Sejarah IFRS Perkembangan IFRS di Indonesia

bagi perusahaan domestik. Empat langkah yang dilakukan oleh DSAK Ikatan Akuntan Indonesia dalam rangka mengkonvergensikan IFRSIAS, yaitu: a. Mengadopsi IAS yang terkait dengan aktiva tetap dan instrumen keuangan. b. Mendapatkan perspektif pemerintah mengenai kesesuaian peraturan tentang keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi. c. DSAK melibatkan praktisi bisnis untuk membangun jalan menuju akuntansi fair value. d. DSAK akan mengembangkan akuntansi untuk perusahaan kecil dan menengah dengan mengacu pada akuntansi negara-negara ASEAN. Untuk mengetahui kesiapan dosen dalam menghadapai IFRS, peneliti menggunakan tiga indikator kesiapan dosen Widiastuti 2011. Ketiga indikator kesiapan tersebut yaitu: 1. Familiaritas dosen tentang materi IFRS Familiaritas dosen mengenai IFRS merupakan salah satu indikator penting yang menentukan kesiapan dosen menghadapi IFRS. Apabila dosen sudah familiar dan terbiasa dengan IFRS, maka pemahamannya akan IFRS pun lebih banyak dan beragam daripada yang tidak familiar dengan IFRS. Sehingga dosen yang familiar akan IFRS lebih siap dalam menghadapi konvergensi IFRS. 2. Level pelatihan yang pernah diikuti Level pelatihan yang pernah diikuti juga merupakan salah satu indikator penentu kesiapan dosen dalam menghadapi konvergensi IFRS. Semakin tinggi level pelatihan yang diikuti, maka pengetahuan akan IFRS semakin meningkat. Sehingga dosen siap menghadapi konvergensi IFRS. 3. Ketersediaan materi pengajaran IFRS Hal lain yang menunjang kesiapan dosen dalam menghadapi konvergensi IFRS yaitu dengan tersedianya materi pengajaran IFRS. Dengan tersedianya materi pengajaran berbasis IFRS mengindikasikan bahwa dosen telah memiliki pemahaman terhadap materi IFRS sehingga ia telah memiliki pengetahuan tentang materi-materi apa saja yang perlu diajarkan. Peneliti juga mengambil indikator kesiapan Hermawan dan Zunaida 2013 dari total 4 indikator, namun karena satu indikator dirasa kurang relevan dengan penelitian ini, maka hanya diambil 3 indikator yaitu: 1. Penerapan IFRS pada materi pembelajaran dan penggunaan buku pedoman yang berbasis pada IFRS Penerapan materi IFRS dalam proses pembelajaran menunjukkan bahwa dosen telah menguasai materi IFRS yang akan diajarkan. Sedangkan penggunaan buku pedoman berbasis IFRS dapat menambah referensi pengetahuan tentang IFRS bagi dosen yang kemudian dapat dikomunikasikan kepada mahasiswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. 2. Pelatihan IFRS untuk dosen melalui seminar IFRS Indikator kesiapan dosen yang lain yaitu pelatihan IFRS untuk dosen melalui seminar. Semakin banyak seminar atau pelatihan mengenai IFRS yang diikuti, maka pengetahuan dosen akan IFRS akan meningkat. Sehingga dosen siap menghadapi konvergensi IFRS dengan berbekal pengetahuan yang didapat dari seminar atau pelatihan yang diikuti.