PERBEDAAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG TUBERKULOSIS PADA PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CETAK DAN MEDIA AUDIO VISUAL DI PUSKESMAS BOLO KABUPATEN BIMA

(1)

PERBEDAAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG TUBERKULOSIS

PADA PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA

CETAK DAN MEDIA AUDIO VISUAL DI PUSKESMAS BOLO

KABUPATEN BIMA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang

OLEH :

LUKMAN

NIM. 06060016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MALANG


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PERBEDAAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG TUBERKULOSIS PADA PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CETAK DAN

MEDIA AUDIO VISUAL DI PUSKESMAS BOLO KABUPATEN BIMA SKRIPSI

Disusun Oleh : LUKMAN NIM .06060016

Diujikan

Pada tanggal 18 November 2011

Penguji I Penguji II

DR. Moch. Agus Krisna B., M.Kes Sunardi S.Kep.,Ns

NIP. 104.8909.0118 NIP. UMM.112.0250.804.25

Penguji III Penguji IV

Rohmah Susanto, S.Kep, Ns Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp,Mat NIP. UMM.112.0309.0392 NIP. UMM. 112.9311.0304

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp,Mat NIP. UMM. 112.9311.0304


(3)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : LUKMAN

NIM : 06060016

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehata Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 13 Desember 2011 Yang membuat pernyataan,

LUKMAN NIM. 06060016


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat allah swt, berkat rahmat dan bimbingan-nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Pengetahuan Pasien Tetang Tuberkulosis Pada Pendidikan Kesehatan Dengan Menggunakan Media Cetak Dan Media Audio Visual Di Puskesmas Bolo Kabupaten Bima”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus pada:

1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep,. Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ririn Harini, S.Kep,. Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Terima kasih atas masukan dan semua ilmu yang telah diberikan dan juga dedikasinya terhadap ilmu keperawatan.

3. Dr.Moch.Agus krisno B,.M.Kes, Selaku pembimbing I. Terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan selama proses penyelesaian skripsi.

4. Bapak Sunardi, S.Kep,. Ns selaku pembimbing II. Terimakasih atas masukan yang telah diberikan sehingga peneliti dapat menyempurnakan skripsi.

5. Kepala kepala PUSKESMAS Bolo Kabupaten Bima, yang telah berkenan memberikan ijin peneliti untuk melakukan penelitian.

6. Seluruh dosen staf pengajar di Program Studi Ilmu Keperawatan dan Diploma III keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, atas ilmu yang telah diberikan.

Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah sata perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.

Malang,15 November 2011 Penulis


(5)

PERSEM BAH AN

Tiada kata yang terucap selain puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang memberikan nikmat iman dan islam kepada kita. Sungguh nikmat-Mu amat sangat besar kepada hamba-Mu yang hina ini. Dengan rasa syukur yang sangat besar dan tundukku kepada-Mu, Ya Allah Yang Maha Agung dan Yang Memiliki Segala Sesuatu Baik di langit maupun di bumi. Kupersembahkan karya ku ini kepada:

1. Sang Khalik, Allah SWT, puji syukur yang sebesar-besarnya Ya Allah atas apa yang Engkau berikan kepada hamba-Mu selama ini. Sungguh hamba mohon ampun atas kelalaianku sehingga kerap kali melupakan-Mu akan mensyukuri nikmatmu.

2. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak dan Ibuku yang tak henti-hentinya mendoakanku siang dan malam dan memberikan nasehat-nasehat yang sangat berguna bagiku.

3. My brother, tak terasa waktu berjalan kenangan-kenangan masa kecil yang indah tak akan pernah terlupakan, terimakasih atas support yang kalian berikan kepadaku.

4. Sahabat-sahabat yang selalu ada untukku (Aulia Dwi Zhukmana, yufi Febrihadi, neneng widiya sari, Moh Rofiq, Zulfikar Muhammad, Alip Romadhoni, Ardy Khdafi, Rico Maad Dewantoro, Sugeng Winoto, totok Harianto, Eko adisusilo, Yuyus Purwo Nugroho, Satria Eureka Nurseskasatmata, Umi Amaliyah, Ida Farida, Marlia Shaleh, Ainur Rahman, Pak. Kholis Eko Cahyono, Indy dan Fiqih Tri Hidayatullah), terimakasih banyak atas supportnya yang tak kenal waktu untuk selalu membantuku. Jasa kalian tak kan ku lupakan sahabat.

5. Teman-teman PSIK’06, sahabat-sahabatku yang mengisi hari-hariku di kelas begitu mengesankan yang tak terlupakan. Aku rindu kekompakan kalian...

6. Teman-temanku yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu....karena terlalu banyak coy....tinta g’ kan cukup untuk menuliskan jasa-jasa kebaikan kalian..

Begitu banyak kenangan-kenangan indah yang terjadi, dan tak akan pernah terlupakan...semoga Allah mempertemukan kita kembali dan di surga kelak...amin


(6)

ABSTRAK

Lukman. 2011. Perbedaan Pengetahuan Pasien Tentang Tuberkulosis Pada Pendidikan Kesehatan Dengan Menggunakan Media Cetak Dan Media Audio Visual Di Puskesmas Bolo Kabupaten Bima.Tugas Akhir, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) . Dr.Moch.Agus krisno B,.M.Kes 2. Sunardi S.Kep,Ns

Penderita tuberkulosis di Bima meningkat dari tahun ke tahun sehingga perlu upaya serius dalam penanganannya. Tuberkulosis sangat erat kaitannya dengan masalah pengetahuan dan perilaku masyarakat. Upaya pendekatan yang dapat dilakukan adalah bersifat promotif dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang tuberkulosis. Penyampaian informasi sangat tergantung dari media yang akan digunakan. Dalam penelitian ini media yang digunakan adalah media cetak dan media audio visual, sehingga dirumuskan tujuan penelitian adalah mengetahui perbedaan efek pendidikan kesehatan menggunakan media cetak dengan media audio visual terhadap pengetahuan pasien tuberkulosis.Penelitian ini bersifat experimental dengan pendekatan “Quasi experimental” dengan rancangan “Pretest-Posttest Design With Comparison Group”. Sempel adalah pasien tuberkulosis di Puskesmas Bolo Kabupaten Bima. Tehnik sampling menggunakan Accidental sampling. Sampel dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok pendidikan kesehatan menggunakan media cetak dan kelompok pendidikan kesehatan menggunakan media audio visual yang masing-masing berjumlah 10 responden.Hasil uji hipotesa menggunakan uji t berpasangan (independent sample t) dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai t = -3,051 atau signifikansi sebesar 0.009 (p<0.05), yang berarti ada perbedaan efek penyuluhan kesehatan menggunakan media cetak dengan media audio visual terhadap peningkatan pengetahuan pasien tuberkulosis. Dimana penggunaan media audio visual lebih efektif dibandingkan media cetak, sehingga disarankan kepada instansi untuk menggunakan media audio visual sebagai media pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan pasien tuberkulosis.

Kata kunci: pasien tuberkulosis, pengetahuan, pendidikan kesehatan, media cetak, media audio visual


(7)

ABSTRACT

Lukman. 2011. Differences Knowledge About Tuberculosis Patients in Health Education By Using Print Media Media Audio And Visual On Bolo District Bima. Final assignment, Faculty of Health Sciences University of Malang. Supervisor: (1). Dr.Moch.Agus Krisno B,. M. Kes 2. Sunardi S. Kep, Ns

Patients with tuberculosis in the Milky increased from year to year so it needs a serious effort in handling. Tuberculosis is closely associated with the problem of knowledge and behavior. Efforts approach to take is to be promotive to provide knowledge to the public about tuberculosis. Submission of information depends on the media to be used. In this study the media used are printed media and audio visual media, thus formulated research purpose was to determine differences in the effects of health education using print media with audio visual media for knowledge tuberkulosis. This research tend to be experimental with “Quasi experimental” with “Pretest-Posttest Design With Comparison Group”.Sempel is tuberculosis patients in Bima Regency Health Center Bolo. The sampling techniques used Accidental sampling. The samples were divided into two treatment groups namely group health education using print media and health education groups using audio visual media, each of which amounted to 10 responden. Test results hypotheses using paired t test (independent sample t) with 95% confidence level obtained value t = -3.051 or significance of 0009 (p <0.05), which means there are differences in the effects of health education using print media with audio visual media to increase knowledge of tuberculosis patients. Where the use of audio visual media is more effective than print media, so it is recommended to the agencies to use the audio visual media as a medium for health education to increase knowledge of tuberculosis patients.


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ………... v

KATA PENGANTAR ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang pendidikan kesehatan ... 7

2.1.1 Pengertian pendidikan kesehatan ... 6

2.1.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan ... 7

2.1.3 Sasaran Pendidikan Kesehatan ... 7

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan kesehatan ... 9

2.2 Tinjauan tentang media pendidikan ... 11

2.2.1 Pengertian media pendidikan ... 11


(9)

2.2.3 Macam-macam media……… 14

2.2.4 Metode dan media pendidikan dalam penerimaan

informasi.. ……… 16

2.3 Tinjauan tentang pengetahuan ... 18

2.3.1 Pengertian Pengetahuan ... 17

2.3.2 Tingkatan Pengetahuan ... 17

2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 20

2.3.4 Kajian Pengetahuan Pada Pasien Tuberkulosis ... 21

2.4 Tinjauan Tentang Tuberkulosis ……… 22

2.4.1 Pengertian Tuberkulosis ……….. 23

2.4.2 Penyebab Tuberkulosis ……….. 23

2.4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tuberkulosis …. 23

2.4.4 Cara Penularan Tuberkulosis ……….. 24

2.4.5 Tanda Dan Gejala Tuberkulosis ………... 25

2.4.6 Penemuan Pasien Tuberkulosis ………. 28

2.4.7 Diagnosis Tuberkulosis ………. 28

2.4.8 Klasifikasi Penyakit Dan Tipe Pasien ……… 28

2.4.9 Pengobatan Tuberkulosis ………. 32

2.4.10 Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis (OAT) ……… 33

BAB 3 KERANGKA KONSEP 2.5 Kerangka Konsep……… 35

2.6 Uraian kerangka konsep ... 36

2.7 Hipotesis ……… 36

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 37

4.2 Populasi dan Sampel ... 37

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 39


(10)

4.5 Definisi Operasional ... 40

4.6 Instrumen Penelitian ... 42

4.7 Prosedur Penelitian dan Pengambilan Data ... 43

4.8 Analisa Data ... 44

4.8.1 Pre Analisa ... 44

4.8.2 Analisa ... 45

4.9 Etika Penelitian ... 46

4.10 Alur penelitian ... 48

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Hasil Penelitian ... 49

5.1.1 Data Umum ... 49

5.1.1.1 Berdasarkan Jenis Kelamin ……….. 49

5.1.1.2 Karakteristik Respoden Berdasarkan Usia ……… 50

5.1.1.3 Karakteristik Respoden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.52 5.1.1.4 Karakteristik Respoden Berdasarkan Pekerjaan …… 53

5.1.2 Data Khusus ... 54

5.1.2.1 Pengetahuan Pasien Tuberkulosis Yang Diberi Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Cetak …. 55 5.1.2.1 Pengetahuan Pasien Tuberkulosis Yang Diberi Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Audio Visual ... 55

5.2 Analisa Data ... 58

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Pengetahuan Pasien Tuberkulosis Yang Diberi Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Cetak ... 61

6.2 Pengetahuan Pasien Tuberkulosis Yang Diberi Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Audio Visual ... 63 6.3 Perbedaan Efek Pendidikan Kesehatan Menggunakan


(11)

Peningkatan Pengetahuan Pasien Tuberkulosis ... 64 6.4 Keterbatasan Penelitian ... 67 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ... 68 7.2 Saran ... 68 Daftar Pustaka ... 69


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Piramida Edgar Dale ... 16 Gambar 2.2 Alur Penyebaran Bakteri TBC ... 23 Gambar 4.1 Alur Penelitian ... 46 Gambar 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pada Kelompok Pendidikan Kesehatan Menggunakan

Media Cetak ... 48 Gambar 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pada Kelompok Pendidikan Kesehatan Menggunakan

Media Audio Visual ... 48 Gambar 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Pada

Kelompok Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Cetak. 49 Gambar 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Pada

Kelompok Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media

Audio Visual ... 49 Gambar 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

pendidikan Pada Kelompok Pendidikan Kesehatan

Menggunakan Media Cetak…… ... 50 Gambar 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

pendidikan Pada Kelompok Pendidikan Kesehatan

Menggunakan Media Audio Visual ... 51 Gambar 5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pada Kelompok Pendidikan Kesehatan Menggunakan

Media Cetak ... 51 Gambar 5.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pada Kelompok Pendidikan Kesehatan Menggunakan

Media Audio Visual ... 52

Gambar 5.9 Gambar Pengetahuan Pasien Tuberkulosis Yang Diberi


(13)

Gambar 5.10 Gambar pengetahuan Pasien Tuberkulosis Yang Diberi


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 38 Tabel 5.1 Hasil Uji Paried Sample t Test Pengetahuan Pasien

Tuberkulosis Yang Diberi Pendidikan Kesehatan

Menggunakan Media Cetak ... 54 Tabel 5.2 Hasil Uji Paried Sample t Test Pengetahuan Pasien

Tuberkulosis Yang Diberi Pendidikan Kesehatan

Menggunakan Media Audio Visual ... … 55 Tabel 5.3 Hasil uji homogenitas dan normalitas sampel ……… 56 Tabel 5.4 Hasil Uji independent sample t test ……… 57


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 uji validitas dan reabilitas instrumen ... 69

Lampiran 2 karakteristik sampel ... 72

Lampiran 3 uji normalitas sampel media cetak ... 74

Lampiran 4 uji independen sample t tes media cetak dan media audio Visual ... 78

Lampiran 5 Tabulasi Data ... 82

Lampiran 6 Kisi-kisi Kuesioner ... 86

Lampiran 7 Lembar Kuesioner ... 87

Lampiran 8 Dokumentasi ... 90

Lampiran 16 Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data ... 93


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Y.T. Batu Senandung Itu Adalah Resistensi OAT. Farmacia, 2008 ; 8 (Vol. 8, No. 1). Alimul, A. 2003. Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika. Jakarta. Anonymous, 2009. Dunia sedang Berperang Dengan Resistensi Obat Tuberkulosis, (Online),

(http://nursebataraguru.blogspot.com / 2009/06/ dunia-sedang-berperang-dengan.html,diakses tanggal 2 September 2009.

Ardianto, J. 2009. Karakteristik Media Pendidikan. http://jokoadrianto.blogspot.-com/2009/05/karakterisitik-media-pendidikan.html, diakses tanggal 2 September 2009. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendektatan Praktek Edisi Revisi VI. Rineka

Cipta. Jakarta.

Depkes RI. 2007. Pedoman Nasional Penaggulangan Tuberkulosis. Jakarta.

Dewobroto, W. 2005. Strategi Pembelajaran Era Digital Usulan Skenario dan Menyambut Transformasi UPH sebagai Kampus Digital. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, no 056, 711-733.

Effendy, N. 2004. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. EGC. Jakarta.

Harun, J. Multi Media Dalam Pendidikan. http://www.ctl.utm.my/publications/ manuals/mm/elemenMM.pdf, diakses tanggal 5 September 2009.

Hatmoko, 2005. Pemanfaatan Multimedia Audiovisoal Sebagai Media Pendidikan Interaktif. http://ebooknyoss.blogspot.com/2008/08/ebook-kesehatan.html.

Kadek, D. 2006. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Makanan Pendamping Asi Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu yang Memiliki Bayi Usia 0-12 Bulan.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta.

Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta


(17)

Nursalam.,Efendi, F. 2008. Pendidikan Dalam Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.

Priyanto, S. 2008. Aplikasi Multimedia Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Kuliah Foundation Of Nursing Iv Dengan Menggunakan Model Expository Teaching Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa. Tugas Akhir. Tidak dterbitkan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang.

Sekaran, Uma.2005. Research Methdos For Business: A Skill-Building Approach. 2nd edition. John Wiley & Sons, Inc. Singapore.

Setiawati, S., Dermawan, AC. 2008. Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan.Trans Info Media. Jakarta.

Solimun. 2001. Diklat Metodologi Peneliti IKIP dan PKM Kelompok Agrokompleks. Universitas Brawijaya.

Somantri, I. 2008. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Salemba Medika. Jakarta.

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Supardi, S.2004. Pengaruh Pendidikan Obat terhadap Pengetahuan, Sikap dan Penggunaan Obat yang Rasional dalam Pengobatan Sendiri oleh Ibu di Kabupaten Cianjur. Center for Research and Development of Pharmacy and Traditional Medicine, NIHRD. (Online), http://digilib.litbang. depkes.go.id/ Dikases tanggal 4 September 2009.

Sutopo, A.H. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Widodo, E. 2004. Upaya Peningkatan Masyarakat Dan Tenanga Kesehatan Dalam Pemberantasan Tuberkulosis. http://rudyct.com/PPS702-ipb/08234/eddy_widodo.pdf, diakses tanggal 1 September 2009.

Widyastuti, P.D. 2009. Perbedaan Pengetahuan Anak Jalanan Usia Remaja tentang Dampak Perilaku Seks Bebas antara yang mendapat Metode Pendidikan dengan Metode Focus Group Discussion. Tugas Akhir. Tidak diterbitkan. Fakultas Kedoteran Universitas Brawijaya, Malang.


(18)

Wijaya, D.R. Pengaruh Penggunaan Media Bantu VCD dan Modul Terhadap Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Asuhan Keperawatan pada Ibu Postpartum. (Online), http://www.scribd.com Diakses tanggal 4 September 2009.

Zakaria, A. 2002. Strandart Teknis Media Pendidikan Pertanian, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Departemen Pertanian.


(19)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Tuberkulosis (TBC) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia sehingga pada tahun 1992 World Health Organization (WHO) telah menyatakan tuberculosis sebagai Global Emergency. Laporan WHO tahun 2004 menyatakan adanya 8.8 juta kasus baru tuberculosis pada tahun 2002 dengan 3.9 juta kasus diantaranya adalah kasus BTA (Basil Tahan Asam) positif. Sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan menurut data regional WHO, jumlah terbesar kasus TB terjadi di Asia tenggara yaitu 33% dari seluruh kasus TB di dunia. Namun bila dilihat dari jumlah penduduk terdapat 182 kasus per 100.000 penduduk (yunus, 2006)

Diperkirakan angka kematian akibat TBC adalah 2-3 juta setiap tahun, dengan jumlah terbesar kematian akibat TB terdapat di Asia Tenggara sebanyak 625.000 orang atau angka mortalitas sebesar 39 orang per 100.000 penduduk. Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB di dunia terjadi pada negara-negara berkembang. Indonesia masih menempati urutan ke-3 di dunia untuk jumlah kasus TB setelah India dan Cina. Setiap tahun terdapat 250.000 kasus baru TB dan sekitar 140.000 kematian akibat TB. Di Indonesia tuberkulosis adalah pembunuh nomor satu diantara penyakit menular dan merupkan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan penyakit pernapasan akut pada seluruh kalangan usia.

Di Bima penderita tuberkulosis meningkat. Pada tahun 2007 jumlah kasus tuberkulosis meningkat sekitar 29 persen dibanding tahun 2006, dari jumlah penderita tuberkulosis 1.090 kasus menjadi 1.418 kasus pada tahun 2007 (anonymous, 2008). Dari data Dinkes Kabupaten Bima tahun 2010 Puskesmas Bolo mempunyai angka prevalensi tertinggi di Kota Bima pada tahun 2010 ada 80 kasus dan di tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi 87 kasus.

Dibima sendiri telah dilakukan Program penanggulangan tuberkulosis yang dibuat oleh puskesmas bolo dibidang promotif adalah dengan pendidikan kesehatan. Tapi


(20)

setelah dilakukan pendidikan kesehatan penderita tuberkulosis dipuskesmas bolo masih terus meningkat.

Program penanggulangan tuberkulosis yang dibuat oleh Depkes RI dibidang promotif adalah dengan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan tentang tuberkulosis perlu dilakukan karena masalah tuberkulosis banyak berkaitan dengan masalah pengetahuan dan perilaku masyarakat. Pendidikan dilaksanakan dengan menyampaikan pesan penting tentang tuberkulosis secara langsung ataupun menggunakan media. Adapun media atau alat peraga dalam upaya promosi kesehatan berperan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi kesehatan. Terdapat berbagai macam media yang dapat digunakan dalam pendidikan kesehatan baik dengan media cetak. Pendidikan langsung bisa dilakukan secara perorangan maupun berkelompok dan pendidikan tidak langsung dengan menggunakan media, dalam bentuk bahan cetak seperti leaflet, poster, atau spanduk, juga media massa yang dapat berupa media cetak seperti koran, majalah maupun media elektronik seperti radio dan televisi (Widodo, 2004).

Penggunaan media pendidikan kesehatan akan membantu memperjelas informasi yang disampaikan, karena dapat lebih menarik, lebih interaktif, dapat mengatasi batasan ruang, waktu dan indra manusia. Agar informasi yang disampaikan bisa lebih jelas dan mudah difahami sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, maka informasi tersebut perlu dikemas sesuai dengan karakteristik dari setiap media yang digunakan. Pentingnya penggunaan media pendidikan adalah peningkatan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan prilaku yang merupakan hasil dari proses belajar dalam kegiatan pendidikan, yang keberhasilannya ditentukan oleh efektivitas media pendidikan, dan efektifitas penggunaan media pendidikan sangat ditentukan oleh banyaknya indra yang digunakan (Zakaria, 2002). Berdasarkan sebuah penelitian, manusia hanya meretensi 20% dari apa yang mereka dengar, dan 30% dari apa yang mereka liat. Akan tetapi mereka mampu mengingat informasi sebanyak 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar, dan sebanyak 90% informasi yang mereka peroleh jika mereka melihat, mendengar, dan melakukan informasi tersebut secara bersama-sama (Computer Technology Research, 2005).


(21)

Penggunaan media cetak yang dihasilkan melalui proses mekanik dan fotografis hanya menstimulasi indra mata (penglihatan). Media ini memiliki ciri antara lain dibaca secara linear, komunikasi satu arah, statis, berorientasi pada peserta, informasi yang ada bisa diatur oleh peserta didik (Setiawati ;Dermawan, 2008). Keterbatasan media cetak diantaranya sulit menampilkan gerak, mahal jika disertai foto atau gambar, memakan waktu yang lama, membosankan, cepat hilang dan rusak. Dari sebuah penelitian yang dilakukan Center for Research and Development of Pharmacy and Traditional Medicine, NIHRD tahun 1998 di Cianjur Jawa Barat tentang pengaruh pendidikan obat dengan metode ceramah dan media cetak (leaflet) terhadap pengetahuan dalam pengobaatan sendiri oleh ibu didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan pada ibu tentang pengobatan sendiri.

Media audio visual dihasilkan melalui proses mekanik dan elektronik dengan menyampaikan pesan atau informasi secara audio dan visual memberikan stimulus terhadap mata (penglihatan) dan telinga (pendengaran). Media ini memiliki ciri menyajikan visual dinamis, dirancang dan disiapkan terlebih dahulu, refresentasi fisik dan gagasan, memegang prinsip (psikologis, behavioristik dan kognitif (Setiawati ; Dermawan, 2008). Dari penelitian yang dilakukan oleh Wijaya pada tahun 2008 di RSUP Dr. Sardjito tentang pengaruh penggunaan media bantu VCD dan modul terhadap tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan keperawatan ibu postpartum didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan perawat tentang asuhan keperawatan ibu post partum.

Media disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indra, semakin banyak indra yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pengertian atau pengetahuan yang diperoleh (Notoatmodjo, 2003). Dengan pendidikan kesehatan menggunakan media cetak dengan media audio visual bisa meningkatkan pengetahuan pasien tuberkulosis, dimana pada media cetak hanya memberikan stimulus pada satu indra dan media audio visual dua indra dan Kelebihan media audio visual antara lain meliputi: interaktif, individual, fleksibel, cost effectiveness, motivasi, umpan balik, record keeping, dan kontrol ada pada pengguna.

Dari perbedaan jumlah indra yang distimulasi dari proses penyuluh dengan media yang berbeda apakah peningkatan pengetahuan pasien tentang tuberkulosis juga berbeda.


(22)

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelititan perbedaan pengetahuan dan perilaku pasien tentang tuberkulosis pada pendidikan kesehatan dengan menggunakan media cetak dan media audio visual.

1.2Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan pengetahuan pasien tentang tuberkulosis pada pendidikan kesehatan dengan menggunakan media cetak dan media audio visual?

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan pasien tentang tuberkulosis pada pendidikan kesehatan dengan menggunakan media cetak dan media audio visual.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi pengetahuan pasien tentang tuberkulosis pada sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan menggunakan media cetak.

2. Membandingkan pengetahuan pasien tentang tuberkulosis pada sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan menggunakan media cetak.

3. Mengidentifikasi pengetahuan pasien tentang tuberkulosis pada sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan menggunakan media audio visual. 4. Membandingkan pengetahuan pasien tentang tuberkulosis pada sebelum dan

sesudah dilakukan pendidikan kesehatan menggunakan media audio visual. 5. Membandingkan pengetahuan pasien tentang tuberkulosis pada sebelum dan

sesudah dilakukan pendidikan kesehatan menggunakan media cetak dan media audio visual.

1.3 Manfaat

1.4.1 Manfaat teoritis

Memberikan masukan pengetahuan, data dan referensi perpustakaan tentang penggunaan media dalam promosi kesehatan (pendidikan kesehatan) serta sebagai dasar perkembangan penelitian selanjutnya dalam hal promosi kesehatan untuk peningkatan


(23)

pengetahuan. Dan dalam perkembangan dunia keperawatan bisa di jadikan dasar dalam memberikan pendidikan kesehatan yang lebih optimal pada psien ataupun komunitas yang berisiko terhadap penyakit yang menular.

1.4.2 Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya bagi pasien tuberkulosis tentang penyakit tuberkulosis sehingga nantinya bisa merubah perilaku pasien Tuberkulosis dan masyarakat dalam pencegahan penularan dan pengobatan. Serta bisa memberikan pilihan alternatif bagi tenaga kesehatan dalam penggunaan media promosi kesehatan untuk penanggulangan tuberkulosis.Hasil penelitian ini dapat bermanfaat secara langsung maupun tak langsung kepada:

1. Klien

Dapat menerima informasi dasar tentang penyakit tuberkulosis. 2. Tenaga Kesehatan.

Dapat mengetahui media yg tepat dalam memberikan pendidikan kesehatan pada klien.

3. Puskesmas

a. Sebagai bahan evaluasi tentang pelaksanaan pendidikan kesehatan.

b. Meningkatkan tanggung jawabnya dalam memberikan layanan terhadap


(1)

Wijaya, D.R. Pengaruh Penggunaan Media Bantu VCD dan Modul Terhadap Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Asuhan Keperawatan pada Ibu Postpartum. (Online), http://www.scribd.com Diakses tanggal 4 September 2009.

Zakaria, A. 2002. Strandart Teknis Media Pendidikan Pertanian, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Departemen Pertanian.


(2)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Tuberkulosis (TBC) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia sehingga pada tahun 1992 World Health Organization (WHO) telah menyatakan tuberculosis sebagai Global Emergency. Laporan WHO tahun 2004 menyatakan adanya 8.8 juta kasus baru tuberculosis pada tahun 2002 dengan 3.9 juta kasus diantaranya adalah kasus BTA (Basil Tahan Asam) positif. Sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan menurut data regional WHO, jumlah terbesar kasus TB terjadi di Asia tenggara yaitu 33% dari seluruh kasus TB di dunia. Namun bila dilihat dari jumlah penduduk terdapat 182 kasus per 100.000 penduduk (yunus, 2006)

Diperkirakan angka kematian akibat TBC adalah 2-3 juta setiap tahun, dengan jumlah terbesar kematian akibat TB terdapat di Asia Tenggara sebanyak 625.000 orang atau angka mortalitas sebesar 39 orang per 100.000 penduduk. Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB di dunia terjadi pada negara-negara berkembang. Indonesia masih menempati urutan ke-3 di dunia untuk jumlah kasus TB setelah India dan Cina. Setiap tahun terdapat 250.000 kasus baru TB dan sekitar 140.000 kematian akibat TB. Di Indonesia tuberkulosis adalah pembunuh nomor satu diantara penyakit menular dan merupkan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan penyakit pernapasan akut pada seluruh kalangan usia.

Di Bima penderita tuberkulosis meningkat. Pada tahun 2007 jumlah kasus tuberkulosis meningkat sekitar 29 persen dibanding tahun 2006, dari jumlah penderita tuberkulosis 1.090 kasus menjadi 1.418 kasus pada tahun 2007 (anonymous, 2008). Dari data Dinkes Kabupaten Bima tahun 2010 Puskesmas Bolo mempunyai angka prevalensi tertinggi di Kota Bima pada tahun 2010 ada 80 kasus dan di tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi 87 kasus.

Dibima sendiri telah dilakukan Program penanggulangan tuberkulosis yang dibuat oleh puskesmas bolo dibidang promotif adalah dengan pendidikan kesehatan. Tapi


(3)

setelah dilakukan pendidikan kesehatan penderita tuberkulosis dipuskesmas bolo masih terus meningkat.

Program penanggulangan tuberkulosis yang dibuat oleh Depkes RI dibidang promotif adalah dengan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan tentang tuberkulosis perlu dilakukan karena masalah tuberkulosis banyak berkaitan dengan masalah pengetahuan dan perilaku masyarakat. Pendidikan dilaksanakan dengan menyampaikan pesan penting tentang tuberkulosis secara langsung ataupun menggunakan media. Adapun media atau alat peraga dalam upaya promosi kesehatan berperan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi kesehatan. Terdapat berbagai macam media yang dapat digunakan dalam pendidikan kesehatan baik dengan media cetak. Pendidikan langsung bisa dilakukan secara perorangan maupun berkelompok dan pendidikan tidak langsung dengan menggunakan media, dalam bentuk bahan cetak seperti leaflet, poster, atau spanduk, juga media massa yang dapat berupa media cetak seperti koran, majalah maupun media elektronik seperti radio dan televisi (Widodo, 2004).

Penggunaan media pendidikan kesehatan akan membantu memperjelas informasi yang disampaikan, karena dapat lebih menarik, lebih interaktif, dapat mengatasi batasan ruang, waktu dan indra manusia. Agar informasi yang disampaikan bisa lebih jelas dan mudah difahami sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, maka informasi tersebut perlu dikemas sesuai dengan karakteristik dari setiap media yang digunakan. Pentingnya penggunaan media pendidikan adalah peningkatan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan prilaku yang merupakan hasil dari proses belajar dalam kegiatan pendidikan, yang keberhasilannya ditentukan oleh efektivitas media pendidikan, dan efektifitas penggunaan media pendidikan sangat ditentukan oleh banyaknya indra yang digunakan (Zakaria, 2002). Berdasarkan sebuah penelitian, manusia hanya meretensi 20% dari apa yang mereka dengar, dan 30% dari apa yang mereka liat. Akan tetapi mereka mampu mengingat informasi sebanyak 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar, dan sebanyak 90% informasi yang mereka peroleh jika mereka melihat, mendengar, dan melakukan informasi tersebut secara bersama-sama (Computer Technology Research, 2005).


(4)

Penggunaan media cetak yang dihasilkan melalui proses mekanik dan fotografis hanya menstimulasi indra mata (penglihatan). Media ini memiliki ciri antara lain dibaca secara linear, komunikasi satu arah, statis, berorientasi pada peserta, informasi yang ada bisa diatur oleh peserta didik (Setiawati ;Dermawan, 2008). Keterbatasan media cetak diantaranya sulit menampilkan gerak, mahal jika disertai foto atau gambar, memakan waktu yang lama, membosankan, cepat hilang dan rusak. Dari sebuah penelitian yang dilakukan Center for Research and Development of Pharmacy and Traditional Medicine, NIHRD tahun 1998 di Cianjur Jawa Barat tentang pengaruh pendidikan obat dengan metode ceramah dan media cetak (leaflet) terhadap pengetahuan dalam pengobaatan sendiri oleh ibu didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan pada ibu tentang pengobatan sendiri.

Media audio visual dihasilkan melalui proses mekanik dan elektronik dengan menyampaikan pesan atau informasi secara audio dan visual memberikan stimulus terhadap mata (penglihatan) dan telinga (pendengaran). Media ini memiliki ciri menyajikan visual dinamis, dirancang dan disiapkan terlebih dahulu, refresentasi fisik dan gagasan, memegang prinsip (psikologis, behavioristik dan kognitif (Setiawati ; Dermawan, 2008). Dari penelitian yang dilakukan oleh Wijaya pada tahun 2008 di RSUP Dr. Sardjito tentang pengaruh penggunaan media bantu VCD dan modul terhadap tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan keperawatan ibu postpartum didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan perawat tentang asuhan keperawatan ibu post partum.

Media disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indra, semakin banyak indra yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pengertian atau pengetahuan yang diperoleh (Notoatmodjo, 2003). Dengan pendidikan kesehatan menggunakan media cetak dengan media audio visual bisa meningkatkan pengetahuan pasien tuberkulosis, dimana pada media cetak hanya memberikan stimulus pada satu indra dan media audio visual dua indra dan Kelebihan media audio visual antara lain meliputi: interaktif, individual, fleksibel, cost effectiveness, motivasi, umpan balik, record keeping, dan kontrol ada pada pengguna.

Dari perbedaan jumlah indra yang distimulasi dari proses penyuluh dengan media yang berbeda apakah peningkatan pengetahuan pasien tentang tuberkulosis juga berbeda.


(5)

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelititan perbedaan pengetahuan dan perilaku pasien tentang tuberkulosis pada pendidikan kesehatan dengan menggunakan media cetak dan media audio visual.

1.2Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan pengetahuan pasien tentang tuberkulosis pada pendidikan kesehatan dengan menggunakan media cetak dan media audio visual?

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan pasien tentang tuberkulosis pada pendidikan kesehatan dengan menggunakan media cetak dan media audio visual.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi pengetahuan pasien tentang tuberkulosis pada sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan menggunakan media cetak.

2. Membandingkan pengetahuan pasien tentang tuberkulosis pada sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan menggunakan media cetak.

3. Mengidentifikasi pengetahuan pasien tentang tuberkulosis pada sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan menggunakan media audio visual. 4. Membandingkan pengetahuan pasien tentang tuberkulosis pada sebelum dan

sesudah dilakukan pendidikan kesehatan menggunakan media audio visual. 5. Membandingkan pengetahuan pasien tentang tuberkulosis pada sebelum dan

sesudah dilakukan pendidikan kesehatan menggunakan media cetak dan media audio visual.

1.3 Manfaat

1.4.1 Manfaat teoritis

Memberikan masukan pengetahuan, data dan referensi perpustakaan tentang penggunaan media dalam promosi kesehatan (pendidikan kesehatan) serta sebagai dasar perkembangan penelitian selanjutnya dalam hal promosi kesehatan untuk peningkatan


(6)

pengetahuan. Dan dalam perkembangan dunia keperawatan bisa di jadikan dasar dalam memberikan pendidikan kesehatan yang lebih optimal pada psien ataupun komunitas yang berisiko terhadap penyakit yang menular.

1.4.2 Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya bagi pasien tuberkulosis tentang penyakit tuberkulosis sehingga nantinya bisa merubah perilaku pasien Tuberkulosis dan masyarakat dalam pencegahan penularan dan pengobatan. Serta bisa memberikan pilihan alternatif bagi tenaga kesehatan dalam penggunaan media promosi kesehatan untuk penanggulangan tuberkulosis.Hasil penelitian ini dapat bermanfaat secara langsung maupun tak langsung kepada:

1. Klien

Dapat menerima informasi dasar tentang penyakit tuberkulosis. 2. Tenaga Kesehatan.

Dapat mengetahui media yg tepat dalam memberikan pendidikan kesehatan pada klien.

3. Puskesmas

a. Sebagai bahan evaluasi tentang pelaksanaan pendidikan kesehatan.

b. Meningkatkan tanggung jawabnya dalam memberikan layanan terhadap


Dokumen yang terkait

Perbedaan pengaruh pendidikan kesehatan HIV AIDS dengan metode curah pendapat dan ceramah menggunakan media audio visual terhadap pengetahuan siswa SMAN 4 Tangerang Selatan

10 25 97

PERBEDAAN PENGETAHUAN PADA PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN MEDIA LEAFLET Perbedaan Pengetahuan Pada Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah Dan Media Leaflet Dengan Metode Ceramah Dan Media Video Tentang Bahaya Merokok Di SMK Kasatrian Solo.

0 4 15

PERBEDAAN PENGETAHUAN PADA PENDIDIKAN KESEHATANMETODE CERAMAH DAN MEDIA LEAFLET DENGAN Perbedaan Pengetahuan Pada Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah Dan Media Leaflet Dengan Metode Ceramah Dan Media Video Tentang Bahaya Merokok Di SMK Kasatrian Solo.

0 2 16

PERBEDAAN PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET DENGAN BOOKLET Perbedaan Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Leaflet Dengan Booklet Terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Chikungunya Di Desa Trangsan Gatak Sukoharjo

0 2 16

PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CETAK Pengaruh Pemberian Informasi Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Menggunakan Media Cetak Di Lingkungan Sekolah Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Smk M

0 1 16

PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CETAK Pengaruh Pemberian Informasi Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Menggunakan Media Cetak Di Lingkungan Sekolah Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Smk Muhamma

0 2 14

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI METODE CERAMAH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG MENOPAUSE DI KECAMATAN KLATEN UTARA

0 0 20

PERBEDAAN EFEK PENYULUHAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA CETAK DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN TUBERKULOSIS

0 1 17

1 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN VULVA HYGINE SAAT MENSTRUASI PADA SISWI TUNA GRHAHITA DI SLB MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Audio Visual terhadap

0 0 12

PERBEDAAN PENGETAHUAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU SEBELUM DAN SESUDAH EDUKASI MENGGUNAKAN MEDIA BOOKLET DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT

0 0 17