BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskriptif Data
1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah
terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung
Pembinaan akhlak menjadi prioritas utama karena terbesar bertumpu pada siswa sebagai penerus generasi bangsa yang islami. Cerminan akhlak yang baik dapat
dilihat dari aktivitas ibadah. Semakin tinggi aqidah seseorang niscaya akan terlihat semakin tinggi semangatnya dalam beribadah dan semakin hakus budi pekertinya.
Dalam dunia pendidikan semua mengetahui bahwa tugas guru agama bukan hanya mengajar dan memberi ilmu pengetahuan saja kepada anak didik tetapi lebih
dari itu yakni membina akhlak siswa sehingga tercapailah kepribadian yang berakhlak karimah. Untuk dapat mewujudkan anak didik yang berakhlak karimah maka guru
pendidikan agama islam harus mempunyai strategi dalam pembinaan akhlak karimah karena dengan menggunakan strategi dapat menghasilkan tujuan yang diinginkan
dalam pendidikan. Pada penelitian ini penulis dalam mengumpulkan data menggunakan sampel
penelitian yaitu guru pendidikan agama islam. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Andi Maharoni selaku guru
pendidikan agama islam beliau menjelaskan bahwa: dalam proses pembinaan akhlak karimah siswa terhadap allah, beliau selaku guru pendidikan islam menggunakan
beberapa strategi, sehingga siswa dapat langsung menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil wawancara dengan Bapak Andi beliau menjelaskan diantara strategi yang digunakan yaitu sebagai berikut:
1. Teladan
Pendidik sebagai teladan bagi anak didiknya dalam lingkungan sekolah disamping pula orang tua dirumah. Pendidik hendaknya menjaga dengan baik
perbuatan maupun ucapan sehingga naluri anak yang suka meniru dan mencontoh dengan sendirinya akan turut mengerjakan apa yang disarankan baik itu orang
maupun guru. Oleh karena itu seorang guru haruslah lebih berhari-hati dalam bertindak agar menjadi teladan yang baik bagi siswanya.
Dari hasil wawancara dengan Bapak Andi, beliau menuturkan bahwa: Dari sekolah dalam upaya pembinaan akhlak karimah siswa terhadap allah
, diantaranya yang ada yaitu keteladanan, dalam keteladanan ini kepala sekolah beserta para guru baik guru mata pelajaran lain dan juga guru PAI
saling bekerja sama memberikan contoh secara langsung misalnya ketika shalat dhuhur dan shalat asyar dilakukan secara berjamaah dengan siswa yang
dilakukan di Hall sekolah karena kalau dilakukan di masjid sekolah tidak cukup menampung siswa yang mengikuti shalat jamaah dhuhur dan asyar.
1
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa
strategi GPAI dalam pembinaan akhlak karimah siswa di SMP Islam Al Azhaar yaitu melalui keteladaan dengan contohkan secara langsung dengan ikut membaur
dengan siswa saat shalat berjamaah yang dilakukan oleh kepala sekolah, para guru baik itu GPAI maupun guru mata pelajaran lain dengan kegiatan shalat dhuhur
dan ashar secara berjamaah. Dengan demikian GPAI dapat bekerja sama untuk melakukan pembinaan
akhlak karimah siswa terhadap Allah dengan kepala sekolah maupun dengan guru mata pelajaran yang lain melalui keteladanan dengan dalam bentuk mencontohkan
secara langsung dan ikut membaur dengan siswa saat shalat berjamaah shalat dhuhur dan ashar.
1
Wawancara dengan guru PAI, tanggal 09 Pebruari 2016, jam 08.30
Setelah peneliti melakukan wawancara, peneliti mengamati secara langsung bahwasannya kepala sekolah, guru PAI, guru mata pelajaran umum, dan
juga karyawan TU bekerja sama dalam memberikan keteladanan secara langsung kepada siswa dengan melalui ikut berjamaah shalat dhuhur dan shalat asyar
bersama-sama dengan siswa yang dilakukan di Hall sekolah.
2
Dari hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa melalui sikap dan tindakan guru sehari-hari yang baik yang
mencontohkan secara langsung dan ikut membaur dengan siswa maka siswa diharapkan mampu meniru tingkah laku gurunya yang mencerminkan akhlak
karimah siswa terhadap Allah SWT melalui keteladanaan dengan cara mengikuti shalat jamaah dhuhur dan asyar yang dilakukan di Hall sekolah.
2. Pembiasaan
Pada awalnya pembiasaan yang baik perlu dipaksa. Ketika seorang siswa telah terbiasa melakukan perbuatan baik dan tertanam dalam jiwa, pastinya ia
akan melakukan perbuatan baik tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Strategi ini mempunyai peranan yang penting dalam pembentukan dan
pembinaan akhlak karimah. Karena dalam pembiasaan ini menjadi tumbuh dan berkembang dengan baik dan tentunya dengan pembiasaaan-pembiasaan yang
harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga muncul suatu rutinitas yang baik yang tidak menyimpang dari ajaran islam.
Dari hasil wawancara dengan bapak Andi, beliau menuturkan bahwa: Kalau keseharian dengan menanamkan kebiasaan yang baik sudah ada seperti
membaca doa sebelum pelajaran dimulai yang dipimpin ketua kelas, mengaji dan tahfid sebelum jam pertama dimulai, dan bagi anak yang mengikuti tahfid
sebelum pelajaran dimulai biasanya mereka menyetorkan hafalannya kepada guru khusus tahfid sendiri. Ini biasa nya dimulai dari pukul 07.00-08.30.
3
2
Observasi pada tanggal 09 Pebruari 2016 jam 12.00
3
Wawancara dengan guru PAI, tanggal 09 Pebruari 2016, jam 08.30
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa strategi GPAI dalam pembinaan akhlak karimah siswa di SMP Islam Al azhaar
melalui pembiasaan yang dilakukan melaui kegiatan pembiasaan seperti doa sebelum pelajaran dimulai, mengaji dan juga tahfid yang dimulai dari jam 07.00-
08.30 WIB. Peneliti melakukan observasi, yaitu mengamati perilaku siswa
diantaranya: para siswa melakukan kegiatan mengaji dan tahfid sebelum pelajaran jam pertama yang dimulai pada pukul 07.00-08.30. Dan sebelum pelajaran
dimulai guru membimbing siswa untuk doa sebelum belajar yang dipimpin oleh ketua kelas dan setelah pelajaran berakhir tidak lupa siswa berdoa setelah belajar.
4
Dari hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan melalui pembiasaan- pembiasaan seperti membaca
doa sebelum pelajaran dan sesudah pelajaran, mengaji, tahfid dapat membentuk kepribadian siswa yang mana nantinya akan berakhlak karimah.
3. Hukuman
Hukuman adalah suatu tindakan yang dijatuhkan kepada peserta didik secara sadar dan sengaja sehingga menimbulkan penyesalan. Dengan adanya
penyesalan tersebut anak didik akan sadar atas perbuatan dan ia akan berjanji untuk tidak melakukannya dan mengulanginya.
Hukuman ini dilaksanakan apabila larangan yang telah diberikan ternyata masih dilakukan oleh anak didik. Namun hukuman tadi tidak harus hukuman
badan, melainkan bisa menggunakan tindakan-tindakan, ucapan dan syarat yang menimbulkan mereka tidak mau melalukannya dan benar-benar menyesal atas
perbuatannya.
4
Observasi pada tanggal 09 pebruari 2016 jam 07.00 WIB
Dari hasil wawancara dengan Bapak Andi, Beliau menuturkan bahwa : Iya mbak, Hukuman juga saya berikan kepada siswa yang melanggar norma
ataupun tata tertib di sekolah yang tidak mau melaksanakan shalat berjamaah mapun mengaji seperti yang sudah di konsepkan di sekolah ini, karena siswa
yang semacam ini akan menjadi pengahambat untuk kemajuan siswa itu sendiri. Jadi saya memberikan hukuman, hukumannya itu seperti Istigfar
minimal 100x, menulis kalimat istigfar minimal 100x, biasanya juga kapala sekolah juga turut andil dalam mengatasi masalah semacam ini, beliau juga
bekerja sama dengan guru kesiswaan untuk mengatasi anak yang bermasalah.
5
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa melalui hukuman dalam bentuk pembiasaan yang dilakukan oleh GPAI kepada
siswa diharapkan siswa jera dengan apa yang telah di perbuatnya, sehingga siswa akan menjadi lebih berakhlak baik dan mau menjalankan ibadah.
Hukuman yang diberikan kepada siswa dalam bentuk pembiasaan ini tidak di cantumkan secara tertulis tetapi hukuman ini diberikan secara spontan kepada
siswa yang melanggar peraturan dan juga GPAI turut bekerja sama dengan kesiswaan dan juga kepala sekolah dalam pemberiaan hukuman.
4. Latihan
Tujuan dari latihan adalah untuk menguasai gerakan hafalan dan ucapan- ucapan pengetahuan. Dalam melakukan ibadah kesempurnaan gerakan ucapan.
Dengan adanya latihan ini diharapkan bisa tertanamkan dalam hati atau jiwa mereka.
Dari hasil wawancara dengan Bapak Andi, Beliau menuturkan bahwa : Ya sedikit banyak memang siswa disini dilatih untuk berdisiplin menjalankan
ibadah agar mereka lebih hafal ucapan dan gerakan shalat serta melakukan ibadah menjadi lebih sempurna mbak. Iya, ibadahnya itu seperti shalat
5
Wawancara dengan guru PAI, tanggal 09 Pebruari 2015, jam 08.30
berjamaah dhuhur dan asyar yang dilakukan disekolah ini bertujuan untuk membina siswa supaya mereka tepat waktu untuk menjalankan ibadah serta
tidak menunda-nunda serta untuk melatih siswa disiplin beribadah maka diwajibkannya shalat tersebut secara berjamaah disekolah. Dan untuk melatih
puasa sunah disekolah ini biasanya kalau tahun baru islam di adakan acara buka bersama di sekolah sebelum acara buka bersama itu diadakan acara
kataman dulu terus dilanjutkan dengan shalat magrib dan isya secara berjamaah.
6
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya latihan-latihan seperti menjalankan ibadah agar siswa lebih hafal
ucapan dan gerakan dengan melalui kegiatan shalat dhuhur dan asyar secara berjamaah, dan juga melatih puasa sunnah di atas siswa diharapkan mampu
melaksanakan ibadah, baik yang wajib mapun sunnah secara rutin agar ibadah mereka menjadi sempurna dan dengan adanya latihan ini diharapkan bisa tertanam
dalam hati atau jiwa mereka.
2. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak karimah