Industri Jasa Konstruksi TINJAUAN PUSTAKA
arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain.
1. Karakteristik Bisnis Jasa Konstruksi
Karakteristik jasa konstruksi adalah sangat spsesifik sekali karena sifatnya sangat berbeda dengan jasa industri-industri yang lain. Sifat spesifik tersebut ditandai
oleh faktor-faktor: a.
Merupakan suatu bisnis dengan resiko yang sangat tinggi dan penuh dengan ketidakpastian dengan laba yang rendah
b. Pasar sangat dikuasai oleh pembeli karena kepentingan pembeli sangat
dilindungi dengan adanya: konsultan pengawas, bank garansi, asuransi, prosedur kompetisi dan adanya sangsi-sangsi penalti terhadap kontraktor.
Dilain pihak kepentingan kontraktor hamper tidak dilindungi sama sekali. c.
Harga jual atau nilai kontrak bersifat sangat konservatif atau terlindungi dari kerusakan sedangkan biaya produksi mempunyai sifat yang sangat fluktuatif
atau biaya produksi tidak memiliki ketetapan harga. d.
Standar mutu dan jadwal waktu pelaksanaan ditetapkan oleh pembeli. e.
Proses konstruksi yang selalu berubah akibat dari lokasi dan hasil karya perencanaan yang selalu berbeda karakteristiknya.
f. Reputasi dari kontraktor sangat mempengaruhi pengambilan keputusan dari
pembeli. 2.
Stakeholder Industri Jasa Konstruksi Indonesia Seiring perkembangan jasa industri jasa konstruksi Indonesia, maka stakeholder
atau pihak yang berkepentingan dalam industry terus bertambah. Berkaittan
dengan industry jasa konstruksi tersebut, saat ini terdapat beberapa stakeholder yang memiliki kepentingan dengan sebuah industri tersebut. Beberapa stakeholder
yang dapat diidentifikasi secara langsung adalah: a.
Kementerian Pekerjaan Umum, yang merupakan regulator utama di sektor industri jasa konstruksi. Berbagai regulasi sektor industri jasa konstruksi di
Indonesia dating dari kementerian ini. b.
Para pelaku usaha jasa konstruksi. Semua pelaku usaha yang jumlahnya berada diatas 100.000 sebagaimana terlihat dalam daftar di atas. Secara
spesifik mereka terdiri dari perusahaan kontraktor jasa konstruksi dan perusahaan konsultan jasa konstruksi.
c. Konsumen dari jasa konstruksi secara langsung.
d. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Dalam hal ini mewakili konsumen
jasa konstruksi, seperti konsumen jalan tol. e.
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, yang saat ini memiliki kewenangan oleh Menteri untuk melakukan sertifikasi kompetensi dan badan
usaha. 3.
Lembaga Pengembangan Jasa konstruksi
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi LPJK kini secara de facto oleh sebagian besar stakeholder industri jasa konstruksi dianggap sebagai lembaga jasa
konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
Anggaran Dasar LPJK, Pasal 4 diketahui bahwa LPJK didirikan berdasarkan UU No 18 Tahun 1999 yang dideklarasikan pembentukannya di Jakarta tanggal 19
Agustus 1999, dengan Pemerintah sebagai inisiator dan fasilitator. Anggaran rumah tangga bahkan diperjelas bahwa deklarasi pembentukan
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi LPJK, ditandatangani oleh Asosiasi Perusahaan AKAINDO, AKI, AKLI, APBI, APPAKSI, GAPENRI, GAPENSI,
INKINDO, Asosiasi Profesi HAEI, HAKI, HAMKI, HATHI, HATTI, HPJI, HDII, IAFBI, IAI, IALI, IAMPI, IAP, IASMI, KNIBB, PATI, PII, wakil
Pemerintah, wakil pakar, wakil perguruan tinggi dan diketahui oleh Menteri Pekerjaan Umum
30
. 4.
Terowongan Terowonganadalahsebuahtembusan
di bawahpermukaantanahataugunung.Terowonganumumnyatertutup
di seluruhsisikecuali
di keduaujungnya
yang terbukapadalingkunganluar.Beberapaahlitekniksipilmendefinisikanterowonganseb
agaisebuahtembusan di bawahpermukaan yang memilikipanjang minimal 0.1 mil, dan yang lebihpendekdariitulebihpantasdisebut underpass.
31
Terowonganbiasadigunakanuntuklalulintaskendaraan umumnyamobilataukeretaapi maupunparapejalan kaki ataupengendarasepeda.
Selainitu, ada
pula terowongan
yang berfungsimengalirkan
air untukmengurangibanjiratauuntukdikonsumsi,
terowonganuntuksaluranpembuangan, pembangkitlistrik, danterowongan yang
30
Materi Perkuliahan Hukum Jasa Konstruksi, Position Paper KPPU Terhadap perkembangan Industri Jasa Konstruksi, hlm.22.
31
http:id.wikipedia.orgwikiTerowongan diakses pada tanggal 3 April 20:30
menyalurkankabeltelekomunikasi. Di
Inggris, terowonganbawahtanahuntukpejalan
kaki atautransportasiumumnyadisebut
subway. Istilahinidigunakanpadamasalalu,
dansaatinilebihpopulerdisebut Underground Rapid Transit System.Menurut Paulus P Raharjo 2004
bahwaterowongantransportasibawahkotamerupakangruptersendiridiantaraterowon ganlalulintas, dapatberupaterowongankeretaapimaupunterowonganjalanraya.
32
5. Pemerintah
Istilah pemerintah digunakan sebagai sinonim untuk Negara, atau sebaliknya. Dalam konteks kajian kontrak pemerintah pengertian pemerintah harus dipahami
dalam arti organisasi pemerintahan atau kumpulan dari kesatuan kesatuan pemerintahan dan bukan dalam pengertian fungsi pemerintahan atau kegiatan
memerintah.
33
Sedangkan didalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa tidak terdapat pengertian pemerintah namun
secara implisit dapat dilihat dalam pengertian pengadaan barang atau jasa, pemerintah yaitu kegiatan untuk memperoleh barang atau jasa oleh lembaga atau
satuan kerja yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang atau jasa.
34
32
http:www.scribd.comdoc157554134Pengertian-Terowongan diakses pada tanggal 3 April 20:45
33
Sogar Simamora, Hukum Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah di Indonesia, Surabaya: Kantor
Hukum “Wins and Partners”, hlm.51
34
Ibid., hlm.54
Kerangka Pikir Guna memperjelas dari pembahasan ini, maka penulis membuat kerangka pikir
sebagai berikut:
Keterangan: Guna mempermudah menjelaskan permasalahan dari pembahasan yang akan
disampaikan mengenai perjanjian jasa konstruksi, maka diuraikan secara singkat sebagai berikut:
Dinas Pekerjaan Umum Kota Palembang selaku pihak yang diberi kuasa untuk mengelola pemungutan retribusi dan kekayaan daerah sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010.
Sebuah proyek bisa didapatkan oleh Perseroan Terbatas dapat melalui sebuah Proses
Penyelesaian Jasa
Konstruksi Jika
Terjadi Wanprestasi Antara Para Pihak
Dalam Perjanjian Jasa Konstruksi Pengerjaan Pembangunan Jalan
Terowongan PT Waskita Karya Persero
Tbk dan PT Ricky Kencana Sukses Mandiri
Pemerintah
PERJANJIAN JASA KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN JALAN TEROWONGAN
Prosedur pelaksanaan perjanjian jasa konstruksi pembangunan jalan
terowongan antara Pemerintah dan PT Waskita Karya dengan
PT Ricky Kencana Sukses Mandiri
pelelangan yaitu pelelangan yang dilalukan secara terbuka, ada juga pelelangan terbatas yang untuk pekerjaan tertentu yang diyakini jumlah penyedia jasanya
terbatas dan dinyatakan telah lulus prakualifikasi, yang diumumkan secara luas melalui media elektronik danatau media cetak.
Sebuah proyek juga bisa didapatkan secara pemilihan langsung dan penunjukan
langsung. Pengadaan jasa konstruksi tanpa melalui sebuah pelelangan dengan cara melakukan negosiasi, baik dari segi teknis maupun harga, sehingga diperoleh
harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.