Biaya Standar Sebagai Strategi Pengendalian Biaya Produksi Pada Ukm Konveksi Sumber Rezeki Sukabumi

BIAYA STANDAR SEBAGAI STRATEGI
PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI
PADA UKM KONVEKSI SUMBER REZEKI SUKABUMI

Oleh :
TUTI KURNIA SARI
H24097126

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

BIAYA STANDAR SEBAGAI STRATEGI
PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI
PADA UKM KONVEKSI SUMBER REZEKI SUKABUMI

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI
Pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Oleh :
TUTI KURNIA SARI
H24097126

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

RINGKASAN

TUTI KURNIA SARI. H24097126. Biaya Standar Sebagai Strategi

Pengendalian Biaya Produksi Pada UKM Konveksi Sumber Rezeki Sukabumi.
Dibawah bimbingan BUDI PURWANTO dan FARIDA RATNA DEWI.

Sistem biaya standar memberikan pedoman dalam pengambilan
keputusan dan menetapkan pengeluaran biaya produksi. Pengendalian biaya
standar dilakukan dengan menetapkan standar biaya produksi yang terdiri dari
biaya standar bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
UKM Konveksi Sumber Rezeki merupakan usaha kecil menengah yang
memproduksi pakaian dengan berbagai jenis pakaian seperti baju dress, celana
panjang wanita dan rok panjang. Standar biaya produksi belum diterapkan,
sehingga pemilik usaha tidak mengetahui apakah usaha yang dijalankan
mengalami keuntungan (favorable) atau mengalami kerugian (unfavorable).
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer dari peneletian ini dilakukan berdasarkan pengamatan
secara langsung terhadap objek penelitian melalui wawancara dengan pemilik
usaha, sedangkan data sekunder didapatkan melalui informasi yang berkaitan
dengan pengetahuan teori yang berhubungan dengan penelitian dan didapatkan
melalui buku-buku dan penelitian terdahulu. Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis varians biaya standar. Analisis varians
digunakan untuk mengetahui biaya produksi yang sebenarnya terjadi (realisasi)

dengan biaya yang telah ditetapkan sebelumnya (standar). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui penetapan biaya standar untuk biaya produksi yang
mencangkup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik pada UKM Konveksi Sumber Rezeki, menganalisis varians yang
terjadi antara biaya standar dan biaya aktual dan mengevaluasi varians yang
terjadi apakah masih dalam batas pengendalian manajemen konveksi Sumber
Rezeki.
Berdasarkan analisis varians didapatkan hasil bahwa bahan baku yang
digunakan selama bulan Mei 2014 bersifat favorable yaitu kain spandek, furing,
benang jahit, benang obras, karet dan tali kur sedangkan kain cotton dan kain
sifon bersifat unfavorable. Varians tarif tenaga kerja langsung bersifat favorable
yaitu penjahitan dan penyetikaan, sedangkan pengepakan bersifat unfavorable.
Varians efisiensi tenaga kerja langsung bersifat unfavorable. Varians biaya
overhead variable bersifat favorable yaitu biaya plastik, biaya tag pin, biaya
minyak mesin, biaya listrik dan biaya bahan bakar LPG. Berdasarkan uji t
didapatkan kesimpulan bahwa varians biaya tenaga kerja langsung pada bagian
penjahitan dan penyetrikaan menunjukkan masih dalam batas pengendalian
manajemen, sedangkan dalam proses pengepakan di luar batas pengendalian
manajemen.
Kata kunci: biaya standar, biaya produksi, pengendalian, strategi, UKM


RIWAYAT HIDUP

Penulis mempunyai nama lengkap Tuti Kurnia Sari yang lahir di Bogor,
Jawa Barat pada tanggal 27 Juni 1984 dan merupakan puteri dari pasangan Bapak
Endang Ruswandi dan Ibu Uningsih. Penulis mengawali pendidikan formal di TK
Darul Ummah pada tahun 1989, kemudian melanjutkan ke SD Negeri Polisi II
hingga tahun 1996, lalu pada tahun yang sama melanjutkan ke SMP Negeri 1
Bogor hingga tahun 1999, dan menamatkan pendidikan lanjutan tingkat atas pada
tahun 2002 di SMK Negeri 1 Bogor.
Pada tahun 2003, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Keahlian
Akuntansi Diploma Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan Bogor. Pada tahun
2009 penulis melanjutkan pendidikan di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen,
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian
Bogor.

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Biaya Standar Sebagai Strategi Pengendalian Biaya
Produksi Pada UMKM Konveksi Sumber Rezeki Sukabumi”
Penyusunan skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari
dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran-saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk
penyempurnaan skripsi ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta
membalas kebaikan semua pihak yang telah memberikan doa dan dukungannya
kepada penulis. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Bogor, Juli 2014

Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan,

terutama ditujukan kepada :
1.

Kedua orang tua, Ayahanda Endang Ruswandi dan Ibunda Uningsih atas doa,
motivasi dan dorongan baik moril maupun materi kepada penulis selama
masa penulisan skripsi ini.

2.

Ir. Budi Purwanto, ME dan Farida Ratna Dewi, SE., MM selaku dosen
pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan
arahan selama penyusunan skripsi ini.

3.

Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM selaku dosen penguji atas kesediaannya
menguji dan memberikan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

4.


Dosen Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB yang telah memberikan
ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

5.

Bapak Oji dan Ibu Yayah yang telah memberi izin penulis melakukan
penelitian di UKM Konveksi Sumber Rezeki.

6.

Seluruh Staf Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB yang telah
membantu penulis selama menjalankan kegiatan perkuliahan hingga
penyusunan skripsi.

7.

Prof. DR. Ir. Syamsul Ma’arif, MENG, Soleh Mansyur, SE., MM dan
Nurhadi Wijaya, STP., MM yang telah memberikan semangat, motivasi dan
dukungan bagi penulis.


8.

Melly Emilya, Yulia Citrawati, Puput Nuraini, Rizky dan seluruh temanteman dari Departemen Manajemen IPB angkatan VII yang memberikan
saran serta kritikan demi perbaikan penulisan skripsi.

9.

Semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Bogor, Juli 2014

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP .................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
UCAPAN TERIMA KASIH ....................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ x
I.

PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Perumusan Masalah ........................................................................ 3
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 6
2.1. Usaha Kecil dan Menengah ............................................................ 6
2.2. Konsep Biaya .................................................................................. 6
2.2.1. Denifisi Biaya...................................................................... 6
2.2.2. Penggolongan Biaya............................................................ 7
2.3. Biaya Produksi .............................................................................. 10
2.3.1. Pengertian Biaya Produksi ................................................ 10
2.3.2. Jenis-Jenis Biaya Produksi ................................................ 10

2.4. Konsep Pengendalian .................................................................... 11
2.4.1. Konsep Anggaran .............................................................. 11
2.4.2. Konsep Biaya Standar ....................................................... 12
2.5. Analisis penyimpangan biaya aktual dari biaya standar ............... 18
2.5.1. Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung ....................... 18
2.5.2. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik ........................... 20
2.5.3. Analisis Varians ................................................................ 21
2.6. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 24
III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 26
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian..................................................... 26
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 28
3.3. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 28
3.4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 28

3.5. Pengolahan dan Analisis Data ...................................................... 28
3.5.1. Metode Analisis Data ........................................................ 28
3.5.2. Analisis Varians ................................................................ 29
3.5.3. Uji Hipotesis ..................................................................... 31
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 33
4.1. Gambaran Umum UMKM ............................................................

4.2. Struktur Organisasi .......................................................................
4.3. Proses Produksi Konveksi Sumber Rezeki ...................................
4.4. Penentuan Biaya Standar ..............................................................
4.5. Biaya Produksi .............................................................................
4.4.1. Bahan Baku Langsung .....................................................
4.4.2. Tenaga Kerja Langsung ...................................................
4.4.3. Overhead Pabrik ...............................................................
4.6. Penetapan Standar .........................................................................
4.7. Analisis Varians ...........................................................................
4.6.1. Analisis Varians Bahan Baku ...........................................
4.6.2. Analisis Varians Tenaga Kerja Langsung .........................
4.6.3. Analisis Varians Overhead Pabrik ...................................
4.8. Uji Hipotesis ................................................................................
4.7.1. Uji Hipotesis Bahan Baku Langsung ...............................
4.7.2. Uji Hipotesis Tenaga Kerja Langsung ..............................
4.7.3. Uji Hipotesis Overhead Pabrik .........................................
4.9. Implikasi Manajerial ....................................................................

33
34
35
37
38
38
39
39
41
43
43
57
58
60
60
61
64
65

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 66
1.
2.

Kesimpulan ......................................................................................... 66
Saran ................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 69
LAMPIRAN ............................................................................................... 71

DAFTAR TABEL

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Halaman
Jumlah produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki
Januari – Juni 2014 ............................................................................... 3
Jumlah produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki bulan Mei 2014 ...... 36
Biaya overhead pabrik tetap produksi .................................................. 40
Biaya overhead pabrik variable............................................................ 41
Standar harga bahan baku .................................................................... 42
Standar kuantitas bahan baku ............................................................... 43
Analisis varians rata-rata harga bahan baku ........................................ 44
Analisis varians rata-rata efisiensi pemakaian bahan baku .................. 49
Analisis varians total rata-rata harga bahan baku .............................. 52
Analisis varians rata-rata tarif tenaga kerja.......................................... 57
Analisis varians rata-rata efisiensi tenaga kerja langsung ................... 58
Analisis varians overhead variable pembiayaan .................................. 59
Analisis varians overhead variable efisiensi ........................................ 59
Uji Hipotesis varians harga dan varians efisiensi bahan baku ............. 60
Uji Hipotesis varians tenaga kerja langsung ........................................ 61

DAFTAR GAMBAR

No.
1.
2.
3.

Halaman
Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................................ 28
Struktur Organisasi ............................................................................. 34
Proses Produksi Konveksi.................................................................... 36

DAFTAR LAMPIRAN

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.

Halaman
Kuisioner .............................................................................................. 70
Realisasi harga beli bahan baku UKM Konveksi Sumber Rezeki
Bulan Mei 2014 ..................................................................................... 71
Realisasi kuantitas bahan baku UKM Konveksi Sumber Rezeki
Bulan Mei 2014 .................................................................................... 72
Analisis Varians Harga Bahan Baku Kain UKM Konveksi
Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 73
Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Kain UKM Konveksi
Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 74
Analisis Varians Harga Bahan Baku Furing UKM Konveksi
Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 75
Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Furing UKM Konveksi
Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 76
Analisis Varians Harga Bahan Baku Benang Jahit UKM Konveksi
Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 77
Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Benang Jahit UKM
Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................... 78
Analisis Varians Harga Bahan Baku Benang Obras UKM
Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................... 79
Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Benang Obras UKM
Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................... 80
Analisis Varians Harga Bahan Baku Retsleting UKM Konveksi
Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 81
Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Retsleting UKM Konveksi
Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 82
Analisis Varians Harga Bahan Baku Karet UKM Konveksi
Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 83
Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Karet UKM Konveksi
Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 84
Analisis Varians Harga Bahan Baku Tali Kur UKM Konveksi
Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 85
Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Tali Kur UKM Konveksi
Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 86
Realisasi jam kerja produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki
Bulan Mei 2014 .................................................................................... 87
Analisis Varians Tarif Tenaga Kerja Langsung UKM Konveksi
Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 90
Analisis Varians Efisiensi Tenaga Kerja Langsung UKM Konveksi
Sumber Rezeki bulan Mei 2014 ........................................................... 93
Uji hipotesis penyimpangan harga dan efisiensi bahan baku
pembuatan dress .................................................................................. 96
Uji hipotesis penyimpangan harga dan efisiensi bahan baku
celana panjang wanita ......................................................................... 96

23. Uji hipotesis penyimpangan harga dan efisiensi bahan baku
pembuatan rok panjang ....................................................................... 97
24. Uji hipotesis penyimpangan harga tenaga kerja langsung
pembuatan dress .................................................................................. 98
25. Uji hipotesis penyimpangan harga tenaga kerja langsung
(bagian penjahitan celana panjang wanita) .......................................... 99
26. Uji hipotesis penyimpangan harga tenaga kerja langsung
(bagian penjahitan rok panjang) ........................................................... 99
27. Uji hipotesis penyimpangan harga tenaga kerja langsung
(bagian penyetrikaan) ......................................................................... 100
28. Uji hipotesis penyimpangan harga tenaga kerja langsung
(bagian pengepakan) .......................................................................... 100
29. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung
(bagian penjahitan baju dress) ........................................................... 101
30. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung
(bagian penjahitan celana panjang wanita) ........................................ 101
31. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung
(bagian penjahitan rok panjang) ........................................................ 102
32. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung
(bagian penyetrikaan) ......................................................................... 102
33. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung
(bagian pengepakan) .......................................................................... 103

I. PENDAHULUAN

1.6. Latar Belakang
Perkembangan perindustrian di Indonesia yang semakin pesat, dapat
membawa perubahan dalam struktur perekonomian nasional. Industri
memang menjadi faktor penting dalam menunjang perdagangan. Pengusaha
saling bersaing untuk mendapatkan tempat di pasar global dan melangkah
mengupayakan terciptanya industri yang fleksibel, sehingga mampu
meningkatkan daya saing di pasaran dan mampu berkompetisi dengan baik.
Dalam menghadapi persaingan global tersebut, setiap pengusaha dituntut
untuk meningkatkan kinerja, salah satunya pengusaha harus mampu
melakukan perencanaan keuangan dengan mengkalkulasikan biaya-biaya
yang terjadi, baik secara sederhana sampai dengan yang paling kompleks.
Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan langkah yang strategis
dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari
sebagian terbesar rakyat Indonesia. Saat ini UKM merupakan pelaku ekonomi
mayoritas yang terus tumbuh secara signifikan dan menjadi sektor usaha yang
mampu menjadi penopang stabilitas perekonomian nasional. Sektor UKM
memiliki peranan yang sangat stategis dan penting yang dapat ditinjau dari
berbagai aspek. Pertama adalah jumlah industrinya yang besar dan terdapat
dalam setiap sektor ekonomi.

Kedua adalah potensinya yang besar dalam

penyerapan tenaga kerja. (http://kalselventura.wordpress.com)
Menurut data Biro Pusat Statistik, tingkat persentase UKM di Indonesia
mencapai 1,63% di tahun 2013 (http://mix.co.id, 2014). Sedangkan menurut
data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, pada tahun 2011 jumlah
pelaku usaha mikro, kecil dan menengah berjumlah sekitar 55.206.444 unit dan
pada tahun 2012 memiliki kenaikan sebesar 2,41% menjadi 56.534.592. Selain
itu peningkatan juga terjadi pada jumlah tenaga kerja sebesar 5,83% yaitu pada
tahun 2011 jumlah tenaga kerja 101.722.458 jiwa dan pada tahun 2012 menjadi
107.657.509 jiwa (www.depkop.go.id, 2014).

UKM masih memiliki kelemahan dalam akses terhadap modal kerja
atau kredit usaha, hak kekayaan intelektual, deregulasi, fasilitas ekspor,
manajemen keuangan dan administrasi, serta kontinuitas pasokan bahan baku.
(http://kemenperin.go.id, 2014). Kelemahan pada manajemen keuangan dan
administrasi dapat menyebabkan tujuan usaha tidak sesuai dengan tujuan
yang diharapkan dan menyebabkan usaha tidak berjalan dengan efektif dan
efisien. Oleh karena itu diperlukan perhitungan biaya produksi yang lebih
teliti dan melakukan pengendalian biaya produksi dengan menetapkan biaya
standar untuk biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik. Untuk dapat mengetahui apakah biaya-biaya tersebut
sudah sesuai harapan, efektif dan efisien perlu dilakukan evaluasi terhadap
biaya yang telah dikeluarkan dengan melakukan perencanaan, pengendalian
dan penetapan kebijakan keuangan.
UKM Konveksi Sumber Rezeki merupakan industri rumah tangga yang
memproduksi pakaian seperti kemeja, dress, celana panjang wanita dan rok
panjang. Sejak berdiri dari tahun 2007 hingga saat ini UKM Sumber Rezeki
terus menerus mengalami peningkatan pemesanan. Hal ini dapat dilihat
dengan jumlah produksi awal sebanyak 500 potong per bulan saat ini
meningkat sampai dengan 10.000 potong per bulan, sehingga membutuhkan
penambahan jumlah mesin jahit dan penambahan tenaga kerja. Tujuan
sederhana yang ingin dicapai adalah ingin membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan. Kegiatan produksi UKM
konveksi Sumber Rezeki dilakukan berdasarkan pesanan dari konsumen
tunggal yaitu Wahana Baru Jakarta.
UKM Konveksi Sumber Rezeki memiliki standar produksi pakaian
sebanyak 2.500 potong per minggu per satu model pakaian atau 10.000
potong per bulan untuk 4 (empat) model pakaian. Rata-rata produksi per hari
UKM Konveksi Sumber Rezeki sebanyak 350 potong pakaian yang
dikerjakan oleh 10 karyawan atau 35 potong pakaian per karyawan, dengan
jam kerja standar yaitu 9 (Sembilan) jam. Namun apabila pada saat
pengiriman barang jumlah pakaian yang akan dikirim belum mencapai target,
maka para karyawan harus menambah jam kerja hingga jumlah pakaian

tercukupi. Berikut ini adalah data produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki
selama bulan Januari sampai dengan Juni 2014.
Tabel 1. Jumlah Produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki Januari
sampai dengan Juni 2014
Jenis Pakaian
Bulan
Jumlah
Baju Dress Celana Panjang Rok Panjang
(pcs)
(pcs)
(pcs)
Januari
0
1800
1500
3300
Februari
0
3625
1750
5375
Maret
2500
2500
1500
6500
April
4500
2100
3400
10000
Mei
5000
2500
2500
10000
Juni
4250
3200
2100
9550
Sumber : Data UKM Konveksi Sumber Rezeki

UKM Konveksi Sumber Rezeki dalam proses produksinya belum
menerapkan biaya standar dan tidak menghitung biaya produksi yang
dikeluarkan karena keterbatasan sumber daya sehingga sampai saat ini
pemilik usaha tidak mengetahui usaha yang dijalankan mengalami
keuntungan (favorable) atau mengalami kerugian (unfavorable). Hal inilah
yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Biaya
Standar Sebagai Strategi Pengendalian Biaya Produksi Pada UKM
Konveksi Sumber Rezeki Sukabumi”.
1.7. Perumusan Masalah
UKM konveksi Sumber Rezeki memproduksi pakaian berdasarkan
pesanan dari Wahana Baru. Dalam proses produksi bahan baku kain
disediakan oleh pemesan, sedangkan bahan baku lain seperti benang jahit,
benang obras, karet, retsleting dan tali kur dibeli oleh UKM konveksi Sumber
Rezeki dari toko grosir perlengkapan menjahit. UKM konveksi Sumber
Rezeki diberikan upah jahit oleh Wahana Baru sebesar Rp. 7.000,00 untuk
upah jahit dress dan Rp. 5.000,00 untuk upah jahit celana dan rok. Namun
apabila terjadi kesalahan dalam proses produksi UKM konveksi Sumber
Rezeki harus membayar sebesar Rp. 50.000,00 untuk penggantian bahan
baku kain baju dress dan Rp. 40.000,00 untuk penggantian bahan baku kain
celana dan rok.

Dalam pengelolaan keuangan, UKM konveksi Sumber Rezeki dilakukan
oleh pemilik langsung, namun pencatatan keuangan dilakukan sangat
sederhana, sehingga tidak mengetahui biaya standar yang digunakan dalam
biaya produski yang mencangkup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan
biaya overhead pabrik. UKM Konveksi Sumber Rezeki tidak mengetahui
apakah usaha yang dijalankan mengalami keuntungan atau mengalami
kerugian. Hal ini tentu akan sangat berdampak buruk bagi kelangsungan
hidup perusahaan, karena tidak memiliki pengendalian biaya.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan
di atas, maka perumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penentuan biaya standar untuk biaya produksi pada konveksi
Sumber Rezeki yang mencangkup biaya bahan baku langsung, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik?
2. Bagaimana perbedaan yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual
pada konveksi Sumber Rezeki?
3. Apakah perbedaan yang terjadi masih dalam batas pengendalian
manajemen konveksi Sumber Rezeki?
1.8. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah :
1. Mengetahui penentuan biaya standar untuk biaya produksi konveksi
Sumber Rezeki yang mencangkup biaya bahan baku langsung, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
2. Mengetahui perbedaan yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual
pada konveksi Sumber Rezeki.
3. Mengetahui perbedaan yang terjadi apakah masih dalam batas
pengendalian manajemen konveksi Sumber Rezeki.
1.9. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak,
antara lain :

1. Diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi kepada pemilik
usaha Sumber Rezeki dalam penentukan biaya standar untuk mencapai
efisiensi kegiatan produksi.
2. Sebagai bahan informasi dan acuan dalam penelitian selanjutnya bagi
mahasiswa atau para peneliti dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
1.10.

Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini untuk menganalisis biaya standar sebagai strategi

pengendalian produksi yang mencangkup biaya bahan baku langsung, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead yang terjadi pada konveksi Sumber
Rezeki. Penelitian ini memfokuskan perhitungan biaya produksi konveksi
yang memproduksi baju, kemeja, celana dan rok. Biaya yang dianalisis adalah
biaya produksi selama bulan Mei 2014 karena pada bulan tersebut merupakan
jumlah produksi paling banyak.

II. TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini membutuhkan beberapa tinjauan pustaka yang menunjang
untuk menjawab tujuan dari penelitian. Pustaka yang dibutuhkan adalah pustaka
mengenai konsep biaya, biaya produksi, konsep pengendalian, konsep biaya
standar, dan analisis penyimpangan biaya aktual dari biaya standar. Analisa biaya
standar dibutuhkan sebagai alat pengendalian biaya produksi, dengan mengetahui
biaya standar dapat mengendalikan biaya produksi. Hal ini dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam kebijakan keuangan perusahaan. Dengan demikian pemilik
usaha dapat mengetahui cara atau metode yang tepat untuk menghitung dan
mengestimasikan biaya standar dan biaya produksi.
4.1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Pengertian usaha kecil menurut Undang-undang Republik Indonesia No.
20 tahun 2008 adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah
atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagai berikut :
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah).
4.2. Konsep Biaya
4.2.1. Denifisi Biaya
Pengertian biaya menurut Horngren Datar Foster (2008)
adalah sumber daya yang dikorbankan (sacrificed) atau dilepaskan
(forgone) untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu biaya biasanya
diukur dalam jumlah uang yang harus dibayarkan dalam rangka
mendapatkan barang atau jasa.

Menurut Mursyidi (2010), Biaya (cost) diartikan sebagai suatu
pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk
mencapai tujuan, baik yang dapat dibebankan pada saat ini maupun
pada saat yang akan datang.
Roni

(1990)

mendefinisikan

biaya

atau

cost

adalah

pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu barang atau
jasa yang diukur dengan nilai uang, baik itu pengeluaran berupa
uang, melalui tukar menukar, ataupun melalui pemberian jasa.
4.2.2. Penggolongan Biaya
Menurut

Mulyadi

(2014)

biaya

dapat

digolongkan

berdasarkan:
1. Pengolongan biaya menurut objek pengeluaran
Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran
merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek
pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang
berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.
Contoh penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran dalam
perusahaan kertas adalah biaya merang, biaya jerami, biaya gaji
dan upah, biaya soda, biaya depresiasi mesin, biaya asuransi,
biaya bunga, biaya zat warna.
2. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan
a. Biaya produksi
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk
dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan
ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya
gaji karyawan yang berkerja dalam bagian-bagian, baik yang
langsung maupun yang tidak langsung berhubungan dengan
proses produksi.
b. Biaya pemasaran
Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah

biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang ke
gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan
bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran, biaya
contoh (sample).
c. Biaya administrasi dan umum
Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya untuk
mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.
Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian
keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan
masyrakat, biaya pemeriksaan akuntan, biaya photocopy.
3. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu
yang dibiayai
a. Biaya langsung
Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab
satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai.
Jika yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung
ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan
mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya
produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung.
b. Biaya tidak langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak
hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak
langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan
istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead
pabrik (factory overhead cost).
4. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya
dengan perubahan volume aktivitas
a. Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya

variabel adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
b. Biaya semivariabel
Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya
semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya
variabel.
c. Biaya semifixed
Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat
volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah konstan
pada volume produksi tertentu.
d. Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam
kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji
direktur produksi.
5. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya
a. Pengeluaran modal (capital expenditures)
Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat
lebih dari satu periode akuntansi (biayanya periode akuntansi
adalah satu tahun kalender). Pengeluaran modal ini pada saat
terjadinya dibebankan sebagai cost aktiva, dan dibebankan
dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara
didepresiasi, diamortisasi, atau dideplesi. Contoh pengeluaran
modal adalah pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap,
untuk reparasi besar terhadap aktiva tetap, untuk promosi
besar-besaran,

dan

pengeluaran

untuk

riset

dan

pengembangan suatu produk.
b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures)
Pengeluaran

pendapatan

adalah

biaya

yang

hanya

mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya
pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran
pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan

dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya
tersebut. Contoh pengeluaran pendapatan antara lain adalah
biaya iklan, biaya telex, dan biaya tenaga kerja.
4.3. Biaya Produksi
4.3.1. Pengertian Biaya Produksi
Pengertian biaya produk (product cost) menurut Horngren,
Datar dan Foster (2008) adalah jumlah biaya yang dibebankan ke
suatu produk untuk tujuan tertentu. Tujuan yang berbeda dapat
menghasilkan ukuran biaya produk yang juga berbeda.
Menurut Mulyadi (2014) biaya produksi merupakan biaya-biaya
yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang
siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan
ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji
karyawan yang berkerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung
maupun yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi.
4.3.2. Jenis-Jenis Biaya Produksi
Menurut Rudianto (2013), biaya produksi dikelompokkan
menjadi :
1. Biaya bahan baku langsung
Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang telah
digunakan untuk menghasilkan suatu produk jadi tertentu.
2. Biaya tenaga kerja langsung
Biaya yang dikeluarkan untuk membayar pekerja yang terlibat
secara langsung dalam proses produksi.
3. Biaya Overhead
Biaya-biaya selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga
kerja langsung tetapi tetap dibutuhkan dalam proses produksi.
Termasuk dalam kelompok ini adalah
a. Biaya bahan penolong (bahan tidak langsung)
Bahan tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu
produk tertentu.

b. Biaya tenaga kerja penolong (tenaga kerja tidak langsung)
Pekerja yang dibutuhkan dalam proses menghasilkan suatu
barang tetapi tidak terlibat secara langsung dalam proses
produksi.
c. Biaya pabrikasi lain
Biaya-biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan
suatu produk selain biaya bahan penolong dan biaya tenaga
kerja penolong.
4.4. Konsep Pengendalian
Menurut Garrison, Noreen dan Brewer (2013) pengendalian (control)
meliputi pengumpulan umpan balik untuk memastikan rencana telah
dijalankan secara tepat atau dimodifikasikan bila ada perubahan keadaan.
Pengendalian berkaitan dengan usaha, prosedur dan metode serta
langkah yang harus ditempuh agar apa yang telah direncanakan dapat
terlaksana dengan baik mencapai sasaran yang ditetapkan (Roni, 1990).
4.4.1.

Konsep Anggaran
Pengertian anggaran (budged) menurut Garrison, Noreen dan
Brewer (2013) adalah rencana terperinci untuk masa depan yang
diekspresikan dalam bentuk kuantitatif.
Menurut Bustomi dan Nurlela (2007), anggaran adalah
pernyataan-pernyataan dalam kuantitas yang dinyatakan secara
formal, disusun secara sistematis, dinyatakan dalam unit moneter
dan berlaku untuk jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang.
Horngren Datar Foster (2008) menjelaskan bahwa anggaran
adalah :
a. Pernyataan kuantitatif dari suatu rencana kegiatan yang dibuat
manajemen untuk periode tertentu
b. Alat yang membantu mengkoordinasikan hal-hal yang perlu
dilakukan guna mengimplementasikan rencana tersebut.
Secara umum anggaran mencangkup aspek keuangan dan
nonkeuangan dari sebuah rencana, dan berfungsi sebagai cetak biru

yang akan diikuti perusahaan pada periode mendatang. Anggaran
merupakan bagian integral dari sistem pengendalian manajemen,
jika dikelola dengan baik akan bermaanfaat untuk :
a. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi di antara subunit
dalam perusahaan.
b. Menyediakan kerangka kerja untuk menilai kinerja.
c. Memotivasi para manajer dan karyawan lain.
4.4.2.

Konsep Biaya Standar
Biaya standar menurut Mursyidi (2010), biaya ditentukan di
muka untuk suatu produk yang bersifat homogin dan relative stabil.
Kalkulasi biaya standar mempunyai dua elemen, yaitu standar fisik
(standar input untuk satu unit output), dan standar harga (biaya
standar atau tarif per unit input).
Pengertian biaya standar menurut Mulyadi (2014) adalah
biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau
untuk membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi
ekonomi, efisien, dan faktor-faktor lain tertentu.
Menurut Horngren dan Harrison (1993) biaya standar adalah
perkiraan besarnya tingkat biaya yang telah ditentukan sebelumnya.
Biaya standar biasanya diekspresikan dalam biaya per unit. Biaya
standar merupakan suatu target biaya yang harus dicapai perusahaan.
Sistem biaya standar membantu perusahaan menyusun anggaran,
menganalisa hasil operasi, memperoleh data biaya produksi dan juga
menghemat biaya pencatatan perusahaan.
Mursyidi (2010) menjelaskan bahwa sistem biaya standar
dalam suatu perencanaan dan pengendalian dapat digunakan sebagai
bahan pijakan dalam pengambilan keputusan mengenai biaya dan
perencanaan laba. Untuk itu, biaya standar digunakan dalam rangka :
a. Penetapan anggaran
b. Pengendalian biaya
c. Penyederhanaan prosedur dan pelaporan biaya.

d. Penetapan harga pokok bahan, barang dalam proses dan barang
jadi.
e. Dasar untuk melakukan kontrak dan penetapan harga.
Menurut Mulyadi (2014) biaya standar dapat digolongkan atas
dasar tingkat ketaatan atau kelonggaran sebagai berikut :
a. Standar teoretis
Standar teoretis disebut pula dengan standar ideal, yaitu standar
yang ideal yang dalam pelaksanaannya sulit untuk dicapai. Pada
awalnya akuntasi biaya standar menjadi terkenal dan ada tendensi
bagi sebagian manajemen untuk menggunakan standar teoretis.
Asumsi yang mendasari standar teoretis ini adalah bahwa standar
merupakan tingkat yang paling efisien yang dapat dicapai oleh
para pelaksana. Kebaikan standar teoretis adalah bahwa standar
tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama.
Tetapi pelaksanaan yang sempurna yang dapat dicapai oleh orang
atau mesin jarang dapat dicapai sehingga standar ini seringkali
menimbulkan frustasi. Jenis standar ini sekarang jarang dipakai.
b. Rata-rata biaya waktu yang lalu
Jika biaya standar ditentukan dengan menghitung rata-rata biaya
periode yang telah lampau, standar ini cenderung merupakan
standar yang longgar sifatnya. Rata-rata biaya waktu yang lalu
dapat mengandung biaya-biaya yang tidak efisien, yang
seharusnya tidak boleh dimasukan sebagai unsur biaya standar.
Tetapi jenis standar ini kadang-kadang berguna pada saat
permulaan perusahaan menerapkan sistem biaya standar, dan
terhadap jenis biaya standar ini secara berangsur-angsur
kemudian diganti dengan biaya yang benar-benar menunjukan
efesiensi.
c. Standar normal
Standar Normal didasarkan atas taksiran biaya di masa yang akan
datang di bawah asumsi keadaan ekonomi dan kegiatan yang
normal. Kenyataannya standar normal didasarkan pada rata-rata

biaya di masa yang lalu, yang disesuaikan dengan taksiran
keadaan biaya di masa yang akan datang. Standar normal
berguna bagi manajemen dalam perencanaan kegiatan jangka
panjang dan dalam pengambilan keputusan yang bersifat jangka
panjang. Standar normal tidak begitu bermanfaat ditinjau dari
sudut pengukuran pelaksanaan tindakan dan pengambilan
keputusan jangka pendek.
d. Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai (attainable high
performance)
Standar jenis ini banyak digunakan dan merupakan kriteria yang
paling baik untuk menilai pelaksanaan. Standar ini didasarkan
pada tingkat pelaksaan terbaik yang dapat dicapai dengan
memperhitungkan ketidakefisienan kegiatan yang tidak dapat
dihindari terjadinya.
Prosedur penentuan biaya standar menurut Mulyadi (2014)
dibagi kedalam tiga bagian :
1. Biaya bahan baku standar
Biaya bahan baku standar terdiri dari :
a. Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah
keluaran fisik tertentu, atau lebih dikenal dengan nama
kuantitas standar.
b. Harga per satuan masukan fisik tersebut, atau disebut pula
harga standar.
Penentuan kuantitas standar bahan baku dimulai dari penetapan
spesifikasi produk, baik mengenai ukuran, bentuk, warna,
karakteristik pengolahan produk, maupun mutunya. Dari
spesifikasi ini kemudian dibaut kartu bahan baku yang berisi
spesifikasi dan jumlah tiap-tiap jenis bahan baku yang akan dilah
menjadi produk selesai. Kuantitas standar bahan baku yang dapat
ditentukan dengan menggunakan :
a. Penyelidikan teknis.
b. Analisis catatan masa lalu dalam bentuk :

1. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk
produk atau pekerjaan yang sama dalam periode tertentu
di masa lalu.
2. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam
pelaksanaan pekerjaan yang paling baik dan yang paling
buruk di masa lalu.
3. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam
pelaksanaan pekerjaan yang paling baik.
Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa :
1. Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan
datang, biasanya untuk jangka waktu satu tahun.
2. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar.
3. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal
dalam jangka panjang.
Harga yang akan dipilih sebagian tergantung dari jenis
fluktuasi harga yang diperkirakan dan tujuan penggunaan biaya
standar tersebut. Jika fluktuasi harga cenderung untuk berulang
kali terjadi dant idak dapat dipastikan mempunyai kecenderungan
turun atau naik, maka harga normal yang tepat untuk situasi ini.
Di lain pihak, jika arah perubahan harga di masa yang akan
datang dapat diperkirakan dengan baik, maka harga yang tepat
untuk situasi ini adalah harga rata-rata dalam periode di mana
biaya standar tersebut akan dipakai.
Harga standar bahan baku digunakan untuk :
1. Mengecek pelaksanaan pekerjaan departemen pembelian.
2. Mengukur akibat kenaikan atau penurunan harga terhadap
laba perusahaan.
Pada umumnya harga standar bahan baku ditentukan pada
akhir tahun dan pada umumnya digunakan selama tahun
berikutnya. Tetapi harga standar ini dapat diubah bila terjadi
penurunan atau kenaikan harga yang bersifat luar biasa.

2. Biaya Tenaga Kerja Standar
Seperti halnya dengan biaya bahan baku standar, biaya tenaga
kerja standar terdiri dari dua unsur : jam tenaga kerja standard an
tarif upah standar.
Syarat mutlak berlakunya jam tenaga kerja standar adalah :
a. Tata letak pabrik (plant layout) yang efisien dengan peralatan
yang modern sehingga dapat dilakukan produksi yang
maksimum dengan biaya yang minimum.
b. Pengembangan staf perencanaan produksi, routing, scheduling
dan dispatching, agar supaya aliran proses produksi lancer,
tanpa terjadi penundaan dan kesimpangsiuran.
c. Pembelian bahan baku direncanakan dengan baik, sehingga
tersedia pada saat dibutuhkan untuk produksi.
d. Standarisasi kerja karyawan dan metode-metode kerja dengan
instruksi-instruksi dan latihan yang cukup bagi karyawan,
sehingga proses produksi dapat dilaksanakan di bawah kondisi
yang paling baik.
Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara :
a. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu
pekerjaan dari kartu harga pokok (cost sheet) periode yang
lalu.
b. Membuat test-run operasi produksi di bawah keadaan normal
yang diharapkan.
c. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja
karyawan di bawah keadaan nyata yang diharapkan.
d. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada
pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan produk.
Jam tenaga kerja standar ditentukan degan memperhitungkan
kelonggaran waktu untuk istirahat, penundaan kerja yang tak bisa
dihindari (menunggu bahan baku, reparasi dan pemeliharaan
mesin) dan faktor-faktor kelelahan kerja.

Penentuan tarif upah standar memerlukan pengetahuan mengenai
kegiatan yang dijalankan, tingkat kecepatan tenaga kerja yang
diperlukan dan rata-rata tariff upah per jam yang diperkirakan
akan dibayar.
Tarif upah standar yang dapat ditentukan atas dasar :
1. Perjanjian dengan organisasi karyawan.
2. Data upah masa lalu. Yang dapat digunakan sebagai tarif
upah standar adalah : rata-rata hitung, rata-rata tertimbang,
atau median dari upah karyawan masa lalu.
3. Perhitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.
3. Biaya Overhead Pabrik Standar
Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya
overhead yang dianggarkan pada kapasitas normal dengan
kapasitas normal. Manfaat utama tarif overhead standar ini, yang
meliputi unsur biaya overhead pabrik variabel dan tetap adalah
untuk penentuan harga pokok produk dan perencanaan. Agar
supaya tarif overhead standar ini dapat bermanfaat untuk
pengendalian biaya, maka tarif ini harus dipisahkan ke dalam
tetap dan variabel. Untuk pengendalian biaya overhead pabrik
dalam sistem biaya standar, perlu dibuat anggaran fleksibel, yaitu
anggaran biaya untuk beberapa kisaran (range) kapasitas. Ada
perbedaan pokok antara tarif biaya overhead standar untuk
penentuan harga pokok produk dengan tarif biaya overhead
standar untuk pembuataan anggaran fleksibel. Tarif biaya
overhead standar menggabungkan biaya tetap dan variabel dalam
satu tariff yang didasarkan pada tingkat kegiatan tertentu.
Sebagai akibatnya dalam tarif biaya overhead pabrik ini semua
biaya overhead pabrik ini diperlakukan sebagai biaya variabel
dan memperlakukan biaya overhead tetap sebagai biaya yang
jumlah totalnya tetap dalam volume tertentu.

4.5. Analisis penyimpangan biaya aktual dari biaya standar
4.5.1. Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung
Menurut Mulyadi (2014) ada tiga model analisis biaya produksi
langsung :
1. Model satu selisih (The one way model)
Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan
biaya standar tidak dipecah ke dalam selisih harga dan selisih
kuantitas, tetapi hanya ada satu macam selisih yang merupakan
gabungan antara selisih harga dengan selisih kuantitas. Analisis
selisih dalam model ini dapat digambarkan dengan rumus
berikut:
St = (HSt x KSt) – (HS x KS) ......................................... (1)
Di mana :
St

= Total selisih

HSt = Harga standar
KSt = Kuantitas standar
HS = Harga sesungguhnya
KS = Kualitas sesungguhnya
2. Model dua selisih (The two – way model)
Dalam model selisih ini, selisih antara biaya sesungguhnya
dengan biaya standar dipecah menjadi dua macam selisih, yaitu
selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi. Rumus
perhitungan selisih dapat digambarkan dengan rumus berikut ini :
SH = (HSt – HS) x KS ..................................................... (2)
rumus perhitungan selisih harga
SK = (KSt – KS) x HSt ................................................. (3)
rumus perhitungan selisih kuantitas
Di mana :
SH = Selisih Harga
HSt = Harga standar
KSt = Kuantitas standar
SK = Selisis kuantitas / efisiensi

HS = Harga sesungguhnya
KS = Kualitas sesungguhnya
3. Model tiga selisih (The three – way model)
Dalam model ini, selisih antara biaya standar dengan biaya
sesungguhnya dipecah menjadi tiga macam selisih berikut ini:
a. Harga standar dan kuantitas standar masing-masing lebih
tinggi atau lebih rendah dari harga sesungguhnya dan
kuantitas sesungguhnya.
SH = (HSt – HS) x KSt ............................................ (4)
untuk menghitung selisih harga
SK = (KSt – KS) x HSt ............................................ (5)
untuk menghitung selisih kuantitas
SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS) .............................. (6)
Untuk menghitung selisih gabungan yang merupakan selisih
harga / kuantitas.
b. Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun
sebaliknya kuantitas standar lebih tinggi dari kuantitas
sesunggguhnya.
SH = (HSt – HS) x KS ............................................. (7)
untuk menghitung selisih harga
SK = (KSt – KS) x HSt ............................................. (8)
untuk menghitung selisih kuantitas (Selisih harga/kuantitas
sama dengan nol)
c.

Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun
sebaliknya kuantitas standar lebih rendah dari kuantitas
sesungguhnya.
SH = (HSt – HS) x KSt ............................................. (9)
untuk menghitung selisih harga
SK = (KSt – KS) x HS ............................................ (10)
untuk menghitung selisih kuantitas (Selisih harga/kuantitas
sama dengan nol)

4.5.2. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik
Mulyadi (2014) menga