10 3. Sekurang
– kurangnya memiliki ruangan yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas anak yang terdiri dari ruang dalam dan ruang luar, kamar
mandi danjambanWC yang dapat digunakan untuk kebersihan diri dan BAKBAB dengan air bersih yang cukup
4. Bangunan memenuhi persyaratan aksesibilitas, termasuk bagi anak berkebutuhan khusus.
c. Meubel
Meubel memiliki peranan sebagai prasarana yang mendukung kegiatan bermain dan belajar anak di dalam PAUD. Dijelaskan dalam Pedoman Prasarana
PAUD oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 bahwa meubel adalah salah satu bagian dari prasarana PAUD yang digunakan dalam kegiatan
belajar melalui bermain yang dapat dipindahkan dan disusun, serta disediakan sesuai dengan keerluan serta data digunakan secara langsung dan tidak langsung.
Berikut rincian persyaratan meubel berdasar ketentuan Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan 2013:17-18 :
1. Jenis dan Fungsi Meubel dikelompokkan menjadi dua, yaitu meubel penunjang belajar anak,
dan meubel penunjang kegiatan kelembagaan. Meubel penunjang belajar anak meliputi meja dan kursi anak, rak penyimpanan alat bermain, loker anak,
papan pajang karya anak, rak sepatu, serta gantungan tas. Sedangkan meubel penunjang kegiatan kelembagaan meliputi meja dan kursi guru, meja dan
kursi tamu, almari guru, serta rak penyimpanan data anak.
11 2. Jumlah
Jumlah meubel yang disediakan oleh lembaga PAUD hendaknya disesuaikan dengan jumlah anak yang terdapat dalam lembaga PAUD tersebut.
3. Ukuran dan Bentuk Terdapat dua faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan ukuran dan
bentuk meubel, yaitu faktor antropometri dan faktor ergonomi. Faktor antropometri merupakan penentuan ukuran meubel berdasarkan pertimbangan
dimensi tubuh anak. Sedangkan faktor ergonomi merupakan penentuan ukuran dan bentuk meubel dengan memperhatikan kenyamanan anak dalam
melakukan aktivitas. 4. Spesifikasi
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak nyaman dalam menggunakan meja dan kursi, diantaranya ukuran tinggi kaki kursi anak sama
dengan panjang kaki anak dari telapak kaki sampai lutut. Selain itu, dipastikan terdapat jarak yang cukup antara bagian bawah meja dengan paha
anak, posisi siku – siku sama dengan tinggi daun meja, sandaran untuk
punggung berada di bawah tulang belikat, serta terdapat jarak yang cukup antara sandaran dan bidang dudukan.
5. Desain meubel Dalam menentukan desain meubel, perlu memperhatikan kemudahan dalam
pembuatan dan produksi masal dari meubel tersebut. Selain hal tersebut, desain meubel memberikan kemudahan dalam proses perawatan, meubel
menggunakan pola dasar yang sederhana sehingga dapat digabungkan
12 maupun berdiri sendiri. Desain meubel juga bersifat ringkas dan mudah untuk
disimpan atau disusun, serta fleksibel untuk dipindahkan. 6. Bahan Meubel
Bahan yang digunakan dalam membuat meubel diusahakan menggunakan bahan lokal yang kuat serta mudah didapatkan. Untuk bahan kayu, dapat
dipilih jenis kayu yang kuat serta tidak mudah lapuk, sudut meubel tidak berujung tajam, serta permukaan bersifat tidak kasar. Untuk bahan logam
dipastikan tidak bersifat mudah korosif serta tidak bertekstur kasar dan tajam.
3. Prasarana Layanan PAUD