

digunakan adalah MySQL digunakan untuk pengelolaan database server, Xampp Version 1.6.0a

sebagai pengelola Script PHP serta mendukung database server pada MySQL dan

Dreameweaver digunakan sebagai aplikasi pemrograman untuk mendesain, menyisipkan script

php dan MySQL serta membuat tampilan program website yang sedemikian rupa, supaya bisa

menarik minat yang melihatnya.

2. 7. 1. Sekilas tentang MySQL

Menurut Abdul Kadir (2008) MySQL (baca: mai-se-kyu-el) merupakan software

yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat Open

Source. Open Source menyatakan bahwa software ini di lengkapi dengan source code

(Kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain tentu saja bentuk sistem operasi, dan

bisa diperoleh dengan cara men-download (mengunduh) di Internet secara gratis.

MySQL awalnya dibuat oleh perusahaan konsultan bernama TcX yang berlokasi di

Swedia. Saat ini pengembangan MySQL berada di bawah naungan perusahaan MySQL

AB. Adapun software dapat di unduh di situs www.mysql.com

MySQL dalam operasi klien-server melibatkan server daemon MySQL di sisi

server dan berbagai macam program serta pustaka yang berjalan di sisi klient. MySQL


(20)

yaitu TcX, mengaku menyimpan data lebih dari 40 database, 10.000 tabel dan sekitar 7 juta baris, totalnya kurang lebih 100 Gigabyte data.

2. 7. 2 Sekilas tentang PHP

Menurut Abdul Kadir (2008) PHP merupakan bahasa pemrograman berbentuk

script yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasil dari pengolahan akan

dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus, PHP

dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, kita bisa menampilkan isi database ke

halaman web. Pada prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan script seperti

ASP (Actives Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl.

2. 7. 3. Sekilas tentang Dreamwever.

Menurut Lukmanul Hakim (2009) Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Bilamana kita menyukai untuk berurusan dengan kode-kode HTML secara manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam melakukan editing, Dreamweaver mambuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediakan tool-tool yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman dalam mendesain web.

Dreamweaver dalam hal ini digunakan untuk web desain. dreamweaver mengikutsertakan banyak tool untuk kode-kode dalam halaman web beserta fasilitas-fasilitasnya, antara lain : Referensi HTML, CSS dan Javascript, Javascript debugger, dan editor kode (tampilan kode dan Code inspector) yang mengizinkan penggunanya untuk mengedit kode Javascript, XML, dan dokumen teks lain secara langsung dalam


(21)

Dreamweaver. Teknologi Dreamweaver Roundtrip HTML mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu memformat ulang kode tersebut dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan memformat ulang HTML bila pengguna menginginkannya.

Selain itu Dreamweaver juga dilengkapi kemampuan manajemen situs, yang memudahkan pengguna dalam mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam situs.

Juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan Broken link,


(22)

22 3. 1 Objek penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk merancang suatu sistem informasi pada penyewaan rental DVD/VCD berbasis web. Objek penelitian pada penyusunan skripsi ini adalah pada ULRA DISC jln. Bojong soang raya No. 95 Bandung.

3. 1. 1. Sejarah Singkat Perusahaan

ULTRA DISC adalah sebuah perusahaan Frenchise yang bergerak dibidang usaha rental atau penyewaan DVD/VCD original. Istilah frenchise disebut juga sebagai usaha waralaba, frenchise adalah pemberian hak atas merk dan sistem yang diketahui telah berhasil oleh pihak yang memiliki merk dan sistem/frenchiser ke pihak ke-2 sebagai penyelengara (frenchise).

Frenchise tidak hanya memiliki merk dan sistem saja namun memiliki pengalaman yang lebih di bidang yang dikuasainya tersebut. Keseluruhan merk dan sistem yang diberikan harus selalu seragam dengan yang telah diberikan oleh frenchiser. Dengan keseragaman dalam merk , maka diupayakan meraih tujuan dengan cara yang sama.

Ultra Disc awalnya adalah perusahaan milik keluarga yang didirikan pada tanggal 14 november 1998, dengan outlet pertamanya bertempat di ruko villa melati mas blok B 10/28, serpong. Dikarenakan minat masyarakat terhadap DVD/VCD original sangat banyak sedangkan harga DVD/VCD original yang cukup mahal maka ultra disc melihat


(23)

ini sebagai suatu peluang usaha besar untuk mengembangkan usaha, maka melalui PT. ULTRA DISC INTERNASIONAL, ULTRA DISC terus memperluas jaringan melalui pembukaan outlet-outlet, baik outlet yang dimiliki oleh ULTRA DISC sepenuhnya/ cootporate maupun outlet yang dibuka dengan kerjasama dengan pihak lain/ frenchise.

Sekarang ini ULTRA DISC telah tersebar dibeberapa ibu kota provinsi dan kota besar yang mempunyai potensi cukup baik seperti :

1. DKI JAKARTA

2. BANDUNG

3. SEMARANG

4. YOGYAKARTA

5. DENPASAR

6. MANADO

7. MAKASAR

8. MEDAN

9. LAMPUNG

10.KUPANG


(24)

12.PAPUA

13.DLL

3. 1. 2. Visi dan Misi Perusahaan

ULTRA DISC didirikan dengan tujuan meramaikan pasar usaha penyewaan DVD/VCD original. ULTRA DISC dilengkapi dengan software yang handal dengan menawarkan sistem penyewaan yang menarik bagi anggotanya, karena para anggota memiliki keleluasaan untuk menentukan lamanya waktu penyewaan.

ULTRA DISC memiliki dari hampir seluruh produsen film terkemuka di dunia seperti, WARNER BROS, BUENA VISTA, COLOMBIA TRISTAR, 20 th CENTURY, UNVERSAL SYUDIO, NEW LINE CINEMA dan lain-lain.

Komitmen ULTRA DISC adalah usaha penyewaan produk home video (DVD/VCD) yang merupakan rekaman film-film resmi dan original sesuai dengan Nomor surat Tanda Lulus Sensor oleh Lembaga Sensor Film Indonesia.

ULTRA DISC menyewakan DVD/VCD hanya kepada orang yang telah terdaftar sebagai anggota, adapun syarat untuk menjadi anggota ULTRA DISC adalah:

1. Mendaftarkan dirinya di outlet ULTRA DISC yang terdekat dengan

tempat tinggalnya.

2. Menyerahkan photo copy indentitas diri (KTP/SIM).

3. Menaati peraturan-peraturan penyewaan yang dikeluarkan oleh ULTRA


(25)

A. Peraturan Penyewaan

1. Penyewaan hanya untuk anggota ULTRA DISC

2. Maksimal penyewaan DVD/VCD hanya 5 buah film.

3. Harga sewa sesuai dengan tarif yang berlaku saat itu.

4. Lama sewa sesuai dengan yang berlaku saat itu.

5. Terlambat dalam pengembalian dikenakan biaya keterlambatan/denda

sesuai dengan tarif yang berlaku pada saat itu.

6. Penyewa bertanggung jawab atas film yang disewanya.

7. Penyewa dilarang menyewakan atau meminjamkan film-film yang disewa

pada pihak ketiga.

8. Penyewa dilarang memperbanyak (menggandakan) film-film yang disewa.

9. Deposit atau pulsa yang sudah dimasukan ke ULTRA DISC tidak dapat

diuangkan atau diambil tunai, sepenuhnya hanya untuk penyewaan.

B. Perhitungan Denda Film

1. Apabila pelanggan telat mengembalikan Film, maka akan di denda

sesuai dengan harinya.

2. Perhitungan dendanya adalah :


(26)

Telat hari berikutnya denda = 1000 dan seterusnya.

3. 1. 3 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam melakukan aktivitas sehari-hari ULTRA DISC perlu menyusun struktur organisasi, karena adanya struktur organisasi dapat membantu perusahaan untuk melakukan penetapan pembagian kerja

Berikut struktur organisasi ULTRA DISC berlaku sampai tanggal 31 desember 2010.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ULTRA DISC [Sumber : Ultra Disc Rental DVD/VCD]

3. 1. 4. Deskripsi Tugas

1. Pemilik orang yang memiliki atau penyandang dana serta mempunyai tanggung

jawab untuk pembelian barang, penerimaan pegawai, mengatur tata letak barang.mengontrol kerja pegawai, mencari order.

2. Staf keuangan orang yang mempunyai tanggung jawab dalam mengelola laporan

keuangan di seluruh outlet yang tersebar dan hal-hal administrasi lainnya.

PEMILIK PERUSAHAAN FRENCHISE

STAF KEUANGAN

Bag. PENGIRIMAN BARANG

Bag. PERSEDIAAN BARANG

HRD STAF OPRASIONAL


(27)

3. Bag pengiriman yang mempunyai tugas dan wewenang serta bertanggung jawab dalam pengiriman barang

4. Bag persediaan yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam

persediaan barang

5. HRD jika ada pegawai baru wajib menginformasikan ke Ass. Spv atau Shop Spv,

lalu kirim data karyawan baru lewat E-MAIL di tujukan ke

pegawai@ultradisc.co.id dan cc ke masing-masing supervisor.

6. Staf oprasional produksi hanya menjalankan mesin produksi

Aturan – aturan Peminjaman

1. Maximal peminjaman 5 buah film.

2. Peminjeman film boleh di campur dengan kategori yang lain.

3. Batas penyewaan hanya sampai 9 hari

Aturan – aturan Pengembalian

1. Pengembalian film harus sesuai dengan hari yang telah ditentukan oleh user.

2. Apabila film ada yang hilang atau rusak, maka member harus menggantinya.

3. 2. Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu.

3. 2. 1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang penulis gunakan ini termasuk kedalam penelitian

yang bersifat deskriptif dan terapan. Deskriptif adalah metode penelitian yang memberikan gambaran tentang sifat individu, keadaan, gejala suatu objek dimana dalam penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang sistem informasi ULTRA DISC berbasis WEB, kendala yang dihadapi serta pemecahan masalahnya. Tujuannya Untuk


(28)

membuat pencandraan/gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu obyek penelitian tertentu.

Sedangkan metode terapan adalah menguji dan mengevaluasi suatu teori yang

diterapkan dalam memecahkan masalah – masalah kehidupan praktis.

3. 2. 2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Penulis melakukan penelitian untuk mendapatkan data mengenai objek yang akan diteliti, jenis data tersebut dikelompokan kedalam 2 jenis yaitu primer dan sekunder sedangkan metode pengumpulan data yang penulis lakukan dengan cara deskriptif.

3. 2. 2. 1. Sumber Data Primer

1. Pengamatan (Observasi)

Penulis mengadakan pengamatan terhadap bagian

penyewaan, bagian pengiriman barang, dan bagian keuangan. serta melihat aktifitas penyewaan yang dilakukan secara langsung, sampai dengan proses pencatatan data penyewaan, data laporan penyewaan dan pengembalian secara cermat dan sistimatis sehingga nantinya data yang diperoleh merupakan data yang sebenarnya.

2. Wawancara

Penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab terhadap pihak manajemen yang mempunyai hubungan langsung dengan masalah yang tengah diteliti oleh penulis, adapun yang penulis wawancarai yaitu pada pimpinan bagian penyewaan,


(29)

pimpinan bagian pengiriman barang, pimpinan bagian keuangan, dan tidak lupa juga kepada atasan/kepala ULTRA DISC tersebut yang memiliki kuasa dan kendali secara penuh dari semua sistem yang sedang berjalan.

3. 2. 2. 2. Sumber Dara Sakunder

Untuk memperoleh data sekunder, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara Studi Pustaka yaitu, Mengumpulkan data dan mempelajari atau membaca pendapat ahli yang berhubungan dengan permasalahan yang akan di teliti untuk memperoleh data yang dibuat, serta untuk landasan teori yang akurat dan menunjang.

3. 2. 3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem adalah hal yang sangat penting untuk dijelaskan, maka penulis telah menyusun penjelasannya berdasarkan sub-bab berikut ini.

3. 2. 3. 1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan terstruktur. Terdapat beberapa alasan penulis menggunakan pendekatan terstruktur diantaranya adalah mudah dipahami dan mudah digunakan artinya metode ini mudah dimengerti, selain itu metode terstruktur telah banyak digunakan dalam pengembangan sistem informasi.

Pendekatan terstruktur (Structured Approach) menggunakan


(30)

1. Flow Map

2. Diagram Konteks (Context Diagram)

3. DFD (Data Flow Diagram)

4. Kamus Data (Data Dictionary)

5. Normalisasi

6. ERD (Entity Relation Diagram).

3. 2. 3. 2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan dan implementasi sistem yang penulis

gunakan yaitu menggunakan metode pengembangan Prototype. Prototype

adalah metode pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai, berikut ini gambar metode model prototype :

Mengidentifikasi kebutuhan

Mengembangkan prototype

Di terima terima

Mengadakan s/w


(31)

Gambar 3.2 Gambar Prototype

[Sumber : [http://ilmukomputer.org/Prototyping]10 April 2009]

Menurut (Raymond : 2001) tahapan – tahapan yang harus dilaksanakan pada model Prototype

adalah sebagai berikut :

1. Mengindentifikasi Kebutuhan

Pada tahap ini dilakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai, baik

yang meliputi interface, teknik procedural maupun teknologi yang akan digunakan

2. Mengembangkan Prototype (Quick desain)

Pada tahap ke dua, dulakukan pengembangan prototype sistem, yakni pembuatan desain global untuk membentuk software contoh. Kemudian pemodelan sistem tersebut diperlihatkan kepada user

3. Menentukan Penerimaan Prototype

Tahap ketiga, mendeteksi dan mengidentifikasi sejauh mana pemodelan sistem yang dibuat dapat diterima atau tidak, perbaikan-perbaikan apa yang diinginkan oleh penyewa atau bahkan harus merombak secara keseluruhan.

4. Mengadakan Sistem Operasional Melalui Pemograman Sistem

Tahap keempat, yaitu tahap pembuatan program aplikasi berdasarkan pemodelan yang telah disepakati.

Di terima terima


(32)

5. Menguji Sistem Operasional

Pada tahap ini akan dilakukan uji coba sistem yang telah di susun baik menggunakan data sakunder maupun data primer untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat berlangsung dengan baik dan benar, sesuai dengan kebutuhan.

6. Menentukan Sistem Operasional

Tahap ini adalah tahap penentuan, apakah sistem operasional yang sudah dibangun dapat diterima atau harus dilakukan beberapa perbaikan, atau bahkan harus dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi.

7. Implementasi Sistem

Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan sistem yang akan dilakukan jika sistem disetujui .

3. 2. 3. 2. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Dalam perancangan program yang penulis lakukan dibutuhkan alat bantu khususnya dalam proses analisa dan perancanganan, berikut rancangan analisa yang penulis gunakan dalam pengembangan sistem.

1) Flow Map

Flow Map merupakan bagian dari aliran yang menunjukkan arus data tersusun yang saling berhubungan dari laporan dan form termasuk tembusan-tembusannya pada sistem.

2) Diagram Kontek

Diagram kontek merupakan alat-alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini mencoba untuk mengambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Diagram konteks ialah kasus


(33)

khusus dari DFD atau bagian dari DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

3) Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran secara logical. DFD biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan proses yang saling berhubungan satu sama lain oleh aliran data. Keuntungan menggunakan DFD adalah supaya lebih memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai dalam bidang komputer untuk lebih mengerti sistem yang akan dikembangkan atau dikerjakan.

4) Kamus Data

Kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir berisi tentang struktur database. Kamus data biasanya dipelihara secara otomatis oleh sistem manajemen database.

5) Perancangan Basis Data

Basis data atau database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat

keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk


(34)

penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai.

Tujuan dari desain basis data adalah untuk menentukan data-data yang dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik. Perancangan database yang digunakan adalah untuk memudahkan dalam mengetahui file-file database yang digunakan dalam perancangan sistem, sekaligus untuk mengetahui hubungan antara file dari database tersebut.

a) Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasi yang berfungsi untuk menghilangkan adaya redudansi data dan menentukan key unik untuk mengakses data atau merupakan pembentukan relasi sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah dimodifikasi.

b) Table Relasi

Model Entity Relationalship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari

“dunia nyata” yang dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan

menggunakan ERD.


(35)

Pengujian perangkat lunak (software) adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean.

Pengujian software yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah black box.

Untuk lebih jelasnya bisa lihat dibawah ini :

Faktor Pengujian Black Box:

1. Graph-based testing adalah graf yang mewakili hubungan antar objek pada modul sehingga tiap objek dan hubungannya tersebut dapat diuji.

2. Equivalence Partitioning adalah pembagian domain masukan dari program menjadi kelas data yang dibuatkan kasus ujinya.

3. Boundary Value Analysis adalah pemilihan kasus uji dengan mencari batas-batas esktrim dari kelas data.

4. Comparison Testing adalah digunakan untuk sistem yang menganut redundancy kasus uji yang dirancang untuk satu versi perangkat lunak dijadikan masukan pada pengujian versi perangkat lunak lainnya.

Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan

demikian, pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan

serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk

suatu program. Pengujian black box bukan merupakan alternative dari teknik white box, tetapi

merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas


(36)

36 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem dilakukan untuk mengetahui proses kerja yang sedang dijalankan oleh ULTRA DISC, serta dapat mengevaluasi proses kerja yang sedang berjalan dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perancanganya. Dalam hal ini analisis sistem yang sedang berjalan di fokuskan pada proses penyewaan DVD/VCD di ULTRA DISC.

4. 1. 1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen yang ada di ULTRA DISC terdiri dari nama, fungsi,

kategori film, item data jumlah dan lain-lain.

Adapun analisis dokumen tersebut adalah sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : Data-data penyewaan film di ULTRA DISC

Fungsi : Sebagai bukti film yang sudah di Terima oleh ULTRA DISC

Item Data : id film, kategori film, judul film, kd barcode, stock film, keterang

an, kd jenis

Jumlah : 1 Lembar

Periode : Pada waktu menerima barang/ film dari pusat.

2. Nama Dokumen Daftar pengeluaran film yang di sewa

Fungsi : Untuk mengetahui berapa banyak film yang keluar

Item Data : id film, kategori film, judul film, kd barang, kd barcode, jenis

film


(37)

3. Nama Dokumen : Data pelanggan

Fungsi : Untuk mengetahui pelanggan mana saja yang sedang menyewa fil

m

Item Data : nama, tanggal_daftar, judul film, user_name, kota, no_fax,

kategori film.

Jumlah : Setiap hari

4. Nama dokumen : Data jenis film

Fungsi : memeriksa film apa saja yang keluar

Item Data : jenis film, kd barang, kd barcode, kd jenis, kategori film

Jumlah : setiap hari

5. Nama Dokumen : Laporan film yang ada di ULTRA DISC

Fungsi : untuk mengecek persediaan film yang akan di sewa oleh

konsumen

Item Data : no, id film, judul film, kd barang, jenis film, kategori film dan

Keterangan, stock

Jumlah : setiap 1 bulan sekali

6. Nama Dokumen : Laporan propinsi/kota

Fungsi : untuk mengetahui propinsi/kota mana saja yang menyewa film

Item Data : nama propinsi, daftar propinsi, user id, password

Jumlah : setiap 1 bulan sekali


(38)

Fungsi : untuk mengetahui laporan pemasukan dan pengeluaran film.

Item Data : kd barang, kd barcode, kd jenis, jenis film, no id, kategori film, ju

dul film, keterangan, tanggal_awal, tanggal_akhir

Jumlah : 1 bulan sekali

8. Nama dokumen : Laporan pelanggan

Fungsi : untuk memeriksa apakah pelanggan itu sudah menjadi member at

au belum

Item data : nama, alamat, user_id, tanggal_daftar, aktifasi

Jumlah : setiap hari

9. Nama dokumen : Atur data propinsi

Fungsi : untuk mengatur data data film yang sedang keluar.

Item data : kode, nama propinsi, ongkos kirim, tanggal

Jumlah : setiap hari

10.Nama dokumen : Cek pelanggan transfer

Fungsi : Mengecek apakah pelanggan itu sudah transfer apa belum.

Item data : no_sewa, nama_lengkap, status bayar, u.t, oprasi

Jumlah : setiap melakukan transaksi

11.Nama Dokumen :Laporan Pelanggan Pesan (Laporan Baru Pesan Belum Bayar)

Fungsi : untuk mengetahui pelanggan yang sudah PESAN film, tapi belum

melakukan pembayaran / Transfer.

Item data : no, no_sewa, nama_lengkap, Oprasi


(39)

12. Nama Dokumen :Laporan Pelanggan TRANSFER (Laporan Sudah Bayar Belum Teririm)

Fungsi :untuk mengetahui laporan pelanggan yang sudah transfer dan

melakukan pembayaran, tapi film tersebut belum terkirim.

Item Data :no, no_sewa, nama_lengkap, operasi

Jumlah : setiap saat pada waktu melakukan transfer pembayaran.

13. Nama Dokumen : Laporan Pelanggan SEWA (Laporan Yang sudah bayar dan di

kirim filmnya

Fungsi : untuk menampilkan laporan pelanggan yang sudah SEWA film

Item Data : no, no_sewa, nama_lengkap, operasi

Jumlah : setiap ada yang melakukan sewa film dan pembayaran

4. 1. 2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Berdasarkan metode analisis yang penulis ambil dan di gunakan, mak langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan kebutuhan dari pengguna dengan cara menganalisis sistem yang sedang berjalan, kemudian implementasi. Prosedur sistem penyewaan rental DVD/ VCD di ULTRA DISC dapat di uraikan sebagai berikut :

1) Pelanggan melakukan penyewaan film dengan cara melihat data film yang ada di

Ultra Disc, lalu di cek data film yang akan disewa oleh bag. Penyewaan.

2) Sesudah di cek data film, lalu dilakukan hitung dan buat faktur penyewaan untuk

film tersebut, sudah itu di buatkan dokumen data penyewaan film dan arsip DPF sebanyak 2 rangkap.


(40)

3) Sudah membuat faktur, lalu dibuatkan validasi faktur penyewaan untuk diberikan ke pelanggan. Data barang yang ada di Ultra Disc di jadikan arsip juga,untuk melihat data-data barang yang keluar masuk.apabila data barang tersebut sudah valid, maka data barang yang tadinya sudah jadi arsip akan balik lagi menjadi dokumen, karena akan di jadikan arsip sebanyak 2 rangkap.

4) Bagian penyewaan membuatkan dokumen data barang yaitu, (DBK), (DBTK),

(RFP) untuk dilakukan pekapitulasi faktur penyewaan, bag penyewaan membuat dokumen data barang untuk di validasi, sudah dilakukan validasi bag penyewaan membuat dokumen data barang yang sudah valid, karena data barang tersebut sudah terjadi validasi

5) Setelah bag penyewaan membuat data_barang yang sudah valid, dan sebelum

membuatan data_barang dilakukan terlebih dahulu cek film kluar

6) (LPF )laporan penyewaan film.melakukan validasi dengan penyusunan laporan

film keluar untuk dijadikan dokumen validasi dan di buat laporan

7) (LPF)langsung diberikan ke pimpnan perusahhan yang penulis penelii

8) Pelanggan melakukan pengembalian film ke bag penyewaan

9) Bag penyewaan melakukan cek data film yang dikembalikan, lalu dibuat

dokumen data film tersebut untuk membuat sample film

10)Bag penyewaan mencatat data film yang dikembalikan/yang masuk dan dijadikan

dokumen data film yang masuk dan data sample film yang masuk. Data film yang masuk dijadikan arsip PADSF untuk dihitung dan buat fakturnya.


(41)

4. 1. 2. 1. Flow Map

Flowmap menggambarkan aliran dan informasi antar

area didalam sebuah organisasi dan menelusuri sebuah dokumen

dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci flowmap menunjukkan

dari mana dokumen tersebut berasal, distribusinya, dan tujuan

digunakannya dokumen tersebut. Flowmap bermanfaat untuk

menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem.

Berikut ini flowmap prosedur sistem penyewaan yang sedang


(42)

Cek data film

Pelanggan Bag. Penyewaan Bag.Keuangan Pimpinan

DBT K Data penyewaan Hitung & buat faktur Penye Data Penye Film DT Fak.Penye 1 Fak.Penye 2 Sample Film SF Validasi fak. penyewaan Fak.Penye 1 Fak.Penye 2 DBK DBTK RFP DBK RFP DBTK DBK Rekapitul asi faktur peny DBK DBTK DBK DBTK RFP DBK DBTK RFP validasi DBK validDBTK valid RFP valid Faktur valid 1

Data film Cek data film yang dikembalik an Data film Catat data film Pengembalian film Sample film

Data film yang masuk

Data sample film yang masuk SP PADSF RFP valid DBK valid DBTK valid Cek film keluar dan yg masuk Laporan RFP Laporan film keluar RFP Validasi dan penyusu nan laporan film keluar 2 Laporan penyewa an 1 valid LPF valid Laporan penyewaan film yamg masuk dan keluar


(43)

“ KETERANGAN”

SF : Semlpe Film

PADSF : Penyimpanan Awal Data Stock Film

DBTK : Data Barang Tidak Keluar

DBK : Data Barang Keluar

RFP : Rekapitulasi Faktur Penyewaan

DPF : Data Penyewaan Film

LPF : Laporan Penyewaan Film

4. 1. 2. 2 Diagram Kontek

Diagram konteks berfungsi untuk mendefinisikan awal dan akhir dari data yang masuk dan keluar pada suatu sistem. Berikut ini merupakan diagram konteks pada Sistem Informasi Penyewaan DVD/VCD di ULTRA DISC yang sedang berjalan.

Gambar 4.2: Diagram Konteks yang sedang berjalan 4. 1. 2. 3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram merupakan pengembangan lebih lanjut tentang Diagram Konteks, berikut DFD yang sedang berjalan di ULTRA DISC

PELANGGAN

Sistem informasi penyewaan DVD/

VCD

PIMPINAN

Menyewa film Mengembalikan film


(44)

Gambar 4.3 : Data Flow Diagram (DFD) yang sedang berjalan Pelanggan 1 hitung dan buat faktur penyewaan Data film masuk DPF 2 validasi faktur penyewaan Faktur validasi 3 rekap. Faktur penyewaan DBK, DBTK RFP 4 rekap. Faktur penyewaan di valkidasi DBK DBTK 5

cek film keluar dan masuk Sample Data film 6 validasi penyusunan laporan film keluar Laporan penyewaan film 7 cek data film

yang dikembalikan

8 catat data film

PADSF


(45)

4. 1. 3. Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan hasil analisis penulis terhadap sistem informasi yang sedang berjalan, pada bagian penyewaan ternyata masih terdapat beberapa kekurangan,

sehingga perlu adanya perbaikan – perbaikan guna memberikan solusi serta

memperbaiki dan melengkapi sistem yang sedang berjalan. Karena sistem yang sedang berjalan masih belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi sehingga sering terjadi berbagai kendala diantaranya :

1. Kurang terkendalinya pada saat memeriksa film-film yang masuk, karena sering

terjadi kerusakan atau film tidak komplit sesuai yang ada di bon penyewaan.

2. Kesulitan dalam pencarian film yang masuk dan keluar, sehingga menyebabkan

keterlambatan dan memproses data-data filmnya.

Setelah melihat dan mengevaluasi ternyata ada beberapa kendala yang belum dapat diselesaikan secara keseluruhan, sehingga dibutuhkan sebuah perancangan sistem aplikasi baru yang diharapkan dapat membantu kegiatan dalam proses penyimpanan Film serta penyewaan film, dan akan menjadi alternatif dari sistem yang sedang berjalan tersebut.

4. 2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem ini dibuat sebagai tahapan untuk mempersiapkan proses implementasi sistem yang sedang di buat oleh penulis, dan untuk menggambarkan secara jelas proses-proses yang diinginkan oleh penulis. Sesuai dengan metode pendekatan yang akan

digunakan adalah pendekatan secara terstruktur, maka model yang digunakan untuk


(46)

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem yang akan diaplikasikan ini bertujuan untuk menggambarkan secara umum kepada pengguna tentang sistem yang akan dibuat dan mengidentifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci. Tujuan perancangan sistem informasi penyewaan DVD/VCD ini akan di uraikan sebagai berikut:

1. Mempermudah penyewaan dan pengembalian DVD/VCD

2. Agar mempermudah costumer menyewa DVD/VCD secara online

3. Untuk meningkatkan sistem informasi penyewaan rental DVD/VCD yang ada di

ULTRA DISC

4. Untuk meningkatkan rasio penyewaan / promosi yang telah dilakukan oleh

ULTRA DISC.

Adapun perancangan ini meliputi :

1. Flow Map

2. Diagram Kontek (Contexs Diagram)

3. DFD (Data Flow Diagram)

4. Kamus Data ( Data Dictionary)

5. Normalisasi

6. ERD (Entity Relation Diagram.

4. 2. 2 Gambaran sistem yang disusulkan

Perancangan sistem informasi penyewaan rental DVD/VCD ini secara sederhana dapat digambarkan sebagai sebuah bentuk fasilitas untuk memberikan


(47)

ULTRA DISC untuk dapat melakukan penyewaan tanpa harus ke tempatnya. Berada cukup dengan komputer atau alat lainnya yang sudah terhubung internet maka dapat melakukan penyewaan film dan mendaftar menjadi member dengan mengunjungi alamat website yang sudah disediakan.

Sedangkan untuk pegawai khususnya pada bagian penyewaan, tidak perlu sulit lagi untuk menunggu konsumen di tempat tersebut, cukup dengan cek di

internet pada halaman admin area, maka akan segera di ketahui apakah ada yang

mau menyewa film atau mendaftar menjadi member, hal ini akan membantu efektifitas waktu pekerja menjadi lebih cepat dan efisien.

4. 2. 3 Perancangan Prosedur Yang Di Usulkan

Setelah melihat sistem yang sedang berjalan serta mengevaluasinya, maka prosedur sistem penyewaan yang di usulkan berbasis web ini adalah sebagai berikut:

a. Prosedur jalanya penyewaan online.

1. Pada aplikasi penyewaan ULTRA DISC, ada 2 tipe yaitu pengunjung

biasa yang hanya bisa melihat-lihat saja, mendaftar sebagai member , pengunjung khusus member ULTRA DISC. Artinya, member inilah yang hanya bisa masuk ke dalam aplikasi tersebut.

2. Dalam halaman pertama web, user bisa mendaftarkan diri sebagai member

dengan cara klik menu pendaftaran, user juga dapat melihat film-film yang terbaru yang ada di ULTRA DISC, melihat rating film-film yang bagus dan mencari film-film yang diinginkan.


(48)

3. Jika penyewa sudah terdaftar menjadi member ULTRA DISC, maka member langsung memasukan user id dan password yang sudah di bikin oleh user.

4. Ketika sudah login, user bisa langsung memilih kategori-kategori film

yang akan di sewa.

5. User tinggal pilih saja kategorinya, sesudah di pilih langsung memasukan

film yang akan di sewa, nanti akan keluar form pemilihan judul-judul film sesuai dengan keinginan user, memilih jenis film dan judul film, memasukan berapa film yang akan di sewa dan berapa hari menyewanya.

6. Sesudah memilih film-film yang diinginkan, lalu user memasukan user id

untuk mentrasfer pembayarannya dengan cara memasukan nama pengirim yang akan di kirim, lalu memasukan nama bank yang akan di pakai, memasukan tanggal bulan dan tahun.

7. Sudah itu memilih bank yang akan di pakai BNI atau BCA, lalu menekan

tombol konfirmasi sesudah itu akan keluar nota, jumlah film yang di sewa, harga film sesuai jumlah yang di sewa dan biaya ongkos kirimnya.

8. Sesudah itu user memeriksa data transaksinya, apakah sudah masuk apa

belum

9. Nanti akan keluar di laporan transaksi yang tadi dilakukan oleh user.

10.Dan apabila user ingin merubah alamat atau no telp, tinggal menekan

tombol konfirmasi member.

11.Sesudah semuanya dilakukan, langkah selanjutnya user mengirim data


(49)

b. Prosedur yang dapat dilakukan oleh Administrator web.

1. Sebelum masuk ke Administrator, seorang adminisatrator harus

memasukan nama user id dan password, jika dua-duanya benar maka akan masuk ke halaman Administrator.

2. Sesudah masuk ke halaman Admin, ada banyak pilihan, ada daftar

pelanggan, jenis film, kategori film

3. Jadi administrator bisa memeriksa di daftar pelanggan apakah data yang

dimasukan tadi ada atau tidak dan nanti akan keluar no id film atau no order pemesanan film dan bisa melihat secara detail data yang telah dimasukan.

4. Dan administrator bisa mengganti dan menambahkan kategori film yang

tidak ada di webnya, tinggal menekan tombol jenis kategori film, lalu menulis kategori film yang diinginkanya, sudah itu menekan tombol

konfirmasi, untuk di konfirmasi bahwa admin ingin

merubah/menambahkan kategori film tersebut.

5. Dan apabila admin ingin mimilih jenis filmnya, bisa langsung menekan

tombol jenis film. Nanti tinggal pilih saja mau DVD / VCD.

6. Selain itu admin bisa mencetak hasil laporan yang telah di masukan.

4.2.3.1 Diagram Kontek

Pembuatan suatu diagram konteks dari sistem pendekatan struktur ini menggambarkan sistem secara garis besar yang kemudian akan dipecah menjadi bagian-bagian lebih terperinci. Gambar berikut adalah


(50)

Gambar 4.4 : Diagram Konteks yang Diusulkan

Dalam gambar diagram konteks ini terdapat beberapa pihak yang terkait yang digambarkan secara umum, dimana yang terlibat secara langsung adalah pihak dari ULTRA DISC dan Konsumen, dimana pihak Rental berfungsi sebagai penyewaan DVD/VCD dan mengupdate film-film yang akan diinformasikan

kepada pengunjung website atau konsumen. Sedangkan user atau member adalah

orang yang benar-benar serius untuk melakukan transaksi pemesanan film yang ditawarkan di ULTRA DISC

4.2.3.2. Data flow diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan proses yang menggambarkan suatu alir informasi yang lebih detail dan terperinci yang merupakan pengembangan dari diagram konteks.

a. DFD level 0 Sistem Informasi Penyewaan

Penggambaran DFD level 0 (Overview Diagram) yang merupakan

penjabaran dari konteks diagram, hanya pada diagram ini sudah menjurus kepada suatu proses dan merupakan gabungan secara keseluruhan yang

ADMINISTRATOR

Sistem Informasi Penyewaan DVD/

VCD

PELANGGAN Data Penyewaan VCD/

DVD

Data Pengembalian VCD/ DVD

Data Pengembalian Data Penyewaan Data DVD/VCD Baru


(51)

melibatkan semua kesatuan luar secara lengkap. Pada proses level 0 terdiri dari beberapa proses yaitu pemprosesan data kategori, data jenis, data produk, data konsumen, data transaksi, data konfirmasi. Pada level 0. proses tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.5 DFD Level 0 Pelanggan yang sedang berjalan Pelanggan

1.0 informasi data

film Informasi data film Lihat produk film

2.0 memiliki login/

tidak Data_login

4.0 pendaftaran

baru

3.0 login valid valid

Tidak loginCek_data login

5.0 penyewaan

film Penyewaan film

Data_pelanggan Pelanggan

Detail_penye waan Transfer_pembayaran

6.0 transfer pembayaran

Penyewaan Detail_pemesanan

Data_konfirmasi_pembayaran

7.0 cek konfirmasi

pembayaran Cek_pembayaran

Data_konfirmasi_pembayaran_valid


(52)

Gambar 4.6 : DFD level 0 Administrator yang sedang berjalan

Dalam diagram arus data ini dijelaskan arus data penyimpanan ke dalam berkas antara lain:

Proses 1: merupakan proses informasi data film yang di miliki ULTRA DISC yang dapat dilihat langsung oleh para pengunjung website ini.

Proses 2 : merupakan proses memiliki data Login atau tidak punya, maka pelanggan harus mendaftarkan dulu.

ADMINISTRATOR

8.0 login

9.0 login valid

valid Tidak valid

Data_kategori

10.0 memasukan data kategori

Data_kategori Kategori

Data_jenis 11.0 memasukan data jenis film

Data_jenis Jenis

Masukan data film

12.0 memasukan

data film

Data_film Film

Pengembalian film

14.0 pengembalian

film

Pengembalian 13.0

masukan data propinsi Masukan propinsi

Data_jenis

Data_propinsi Propinsi Data_kategori

15.0 laporan


(53)

Pelanggan dan table Admin yang telah terdaftar.

Proses 3 : merupakan proses Login valid. Jika pelanggan dapat melakukan Login valid, maka pelanggan bias melakukan transaksi penyewaan film / pemesanan film pada halaman utama website. Jika admin dapat melakukan pengeditan data film, jenis film dan kategori film yang terdapat di halaman administrator.

Proses 4 : proses melakukan pendaftaran baru, khusus untuk pelanggan yang belum mendaftarkan dirinya di Ultra Disc.

Proses 5 : merupakan proses pemesanan film yang akan di sewa oleh pelanggan, data pemesan adalah data yang berasal dari tabel detail pesan

Proses 6 : merupakan proses pembayaran secara transfer melalu ATM ke no Rekening ULTRA DISC, merupakan keterkaitan data pada tabel pemesanan film yang akan di sewa.

Proses 7 : cek konfirmasi pembayaran DVD yang akan di sewa, merupakan keterkaitan data pada tabel pemesanan film untuk melakukan proses pesan dan konfirmasi pembayaran merupakan proses pemasukan data film yang dimasukan dari jenis film. Data tersebut adalah data kode jenis film yang direkam melalui tabel film.

Proses 8 : proses Login untuk administrator yang sudah ada password da user namenya.

Proses 9 : proses Login valid, sudah memasukan user name dan password dari administrator dan akan masuk ke halaman administrator.


(54)

Proses 10 :. proses pemasukan data kategori film. Data yang dimasukan dari kesatuan luar. Data tersebut adalah data kategori film yang di rekam kedalam tabel kategori.

Proses 11 : proses pemasukan data jenis film yang berasal dari data kategori, data tersebut adalah data kode kategori film yang di rekam kedalam tabel jenis film.

Proses 12 : merupakan proses pemasukan data film yang dimasukan dari jenis film. Data tersebut adalah data kode jenis film yang direkam melalui tabel film.

Proses 13 : proses pemasukan data propinsi merupakan data yang berasal dari kesatuan luar. Data tersebut adalah data yang direkam kedalam tabel propinsi

Proses 14 : merupakan proses pengembalian film yang sudah di sewa oleh pelanggan, yang ada keterkaitanya dengan table penyewaan film untuk melakukan proses pengembalian tersebut.

Proses 15 : proses pencetakan laporan – laporan dari hasil semua transaksi dan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh administrator. Proses ini memerlukan data dari keseluruhan tabel .

b. DFD Level 1 proses 1

Pada gambar di bawah ini merupakan kesamaan dari DFD Level 0 proses 1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini ;


(55)

Gambar 4.7 DFD Level 1 proses 1 Informasi data film

Dari gambar proses pemberitahuan informasi pada film bahwa di dalam data Film tersebut bisa di lihat oleh para pengunjung yang membuka website ULTRA DISC ini, dapat dijelaskanarus data prosesnya, yaitu ;

Proses 1.1 merupakan proses pemilihan serta melihat film-film yang menarik yang ada di ULTRA DISC. Data film itu berasal dari tabel film.

Proses 1.2 merupakan pengecekan data member yang terdaftar di ULTRA DISC dan yang belum terdaftar dan sebagai status login atau tidapk.

c. DFD Level 1 proses 2

Pada gambar dibawah ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 2.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini ;

Gambar 4.8 DFD Level 1 proses 2 Memiliki data Login atau tidak Login pelanngan

Member

1.1 Informasi Data

Film Lihat_Data_

Film yang di sewa Informasi_Film

Film

Data_Film

1.2 Cek data Member

Member

ADMINISTRATO R

2.1 Memiliki Data Login atau Tidak

Login Data_Login

Tidak_Valid

Admin

Data_Login Data_Login_Valid

2.2 Cek Validasi

Login

Member Cek_Data_Login_Pelanggan


(56)

Dari gambar proses pengecekan kepemilikan data Login untuk para pengunjung yang ingin memesan film pada website ULTRA DISC ini dapat dijelaskan arus data prosesnya, antara lain :

Proses 2.1 = meruapakan proses dari ,untuk memiliki data login atau tidak login untuk kepemilikan kartu member ULTRA DISC, dengan mengisi Id Member dan Password, maka dapat melanjutkan ke data pemesanan DFD/VCD nya.

Proses 2.2 = merupakan proses cek login valid atau tidak valid dari tipe data yang sudah di inputkan oleh pelanggan ke dalam sistem. Sehinggan sistem dapat melakukan proses pencocokan dari database yang sama dengan tipe kata di yang sudah di inputkan.

d. DFD Level 1 proses 3

Pada gambar dibawah ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.9 DFD Level 1 proses 3 Login valid dan proses validasi Login

Dari gambar proses login valid diatas, merupakan turunan dari proses kepemilikan data login, jika data pada tabel pelanggan atau Admin benar maka

3.1 Login Valid Admin

Member

3.2 Proses Validasi


(57)

proses ini akan berjalan dan akan meneruskan ke proses-proses yang lainya, dapat dijelaskan setiap prosesnya, antara lain :

Proses 3.1 = merupakan proses turunan data login valid bahwa data yang sudah di input memang benar-benar valid.

Proses 3.2 = proses validasi login yang merupakan proses yang keterkaitan antara data-data yang memang benar bahwa data itu valid, maka data akan di sesuaikan dengan tabel yang terkait sebagai informasi kebenaran data yang sudah valid.

e. DFD Level 1 proses 4

Pada gambar dibawah ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.10 : DFD Level 1 proses 4 pendaftaran baru

Dari gambar proses pemasukan data pelanggan diatas, akan bereaksi jika data login tidak valid dan jika pelanggan menginginkan untuk melakukan Pendaftaran sebagai member di ULTRA DISC, proses diatas memerlukan

Pelanggan

4.1 pendaftaran

pelanggan baru

Data_pelanggan 4.2 rekam data

pelanggan

Pelanggan Data_pelanggan

Data_login_valid


(58)

masukan dari kesatuan luar dari tabel pelanggan dan tabel Propinsi, dalam diagram tersebut dijelaskan arus data penyimpanan kedalam berkas, antara lain :

Proses 4.1 : Proses regitrasi member untuk menjadi pelanggan di ULTRA DISC dan di simpan/rekam dalam tabel data pelanggan

Proses 4.2 : Proses rekam data yang sudah registrasi di ULTRA DISC, apabila data login itu valid, maka bisa melanjutkan langkah berikutnya untuk menjadi penlanggan, proses ini berkaitan dengan tabel pelanggan.

f. DFD Level 1 proses 5

Pada gambar dibawah ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 5.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.11 : DFD Level 1 proses 5 penyewaan film

Dari gambar proses data pemesanan diatas, memerlukan masukan dari satu kesatuan luar pada tabel pelanggan,tabel film dan tabel pembayaran yang memberikan inputan pembayaran, dalam diagram tersebut diatas dijelaskan arus data penyimpanan kedalam berkas, antara lain :

Pelanggan

5.1 rekam data penyewaan

film Data_logimn_valid

Penyewaan_detail Data_detail_penyewaan

penyewaan Data_penyewaan

Data_konfirmasi_penyewaan

5.2 rekam data

konfirmasi pembayaran Film

Data_film

Data_konfirm asi_pembayar

an

Konfirmasi_pembayaran Konfirmasi_pembayaran


(59)

Proses 5.1 : Merekam data pemesanan yang sudah login di Admin oleh konsumen, yang kemudian direkam oleh tabel pemesanan.

Proses 5.2 : merekam data konfirmasi pembayaran yang sudah dilakukan oleh member, dan sudah di periksa oleh admin dan akan dikirim ke dalam tabel konfirmasi pembayaran.

g. DFD Level 1 proses 6

Pada gambar dibawah ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 6.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.12 : DFD Level 1 proses 6 transfer pembayaran

Dari gambar proses penyewaan film dan pembayaran diatas, memerlukan masukan dari satu kesatuan pada tabel konfirmasi pembayaran, dalam diagram tersebut diatas dijelaskan arus data penyimpanan kedalam berkas, antara lain :

Proses 6.1 : proses mengecek pembayaran, apakah orang itu sudah bayar atau belum, jadi harus konfirmasi dulu ke bagian data konfirmasi pembayaran.

Penyewaan film

6.1 cek konfirmasi

pembayaran Data_konfirmasi_pembayaran

Data konfirmasi pembayaran

transfer

6.2 transfer pembayaran


(60)

Proses 6.2 : proses pembayaran meluali transfer/REK ULTRA DISC, jadi di perlukan data konfirmasi yang benar. Di kaitkan dengan tabel data konfirmasi.

h. DFD Level 1 proses 7

Pada gambar dibawah ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 7. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.13 : DFD Level 1 proses 7 cek konfirmasi pembayaran

Dari gambar proses cek konfirmasi data pembayaran diatas, memerlukan masukan dari satu kesatuan pada tabel Pemesanan, dalam diagram tersebut diatas dijelaskan arus data penyimpanan kedalam berkas, antara lain :

Proses 7.1 : proses penyewaan film sebelum mengkonfirmasi pembayaranya, yang berkaitan dengan tebel penyewaan film.

Proses 7.2 : proses memasukan data konfirmasi pembayaran antar Bank yang aka di tuju apabila sudah melakukan konfirmasi, berkaitan dengan tabel konfirmasi pembayaran.

Pemesanan film

7.1 cek konfirmasi

pembayaran

Data konfirmasi pembayaran

7.2 konfirmasi pembayaran Data_konfirmasi_pembayaran

Data_konfirmasi


(61)

i. DFD Level 1 proses 8

Pada gambar dibawah ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 8.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.14 : DFD Level 1 proses 8 memilik data login atau tidak login administrator

Dari gambar proses pengecekan kepemilikan data Login untuk administrator Ultra Disc ini dapat dijelaskan arus data prosesnya, antara lain :

Proses 8.1 = meruapakan proses dari ,untuk memiliki data login atau tidak login untuk administrator ULTRA DISC

Proses 8.2 = merupakan proses cek login valid atau tidak valid dari tipe data yang sudah di inputkan oleh pelanggan ke dalam sistem. Sehinggan sistem dapat melakukan proses pencocokan dari database

j. DFD Level 1 proses 9

Pada gambar dibawah ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 9.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

ADMINISTRATO R

2.1 Memiliki Data Login atau Tidak

Login Data_Login

Tidak_Valid

Admin

Data_Login Data_Login_Valid

2.2 Cek Validasi

Login

Member Cek_Data_Login_Pelanggan Data_login


(62)

Gambar 4.15 : DFD Level 1 proses 9 login valid administrator

Dari gambar proses login valid diatas, merupakan turunan dari proses kepemilikan data login, jika data pada tabel pelanggan atau Admin benar maka proses ini akan berjalan dan akan meneruskan ke proses-proses yang lainya, dapat dijelaskan setiap prosesnya, antara lain :

Proses 9.1 = merupakan proses turunan data login valid bahwa data yang sudah di input memang benar-benar valid.

Proses 9.2 = proses validasi login yang merupakan proses yang keterkaitan antara data-data yang memang benar bahwa data itu valid, maka data akan di sesuaikan dengan tabel yang terkait sebagai informasi kebenaran data yang sudah valid.

k. DFD Level 1 proses 10

Pada gambar dibawah ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 10.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

3.1 Login Valid Admin

Member

3.2 Proses Validasi

Login

Admin

10.1 rekam data

kategori

10.2 rubah data

kategori

kategori Data_login

Data_kategori

Tambah_kategori


(63)

Gambar 4.16 : DFD Level 1 proses 10 memasukan data kategori

Dari gambar proses pemasukan data Kategori Film diatas, memerlukan masukan dari kesatuan luar dari tabel master sebagai valid login yang sah, jika memang valid maka proses perubahan data dapat dilanjutkan. Dalam diagram tersebut diatas dijelaskan arus data penyimpanan kedalam berkas, antara lain :

Proses 10.1 : setelah admin sudah login dan tidak valid, baru akan direkam dalam kategori film yang di lakukan oleh Admin.

Proses 10.2 : merupakan proses perubahan data kategori dan tambah kategori Film ke dalam tabel

l. DFD Level 1 proses 11

Pada gambar dibawah ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 11.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.17 : DFD Level 1 proses 11 data jenis film

Dari gambar proses pemasukan data Jenis diatas, memerlukan masukan dari kesatuan luar dari tabel Admin sebagai valid login yang sah dan tabel kategori, jika memang valid maka proses pemilihan jenis film akan dilakukan dan pengeditan film bisa dilanjutkan. Dalam diagram tersebut diatas dijelaskan arus data penyimpanan ke dalam berkas, antara lain :

admin

11.1 rekam data

jenis

11.2 jenis film

11.3 tambah data

jenis film kategori

Data_kategori Data_login_admin


(64)

Proses 11.1 : proses perekaman jenis data yang telah ada di dalam kategori yang ada di tabel Admin

Proses 11.2 : proses pemilihan jenis film yang akan di sewa, sebelum dilakukan pengeditan data. Yang berkaitan dengan tabel jenis.

Proses 11.3 : merupakan proses tambah jenis data film yang akan dimasukan, yang berkaitan dengan tabel Admin.

m. DFD Level 1 proses 12

Pada gambar dibawah ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 12.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.18 : DFD Level 1 proses 12 data film

Dari gambar proses pemasukan data Film diatas, memerlukan masukan dari kesatuan luar dari tabel Admin sebagai valid login yang sah dan tabel jenis, dalam diagram tersebut diatas dijelaskan arus data penyimpanan ke dalam berkas, antara lain :

Admin

12.1

data film Data_film Film

12.2 tambah data

film

Data_film Data_login_valid


(65)

Proses 12.1 : merupakan prose data film yang akan di sewa dan bisa di jadikan berkas yang sudah valid.

Proses 12.2 : proses tambah data film yang akan di sewa dan sudah di pilih jenis filmnya, yang berkaitan dengan tabel jenis

n. DFD Level 1 proses 13

Pada gambar dibawah ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 13.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.19 : DFD Level 1 proses 13 atur data wilayah

Dari gambar proses pemasukan data Propinsi diatas, memerlukan masukan dari kesatuan luar dari tabel admin sebagai valid login yang sah, dalam diagram tersebut diatas dijelaskan arus data penyimpanan ke dalam berkas, antara lain :

Proses 13.1 : Proses atur data propinsi untuk menentukan propinsi mana yang akan dimasukan sesuai tempat tinggal user proses, ini berkaitan dengan tabel Admin.

Proses 13.2 : Proses tambah data propinsi, apabila ingin menambah datanya dan ini merupakan suatu proses yang berkaitan dengan tabel propinsi.

Admin

13.1 atur data Wilayah

Wilayah

13.2 tambah data

wilayah

Data_login_valid Data_wilayah

Masukan_data_wilayah


(66)

o. DFD Level 1 proses 14

Pada gambar dibawah ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 14.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.20 : DFD Level 1 proses 14 pengembalian film

Dari gambar proses pengembalian film di atas, memerlukan suatu proses yang di awali dengan melakukan pengecekan film sebelum di berikan ke bagian administrator dan satu kesatuan pada table penyewaan film, dalam diagram tersebut diatas dijelaskan arus data penyimpanan ke dalam berkas antara lain :

Proses 14.1 : proses pengembalian film dengan cara melakukan pengecekan film tersebut sebelum di berikan ke administrator

Proses 14.2 :proses penyewaan film dari pelanggan dan dilakukan dulu

pengecekan film, apakah film tersebut sedang keluar atau masih ada stocknya, lalu sesudah itu di berikan ke pelanggan yang akan menyewanya.

0. DFD Level 1 Proses 15

14.1 pengembalian

film

Pelanggan

Cek data pelanggan

Admin

14.2 penyewaan

film Data_pelanggan

Penyewaan film Cek_data pelanggan


(1)

vi

1.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 8

2.1.1 Definisi Sistem ... 8

2.1.2 Elemen Sistem... 9

2.2 Informasi ... 11

2.2.1 Pengertian Informasi ... 12

2.2.2 Ciri-ciri Informasi ... 12

2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 13

2.4 Penyewaan...15

2.4.1 Perjanjian Sewa Menyewa...15

2.4.2 Ciri-ciri Perjanjian Sewa Menyewa...16

2.4.3 Subjek dan Objek Sewa Menyewa...17

2.4.4 Tujuan Perjanjiain Sewa Menyewa...18

2.5 Web Online ... 18

2.6 Sistem Informasi Penyewaan Berbasis Web ... 19

2.7 Perangkat Lunak Pendukung ... 19

2.7.2 Web Server... 33

2.7.3 Macromedia Dreamweaver 8 ... 35

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 22

3.1.1 Sejarah Sejarah Perusahaan ... .37


(2)

vii

3.2 Metode Penelitian ... 27

3.2.1 Desain Penelitian ... 27

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 42

3.2.2.1 Data Primer ... 42

3.2.2.2 Data Sekunder ... 43

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 43

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 43

3.2.3.2 Metode Pengembanganan Sistem ... 44

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 46

3.2.4 Pengujian Software ... 54

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 36

4.1.1 Analisis Dokumen ... 36

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 39

4.1.2.1 Flow Map ... 41

4.1.2.2 Diagram Kontek ... 43

4.1.2.3 Data Flow Diagram ... 43

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan... 45

4.2 Perancangan Sistem ... 45

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 46

4.2.2 Gambaran Sistem yang Diusulkan ... 47

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 49


(3)

viii

4.2.3.2 Data Flow Diagram ... 50

4.2.3.3 Kamus Data ... 70

4.2.4 Perancangan Basis Data ... 74

4.2.4.1 Normalisasi ... 75

4.2.4.2 Relasi Tabel ... 77

4.2.4.3 Entity Relation Diagram (ERD) ... 78

4.2.4.4 Struktur File ... 79

4.2.4.5 Kodefikasi ... 85

4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 87

4.2.5.1 Struktur Menu ... 89

4.2.5.2 Perancangan Input ... 91

4.2.5.3 Perancangan Output ... 92

4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 101

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi ... 102

5.1.1 Batasan Implementasi ... 102

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 103

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 104

5.1.4 Implementasi Basis Data... 104

5.1.5 Implementasi Antar Muka...110

5.1.5.1 Implementasi Pada Bagian Halaman Web ... 110

5.1.6 Implementasi progres instalasi...122


(4)

ix

5.2 Pengujian ... 123

5.2.1 Rencana Pengujian ... 124

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 129

5.2.2.1 Pengujian untuk Halaman ... 129

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ...149

6.2 Saran ...150 DAFTAR PUSTAKA


(5)

151

Daftar pustaka

Buku:

Andi Kristanto 2008:1. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya,

Abdul Kadir .2008. MySQL (baca: mai-se-kyu-el) merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat Open Source.

Abdul Kadir .2008. PHP merupakan bahasa pemrograman berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan diproses di server

Drs. Zulkifli Amsyah (2001:27) Pengertian Sistem

Hartono Jugiyanto .2001. Analisis dan Disain. , C.V Andi Offset, Yogyakarta.

Leonard Berry .2004. Perancangan Sistem Informasi, Delivery Quality service: Balancing Costumer Perfective and Expeciations.

Lukmanul Hakim .2009. Website Online

Lukmanul Hakim .2009. Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain secara visual


(6)

97

BAB V

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem yang sudah di buat. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan sistem selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan ke bahasa pemograman. Setelah implementasi dilakukan maka dilakukan pengujian terhadap sistem yang sudah di buat dan akan dilihat kekuranganya pada aplikasi yang baru untuk dikembangkan sistem selanjutnya.

5.1 IMPLEMENTASI

Implementasi sistem merupakan tahapan yang dilakukan setelah tahap perancangan sistem yaitu menjelaskan tentang pembuatan sistem serta tampilan dari aplikasi yang sudah di buat, yang sesuai dengan analisis dan perancangan sebelumnya. Setelah tahap implementasi dilakukan maka dibutuhkan sebuah pengujian sistem untuk membuktikan bahwa sistem atau aplikasi yang sudah di buat sesuai dengan yang diinginkan.

5. 1. 1. Batasan Implementasi

Dalam mengimplementasikan perangkat lunak pemantauan dan pengendalian aplikasi ini ada beberapa hal yang menjadi batasan implementasi yaitu :

1. Program di uji dan dijalankan secara online/tidak online terhubung dengan jaringan internet, sehingga kepuasan konsumen tidak diketahui dan linknya, untuk lupa password tidak dapat di akses, karena di lakukan oleh server yang sudah di rancang sebagaimana mestinya.