Perencanaan Pembelajaran Landasan Teoretis

2.2 Landasan Teoretis

Teori yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah teori pembelajaran. Teori pembelajaran berfungsi dalam hal bagaimana implementasi teori belajar dan prinsip belajar dalam proses pembelajaran Sugandi 2006:2. Teori pembelajaran yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini meliputi 1 perencanaan pembelajaran, 2 model-model pembelajaran, dan 3 pembelajaran menulis.

2.2.1 Perencanaan Pembelajaran

Pembelajaran atau proses belajar-mengajar, adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu, agar pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan. Pengaturan ini dituangkan dalam bentuk perencanaan pembelajaran. Setiap perencanaan selalu berkenaan dengan proyeksi atau perkiraan mengenai apa yang akan dilakukan. Demikian halnya dalam perencanaan pembelajaran, memperkirakan memproyeksikan mengenai tindakan apa yang akan dilakukan pada waktu melaksanakan pengajaran. Perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan dan mendahului pelaksanaan suatu kegiatan. Perencanaan pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu proyeksi perkiraan guru mengenai kegiatan yang harus dilakukan siswa selama pengajaran itu berlangsung. Dalam perencanaan harus jelas kemana siswa akan dibawa tujuan, apa yang siswa pelajari isi bahan pelajaran, bagaimana siswa mempelajarinya metode dan teknik dan bagaimana kita mengetahui bahwa siswa telah mencapainya penilaian. Gambaran aktivitas siswa akan terlihat pada rencana kegiatan atau pembelajaran. Kegiatan belajar dan mengajar yang dirumuskan oleh guru harus mengacu pada tujuan pembelaran. Sehingga perencanaan pembelajaran merupakan acuan yang jelas, operasional, sistematis sebagai rujukan guru dan siswa berdasarkan kurikulum yang berlaku. Dengan demikian, perencanaan pembelajaran pada hakikatnya mengatur dan menetapkan unsur-unsur pelaksanaan pembelajaran Sudjana 2009: 136. Pembelajaran di sekolah dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu terjadwal, sehingga kegiatan pembelajaran perlu disusun dalam suatu program, baik yang sifatnya membutuhkan waktu belajar yang lama misalnya 6 tahun untuk sekolah dasar, 3 tahun untuk sekolah lanjutan tingkat pertama, dan seterusnya, maupun program yang lebih singkat seperti program tahunan, program semesteran, dan program mingguan atau program harian. Silabus pada dasarnya merupakan program yang bersifat makro yang harus dijabarkan lagi ke dalam program-program pembelajaran yang lebih rinci, yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Silabus merupakan program yang dilaksanakan untuk jangka waktu yang cukup panjang satu semester, menjadi acuan dalam mengembangkan RPP yang merupakan program untuk jangka waktu yang lebih singkat. Dalam program pembelajaran di sekolah guru dituntut menyusun dua macam program pembelajaran, yaitu program untuk jangka yang cukup panjang yang disebut Silabus dan program yang berlaku untuk jangka waktu singkat yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

2.2.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP