Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama Communication andBCollaboration Skills - Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama Communication and Collaboration Skills - Kemampuan mencipta dan membaharui Creativity and Innovation Skills – mamp
ketegangan antar kelompok. Keadaan menjadi semakin rentan manakala garis batas antar kelompok sosial ini menjadi menebal akibat sekat-sekat sosial seperti etnis, ras, agama, atau pun
asal daerah terintegrasi menjadi satu. Berbagai kelompok berbeda satu sama lain, tidak saja karena perbedaan ekonominya, namun juga etnis, ras, agama dan asal daerahnya BSNP :2010
Arus globalisasi yang ternyata sering bersifat paradoksikal, yakni di satu sisi membawa efek penyeragaman, tapi di sisi lain menumbuhkan kuatnya kesadaran identitas kelompok,
ternyata juga menambah tajam fragmentasi sosial. Akibat keadaan inilah, kini Indonesia terus diwarnai oleh konflik-konflik antara kelompok-kelompok yang bersifat emosional dan brutal.
Konflik-konflik sosial politik yang telah memakan begitu banyak korban telah terjadi di terjadi di banyak tempat lain di Indonesia.
Dengan demikian, semangat persatuan, rasa kebangsaan, rasa nasionalisme luhur atau tumbuhnya civic nationalism, yakni “loyalitas terhadap seperangkat cita-
cita politik dan kelembagaan yang dianggap adil dan efektif” dalam bingkai suatu negara Snyder, 2000: 24 jelas bukanlah suatu yang secara taken for granted ada dan terbangun. Rasa
kebangsaan dapat menguat dan melemah atau bahkan dapat hilang sama-sekali tergantung bagaimana bangsa itu mengelolanya. Karena itu, proses nation building tidak boleh terhenti.
Kebijakan di bidang pendidikan harus terkait dengan tujuan menumbuhkan rasa persatuan dan rasa kebangsaan. Rumusan kurikulum pengajaran maupun arah penelitian dan kegiatan
sosial pengabdian masyarakat yang dicanangkan di sekolah maupun kampus, harus terkait langsung dengan upaya nation building secara terus-menerus, yakni mendorong tumbuhnya
integrasi nasional dan integrasi sosial yang kuat, Sebagaimana pembangunan watak character building, proses pembangunan rasa
kebangsaan juga tak mungkin hanya diemban oleh lembaga pendidikan formal sekolah maupun perguruan tinggi semata. Keterlibatan keluarga dan komunitas yang bersifat responsif juga
sangat menentukan. Karena itu, adalah tugas pemerintah untuk menciptakan komunitas- komunitas responsif ini yang di dalamnya mengemban misi kebangsaan. Keseluruhan proses
pendidikan ini harus selaras dengan strategi nasional dalam menjalankan nation building tersebut. Prinsip-prinsip dasar strategi nasional untuk tujuan ini dapat dirumuskan dengan memperhatikan
hal-hal berikut : BSNP :2010 Berdasarkan “21
st
Century Partnership Learning Framework”, terdapat beberapa kompetensi danatau keahlian yang harus dimiliki oleh SDM abad XXI, yaitu: BSNP:2010
a. Kemampaun berpikir kritis dan pemecahan masalah Critical-Thinking and Problem-Solving Skills– mampu berfikir secara kritis, lateral, dan sistemik, terutama dalam konteks pemecahan
masalah;