Hakikat Keterampilan Gerak Dasar
12
lain-lain. d
Keterampilan Manipulatif
Keterampilan manipulatif dikembangkan ketika anak tengah menguasai macam-macam objek. Keterampilan manipulatif lebih
banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari organ tubuh juga dapat digunakan. Manipulasi objek jauh lebih unggul dari pada
koordinasi mata-kaki dan tangan-mata, yang mana cukup penting untuk item; berjalan gerak langkah dalam ruang. Bentuk- bentuk
keterampilan manipulatif terdiri atas;
1 Gerakan mendorong melempar, memukul, menendang.
2 Gerakan menerima menangkap objek adalah keterampilan penting
yang dapat diajarkan dengan menggunakan bola yang terbuat dari bantalan karet bola medisin atau macam: bola yang lain.
3 Gerakan memantul-mantulkan bola atau menggiring bola.
Menurut Djoko Pekik Irianto 2002: 81, keterampilan dasar adalah gerakan yang dilakukan pada lingkungan atau sasaran yang
sederhana atau diam, misalnya menendang bola di tempat. Keterampilan gerak merupakan perwujudan dari kualitas koordinasi
dan kontrol tubuh dalam melakukan gerak. Keterampilan gerak diperoleh dari proses belajar yaitu dengan cara memahami gerakan
dan melakukan gerakan berulang-ulang dengan kesadaran pikir terhadap benar tidaknya gerakan yang telah dilakukan.
13
Dalam pembelajaran di sekolah dasar dan menengah penting sekali memperhatikan gerak dasar pada siswa terutama gerak lokomotor,
nonlokomotor, dan gerak manipulatif. Menurut Yanuar Kiram 1992: 11, keterampilan adalah tindakan yang memerlukan aktivitas
gerak yang harus dipelajari supaya mendapat bentuk gerakan yang benar. Seseorang dikatakan terampil apabila dapat beraktivitas sesuai
dengan gerakan yang benar. Teknik adalah cara pemain menguasai gerak tubuhnya dalam
bermain, yang dalam hal ini menyangkut cara berlari, cara melompat, dan cara gerak tipu badan, Remmy Muchtar, 1992: 28. Dari
pengertian tentang keterampilan gerak dasar di atas dapat didefinisikan bahwa keterampilan gerak dasar dalam keterampilan sepakbola adalah
keterampilan untuk melakukan gerakan yang mendasar atau teknik dasar dalam permainan sepakbola dengan baik secara efektif dan
efisien. Adapun faktor yang mempengaruhi keterampilan sepakbola
Mohammad Sajoto dalam Fathan Nurcahyo, 2011: 3-8 antara lain: 1.
Latihan Keberhasilan atau prestasi akan dapat diraih apabila latihan
dilakukan secara rutin, terprogram dan sesuai dengan prinsip- prinsip latihan. Selain kemampuan teknik dasar yang harus dikuasai
secara individu, kondisi fisik bagi pemain sepakbola juga menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian khusus dari para pelatih
14
untuk dibina,dilatih dan dikembangkan dengan baik. Jenis latihan yang sangat penting adalah latihan teknik, taktik, mental dan
kematangan bertanding dalam pencapaian prestasi. 2.
Kondisi fisik Kondisi fisik merupakan satu kesatuan yang utuh dari
komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan, baik dalam pemeliharaan maupun upaya untuk peningkatkannya. Pemain
sepakbola dalam bertahan maupun menyerang kadang-kadang harus menghadapi benturan yang keras keras body contact,
ataupun harus bergerak, berlari dengan kecepatan penuh ataupun kelincahanberkelit dalam menghindari lawan, sampai bergerak
atau berhenti dengan tibatiba untuk menguasai dan memainkan bola menendang, menggiring, menyundul, menangkap, melempar, dll.
Pemain sepakbola diwajibkan memiliki kondisi fisik yang baik karena dituntut dapatbermain atau bertanding selama 2 babak 2x45
menit terkadang jika pertandingan tersebut menggunakan system gugur juga harus menjalani babak tambahan waktu selama 2x15
menit. Kondisi fisik merupakan unsur yang penting dan menjadi
dasar dalam mengernbangkan teknik, taktik, maupun strategi dalam bermain sepakbola. Adapun menurut pendapat Moch. Sajoto,
terdapat 10 komponen kondisi fisik yaitu meliputi: a.
Kekuatan strength, adalah komponen kondis fisikseseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakanotot untuk
15
menerima beban sewaktu bekerja. b.
Daya tahan Endurance Daya tahan endurance dibedakan menjadi 2 yaitu :
1 Daya tahan otot setempat local endurance yaitu
kemampuan seseorang dalam mempergunakan suatu kelompok ototnya untuk berkontraksi secara terusmenerus
dalam waktu relatif cukup lama dengan beban tertentu.
2 Daya tahan umum cardiorespiratory endurance yaitu
kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, pernafasan dan peredaran darahnya secara efektif
dan efisien dalam menjalankan kerja terus menerus.
c. Daya Ledak Otot Muscular Power adalah kemampuan
seseorang untuk
melakukan kekuatan
maksimum denganusaha yang dikerahkannya dalam waktu yang
sesingkatsingkatnya. Dalam hal ini dapat dikemukakan bahwa daya ledak otot atau power = kekuatan atau Force X
kecepatan atau Velocity P = F X T.
d. KecepatanSpeed adalah kemampuan seseorang dalam
melakukan gerakan berkesinambungan, dalam bentuk yang sama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
e. Kelentukan Flexibility adalah keefektifan seseorang dalam
penyesuaian dirinya untuk melakukan segala aktivitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya, terutama otot-otot,
ligamen-ligamen di sekitar persendian.
f. Keseimbangan Balance adalah kemampuan seseorang
mengendalikan organ-organ
syaraf ototnya
selama melakukan gerak yang cepat dengan perubahan letak titiktitik
berat badan yang cepat pula, baik dalam keadaan statis maupun dalam gerak dinamis.
g. Koordinasi Coordination adalah kemampuan seseorang
dalam mengintegrasikan gerakan yang berbeda ke dalam satu pola tunggal secara efektif.
h. Kelincahan Agility adalah kemampuan seseorang dalam
merubah arah, dalam posisi-posisi di arena tertentu. Seseorang yang mampu merubah satu posisi kesuatu posisi
yang berbeda, dengan kecepatan tinggi dan kordinasi gerak yang baik, berarti kelincahannya cukup tinggi.
i. Ketepatan Accuracy adalah kemampuan seseorang dalam
mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. j.
Reaksi Reaction adalah kemampuan seseorang untuk bertindak
secepatnya dalarn
menanggap rangsangan
rangsangan yang datang lewat indera, syaraf atau feeling lainnya.
16
3. Keluarga
Khususnya dukungan dari orangtua, adanya sikap orangtua yang over protective perlindungan yang berlebihanterlalu
mengekang aktivitas
anak terhadap
anaknya ketika
berkreativitas terutama aktivitas olahraga body contact. 4.
Pelatih Metode melatih dan progam latihan yang diberikan oleh
pelatih akan berpengaruh terhadap kondisi fisik yang dimiliki setiap
pemain, dan
hendaknya pelatih
juga harus
memperhitungkan setiap kemampuan pemain yang dia miliki. 5.
Pemain Pemain adalah kunci dari segala rangkaian yang ada dalam
permainan khususnya olahraga sepakbola. Hal ini pemain juga harus dituntut untuk bisa terus termotivasi, semangat dalam
berlatih, menjaga dan meningkatkan fisik serta teknik yang dimilikinya dengan menambah porsi latihan di luar jadwal
latihan dan mengatur gaya hidup serta pola makan yang bergizi.