berwudhu telah tertanam di dalam diri anak dan saya rasa sudah dapat terlaksana dengan baik.
13
Dari wawancara dan observasi di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwasanya mendidik perilaku ibadah berwudhu anak memiliki manfaat
untuk membentuk perilaku anak agar lebih mengenal pentingnya berwudhu dan membiasakan anak untuk berwudhu baik pada saat akan melaksanakan
sholat maupun akan melaksanakan kegiatan. Dan diharapkan mendidik anak berwudhu sejak usia dini ini, nantinya anak akan lebih mudah
menerapkannya karena sudah terbiasa. Adapun lembar observasi foto yang peneliti peroleh sebagai berikut.
14
Gambar 4.1 Suasana Saat Praktek Berwudhu
2. Deskripsi Peran guru dalam mendidik perilaku ibadah sholat pada
anak usia dini di RA Al-Hidayah Gombang Pakel Tulungagung
Pada pendidikan di RA Al-Hidayah di desa Gombang anak diberikan bimbingan akhlak melalui pembelajaran dan bimbingan sehari-hari. Selain
berwudhu anak juga dibimbing untuk melaksanakan sholat setiap hari di
13
Observasi, 04 Februari 2014, di RA Al-Hidayah
14
Lembar Observasi, Tanggal 04 Februari 2017
sekolah. Oleh karena itu, peneliti menanyakan bagaimana peran guru dalam mendidik perilaku ibadah sholat anak yang dipaparkan oleh bu Muntiyah,
beliau mengatakan: Dalam mendidiknya yaitu melalui dengan mengenalkan kepada anak
apa itu sholat, pentingnya sholat, dan kenapa harus sholat. Pertama anak dikenalkan tentang bacaan-bacaan sholat terlebih dahulu
biasanya itu dilakukan dengan berulang-ulang setiap hari supaya anak cepat hafal. Setelah dirasa anak tahu dan bisa bacaan-bacaan sholat
lalu anak dikenalkan dan diajari tentang gerakan-gerakan sholat mulai takbiratul ikhram sampai salam, guru memberikan contoh gerakan
sholat di depan kelas dan anak menirukannya dan memperlihatkan gambar tata cara sholat dengan baik dan benar. Lalu anak dibimbing
melaksanakan sholat setiap hari. Semuanya itu dilaksanakan supaya anak mendapat pondasi mulai sejak dini dan akan terbiasa pada saat
besarnya kelak.
15
Lalu peneliti tertarik untuk bertanya kembali kepada Ibu Muntiyah tentang maksud dari pernyataannya pada wawancara diatas tentang setiap
hari anak dikenalkan dan dibimbing tentang sholat supaya anak nantinya akan terbiasa, lalu beliau mengatakan :
Maksudnya setiap hari guru memperkenalkan dan membimbing anak untuk melaksanakan sholat yaitu guru mengajarkan dan menjelaskan
pada anak apa itu sholat, pentingnya sholat, dan membimbing anak dalam bacaan-bacaan sholat lalu lanjut pada gerakannya. Praktek
sholat biasanya dilakukan di tempat sholat atau dalam kelas yaitu dilaksanakan setiap hari sesuai jadwal seperti pada hari. Jadi setiap
hari anak dibiasakan untuk melaksanakan sholat yaitu, pada Senin sholat dhuhur, hari Selasa sholat asar dan seterusnya. Selain supaya
anak menjadi terbiasa dan melatih anak, dengan dilaksanakannya sholat setiap hari diharapkan juga menjadi lebih dekat atau akrab
dengan sesama teman dan lebih menjaga sopan santun terhadap para guru, atau bahkan terhadap orang tua, jadi secara tidak langsung
mereka saling menjaga hubungan baik dengan sesama.
16
15
Wawancara dengan Ibu Muntiyah Kepala dan Guru RA , Pukul 08.15 WIB, Hari Senin, Tanggal 30 Januari 2017, di RA Al-Hidayah
16
Ibid.,
Dari pendapat diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam mendidik ibadah sholat guru harus mengarahkan secara langsung kepada
anak dan mempraktekkanya secara langsung setiap hari, agar anak selalu ingat apa yang telah menjadi kebiasaannya. Selain itu dengan diadakannya
sholat setiap hari secara berjamaah anak akan lebih dekat dengan teman dan sopan kepada gurunya.
Hal senada juga diperkuat oleh pemaparan dari ibu Saniyah, tentang peran guru dalam mendidik ibadah sholat pada anak. Beliau mengatakan:
Guru selalu memberi contoh kepada anak-anak untuk melaksanakan sholat dengan baik, karena dengan memberi contoh anak akan lebih
mengingatnya. Biasanya anak-anak diberi contoh melafalkan bacaan- bacaan sholat dan anak menirukannya lalu guru memberi contoh
gerakan-gerakan sholat secara langsung didepan kelas dan anak-anak menirukan setiap gerakannya, biasanya dibelakang ada salah satu guru
untuk membenarkan gerakan anak apabila ada yang salah dan tidak sesuai.
17
Dari pernyataan guru diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam mendidik perilaku ibadah anak guru lebih cenderung menekankan kepada
pendidikan dan bimbingan bukan hanya pengajaran saja. Karena pengajaran hanyalah sebatas menyampaikan materi saja. Sedangkan pendidikan dan
bimbingan lebih menekankan pada keberhasilan dalam menyampaiakan materi. Selain itu memberi anak contoh setiap hari sangatlah penting.
Karena anak diharapkan dapat mengenal dan terbiasa untuk melaksanakan sholat sejak dini. Selain itu karena ini bertujuan untuk pembinaan perilaku
ibadah mereka sejak usia dini salah satunya yaitu melatih anak dalam
17
Wawancara Ibu Saniyah Guru RA, Pukul 11.30 WIB, Hari Sabtu, Tanggal 28 Januari 2017, di RA Al- Hidayah
memanfaatkan waktu, sehingga sejak kecil anak akan terbiasa hidup disiplin dan tertanamkannya nilai-nilai religius dengan baik.
Selanjutnya peneliti menanyakan tentang apakah ada kendala yang dihadapi guru dalam mendidik ibadah sholat kepada anak, kepada ibu
Muntiyah, beliau mengatakan : Kendalanya biasanya yang pertama dari faktor anaknya sendiri mudah
dibina atau tidak, kalau seorang anak yang manut akan mudah cara membinanya, tapi kalau anak yang tergolong nakal ya guru harus
secara bertahap dalam membinanya, harus sedikit-sedikit dengan sabar dan telaten. Selain itu, latar belakang siswa yang berbeda-beda,
dan lingkungan anak pergaulan yang kurang mendukung.
18
Hal senada juga dipaparkan oleh ibu Saniyah, beliau mengatakan : Biasanya para anak yang tergolong nakal merasa malas untuk
melakukan kebiasaan-kebiasaan yang telah diterapkan di lembaga. Selain itu karena mood suasana hati anak biasanya kalau anak
berangkat sekolah dari rumah sudah merasa malas maka di sekolah pun tidak semangat dan akan bosan untuk mengikuti pelajaran dan
kegiatan.
19
Dapat disimpulkan bahwa dalam mendidik anak sholat memiliki
banyak kendala, terkadang suasana hati anak yang tidak baik pun membuat anak menjadi tidak semangat dalam mengikuti pembelajran selain itu
memang dari anaknya sendiri yang sulit untuk menerima pelajaran atau ramai sendiri. Tapi meskipun begitu guru harus tetap bisa membuat siswa
semangat kembali dengan menyelingi pembelajaran dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan.
18
Wawancara dengan Ibu Muntiyah Kepala dan Guru RA , Pukul 08.15 WIB, Hari Senin, Tanggal 30 Januari 2017, di RA Al-Hidayah
19
Wawancara Ibu Saniyah Guru RA, Pukul 11.30 WIB, Hari Sabtu, Tanggal 28 Januari 2017, di RA Al- Hidayah
Selanjutnya peneliti bertanya kembali kepada ibu Saniyah, bagaimana cara guru mengatasi kendala tersebut , beliau mengatakan:
Caranya dalam mendidik dan mengarahkan anak harus dengan cara yang sabar dan telaten, dan guru juga harus berusaha untuk bekerja
sama dengan orang tua, agar orang tua bisa ikut membantu dalam mengajarkan sholat di rumah. Lalu kalau kendala saat ada anak yang
ramai, tidak memperhatikan dan bosan biasanya saya menunjuk anak tersebut lalu memberitahu kalau yang dilakukannya tidak baik dan
mengajak mereka untuk bermain supaya semangat mereka tumbuh lagi. Selain itu biasanya guru memotivasi anak dengan memberi tepuk
tangan dan nilai seratus.
20
Dari pernyataan diatas juga telah diperkuat oleh ibu Farida, beliau mengatakan:
Untuk mengatasi kesulitan dan kendala yang ada biasanya guru menegur anak itu dan mendekatinya selain itu saya juga memberi
motivasi dengan memberi bintang agar anak menjadi lebih semangat dalam pembelajaran di kelas.
21
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwasanya seorang anak memiliki sifat yang berbeda-beda antara anak satu dengan anak yang
lainnya, dengan sifat-sifat berbeda itulah cara yang dilakukan dalam mendidik dan membinapun juga berbeda-beda tergantung tingkat
pemahaman seorang anak dalam menerima pembejaran itu, jadi guru harus sabar dan telaten dalam memdidik seorang anak yang masih anak-anak itu,
karena dengan kesabaran dan ketelatenan guru dalam membina setiap harinya,maka seorang anak akan terbiasa dengan perilaku yang baik yang
telah diajarkan.
20
Ibid.,
21
Wawancara Ibu Farida Guru RA, Pukul 09.00 WIB, Hari Kamis, Tanggal 02 Februari 2017, di RA Al- Hidayah
Lalu peneliti tertarik bertanya metode yang biasa digunakan untuk mendidik anak sholat kepada ibu saniyah, beliau mengatakan:
Metode yang biasanya digunakan sebenarnya sama seperti berwudhu yaitu dengan menggunakan demonstrasi karena anak tidak bisa
apabila guru hanya menjelaskan saja jadi sangat penting untuk memberi contoh kepada anak secara langsung. Biasanya guru
menjelaskan
lalu langsung
memberikan contoh
dan anak
menirukannya. Selain itu guru juga memberikan teladan kepada anak untuk melaksanakan sholat dengan baik dan benar. Dan untuk bacaan
sholatnya sendiri guru biasanya menggunakan metode drill dengan melakukan latihan secara berulang-ulang. Setiap hari anak juga dilatih
dan dibimbing untuk selalu mengucapkan bacaan sholat secara bersama-bersama baik saat praktek maupun tidak supaya anak hafal.
22
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan untuk
mendidik anak sholat sama dengan mendidik anak berwudhu yaitu selain memberikan penjelasan guru juga harus memberikan contoh secara
langsung. Dan untuk bacaan sholat guru melatih anak secara berulang-ulang dan terus menerus dengan menggunakan metode drill.
Dari hasil wawancara diatas peneliti mencoba bertanya kepada salah
satu santri yang bernama dek Izam tentang kebiasaan sholat di RA. Dan dek Izam mengatakan:
“Setiap hari diajari sholat sama ibu guru dan diajari bacaan sholatnya secara bersama-bersama lalu sholat bersama
.”
23
Untuk memperkuat hasil wawancara tersebut peneliti melakukan observasi di RA Al-Hidayah Gombang ketika proses belajar mengajar:
22
Wawancara Ibu Saniyah Guru RA, Pukul 11.30 WIB, Hari Sabtu, Tanggal 28 Januari 2017, di RA Al- Hidayah
23
Wawancara Dik Izam, murid RA, Pukul 08.15, Hari Sabtu, Tanggal 04 Februari 2017, di RA Al-Hidayah
Pada hari Sabtu, tanggal 04 Februari 2017 peneliti datang di RA Al- Hidayah dan masuk di kelas. Pada saat itu guru sedang menjelaskan
kepada anak tentang sholat dan tatacara sholat. Setelah itu guru memimbing anak untuk melakukan praktek sholat. Anak-anak
mengikuti arahan dari guru, segera berjejer dengan rapi yang anak laki-laki didepan dan nak perempuan dibelakang. Setelah anak-anak
siap dan berjejer dengan rapi, lalu guru membimbing anak untuk berniat sholat dan membaca bacaan-bacaan sholat dengan keras
bersama-sama. Dan apabila ada anak yang kurang baik dalam gerakan sholat guru langsung membenarkannya.
24
Dari wawancara dan observasi di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwasanya mendidik sholat pada anak memiliki banyak manfaat untuk
membentuk pribadi yang baik, agar anak lebih disiplin dalam sholat dan tepat waktu dalam melaksanakan sholat serta memiliki kebiasaan yang baik
sehingga akan terbiasa sampai besar nanti. Berikut merupakan lembar observasi foto yang telah peneliti ambil ketika guru membimbing anak
untuk melaksanakan praktek sholat.
25
Gambar 4.2 Suasana Didalam Kelas Saat Guru Membimbing Anak Sholat
24
Observasi, 04 Februari 2017, di RA Al-Hidayah
25
Lembar Observasi, 04 Februari 2017, di RA Al-Hidayah
3. Deskripsi Peran guru dalam mendidik perilaku ibadah menghafal doa