Kesimpulan Saran Kriptografi Seminar

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Aplikasi yang dirancang dalam penelitian ini telah mampu melakukan proses pengamanan file teks dengan menggunakan algoritma RC4A. 2. Aplikasi yang dirancang mampu mengembalikan file teks hasil enkripsi menjadi file teks semula sebelum dienkripsi. 3. Aplikasi yang dirancang dalam penelitian ini telah mampu melakukan proses verifikasi keutuhan file dengan menggunakan algoritma MD5. 4. Algoritma MD5 dapat digunakan untuk memverifikasi keutuhan dari suatu file dengan cara menghitung nilai MD5 dari file tersebut dan membandingkannya dengan nilai MD5 yang diperoleh dari si pengirim.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan untuk pengembangan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk pengembangan sistem selanjutnya dapat menggunakan algoritma hash lain seperti SHA-1, SHA-256, dan lain sebagainya. 2. Sistem ini bekerja pada data teks, sehingga diharapkan penelitian selanjutnya dapat diimplementasikan pada data gambar, suara, atau video. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Kriptografi

Kriptografi adalah ilmu mengenai teknik enkripsi dimana data diacak menggunakan suatu kunci enkripsi menjadi sesuatu yang sulit dibaca oleh seseorang yang tidak memiliki kunci dekripsi Kromodimoeljo, 2010. Kriptografi adalah ilmu tentang metode-metode untuk mengirimkan pesan secara rahasia disebut enkripsi atau bentuk samaran sehingga hanya penerima yang dimaksud yang dapat memecahkan dan membaca pesan dekripsi. Kriptografi secara etimologi terdiri dari kata kryptos berasal dari bahasa Yunani yang berarti tersembunyi dan graphein yang berarti tulisan. Pesan asli disebut plaintext dan pesan yang disamarkan disebut ciphertext Mollin, 2007. Secara garis besar, proses enkripsi adalah proses pengacakan naskah asli plaintext menjadi naskah acak ciphertext yang sulit untuk dibaca oleh seseorang yang tidak mempunyai kunci dekripsi. Yang dimaksud dengan sulit untuk dibaca disini adalah probabilitas mendapat kembali naskah asli oleh seseorang yang tidak mempunyai kunci dekripsi dalam waktu yang tidak terlalu lama adalah sangat kecil Kromodimoeljo, 2010. Dekripsi merupakan kebalikan dari enkripsi. Pesan yang telah dienkripsi dikembalikan ke bentuk asalnya teks asli, disebut dengan dekripsi pesan Ariyus, 2008. Algoritma kriptografi dibagi menjadi dua bagian berdasarkan kunci yang dipakainya: 1. Algoritma simetris menggunakan satu kunci untuk enkripsi dan dekripsinya. 2. Algoritma asimetris menggunakan kunci yang berbeda untuk enkripsi dan dekripsi. Universitas Sumatera Utara

2.2 Algoritma Kriptografi Kunci Simetris