E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
Berisi pendahuluan penyusunan skripsi yang terdiri dari Latar Belakang, Permasalahan dan Ruang Lingkup, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Kerangka
Teori dan Konseptual serta Sistematika Penulisan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tinjauan pustaka dari berbagai konsep atau kajian yang berhubungan dengan penyusunan skripsi mengenai penegakan hukum terhadap pelaku
pemerasan yang dilakukan oleh oknu Lembaga Swadaya Masyarakat.
III. METODE PENELITIAN
Berisi metode yang digunakan dalam penelitian, terdiri dari Pendekatan Masalah, Sumber Data, Penentuan Narasumber, Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan
Data serta Analisis Data.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi deskripsi berupa penyajian dan pembahasan data yang telah didapat penelitian, terdiri dari analisis dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan
hukuman terhadap pelaku tindak pidana pemerasan oleh oknum Lembaga Swadaya Masyarakat pada Putusan Nomor 129Pid.B2016PN.Gns dan Putusan
Hakim terhadap pelaku tindak pidana pemerasan oleh Oknum Lembaga Swadaya Masyarakat pada Putusan Nomor 129Pid.B2016PN.Gns sesuai atau tidak
dengan keadilan masyarakat.
V. PENUTUP
Berisi kesimpulan umum yang didasarkan pada hasil analisis dan pembahasan penelitian serta berbagai saran sesuai dengan permasalahan yang ditujukan kepada
pihak-pihak yang terkait dengan penelitian.
. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi deskripsi berupa penyajian dan pembahasan data yang telah didapat penelitian, terdiri dari analisis Penegakan Hukum terhadap pelaku tindak pidana
pemerasan dan dasar
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Tindak Pidana
Istilah tindak pidana berasal dari istilah yang dikenal dalam hukum pidana
Belanda yaitu stafbaarfeit. Walaupun istilah ini terdapat dalam WvS Belanda atau Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, tetapi tidak ada penjelasan resmi tentang
apa yang dimaksud dengan tindak pidana tersebut. Oleh karena itu, para ahli hukum berusaha untuk memberikan arti dan isi dari istialah itu. Sayang sekali
sampai kini belum ada keseragaman pendapat.
13
Rumusan pengertian tindak pidana straafbaarfeit yang diatur dalam asas hukum
pidana Indonesia, yaitu asas legalitas principle of legality atau dalam bahasa latin biasanya dikenal dengan Nullum Delictum Noella Poena Sine Praevia Lege
Poenali. Maksudnya bahwa Tidak ada perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana jika tidak ditentukan terlebih dahulu dalam perundang-undangan,2
ketentuan yang senada dengan asas tersebut juga diatur dalam Pasal 1 ayat 1 KUHP yaitu: Tiada suatu perbuatan dapat dipidana, kecuali atas kekuatan
peraturan pidana dalam peraturan perundang-undangan tersebut.
13
Adami Chazawi. Pelajaran Hukum pidana. PT. Raja Grafindo. Jakarta. 2007. Hlm.67.