Kondisi Sosial Kondisi Ekonomi Pendidikan

Observasi Tim KKN UNY 2015 di Padukuhan Bendogede II, Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul dilaksanakan pada hari sabtu 29 Juni 2015. Observasi pada dasarnya mencakup observasi lingkungan fisik dan nonfisik. Observasi kondisi fisik dan nonfisik masyarakat bertujuan mengetahui fasilitas dan lingkungan yang ada dimasyarakat Padukuhan Bendogede II, Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul. Berikutnya mahasiswa melakukan diskusi dengan pihak-pihak terkait guna merumuskan progam kerja. Observasi di Padukuhan Bendogede II a.Letak Geografis Padukuhan Bendogede II adalah sebuah padukuhan yang terletak di Desa Sumbergiri, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul. Jarak dari pusat kota Yogyakarta adalah sekitar 60 km, dan jarak dari kecamatan ke lokasi padukuhan adalah sekitar 3 km. Di Padukuhan Bendogede II terdapat 5 RT, yang dibagi menjadi 2 wilayah. Daerah yang ada di bawah terdapat 3 RT yaitu RT 01 – RT 03, dan yang di atas ada 2 RT yaitu RT 04-05. Luas Wilayah Padukuhan Bendogede II terdiri atas tiga bagian, yaitu pekarangan, tegal, dan lain-lain. Luas pekarangan 101.000 m 2 , Luas Tegalan 706.144 m 2 , dan lain-lain 23.089 m 2 , dengan batas- batas sebagai berikut : - Sebelah utara : Padukuhan Bendogede I - Sebelah Barat : Padukuhan Gendaren II - Sebelah Selatan : Padukuhan Mendak - Sebelah Timur : Kelurahan Kenteng

b.Kondisi Sosial

Sosial warga masyarakat Bendogede II pada umumnya baik dan menyenangkan serta jalinan komunikasi antar masyarakat juga lancar. Status 3 dimasyarakat Bendogede II terdiri dari kalangan buruh, petani, beberapa PNS, dan anak-anak yang masih sekolah. Di Padukuhan Bendogede II terdapat berbagai macam kegiatan, diantaranya adalah : arisan, kerjabakti, posyandu, PKK, dll.

c. Kondisi Ekonomi

Warga masyarakat Padukuhan Bendogede II dengan jumlah penduduk ±560 orang dengan 140 KK, memiliki 3 kategori untuk masalah perekonomian, yaitu berekonomi rendah, menengah dan tinggi. Pembagian kelas ekonomi ini memiliki rincian bidang kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut. Perekonomian yang masuk kategori rendah adalah masyarakat yang bekerja sebagai, buruh tani. Perekonomian menengah adalah masyarakat yang bekerja sebagai pedagang, pegawai swasta, petani. Perekonomian tinggi meliputi PNS dan Pensiun. Pembagian perekonomian ini kami maksudkan sebagai acuan agar dapat membedakan dan memberi pelayanan yang berbeda pula terhadap setiap jenjang ekonomi dalam kami melakukan kegiatan. Namun demikian meskipun berekonomi berbeda, hampir semua masyarakat memiliki kendaraan bermotor. Berdasarkan hasil survai yang kami lakukan bahwa presentase perekonomian warga masyarakat Padukuhan Bendogede II dibagi menjadi 6 yaitu : Tabel 1. Tabel Kondisi Ekonomi Warga Masysrakat Bendogede II Pekerjaan Total Buruh tani 73 25,8 4 Petani 120 42,5 Pedagang jasa 11 3,9 Pegawai swasta 74 26,2 Pegawai negeri sipil 3 1 Pensiun 1 0.6

d. Pendidikan

Kondisi pendidikan masyarakat beraneka ragam, dimulai dari PAUD sampai dengan perguruan tinggi. Akan tetapi kebanyakan dari mayarakat berpendidikan sampai tingkat SMAK sederajat, untuk perguruan tinggi tidak ada karena faktor ekonomi. Setelah lulus SMAK mereka biasanya berangkat ke Jakarta untuk mencari kerja. Berikut persentase pendidikan warga masyarakat Bendogede II : Tabel 2. Tabel Pendidikan Warga Masyarakat Bendogede II Pendidikan Total PAUD 21 22,6 SD 27 29 SMP 17 18,3 SMA 28 30,1 B. Perumusan Program Kegiatan Setelah melakukan observasi, mulai dari fasilitas padukuhan dan keadaan yang ada di warga masyarakat Bendogede II, maka kelompok kami mencoba untuk merancang program kerja yang disesuaikan dengan disiplin ilmu, keahlian dan kompetensi yang dimiliki oleh setiap personil yang tergabung dalam tim KKN UNY tahun 2015 kelompok 2248 yang nantinya akan kami jalankan selama kegiatan KKN berlangsung. Program kerja tersebut diharapkan dapat membangun dan memberdayakan segenap potensi yang dimiliki oleh warga masyarakat bendogede II. 5 Perencanaan dan penentuan kegiatan yang telah disusun mengacu pada pemilihan kriteria berdasarkan: 1. Maksud, tujuan, manfaat, kelayakan dan fleksibilitas program 2. Potensi masyarakat. 3. Waktu dan fasilitas yang tersedia 4. Kebutuhan dan dukungan dari masyarakat 5. Kemungkinan yang berkesinambungan Selain semua masalah dari hasil observasi diidentifikasi, maka disusun beberapa program kerja yang dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan, antara lain: 1. Kebutuhan dan manfaat bagi masyarakat 2. Kemampuan dan keterampilan mahasiswa 3. Adanya dukungan masyarakat dan instansi terkait 4. Tersedianya berbagai sarana dan prasarana 5. Tersedianya waktu, dan 6. Kesinambungan program Perumusan program dan rancangan kegiatan dilakukan sebelum penerjunan KKN dilakukan . Perumusan program ini dituangkan dalam matrik. Kegiatan KKN UNY program mandiri ini dilaksanakan selama 1 bulan lamanya, terhitung mulai tanggal 1 Juli 2015 sampai 31 Juli 2015, adapun jadwal pelaksanaan kegiatan KKN UNY 2015 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Tabel Jadwal Pelaksanaan Kegiatan KKN UNY 2015 No . Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan Tempat 1. Pembekalan KKN 3 - 5 Juni 2015 Universitas Negeri Yogyakarta 2. Pelepasan KKN 26 Juni 2015 Universitas 6 Negeri Yogyakarta 3. Penerjunan mahasiswa ke masyarakat 29 Juni 2015 Kantor Kelurahan Sumbergiri 4. Observasi KKN 26 - 30 Juni 2015 Bendogede II, Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul 5. Pelaksanaan KKN 1 Juli – 31 Juli 2015 Bendogede II, Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul 6. Penyelesaian Laporan Ujian 28 - 31 Juli 2015 Bendogede II, Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul 7. Penarikan mahasiswa KKN 31 Juli 2015 Bendogede II, Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul Program KKN terbagi menjadi dua macam yakni KKN kelompok dan program KKN individu. Keduanya telah diusulkan dalam proposal kegiatan KKN yang telah diajukan dan disetujui semua pihak terkait. Adapun rencana program- program tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.

a. Program Kelompok