Metode pengembangan sistem Metode pendekatan dan pengembangan sistem

13

3.2.3.2. Metode pengembangan sistem

Dalam perancangan Sistem Informasi Pengiriman Barang Berbasis Website ini, penulis menggunakan metode prototyping yang merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan User dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja prototipe dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis. Prototyping disebut juga desain aplikasi cepat rapid application designRAD karena menyederhanakan dan mempercepat desain sistem. Tahapan Metodologi Prototipe : 1. Pengumpulan Kebutuhan dan perbaikan Menetapkan segala kebutuhan untuk pembangunan perangkat lunak 2. Desain cepat Tahap penerjemahan dari keperluan atau data yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user. 3. Bentuk Prototipe Menerjemahkan data yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman 4. Evaluasi Pelanggan Terhadap Prototipe Program yang sudah jadi diuji oleh pelanggan, dan bila ada kekurangan pada program bisa ditambahkan. 5. Perbaikan Prototype Perbaikan program yang sudah jadi, sesuai dengan kebutuhan konsumen. Kemudian dibuat program kembali dan di evaluasi oleh konsumen sampai semua kebutuhan user terpenuhi. 6. Produk Rekayasa Program yang sudah jadi dan seluruh kebutuhan user sudah terpenuhi. Keunggulan prototyping adalah : 1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan. 2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan. 3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem. 4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem. 5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkan. Sedangkan kelemahan prototyping adalah : 1. Pelanggan tidak melihat bahwa perangkat lunak belum mencerminkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan belum memikirkan peneliharaan dalam jangka waktu yang lama. 2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana. 3. Hubungan pelanggan dengan komputer mungkin tidak menggambarkan teknik perancangan yang baik.

3.2.3.1. Alat bantu analisis dan perancangan