Dari uraian ayat-ayat di atas dapat disimpulkan bahwa ayat-ayat Makiyyah tentang percaya diri…
B. Ayat-Ayat Madaniyyah
Golongan ayat Madaniyyah ialah ayat-ayat yang diturunkan sesudah Nabi Muhammad SAW., melakukan hijrah ke Madinah selama 9 tahun 9 bulan
9 hari, terhitung sejak Nabi hijrah ke Madinah sampai tanggal 9 Dzulhijjah tahun 63 dari tahun kelahiran Nabi.
33
Berikut ini ciri-ciri umum surat Madaniyyah, yaitu:
34
1 Susunan ayat dan surat-suratnya panjang. 2 Bukti-bukti kebenaran dan dalil-dalil yang di pergunakan lebih
mengutamakan kebenaran-kebenaran agama. 3 Di dalamnya berisikan tentang perlawanan terhadap ahlul kitab dan seruan
kepada mereka agar tidak berlebih-lebihan dalam menjalankan syariat agama.
4 Banyak bercerita tentang orang-orang munafik dan problema-problema yang disebabkan karena mereka.
5 Lebih banyak mengutarakan tentang sanksi-sanksi, hukum waris, hak dan aturan-aturan politik, sosial dan negara.
Adapun ayat-ayat tentang knsepsi percaya diri
ٌy
ang termasuk ke dalam surat Madaniyyah ialah: penyebutannya terdapat pada lampiran
33
Al-Hafidz, Kamus Ilmu…, hlm. 168
34
Hakim, Ulumul…, hlm. 105
55
Surat At-Taubah ayat 40
“Jikalau kamu tidak menolongnya Muhammad Maka Sesungguhnya Allah telah menolongnya yaitu ketika orang-
orang kafir musyrikin Mekah mengeluarkannya dari Mekah sedang Dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya
berada dalam gua, di waktu Dia berkata kepada temannya: Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta
kita. Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada Muhammad dan membantunya dengan tentara yang kamu
tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir Itulah yang rendah. dan kalimat Allah Itulah yang tinggi. Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana[643]. Q.S. At-Taubah [9]:40
35
[643] Maksudnya: orang-orang kafir telah sepakat hendak membunuh
Nabi SAW, Maka Allah s.w.t. memberitahukan maksud jahat orang-orang kafir itu kepada Nabi SAW. karena itu Maka beliau keluar dengan ditemani
oleh Abu Bakar dari Mekah dalam perjalanannya ke Madinah beliau bersembunyi di suatu gua di bukit Tsur.
Surat Ali Imran ayat 139,153,170,dan 176.
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling
Tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman”. Q.S. Ali Imran [3]:139
36
35
Ahmad Hatta.Tafsir Qur’an perkata dilengkapi dengan asbabunnuzul dan terjemah Jakarta : Penerbit Magfirah pustaka, 2011, hlm. 193
36
Ibid…, hlm. 67
56
”ingatlah ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada seseorangpun, sedang Rasul yang berada di antara kawan-
kawanmu yang lain memanggil kamu, karena itu Allah menimpakan atas kamu Kesedihan atas kesedihan[240], supaya
kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari pada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan. Q.S. Ali Imran [3]:153
37
[240] Kesedihan kaum muslimin disebabkan mereka tidak mentaati perintah Rasul yang mengakibatkan kekalahan bagi mereka.
“Mereka dalam Keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati
terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka[249], bahwa tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati” Q.S. Ali Imran
[3]:170
38
.
[249] Maksudnya ialah teman-temannya yang masih hidup dan tetap berjihad di jalan Allah s.w.t.
37
Ibid……hlm 69
38
Ibid….halm 72
57
“Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir[252]; Sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat
memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian dari pahala kepada
mereka di hari akhirat, dan bagi mereka azab yang besar”. Q.S. Ali Imran
[3]:176
39
[252] Yakni: orang-orang kafir Mekah atau orang-orang munafik yang selalu merongrong agama Islam.
Surat Al-Maidah ayat 3, 7, 41, 54 dan 110
“Hai rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang- orang yang bersegera memperlihatkan kekafirannya, Yaitu
diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka:Kami telah beriman, Padahal hati mereka belum
beriman; dan juga di antara orang-orang Yahudi. orang- orang Yahudi itu Amat suka mendengar berita-berita
bohong[415] dan Amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu[416];
mereka merobah[417] perkataan-perkataan Taurat dari tempat-tempatnya. mereka mengatakan: Jika diberikan ini
yang sudah di robah-robah oleh mereka kepada kamu, Maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini Maka hati-
hatilah. Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, Maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak
sesuatupun yang datang daripada Allah. mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati
39
Ibid…halm 73
58
mereka. mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar”. Q.S. Al-Maidah [5]:41
40
[415] Maksudnya Ialah: orang Yahudi Amat suka mendengar perkataan-
perkataam pendeta mereka yang bohong, atau Amat suka mendengar perkataan-perkataan Nabi Muhammad s.a.w untuk disampaikan kepada
pendeta-pendeta dan kawan-kawan mereka dengan cara yang tidak jujur.
[416] Maksudnya: mereka Amat suka mendengar perkataan-perkataan pemimpin-pemimpin mereka yang bohong yang belum pernah bertemu
dengan Nabi Muhammad s.a.w. karena sangat benci kepada beliau, atau Amat suka mendengarkan perkataan-perkataan Nabi Muhammad s.a.w.
untuk disampaikan secara tidak jujur kepada kawan-kawannya tersebut.
[417] Maksudnya: merobah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi.
“ Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan
mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak
takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan
Allah Maha Luas pemberian-Nya, lagi Maha mengetahui”. Q.S. Al-Maidah [5]:54
41
Surat Al-Baqoroh ayat 38, 62, 112, 262, 274 dan 277.
40
Ahmad Hatta.Tafsir Qur’an perkata dilengkapi dengan asbabunnuzul dan terjemah Jakarta : Penerbit Magfirah pustaka, 2011, halm 114
41
Ibid., hlm. 117
59
“ Kami berfirman: Turunlah kamu semuanya dari surga itu kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang
siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih
hati” Q.S. Al-Baqoroh [2]:38
42
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin[56], siapa
saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah[57], hari kemudian dan beramal saleh[58], mereka
akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak pula mereka
bersedih hati”. Q.S. Al-Baqoroh [2]:62
43
[56] Shabiin ialah orang-orang yang mengikuti syariat nabi-nabi zaman dahulu atau orang-orang yang menyembah bintang atau dewa-dewa.
[57] Orang-orang mukmin begitu pula orang Yahudi, Nasrani dan Shabiin yang beriman kepada Allah Termasuk iman kepada Muhammad s.a.w., percaya
kepada hari akhirat dan mengerjakan amalan yang saleh, mereka mendapat pahala dari Allah.
[58] Ialah perbuatan yang baik yang diperintahkan oleh agama Islam, baik yang berhubungan dengan agama atau tidak.
42
Ahmad Hatta.Tafsir Qur’an perkata dilengkapi dengan asbabunnuzul dan terjemah Jakarta : Penerbit Magfirah pustaka, 2011, 7
43
Ibid., hlm. 10
60
“ tidak demikian bahkan Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, Maka baginya
pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.” Q.S. Al-Baqoroh
[2]:112
44
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu
dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti perasaan si penerima, mereka memperoleh pahala di
sisi Tuhan mereka. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati”. Q.S. Al-Baqoroh [2]:262
45
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, Maka
mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih
hati”. Q.S. Al-Baqoroh [2]:274
46
“
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat,
mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada
44
Ibid., hlm. 17
45
Ahmad Hatta.Tafsir Qur’an perkata dilengkapi dengan asbabunnuzul dan terjemah Jakarta : Penerbit Magfirah pustaka, 2011, hal 44
46
Ibid…halm 46
61
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati”. Q.S. Al-Baqoroh [2]:277
47
Surat
al Akhzab ayat 51
“Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di antara mereka isteri-isterimu dan
boleh pula menggauli siapa yang kamu kehendaki. dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya
kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, Maka tidak ada dosa bagimu. yang demikian itu adalah lebih
dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih, dan semuanya rela dengan apa yang
telah kamu berikan kepada mereka. dan Allah mengetahui apa yang tersimpan dalam hatimu. dan
adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantu”[
1226].
Q.S. al Akhzab [33]:51
48
[1226] Menurut riwayat, pada suatu ketika isteri-isteri Nabi
Muhammad s.a.w. ada yang cemburu, dan ada yang meminta tambahan belanja. Maka Nabi Muhammad s.a.w. memutuskan
perhubungan dengan mereka sampai sebulan lamanya. oleh karena takut diceraikan Nabi, Maka mereka datang kepada
Nabi menyatakan kerelaannya atas apa saja yang akan diperbuat Nabi terhadap mereka. turunnya ayat ini
memberikan izin kepada Nabi untuk menggauli siapa yang dikehendakiNya dan isteri-isterinya atau tidak menggaulinya;
dan juga memberi izin kepada Nabi untuk rujuk kepada isteri- isterinya seandainya ada isterinya yang sudah diceraikannya.
Surat Al-Fath ayat 27
47
Ibid…halm 47
48
Ibid….halm 425
62
“ Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul- Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya
yaitu bahwa Sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil haram, insya Allah dalam Keadaan aman, dengan
mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang
tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat”[
1405].
Q.S. Al-Fath [8]:53
49
[1405] Selang beberapa lama sebelum terjadi perdamaian Hudaibiyah
Nabi Muhammad s.a.w. bermimpi bahwa beliau bersama Para sahabatnya memasuki kota Mekah dan Masjidil Haram dalam Keadaan sebahagian
mereka bercukur rambut dan sebahagian lagi bergunting. Nabi mengatakan bahwa mimpi beliau itu akan terjadi nanti. kemudian berita ini
tersiar di kalangan kaum muslim, orang-orang munafik, orang-orang Yahudi dan Nasrani. setelah terjadi perdamaian Hudaibiyah dan kaum
muslimin waktu itu tidak sampai memasuki Mekah Maka orang-orang munafik memperolok-olokkan Nabi dan menyatakan bahwa mimpi Nabi
yang dikatakan beliau pasti akan terjadi itu adalah bohong belaka. Maka turunlah ayat ini yang menyatakan bahwa mimpi Nabi itu pasti akan
menjadi kenyataan di tahun yang akan datang. dan sebelum itu dalam waktu yang dekat Nabi akan menaklukkan kota Khaibar. andaikata pada
tahun terjadinya perdamaian Hudaibiyah itu kaum Muslim memasuki kota Mekah, Maka dikhawatirkan keselamatan orang-orang yang
Menyembunyikan imannya yang berada dalam kota Mekah waktu itu.
Surat An-Nisaa’ ayat 104
49
Ibid….hal 514
63
“Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka musuhmu. jika kamu menderita kesakitan, Maka Sesungguhnya
merekapun menderita kesakitan pula, sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa
yang tidak mereka harapkan. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Q.S. An-Nisaa’ [4]:104
50
Surat Mukhammad ayat 35
“Janganlah kamu lemah dan minta damai Padahal kamulah yang di atas dan Allah pun bersamamu dan Dia sekali-kali
tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu”.Q.S. Mukhammad [47]:35
51
Dari uraian ayat-ayat di atas dapat disimpulkan bahwa ayat-ayat Madaniyyah tentang konsepsi diri berisikan mengenai kebenaran-kebenaran
dalam agama Allah, kesyukuran terhadap nikmat Allah, dan karunia dari Allah. Oleh karena itu, dapat dikatakan dalam ciri-ciri dari ayat Madaniyyah
yang mengutamakan kebenaran-kebenaran agama Allah dan lebih kepada tanda-tanda kebenaran-Nya.
C. Sebab Turun Ayat Al-Qur’an Tentang konsepsi percaya Diri.