Peranan Biaya Standar dalam Meningkatkan Pengendalian Biaya Produksi pada Pabrik Roti "X".

(1)

vii

ABSTRACT

This study used descriptive and varians analysis method. The purpose was to analyze the use of standard costs in increasing production cost control in bakery “X”. The methods that management can be used are standard . Determination of standard costs can encourage management to improv efficiency and effectiveness cost and production process to achieve the established standard. And this standars costcan be a guide to deternine the cost of which should occur in the production process. The result of study showed that the bakery had to apply the standard cost as a tool to control production cost, although the application according to experience. Seen from the difference in the cost of factory overhead is Rp. 2.458.000, but overall the bakery “X” was able to control the cost of production. The bakery “X” needs to conduct further analysis in order toovercome difference that can occur.


(2)

viii

ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan metode anaisis deskriptif dan analisis varians. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengunaan biaya standar dalam meningkatkan pengendalian biaya produksi pada pabrik roti “X”. Metode yang dapat manajemen gunakan dalam pengendalian biaya produksi adalah biaya standar. Penetapan biaya standar dapat mendorong manajemen untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas biaya dan proses produksi untuk mencapai standar yang telah ditetapkan. Penetapan biaya standar dapat menjadi pedoman untuk mengetahui biaya yang seharusnya terjadi dalam proses produksi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pabrik roti “X” sudah menerapkan biaya standar sebagai alat untuk mengendalikan biaya produksi, meskipun penerapannya menurut pengalaman sebelumnya. Terlihat dari adanya selisih di bagian biaya overhead pabrik sebesar Rp. 2.458.000, tetapi secara keseluruhan pabrik roti “X” sudah dapat mengendalikan biaya produksinya. Pabrik roti “X” perlu melakukan analisis lebih lanjut agar selisih yang terjadi bisa diatasi.


(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 8

2.1. Kajian Pustaka ... 8

2.1.1. Biaya... 8

2.1.1.1. Pengertian Biaya ... 8


(4)

x

2.1.2. Biaya Produksi ... 12

2.1.2.1. Pengertian Biaya Produksi... 12

2.1.2.2. Penggolongan Biaya Produksi ... 13

2.1.3. Biaya Standar ... 16

2.1.3.1. Pengertian Biaya Standar... 16

2.1.3.2. Jenis Biaya Standar ... 17

2.1.3.3. Kelebihan Biaya Standar ... 19

2.1.3.4. Kekurangan Biaya Standar ... 20

2.1.3.5. Kegunaan Biaya Standar ... 20

2.1.3.6. Menetapkan Biaya Standar ... 21

2.1.4. Efisiensi,Varians, Efektifitas ... 22

2.1.4.1. Pengertian Efisiensi, Efektifitas, Varians ... 22

2.1.4.2. Penyebab Varians ... 23

2.1.5. Analisis Penyimpangan Biaya Sesungguhnya dari Biaya Standar ... 24

2.1.5.1. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku ... 25

2.1.5.2. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik ... 27

2.1.5.3. Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja ... 29

2.1.6. Pengendalian Biaya Produksi ... 30

2.1.6.1. Pengertian Pengendalian Biaya Produksi ... 30

2.1.6.2. Proses Pengendalian Biaya Produksi ... 30


(5)

xi

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

3.1. Objek Penelitian Pabrik Roti “X” ... 34

3.1.1. Sejarah Singkat Pabrik Roti “X” ... 34

3.1.2.Struktur Organisasi Pabrik dan Deskripsi Kerja Pabrik Roti “X” . 35 3.2. Metode Penelitian Pabrik Roti “X” ... 38

3.2.1. Jenis Penelitian Pabrik Roti “X” ... 38

3.2.2. Jenis Data ... 38

3.2.3. Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.3. Metode Analisis Varians ... 40

3.3.1. Analisis Varians...40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1. Hasil Penelitian ... 44

4.1.1. Penggolongan Biaya Produksi Pabrik Roti “X” ... 44

4.1.1.1. Biaya Bahan Baku ... 44

4.1.1.2. Biaya Tenaga Kerja Langsung ... 45

4.1.1.3. Biaya Overhead Pabrik ... 45

4.1.2. Proses Produksi ... 46

4.1.3. Penetapan Standar Biaya Produksi Pabrik Roti “X” ... 50

4.1.3.1. Standar Biaya Bahan Baku Pabrik Roti “X” ... 50

4.1.3.2. Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung Pabrik Roti “X” .. 53

4.1.3.3. Standar Biaya Overhead Pabrik Roti “X” ... 55

4.1.3.4. Standar Biaya Produksi Pabrik Roti “X” ... 56


(6)

xii

4.1.4.1. Biaya Bahan Baku Sesungguhnya Pabrik Roti “X” ... 56

4.1.4.2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya Pabrik Roti “X” ... 57

4.1.4.3. Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Pabrik Roti “X” .. 59

4.1.4.4. Biaya Produksi Sesungguhnya Pabrik Roti “X” ... 60

4.1.5. Peranan Biaya Standar Dalam Meningkatkan Pengendalian Efisiensi Biaya Produksi pada Pabrik Roti “X” ... 60

4.1.6. Analisis Selisih Biaya Produksi Pabrik Roti “X”... 62

4.1.6.1. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku untuk Roti Manis Pabrik Roti “X”. ... 62

4.1.6.2. Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Roti Manis Pabrik Roti “X” ... 64

4.1.6.3. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik untuk Roti Manis Pabrik Roti “X” ... 65

4.1.7. Pengendalian Biaya Produksi ... 67

4.1.7.1. Pengendalian Biaya Bahan Baku ... 67

4.1.7.2. Pengendalian Biaya Tenaga Kerja Langsung ... 68

4.1.7.3. Pengendalian Biaya Overhead Pabrik ... 68

4.2. Pembahasan ... 69

4.2.1. Analisis Selisih Biaya Produksi ... 69

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 71

5.1. Simpulan ... 71


(7)

xiii

DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN ... 76 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE) ... 78


(8)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 32 Gambar 3.1 Struktur Organisasi... 35


(9)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Standar Harga Bahan Baku ... 51

Tabel 4.2 Total Kuantitas Produksi Standar... 51

Tabel 4.3 Total Biaya Bahan Baku Standar ... 52

Tabel 4.4 Total Jam Tenaga Kerja Langsung Standar ... 53

Tabel 4.5 Biaya Overhead Pabrik Standar ... 55

Tabel 4.6 Standar Biaya Produksi ... 56

Tabel 4.7 Total Kuantitas Produksi Sesungguhnya ... 56

Tabel 4.8 Total Biaya Bahan Baku Sesungguhnya ... 57

Tabel 4.9 Total Jam Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya ... 57

Tabel 4.10 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya ... 59

Tabel 4.11 Biaya Produksi Sesungguhnya ... 60

Tabel 4.12 Perhitungan Selisih Harga dan Selisih Kuantitas ... 63

Tabel 4.13 Perhitungan Selisih Tarif Upah dan Selisih Efisiensi Upah... 65


(10)

BAB I. Pendahuluan

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Memasuki tahun baru 2015, berarti memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau lebih sering disebut pasar ekonomi bebas dimana produk – produk dari luar negeri bebas diperjual-belikan di Indonesia. Dimana produk Indonesia harus dapat bersaing dengan produk luar, baik dalam hal kualitas, kuantitas, dan harga. Hal ini menuntut para manajer perusahaan untuk tidak saja memikirkan bagaimana menjual produk baik jasa maupun non jasa (barang) dengan cepat untuk megnhasilkan laba yang tinggi. Tetapi, memikirkan bagaimana kualitas, kuantitas dan harga produk tersebut dapat bersaing dengan produk luar. Yang otomatis ini mempengaruhi harga bahan komoditi yang digunakan oleh para produsen perusahaan.

Meskipun akan mempengaruhi harga bahan – bahan yang diigunakan unrtuk memproduksi sebuah barang, manejemen perusahaan harus memikirkan bagaimana tetap meningkatkan efektifitas produksi dan efisiensi biaya. Atau bisa disebut juga perusahaan harus mengoptimalkan pengendalian biaya produksi. Maka dari itu perlu diadakannya pengendalian dan perencanaan biaya produksi, dan ini perlu ditetapkan biaya standar. Untuk membuat perencanaan dan pengendalian biaya produksi melalui biaya standar ini diperlukan informasi yang tepat.


(11)

2 BAB I. Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha Masalah yang dihadapkan oleh para pengusaha tidak hanya mengenai MEA ini, tetapi juga mengenai nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang pada tahun 2015 ini mengalami kemerosotan. Yang mempengaruhi harga bahan baku yang mereka pakai, dimana sebagian para pengusaha mengambil bahan komoditinya import. Banyak para pengusaha terutama sektor makanan dan minuman menyayangkan hal ini terjadi, karena sangat mempengatuhi harga komoditi yang mereka perlukan.

Dalam http://www.antaranews.com/berita/484582/pengusaha-makanan-minuman-khawatirkan-penguatan-dolar yang di akses tanggal 21 maret 2015 menyatakan :

Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Minuman (Gapmmi) mengkhawatirkan penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah karena melampaui perhitungan harga pokok industri makanan dan minuman yang diperkirakan, yakni Rp12.000 hingga Rp13.000 per dolar AS."Kami sudah membuat perhitungan harga pokok dan sebagainya berdasarkan perkiraan nilai tukar rupiah terhadap dolar tersebut, nah jika tiba-tiba tembus dari Rp13,000 per dolar AS itu agak mengkhawatirkan," kata Ketua Umum Gapmmi Adhi Lukman di Jakarta, Rabu.

Adhi mengatakan, apabila penguatan dollar AS masih terjadi pada satu hingga dua minggu ke depan, maka Gapmmi akan menaikkan harga sebagai pilihan terakhir, yang diprediksi akan mempengaruhi daya beli masyarakat. "Menaikkan harga itu pengaruhnya besar sekali terhadap penjualan, apalagi ini menjelang puasa, agak dilema buat industri.Jadi, kami mengharapkan pemerintah segera menstabilkan ini," kata Adhi.

Jikalau nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS ini semakin melemah jelas akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap harga, kuantitas, kualitas yang akan dihasilkan suatu produk. Ini sangat mengecewakan, terutama jikalau memang negara kita menginginkan persaingan MEA ini menang di negara sendiri.

Persaingan dalam sektor makanan dan minuman di wilayah Jawa Barat khususnya di Bandung semakin ketat. Banyak sekali industri – indsutri atau perusahaan makanan


(12)

3 BAB I. Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha dan minuman baru bermunculan dengan berbagai macam jenis barang yang ditwarkan dan harga yang cukup bersaing satu dengan yang lainnya. Maka dari itu perusahaan dituntut untuk dapat berkompetisi baik dari segi produk, harga, dan kepuasan konsumen, dengan tidak mengurangi standar yang telah ditetapkan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat – obatan dan Makanan).

Dalam jurnal yang berjudul “ EVALUASI BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (STUDI KASUS PADA PT. PG. RAJAWALI, SUBANG)” oleh Martusa dan Jennie, 2010 mengatakan :

Perusahaan harus dapat menghadapi dan memenangkan persaingan, karena itu tugas perusahaan bukan sekedar memproduksi dan memasarkan produknya, namun mempertimbangkan besar kecilnya biaya yang akan terjadi agar biayanya efisien dan efektif. Penekanan terhadap biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dapat mengakibatkan rendahnya biaya produksi sehingga biaya lebih efisien dan efektif.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa perusahaan menginginkan hasil penjualan yang tinggi dengan mengefisiensikan biaya yang dikeluarkan. Maka dari itu sangatlah diperlukan sistem biaya standar dalam menekan biaya produksi tanpa harus mengurangi kualitas produk yang dihasilkan. Menurut Mulyadi (2005 : 388) dalam bukunya Akuntansi Biaya, sistem biaya standar merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang mengolah informasi biaya sedemikian rupa sehingga menajemen dapat mendeteksi kegiatan – kegiatan dalam perusahaan yang biayanya menyimpang dari biaya standar yang ditentukan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan perlu membuat perencanaan dan pengendalian biaya yang diperlukan sebuah standar dan disebut biaya standar. Hansen dan Mowen yang dialihbahasakan oleh Kwary (2009 : 56), mengatakan


(13)

4 BAB I. Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan dan penyedian jasa. Sedangkan pengertian biaya standar menurut Mulyadi (2005 : 387) adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor – faktor lain tertentu.

Menurut Hansen dan Mowen (2009 : 494), dua alasan untuk penerapan sistem biaya standar sering kali disebutkan: untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalian, serta untuk memfasilitasi perhitungan biaya produk. Sistem perhitungan biaya standar memperbaiki perencanaan dan pengendalian serta memperbaiki pengukuran kinerja.

Dari hasil analisis antara biaya aktual dan biaya yang dianggarkan dapat dilihat jika perusahaan mengalami kerugian dikarenakan biaya aktual lebih besar daripada biaya yang dianggarkan. Sebaliknya, apabila perusahaan mengalami keuntungan maka biaya aktual lebih kecil daripada biaya yang telah dianggarkan. Dan dari hasil analisis tersebut dapat dilihat pula apakah produk yang dibuat oleh perusahaan mengalami peningkatan dalam pengendalian efisiensi biaya produksi.

Pabrik roti “X” adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri makanan khususnya di bidang bakery atau roti dan pada saat ini pabrik roti “X” memiliki empat cabang yang tersebar di wilayah Bandung. Dalam pembuatannya pabrik roti “X” masih menggunakan teknik tradisional, dimana pada era sekarang hampir semua produsen roti menggunakan teknik pembuatan modern. Ini membuat pabrik roti “X”


(14)

5 BAB I. Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha harus mencari keunggulannya dalam mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan pelanggan yang baru.

Seperti yang telah dijelaskan diatas maka dari itu penulis memilih unit penelitian pabrik roti “X” dalam penulisan skripsi ini yang berjudul :“ PERANAN BIAYA STANDAR DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI “X” “.

1.2Identifikasi Masalah

Di era pasar bebas ini setiap perusahaan harus memiliki keunggulan dari apa yang membedakan antara produk perusahaannya dengan perusahaan pesaingnya. Kegiatan produksi adalah salah satu aktivitas yang penting dalam perusahaan manufaktur, yaitu mengubah bahan baku menjadi barang jadi dengan memperdayakan tenaga kerja dan menggunakan fasilitas yang telah disediakan. Untuk mendapatkan kualitas yang baik diperlukan proses produksi yang efektif dan efisien, dengan ditunjang perencanaan dan pengendalian biaya produksi yang optimal. Dengan demikian, perusahaan dapat menekan biaya produksi tanpa harus mengurangi kualitas produk yang dihasilkan. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di pabrik roti “X” yang berkaitan dengan biaya standar dan efektifitas pengendalian biaya produksi. Adapun masalah – masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana pabrik roti “X” menetapkan biaya standar. 2. Bagaimana pabrik roti “X” mengendalikan biaya produksi.


(15)

6 BAB I. Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 3. Sejauhmana biaya standar berperan sebagai alat manajemen dalam

pengendalian biaya produksi.

4. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan pabrik roti “X” untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi dalam meningkatkan penjualan.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pabrik roti “X” sudah menetapkan biaya standar atau belum. 2. Mengetahui cara pabrik roti “X” melakukan pengendalian biaya produksi. 3. Mengetahui peran biaya standar sebagai alat manajemen dalam pengendalian

biaya produksi.

4. Mengetahui usaha-usaha yang dilakukan pabrik roti “X” untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi dalam meningkatkan penjualan.

1.4Kegunaan Penelitian

Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi beberapa pihak dibawah ini :

1. Praktis

- Penulis berharap penelitian mengenai “ PERANAN BIAYA STANDAR DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI “X” dapat menjadi informasi, analisis dan evaluasi mengenai pentingnya biaya standar untuk menunjang efektifitas dan efisiensi pengendalian biaya produksi bagi perusahaan.


(16)

7 BAB I. Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2. Akademis

- Penulis juga berharap bahwa hasil dari penyusunan skripsi ini dapat membantu memberikan pengetahuan atau referensi yang berarti bagi pihak-pihak lain yang memiliki kebutuhan dan ketertarikan terhadap biaya standar dan pengendalian biaya produksi.

- Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan yang dimiliki penulis mengenai teori yang telah disampaikan selama perkuliahan terutama dalam biaya standar dan pengendalian terhadap biaya produksi.

- Merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian akhir Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.


(17)

BAB V. Simpulan dan Saran

71

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang didukung data informasi yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis menarik kesimpulan untuk menjawab identifikasi masalah yang telah diuraikan pada bab pendahuluan sebagai berikut:

1. Penetapan biaya produksi standar pada pabrik roti “X” sudah dinilai cukup baik, ini dapat dilihat dari pabrik roti “X” yang telah menetapkan sistem biaya standar ke dalam proses produksi, hal ini dapat dilihat dari:

a. Dalam penetapan standar bahan baku pabrik roti “X” telah memperhatikan hal-hal yang menyangkut penetapan standar harga bahan baku seperti pemilihan pemasok yang tepat yang akan mempengaruhi dalam pertimbangan kualitas barang dan harga barang yang akan diterima pabrik, dan juga membeli bahan baku seminggu sekali untuk menghindari kerusakan bahan baku.

b. Pabrik roti “X” telah melakukan penetapan biaya standar berdasarkan pengalaman yang telah dijalankan (otodidak), meskipun masih terdapat kendala karena tidak menerapkan sesuai teori yang ada.

2. Pengendalian biaya produksi standar pada pabrik roti “X” telah memadai, hal ini dapat dilihat dari:


(18)

72 BAB V. Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

a. Pabrik roti “X” telah menggunakan biaya standar sebagai alat dalam

mengendalikan biaya produksi terbukti dengan dimanfaatkannya biaya standar untuk:

- Membantu dalam penyusunan anggaran biaya produksi.

- Pengendalian biaya produksi;

b. Biaya standar pabrik roti “X” telah berfungsi dalam proses pengendalian biaya produksi, hal ini dapat dilihat dari:

- Standar yang ditetapkan oleh perusahaan telah dimanfaatkan dalam

pengendalian biaya produksi karena penyusunannya dimaksudkan sebagai tolok ukur untuk mengetahui besarnya biaya yang seharusnya dikeluarkan.

3. Biaya standar yang dipergunakan perusahaan merupakan hasil kajian secara teliti, karena biaya standar akan dijadikan tolok ukur dalam kegiatan produksi agar dapat memebantu meningkatkan efisiensi produksi. Dan, untuk pabrik roti “X” sendiri peran biaya standar ini sudah dianggap baik.

4. Pabrik roti “X” pun telah melakukan pengendalian terhadap biaya produksi, diantaranya dengan melakukan pembelian bahan baku untuk membuat roti. Pabrik roti “X” ini melakukan pembelian di setiap satu minggu sekali, untuk meminimalisirkan kerusakan bahan baku. Lalu untuk tenaga kerja langsung terutama untuk membuat adonan roti dari awal sampai akhir hanya mempekerjakan 5 (lima) orang.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis terdapat selisih yang merugikan pada perhitungan biaya overhead pabrik, yaitu sebesar Rp. 649.000. Kerugian disebabkan unit yang sesungguhnya diproduksi berbeda


(19)

73 BAB V. Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha dengan unit yang telah dihitung, sehingga mempengaruhi biaya overhead pabrik tetap dan variabel untuk pabrik roti “X” ini. Tetapi, dengan kerugian dibagian biaya overhead pabrik ini tidak membuat biaya produksi di pabrik roti “X” ini mengalami kerugian secara keseluruhan.

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan atas kondisi pabrik roti “X” yang telah diteliti,

penulis dapat memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi

perkembangan pabrik roti “X” di masa mendatang, yaitu:

1. Berhubungan pabrik roti “X” ini belum melakukan analisis, maka penulis menyarankan untuk melakukan analisis, yang dimaksudkan agar pihak manajemen dapat melakukan tindakan korektif.

2. Untuk mempertahankan pabrik roti “X” dengan ciri khasnya, maka barik roti “X” harus mampu bersaing dengan pabrik roti lainnya sebaiknya manajemen harus lebih jeli dalam melihat perkembangan pasar saat ini. Dan hendaknya manajemen pabrik roti “X” lebih mengoptimalkan pelaksanaan pengendalian yang telah ditetapkan, agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang telah direncanakan dan mampu menjaga keberlangsungan perusahaan agar tetap berjalan dengan baik dalam persaingan usaha yang semakin ketat pada saat ini.


(20)

Daftar Pustaka

74

DAFTAR PUSTAKA

Ade Nasa, Lim. 2012. “Penerapan Biaya Standar terhadap Pengendalian Biaya Produksi (Studi Kasus pada CV. Sejahtera Bandung)”. Jurnal Ilmiah Akuntansi. No.07. ISSN: 2086-4159.

Carter, W. K. (2009). Cost Accounting 14th. Diterjemahkan oleh: Krista. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Erica, V (2014). Peranan Analisis Biaya Kualitas dalam Menurunkan Tingkat Kerusakan Produk dan Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi pada Rotiku. Fakultas Ekonomi, Program Sarjana. Univeritas Kristen Maranatha, Bandung. Garrison, Noren. (2007). Managerial Accounting 11th . Diterjemahkan oleh: Nuri

hinduan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Horngern, C. T., Datar, S. M., dan Foster, G. (2003). Cost Accounting ; A Manajerial emphasis. Eleventh edition. Prentice-Hall, Inc, Engelewood Cliffs. Ntew Jersy..

Horngern, C. T., Datar, S. M., dan Foster, G. (2005). Cost Accounting: A Managerial Emphasos, Eleventh Edition. Diterjemahkan oleh: Desi Adhariani. PT Indeks. Jakarta.

Hansen, D. R., dan Maryanne, M. M. (2009). Akuntansi Manajemen. Edisi Ketujuh. Diterjemahkan oleh: Dewi Fitriasari dan Deny A. Kwary. Salemba Empat. Jakarta.

Jennie, M. (2010). Evaluasi Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya Produksi Studi Kasus: PT PG Rajawali Subang. Fakultas Ekonomi, Program Pascasarjana. Universitas Kristem Maranatha, Bandung.

Monica, J (2013). Evaluasi Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya Produksi (Studi kasus CV Yabes). Fakultas Ekonomi, Program Sarjana. Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Mulyadi. (2005). Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta.

Nurlela dan Bustami B. (2006). Akuntansi Biaya Teori dan Aplikasi. Graha Ilmu. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Edisi Ketiga. Balai Pustaka. Jakarta.

Sekaran, U. and Bougie, R. (2010) Research Methods for Business: A Skill Building Approach. 5th edition, Chichester: Wiley.


(21)

75 Daftar Pustaka

Wilson, J. D., dan Heckert, J. B. (1997). Controllership: Tugas Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga. Dialihbahasakan oleh Tjintjin Fenix Tjendera. Penerbit Erlangga. Jakarta.

http://anakfoseiunhas.blogspot.com/2013/10/standar-cost-biaya-standar.html?m=1 yang di akses tanggal 3 April 2015

http://www.antaranews.com/berita/484582/pengusaha-makanan-minuman-khawatirkan-penguatan-dolar yang di akses tanggal 21 Maret 2015


(1)

7 BAB I. Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2. Akademis

- Penulis juga berharap bahwa hasil dari penyusunan skripsi ini dapat membantu memberikan pengetahuan atau referensi yang berarti bagi pihak-pihak lain yang memiliki kebutuhan dan ketertarikan terhadap biaya standar dan pengendalian biaya produksi.

- Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan yang dimiliki penulis mengenai teori yang telah disampaikan selama perkuliahan terutama dalam biaya standar dan pengendalian terhadap biaya produksi.

- Merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian akhir Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.


(2)

BAB V. Simpulan dan Saran

71

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang didukung data informasi yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis menarik kesimpulan untuk menjawab identifikasi masalah yang telah diuraikan pada bab pendahuluan sebagai berikut:

1. Penetapan biaya produksi standar pada pabrik roti “X” sudah dinilai cukup baik, ini dapat dilihat dari pabrik roti “X” yang telah menetapkan sistem biaya standar ke dalam proses produksi, hal ini dapat dilihat dari:

a. Dalam penetapan standar bahan baku pabrik roti “X” telah memperhatikan hal-hal yang menyangkut penetapan standar harga bahan baku seperti pemilihan pemasok yang tepat yang akan mempengaruhi dalam pertimbangan kualitas barang dan harga barang yang akan diterima pabrik, dan juga membeli bahan baku seminggu sekali untuk menghindari kerusakan bahan baku.

b. Pabrik roti “X” telah melakukan penetapan biaya standar berdasarkan pengalaman yang telah dijalankan (otodidak), meskipun masih terdapat kendala karena tidak menerapkan sesuai teori yang ada.

2. Pengendalian biaya produksi standar pada pabrik roti “X” telah memadai, hal ini dapat dilihat dari:


(3)

72 BAB V. Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

a. Pabrik roti “X” telah menggunakan biaya standar sebagai alat dalam

mengendalikan biaya produksi terbukti dengan dimanfaatkannya biaya standar untuk:

- Membantu dalam penyusunan anggaran biaya produksi.

- Pengendalian biaya produksi;

b. Biaya standar pabrik roti “X” telah berfungsi dalam proses pengendalian biaya produksi, hal ini dapat dilihat dari:

- Standar yang ditetapkan oleh perusahaan telah dimanfaatkan dalam

pengendalian biaya produksi karena penyusunannya dimaksudkan sebagai tolok ukur untuk mengetahui besarnya biaya yang seharusnya dikeluarkan.

3. Biaya standar yang dipergunakan perusahaan merupakan hasil kajian secara teliti, karena biaya standar akan dijadikan tolok ukur dalam kegiatan produksi agar dapat memebantu meningkatkan efisiensi produksi. Dan, untuk pabrik roti “X” sendiri peran biaya standar ini sudah dianggap baik.

4. Pabrik roti “X” pun telah melakukan pengendalian terhadap biaya produksi, diantaranya dengan melakukan pembelian bahan baku untuk membuat roti. Pabrik roti “X” ini melakukan pembelian di setiap satu minggu sekali, untuk meminimalisirkan kerusakan bahan baku. Lalu untuk tenaga kerja langsung terutama untuk membuat adonan roti dari awal sampai akhir hanya mempekerjakan 5 (lima) orang.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis terdapat selisih yang merugikan pada perhitungan biaya overhead pabrik, yaitu sebesar Rp. 649.000. Kerugian disebabkan unit yang sesungguhnya diproduksi berbeda


(4)

73 BAB V. Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha dengan unit yang telah dihitung, sehingga mempengaruhi biaya overhead pabrik tetap dan variabel untuk pabrik roti “X” ini. Tetapi, dengan kerugian dibagian biaya overhead pabrik ini tidak membuat biaya produksi di pabrik roti “X” ini mengalami kerugian secara keseluruhan.

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan atas kondisi pabrik roti “X” yang telah diteliti,

penulis dapat memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi

perkembangan pabrik roti “X” di masa mendatang, yaitu:

1. Berhubungan pabrik roti “X” ini belum melakukan analisis, maka penulis menyarankan untuk melakukan analisis, yang dimaksudkan agar pihak manajemen dapat melakukan tindakan korektif.

2. Untuk mempertahankan pabrik roti “X” dengan ciri khasnya, maka barik roti “X” harus mampu bersaing dengan pabrik roti lainnya sebaiknya manajemen harus lebih jeli dalam melihat perkembangan pasar saat ini. Dan hendaknya manajemen pabrik roti “X” lebih mengoptimalkan pelaksanaan pengendalian yang telah ditetapkan, agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang telah direncanakan dan mampu menjaga keberlangsungan perusahaan agar tetap berjalan dengan baik dalam persaingan usaha yang semakin ketat pada saat ini.


(5)

Daftar Pustaka

74

DAFTAR PUSTAKA

Ade Nasa, Lim. 2012. “Penerapan Biaya Standar terhadap Pengendalian Biaya Produksi (Studi Kasus pada CV. Sejahtera Bandung)”. Jurnal Ilmiah Akuntansi. No.07. ISSN: 2086-4159.

Carter, W. K. (2009). Cost Accounting 14th. Diterjemahkan oleh: Krista. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Erica, V (2014). Peranan Analisis Biaya Kualitas dalam Menurunkan Tingkat Kerusakan Produk dan Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi pada Rotiku. Fakultas Ekonomi, Program Sarjana. Univeritas Kristen Maranatha, Bandung. Garrison, Noren. (2007). Managerial Accounting 11th . Diterjemahkan oleh: Nuri

hinduan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Horngern, C. T., Datar, S. M., dan Foster, G. (2003). Cost Accounting ; A Manajerial emphasis. Eleventh edition. Prentice-Hall, Inc, Engelewood Cliffs. Ntew Jersy..

Horngern, C. T., Datar, S. M., dan Foster, G. (2005). Cost Accounting: A Managerial Emphasos, Eleventh Edition. Diterjemahkan oleh: Desi Adhariani. PT Indeks. Jakarta.

Hansen, D. R., dan Maryanne, M. M. (2009). Akuntansi Manajemen. Edisi Ketujuh. Diterjemahkan oleh: Dewi Fitriasari dan Deny A. Kwary. Salemba Empat. Jakarta.

Jennie, M. (2010). Evaluasi Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya Produksi Studi Kasus: PT PG Rajawali Subang. Fakultas Ekonomi, Program Pascasarjana. Universitas Kristem Maranatha, Bandung.

Monica, J (2013). Evaluasi Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya Produksi (Studi kasus CV Yabes). Fakultas Ekonomi, Program Sarjana. Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Mulyadi. (2005). Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta.

Nurlela dan Bustami B. (2006). Akuntansi Biaya Teori dan Aplikasi. Graha Ilmu. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Edisi Ketiga. Balai Pustaka. Jakarta.

Sekaran, U. and Bougie, R. (2010) Research Methods for Business: A Skill Building Approach. 5th edition, Chichester: Wiley.


(6)

75 Daftar Pustaka

Wilson, J. D., dan Heckert, J. B. (1997). Controllership: Tugas Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga. Dialihbahasakan oleh Tjintjin Fenix Tjendera. Penerbit Erlangga. Jakarta.

http://anakfoseiunhas.blogspot.com/2013/10/standar-cost-biaya-standar.html?m=1 yang di akses tanggal 3 April 2015

http://www.antaranews.com/berita/484582/pengusaha-makanan-minuman-khawatirkan-penguatan-dolar yang di akses tanggal 21 Maret 2015