58
V.2.2 Analisis Tegangan
Berdasarkan simulasi, tegangan yang terbentuk pada setiap perubahan kutub mengalami perubahan yang kecil. Tegangan yang dihasilkan diambil dari data
kotak dialog pengukuran nilai rata-rata output tegangan pada setiap simulasi. Berdasarkan simulasi, nilai tegangan yang dihasilkan untuk tegangan 1 phasa
ialah berada pada kisaran 285 - 286,55 Volt. Untuk tegangan tiga phasa cukup dengan mengalikan dengan
√3 karena tegangan tiga phasa yang terbentuk ialah tegangan 3 phasa seimbang. Apabila dibandingkan dengan tegangan referensi atau
tegangan grid, maka error tegangan yang timbul ialah: =
− 100
= 4, =
285,89 − 220 220
100 = 29,95
= 6, =
285,68 − 220 220
100 = 29,85
= 8, =
284,72 − 220 220
100 = 29,45
= 12, =
287,45 − 220 220
100 = 30,65
= 2, =
287,45 − 220 220
100 = 30,65 Dari hasil error, dapat dilihat bahwa pada setiap perubahan kutub perubahan error
tegangan hanya sedikit saja berkisar 1 - 1,5. Hal ini menunjukkan bahwa STATCOM berusaha mempertahankan tegangan keluaran generator pada besaran
yang tetap dengan referensinya adalah tegangan grid. Error tegangan yang timbul diakibatkan oleh harmonisa tegangan yang
mengakibatkan penghitungan nilai rataan tidak akurat. Berikut ini gambar harmonisa yang terbentuk apabila diamati melalui osiloskop dari PSIM:
Universitas Sumatera Utara
59
Universitas Sumatera Utara
60
dikatakan bahwa kecepatan putar 12 ms untuk generator jumlah kutub n = 2, belum mampu mensupai daya.
Dari grafik daya aktif dan reaktif, dapat kita lihat bahwa pada jumlah kutub 4, 6, 8, 12, 2 pada rentang waktu 0 sekon sampai 0,2 sekon dan 0,2 sekon sampai
0,4 sekon memiliki fluktuatif yang besar. Ketika sudah diatas 0,4 sekon, daya yang dihasilkan sudah normal, terlihat dari grafik yang mulai merata. Adapun
fluktuatif grafik daya disebabkan oleh pengaturan tegangan dan frekuensi keluaran generator agar berada pada nilai yang tetap yang sesuai dengan tegangan
dan frekuensi grid yakni 220 V untuk tegangan dan 50 Hz untuk frekuensi yang dilakukan oleh STATCOM. STATCOM mengatur daya aktif dan reaktif agar
tegangan dan frekuensi yang dihasilkan tetap konstan sesuai dengan sistem grid.
V.3 Sampel Hasil Simulasi Perubahan Kecepatan Angin