3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputerpeer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan
tidak akan mengalami gangguan. Kelemahan :
1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi
yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputerpeer disamping harus mengelola pemakaian
fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri. 3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan
mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki. 4. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan,
maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.
2.4 Keamanan Data Hak Akses
Hak akses adalah hak yang diberikan kepada user untuk mengakses sistem. Mungkin hak akses adalah hal yang paling mendasar dalam bidang
sekuriti. Dalam strategi sekuriti, setiap objek dalam sistem user, administrator, software, sistem itu sendiri, dlsb harus diberikan hak akses
yang berguna untuk menunjang fungsi kerja dari objek tersebut. Dengan kata lain, objek hanya memperoleh hak akses minimum. Dengan
demikian, aksi objek terhadap sistem dapat dibatasi sehingga objek tidak akan melakukan hal-hal yang membahayakan sekuriti jaringan komputer.
51
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan- kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diterapkan. Sehingga dapat diusulkan perbaikan.
3.1.1 Analisis Masalah
Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan
yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh Karena itu langkah pertama yang harus
dilakukan pada tahap ini adalah mengidentifikasikan terlebih dahulu masalah- masalah yang terjadi identify.
Dalam pelaksanaannya menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Subang terdapat beberapa masalah yang yang timbul diantaranya :
1. Belum tersedianya sistem informasi yang menyediakan data rencana tata ruang dan wilayah secara jelas dan terperinci dalam bentuk visualisasi
geografis dalam peta. 2. Data yang ada masih dalam bentuk dokumen yang belum terintegrasi
dengan database meliputi data penataan ruang yaitu data desa, kecamatan, jalan, hutan, kehutanan, perkebunan, permukiman, pola ruang, dan tanah
kosong. 3. Peta yang ada saat ini masih dalam bentuk print-out yang hanya sebatas
tampilan gambar dan legendanya saja tanpa menyertakan detail informasi yang menunjukan atribut dari setiap objek yang ada di peta.
4. Proses pengelolaan informasinya seperti proses pengarsipan dokumen peta, pengelolaan data spasial dan non-spasial dan proses pembuatan