Jatuh Tegangan MOTOR ARUS SEARAH

27

2.7.3 Karakteristik Torsi – Putaran Tn

Karakteristik torsi – putaran Tn disebut juga karakteristik mekanik. Dari persamaan 2.24 dapat dilihat bahwa jika torsi T bertambah, maka nilai I a bertambah, sedangkan fluks magnetik Ф m tetap. Dengan bertambahnya torsi T, maka kecepatan putaran n akan menurun. Untuk motor arus searah penguatan kompon panjang, bentuk kurva karakteristik torsi – putaran Tn ini mendekati ke motor shunt seperti kurva 1 pada Gambar 2.15. Sedangkan untuk motor arus searah penguatan kompon pendek, bentuk kurva karakteristik torsi – putaran Tn mendekati ke motor seri seperti kurva 2 pada Gambar 2.15. Untuk lebih jelasnya, karakteristik torsi – putaran Tn dapat dilihat pada Gambar 2.15 berikut : 1 2 Gambar 2.15 Kurva Karakteristik Torsi – Putaran TN

2.8 Jatuh Tegangan

Jatuh tegangan adalah selisih antara tegangan ujung pengirim dengan tegangan ujung penerima. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : ∆V = Vs – Vr……………………………….…2.25 Dimana : ∆V = jatuh tegangan volt 28 Vs = tegangan di sisi pengirim volt Vr = tegangan di sisi penerima volt Atau dapat juga ditulis dalam bentuk persentase : ∆V = V V ∆ x 100...............................................2.26 Dimana : ∆V = rugi tegangan dalam persen V = tegangan kerja volt ∆V = rugi tegangan volt Jatuh tegangan pada saluran tenaga listrik secara umum berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban serta berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar. Besarnya jatuh tegangan dinyatakan baik dalam persen atau dalam besaran volt. Besarnya batas atas dan batas bawah ditentukan oleh kebijkasanaan perusahaan listrik terkait. Penurunan tegangan maksimum pada beban penuh yang dibolehkan di beberapa titik pada jaringan distribusi adalah [SPLN 72 : 1987] : 1. SUTM = 5 dari tegangan kerja bagi sistem radial 2. SKTM = 2 dari tegangan kerja pada sistem spindle dan gugus 3. Trafo distribusi = 3 dari tegangan kerja 4. Saluran tegangan rendah = 4 dari tegangan kerja tergantung kepadatan beban 5. Sambungan rumah = 1 dari tegangan nominal Adapun penyebab jatuh tegangan voltage drop adalah : 1. Jauhnya jaringan, jauhnya jarak transformator dari gardu induk 29 2. Rendahnya tegangan yang diberikan gardu induk atau rendahnya tegangan keluaran dari transformator distribusi 3. Sambungan penghantar yang tidak baik sehingga bermasalah di sisi tegangan menengah dan tegangan rendah 4. Pemilihan jenis penghantar, ukuran penghantar dan konektor yang tidak tepat 5. Arus yang dihasilkan terlalu besar Untuk menghitung jatuh tegangan, diperhitungkan reaktansinya, maupun faktor dayanya yang tidak sama dengan satu. Maka tegangan yang hilang disepanjang saluran penghantar adalah : ∆V = I R cos θ + X sin θ …………………….……2.27 Dimana : I = arus beban ampere R = tahanan saluran ohm X = reaktansi saluran ohm Cos θ = faktor daya beban

2.9 Torsi Motor Arus Searah