Manajemen Laba Earnings Management

8 Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Dependen

1. Manajemen Laba Earnings Management

Para manajer melakukan manajemen laba sebagai perilaku oportunistik karena untuk memaksimalkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontrak utang, dan political cost Scott, 1997 dalam Nur’aini 2012. Hal tersebut memungkinkan manajer untuk memilih metode dan menetapkan kebijakan yang ada. Perilaku oportunistik manajer dalam melakukan manajemen laba ini bisa dideteksi dengan beberapa macam metode, salah satunya adalah dengan melihat besarnya diskresioner akrual. Mayoritas penelitian sebelumnya telah menggunakan akrual yang abnormal atau diskresioner akrual, DA sebagai proxy untuk manajemen laba. Diskresioner akrual digunakan untuk menunjukkan bahwa manajer mentransfer laba akuntansi mereka dari satu periode ke periode lain. Artinya, diskresioner akrual terbuka untuk manajer melakukan manipulasi. Selain itu, dengan menggunakan dasar akrual ini, maka dapat memberikan kelonggaran pada manajemen dalam hal pemilihan metode akuntansi yang dapat mempengaruhi angka-angka akuntansi yang bersangkutan. Peluang ini sering digunakan oleh manajer saat mereka menghendaki insentif bagi dirinya Andayani 2010, dalam Nur’aini 2012. Studi saat ini menggunakan model Jones yang dimodifikasi untuk mendapatkan proxy untuk diskresioner akrual. Dechow et al. 1995 dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007 berpendapat bahwa model Jones yang dimodifikasi adalah model yang paling kuat untuk memperkirakan diskresioner akrual di antara model yang ada. Dalam menggunakan modifikasi model Jones 1991, modal kerja akrual didekomposisi menjadi non-diskresioner dan diskresioner akrual Dechow et al., 1995. Berdasarkan argumen tersebut, DA Diskresioner Akrual dapat diukur sebagai berikut: 9 Total accruals sesungguhnya : TACCt = NIit – CFit Dimana : NIit = laba bersih net income perusahaan i pada periode t CFit = arus kas operasi cash flow of operation perusahaan i pada periode t Total accruals yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS Ordinary Least Square adalah: TACCtTAt-1= β11TAt-1+β2Δ SALt- ΔRECtTAt-1+β3PPEtTAt-1+ e Dimana : TACCt = total accruals dalam periode t TAt-1 = total asset periode t-1 Δ SALt= perubahan pendapatan atau penjualan bersih dalam periode t PPEt = property, plant, and equipment periode t β1,β2,β3 = koefisien regresi Dengan menggunakan koefisien regresi di atas nilai non discretionary accruals NDA dapat dihitung dengan rumus : NDTACCt= β11TAt-1+β2ΔSALt-ΔRECtTAt-1+β3 PPEtTAt-1 Dimana : Δ RECt = perubahan piutang usaha dalam periode t β1,β2,β3=fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi pada perhitungan total akrual. Diskresioner total akrual DTACt= TACCt-NDTACCt Dimana : DTACt = diskresioner total akrual tahun t TACt = total accruals tahun t NDTACCt = non akrual diskresioner pada tahun t Menurut Sulistyanto 2008 dalam Mahiswari dan Nugroho 2010, jika nilai DA nol maka menunjukkan perusahaan melakukan manajemen laba dengan pola perataan laba income smoothing, jika nilainya positif maka menunjukkan bahwa manajemen laba dilakukan dengan pola penaikan laba income increasing, dan nilai negatif menunjukkan manajemen laba dengan pola penurunan laba income decreasing. 10 Variabel Independen 1. Konservatisme Dalam penelitian ini konservatisme diukur dengan menggunakan besaran akrual yang dikembangkan oleh Givoly dan Hayn 2000, yaitu menggunakan besaran akrual. Menurut Dwiputro 2009 dalam Haniati dan Fitriany 2010 menjelaskan akrual yang dimaksud adalah perbedaan antara laba bersih sebelum dan arus kas operasi. Semakin besar akrual negatif, maka akan semakin konservatif akuntansi yang diterapkan. Hal ini dilandasi oleh teori bahwa konservatisme menunda pengakuan pendapatan dan mempercepat pengguanaan biaya. Dengan begitu, laporan laba rugi yang konservatisme akan menunda pengakuan pendapatan yang belum terealisasi dan biaya yang terjadi pada periode tersebut dibandingkan dan dijadikan cadangan pada neraca. Sebaliknya laporan keuangan yang optimis akan cenderung memiliki laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan arus kas operasi sehingga akrual yang dihasilkan adalah positif. Rumus untuk model akrual ini adalah sebagai berikut: C it = N it -CFO. Dimana: C it = konservatisme akuntansi N it = laba bersih sebelum aktivitas extraordinary item ditambah depresiasi. CFO= arus kas aktivitas operasi.

2. Kepemilikan Institusional