Hubungan Antara Resistensi Insulin Dan Cairan Ketuban Pada Kehamilan Usia 28-40 Minggu

HUBUNGAN ANTARA RESISTENSI INSULIN DAN CAIRAN KETUBAN PADA KEHAMILAN USIA 28-40 MINGGU
Makmur Sitepu, Letta S. litang, Yusuf R. Surbakti, Syamsul A. Nasution, Deri Edianto, M. Jusuf R
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran – Universitas Sumatera Utara
Medan, Indonesia, 2011
Abstrak Tujuan : Mencari hubungan antara resistensi insulin dengan jumlah cairan ketuban. Metode: Melalui pemilihan secara konsekutif sampling diperlukan sampel 20 pasien yang memenuhi kriteria penelitian pada masing-masing adalah wanita hamil usia kehamilan 28-40 minggu yang memenuhi kriteria penerimaan dan bersedia ikut dalam penelitian. Penelitian dilakukan dengan melihat catatan rekam medis dan pemeriksaan darah serta cairan amnion. Hasil : Sebaran karakteristik dari 2 kelompok penelitian meliputi karakteristik umur peserta, gravida, tingkat pendidikan, riwayat keluarga menderita diabetes mellitus dan indeks massa tubuh. Usia peserta penelitian pada kelompok wanita hamil resistensi insulin yang terbanyak yaitu antara usia 20–35 tahun sebanyak 17 orang ( 85% ) dan usia peserta penelitian pada kelompok wanita hamil non resistensi insulin yang terbanyak yaitu antara usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 16 orang (80%). Nilai rata-rata dari parameter laboratorium, antropometri dan ultrasonografi dari peserta penelitian. Pada kelompok wanita hamil resistensi insulin dijumpai kadar insulin puasa rata-rata sebesar 12,5 mU/l dan indeks massa tubuh sebesar 29,6 kg/m2.. Hubungan antara resistensi insulin dengan indeks cairan amnion. Pada kelompok resistensi insulin dijumpai indeks cairan amnion terbanyak > 18 cm (polihidramnios) sebanyak 18 orang (90%). Analisis statistik menggunakan uji Chi Square diperoleh p = 0,001. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara resistensi insulin dengan peningkatan jumlah cairan ketuban. Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara resistensi insulin dengan peningkatan jumlah cairan ketuban pada kehamilan usia 28-40 minggu. Pada kelompok wanita hamil resistensi insulin terbanyak dijumpai adanya riwayat keluarga menderita diabetes melitus sebesar 55%. Dijumpai juga hubungan yang bermakna antara adanya riwayat keluarga menderita diabetes mellitus dengan resistensi insulin. Pada kelompok wanita hamil dengan resistensi insulin terbanyak dijumpai
Universitas Sumatera Utara

obesitas sebesar 55%. Dijumpai juga hubungan yang bermakna antara obesitas dengan resistensi insulin. Kata Kunci : Glukosa, Resistensi Insulin, Cairan Ketuban
Universitas Sumatera Utara

RELATIONSHIP BETWEEN INSULIN RESISTANCE AND LIQUID MEMBRANES AT 28-40 WEEKS GESTATIONAL AGE
Makmur Sitepu, Letta S. Lintang, Yusuf R. Surbakti, Syamsul A. Nasution, Deri Edianto, M.Jusuf R.
Department Obstetric and Gynecology, Faculty of Medicine University of Sumatera Utara Medan,Indonesia,2011
Abstract Objective: Seeking a relationship between insulin resistance with the amount of amniotic fluid. Methods: Through elections consecutively sampling required a sample of 20 patients who met the study criteria for each are pregnant women 28-40 weeks gestation who meet admission criteria and are willing to participate in research. The study was conducted by looking at medical record and examination of blood and amniotic fluid. Results: The distribution of the characteristics of the two groups of the study include the characteristics of the participants age, gravida, education level, family history of diabetes mellitus and body mass index. Age of study participants in the group of pregnant women are most insulin resistance that is between the ages of 20-35 years were 17 (85%) and the age of the participants in the study group of pregnant women are the most non insulin resistance that is between the ages of 20-35 years as many as 16 people (80%). The average value of laboratory parameters, anthropometric and ultrasonography of the study participants. In the group of pregnant women found insulin resistance of fasting insulin levels by an average of 12.5 mU / l and a body mass index of 29.6 kg / m2 .. The relationship between insulin resistance with amniotic fluid index. In the group of insulin resistance found most amniotic fluid index> 18 cm (polihidramnios) as many as 18 people (90%). Statistical analysis using Chi Square test was obtained p = 0.001. It can be concluded that there is a significant association between insulin resistance with increased amount of amniotic fluid. Conclusion: From these results it can be concluded that there is a significant relationship between insulin resistance with increased amount of amniotic fluid at 28-40 weeks gestational age. In the group of pregnant women the highest insulin resistance encountered a family history of diabetes mellitus by 55%. Also found a significant association between the presence of a family history of diabetes mellitus with insulin resistance. In the group of pregnant women with insulin resistance, obesity is most common at 55%. Also found a
Universitas Sumatera Utara

significant association between obesity and Keywords: Glucose, Insulin Resistance, Liquid Membranes

insulin

resistance.


Universitas Sumatera Utara

LATAR BELAKANG Metabolisme ibu ditujukan langsung untuk persediaan nutrisi yang adekwat bagi janin. Dalam kehamilan normal, resistensi insulin menghasilkan dan membantu dalam penyediaan zat energi untuk janin. Resistensi insulin ini berperan penting terhadap kadar glukosa dan asam lemak bebas yang lebih tinggi, diakibatkan oleh peningkatan sekresi insulin ibu. Pada 2-4% orang, respon insulin pankreas tidak adekwat dan terjadi diabetes gestasional.1 Kehamilan dihubungkan dengan penurunan fosforilasi substrat reseptor insulin 1, pada diabetes gestasional ditambah dengan kerusakan pada fosforilasi subunit β reseptor insulin. Selama perubahan kerja insulin memberi kesan bahwa penyebab hormonal untuk resistensi insulin. Hormon-hormon yang disangka sebagai penyebab resistensi insulin adalah human plasental laktogen, human plasental growth hormon, progesteron, kortisol dan prolaktin. Tentunya, semua muncul pada kehamilan lanjut menyebabkan resistensi insulin dan menghilang pada waktu post partum. Peningkatan asam lemak bebas dan reseptor aktifasi proliferasi peroxisom yang mengatur hormon-hormon tersebut mungkin juga berperan. Tumor nekrosis faktor α dan leptin telah dilibatkan dalam resistensi insulin pada kehamilan. Resistensi insulin dalam kehamilan

menyediakan lebih banyak nutrisi untuk

janin dan kemungkinan uji skrining

fisiologi dari fungsi sel β sehingga

mengenali wanita yang kemungkinan akan menghasilkan diabetes type 2.1

Secara klinik cairan ketuban akan dapat

bermanfaat untuk deteksi dini kelainan

kromosom dan kelainan DNA dari 12

minggu sampai 20 minggu. Jumlah cairan


ketuban yang terlalu banyak disebut

polihidramnios (>2 liter) disebut juga

hidramnios yang mungkin berkaitan

dengan diabetes atau trisomi 18. Pada

sebagian besar kasus yang terjadi adalah

polihidramnios kronik yaitu peningkatan

cairan berlebihan secara bertahap. Pada

polihidramnios akut uterus mungkin

mengalami peregangan mencolok dalaam

beberapa hari. Sebaliknya, jumlah cairan


ketuban yang kurang disebut

oligohidramnios yang berkaitan dengan

kelainan ginjal janin, trisomi 21 atau 13 dan hipoksia janin.3

Komplikasi kehamilan oleh jumlah cairan

ketuban yang ekstrim juga mengalami

peningkatan morbiditas maternal dan

neonatal.

Selama

kehamilan,

polihidramnios dihubungkan dengan letak


janin abnormal, persalinan operatif dan

solusio plasenta. Varma dkk, pada tahun

1988 meneliti persalinan preterm terjadi

dalam 11,1% pada pasien-pasien dengan

polihidramnios dibanding dengan 6,7%

pada kontrol dengan cairan ketuban

Universitas Sumatera Utara

normal. Fetal distres, Apgar skor yang rendah, makrosomia dan perawatan intensive care secara bermakna lebih sering pada kelompok polihidramnios.5,6

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan suatu penelitian


survey analitik dengan menggunakan

rancangan cross sectional study. Penelitian

dilakukan di Departemen Obstetri dan

Ginekologi RSUP.H.Adam Malik, RS

Dr.Pirngadi, RS jejaring dan Klinik swasta

di Medan mulai bulan Nopember 2010

sampai jumlah sampel terpenuhi. Populasi

pada penelitian ini adalah seluruh wanita

hamil usia kehamilan 28-40 minggu yang

datang


untuk

memeriksakan

kehamilannya di RSUP.H.Adam Malik,

RS Dr.Pirngadi Medan, RS jejaring dan

Klinik swasta di Medan. Sampel penelitian

adalah wanita hamil usia kehamilan 28-40

minggu yang memenuhi kriteria

penerimaan dan bersedia ikut dalam

penelitian. Penentuan sampel dilakukan

secara consecutive sampling. Kriteria


inklusi adalah wanita hamil usia kehamilan

28-40 minggu, wanita hamil dengan janin

tunggal, wanita hamil dengan janin hidup,

tidak menderita diabetes melitus,

preeklamsi ringan-berat atau eklamsi, tidak

mengalami ketuban pecah dini. Kriteria

ekslusi adalah subjek tidak bersedia

berpartisipasi selama penelitian berjalan,

pada saat penelitian terjadi sesuatu yang

tidak diinginkan sehingga mengganggu hasil seperti laboratorium bermasalah atau puasa tidak sesuai waktu, dan janin dengan kelainan kongenital mayor. Bahan untuk penelitian adalah darah yang berasal dari vena mediana cubiti wanita hamil dengan usia kehamilan 28 - 40 minggu yang datang untuk ante natal care ke poli ibu hamil RSUP.H.Adam Malik, RS.Dr.Pirngadi, RS.jejaring dan Klinik swasta yang berpuasa selama 10-12 jam sebelumnya. Subjek setiap kelompok penelitian dibuat matching.

CARA KERJA Anamnesis , pemeriksaan fisik dan pemeriksaan obstetri, pemeriksaan ultrasonografi obstetri, subjek penelitian diminta untuk berpuasa selama 10-12 jam pada malam hari sebelum darah diambil untuk sampel penelitian. Darah subjek penelitian diambil sebanyak 5 cc dari vena mediana cubiti kemudian diperiksa kadar gula darah dan kadar insulin puasa, dilakukan pemeriksaan jumlah cairan ketuban dengan ultrasonografi.
ANALISIS DATA Data penelitian dicatat dan disimpan sebagai berkas data komputer dan selanjutnya dianalisa dengan program komputer. Data disajikan dalam tabel distribusi, untuk menganalisa hubungan

Universitas Sumatera Utara

antar variabel digunakan uji statistik Chi Square, dengan tingkat kepercayaan 95%.
HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dari bulan Nopember 2010 sampai dengan Februari 2011 di RSUP.H.Adam Malik, RS.Dr.Pirngadi Medan, RS.Jejaring dan

Klinik swasta di Medan diperoleh 40 orang wanita hamil usia kehamilan 28-40 minggu sebagai subjek penelitian. Subjek ini dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok wanita hamil resistensi insulin sebanyak 20 orang dan kelompok wanita hamil non resistensi insulin sebanyak 20 orang.

Tabel 1. Sebaran karakteristik dan klinis kelompok wanita hamil resistensi insulin dan

wanita hamil non resistensi insulin.

Wanita hamil resistensi

Karakteristik

insulin


% Wanita hamil Non resistensi insulin %

Umur (tahun)

20-35

tahun 17

>35 tahun

3

Total

20

Gravida

1 15


23

≥3 2

Total

20

• Pendidikan

- SMA 9

- Akademi 3

- Sarjana

8

Total


20

Riwayat keluarga

menderita diabetes

melitus

:

- ya 11

- tidak

9

Total

20

85 16 15 4 100 20
75 8 15 7 10 5 100 20
45 4 15 5 40 11 100 20
55 4 45 16 100 20

80 20 100
40 35 25 100
20 25 55 100
20 80 100

Universitas Sumatera Utara

IMT

- normal 7

- tinggi 2

- obesitas

11

Total

20

35 15 10 4 55 1 100 20

75 20 5 100

Pada Tabel 1 menyajikan sebaran karakteristik dari 2 kelompok penelitian meliputi karakteristik umur peserta, gravida, tingkat pendidikan, riwayat keluarga menderita diabetes mellitus dan indeks massa tubuh. Usia peserta penelitian pada kelompok wanita hamil resistensi insulin yang terbanyak yaitu antara usia 20–35 tahun sebanyak 17 orang ( 85% ) dan usia peserta penelitian pada kelompok wanita hamil non resistensi insulin yang terbanyak yaitu antara usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 16 orang (80%). Sebaran karakteristik jumlah gravida peserta penelitian pada kelompok wanita hamil resistensi insulin yang terbanyak pada gravida 1 atau primigravida yaitu sebanyak 15 orang (75%) dan sebaran jumlah gravida yang terbanyak pada kelompok wanita hamil non resistensi insulin yaitu pada primigravida sebanyak 8 orang (40%). Sebaran karakteristik tingkat pendidikan peserta penelitian pada kelompok wanita hamil resistensi insulin terbanyak dijumpai tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 9

orang (45%) sedangkan sebaran tingkat

pendidikan peserta penelitian pada

kelompok wanita hamil non resistensi

insulin terbanyak dijumpai tingkat

pendidikan sarjana yaitu sebanyak 11

orang (55%).

Sebaran karakteristik riwayat keluarga

menderita diabetes mellitus peserta

penelitian pada kelompok wanita hamil

resistensi insulin terbayak dijumpai adanya

riwayat keluarga menderita diabetes

mellitus yaitu sebanyak 11 orang (55%)

sedangkan sebaran riwayat keluarga

menderita diabetes mellitus pada

kelompok wanita hamil non resistensi

insulin terbanyak dijumpai pada tidak

adanya riwayat keluarga menderita

diabetes mellitus yaitu sebanyak 16 orang

(80%). Sebaran karakteristik indeks massa

tubuh peserta penelitian pada kelompok

wanita hamil resistensi insulin terbanyak

dijumpai obesitas yaitu sebanyak 11

orang (55%)

sedangkan sebaran

karakteristik indeks massa tubuh pada

kelompok wanita hamil non resistensi

insulin terbanyak dijumpai pada yang

normal yaitu sebanyak 15 orang (75%).

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2. Hubungan antara indeks massa tubuh dengan resistensi insulin.

Wanita

hamil

Wanita hamil

IMT

resistensi insulin

%

Non resistensi insulin %

P

- normal - tinggi - obesitas Total

7 35 15 2 10 4 11 55 1 20 100 20

75 20 5 0,002 100

Dari tabel 2 diatas diperoleh pada kelompok wanita hamil dengan resistensi insulin terbanyak pada obesitas sebanyak 11 orang ( 55% ). Dengan uji statistik Chi Square diperoleh nilai p = 0,002. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh

dengan resistensi insulin. Obesitas dapat mempengaruhi terjadinya resistensi insulin. Pada obesitas dapat dijumpai peningkatan asam lemak, adipositokin dan leptin, zat-zat tersebut mempunyai peranan penting terhadap terjadinya resistensi insulin.

Tabel 3. Parameter Laboratorium, Antropometri dan Ultrasonografi Pada Wanita

Hamil Resistensi Insulin dan Wanita Hamil Non Resistensi Insulin

Wanita Hamil Resistensi Wanita Hamil Non Resistensi

Insulin

Insulin (rata-rata)

(rata-rata)

KGD Puasa (mmol/L)

4,51

4,31

Insulin Puasa (mU/L)

12,5

4,43

HOMA IR

2,61

0,85

Tinggi Badan (m)

1,55

1,59

Berat Badan (kg) IMT (kg/m2)

72,5 29,6

60,3 24,9

ICA (cm)

22,1

11

Usia Kehamilan (minggu) 31,3

31,3

Universitas Sumatera Utara

Pada tabel 3 menyajikan nilai rata-rata dari parameter laboratorium, antropometri dan ultrasonografi dari peserta penelitian. Pada kelompok wanita hamil resistensi insulin

dijumpai kadar insulin puasa rata-rata sebesar 12,5 mU/l dan indeks massa tubuh sebesar 29,6 kg/m2

Tabel 4. Hubungan antara resistensi insulin dengan indeks cairan amnion ( ICA )

Indeks cairan Resistensi

Non resistensi

amnion (ICA) insulin

% insulin

%P

5-18 cm

2

10 20

100

> 18 cm

18

90 0

0

Total

20

100 20

100 0,001

Dari tabel 4 memperlihatkan hubungan antara resistensi insulin dengan indeks cairan amnion. Pada kelompok resistensi insulin dijumpai indeks cairan amnion terbanyak > 18 cm (polihidramnios) sebanyak 18 orang (90%). Analisis statistik menggunakan uji Chi Square diperoleh p = 0,001. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara resistensi insulin dengan peningkatan jumlah cairan ketuban.
DISKUSI Resistensi insulin pada kehamilan di satu sisi menguntungkan bagi janin yaitu untuk menyediakan pasokan glukosa sebagai zat energi bagi janin, sedangkan pada ibu menjaga agar tetap berada dalam keadaan euglikemi. Di sisi lain resisitensi insulin tersebut dapat merugikan berupa terjadinya peningkatan jumlah cairan

ketuban lebih dari normal (polihidramnios) dan terjadinya diabetes mellitus tipe 2. Dari karakteristik peserta penelitian ini dijumpai adanya hubungan yang bermakna antara obesitas dengan resistensi insulin. Pada penderita obesitas terjadi peningkatan jaringan lemak (adipose tissue) yang berakibat meningkatnya asam lemak, adipositokin dan leptin. Zat-zat tersebut memegang peranan penting terhadap terjadinya resistensi insulin. Obesitas dapat dikendalikan dengan menjaga keseimbangan diet, olah raga yang teratur dan pengaturan gaya hidup. Pemeriksaan ultrasonografi merupakan pemeriksaan yang rutin dilakukan pada pasien-pasien obstetri. Salah satu penilaian yang dilakukan pada pemeriksaan ultrasonografi adalah penilaian jumlah cairan ketuban, biasanya dinilai dengan menggunakan indeks cairan amnion (ICA).

Universitas Sumatera Utara

Pada kasus-kasus ditemukannya peningkatan jumlah cairan amnion yang lebih dari normal dan bukan disebabkan oleh kelainan kongenital mayor, atresia saluran pencernaan janin dan hidrops fetalis, perlu dilakukan investigasi klinis dengan melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan kadar insulin puasa. Dari investigasi klinis tersebut dapat diketahui apakah kasus-kasus polihidramnios tersebut kemungkinan disebabkan oleh resistensi insulin sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat untuk mencegah terjadinya diabetes mellitus tipe 2.
KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara resistensi insulin dengan peningkatan jumlah cairan ketuban pada kehamilan usia 28-40 minggu. Pada kelompok wanita hamil resistensi insulin terbanyak dijumpai adanya riwayat keluarga menderita diabetes melitus sebesar 55%. Dijumpai juga hubungan yang bermakna antara adanya riwayat keluarga menderita diabetes mellitus dengan resistensi insulin. Pada kelompok wanita hamil dengan resistensi insulin terbanyak dijumpai obesitas sebesar 55%. Dijumpai juga hubungan yang bermakna antara obesitas dengan resistensi insulin.

SARAN Perlu dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan kadar insulin puasa pada kasus-kasus polihidramnios, wanita hamil yang mengalami obesitas dan adanya riwayat keluarga menderita diabetes mellitus.
DAFTAR PUSTAKA 1. Ryan EA. Hormones and insulin resistance during pregnancy. The Lancet. 2003. 362:1777-1778. 2. Barbour LA, Mc Curdy CE, Hernandez TL, et al Cellular Mechanism for Insulin Resistance in Normal Pregnancy and Gestational Diabetes. Diabetes Care.2007. (2) 30: 112 119
3. Wiknjosastro GH. Plasenta dan cairan amnion. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2008. 4:154-156
4. Chamberlain MB, Manning FA, Morrison L, et al. Ultrasound evaluation of amniotic fluid. The relationship of increased amniotic fluid volume to perinatal outcome. Am J. Obstet Gynecol. 1984;150:250-254.
5. Varma TR, Bateman S, Patel RH, et al. The relationship of increased

Universitas Sumatera Utara

amniotic fluid volume to perinatal

outcome. Int. J. Gynaecol Obstet.

1988;27:327-333.

6. Golan A, Lin G, Evron S, et al.

Oligohidramnios:

maternal

complications and fetal outcome in

145 cases. Gynecol Obstet

Invest.1994;37:91-95.

7. Ganong WF. Fungsi endokrin

pankreas dalam Medical

physiology.Appleton

and

Lange,1987.10:289-301

8. Granner DK. Hormon pancreas

dalam. Harper’s Biochemistry.

Appleton and Lange. 1996.24:598-

612.

9. Cunningham FG, et al. Adaptasi

ibu terhadap kehamilan. Williams

Obstetric. The McGraw-Hill

Companies, 2004.21:188-190.

10. Cheatham B, Kahn CR. Insulin

action and the insulin signaling

network. Endocr Rev. 1995. 16(2):

117-142.

11. Schwartz NS, Clutter WE, Shah

SD, Cryer PE. Glycemic thresholds

for activation of glucose counter

regulatory systems are higher than

the threshold for symptoms. Clin

Invest. 1987. 79(3): 777-781.

12. Moore TR. Clinical assessment of

amniotic fluid. Clinical Obstetrics

and Gynecology. 1997. 40(2): 303-

313.

13. Pritchard JA. Deglutition by

normal and anencephalic fetuses.

Obstet Gynecol. 1985; 25: 289-

297.

14. Taylor MF, Fisk NM. Hidramnios

and oligohidramnios. High risk

pregnancy. 2006. 3 (1). 272-290.

15. Phelan JP, Ahn MJ, Smith CV, et

al. Amniotic fluid index

measurements during pregnancy. J.

Reprod Med. 1987; 32: 601-604.

16. Stuebe AM, et al. Second trimester

insulin resistance, early pregnancy

body mass index and gestational

weight gain. Maternal child health

journal.2010.14:254-260.

17. Anna RD, et al. Adiponectin and

insulin resistance in early and late

onset pre-eclampsia. International

Journal

Obstetrics

and

Gynaecology.2006.1264-1269.

18. Cseh K, et al. Plasma adiponectin

pregnancy induced insulin

resistance. Diabetes care.

2004;27:274-5.

19. Kaaja R, et al. Evidence of a state

of increased insulin resistance in

preeclampsia.

Metabolism

1999.;48:892-6.

20. Wolf M. First trimester insulin

resistance and subsequent

preeclampsia : aprospective study.

J Clin Endocrinol Metab

2002;87:1563-8.

Universitas Sumatera Utara

21. Guilherme A, et al.(2008). Adipocyte dysfunctions linking obesity to insulin resisteance and type 2 diabetes. Nature Reviews.Molecular Cell Biology, 9(5): 367-377.
22. Innes KE, Wimsatt JH. Pregnancyinduced hypertention and insulin resistance: evidence for a connection. Acta Obstet Gynecol Scand 1999;78:263-284.
23. DeFronzo,Farranni E. Insulin resistance. Diabetes care 1991.; 14: 175-94.
24. Peterson Herrero P, et al. Effect of obesity and insulin resistance on substrate metabolism. Circulation .2004; 109:2191-96.
25. Rodriguez-Moran et al. Insulin resistance is independently related to age in Mexican women. J Endocrinol Invest. 2003;26(1):4248.
26. Menik HL et al. Genetic association between insulin resistance and total cholesterol in type 2 diabetes mellitus. JHAS.2005;1:4.
27. Reaven GM. Role of insulin resistance in human disease. Diabetes 1988; 37:1495-607.
28. Ryan E, Enns L. Role of gestational hormones in the induction of insulin resistance. J

Clin Endocrinol Metab 1991;

67(2):341-7.

29. Catalano PM, et al. Longitudinal

changes in insulin release and

insulin resistance in nonobese

pregnant women. Am J Obstet

Gynecol 1991; 1667-72.

30. Gomez AB, et al. Adipokines and

insulin resistance during

pregnancy. Diabetes Research and

Clinical Practice 80.2008;8-15.

31. Catalano PM. The diabetogenic

state of maternal metabolism in

pregnancy, Neoreviews 3 (2002)

e165-e172.

32. Garvey WT et al. Evidence for

defects I the trafficking and

translocation of GLUT 4 Glucose

transporters.J Clin Invest . 1997.

101;11:2377-86.

33. Kirwan JP, et al. TNF-alpha is a

predictor of insulin resistance in

human pregnancy, Diabetes 51

(2002) 2207-2213.

34. Grimble RF. Inflammaatory status

and insulin resitance, Curr

Opin.Clin.Nutr.Metab.Care

5

(2002) 551-559.

35. Kubota N, et al. Disruption of

adiponectin causes insulin

resistance and neointimal

formation, J.Biol.Chem. 277

(2002) 25863-25866.

Universitas Sumatera Utara

36. Melczer Zs, et al. Role of tumour

necrosis factor-α in insulin

resitance during normal pregnancy.

European J.Obstet Gynecol and

Reprod Biol 105 (2002) 7-10.

37. Winkler G, et al. Tumor necrosis

factor system in insulin resistance

in gestational diabetes. Diabetes

Research and Clinical Practise 56

(2002) 93-99.

38. Cioffi FJ, et al. Relationship of

insulin

resistance

and

hyperinsulinemia to blood pressure

during pregnancy. The Journal of

Maternal-Fetal Medicine 6 (1997)

174-179.

39. Shields BM, et al. Paternal insulin

resistance and its association with

umbilical cord insulin

concentrations.

Diabetologia

(2006) 49: 2668-2674.

40. Simon CS, et al. Regional body fat

distribution and insulin resistance

during adolescent pregnancy.

Journal of American Dietetic

Association 563-565.

41. Radaeli T, et al. Estimates of

insulin sensitivity using glucose

and C-peptide from the

hyperglycemia and adverse

pregnancy outcome glucose

tolerance test. Diabetes care ; Mar

2010; 33: 3. 490-494.

Universitas Sumatera Utara