29
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
Dalam  pelaksanaan  program  PPL  di  SMA  Negeri  2  Bantul,  semua  hal dimulai  dari  persiapan,  pelaksanaan  dan  yang  terakhir  adalah  analisis  hasil.
Penjabaran dari kegiatan tersebut diantaranya adalah:
A. Persiapan
1. Kegiatan Pra PPL
Sebelum membuat perumusan program PPL, mahasiswa PPL melakukan observasi  dan  penyerahan  oleh  pihak  UNY  yang  dilakukan  oleh  Dosen
Pembimbing  Lapangan  DPL,  selanjutnya  mahsiswa  PPL  melakukan pengamatan,  mencatat  dan  menganalisis  hal-hal  yang  perlu  dibenahi,  diperbaiki
dan  ditambahkan  demi  kelancaran  proses  belajar  mengajar  di  sekolah.  Selain berdasarkan  pengamatan  langsung  mahasiswa  PPL  juga  melakukan  koordinasi
dengan pihak sekolah. Praktikan    melakukan  berbagai  persiapan  sebelum    pelaksanaan  PPL
dimulai guna dapat menghasilkan tujuan yang dicapai ketika  PPL sesuai dengan yang  diharapkan.  Persiapan  tersebut  meliputi  kegiatan  yang  telah  diprogramkan
oleh UNY maupun praktikan. Persiapan tersebut antara lain:
a. Pembekalan PPL
Pembekalan  PPL  dilakukan  dengan  tujuan  agar  mahasiswa  memiliki bekal  pengetahuan  dan  ketrampilan  praktis  demi  pelaksanaan  program  dan
tugas-tugasnya di sekolah. Pembekalan  PPL  sangat  bermanfaat  bagi  mahasiswa  karena  dapat
memberikan gambaran tentang pelaksanaan PPL yang akan dilakukan dengan kebijakan-kebijakan  baru  di  bidang  pendidikan  dan  materi  yang  terkait
dengan program PPL di lapangan. Pembekalan PPL dilakukan selama 1 hari yang bersifat umum dengan
tujuan  membekali  mahasiswa  dalam  pelaksanaan  PPL  agar  dalam pelaksanaannya  mahasiswa  dapat  menyelesaikan  program  dengan  baik
sebelum mahasiswa benar-benar terjun ke lapangan. Persiapan ini dilakukan di  kampus,  sebelum  terjun  ke  lokasi  PPL  mahasiswa  diberikan  latihan
mengajar  bersama  dengan  rekan-rekan  mahasiswa  lainnya  pada  mata  kuliah Micro Teaching oleh dosen pembimbing.
30
b. Pengajaran Mikro Micro Teaching
Selama  micro  teaching,  mahasiswa  atau  calon  guru  diarahkan  pada pembentukan  kompetensi  guru  sebagai  agen  pembelajaran  seperti  yang
termuat dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yakni Bab IV pasal 10 dan berdasarkan aturan pemerintah No. 19 Tahun 2005
tentang  Standar  Nasional  Pendidikan  pada  Bab  IV  pasal  3.  Kompetensi tersebut meliputi: 1 kompetensi pedagogik, 2 kompetensi kepribadian, 3
kompetensi profesional, dan 4 kompetensi sosial. Sehingga  sebagai  calon  guru  mahasiswa  diharapkan    mendapatkan
bekal  yang  memadai  agar  dapat  menguasai  kompetensi  yang  diharapkan melalui pengajaran mikro. Salah satu  bentuk  bagi  calon guru adalah melalui
pembentukan  kemampuan  mengajar  teaching  skill  baik  secara  teoritis maupun praktis.
Micro  Teaching  merupakan  bekal  untuk  mahasiswa  agar  dapat mengelola kegiatan belajar mengajar di kelas dengan baik. Pengajaran mikro
merupakan  pelatihan  tahap  awal  dalam  pembentukan  kompetensi  mengajar melalui  kompetensi  dasar  mengajar.  Mahasiswa  dilatih  untuk  mengajar  di
depan  kelas  dengan  materi  yang  disesuaikan  dengan  pokok  bahasan  yang telah  dirancang  oleh  mahasiswa  yaitu  berupa  RPP  dan  Silabus.  Batas  waktu
yang  diberikan  untuk  mengajar  adalah  10-20  menit  dalam  setiap  kali pertemuan  dan  4-5  kali  tampil  didepan  kelas  selama  satu  semester.  Dalam
pelaksanaannya, pengajaran mikro mencakup kegiatan orientasi, observasi di sekolah atau lembaga  yang  akan  dipakai  untuk  PPL, serta praktik mengajar.
Adapun dosen pembimbing mikro praktikan ialah Dr. Slamet Suyanto, M.Ed. dan Dra. Ratnawati, M.Sc.
Dalam  pengajaran  mikro,  mahasiswa  dapat  berlatih  untuk  mengasah kompetensi  dasar  mengajar  secara  terbatas  dan  terpadu  dari  beberapa
kompetensi  dasar  mengajar  dengan  kompetensi,  materi,  peserta  didik, maupun waktu yang dipresentasikan terbatas dimikrokan. Pengajaran mikro
juga  sebagai  sarana  latihan  untuk  tampil  berani  menghadapi    dengan  kelas, ritme  pembicaraan,  dan  mengendalikan  emosi  dan  lain-lain.  Pengajaran
mikro dilaksanakan sampai praktikan menguasai kompetensi secara memadai sebagai  prasyarat  untuk  mengikuti  praktik  pengalaman  lapangan  PPL.
Pengajaran  mikro  ini  bertujuan  untuk  membentuk  dan  meningkatkan  dasar mengajar  terbatas,  membentuk  dan  meningkatkan  kompetensi  dasar
mahasiswa,  membentuk  kompetensi  sosial  dan  membentuk  kompetensi kepribadian.
31
Secara keseluruhan program pembelajaran micro teaching ini meliputi kegiatan  praktik  menyusun  perangkat  pembelajaran  berupa  Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan media pembelajaran, praktik membuka dan  menutup  pembelajaran,  praktik  menjelaskan  materi,  keterampilan
berinteraksi  dengan  siswa,  memotivasi  siswa,  ilustrasi  dan  penggunaan contoh-contoh, praktik penguasaan dan pengelolaan kelas, metode dan media
pembelajaran, serta keterampilan menilai.
c. Observasi