Faktor- faktor yang mempengaruhi

30 melakukan suatu pekerjaan. tentu ini sangat berpengaruh pada produktifivas kerja pegawai yang meliputi efektifnya dan efisiensinya pegawai dalam bekerja. Jika keefektifan bekerja diukur dari sasaran kerja pegawai yang mempunyai standar 60,00 sedangkan untuk mengukur keefesiensian kerja pegawai dilihat dari aspek kerjasama dalam mengoptimalkan waktu dalam bekerja dengan nilai 80,00. Terlihat dari tabel diatas masih ada beberapa orang pegawai masih belum optimal dalam bekerja sehingga tidak adanya peningkatan. Penyebabnya bervariasi mulai dari latar belakang pendidikan dan adanya perbedaan keahlian kerja menciptakan besarnya kesalahpahaman didalam diri pegawai yang berbeda padahal pesan yang diterima tersebut merupakan pesan yang sama. Pera pemimpin dalam meninstruksikan kepada pegawai harus jelas dan benar. Selain sebagai yang mengarahkan pemimpin juga harus dapat memberikan fungsi pengawasan dan evaluasi agar masalah dapat terselesaikan. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk peningkatan produktivitas kerja pegawai perlu memperhatikan komunikasi yang ada dalam suatu organisasi. Bertitik tolak dari pemikiran-pemikiran di atas, maka penulis merasa tertarik dan terdorong untuk meneliti tentang keterkaitan komunikasi interpersonal Kepala Bidang terhadap produktivitas kerja pegawai. Menindak lanjuti keinginan penulis berdasarkan hal tersebut, maka penulis akan membahas penelitian ini dengan judul: “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Kepala Bidang Dikmenti terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat KAJIAN TEORI Konsep Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi Komunikasi juga sebagai tindakan satu arah linier, yaitu proses dimana pesan diibaratkan mengalir dari sumber dengan melalui beberapa komponen menuju kepada komunikan Sendjaja, 1994 hlm.178. Definisi tersebut sesuai dengan pendapat Everett M. Rogers yang mengatakan “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud uuntuk mengubah tingkah laku mer eka” Mulyana, 2002 hlm.62. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu interaksi dimana didalamnya terdapat proses pertukaran informasi, ide, gagasan, konsep dan perasaan dari seseorang kepada orang lain dengan harapan agar orang lain dapat menginterpretasikannya sesuai dengan maksud yang disampaikan. Komunikasi timbul untuk memenuhi kebutuhan kehidupan, menghilangkan keraguan dan untuk bertindak dengan efektif agar dapat mempertahankan dan memperkuat kepentingan setiap orang.

2. Faktor- faktor yang mempengaruhi

komunikasi Menurut Mangkunegara 2004, hlm. 141 ada dua tinjauan faktor yang mempengaruhi komunikasi, yaitu dari pihak sender pengirim dan dari pihak receiver penerima. a. Faktor dari pihak sender pengirim antara lain: 1 Keterampilan pengirim; 2 Sikap pengirim; 3 Pengetahuan pengirim; 4 Media saluran yang digunakan oleh pengirim; b. Faktor dari pihak receiver penerima antara lain: 1 Keterampilan penerima; 2 Sikap penerima; 3 Pengetahuan penerima; 4 Media saluran komunikasi; 5 Komunikasi yang efektif; 6 Kualitas komunikasi. Konsep Komunikasi Interpersonal PengertianKomunikasi Interpersonal Arni Muhammad menyatakan bahwa “komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya komunikasi langsung”. Muhammad, 2005, hal. 153 Komunikasi interpersonal adalah 31 penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera Effendy, 2003, hal. 30. Berdasarkan pemahaman diatas, maka yang dimaksud komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi dalam penelitian ini merupakan proses penyampaian informasi, pikiran dan sikap tertentu yang dilakukan oleh kepala bidang terhadap bawahannya sebagai komunikan maupun komunikator dengan tujuan untuk mencapai tujuan mengenai masalah yang akan dibicarakan yang akhirnya diharapkan terjadi perubahan perilaku sehingga adanya upaya penyesuaian untuk membangun dan memelihara hubungan yang harmonis antara kepala bidang dengan pegawai. Komponen-komponen Komunikasi Interpersonal Menurut Suranto A. W komponen - komponen komunikasi interpersonal Suranto, 2011, hal. 7-9yaitu: a. Sumberkomunikator b. Encoding adalah suatu aktifitas internal pada komunikator dalam menciptakan pesan melalui pemilihan simbol-simbol verbal dan non verbal, yang disusun berdasarkan aturan-aturan tata bahasa, serta disesuaikan dengan karakteristik komunikan. c. Pesan merupakan hasil encoding. d. Saluran merupakan sarana fisik penyampaian pesan dari sumber ke penerima atau yang menghubungkan orang ke orang lain secara umum. e. Penerima komunikan f. Decoding merupakan kegiatan internal dalam diri penerima. g. Respon yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan. h. Gangguan noise atau barier beraneka ragam Proses Komunikasi Interpersonal Ducan, menggambarkan proses komunikasi interpersonal Indrawijaya, 2002, hal. 105 sebagai berikut: Aspek-aspek yang mempengaruhi Komunikasi Interpersonal lima aspek atau sikap positif yang dapat mempengaruhi seseorang dalam merencanakan komunikasi interpersonal. Devito, 1997 Lima aspek atau sikap positif tersebut, meliputi: a Keterbukaan Openness ialah sikap dapat menerima masukan dari orang lain, serta berkenan menyampaikan informasi penting kepada orang lain. b Empati empathy ialah kemampuan seseorang untuk merasakan kalau seandainya menjadi orang lain, dapat memahami sesuatu yang sedang dialami orang lain, dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain. c Sikap mendukung supportiveness artinya masing-masing pihak yang berkomunikasi memiliki komitmen untuk mendukung terselenggaranya interaksi secara terbuka. Oleh karena itu respon yang relevan adalah respon yang bersifat spontan dan lugas, buka respon bertahan dan berkelit. d Sikap positif positiveness ditunjukkan dalam bentuk sikap dan perilaku. Dalam bentuk sikap, maksudnya adalah bahwa pihak-pihak yang terlihat dalam komunikasi interpersonal harus memiliki perasaan dan pikiran positif, bukan prasangka dan curiga. e Kesetaraan equality ialah pengakuan bahwa kedua belah pihak memiliki kepentingan, kedua belah pihak sama- sama bernilai dan berharga, dan saliing memerlukan. 32 Konsep Produktivitas Kerja Pegawai 1. Pengertian Produktivitas Kerja Berikut Paul Mali Sedarmayanti, 2009 mengutarakan produktivitas adalah bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien Sedarmayanti, Tata Kerja dan Produktivitas Kerja, 2011, hal. 9. Arouf Sedarmayanti, 2011 hlm. 198 berpendapat produktivitas adalah rasio antara efektivitas menghasilkan keluaran dan efisiensi penggunaan sumber masukan. Sedarmayanti, 2011, hal. 198 Dengan kata lain dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian produktivitas lebih mengacu pada dua dimensi, yakni efektivitas dan efisiensi. Dimensi pertama berkaitan dengan pencapaian unjuk kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Sedangkan dimensi kedua berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan input yang direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana. Pengertian efisiensi disini lebih berorientasi kepada masukan sedangkan keluaran output kurang menjadi perhatian utama. Sedarmayanti, 2011, hal. 186 mengemukakan bahwa sumber efisiensi kerja yang melekat pada manusia adalah 1. Kesadaran Kesadaran dan arti makna efisiensi akan sangat membantu usaha ke arah efisiensi kerja. Efisiensi kerja erat kaitannya dengan tingkah laku dan sikap hidup seseorang 2. Keahlian Suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang ahli hasilnya akan lebih baik dan lebih cepat daripada apabila suatu pekerjaan dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya. 3. Disiplin Usaha untuk menciptakan adanya disiplin yang baik pada organisasi antara lain dilakukan melalui penyebaran tugas dan wewenang yang jelas, tata cara atau tata kerja prosedur yang sederhana tetapi memadai. Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai. Pengertian efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaran sedangkan masalah penggunaan masukan kurang menjadi perhatian utama. Apabila efesiensi dikaitkan dengan efektivitas maka walapun terjadi peningkatan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat. Sedangkan faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja Steers, 2005 yaitu sebagai berikut: 1. Sasaran kerja Dalam ruang lingkup pekerjaan seyoginya setiap organisasi memiliki suatu acuan kerja atau sasaran kerja yang secara tidak langsung dapat membantu tercapainya tujuan organisasi. 2. Penyelesaian pekerjaan Kategori ini meliputi variabel- variabel yang berkaitan dengan bagaimana hasil kerja dicapai pegawai tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas kerja serta waktu penyelesaian yang tepat pada waktunya. 3. Penggunaan biaya operasional Penggunaan biaya operasional setiap organisasi menggunakan prinsip pemerataan, hal ini bertujuan untuk mengorganisir pengeluaran biaya operasional dalam setiap kegiatan-kegiatan lembaga yang akan dilakukan. Jadi dapat disimpulkan dalam efisiensi kerja dapat dilihat dari kategori penyelesaian pekerjaan yang mana efisiensi itu berhubungan dengan waktu dalam bekerja yang di dalamnya meliputi: 1. Kualitas pekerjaan 2. Kuantitas pekerjaan 3. Waktu pekerjaan 33 Gambar dibawah merupakan rumus untuk mengetahui produktivitas kerja sebagai berikut: Sumber : Sedarmayanti, 2009 hlm. 59 Dari rumus tersebut dapat diketahui bahwa yang dimaksudnya dengan efektivitas merupakan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai. efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaran sedangkan masalah penggunaan masukan kurang menjadi perhatian utama. Apabila efesiensi dikaitkan dengan efektivitas maka walapun terjadi peningkatan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat. Sedangkan efisiensi membandingkan penggunaan masukan input yang direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana. Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya, maka tingkat efisiensi semakin tinggi, tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat, sehingga semakin rendah tingkat efisiensi. 3. Ciri-ciri pegawai yang produktif Diungkapkan A. Dale Timple ciri umum pegawai yang produktif yaitu : a. Cerdas dan dapat belajar dengan cepat b. Kompeten secara professionalteknis selalu memperdalam pengetahuan dalam bidangnya. c. Kreatif dan Inovatif, memperlihatkan kecerdikan dan keanekaragaman. d. Memahami pekerjaan. e. Belajar dengan cerdik menggunakan logika f. Selalu mencari perbaikan, tetapi tahu kapan harus berhenti menyempurnakan. g. Dianggap bernilai oleh pengawasnya h. Memiliki catatan prestasi yang berhasil i. Selalu meningkatkan diri Timple, 1989

4. Faktor-faktor