PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KLUB SENAM SASANA SUMBERSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO MALANG

(1)

PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KLUB SENAM SASANA SUMBERSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

DINOYO MALANG

SKRIPSI

Oleh :

EKA SUSILOWATI NIM. 07060042

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011


(2)

PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KLUB SENAM SASANA SUMBERSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

DINOYO MALANG SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

EKA SUSILOWATI NIM. 07060042

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KLUB SENAM SASANA SUMBERSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

DINOYO MALANG SKRIPSI Disusun Oleh: Eka Susilowati

07060042 Di Ujikan

Pada Tanggal 15 Agustus 2011

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. DR. Sujono, M.Kes. Rohmah Susanto, S.Kep.,Ners. NIP.UMM.131.877.094 NIP.UMM.112.0309.0392

Penguji III, Penguji IV,

Nurul Aini, M. Kep Faqih Ruhyanuddin, S. Kep.Ns NIP.UMM.112.0501.0419 NIP. UMM. 112.0309.0391

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari H., M.Kep.,Sp.Mat. NIP.UMM. 112.9311.0304


(4)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a : Eka Susilowati N I M : 07060042

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik Pada Penderita Hipertensi di Klub Senam Sasana Sumbersari Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Tugas Akhir ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Agustus 2011 Yang Membuat Pernyataan,

Eka Susilowati NIM. 07060042


(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Kalau kita berbicara sangat serius, kita bersumpah, Demi Tuhan. Kalau Tuhan bicara sangat serius, Beliau berkata Demi Masa, Demi Waktu” -Mario Teguh- .

Karena sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan, Sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan.

(QS. Al-Insyirah 5-6)

Memang begitu berharganya waktu-waktu itu, waktu yang berlalu. Memang merugikan, tapi hasil ini tidak akan pernah menjadi sebuah penyesalan, terimakasih Ya Allah, atas waktu yang telah kau berikan untukku.

Untuk yang pertama skripsi ini kupersembahkan untuk Mama Hatini T. Sosok yang pertama dari tujuan hidupku, yang selalu membangkitkanku disaat terpuruk dari hidupku. Terimakasih Tuhan telah Kau berikan padaku Malaikat-Mu, terimakasih Tuhan telah kau lahirkan aku dari rahimnua. Sungguh, terimakasih.

Untuk sosok yang selalu menjadi panutanku, yang tetap gagah melawan ombak kepayahan dan perjuangan hidup, yang terkadang tersungkur namun tetap berusaha berdiri semula demi anak dan tulang rusukmu. Ayah Madras J, terimakasih.

Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.

(QS. Al Israa’: 24) Ayah…Ibu…


(6)

Dan juga ucapan terimakasih yang amat dalam, kepada dua dosen pembimbing saya Prof.Dr. Sujono , M.Kes. dan Bapak Rohmah Susanto, S.Kep.,Ners. Dan Bapak Endy Fathah Yusuf selaku Terapis. Sungguh, beliau benar-benar memberikan bimbingan yang berarti bagi saya dalam proses pembuatan skripsi ini.

Oke, yang pasti SKRIPSI ini, yang bisa disebut juga skripshit atau skripsweet, apapun itu adalah sebuah “checkpoint”, yang untuk kali ini adalah yang tersulit, setelah UAN. Stress dan beban pikiran pasti selalu ada, tapi karena orang-orang ini saya bisa melupakannya.

1. Nursing science program crew. Dessy Riadhiany (mahluk multifungsi, semua jenis perpustakaan terjamah bersamanya), Novi Kartikasari (yang satu ini lebih pantas disebut pembimbing III). Nuril Khoiriyah (guru spriritual dikala galau, gundah, gulana sekaligus inspiring untuk menyeduh baygon), Ana Fitriani (yang sudi mempelototi sampai PPT Kompre selesai). Oris Pratita (telah mengenalkan terapis untuk penelitian). Terimakasih tak terhingga untuk kalian.

2. Owner Sigura-gura V No.4 Malang.

3. Kakanda Zulfikar Muhammad. Hampir seluruh waktu di kota ini melewatinya bersamamu, terimakasih telah menjagaku dengan baik. 4. Terakhir, untuk seseorang yang masih dalam misteri yang dijanjikan Ilahi

yang siapapun itu, terimakasih telah menjadi baik dan bertahan di sana.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas kehidupan yang Dia berikan dan segala keindahan di dalamnya …


(7)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik Pada Penderita Hipertensi di Klub Senam Sasana Sumbersari Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang”. Tugas akhir skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Dengan terselesaikannya penulisan tugas akhir skripsi ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

2. Ibu Ririn Harini, S.Kep, Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan wali kelas PSIK angkatan 2007, terima kasih atas masukan, bantuan, dukungan, serta ilmu yang telah diberikan kepada saya.

3. Prof. DR. Sujono, M.Kes selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta semangat yang sangat membantu saya dalam penyelesaian tugas akhir skripsi saya ini.

4. Bapak Rohmah Susanto., S.Kep,Ns selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

5. Kedua orang tua saya, yang tidak henti-hentinya memberi dukungan, semangat, cinta, dan doa dalam setiap langkah kaki saya, sehingga saya bisa sampai di titik ini dengan sukses.

6. Seluruh responden yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam membantu penyelesaian tugas akhir skripsi saya.

7. Seluruh dosen PSIK UMM yang telah memberikan jutaan ilmu, mendidik, dan membimbing saya selama saya belajar di sini.


(8)

viii 8. Sahabat-sahabat terbaik saya yang telah memberikan semangat dan doa kepada

saya.

9. Teman-teman PSIK khususnya angkatan 2007.

10. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan tugas akhir skripsi ini karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan ini. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan medikal bedah.

Malang, Juli 2011


(9)

ix ABSTRAK

Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik Pada Penderita Hipertensi di Klub Senam Sasana Sumbersari Wilayah Kerja

Puskesmas Dinoyo Malang

Eka Susilowati1, Prof. DR.Sudjono M. Kes.2, Rohmah Susanto, S. Kep.,Ners.3

Latar Belakang: Hipertensi atau tekanan darah tinggi seringkali muncul tanpa gejala, sehingga disebut sebagai silent killer. Berdasarkan permasalahan tersebut, terapi tertawa dapat digunakan sebagai alternatif pilihan dalam upaya untuk mengurangi kejadian hipertensi dan menurunkan tekanan darah dengan biaya murah, mudah dilakukan. Tertawa merupakan cara yang paling baik dan paling ekonomis dalam melawan stres. Tertawa akan merelakskan otot-otot yang tegang, melebarkan pembuluh darah sehingga memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh. Tertawa juga berperan dalam menurunkan kadar hormon stres epineprine dan kortisol. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana efektifitas terapi tertawa terhadap penurunan tekanan darah sistolik pada penderita hipertensi.

Metode : Design penelitian yang digunakan yaitu quasi Experimental atau eksperimen semu. Sampel yang digunakan berjumlah lima belas responden untuk kelompok intervensi dengan metode purposive sampling. Pada kelompok intervensi, terapi dilakukan selama 1 minggu dengan frekuensi 3 x seminggu. Analisa data yang digunakan adalah uji Wilcoxon Signed Ranks Test .

Hasil : Hasil analisa dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test menggunakan taraf signifikan 0,05 adalah p < 0,05 dengan hasil uji statistik didapatkan nilai p (sig. 2-tailed) = 0,003.

Kesimpulan : Kesimpulan Penelitian adalah terapi tertawa berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Klub Senam Sasana Sumbersari Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang.

Saran : Peneliti berharap penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan populasi yang lebih besar, sampel dengan jenis kelamin yang merata antara perempuan dan laki-laki, meneliti faktor lain hipertensi seperti etnis, obesitas, dan kebiasaan merokok serta observasi berkala setelah terapi untuk melihat keefektifitasan lebih lanjut.

Kata Kunci : Terapi Tertawa, Penurunan Tekanan Darah, Hipertensi

1. S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 2. S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 3. S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang


(10)

x ABSTRACT

Effect of Therapeutic Laughter On Decreasing Systolic Blood Pressure In Patients with Hypertension at Gymnastics Club Sasana Sumbersari, Dinoyo

Malang Work Area Health Center

Eka Susilowati1, Prof. DR.Sudjono M. Kes.2, Rohmah Susanto, S. Kep., Ners.3

Background : Hypertension or high blood pressure often occur without symptoms, so called the silent killer. Based on these problems, laughter therapy can be used as an alternative choice in an effort to reduce the incidence of hypertension and decrease blood pressure with low cost, easily done. Laughter is the best way and the most economical in the fight against stress. Laughter relaxes tense muscles, blood vessels dilate to accelerate the flow of blood the body. Laughter also play a role in lowering levels of stress hormones and cortisol epinephrine. Goal of this research is to see effectivity of laughter therapy ini decreasing systolic blood pressure

Methods : Design study that used is quasi exsperimental or quasi-experiments. The sample used amounted to fifteen respondents to the intervention group by purposive sampling. In the intervention group, frequency therapy performed during 3 times a week. Analysis data used Wilcoxon Signed Ranks Test.

Results : The results of analysis with Wilcoxon Signed Ranks Test using the 0.05 significant level of p < 0.05 with statistical test results obtained p value (Sig.2-tailed) = 0.003

Conclusion : Conclusion research is Laughter Therapy effects on blood pressure reduction in hypertensive patients at Sasana Sumbersari Gymnastics Club Dinoyo Malang Work Area Health Center.

Suggestion : Researcher hopes further studies are expected to use a larger population, the sample with sex evenly between woman and men, see other factors hypertension like ethnic, obesity and smoke habits as well as periodic observation after therapy to see effectiveness of further.

Keywords: Laughter Therapy, Decrease Blood Pressure, Hypertension

1. School of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang 2. School of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang 3. School of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang.


(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan Keaslian ... iii

Halaman Persembahan ... iv

Kata Pengantar ... v

Abstrak ... vii

Abstrac ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xii

Daftar Bagan ... xiii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Lampiran ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan ... 4

1. Tujuan Umum ... 4

2. Tujuan Khusus ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

1. Bagi Klien Lanjut usia ... 4

2. Bagi Peneliti ... 5

3. Bagi Profesi Keperawatan ... 5

E. Keaslian Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Terapi Tertawa ... 6

1. Definisi Terapi Tertawa ... 6

2. Macam-macam terapi tertawa ... 6

3. Manfaat Terapi Tertawa ... 11

B. Tekanan Darah ... 19

1. Pengertian Tekanan Darah ... 19

2. Pengukuran Tekanan Darah ... 19

3. Mekanisme Pemeliharaan Tekanan Darah ... 21

C. Hipertensi ... 22

1. Pengertian Hipertensi ... 22


(12)

xii

3. Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Penyebabnya ... 24

4. Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Bentuk ... 25

5. Faktor Resiko Hipertensi ... 25

6. Patofisiologi ... 29

7. Respon Penderita Hipertensi ... 30

8. Gejala ... 31

9. Komplikasi ... 31

10. Penatalaksanaan Hipertensi ... 33

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Konsep ... 40

B. Hipotesis ... 41

BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 42

B. Populasi, Sample dan Sampling ... 44

1. Populasi ... 44

2. Sample ... 44

3. Sampling ... 46

C. Identifikasi Variabel ... 46

1. Variabel Independen ... 46

2. Variabel Dependen ... 46

D. Kerangka Kerja ... 48

E. Definisi Operasional ... 49

F. Metode Pengumpulan Data dan Analisa Data ... 50

G. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ... 50

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 51

I. Analisa Data ... 53

J. Etika Penelitian ... 53

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA A. Karakteristik Sampel ... 54

1. Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ... 54

2. Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 55

3. Berdasarkan Riwayat Hipertensi ... 56

4. Berdasarkan Frekuensi Olahraga... 56

5. Berdasarkan Asupan Nutrisi Rendah Garam dan Lemak ... 57

6. Distribusi Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi ... 59

7. Penurunan Tekanan Darah ... 60

B. Analisa Data ... 60

1. Uji Normalitas ... 60


(13)

xiii BAB VI PEMBAHASAN

A. Interpretasi Hasil ... 62

1. Karakteristik Responden ... 62

2. Tekanan Darah Responden Sebelum Dilakukan Terapi Tertawa ... 65

3. Tekanan Darah Responden Setelah Dilakukan Terapi Tertawa ... 67

3. Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Penurunan Tekanan Darah ... 67

B. Keterbatasan Penelitian ... 68

C. Implikasi Keperawatan ... 69

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 71

B. Saran ... 72

1. Bagi Keperawatan ... 72

2. Bagi Klub Senam Sasana Sumbersari ... 73

3. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 73

Daftar Pustaka ... 74 Lampiran


(14)

xiv DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi ... 23

Tabel 2.4 Komplikasi Hipertensi ... 33

Tabel 4.1 Tabel Operasional ... 48

Tabel 5.1 Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin ... 54

Tabel 5.2 Distribusi Sampel Menurut Usia ... 55

Tabel 5.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Riwayat Hipertensi ... 56

Tabel 5.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Frekuensi Olahraga ... 57

Tabel 5.5 Distribusi Sampel Berdasarkan Asupan Nutrisi Rendah Garam dan Lemak ... 57

Tabel 5.6 Distribusi Tekanan Darah Berdasarkan Klasifikasi Sebelum Terapi Pada Penderita Hipertensi ... 58

Tabel 5.7 Distribusi Tekanan Darah Berdasarkan Klasifikasi Setelah Terapi Pada Penderita Hipertensi ... 59

Tabel 5.8 Distribusi Tekanan Darah Berdasarkan Sistolik Pre-Post Pada Penderita Hipertensi ... 59

Tabel 5.9 Rerata Mean, Median dan Standar Deviasi Penurunan Tekanan Sistolik Setelah Dilakukan Terapi Tertawa ... 60

Tabel 5.10 Hasil Uji Normalitas ... 60


(15)

xv DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 40 Bagan 4.1 Kerangka Kerja ... 47


(16)

xvi DAFTAR GAMBAR

Bagan 4.1 Rancangan Bentuk Penelitian ... 43 Bagan 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 55


(17)

xvii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 76

Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian ... 77

Lampiran 3 Surat Persetujuan Responden ... 78

Lampiran 4 Lembar Wawancara... 78

Lampiran 5 Lembar Observasi ... 80

Lampiran 6 Satuan Acara Terapi ... 81

Lampiran 7 Protokol Terapi Tertawa ... 86

Lampiran 8 Data Mentah Hasil Penelitian ... 87

Lampiran 9 Tabulasi Karakteristik Responden ... 88

Lampiran 10 Uji Normalitas ... 92


(18)

xviii DAFTAR PUSTAKA

Adnol (2009). Terapi Tertawa. Diakses dari http://www.epochtimes.co.id/kesehatan.php?id=156, pada tanggal 11 mei 2011

Alimul, Aziz. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Ayu, Anastasia. 2011. Terapi Tertawa Untuk Hidup Lebih Sehat, Bahagia dan Ceria. Yogyakarta: Pustaka Larasati.

Bunner & Suddarth, 2007. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 vol 2. Jakarta : EGC

Darmojo (2010). Prevalensi atau Angka Kejadian Hipertensi Indonesia. Diakses dari http://www.kedaiobat.co.cc/2010/04/prevalensi-hipertensi.html, pada tanggal 15 april 2011

Dempsey, Patricia Ann. (2002). Riset Keperawatan Buku Ajar dan Latihan Edisi 4. Jakarta: EGC.

Guyton, Arthur C. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC Keliat. (1999). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Maryam, R. (2008). Mengenal Usia lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehaatan Teori dan Aplikasi. Bandung : Rineka Cipta

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medik

Pearce, Evelyn. (2002). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama


(19)

xix Sugiyono. 2010. Stastika Untuk penelitian. Bandung : Alfabeta

Tarigan, Ikarowina (2009). Sehat Dengan Terapi Tertawa. Diakses dari http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/06 /25/1325/13/Sehat-dengan-Terapi-Tertawa, pada tanggal 14 april 2011 Republika (2003). Terapi Tertawa. Diakses dari

http://www.indonesiaindonesia.com/f/458-terapi-tertawa/, 7 juni 2011 USU (2009). Tekanan Darah. Diakses dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20131/4/Chapter%20II.pd f, pada tangal 16 april 2011

Wiryowidagdo (2002). Tanaman Obat untuk Penyakit Jantung, Darah Tinggi, &Kolesterol. Jakarta: Agromedia Pustaka.


(20)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi adalah salah satu penyakti yang mengakibatkan angka kesakian yang tinggi. Menurut Basha (2009) hipertensi adalah satu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan angka kesakitan atau morbiitas dan angka kematian atau mortalitas. Dijelaskan lebih lanjut bahwa penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan mesyarakat yang ada di Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia. Pada tahun 2000 diperkirakan dari 693 juta kasus di antara lain adalah hipertensi dan akan meningkat pada tahun 2025 menjadi 1,15 milyar (Nugraheni, 2004). Penyebab penyakit hipertensi secara umum diantaranya aterosklerosis (penebalan dinding arteri yang menyebabkan hilangnya elastisitas pembuluh darah), keturunan, bertambahnya jumlah darah yang dipompa ke jantung, penyakit ginjal, kelenjar adrenal, sistem saraf simpatis, obesitas, tekanan psikologis, stres dan ketegangan bisa menyebabkan hipertensi (Marzuku, 2009).

Di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara sedang berkembang, temasuk Indonesia (WHO, 2000).


(21)

2

Penelitian berskala nasional dilakukan perhimpunan hipertensi Indonesia pada tahun 2002 di Jawa,Sumatra,Kalimantan,Sulawesi dan Bali. Dari 3080 subjek dewasa umur 40 tahun atau lebih yang berobat pada praktik dokter, didapatkan prevalensi hipertensi 58,89% dan 37,32% pasien tanpa pengobatan antihipertensi. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan tahun 2004 mendapatkan prevalensi hipertensi di Pulau Jawa mencapai 41,9%. Survei Pernefri dilakukan dengan tujuan menilai proteinuria dan hipertensi sebagai faktor resiko penyakit ginjal kronik(PGK) pada populasi di 4 daerah percontohan Bali,Jakarta,Surabaya dan Yogya dan mendapatkan prevalensi hipertensi umur 18 tahun keatas sebesar 19,4%. Dari data tersebut 26,9% dikategorikan hipertensi stadium II menurut JNC 7. Walaupun angka prevalensi hipertensi secara pasti belum diketahui,data tersebut merefleksikan besarnya masalah hipertensi di Indonesia (Prodjosudjadi, 2008).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi seringkali muncul tanpa gejala, sehingga disebut sebagai silent killer. Secara global, tingkat prevalensi hipertensi di seluruh dunia masih tinggi. Lebih dari seperempat jumlah populasi dunia saat ini menderita hipertensi. Namun sebaliknya, tingkat kontrol tekanan darah secara umum masih rendah (Bakri, 2008). Pada pasien dengan hipertensi sistolik terisolasi, ada peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Studi-studi klinis menunjukkan bahwa kontrol terhadap hipertensi sistolik ini bisa menurunkan mortalitas global, mortalitas kardiovaskular, stroke, dan kejadian gagal jantung (Chobanian skk, 2003). Studi-studi random juga menunjukkan bahwa terapi hipertensi bermanfaat menurunkan mortalitas dan morbiditas (Mulrow dkk, 1994)

Anastasia (2011) Dewasa ini banyak orang yang hidupnya dilanda stress dan membawa dampak dengan munculnya penyakit yang terkait dengan stress


(22)

3

diantaranya adalah tekanan darah tinggi. Upaya untuk mengurangi kejadian hipertensi dengan biaya murah, mudah dilakukan yaitu dengan tertawa dan membentuk pola fikir positif. Tertawa merupakan cara yang paling baik dan paling ekonomis dalam melawan stres. Tertawa akan merelakskan otot-otot yang tegang, melebarkan pembuluh darah sehingga memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh. Tertawa juga berperan dalam menurunkan kadar hormon stres epineprine dan kortisol. Dijelaskan oleh Tarigan (2009) tertawa merupakan meditasi dinamis atau teknik relaksasi yang dinamis. Tertawa merupakan bentuk meditasi yang paling mudah dan bisa membuat relaks dalam waktu singkat.

Tertawa merupakan olahraga terbaik bagi otot-otot wajah. Tertawa bisa mengencangkan otot wajah dan meningkatkan ekspresi wajah. Saat tertawa wajah memerah karena peningkatan suplai darah di dalam tubuh, yang sekaligus akan menutrisi kulit wajah dan membuat kulit lebih bersinar. Tertawa menjadikan lebih gembira dan menarik. Tertawa akan menekan kelenjar air mata. Hal ini melembabkan mata dan membuat mata lebih bersinar, juga melatih otot-otot perut serta membantu mengencangkan otot-otot perut. Hasil percobaan Berk (2009) telah menunjukkan, mengikuti sesi tertawa selama 10 menit terbukti bisa menurunkan tekanan darah sebanyak 10-20 mm tekanan. Tertawa bisa meningkatkan jumlah endorphin, penghilang rasa sakit alami, di dalam tubuh.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Klub Senam Sasana Sumbersari Kelurahan Sumbersari Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang”. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam mengidentifikasi pengaruh terapi tertawa terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi tersebut.


(23)

4

B. Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh pemberian terapi tertawa terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di klub senam sasana sumbersari wilayah kerja puskesmas dinoyo malang?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu : 1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh pemberian terapi tertawa terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Klub Senam Sasana Sumbersari Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik responden.

b. Mengidentifikasi tekanan darah sebelum pemberian terapi tertawa pada Penderita Hipertensi.

c. Mengidentifikasi tekanan darah setelah pemberian terapi tertawa pada Penderita Hipertensi.

d. Membandingkan pengaruh sebelum dan sesudah terapi tertawa terhadap tekanan darah pada Penderita Hipertensi.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Klien

Sebagai tambahan pengetahuan, pengalaman dan pengembangan ilmu bagi klien dan keluarga terutama dalam menerapkan penggunaan terapi tertawa guna memberikan kenyamanan bagi penderita hipertensi.


(24)

5

2. Bagi Peneliti

Sebagai masukkan dan tolak ukur bagi peneliti selanjutnya dengan variabel yang lebih luas.

3. Bagi Profesi Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi profesi keperawatan atau Rumah Sakit sebagai edukator khususnya pada klien hipertensi dalam upaya pemberian terapis.

E. Keaslian Penelitian

1. Nugraheni (2004) meneliti tentang pengaruh terapi tertawa terhadap depresi pada usia lanjut”. Perbedaan pada penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan adalah pengaruh yang dihasilkan dari terapi tertawa.. Pada penelitian ini hanya meneliti pengaruh terapi tertawa terhadap penurunan tekanan darah dan Subyek penelitian adalah penderita Hipertensi di Klub Senam Sasana Sumbersari Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang.


(1)

xix http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/06 /25/1325/13/Sehat-dengan-Terapi-Tertawa, pada tanggal 14 april 2011

Republika (2003). Terapi Tertawa. Diakses dari

http://www.indonesiaindonesia.com/f/458-terapi-tertawa/, 7 juni 2011

USU (2009). Tekanan Darah. Diakses dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20131/4/Chapter%20II.pd f, pada tangal 16 april 2011

Wiryowidagdo (2002). Tanaman Obat untuk Penyakit Jantung, Darah Tinggi, &Kolesterol. Jakarta: Agromedia Pustaka.


(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi adalah salah satu penyakti yang mengakibatkan angka kesakian yang tinggi. Menurut Basha (2009) hipertensi adalah satu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan angka kesakitan atau morbiitas dan angka kematian atau mortalitas. Dijelaskan lebih lanjut bahwa penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan mesyarakat yang ada di Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia. Pada tahun 2000 diperkirakan dari 693 juta kasus di antara lain adalah hipertensi dan akan meningkat pada tahun 2025 menjadi 1,15 milyar (Nugraheni, 2004). Penyebab penyakit hipertensi secara umum diantaranya aterosklerosis (penebalan dinding arteri yang menyebabkan hilangnya elastisitas pembuluh darah), keturunan, bertambahnya jumlah darah yang dipompa ke jantung, penyakit ginjal, kelenjar adrenal, sistem saraf simpatis, obesitas, tekanan psikologis, stres dan ketegangan bisa menyebabkan hipertensi (Marzuku, 2009).

Di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara sedang berkembang, temasuk Indonesia (WHO, 2000).


(3)

Penelitian berskala nasional dilakukan perhimpunan hipertensi Indonesia pada tahun 2002 di Jawa,Sumatra,Kalimantan,Sulawesi dan Bali. Dari 3080 subjek dewasa umur 40 tahun atau lebih yang berobat pada praktik dokter, didapatkan prevalensi hipertensi 58,89% dan 37,32% pasien tanpa pengobatan antihipertensi. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan tahun 2004 mendapatkan prevalensi hipertensi di Pulau Jawa mencapai 41,9%. Survei Pernefri dilakukan dengan tujuan menilai proteinuria dan hipertensi sebagai faktor resiko penyakit ginjal kronik(PGK) pada populasi di 4 daerah percontohan Bali,Jakarta,Surabaya dan Yogya dan mendapatkan prevalensi hipertensi umur 18 tahun keatas sebesar 19,4%. Dari data tersebut 26,9% dikategorikan hipertensi stadium II menurut JNC 7. Walaupun angka prevalensi hipertensi secara pasti belum diketahui,data tersebut merefleksikan besarnya masalah hipertensi di Indonesia (Prodjosudjadi, 2008).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi seringkali muncul tanpa gejala, sehingga disebut sebagai silent killer. Secara global, tingkat prevalensi hipertensi di seluruh dunia masih tinggi. Lebih dari seperempat jumlah populasi dunia saat ini menderita hipertensi. Namun sebaliknya, tingkat kontrol tekanan darah secara umum masih rendah (Bakri, 2008). Pada pasien dengan hipertensi sistolik terisolasi, ada peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Studi-studi klinis menunjukkan bahwa kontrol terhadap hipertensi sistolik ini bisa menurunkan mortalitas global, mortalitas kardiovaskular, stroke, dan kejadian gagal jantung (Chobanian skk, 2003). Studi-studi random juga menunjukkan bahwa terapi hipertensi bermanfaat menurunkan mortalitas dan morbiditas (Mulrow dkk, 1994)

Anastasia (2011) Dewasa ini banyak orang yang hidupnya dilanda stress dan membawa dampak dengan munculnya penyakit yang terkait dengan stress


(4)

diantaranya adalah tekanan darah tinggi. Upaya untuk mengurangi kejadian hipertensi dengan biaya murah, mudah dilakukan yaitu dengan tertawa dan membentuk pola fikir positif. Tertawa merupakan cara yang paling baik dan paling ekonomis dalam melawan stres. Tertawa akan merelakskan otot-otot yang tegang, melebarkan pembuluh darah sehingga memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh. Tertawa juga berperan dalam menurunkan kadar hormon stres epineprine dan kortisol. Dijelaskan oleh Tarigan (2009) tertawa merupakan meditasi dinamis atau teknik relaksasi yang dinamis. Tertawa merupakan bentuk meditasi yang paling mudah dan bisa membuat relaks dalam waktu singkat.

Tertawa merupakan olahraga terbaik bagi otot-otot wajah. Tertawa bisa mengencangkan otot wajah dan meningkatkan ekspresi wajah. Saat tertawa wajah memerah karena peningkatan suplai darah di dalam tubuh, yang sekaligus akan menutrisi kulit wajah dan membuat kulit lebih bersinar. Tertawa menjadikan lebih gembira dan menarik. Tertawa akan menekan kelenjar air mata. Hal ini melembabkan mata dan membuat mata lebih bersinar, juga melatih otot-otot perut serta membantu mengencangkan otot-otot perut. Hasil percobaan Berk (2009) telah menunjukkan, mengikuti sesi tertawa selama 10 menit terbukti bisa menurunkan tekanan darah sebanyak 10-20 mm tekanan. Tertawa bisa meningkatkan jumlah endorphin, penghilang rasa sakit alami, di dalam tubuh.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Klub Senam Sasana Sumbersari Kelurahan Sumbersari Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang”. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam mengidentifikasi pengaruh terapi tertawa terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi tersebut.


(5)

B. Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh pemberian terapi tertawa terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di klub senam sasana sumbersari wilayah kerja puskesmas dinoyo malang?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu : 1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh pemberian terapi tertawa terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Klub Senam Sasana Sumbersari Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik responden.

b. Mengidentifikasi tekanan darah sebelum pemberian terapi tertawa pada Penderita Hipertensi.

c. Mengidentifikasi tekanan darah setelah pemberian terapi tertawa pada Penderita Hipertensi.

d. Membandingkan pengaruh sebelum dan sesudah terapi tertawa terhadap tekanan darah pada Penderita Hipertensi.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Klien

Sebagai tambahan pengetahuan, pengalaman dan pengembangan ilmu bagi klien dan keluarga terutama dalam menerapkan penggunaan terapi tertawa guna memberikan kenyamanan bagi penderita hipertensi.


(6)

2. Bagi Peneliti

Sebagai masukkan dan tolak ukur bagi peneliti selanjutnya dengan variabel yang lebih luas.

3. Bagi Profesi Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi profesi keperawatan atau Rumah Sakit sebagai edukator khususnya pada klien hipertensi dalam upaya pemberian terapis.

E. Keaslian Penelitian

1. Nugraheni (2004) meneliti tentang pengaruh terapi tertawa terhadap depresi pada usia lanjut”. Perbedaan pada penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan adalah pengaruh yang dihasilkan dari terapi tertawa.. Pada penelitian ini hanya meneliti pengaruh terapi tertawa terhadap penurunan tekanan darah dan Subyek penelitian adalah penderita Hipertensi di Klub Senam Sasana Sumbersari Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang.


Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS ANTARA TERAPI MUSIK KLASIK DAN TERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS SANANWETAN BLITAR

6 53 30

PERBANDINGAN PENGARUH TERAPI MUSIK TRADISIONAL DAN TERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO

4 33 160

EFEKTIFITAS SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA Efektifitas Senam Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulu Kabupaten Sukoharjo.

1 8 16

EFEKTIFITAS SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA Efektifitas Senam Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulu Kabupaten Sukoharjo.

0 3 17

PENDAHULUAN Efektifitas Senam Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulu Kabupaten Sukoharjo.

0 2 8

PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN SELEDRI (Apium graveolens) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOLIK DAN DIASTOLIK PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUUWATU KOTA KENDARI TAHUN 2016

0 0 12

PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN + PEPAYA + SEMANGKA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOLIK DAN DIASTOLIK PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIYA KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2017

0 0 12

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

1 3 13

PENGARUH MASASE KAKI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA

0 0 91

PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI PAGUYUBAN JANTUNG SEHAT DESA REMPOAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATURADEN II KABUPATEN BANYUMAS

0 0 17