Pelat Satu Arah Pelat Dua Arah

dua arah ditumpu pada keempat sisinya. Penentuan desain pelat menggunakan sistem satu arah atau dua arah ditentukan berdasarkan perbandingan antara panjang dan lebar pelat. Apabila perbandingan panjang dan lebar pelat tidak lebih dari 2, digunakan penulangan dua arah.

2.4.3.1 Pelat Satu Arah

Tebal minimum hmin pelat satu arah ditentukan melalui tabel berikut: Tabel 2.10 Tebal minimum pelat satu arah bila lendutan tidak dihitung Tebal minimum, h Komponen struktur Tertumpu sederhana Satu ujung menerus Kedua ujung menerus Kantilever Komponen struktur tidak menumpu atau tidak dihubungkan dengan partisi atau konstruksi lainnya yang mungkin rusak oleh lendutan yang besar Pelat masif satu arah l 20 l 24 l 28 l 10 Balok atau pelat rusuk satu arah l 16 l 18,5 l 21 l 8 Catatan: - Panjang bentang dalam mm - Nilai yang diberikan harus digunakan langsung untuk komponen struktur dengan beton normal dan tulangan dengan mutu 420 Mpa. - Untuk kondisi lain, nilai di atas harus dimodifikasi sebagai berikut: - Untuk struktur beton ringan dengan berat jenis wc di antara 1440 sampai 1840 kgm 3 , nilai tadi harus dikalikan dengan 1,65 – 0,0003wc tetapi tidak kurang dari 1,09 - Untuk fy selain 420 Mpa, nilainya harus dikalikan dengan 0,4 + fy700 Sumber: Tabel 9.5a SNI 2847:2013

2.4.3.2 Pelat Dua Arah

Pelat dua arah tanpa balok interior yang membentang di antara dua tumpuan, tebal minimum tidak boleh kurang dari nilai berikut SNI 2847:2013 subpasal 9.5.3.2, halaman 72: a. Tanpa panel drop = 125 mm b. Dengan panel drop = 100 mm Tabel 2.11 Tebal minimum pelat tanpa balok interior Nilai fy Tanpa penebalan Dengan penebalan Panel eksterior Panel interior Panel eksterior Panel interior Tanpa balok pinggir Dengan balok pinggir Tanpa balok pinggir Dengan balok pinggir 280 l n 33 l n 36 l n 36 l n 36 l n 40 l n 40 420 l n 30 l n 33 l n 33 l n 33 l n 36 l n 36 520 l n 28 l n 31 l n 31 l n 31 l n 34 l n 34 Beberapa catatan: - Untuk konstruksi dua arah, l n adalah panjang bentang bersih dalam arah panjang, diukur dari muka ke muka tumpuan pada pelat tanpa balok dan muka ke muka balok atu tumpuan lainnya pada kasus yang lain - Untuk fy antara nilai yang diberkan dalam tabel, tebal minimum harus ditentukan dengan interpolasi linier - Pelat dengan balok di antara kolom-kolomnya di sepanjang tepi eksterior. Nilai α f untuk balok tepi tidak boleh kurang dari 0,8 Sumber: Tabel 9.5c SNI 2847:2013 Untuk pelat dua arah dengan balok yang membentang di atara dua tumpuan pada semua sisinya, tebal minimum h min harus memenuhi ketentuan pada subpasal 9.5.3.3 SNI 2847:2013, antara lain: a. Untuk α fm yang sama atau lebih kecil dari 0,2 mengikuti ketentuan pelat dua arah tanpa balok interior b. untuk α fm lebih besar dari 0,2 tetapi tidak lebih dari 2,0, nilai h adalah 2 , 5 36 1400 8 ,           fm y n f l h   2-46 dan tidak boleh kurang dari 125 mm c. untuk α fm lebih besar dari 2,0, ketebalan pelat minimum tidak boleh kurang dari:  9 36 1400 8 ,         y n f l h 2-47 dan tidak boleh kurang dari 90 mm. Keterangan: l n = panjang bentang bersih dalam arah panjang diukur muka ke muka balok β = rasio bentang bersih dalam arah panjang terhadap pendek pelat α f = rasio kekakuan lentur penampang balok E cb I b terhadap kekakuan lentur pelat E cs I s yang dibatasi secara lateral oleh garis-garis sumbu tengah dari pelat-pelat yang bersebelahan pada tiap sisi balok α fm = nilai rata- rata α f untuk semua balok pada tepi-tepi dari suatu pelat d. Pada tepi yang tidak menerus, balok tepi harus mempunyai rasio kekakuan α f tidak kurang dari 0,8 atau sebagai alternatif ketebalan minimum dinaikkan kurang lebih 10 persen pada panel dengan tepi yang tidak menerus.

2.4.4 Tangga