Desain Multimedia Pembelajaran
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA
PEMBERDAYAAN PENGEMIS JALANAN
UNTUK KETERTIBAN LALU LINTAS
Untuk Memenui Tugas Mata Kuliah Pengembangan Multimedia Pembelajaran Yang dibina oleh Yerry Soepriyanto, ST.MT
Disusun Oleh:
Dedi Mukhlas 209121419493 M. Arif Fadli 209121419495 Rieka Arie A. 209121419497 Nidiya Azmi 209121415735 Wahyu Bekti Utami 209121419499 Gantiq Marista D. 209121415727 Okky Shafida D. 209121415730
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
(2)
DESKRIPSI PROYEK
Deskripsi Proyek: Proyek ini merupakan proyek pengadaan multimedia untuk membantu polisi dalam mengatasi masalah lalu lintas dengan memberdayakan pengemis dan pengamen jalanan, misalnya pengemis dan pengamen jalanan akan membantu kelancaran lalulintas jika ada kemacetan yang disebabkan kecelakaan atau tidak adanya pengatur lalulintas. Dimana multimedia yang akan dibuat berupa poster dan video tata cara pengaturan lalulintas beserta rambu-rambunya.
Daftar Pelaksanaan : Pelaksanaan proyek ini berlangsung hanya 1 minggu, agar waktu yang dibutuhkan lebih efisien. Untuk pelaksanaan di lapangan, butuh sekitar 2-3 hari, sedangkan untuk review dan evaluasi, diperlukan paling lambat 1 minggu untuk mendapatkan data yang valid dari hasil proyek yang dikerjakan.
Data Yang Relevan : Dalam perolehan data proyek ini tim tidak asal mengambil data. Data diperoleh dari beberapa analisa yang telah dilakukan sebelumnya, diantara data yang dijadikan acuan dalam proyek ini adalah:
1. Analisis kebutuhan : - Keadaan psikologis dan sosial para pengemis - Pengadaan multimedia ini bertujuan untuk
membantu kelancaran lalulintas dengan memberdayakan pengemis jalanan
- Dengan adanya pengadaan multimedia ini di sekolah diharapkan mampu membantu polisi dalam melancarkan arus lalulintas
- Multimedia ini nantinya akan berdampak positif.
- Dalam pengadaan multimedia ini harus mengidentifikasi terlebih dahulu kebutuhan pengemis, media yang akan dipilih, pembiayaan, serta pengorganisasian apabila media tersebut sudah tersedia.
(3)
2. Analisis Masalah : - Pengemis membutuhkan nafkah sehari-hari - Polisi membutuhkan media untuk menyampaikan
informasi
- Polisi membutuhkan bantuan dalam melancarkan arus lalu lintas
3. Analisis Teknologi :- Polisi mempunyai keterampilan pengetahuan tentang teknologi informasi terutama dengan tablet PC.
(4)
MENGIDENTIFIKASI ANGGOTA TIM PROYEK Anggota Tim proyek ini terdiri dari:
M. Arief Fadly
Peran : Analisis
Tanggung jawab : Menganalisis setiap masalah selama pembuatan proyek
Kontak :
Dedi Mukhlas
Peran : Desain Multimedia
Tanggung jawab : Merancang desain proyek multimedia
Kontak :
Okky Shafida Dewi
Peran : Penjadwalan
Tanggung jawab : Merancang penjadwalan proyek
Kontak :
Gantiq Marista D.
Peran : Spesifikasi media
Tanggung jawab : Mengidentifikasi spesifikasi dari media yang digunakan dalam proyek
Kontak :
Wahyu Bekti Utami
Peran : Struktur konten
Tanggung jawab : Merancang isi dari multimedia yang akan dibuat
Kontak :
Nidiya Azmi
Peran : Tim Proyek
Tanggung jawab : Mengidentifikasi anggota tim proyek
Kontak :
Rieka Ari A.
Peran : Konfigurasi Kontrol
Tanggung jawab : Merancang desain hubungan antara user dan media
(5)
JOB DESKRIPSI TIM PROYEK 1. Penanggung Jawab Proyek
Penanggungjawab proyek adalah orang yang bertanggungjawab atas pelaksanaan keseluruhan proyek
2. Ketua Pelaksana Proyek
Adalah orang yang memimpin dalam pelaksanaan di lapangan. 3. Sekretaris
Adalah orang yang bertugas mengurusi surat-surat dan mencatat apa saja yang dilakasnakan dalam proyek.
4. Bendahara
Adalah orang yang bertugas mengatur masalah keuangan dalam pelatihan
DAFTAR KEPANITIAAN 1. Devisi Produksi
a. Desainer Grafis
Mendesain tampilan yang ada pada produk audio visual
Mendesain tampilan visual pada produk secara keseluruhan
Mendesain tampilan pada modul
Mendesain tampilan poster pelatihan b. Editor atau Penyunting
Mereview produk audio visual dan modul teks 2. Devisi Kegiatan
Memonitor jalannya kegiatan ketika terjun di lapangan
Mengkoordinir jalannya kegiatan di lapangan 3. Devisi Humas
Mensosialisasikan kegiatan
Mempublikasikan poster yang telah dibuat
Menyebarkan kaos rambu-rambu lalu lintas untuk para pengemis 4. Devisi Perlengkapan Alat
Mengkoordinir perlengkapan alat yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan departemen produksi
(6)
Ketua Pelaksana Proyek
Bendahara Sekretaris
5. Devisi IT
Menyediakan software yang diperlukan untuk pembuatan media audio visual yang digunakan dalam pelatihan
6. Devisi Konsumsi
Menyediakan kebutuhan konsumsi untuk para polisi dan pengemis ketika kegiatan berlangsung
STRUKTUR ORGANISASI
Penanggung Jawab
Dep. Produk
si
Dep. Kegiat
an /
Dep.
Huma D.perlengkapa n alat
Dep. IT
Dep. Konsu
(7)
PROJECT SCHEDULE LIST
NO KEGIATAN MINGGU PERTAMA HARI
Senin Selasa Rabu Kamis 1. Pembagian tablet kepada polisi yang
bertugas
2. Pembagian kaos terhadap polisi yang
bertugas
3. Pembuatan modul
4. Polisi memberi informasi pada
pengemis
5. Polisi memberi kaos rambu- rambu
lalu lintas kepada pengemis
6. Mencari bahan materi
7. Review Konten
8. Pelaksanaan
Jadwal Kegiatan
Jam Pelaksanaan 07.00 – 17.00 ) Hari Kamis
No. Waktu Kegiatan Keterangan
1. 07.00-08.00 - Upacara pelaksanaan proyek - Sambutan ketua pelaksana - Briefing pelaksanaan acara
Tempat: Polresta (seluruh anggota team proyek) Ketua Proyek
2. 08.15-08.45 -Pengambilan tablet dan kaos Anggota team proyek 3. 09.00-10.00 Polisi yang bertugas berangkat ke
tempat tujuan (perempatan ITN, perempatan Dinoyo, Perempatan Dieng)
Team proyek
4. 10.15-17.00 Polisi mensosialisasikan kepada pengemis dan pembagian kaos dan buku petunujuk rambu- rambu lalu lintas
Sosialisasi: Tentang pengaturan lalu lintas dan pengenalan rambu-rambu lalu lintas Pelaksana: anggota team proyek
(8)
mensosialisasikan ketika pengemis datang di jalan raya.
STRUKTUR KONTEN PENGENALAN RAMBU LALU LINTAS Selama ini rambu – rambu lalu lintas banyak yang terpasang di dipinggir jalan terutama terpasang di daerah lampu merah, perempatan jalan, dan sebagainya. Tetapi banyak masyarakat yang belum mengetahui makna dan arti simbol tersebut. Pada program ini polisi memberdayakan pengemis jalanan untuk mensosialisasikan arti simbol-simbol tersebut kepada penguna jalan dengan membekali informasi mengenai arti simbol tersebut
(9)
kepada pengemis jalanan. Dimana kebiasaan pengemis jalanan yang berada di tempat-tempat strategis, misalnya perempatan jalan raya yang rawan dengan kemacetan.
1. Apa yang dilakukan Polisi ?
Gambar1: Melakukan sosialisasi kepada pengemis jalanan yang sudah dikumpulkan untuk program pemberdayaan pengemis untuk membantu ketertiban lalu lintas.
2. Bagaimana caranya?
Gambar2: Memberikan modul atau buku saku mengenai petunjuk dan simbol pengenalan rambu-rambu lalu lintas.
(10)
Gambar3: Aparat kepolisian lalu lintas yang akan melaksakan program pemberdayaan pengemis jalanan untuk ketertiban lalu lintas ini.
4. Dimana pelaksanaanya?
Gambar4: Program pemberdayaan ini akan dilaksanakan di perempatan jalan raya yang biasanya padat dan sering terjadi kemacetan. Misalnya, perempatan ITN, Dieng, dan Dinoyo.
(11)
5. Kapan pelaksanaannya?
6. Mengapa hal ini dilaksanakan?
Gambar6: Hal ini perlu dilaksakan agar pengemis jalanan bisa menjadi bermanfaat untuk masyarakat dan polisi, bukan menjadi penggangu masyarakat dan tindak kriminalitas.
7. Berapa orang yang terlibat?
Gambar7: Banyak orang yang terlibat adalah pihak kepolisian dan beberapa orang pengemis jalanan yang biasanya melakukan aktivitas mengemis pada lokasi tersebut.
(12)
ANALISIS
KEBUTUHAN PROYEKTIM KONTEN MEDIA SPESIFIKASI MEDIA PEMBUATANJADWAL MULTIMEDIADESAIN
KONFIGURASI KONTROL
Konfigurasi control merupakan komponen terkahir dalam urutan langkah-langkah proyek pembuatan multimedia. Secara garis besar, konfigurasi control meliki peranan untuk mengontrol, mengorganisir dan mengevaluasi seluruh komponen dan kegiatan yang ada dalam proyek itu sendiri. Selain hal tersebut konfigurasi control juga bertugas untuk mengintegrasikan seluruh komponen kegiatan proyek agar proyek pembuatan media dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan. Dengan kata lain konfigurasi control memeiliki peranan sebagai pengendali dalam siklus proyek pembuatan media. Oleh sebab itu pengendalian konfigurasi control memiliki peranan yang penting dalam proyek pengembangan multimedia. Dalam pengaturan konfigurasi proyek, dilakukan bebrapa tahap sebagai berikut :
KOMPONEN PROSEDUR
REVISI PENDATAAN
(13)
Langkah-langkah yang dilakukan dalam konfigurasi control adalah sebagai berikut :
1. Menentukan komponen-komponen yang terdapat dalam proyek pembuatan media
2. Dari komponen-komponen tersebut maka dibuatlah sebuah prosedur proyek pembuatan media yang digunakan sebagai acuan proyek pembuatan media
3. Langkah ketiga adalah menentukan ide proyek pembuatan media
TIM PROYEK PRODUKSI
FINAL
REVISI
PRODUK
AUDIEN DATA FILE
(14)
4. Setelah itu, dilakukan pendataan terhadap hal-hal yang dibutuhkan dan yang tidak dibutuhkan dalam proyek pembuatan media. Dalam pendataan,tentu saja acuan yang dipakai adalah prosedur yang telah dibuat
5. dari hasil pendataan maka dilakukan organisir kepada para personel proyek sesuai komponen-komponen yang ada dalam proyek pembuatan media
6. Dimulai dari analisis kebutuhan maka dilanjutkan dengan kegiatan tim proyek, konten media, spesifikasi media, pembuatan jadwal dan pembuatan desain multimedia
7. Setelah mendapatkan dari masing-masing tim, maka dilakukan lah revisi untuk menambah dan mengurangi data yang ada
8. Dari data file yang ada maka tim proyek melakukan produksi untuk membuat produk
9. Setelah melakukan produksi maka dilakukan proyek final untuk menyempurnkan produk media yang dibuat. Tentu saja sebelum menghasilkan produk akhir,dilakukan revisi terlebih dahulu
10. Dari proyek final tersebut maka mendapatkan hasil produk media yang diinginkan
11. Sebelum memasarkan produk, maka dilakukan revisi lagi untuk memantapkan hasil proyek pembuatan media
12. Langkah terakhir yang dilakukan adalah memasarkan produk kepada audien yaitu para pengemis
(1)
kepada pengemis jalanan. Dimana kebiasaan pengemis jalanan yang berada di tempat-tempat strategis, misalnya perempatan jalan raya yang rawan dengan kemacetan.
1. Apa yang dilakukan Polisi ?
Gambar1: Melakukan sosialisasi kepada pengemis jalanan yang sudah dikumpulkan untuk program pemberdayaan pengemis untuk membantu ketertiban lalu lintas.
2. Bagaimana caranya?
Gambar2: Memberikan modul atau buku saku mengenai petunjuk dan simbol pengenalan rambu-rambu lalu lintas.
(2)
Gambar3: Aparat kepolisian lalu lintas yang akan melaksakan program pemberdayaan pengemis jalanan untuk ketertiban lalu lintas ini.
4. Dimana pelaksanaanya?
Gambar4: Program pemberdayaan ini akan dilaksanakan di perempatan jalan raya yang biasanya padat dan sering terjadi kemacetan. Misalnya, perempatan ITN, Dieng, dan Dinoyo.
(3)
5. Kapan pelaksanaannya?
6. Mengapa hal ini dilaksanakan?
Gambar6: Hal ini perlu dilaksakan agar pengemis jalanan bisa menjadi bermanfaat untuk masyarakat dan polisi, bukan menjadi penggangu masyarakat dan tindak kriminalitas.
7. Berapa orang yang terlibat?
Gambar7: Banyak orang yang terlibat adalah pihak kepolisian dan beberapa orang pengemis jalanan yang biasanya melakukan aktivitas mengemis pada lokasi tersebut.
(4)
ANALISIS
KEBUTUHAN PROYEKTIM KONTEN MEDIA SPESIFIKASI MEDIA PEMBUATANJADWAL MULTIMEDIADESAIN
KONFIGURASI KONTROL
Konfigurasi control merupakan komponen terkahir dalam urutan langkah-langkah proyek pembuatan multimedia. Secara garis besar, konfigurasi control meliki peranan untuk mengontrol, mengorganisir dan mengevaluasi seluruh komponen dan kegiatan yang ada dalam proyek itu sendiri. Selain hal tersebut konfigurasi control juga bertugas untuk mengintegrasikan seluruh komponen kegiatan proyek agar proyek pembuatan media dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan. Dengan kata lain konfigurasi control memeiliki peranan sebagai pengendali dalam siklus proyek pembuatan media. Oleh sebab itu pengendalian konfigurasi control memiliki peranan yang penting dalam proyek pengembangan multimedia. Dalam pengaturan konfigurasi proyek, dilakukan bebrapa tahap sebagai berikut :
KOMPONEN PROSEDUR
REVISI PENDATAAN
(5)
Langkah-langkah yang dilakukan dalam konfigurasi control adalah sebagai berikut :
1. Menentukan komponen-komponen yang terdapat dalam proyek pembuatan media
2. Dari komponen-komponen tersebut maka dibuatlah sebuah prosedur proyek pembuatan media yang digunakan sebagai acuan proyek pembuatan media
3. Langkah ketiga adalah menentukan ide proyek pembuatan media TIM PROYEK
PRODUKSI
FINAL
REVISI
PRODUK
AUDIEN DATA FILE
(6)
4. Setelah itu, dilakukan pendataan terhadap hal-hal yang dibutuhkan dan yang tidak dibutuhkan dalam proyek pembuatan media. Dalam pendataan,tentu saja acuan yang dipakai adalah prosedur yang telah dibuat
5. dari hasil pendataan maka dilakukan organisir kepada para personel proyek sesuai komponen-komponen yang ada dalam proyek pembuatan media
6. Dimulai dari analisis kebutuhan maka dilanjutkan dengan kegiatan tim proyek, konten media, spesifikasi media, pembuatan jadwal dan pembuatan desain multimedia
7. Setelah mendapatkan dari masing-masing tim, maka dilakukan lah revisi untuk menambah dan mengurangi data yang ada
8. Dari data file yang ada maka tim proyek melakukan produksi untuk membuat produk
9. Setelah melakukan produksi maka dilakukan proyek final untuk menyempurnkan produk media yang dibuat. Tentu saja sebelum menghasilkan produk akhir,dilakukan revisi terlebih dahulu
10. Dari proyek final tersebut maka mendapatkan hasil produk media yang diinginkan
11. Sebelum memasarkan produk, maka dilakukan revisi lagi untuk memantapkan hasil proyek pembuatan media
12. Langkah terakhir yang dilakukan adalah memasarkan produk kepada audien yaitu para pengemis