Produktivitas Kambing Peranakan Etawah Jantan dan Betina dengan Pemberian Ransum Grower Komplit Tinggi Energi dan Protein

PRODUKTIVITAS KAMBING PERANAKAN ETAWAH JANTAN
DAN BETINA DENGAN PEMBERIAN RANSUM GROWER
KOMPLIT TINGGI ENERGI DAN PROTEIN

ALFIATUN NISA

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Produktivitas Kambing
Peranakan EtawaH Jantan dan Betina dengan Pemberian Ransum Grower
Komplit Tinggi Energi dan Protein adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Desember 2014
Alfiatun Nisa
NIM D24100106

ABSTRAK
ALFIATUN NISA. Produktivitas Kambing Peranakan Etawah Jantan dan Betina
dengan Pemberian Ransum Grower Komplit Tinggi Energi dan Protein.
Dibimbing oleh KOMANG GEDE WIRYAWAN dan KUKUH BUDI SATOTO.
Kambing Etawah fase grower membutuhkan nutrisi lengkap dan seimbang
untuk keperluan pertumbuhan dan persiapan
masa reproduksi, terutama
kebutuhan akan energi dan protein berdasarkan NRC 2006. Penelitian ini
bertujuan untuk membandingkan produktivitas kambing Etawah fase grower yang
diberikan ransum komplit tinggi energi dan protein. Penelitian ini menggunakan 4
jantan dan 4 betina berumur 4 bulan dengan bobot awal 11.38±3.15 kg untuk
jantan dan 12.13±2.70 kg untuk betina, serta menggunakan rancangan dengan 2
perlakuan (jantan dan betina) dan 4 kelompok yang dianalisis menggunakan UjiT. Rasio konsentrat dan hijauan yang diberikan adalah sebesar 90%:10% dari total
pakan dengan parameter berupa konsumsi bahan kering, PBBH, efisiensi protein,

dan konversi pakan. Analisis statistik menunjukan tidak signifikan (P>0.05) untuk
konsumsi bahan kering (g ekor-1 hari-1), namun signifikan (P