Tanah ========================= KIB A Peralatan dan Mesin ============== KIB B Gedung dan Bangunan ============= KIB C Jalan, Irigasi dan Jaringan ========== KIB D Aset Tetap Lainnya ================ KIB E PELAKSANAAN PENGAMANAN BMD PEMBIAYAAN PENGAMANAN

15 PENATAUSAHAAN ASET TETAP == PP No. 24 Th. 2005 TENTANG SAP PENGGOLONGAN BMD:

1. Tanah ========================= KIB A

2. Peralatan dan Mesin ============== KIB B

a. Alat-alat besar; b. Alat-alat angkutan; c. Alat-alat bengkel dan alat ukur; d. Alat-alat pertanian peternakan; e. Alat-alat kantor dan rumah tangga; f. Alat-alat studio dan komunikasi; g. Alat-alat kedokteran; h. Alat-alat laboratorium; i. Alat-alat Keamanan.

3. Gedung dan Bangunan ============= KIB C

a. Bangunan gedung; PENGURUS BARANG Dari APBD Perolehan lain yang sah: Sumbanganhibah Tukar-menukar Penyerahan Pem Penyimpan Barang SKPD Pengurus Barang SK KDH KIB A,B,C,D,E,F BAHAN NERACA BI REKAP LMB DMB REKAP 16 b. Bangunan Nomumen.

4. Jalan, Irigasi dan Jaringan ========== KIB D

a. Jalan dan Jembatan; b. Bangunan air irigasi; c. Instalasi; d. Jaringan.

5. Aset Tetap Lainnya ================ KIB E

a. Buku dan Perpustakaan; b. Barang bercorak kesenian kebudayaan; c. Hewan ternak dan tumbuhan.

6. Konstruksi dalam pengerjaan ========= KIB F

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 09 TENTANG AKUNTANSI ASET Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai danatau dimiliki oleh Pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi danatau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh oleh pemerintah daerah, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya Aset Lancar Klasifikasi Aset Aset Non Lancar Investasi jangka panjang, aset tetap, aset donasi, aset tetap lainnya Aset Tetap 1. Tanah; 2. Peralatan dan Mesin; 3. Gedung dan Bangunan; 4. Jalan, Jaringan dan Instalasi; 5. Aset tetap lainnya; 6. Konstruksi dalam pengerjaan. Dalam penyusunan Neraca Pemerintah Daerah maka data aset tetaplah yang harus disajikan, dengan bentuk :  Rekapitulasi inventarisasi dan penilaian aset daerah Pemerintah Kota Singkawang;  Rekapitulasi nilai per - instansi pengelolapengguna asset;  Sesuai dengan KIB A, B, C, D, E dan F. 17 KODEFIKASI KEPEMILIKAN BARANG BAGAIMANA DENGAN BARANG MILIK PUSAT DAN BARANG MILIK PROPINSI Barang Milik Pusat dan Propinsi yang dipergunakan oleh Pemerintah Kab Kota, dicatat oleh Pengguna dalam Buku Inventaris tersendiri dan dilaporkan kepada Pengelola BARANG MILIK PEMERINTAH KAB KOTA BARANG MILIK PEMERINTAH PROPINSI BARANG MILIK PEMERINTAH PUSAT BMKN k.a 12 11 00 18 CONTOH KODE LOKASI DAN KODE BMD

00.00.00.00.00.00.00 00.00.00.00.00.0000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 LOGO PEMDA KODE LOKAS I KODE KOMPONE N PEMILIKA N BRG KODE PROPINS I KODE KABKOT A KEL. BIDANG KODE UNIT BID DINAS KODE THN PEMBELIAN KODE SUB UNIT SATUAN KERJA DIBAKUKAN KDH 19 KODEFIKASI KODE LOKASI 14 Digit KODE BARANG 14 Digit Pemilik barang Propinsi Kab Kota Bidang DnsBdnKntr Thn Pembelian Sub. DinasSUPT Golongan Bidang Barang Kel. Barang Sub. Kel. Barang Sub.Sub. Kel Brg No. Register 20 KODE BARANG GOLONGAN BID. BARANG KELOMPOK BARANG SUB. KEL BARANG SUB-SUB KEL BARANG NO. REGISTER PENCATATAN BARANG PENYIMPANAN DOKUMEN KEPEMILIKAN Dokumen kepemilikan BMD berupa tanah dan atau bangunan disimpan oleh Pengelola ; Sedangkan dokumen kepemilikan selain tanah dan atau bangunan disimpan oleh Pengguna. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 21 PEMANFAATAN Pendayagunaan BMD yang tidak dipergunakan sesuai tupoksi SKPD dalam bentuk Sewa, Pinjam Pakai, Kerjasama Pemanfaatan, BGS dan BSG dengan tidak mengubah status kepemilikan. KRITERIA PEMANFAATAN  Pemanfaatan tanah dan atau bangunan dan selain tanah dan atau bangunan untuk menunjang tupoksi SKPD, dilaksanakan oleh Pengguna dengan persetujuan Pengelola;  Pemanfaatan tanah dan atau bangunan yang tidak dipergunakan untuk menunjang tupoksi SKPD, dilaksanakan oleh Pengelola dengan persetujuan Walikota;  Pemanfaatan BMD, dilaksanakan berdasarkan : o Pertimbangan teknis; o Kepentingan Negara Daerah; o Kepentingan umum. BENTUK PEMANFAATAN  Sewa;  Pinjam Pakai;  Kerjasama Pemanfaatan ;  Bangun Guna Serah BGS dan Bangun Serah Guna BSG.  SEWA BMD baik barang bergerak maupun tidak bergerak yang belum dimafaatkan pemerintah daerah, dapat disewakan kepada Pihak Ketiga sepanjang menguntungkan daerah. KETENTUAN PENYEWAAN 1. Mengoptimalkan Daya Guna dan Hasil Guna BMD; 2. BMD belum dimanfaatkan SKPD; 3. BMD dapat disewakan kepada Pihak Ketiga; 4. Jenis BMD ditetapkan oleh Walikota; 5. Besaran sewa ditetapkan Tim Penaksir; 6. Hasil sewa disetor ke Kas Daerah; 7. Diatur dalam Surat Perjanjian sewa-menyewa; 8. Jangka waktu paling lama maksimal 5 tahun dan dapat diperpanjang; 9. Diatur dalam Surat Perjanjian; 10. Selain sewa, dapat dikenakan retribusi dan ditetapkan dengan PERDA. 22 JENIS BMD YANG DISEWAKAN  MessWisma Bioskop dan sejenisnya;  Tanah;  Gedung;  Gudang;  Toko kios;  Kendaraan;  Alat-alat Berat.  PINJAM PAKAI Penyerahan penggunaan barang antara Pemerintah Pusat dengan Pemda dan antar Pemda dalam jangka waktu tertentu tanpa mendapatkan imbalan dan setelah jangka waktu berakhir diserahkan kembali kepada Pengelola SYARAT PINJAM PAKAI 1. Antara Pemerintah Pusat – Daerah, Daerah – Pusat, Antar Daerah; 2. Pinjam Pakai dapat diberikan kepada alat kelengkapan DPR; 3. Jangka waktu 2 dua tahun dapat diperpanjang; 4. Tanpa menerima imbalan; 5. Tidak merubah status kepemilikan; 6. Sementara belum dipergunakan; 7. Penggunaan sesuai peruntukan; 8. Tidak mengganggu kelancaran tupoksi SKPD; 9. Bukan merupakan barang habis pakai; 10. Peminjam wajib memelihara dan menanggung biaya peminjaman; 11. Peminjam wajib menjaga keutuhan dan keamanan BMD; 12. Peminjam wajib mengembalikan dalam keadaan baik dan lengkap; 13. Ditetapkan dgn Surat Perjanjian dituangkan dalam BA. 23  KERJASAMA PEMANFAATAN KP Pendayagunaan BMD oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka meningkatkan penerimaan daerah bukan pajak pendapatan daerah dan sumber pembiayaan lainnya POKOK POKOK PENGATURAN : 1. KP BMD dengan pihak lain dilaksanakan untuk mengoptimalkan daya guna dan hasil guna BMD dan meningkatkan PAD; 2. Kewenangan KP BMD atas tanah danbangunan yang telah diserahkan Pengguna kepada Walikota dilaksanakan oleh Pengelola setelah mendapat persetujuan Walikota; 3. Kewenangan KP sebagian tanah dan atau bangunan dan barang daerah selain tanah dan atau bangunan yang masih digunakan oleh Pengguna dilaksanakan Pengguna setelah mendapat persetujuan Pengelola. KETENTUAN KERJASAMA 1. Mitra KP ditetapkan melalui tenderlelang, Peminat 5, apabila 2 x diumumkan, peminat 5 maka dilakukan pemilihan PL = Nego teknis harga; 2. Mitra KP dapat dilakukan PL untuk pelabuhan, keperluan kebun binatang, pengolahan limbah, dan OR; 3. Jangka waktu maksimal 30 tahun dapat diperpanjang; 4. Mitra KP harus membayar kontribusi tetap; 5. Besaran Kontribusi ditetapkan Tim; 6. Hasil KP disetor ke Kas Daerah; 7. Biaya pengkajian, penelitian, penaksir, pengumuman lelangtender dibebankan pada APBD; 8. Biaya persiapan MOU, Surat Perjanjian dan pelaksanaan tidak dibebankan pada Pihak Ketiga; 9. Dituangkan dalam Perjanjian KP; 10. Mitra KP dilarang menjaminkan objek kerjasama; 11. Selesai KP = Aset masih mempunyai Nilai Ekonomi.  BANGUN GUNA SERAH BGS Pemanfaatan BMD berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan danatau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan danatau sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu KETENTUAN PELAKSANAAN BGS  Pemanfaatan tanah Pemda oleh Pihak Ketiga;  Bangunan dimanfaatkan secara langsung oleh Pihak Ketiga; 24  BGS dilaksanakan oleh Pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah;  IMB atas nama Pemda;  Penetapan mitra BGS dilaksanakan melalui tenderlelang, Peminat 5, apabila 2 x diumumkan peminat 5 maka dilaksanakan PL untuk negosiasi teknis maupun harga;  Jangka waktu maksimal 30 tahun sejak perjanjian ditandatangani;  Pelaksanaan BGS ditetapkan penggunaannya oleh Pengelola;  Biaya penelitian, pengkajian, penaksiran dan pengumuman lelang oleh Tim dibebankan pada APBD;  Selama pengoperasian, tanah dan atau bangunan tetap milik Pemerintah Kota Singkawang;  Penggunaan tanah yang dibangun sesuai RUTRW;  Dana pembangunan berikut penyelesaian fasilitas bukan APBD;  Biaya Persiapan dan pelaksanaan BGS MOU, Surat Perjanjian, Konsultan Perencana, pembangunan dll atas beban investor Pihak Ketiga;  Kewajiban Mitra BGS : o Membayar kontribusi selama pengoperasian, besaran ditetapkan oleh Tim; o Tidak menjaminkan, menggadaikan atau memindahtangankan objek BGS berupa setifikat HPL; o Memelihara objek BGS.  Memperoleh HGB diatas HPL dan dapat dijaminkan;  BGS dituangkan dalam perjanjian;  BGS tidak merubah status kepemilikan;  Kerjasama berakhir, seluruh aset diserahkan kepada Pemerintah Kota Singkawang. 25  BANGUN SERAH GUNA BSG Pemanfaatan BMD berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan danatau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang disepakati KETENTUAN PELAKSANAAN BSG  Pemanfaatan tanah dan atau bangunan oleh Pihak Ketiga;  IMB atas nama Pemerintah Daerah;  Penetapan mitra dengan tender, peminat 5, apabila 2x diumumkan peserta 5 maka dilakukan PL;  Jangka waktu maksimal 30 tahun sejak perjanjian ditandatangani;  Selesai dibangun diserahkan kepada Pemda;  Pemanfaatan ditetapkan oleh Pengelola; OBJEK BGS HAK PEMDA PIHAK KETIGA - Tanah milik Pemda HPL - HPL tidak boleh dijaminkan - HGB diatas HPL milik Pemda - HGB dapat digadaikan 26  Biaya penelitian, pengkajian, penggunaan, lelang dari APBD;  Biaya persiapan MOU, Surat Perjanjian, Konsultan Perencana dari Pihak Ketiga;  Objek BSG Sertifikat HPL tidak dijaminkan, digadaikan dan dipindahtangankan;  HGB diatas HPL dapat dijaminkan, dijual;  Mitra BGS membayar kontribusi setiap tahun yang ditetapkan Tim;  BSG dituangkan dalam Surat Perjanjian. PENGAMANAN DOKUMEN KSP, BGS BSG  Aset yang digunausahakan dicatat dalam Daftar Inventaris Tersendiri;  Sertifikat HPL disimpan di Pengelola;  MOU dan Surat Perjanjian disimpan di Pengelola. PROSES PEMANFAATAN BMD Dokumen Tersendiri Tanah dan atau bangunan dan selain tanah dan atau bangunan yang tidak digunakan tupoksi telah diserahkan SKPD KDH Pengelola membentuk Panitia  Kajian  Penilaian Telaahan ke Kepala Daerah Tim Lelang : Rencana Kerja dan Syarat- syarat Pengumuman di media massa Penyaringan  MOU  Perjanjian Lapor :  DPRD  DDN Setuju 27 PENGAMANAN BMD Kegiatan tindakan pengendalian dalam pengurusan barang milik daerah dalam bentuk fisik, administratif dan tindakan upaya hukum

1. PELAKSANAAN PENGAMANAN BMD

 Administrasi o Pencatatan; o Inventarisasi; o Pemasangan kode lokasi dan kode barang; o Bukti Kepemilikan IMB, BPKBtanda pembelian, dll; o Pencatatan dan Penyimpanan tertib.  Fisik o Pemanfaatan sesuai tujuan; o Pemagaran; o Pemasangan tanda kepemilikan; o Penyimpanan.  Tidakan Hukum o Penerapan Hukum; o Negosiasi. 2. APARAT PELAKSANA PENGAMANAN Pengelola, Pembantu Pengelola, Pengguna, Kuasa Pengguna

3. PEMBIAYAAN PENGAMANAN

Biaya pengamanan dibebankan pada APBD danatau sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat PEMELIHARAAN BMD Kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar semua barang milik daerah selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna  Penyelenggaraaan Pemeliharaan : o P. Ringan : Tanpa membebani anggaran; 28 o P. Sedang : Beban anggaran, berkala dan tenaga terdidik; o P. Berat : Beban anggaran, sewaktu-waktu, tenaga ahli; o Tanpa merubah; o Menambah; o Mengurangi.  Dilaksanakan Pembantu Pengelola Pengguna Kuasa Pengguna sesuai DKPBMD di SKPD;  Pengguna wajib membuat pencatatan dalam kartu pemeliharaanperawatan yang dilaksanakan oleh Pengurus Barang. 29 PENILAIAN, PENGHAPUSAN, PEMINDAHTANGANAN BARANG MILIK DAERAH 30 PENILAIAN Suatu proses kegiatan penelitian yang selektif didasarkan pada datafakta yang obyektif dan relevan dengan menggunakan metodeteknis tertentu untuk memperoleh nilai barang milik daerah DASAR PERTIMBANGAN PENILAIAN  Pengamanan BMD;  Mengetahui nilai seluruh BMD nilai aktiva tetap;  Dalam rangka pencatatan inventarisasi, pemanfaatan dan pemindahtanganan;  Bahan masukan dalam penyusunan Nearaca Daerah. OBJEK PENILAIAN  Seluruh barang daerah yang dimiliki dan dikuasai;  Barang Milik Daerah mempunyai nilai ekonomis. PELAKSANAAN PENILAIAN 1. Dalam rangka penyusunan Neraca Pemerintah Daerah, pemanfaatan dan pemindahtanganan BMD; 2. Dalam rangka penyusunan Neraca berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintah Daerah; 3. Dilakukan Tim dapat melibatkan Penilai independen bersertifikat; 4. Selain tanah danatau bangunan, berdasarkan nilai perolehan dikurangi penyusutan dengan memperhatikan kondisi fisik asset; 5. Oleh Tim Independen berdasarkan pendekatan salah satu kombinasi data pasar, kalkulasi biaya dan kapitalisasi pendapatan sesuai standar penilaian BMD; 6. Oleh Panitia Penilai untuk tanah danatau bangunan dilakukan dengan estimasi terendah menggunakan NJOP untuk mendapatkan nilai wajar. KRITERIA PENILAIAN  Tanah menggunakan harga pasar dan NJOP;  Bangunan menggunakan umur ekonomis, faktor fisik, bahan material dan konstruksi; 31  Kendaraan dan mesin menggunakan faktor fisik, umur ekonomis, merk, type, tahun pembuatan, spesifikasi teknis harga pasaran umum, Permendagri No 72 Tahun 2009 tentang penetapan NJKB PKB dan BBNKB. PELAKSANAAN PENILAIAN  Dilakukan oleh Tim = SK Walikota atau Penilai independen yang bersertifikat dalam penilaian aset;  Untuk tanah bangunan, menggunakan estimasi terendah NJOP sehingga diperoleh nilai wajar = SK Walikota;  BMD selain tanah bangunan berdasarkan nilai perolehan dan dikurangi penyusutan serta memperhatikan kondsi fisik aset tersebut. PENDEKATAN PENILAIAN Mekanisme Standar Penilaian Indonesia SPI PP 62006  Pendekatan Perbandingan Data Pasar dilakukan berdasarkan kepada estimasi harga pasar pada saat ini atas barang yang sejenis;  Pendekatan Kalkulasi Biaya dilakukan berdasarkan kepada etimasi biaya pengganti atau biaya reproduksi barang saat ini dikurangi biaya penyusutan;  Pendekatan Kapitalisasi Pendapatan dilakukan khusus untuk barang daerah yang memiliki karakteristik yang menghasilkan pendapatan. PENETAPAN HASIL PENILAIAN  Hasil penilaian BMD berupa tanah dan bangunan ditetapkan oleh Walikota;  Hasil penilaian BMD selain tanah dan bangunan ditetapkan oleh Pengelola. PENGHAPUSAN Tindakan menghapus barang milik daerah dari daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan pengguna danatau pengelola barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya 32 PELAKSANAAN PENGHAPUSAN  Penghapusan BMD meliputi : o Penghapusan dari daftar yang tidak berada di Pengguna Kuasa Pengguna; o Penghapusan dari Daftar BMD.  Penghapusan dari daftar BMN BMD pada Pengelola; o Sudah beralih kepemilikan atau sebab lain; o Penghapusan dengan SK Walikota.  Penghapusan dengan pemusnahan karena tidak memiliki nilai ekonomistidak dapat dimanfaatkan atau alasan lain;  Pemusnahan oleh Pengguna dengan SK Pengelola == persetujuan Walikota;  Pemusnahan == BA Pemusnahan == Lapor kepada Walikota. PEMINDAHTANGANAN Pengalihan kepemilikan barang milik daerah sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal pemerintah daerah BENTUK PEMINDAHTANGANAN 1. Penjualan; 2. Tukar-menukar; 3. Hibah; 4. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah. PELAKSANAAN PEMINDAHTANGANAN  Pemindahtanganan tanah atau bangunan dan selain tanah atau bangunan Rp.5 M ditetapkan SK Walikota == persetujuan DPRD;  Pemindahtangan tanah dan bangunan yang tidak memerlukan persetujuan DPRD : o Sudah tidak sesuai dengan tata ruang o Harus dihapuskan karena dana untuk pembangunan pengganti sudah ada; o Untuk pegawai negeri; o Untuk kepentingan umum.  Pemindahtanganan selain tanah dan bangunan ≤ Rp.5 M dilakukan oleh Pengelola = persetujuan Walikota  PENJUALAN 33 1. PELAKSANAAN PENJUALAN  Optimalisasi BMD yang berlebih;  Menguntungkan daerah;  Pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan;  Penjualan dilakukan lelang kecuali : o Kendaraan perorangan dinas pejabat; o Rumah dinas golongan III; o BMD yang ditetapkan oleh Pengelola. 2. PENJUALAN BARANG  Penjualan kendaraan perorangan dinas KDHWakil;  Penjualan Rumah Dinas Gol. III. 3. PELEPASAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN Pelepasan dengan ganti rugi = pertimbangan menguntungkan daerah = dilakukan pelaksanaan lelang 34 PROSES PEMINDAHTANGANAN TANAH DAN BANGUNAN Unit SKPD KDHPengelola Pembentukan Panitia Penghapusan dgn SK KDH KDH Permohonan Persetujuan dilampiri B.A Persetujua n DPRD  Lelang Umum  Disumbangkan dihibahkan Setor Kas Daerah SK KDH tentang Pengahapusn BA Serah Terima Teliti dengan baik dari segi kepemilikan, administrasi, penggunaan, pembiayaan, pemeliharaan, dll. BA Hasil Penelitian Dengan lampiran : data kerusakan, laporan hilang kepolisian, surat keterangan sebab kematian, hasil pengujian dari instansi teknis, dll 35 PROSES PENGHAPUSAN PEMINDAHTANGANAN BMD SELAIN TANAH DAN BANGUNAN Unit SKPD KDHPengelola Pembentukan Panitia Penghapusan dgn SK KDH Pengelola Permohonan Persetujuan Kepala Daerah Persetujua n KDH SK Kepala Daerah tentang penghapusan  Lelang Umum  Lelang terbatas, SK KDH tentang Panitia lelang terbatas  Disumbangkan dihibahkan  Dimusnahkan Setor Kas Daera h BA Serah Terima Teliti dengan baik dari segi kepemilikan, administrasi, penggunaan, pembiayaan, pemeliharaan, dll. BA Hasil Penelitian Dengan lampiran : data kerusakan, laporan hilang kepolisian, surat keterangan sebab kematian, hasil pengujian dari instansi teknis, dll 36 PELAKSANAAN PENGHAPUSAN Barang yang mempunyai nilai ekonomis  Penjualan Pelelangan  Lelang Umum Langsung Kln  Lelang Terbatas SK KDH Panitia lelang terbatas  Disumbangkandihibahkan SK KDH  Guna Susun Dicata dalam daftar Inventaris Barang yang tidak mempunyai nilai ekonomis Dimusnahkan BA Pemusnahan Disumbangkan hibah Untuk kepentingan sosial, agama, kemanusiaan dan penyelenggaraan permerintahan negara daerah Syarat :  Bukan Rahasia Negara Daerah  Bukan barang vital bagi daerah  Bukan barang yang menguasai hajat hidup orang banyak  Tidak bermanfaat tidak dibutuhkan lagi oleh Pemda  Tidak mengganggu kelancaran tugas yang umum pemerintah 37 PROSES PELEPASAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN GANTI RUGI KDH membentuk panitia penaksir Persetuju an DPRD Lelang Tender Laporan MDN  HPU  NJOP Kalau Peminat hanya 1 PL BA Setor Kas Daerah SK KDH tentang penghapusan BA Penyerahan Surat Pernyataan Kesediaan Pihak Ketiga untuk membayar Catatan : Penilaian dapat dilakukan oleh konsultan penilai 38 PROSES PELEPASAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN TUKAR-MENUKAR RUISLAG KDH membentuk panitia penaksir Persetujuan DPRD Surat Perjanjian Tukar-menukar Laporan MDN Menaksir Tanah dan atau Bangunan Pemda  HPU  NJOP Menaksir Tanah dan atau Bangunan Pengganti  HPU  NJOP BA BA Catatan : HPU NJOP harus menguntungkan Pemda SK KDH tentang penghapusan dengan tukar menukar BA Serah Terima Setelah Bangunan pengganti selesai 39 Kendaraan Perorangan Dinas 5 tahunlebih Disediakan Dipergunakan untuk Pejabat Negara Diperuntukan bagi Pemangku Jabatan KDH dan Wakil KDH Standar Maksimal Jumlah dan Kapasitas CC serta Jenis Kendaraan Dinas OperasionalDinas Jabatan 5 tahunlebih Standar Maksimal Jumlah dan Kapasitas CC serta Jenis Disediakan Dipergunakan untuk Kegiatan Operasional Diperuntukan bagi Pimpinan DPRD Dapat Diperuntukan bagi Pejabat Eselon I,II,III,IV Kendaraan Dinas Operasional Khusus Lapangan 10 tahun lebih Disediakan Dipergunakan untuk Pelayanan Operasional Khusus Lapangan dan Pelayanan Umum Untuk Menunjang Tugas Khusus Lapangan Standar Sesuai Kebutuhan Kemampuan Keuangan Daerah 40 Pasal 2 Kepres No. 5 Tahun 1983 Tentang Penghapusan Penyediaan Kendaraan Perorangan Dinas 1 Pemerintah tidak lagi menyediakan kendaraan perorangan dinas bagi Pejabat Pemerintah dan tidak menyediakan anggaran untuk pemeliharaan kendaraan tersebut. 2 Penyediaan kendaraan perorangan dinas oleh Pemerintah hanya untuk Pejabat Negara : PresidenWapres, Pimpinan Lembaga TertinggiTinggi Negara, Menteri, Jaksa Agung, Gubernur Bi, GubernurWagub, BupatiKdh Dan Duta Besar PENJUALAN KENDARAAN DINAS  Tidak mengganggu kelancaran tugas  Sudah ada kendaraan pengganti Kendaraan Dinas Operasional KENDARAAN DINAS YANG DAPAT DIJUAL Kendaraan Perorangan Dinas Melalui Penjualan Melalui Penghapusan Walikota dan Wakil Jenis Sedan, Jeep dan Station Wagon  Jenis Sedan, Jeep dan Station Wagon  Kendaraan Roda Dua Mini Bus Pick Up, kecuali Kendaraan Lapangan seperti :  Mobil Pengangkut Jenazah  Mobil Pemadam  Bus, truk, dan  Alat Besar  Pesawat 41 Surat Menteri Keuangan No. S-657Mk.0111986 Alinea Kedua : Kendaraan perorangan dinas yang ada sekarang adalah yang disediakan bagi Pejabat Negara Kepres 51983 Pasal 2 Ayat 2. Bagi jenis ini mempergunakan Pp No. 46 Tahun 1971 Alinea Ketiga : Untuk kendaraan operasional pelaksanaan penjualannya dilaksanakan secara lelang KENDARAAN PERORANGAN DINAS N O Jabatan Jumlh Jenis Kendrn KapasitasIs i Silnder maks 1 Gubernu r 1 Unit Sedan Jeep 3.000 cc 4.200 cc 2 Wakil Gubernu r 1 Unit Sedan Jeep 2.500 cc 3.200 cc 3 Bupati Wako 1 Unit Sedan Jeep 2.500 cc 3.200 cc 4 Wabup Wawako 1 Unit Sedan Jeep 2.000 cc 2.500 cc Surat Menkeu. No.SE-187MK.22003 memperingatkan kembali hal tsb diatas 42 KENDARAAN DINAS OPERASIONAL Permendagri No. 11 Tahun 2007 Jabatan Juml Jenis Kendaraan Kapsts Isi Slndr maks Ketua DPRD Prop. 1 unit Sedan atau Jeep 2.700 cc Wa.Ketua DPRD Prop. 1 unit Sedan atau Minibus 2.500 cc Ketua DPRD KabKota 1 unit Sedan atau Minibus 2.500 cc Wa.Ketua DPRD KabKota 1 unit Sedan atau Minibus 2.200 cc Pejabat Eselon I 1 unit Sedan atau Jeep 2.700 cc Pejabat Eselon II 1 unit Sedan atau Minibus bensn Minibus solar 2.200 cc 2.500 cc Pejabat Eselon III 1 unit Minibus bnsn Minibus solr 1.600 cc 2.500 cc Pejabat Eselon IV dan Eselon V 1 unit Sepeda Motor 200 cc Kendaraan operasional khususlapangan,seperti ; mobil ambulans, pemadam kebakaran, busmikro bus, truk, patroli dan pengawalan,alat-alar beratbesar, pesawat terbang, dan kendaraan di atas air, disediakan sesuai kebutuhan. PENJUALAN KENDARAAN PERORANGAN DINAS SEWA BELI PP NO. 46 TAHUN 1971, KEPRES NO. 5 TAHUN 1983 WALIKOTA WAKIL HARGA JUAL : UMUR KENDARAAN 5-7 TAHUN 40 UMUR KENDARAAN 8 TAHUN KE ATAS 20 43  Masa kerja 10 tahun  Tenggang waktu 10 tahun  DPRD 5 tahun KENDARAAN DINAS OPERASIONAL HAPUS DARI DAFTAR INVENTARIS PENJUALANNYA DILAKUKAN DENGAN CARA PELELANGAN LELANG UMUMTERBATAS SEKDA, KARO, KA. UNIT, KABAG, DSB NILAI JUAL TERGANTUNG UMUR DAN FISIK KENDARAAN 44 PROSES PENJUALAN KENDARAAN PERORANGAN DINAS Permohonan Ybs WlktWakil KDH Pengelola SK KDH Panitia Penjualan Kendaraan KDH Permohonan Persetujuan dilampiri : Permohonan Pejabat Ybs, BA, Daftar Kendaraan yang akan dijual Teliti admnkepemilikan, keadaan fisik, kemungkinan ganggu kelancaran tugas dinas, efisiensi penggunaan, dihubungkan dengan biaya ekploitasi, NJKB, persyaratan, pemohon, umur kendaraan, dll SK KDH ttg Penjualan Surat Perjanjian Sewa Beli SK Penghapusan BA LUNAS 45 PROSES PENGHAPUSAN KENDARAAN DINAS OPERASIONAL Usul dari SKPD SK KDH Pengelola Penghapusan Persetujuan Kepala Daerah SK Penghapusan Teliti administrasikepemilikan, keadaan fisik, kemungkinan ganggu kelancaran tugasdinas, efisiensi penggunaan, dihubungkan dengan biaya ekploitasi, NJKB, persyaratan, pemohon, umur kendaraan, dll  Lelang umum  Lelang terbatas  Hibah  Musnahkan SK KDH Panitia Lelang Terbatas 46 RUMAH DAERAH

1. RUMAH DAERAH GOLONGAN I