07 01 12748 – Bab VI. Konsep Perencanaa dan Perancangan Hal. 114
VI.2.2. Konsep Penekanan Studi VI.2.2.1 Konsep Jaringan Air Bersih
Sumber air bersih pada Rusunawa diperoleh dari sumur galian. Air yang berasal dari sumur dalam harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi
standar air minum sebelum didistribusikan Sistem pendistribusian air yang dipakai pada Rusunawa di
Yogyakarta adalah sistem down feed. Air dari sumur dalam dipompa dan ditampung dalam tangki air terlebih dahulu lalu kemudian disalurkan ke setiap
unit bangunan dengan menggunakan sistem down feed. Berikut ini merupakan mekanisme pendistribusian air bersih pada Rusunawa.
Gambar VI.2. Skema Sistem Pendistribusian Air Bersih Sumber : Analisis Penulis
VI.2.2.2. Konsep Peralatan Pengolahan Air Limbah
Pada bangunan Rusunawa di Yogyakarta digunakan sistem pengolahan air limbah SPT-Sewage Treatment Plant. Sistem pengolahan
limbah terdiri dari dua proses utama, yaitu proses mekanik berupa penyaringan, pemisahan dan pengendapan serta proses biologikimia berupa
proses netralisasi cairan dengan asam atau memasukkan bahan kimia untuk oksidasi. Untuk dimensi SPT sebesar 116,4 m
3
5.290, 9218 m
2
x 0,022 sedangkan septic tank pada Rusunawa di Yogyakarta sebesar 2,2 x 5,4 x 2 m
3
untuk 300 orang.
07 01 12748 – Bab VI. Konsep Perencanaa dan Perancangan Hal. 115
Gambar VI.3. Skema Tipikal Sistem Pengolahan Limbah Sumber : Jimmy S. Juwana. 2005. Panduan Sistem Bangunan Tinggi, p.189. Penerbit
Erlangga : Jakarta.
VI.2.2.3. Konsep Pembuangan Sampah
Perkiraan jumlah sampah untuk keperluan penampungan dan pembakaran sampah sebesar 1kgoranghari. Rencana penghuni pada
rusunawa adalah sebanyak 240 orang yang berasal dari 60 KK dengan rincian 1 KK terdiri dari 4 orang. Sehingga volume sampah yang dihasilkan 240
orang x 1 kg adalah 240 kghari. Berikut adalah rencana shaft sampah yang akan diterapkan pada
bangunan Rusunawa di Yogyakarta.
Gambar VI.4. Saluran Pembuangan Sampah Sumber : Jimmy S. Juwana. 2005. Panduan Sistem Bangunan Tinggi,
p.190. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Corong pembuangan sampah dibuat serong ke bawah agar sampah yang dibuang dari lantai atas tidak masuk ke lantai dibawahnya. Sampah akan
07 01 12748 – Bab VI. Konsep Perencanaa dan Perancangan Hal. 116
mengisi bak dan terdesak oleh sampah yang dibuang belakangan. Setelah penuh, sampah akan dipadatkan dan selanjutnya bak penampungan yang
sudah penuh akan dibuang keluar bangunan dengan kendaraan.
VI.2.2.4. Konsep Penghawaan Ruang
Untuk mencapai hasil penghawaan alami yang diinginkan dan maksimal, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah
menempatkan lebih dari satu bukaan pada dua sisi yang berbeda, dan letak dari bukaan itu berseberangan sehingga dapat menciptakan ventilasi silang
yang sempurna. Dan membuat lubang pada bagian dinding dengan menggunakan kisi-kisi atau krepyak pada jendela sehingga udara tetap
mengalir meskipun jendela dalam keadaan tertutup. Jika dirasa masi kurang maka dapat memakai ventilasi aktif dengan menambahkan exhauster exhaust
fan pada bagian dinding atau blower pada bagian atap.
Gambar VI.5. Ventilasi Silang Yang Akan Diterapkan Sumber : Analisis Penulis
VI.2.2.5 Konsep Pencahayaan Ruang