HUBUNGAN MASA KERJA TENAGA PEMBUATAN MEBEL DENGAN TERJADINYA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN PADA PEKERJA HOME INDUSTRY MEBEL DI KECAMATAN TUREN KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN MASA KERJA TENAGA PEMBUATAN MEBEL DENGAN
TERJADINYA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN PADA
PEKERJA HOME INDUSTRY MEBEL DI KECAMATAN
TUREN KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Oleh:
KHOIRUN NISAK
09060081

PROGRAM ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

HUBUNGAN MASA KERJA TENAGA PEMBUATAN MEBEL DENGAN
TERJADINYA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN PADA
PEKERJA HOME INDUSTRY MEBEL DI KECAMATAN
TUREN KABUPATEN MALANG


SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan
( S.Kep ) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:
KHOIRUN NISAK
09060081

PROGRAM ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

i

ii

iii


SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: KHOIRUN NISAK

NIM

: 09060081

Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi

:Hubungan Masa Kerja Tenaga Pembuatan Mebel Dengan Terjadinya
Gangguan Saluran Pernafasan Pada Home Industry Mebel
Di Kecamatan Turen Kabupaten Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang

lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Januari 2014
Yang Membuat Pernyataan

KHOIRUN NISAK
NIM. 09060081

iv

MOTTO
Tidak penting seberapa lambat kita berjalan, selama kita tidak
berhenti maka kita akan menjadi pemenang bukan pecundang.
Dimana Pemenang akan menjadi pengembara dalam lautan
kesuksesan dan makin lama makin kuat. Sedangkan pecundang yang
akan mengembara di padang gersang dan bergelimang penderitaan.
Selalu ada jalan dan kebesarannya asal kita mau berusaha dan
bersedia belajar tidak ada hal yang tidak mungkin kita capai

akhirnya,,,,,,,,,,

nisa

v

LEMBAR PERSEMBAHAN
Puji syukur atas karunia yang telah engkau berikan ya Allah,
teriamakasih atas semua yang engkau berikan kepadaq selama ini. Karya tulisq
yang sederhana dan penuh dengan ketidak sempurnaan ini aku persembahkan
untuk orang-orang yang aku sayang dan berharga bagiku:
Bapak, ibu q tercinta yang sudah membesarkanq dengan penuh kasih
sayang dan selalu berdoa untuk q dan selalu berjuang untuk q tanpa mengenal
lelah agar aq bisa menjadi orang yang sukses dan berilmu, dan berkat kalianlah
aq menjadi seperti ini dan kuat untuk menjalani apapun,,,, I love u full
Buat Prof Sujono dan pak Rohmah terima kasih banyak sudah
membimbingq dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk memberiq
masukan agar aku menjadi orang yang lebih baik dan maju,,,,,,
Buat kakak n adikq terimakasih buat dukungan n do’anya slama ini,
makasih sudah membantu n mau direpotin demi aq bisa mencapai keinginanq

slama ini,,, muuuuuuaaaaccch,,,,
Buat sahabat2 q yang sudah menyemangati q dan membantuq: riva, nty,
vivi, tante, aulia, cenor, indra, vita makasih banyak atas semua bantuan, do’a,
dukungan dan perhatiannya. Q gk akan melupakan kalian semua,,,,,,    .
Terimakasih juga atas kenangan2 mbolang yang menakjubkan selama ini,
semoga qt masih bisa bersenang-senang n mbolang lagi,,,   
Buat someone makasih buat bantuan n dukungannya slama ini.
Berkatmu aku bisa menjalani ini n makasih tak lelahnya kau menyemangati q
agar hilang rasa putus asa n kemalasanq,,,,,,,
Buat teman2 Psik B 2009, makasih juga atas dukungannya dan makasih
sudah memberi kenangan baik buat aq slama ini. Q akan selalu merindukan
kalian semua,,, Psik B 2009 Is The Best
By: Nisa

vi

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya
dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Hubungan antara Masa Kerja
Pembuat Mebel dengan Terjadinya Gangguan Saluran Pernafasan Pada Pekerja Home

Industri Mebel di Kecamatan Turen Kabupaten Malang”. Skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan,
arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis
menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1. Yoyok Bekti Prasetyo S.Kep Ns. M.Kep Sp Kom, selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Prof.Dr.Ir.Sujono.M.Kes,

selaku

Dosen

Pembimbing

I


yang

telah

memberikan bimbingan, arahan, dukungan, dan motivasi dalam menyusun
skripsi ini.
4. Rohmah Susanto,S.Kep.Ns, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
5.

Kedua orang tua serta adik-adik yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan moril dan materil bagi terselesaikannya skripsi ini.

6.

Keluarga Besarku yang selalu memberikan dukungan dan menjadi motivasi
bagi terselesaikannya skripsi ini.

vii


7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan
ilmunya.
8. Seluruh pimpinan dan pemilik Home Industry mebel yang berada di Kecamatan
Turen yang memberikan izin dalam penelitian ini.
9. Pegawai Home Indutry mebel yang berada di Kecamatan Turen yang bersedia
menjadi responden.
10. Teman-teman PSIK B 2009 dan semua pihak yang telah membantu dari awal
hingga akhir penyelesaian skripsi ini
11. Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.
Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah
saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah
kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan berkat-Nya untuk kita semua.
Amin.

Malang, Januari 2014

Penulis

viii


Hubungan Masa Kerja Tenaga Pembuatan Mebel Dengan Terjadinya
Gangguan Saluran Pernafasan Pada Pekerja Home Industry Mebel
Di Kecamatan Turen Kabupaten Malang
Khoirun Nisak1 , Prof.Dr.Ir. Sujono, M.Kes2, Rohmah Susanto, S. Kep. Ns3.
ABSTRAK
Latar Belakang: Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia memegang peranan
utama dalam proses pembangunan industri. Potensi bahaya dan resiko di tempat
kerja bisa terjadi akibat sistem kerja atau cara kerja, penggunaan mesin, alat dan
bahan serta lingkungan disamping faktor manusia. Oleh karena itu perlu adanya
upaya pencegahan dan pengendalian terhadap kemungkinan timbulnya gangguan
kesehatan. Gangguan saluran pernafasan merupakan kondisi patologis dimana bisa
mempengaruhi organ dan jaringan yang membuat pertukaran gas menjadi tidak stabil.
Gangguan pernafasan juga merupakan gangguan yang terjadi pada organ muali dari
hidung sampai alveoli serta organ-organ lainnya. Seseorang yang bekerja lama
kemungkinan besar akan mengalami masalah kesehatan terutama gangguan saluran
pernafasan. Akibat penghirupan debu yang langsung akan dirasakan adalah sesak,
bersin, dan batuk. Semakin lama seseorang terpapar oleh partikel atau zat berbahaya
di lingkungan sekitar terutama tempat kerja maka kemungkinan besar orang tersebut
akan lebih berisiko tinggi terkena gangguan saluran pernafasan. Gangguan saluran

pernafasan bisa diakibatkan oleh berbagai faktor diantaranya seperti, kebiasaan
merokok, status gizi, masa kerja, lama paparan, kebiasaan olahraga, kondisi
lingkungan dan riwayat penyakit pernafasan.
Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
case study, polulasi adalah seluruh pegawai home industry mebel yang berada di
Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Dalam pemilihan sampel dilakukan
menggunakan total sampel. Didapatkan 30 pegawai yang bekerja di Home Industri
Mebel. data dikumpulkan dengan kuisioner kemudian dianalisis dengan menggunakan
system komputerisasi SPSS versi 15 dan uji chi squere.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pekerja yang mempunyai
masa kerja kurang dari 5 tahun yang mengalami gangguan saluran pernafasan ringan
sebanyak 15 orang (100%), dan tidak terdapat pegawai yang mengalami gangguan
saluran pernafasan sedang dan berat. Sedangkan pegawai yang mempunyai masa kerja
lebih dari 5 tahun mengalami gangguan saluran pernafasan ringan sebanyak 4 orang
(26,7%), gangguan saluran pernafasan sedang sebanyak 9 orang (60,0%), dan yang
mengalami gangguan saluran pernafasan berat sebanyak 2 orang (13,3%).
Kesimpulan: Dari hasil uji chi square didapatkan hasil F hitung =22,032, dengan
p=0,000 dan F tabel = 5,991. Dari perhitungan tersebut bisa diketahui bahwa F hitung >
Ftabel , p< 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara masa kerja pegawai dengan terjadinya gangguan saluran pernafasan pada

pegawai home industry mebel di Kecamatan Turen Kabupaten Malang.
Kata kunci: gangguan saluran pernafasan, masa kerja, polutan
1.
2.
3.

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang.
Dosen Program Studi Ilmu Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
Dosen Program Studi Ilmu Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

ix

The Relationship between Working Period of Furniture Employee with the
Occurrence of Respiratory Disorder to the Employee of Furniture Home
Industry in Turen District Malang Regency
Khoirun Nisak1 , Prof.Dr.Ir. Sujono, M.Kes2, Rohmah Susanto, S. Kep. Ns3.
ABSTRACT
Background: employee as human resource holds the main role in the industry
development process. Potential danger and risk in the work place can occur in result
of working system or working way, machine utilization, tool and material and also
environment besides of human factor. Therefore, it needs an effort to prevent and
control the possibility of health disorder. The respiratory disorder is pathologic
condition where it can influence organ and tissue that make gas exchange becomes
unstable. Respiratory disorder also means as disorder that occur in the organ starts
from nose to the alveoli and also the other organs. Someone that works for a long
time will have big possibility to suffer health problem, especially respiratory disorder.
As the result of dust inhale that directly will be perceived is shortness of breath,
sneeze, and cough. The longer someone exposed by dangerous particle or substance
in the environmental around especially in the work place, then the higher risk to
suffer respiratory disorder. Respiratory disorder can caused by many factors such as
smoking habit, nutrition status, working period, time of exposure, exercise habit,
environmental condition, and history of respiratory disorder.
Research Method: Research design that used in this research is case study,
population is all of employee in the furniture home industry that placed in Turen
District Malang Regency. In sample selection, it is conducted by total sample and it is
obtained 30 employees that worked in Furniture Home Industry. Data collected by
questionnaire and then analyzed by computerization system of SPSS versi 15 and chi
square test.
Research Result: This research result shows that the employee that has working
period less than 5 years and suffered by light respiratory disorder for 15 employees
(100%), and there is no employee that has moderate and severe respiratory disorder.
Whereas, the employee that has working period more than 5 years suffered by light
respiratory disorder for 4 employees (26.7%), moderate respiratory disorder for 9
employees (60.0%), and severe respiratory disorder for 2 employees (13.3%).
Conclusion: From the chi square test, it is obtained the result of Fcalculation = 22.032,
with p = 0.000 and Ftable = 5.991. From the calculation we know that there is
significant relationship between working period of employee with the occurrence of
respiratory disorder to the employee of Home Industry Furniture in Turen District
Malang Regency.
Keywords: respiratory disorder, working period, pollutant
4.
5.
6.

Student of Nursing Science Programme, Health Sciences Faculty, University of
Muhammadiyah Malang.
Lecturer in Health Science Studies Program, University of Muhammadiyah Malang.
Lecturer in Health Science Studies Program, University of Muhammadiyah Malang.

x

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .....................................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iv
ABSTRACT .................................................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................
1.1 Latar belakang .............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan penelitian ........................................................................................
1.3.1 Tujuan Khusus.................................................................................
1.3.2 Tujuan Umum..................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................
1.4.1 Bagi Peneliti......................................................................................
1.4.2 Bagi masyarakat ...............................................................................
1.4.3 Bagi Institusi ...................................................................................
1.4.4 Bagi Peneliti Lain .............................................................................
1.4.5 Bagi Perawat ....................................................................................
1.5 Keaslian Penelitian .....................................................................................

1
1
6
6
6
6
6
6
7
7
7
7
7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................
2.1 Konsep Masa Kerja ...................................................................................
2.1.1 Pengertian Masa Kerja ...................................................................
2.1.2 Perajin Mebel Kayu ........................................................................
2.1.3 Proses Produksi Industri Mebel Kayu ........................................
2.1.4 Bahaya Potensi dan Akibat Dari Proses Pembuatan Mebel .....
2.2 Pencemaran ................................................................................................
2.2.1 Macam-macam Pencemaran ..........................................................
2.2.2 Sifat-Sifat Pencemaran .................................................................
2.2.3 Kriteria Udara Bersih dan Tercemar ............................................
2.2.4 Nilai Ambang Batas (NAB) .........................................................
2.3 Konsep Pernafasan ...................................................................................
2.3.1 Pengertian Pernafasan ...................................................................
2.3.2 Pengertian gangguan Saluran Pernafasan ...................................
2.3.3 Anatomi Pernafasan ........................................................................
2.3.4 Fisiologi Pernafasan .......................................................................
2.3.5 Patofisiologi Pernafasan ................................................................
2.3.6 Pernafasan atas.................................................................................
2.3.7 Pernafasan Bawah ..........................................................................
2.3.8 Tanda dan Gejala.............................................................................

10
10
10
12
12
14
17
17
19
21
22
23
23
23
24
27
30
32
34
35

xi

2.3.9 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Saluran Pernafasani ..........
2.3.10 Gangguan Pernafasan Akibat Kerja ..........................................
2.3.11 Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja ...........................
2.3.12 Hubungan Masa Kerja dengan terjadinya Gangguan
Saluran Pernafasan .....................................................................

39
44
46
49

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
PENELITIAN ............................................................................................................. 51
3.1 Kerangka Konseptual ................................................................................ 51
3.2 Hipotesis Penelitian.................................................................................... 54
BAB IV METODE PENELITIAN .......................................................................
4.1 Desain Penelitian ........................................................................................
4.2 Kerangka Penelitian ..................................................................................
4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling ...............................................................
4.3.1 Populasi.............................................................................................
4.3.2 Teknik sampling .............................................................................
4.3.3 Sampel ..............................................................................................
4.4 Variabel Penelitian ......................................................................................
4.5 Definisi Operasional ..................................................................................
4.6 Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian ................................................
4.7 Instrumen Penelitian ..................................................................................
4.7.1 Lembar Kuisioner ..........................................................................
4.7.2 Lembar Observasi ...........................................................................
4.7.3 Uji Validitas dan Uji Reabilitas ......................................................
4.8 Analisa Data ................................................................................................
4.8.1 Univariat ...........................................................................................
4.8.2 Bivariat ..............................................................................................
4.9 Prosedur Penelitian ...................................................................................
4.9.1 Tahap Persiapan ..............................................................................
4.9.2 Tahap Pelaksanaan ..........................................................................
4.9.3 Tahap Pengukuran Fisik (Observasi) ..........................................
4.9.4 Tahap Pengumpulan Data .............................................................
4.9.5 Tahap Pengelolaan Data.................................................................
4.10 Etika Penelitian .........................................................................................

55
55
55
56
56
56
57
57
58
58
58
59
59
60
63
63
63
65
65
66
66
67
67
67

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA .................................
5.1 Katakteristik Responden ...........................................................................
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasar Usia .....................................
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................
5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ......
5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Berat Badan ..................
5.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tinggi Badan.................
5.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ....................
5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gangguan Saluran Pernafasan ....
5.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kebiasaan Merokok .....
5.2.2 Krakteristik Responden Berdasarkan Kebiasaan Memakai
APD (masker) ................................................................................
5.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kebiasaan Olahraga .....

69
69
69
70
70
71
72
72
76
76

xii

77
77

5.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Asupan Gizi ..................
5.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan lama Paparan ................
5.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Kondisi Lingkungan ....
5.2.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit
Pernafasan .........................................................................................
5.3 Data Kejadian Gangguan Saluran Pernafasan .......................................
5.4 Analisa Data ................................................................................................
5.4.1 Analisa Statistik Deskriptif .............................................................
5.4.2 Uji Chi Square ..................................................................................

78
79
79

BAB VI PEMBAHASAN ..........................................................................................
6.1 Karakteristik Responden ...........................................................................
6.2 Gambaran Masa Kerja pada pegawai Home Industri Mebel di
Kecamatan Turen Kabupaten Malang ...................................................
6.3 Kejadian Gangguan Saluran Pernafasan pada Pegawai Home
Industri Mebel di Kecamatan Turen Kabupaten Malang ...................
6.3.1 Gambaran Pegawai yang Bekerja Kurang dari 5 Tahun
terhadap Kejadian Gangguan saluran Pernafasan ....................
6.3.2 Gambaran Pegawai yang Bekerja Lebih dari 5 Tahun
terhadap Kejadian Gangguan saluran Pernafasan .....................
6.4 Hubungan Masa Kerja Pegawai Home Industri Mebel Dengan
Kejadian Gangguan Saluran Pernafasan Pada Pekerja Mebel
di Kecamatan Turen Kabupaten Malang ..............................................
6.5 Keterbatasan Penelitian .............................................................................
6.6 Implikasi Keperawatan ..............................................................................

84
84

80
81
81
81
82

86
87
94
95
96
97
98

BAB VII KESIMPULAN DAN HASIL ............................................................... 101
7.1 Kesimpulan.................................................................................................. 101
7.2 Saran ............................................................................................................. 102
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 104
LAMPIRAN .................................................................................................................. 108

xiii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 5.1

Kriteria Udara Bersih dan Tercemar ........................................................
Standar Udara Ambien ...............................................................................
Skala Dipsnea ...............................................................................................
Batas Ambang IMT (orang Indonesia) ...................................................
Definisi Operasional Variabel....................................................................
Uji Validitas dan Reliabilitas.......................................................................
Distribusi Responden Berdasarkan Konsep Pendukung
Masa Kerja Kurang Dari 5 Tahun ...........................................................
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Konsep Pendukung
Masa Kerja Lebih Dari 5 Tahun ..............................................................
Tabel 5.3 Kejadian Gangguan Saluran Pernafasan ................................................
Tabel 5.4 Presentase Masa Kerja Dengan Kejadian Gangguan Saluran
Pernafasan ...................................................................................................
Tabel 5.5 Hasil Uji Chi Square Masa Kerja Dengan Gangguan Saluran
Pernafasan ....................................................................................................

xiv

21
22
38
41
58
61
73
75
81
82
82

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Saluran Pernafasan ................................................................................ 24
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ............................................................................ 51
Gambar 4.1 Skema Penelitian .................................................................................... 55
Gambar 4.2 Kerangka Penelitian ............................................................................... 56
Gambar 5.1 Distribusi Responden Menurut Usia ..................................................... 69
Gambar 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................... 70
Gambar 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Berat Badan ................................ 71
Gambar 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tinggi Badan ............................... 72
Gambar 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja .................................. 73
Gambar 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Merokok ................... 76
Gambar 5.7 Distribusi responden Berdasarkan Kebiasaan Memakai APD .......... 77
Gambar 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Olahraga ................... 78
Gambar 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi ................................... 78
Gambar 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Paparan ........................... 79
Gambar 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Lingkungan ................ 80
Gambar 5.12 Distribusi Responden Berdasar Riwayat Penyakit Pernafasan ........ 80

xv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Surat Permohonan Studi Pendahuluan
2. Surat Permohonan Penelitian
3. Surat Keterangan Selesai Penelitian
4. Permohonan Menjadi Responden
5. Lembar Persetujuan Menjadi responden
6. Lembar Observasi
7. Lembar Kuesioner
8. Kisi-Kisi Kuesioner
9. Kuisioner Gangguan Saluran Pernafasan Untuk Masa Kerja Lebih
5 Tahun
10.Kuisioner Gangguan Saluran Pernafasan Untuk Masa Kerja Kurang
5 Tahun
11. Kuisioner Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gangguan Saluran Pernafasan
12. Analisis Validitas Reliabilitas
13.Analisa Data
14. Dokumentasi

xvi

DAFTAR PUSTAKA
Alfa Adelina Yafar, Rizal Ahmad, Suhana Djadjang. (2004). KegawatDaruratan
Neurologi Edisi I. Bandung: Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK UNPAD/RS.
Hasan Sadikin.
Anizar, (2009). Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
As’ad, Moh. (2001). Seri Ilmu Sumber Data Manusia. Yogyakarta. Liberty.
Bahrim AR, Mahjub H. (2003). Comparative Study Of Lung Funtion In Iranian
Factory Worker Exposed To Silica Dust. Journal La Revue De Sante De La
Mediterranee Orientale.
Budiono Irwan.(2007). Tesis “ Faktor Resiko Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja
Pengecatan Mobil”. Universitas Diponegoro. Semarang.
Departemen Kesehatan RI. (2002). “Keputusan Menteri Kesehatan RI,
No.1407/MENKES/SK/XI/2002, Pedoman Dampak Pencematan Udara.
Jakarta.
Departemen kesehatan RI. (2003). Modul Pelatihan Bagi Fasilitator Kesehatan
Kerja. Jakarta
Departemen Tenaga Kerja RI. (1997). Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No: SE01/MEN/1997, tentang “ Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara
Lingkungan Kerja”. Jakarta
Dimas, Satria. (2012). Skripsi. “Dampak Paparan Debu Kayu Terhadap Keluhan
Kesehatan Pekerja Mebel Sektor Informal Kecamatan Tawang Tasikmalaya”.
Tasikmalaya. Universitas Siliwangi.
Fadjar, (1980). “ Pengaruh Paparan Debu Terhadap Fungsi Ventilasi Paru Tenaga
Kerja Plywood “, Majalah Hiperker dan Keselamatan Kerja, Vol. XXXIII
No.2:37-46.Jakarta; Pusat Hiperkes dan KK.
Fardiaz, Srikandi. (1999). “ Dampak Debu Industri pada Pekerja dan
Pengendaliannya ”. Cermin Dunia Kedokteran.
Fontham, E. T; P. Correa, et al. (1999). “ Environmental tobacco smoke and lung
cancer in non smoking women: A multicenter case-control study”. Journal of
the American Medical association (JAMA).
Gilmer.B.U.H. (1971). Appliend Psychology Adjustment In Living and Work. New
Delhi. Tata Mc Graw.
Guyton, AC and Hall JE.(1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9.
Jakarta:EGC
Harrington Hill, (2003). Buku Saku Kesehatan Kerja. Jakarta:EGC.
Hidayat, Azis Alimul.( 2009). Metodelogi Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa
Data. Jakarta : Medika Salemba.
International Labour Organization. (2005). “Deadly Dust”. China Labour Bulletine.
China.
Imania, Dika Rizky. (2009). Skripsi “ Hubungan Antara Masa Kerja memetik the
dengan kecenderungan terkena De Quervains Tendinitis (DQT) di perkebunan
the Jamus Ngawi”. Semarang: FIK UMS
Irga, (2009). Dalam Purba, Eva Yolanda. Skripsi “ Gambaran paparan Debu dan
Fungsi Paru pada pekerja Pembuatan Perabot RumahI “. Universitas Sumatera
Utara.
Khumaidah. (2009). Tesis “Analisa Faktor-faktor yang berhubungan Dengan
Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Mebel PT Kota Jati Jepara”. Semarang

xvii

Kusnoputranto, Haryono & Susanna, Dewi. (2000). Kesehatan Lingkungan.
Universitas Indonesia. Depok
Lestari. Anik. (2010). Skripsi “Pengaruh Paparan Debu Kayu Terhadap Gangguan
Fungsi Paru Tenaga Kerja di CV. Gion & Rahayu”. Surakarta. Universitas
Sebelas Maret.
Mangkunegoro, H.(2003). Diagnosis dan Penilaian Cacat pada Penyakit Paru Kerja,
Bagian pulmonology FKUI, Unit Paru RS Persahabatan, Balai Penerbit UI.
Jakarta.
Mengkidi, Dorce. (2006). Tesis. “Gangguan Fungsi Paru dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya pada Karyawan PT. Semen Tonasa”. Semarang. Universitas
Diponegoro.
Mila, St Muslikatul. (2006). Skripsi “Hubungan antara masa kerja, pemakaian Alat
Pelindung Pernafasan (masker) pada tenaga kerja bagian pengamplasan dengan
Kapasitas Fungsi Paru PT. Accent House Pecangaan Jepara”. Semarang: FIK
UNS.
Mukono, HJ.(2000). Pencemaran Udara dan Pengaruhnya terhadap Gangguan
Saluran Pernafasan. Surabaya: Airlangga Universitas Press, 2003.
Nelson, Kenrad, Carolyn Williams, Neil Graham. (2005). Infectious Disease
Epidemiologi Theory and Practice. London: Jones and Bartlett Publishers.
Nursalam, MN.Urs (Honours). (2003). Menejemen Keperawatan Aplikasi dalam
Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Penerbit Salemba Medika
Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
Edisi 2. Surabaya : Salemba Medika.
Price, Sylvia A & Wilson, Lorraine M. (2005). Patofisiologi, Konsep klinis prosesproses penyakit.Ed 6. Buku kedokteran. Jakarta: EGC
Purnomo, Aryanto. (2007). “Pajanan Debu Kayu (PM10 ) dan Gejala Penyakit Saluran
Pernafasan pada Pekerja Mebel Sektor Informal di Kota Pontianak Kalimantan
Barat”. Depok . University of Indonesia.
Reevers. Charlene J, et all. (2001). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba
Medica.
Santoso, (1985). “ Pencemaran Lingkungan Kerja “. Surakarta. BPK Hiperkes dan
Keselamatan Kerja FK UNS.
Sayuti, Dr, Ramhes, MPH dan Hj. Heryanti, Skp, M.Kes. (2008). Patologi untuk
mahasiswa Keperawatan. Agung Wijaya A.Md. Jakarta.
Setiadi.(2007). Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sholihah Qomariyatus. (2008). Jurnal “Pajanan Debu BatuBara dan Gangguan
Pernafasan pada Pekerja Lapangan Tambang Batubara”. Banjarbaru.
Universitas Lambung Mangkurat.
Silalahi, Bnnett N.B. dan Silalahi, Rumondang. (1991). Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Pustaka Binaman Pressindo.
Sugeng, A.M. Budiono. (2003). Dalam Santi, Fusia Destriani. Skripsi “Pengaruh
Paparan Debu Gamping Terhadap Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Tobong
Gamping UD. Sido Mulyo”. Universitas Negeri Semarang.
Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alphabeta.
Sulistyowati, Soetardjo. Dyah. (2004). Tesis. “Pengaruh Kegiatan Pabrik semen
Terhadap Kejadian Penyakit Saluran pernafasan Masyarakat Sekitar”. Jakarta.
Universitas Indonesia.
Suma’mur, P.K. (2009). Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Sagung
Seto.

xviii

Suma’mur, P.K. (1991). Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. CV Haji Mas
Agung. Jakarta.
Sumanto, Heri. (1999). Tesis “Hubungan Lama Kerja Dalam Ruang Pengasapan
Terhadap Kapasitas Fungsi Paru (FEVI) Pada Pengrajin Pengasapan Ikan Di
Kelurahan Bandar Harjo Kecamatan Semarang”. Semarang. Universitas
Diponegoro.
Soewarto, soetomo. Et al. (2005). “ Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Keluarga”. Santika Medika.
Sunyoto, danang. (2011). Analisis penelitian kesehatan. Yogyakarta: Muha medika
Suyono, Joko. (2001). Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Jakarta:EGC.
Somantri, Irman. S.Kp.M.Kep. (2009). Askep pada Klien dengan Gangguan Sistem
Pernafasan.E\ d 2. Salemba Medika.
Syaifudin, BAC. (1996). Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswi Keperawatan. Jakarta:
penerbit EGC
Syaifudin, Azwar. M.A. (2006). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta. Pustaka
Belajar.
Triatmo W, adi M.S, Hanani y. (2006). Paparan Debu kayu dan Gangguan fungsi
Paru pada Pekerja Mebel ( Studi di PT Alis Jaya Pratama). Journal Kesehatan
Lingkungan Indonesia 2006: vol. 5
Tulus, MA. (1992). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia.
Wang. (2004). Journal “ Respiratory symtoms and Cotton Dust Exposure. Chinese
Wardhana,A.W. (2001). Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Yuliana, Indah. (2009). Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Menopause dengan
Dukungan Sosial Suami saat Istri Menghadapi Menopause di Desa Somagede
Kecamatan Somagede Banyumas. Yogyakarta : Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Ahmad Dahlan.
Yunus, Faisal. (1997). Dampak Debu Industri pada Paru Pekerja dan
Pengendaliannya. Cermin Dunia Kedokteran No.115.
Yolanda Purba, Eva. (2013). Skripsi “Gambaran Paparan Debu dan Fungsi Paru pada
Pekerja Pembuatan perabotan Rumah Tangga”. Medan. Universitas Sumatera
Utara.

xix

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia memegang peranan utama dalam

proses pembangunan industri. Sehingga peranan sumber daya manusia perlu
mendapatkan perhatian khusus baik kemampuan, keselamatan, maupun kesehatan
kerjanya. Potensi bahaya menunjukkan sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan
cedera atau penyakit, kerugian yang dialami pekerja atau perusahaan.
Potensi bahaya dan resiko di tempat kerja bisa terjadi akibat sistem kerja atau
cara kerja, penggunaan mesin, alat dan bahan serta lingkungan disamping faktor manusia.
Oleh karena itu perlu adanya upaya pencegahan dan pengendalian terhadap
kemungkinan timbulnya gangguan kesehatan. Di tempat kerja banyak terdapat zat
beracun yang dapat membahayakan pekerja. Bahan beracun adalah bahan kimia yang
dalam jumlah kecil berbahaya bagi kesehatan bahkan jiwa manusia (Anizar, 2009). Resiko
bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja adalah bahaya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja, akibat kombinasi dari berbagai faktor yaitu tenaga kerja dan lingkungan kerja
(Suma’mur, 2009).
Lingkungan kerja yang sering penuh oleh debu, uap, gas dan lainnya yang disatu
pihak mengganggu produktifitas dan mengganggu kesehatan di pihak lain. Hal ini sering
menyebabkan gangguan pernafasan ataupun dapat mengganggu fungsi paru (Suma’mur,
2009). Salah satu penyebab gangguan kesehatan akibat kerja di antanya adalah, debu
yang merupakan salah satu gangguan yang tidak dapat diabaikan. Debu merupakan
bahaya yang dapat menyebabkan pengurangan kenyamanan kerja, gangguan penglihatan,

1

2

gangguan fungsi vital paru, bahkan dapat menimbulkan keracunan umum ( Depkes RI,
2003).
Seseorang yang bekerja lama di tempat kerja yang berdebu, maka kemungkinan
debu untuk tertimbun dalam paru-paru semakin besar sebagai akibat hasil penghirupan
sehari-hari dalam bekerja. Debu yang tertimbun tersebut dapat memperparah kondisi
kesehatan pernafasan pekerja karena frekuensi yang sering untuk terpajan debu setiap
harinya (Suma’mur, 1991). Seseorang yang bekerja lama kemungkinan besar akan
mengalami masalah kesehatan terutama gangguan saluran pernafasan. Akibat
penghirupan debu yang langsung akan dirasakan adalah sesak, bersin, dan batuk.
Semakin banyak debu yang tertimbun dalam paru-paru sehingga akan membentuk
jaringan ikat dalam paru. Akibat terbentuknya jaringan ikat tersebut maka semakin
banyak penyakit yang diderita oleh pekerja (Wang, 2004).
Industri mebel merupakan salah satu industri yang pertumbuhannya sangat pesat.
Proses fisik pengolahan bahan baku untuk dijadikan mebel cenderung menghasilkan
polusi seperti partikel debu kayu. Industri mebel tersebut berpotensi menimbulkan
polusi udara di tempat kerja yang berupa debu kayu. Ukuran partikel debu yang digergaji
dan dihaluskan akan berbentuk debu kayu yang berterbangan diudara. Dampak negatif
dari industri mebel adalah timbulnya pencemaran udara oleh debu yang timbul pada
proses pengolahan atau hasil industri mebel tersebut. Debu kayu ini akan mencemari
udara dan lingkungannya sehingga pekerja industri mebel dapat terpapar debu karena
bahan baku, bahan ataupun produk akhir. Bahan pencemar tersebut dapat berpengaruh
terhadap kesehatan manusia khususnya gangguan sistem pernafasan.

3

Zat pencemaran yang menetrasi ke dalam tubuh tergantung pada jenis
pencemaran. Partikulat berukuran besar dapat bertahan di saluran pernafasan bagian
atas, sedangkan partikulat partikulat kecil dan gas dapat mencapai paru-paru kemudian
zat pencemaran diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar keseluruhan tubuh.
Suatu penelitian yang di lakukan di Cina pada tahun 1996 menunjukkan bahwa
lebih dari 7 juta tenaga kerja telah terekpose oleh debu, di temukan sekitar 400.000 kasus
pneumonis dan mengakibatkan kurang lebih 80.000 kematian. Hal ini merupakan salah
satu contoh resiko kesehatan yang dihubungkan dengan pencemaran udara di lingkungan
kerja (Sheng, 1997). Sedangkan di Indonesia, berdasarkan hasil survey kesehatan rumah
tangga 1986 dan tahun 1992 dikemukakan bahwa penyakit Bronchitis Asma, Tuberculosis
paru dan penyakit saluran nafas lainnya merupakan penyakit yang terbanyak yang di
temukan di masyarakat. Penyakit TuberculosisParu menempati urutan ke dua dan infeksi
saluran pernafasan akut (ISPA) menempati urutan pertama dengan proporsi sebesar
(25,6%) dan mortalitasnya sebesar 16,8% (survey kesehatan dalam Tesis Adelina, 2004).
Sedangkan pada tahun 1995 hasil survai kesehatan rumah tangga menunjukkan penyakit
TBC penyebab kematian no. 3 setelah penyakit kardio faskular atau pembuluh darah dan
penyakit pernafasan pada semua kelompok usia pada urutan pertama.
Berbagai faktor dalam timbulnya gangguan pada saluran nafas akibat debu dapat
disebabkan oleh debu yang meliputi ukuran partikel, bentuk, konsentrasi, daya larut dan
sifat kimiawi, serta lama paparan. Faktor individual yang meliputi mekanisme pertahanan
paru, anatomi dan fisiologi saluran nafas serta faktor imunologis. Penilaian paparan pada
manusia perlu dipertimbangkan antara lain sumber paparan, jenis pabrik, lamanya
paparan, dan paparan dari sumber lain. Pola aktifitas sehari-hari dan faktor penyerta yang

4

potensial seperti umur, jenis kelamin, etnis, kebiasaan merokok dan faktor allergen
(Khumaidah, 2009).
Penyakit saluran pernafasan banyak ditemukan secara luas dan berhubungan erat
dengan lamanya pajanan terhadap debu tertentu karena pada dasarnya saluran nafas
merupakan salah satu bagian yang paling mudah terpapar oleh bahan-bahan yang mudah
terhirup yang terdapat dilingkungan. Dalam perindustrian mebel juga sering
menghasilkan debu dalam proses produksinya yang tanpa disadari akan menimbulkan
berbagai macam penyakit pernafasan yang bisa mengenai para pekerja.
Pada pengamatan awal yang dilakukan peneliti di Kecamatan Turen banyak
terdapat home industri mebel. Pada masing-masing mebel terdapat 2-4 pegawai yang
bekerja. Pekerja tersebut 59,37% bekerja kurang dari 5 tahun dan 40,63% bekerja lebih
dari 5 tahun. Pada bulan September 2013 peneliti melakukan studi pendahuluan dengan
menyebarkan kuisioner pada 50 responden di dapatkan hasil pegawai yang mengalami
alergi kulit sebesar 5,5%, nyeri punggung sebesar 3,5%, gangguan pendengaran sebesar
3,5%, kecelakaan kerja sebesar 10,5%, mata pedih sebesar 6,5%, dan gangguan
pernafasan sebesar 70%, dengan tanda-tanda 10 % pegawai yang sering mengalami
batuk-batuk, 9% sering mengalami sesak nafas, 4,5% pegawai mengeluh nyeri pada
bagian dada, 7,5% sering mengeluarkan dahak, 1% pegawai mengalami mengi (ngikngik), 12,5% pegawai yang mempunyai riwayat merokok sampai saat ini, 8,5% pegawai
memakai APD (masker), 3,5% hidup sehat atau berolahraga, 11,5% pegawai mempunyai
riwayat bekerja di tempat yang berdebu, dan 2,5% pegawai mempunyai riwayat gangguan
saluran pernafasan.

5

Hasil studi pendahuluan dari beberapa Home Industri Mebel yang berada di
Kecamatan Turen mengarah pada pegawai yang beresiko tinggi untuk terjadi gangguan
saluran pernafasan. Oleh sebab itu perlu penanganan yang tepat supaya tidak terjadi
penyakit gangguan pernafasan pada pekerja. Penyakit pernafasan akibat debu home
industri mebel mempunyai gejala dan tanda yang mirip dengan penyakit saluran
pernafasan umum lainnya. Penegakan diagnosis perlu dilakukan dengan tepat karena
penyakit biasanya timbul setelah terpapar dalam waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu
pemeriksaan fisik perlu dilakuakan untuk membantu diagnosis dini penyakit gangguan
saluran pernafasan. Untuk mengantisipasi efek negatif paparan debu di tempat kerja,
maka perlu dilakukan upaya pencegahan dan perlindungan terhadap keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja. Salah satunya upaya pencegahan tersebut adalah menetapkan
waktu bekerja sehari-hari selama tidak lebih dari 8 jam per hari atau 40 jam per minggu.
Debu yang terhirup oleh tenaga kerja menyebabkan timbulnya reaksi mekanisme
pertahanan nonspesifik berupa batuk, bersin, gangguan transport mukosilier dan
fagositosis oleh makrofag. Otot polos disekitar jalan nafas dapat terangsang sehingga
menimbulkan penyempitan. Keadaan ini terjadi biasanya bila konsentrasi debu melebihi
nilai ambang batas. Sistem mukosilier juga mengalami gangguan dan menyebabkan
produksi lendir bertambah. Bila lendir makin banyak atau mekanisme pengeluarannya
tidak sempurna terjadi obstruksi saluran nafas sehingga resistensi jalan nafas meningkat
(Yunus, 1997). Oleh karena itu,peneliti ingin melakukan penelitian pada masa kerja
pekerja pembuatan mebel dengan terjadinya gangguan sistem pernafasan di home industri
mebel di Kecamatan Turen Kabupaten Malang.

6

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat ditemukan rumusan
masalah “Apakah ada hubungan antara masa kerja tenaga pembuatan Mebel
dengan terjadinya gangguan saluran pernafasan”?

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1

Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan masa kerja tenaga kerja dengan

terjadinya penyakit gangguan saluran pernafasan pada pekerja home industri mebel
Kecamatan Turen Kabupaten Malang.
1.3.2

Tujuan Khusus
1)

Mengidentifikasi masa kerja pada pekerja home industri mebel Kecamatan
Turen Kabupaten Malang

2)

Mengetahui kejadian gangguan saluran pernafasan pada pekerja home industri
mebel di Kecamatan Turen Kabupaten Malang

3)

Mengetahui hubungan antara masa kerja pada pekerja home industri mebel
dengan kejadian gangguan saluran pernafasan di Kecamatan Turen
Kabupaten Malang.

1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1

Manfaat bagi peneliti
Sebagai tambahan pengetahuan tentang hubungan masa kerja dengan terjadinya

gangguan saluran pernafasan pada masyarakat dan dapat melakukan upaya preventif pada
masyarakat agar kejadian gangguan saluran pernafasan dapat menurun.

7

1.4.2

Manfaat bagi masyarakat
Setelah dilakukan penelitian dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan yang

berguna untuk masyarakat pada umumnya terutama para pekerja khususya, agar para
pekerja dapat mencegah penyakit akibat kerja terutama tentang penyakit saluran
pernafasan.
1.4.3

Manfaat bagi institusi
Memberi masukan untuk pencegahan terhadap penyakit gangguan sistem

pernafasan, terutama dalam menentukan sasaran program dan faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilannya, sehingga diperoleh pelaksanaan yang efisien dengan
hasil yang maksimal dan dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan
masyarakat terutama pekerja tentang pencegahan penyakit gangguan sistem pernafasan.
1.4.4

Manfaat bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber kedua untuk peneliti yang

akan meneliti tentang kesehatan saluran pernafasan yang akan datang.
1.4.5

Manfaat bagi perawat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perawat dalam meningkatkan

status kesehatan masyarakat.
1.5

Keaslian penelitian
1. Penelitian Gede Yuda Marta Diputra (2012) meneliti tentang Hubungan antara
masa kerja dan persepsi tenaga kerja tentang keselamatan dan kesehatan kerja dengan
kejadian kecelakaan kerja. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut
adalah masa kerja dan persepsi tentang prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja sebagai variabel independen dan kecelakaan kerja sebagai variabel

8

dependen. Penelitian ini menggunakan metode analitik yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara masa kerja dan persepsi tentang prosedur
keselamatan kerja dengan kejadian kecelakaan kerja di dapatkan hasil penelitian
5,33% terdapat hubungan masa kerja dengan kejadian kecelakaan kerja.
Perbedaan antara penelitian Gede Yuda (2012) dengan penelitian yang
saya lakukan adalah variabel yang saya gunakan dan tempat penelitian. Dalam
penelitian ini variabel yang saya gunakan adalah masa kerja sebagai variabel
independen dan gangguan saluran pernafasan sebagai variabel dependen.
Sedangkan tempat yang saya gunakan untuk penelitian adalah home industri
mebel di Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Persamaan antara penelitian
yang saya lakukan adalah sampel yang di gunakan adalah pegawai mebel dan
variabel independen yaitu paparan debu.
2. Penelitian Marianti L. Tamuntuan (2013) meneliti tentang Hubungan antara Masa
Kerja dengan Kapasitas Vital Pru pada Pekerja di Bagian Pengecatan Mobil. Variabel
yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah masa kerja sebagai variabel
independen dan kapasitas vital paru sebagai variabel dependen. Penelitian ini
menggunakan survey analitik dengan bertujuan untuk mengetahui karakteristik
responden dan mengukur kapasitas paru pekerja didapatkan hasil penelitian
adalah dari beberapa faktor, sebanyak 65% masa kerja > 5 tahun terjadi
gangguan pada kapasitas vital paru.
Perbedaan antara penelitian Marianti (2013) dengan penelitian yang saya
lakukan adalah variabel dan tempat penelitian. Dalam penelitian ini variabel
yang saya gunakan adalah masa kerja sebagai variabel independen dan gangguan

9

saluran pernafasan sebagai variabel dependen. Sedangkan tempat yang saya
gunakan untuk penelitian adalah home industri mebel di Kecamatan Turen.
3. Penelitian Qomariyatus Sholihah (2008) meneliti tentang pajanan debu batubara
dan gangguan pernafasan pada pekerja. Variabel yang digunakan dalam penelitian
tersebut adalah pajanan debu batubara sebagai variabel independen dan
gangguan pernafasan sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan
deskriptif analitik dengan bertujuan untuk mengetahui kadar debu respirabel
terhadap gangguan pernafasan pekerja didapatkan hasil penelitian adalah kadar
debu dilapangan kerja melebihi ambang batas normal yaitu sebesar 2,19mg/m3
yang mengakibatkan gangguan saluran pernafasan pada pekerja.
Perbedaan antara penelitian Qomariyatus sholihah (2008) dengan
penelitian yang saya lakukan adalah variabel dan tempat penelitian. Dalam
penelitian ini variabel yang saya gunakan adalah masa kerja sebagai variabel
independen dan gangguan saluran pernafasan sebagai variabel dependen.
Sedangkan tempat yang saya gunakan untuk penelitian adalah home industri
mebel di Kecamatan Turen

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA MEBEL INFORMAL DI KELURAHAN BUKIR KECAMATAN GADINGREJO KOTA PASURUAN

1 7 23

HUBUNGAN PAPARAN DEBU DENGAN GANGGUAN FAAL PARU PADA PEKERJA MEBEL INFORMAL (Studi di Kelurahan Bukir Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan)

0 10 26

HUBUNGAN ANTARA LAMA DUDUK TANPA SANDARAN DENGAN TERJADINYA LOW BACK PAIN PADA PEKERJA MEBEL Hubungan Antara Lama Duduk Tanpa Sandaran Dengan Resiko Terjadinya Low Back Pain Pada Pekerja Mebel Di Pt. Marleny Jepara.

2 8 11

HUBUNGAN ANTARA LAMA DUDUK TANPA SANDARAN DENGAN TERJADINYA LOW BACK PAIN PADA PEKERJA MEBEL Hubungan Antara Lama Duduk Tanpa Sandaran Dengan Resiko Terjadinya Low Back Pain Pada Pekerja Mebel Di Pt. Marleny Jepara.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK, RIWAYAT PENYAKIT, DAN MASA KERJA DENGAN GANGGUAN SALURAN PERNAPASAN Hubungan Antara Kebiasaan Merokok, Riwayat Penyakit, Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pekerja Di Sentra Industri Mebel Di Kecam

0 2 15

SKRIPSI Hubungan Antara Kebiasaan Merokok, Riwayat Penyakit, Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pekerja Di Sentra Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolali.

0 6 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kebiasaan Merokok, Riwayat Penyakit, Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pekerja Di Sentra Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolali.

1 4 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Kebiasaan Merokok, Riwayat Penyakit, Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pekerja Di Sentra Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolali.

0 2 4

KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN GANGGUAN KESEHATAN PADA PEKERJA DI SENTRA INDUSTRI RUMAH TANGGA MEBEL KECAMATAN NGEMPLAK KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN GANGGUAN KESEHATAN PADA PEKERJA DI SENTRA INDUSTRI RUMAH TANGGA MEBEL KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAH

0 4 17

KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN GANGGUAN KESEHATAN PADA PEKERJA DI SENTRA INDUSTRI RUMAH TANGGA MEBEL KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN GANGGUAN KESEHATAN PADA PEKERJA DI SENTRA INDUSTRI RUMAH TANGGA MEBEL KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016.

0 2 17