Kinerja pengeringan Kopi dengan Sumber Energi Tungku Kayu dan Kolektor Matahari

KINERJA PENGERING KOPI DENGAN SUMBER ENERGI
TUNGKU KAYU DAN KOLEKTOR MATAHARI

\

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknik Pertanian
Fakultas Tekuologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh

EKA KURNIAWAN
F 31.1839

1999
faiHultseknogprセ@


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KlNERJA PENGERING KOPI DENGAN SUMBER ENERGI
TUNGKU KAYU DAN KOLEKTOR MATAHARI

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Jurusan Teknik Pertanian
Fakultas Tekuologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
EKA KURNIAWAN


F 31.1839

Dilahirkan pada tanggal 17 Maret 1977
diLampung

Tanggallulus: 2 Februari 1999
Disetujui,
Bogor,

Februari 1999

Dr. If. Atjeng M. Svarief, MSAE
Dosen Pembimbing I

Eka Kurniawan. F 31.1839. Kinelja Pengering Kopi Dengan Sumber Energi
Tungku Kayu dan Kolektor matahari. Di Bawah Bimbingan Dr. Ir. Atjeng M.
Syarief, MSAE dan Jr. Sri Mulato, MS.

Ringkasan


Tanaman kopi ditemukan hampir diseluruh propinsi di Indonesia, sebagian
besar (95%) dimiliki dan di kelola oleh petani. Kopi termasuk salah satu komoditi
ekspor dan besar snmbangallllya bagi penerimaan devisa maupun bagi penghidupan
masyarakat. Hasil kopi dari kebun rakyat sebagian besar mempunyai mutu yang
rendah dengan keragaman tinggi serta tidak konsisten.

Hal tersebut memberikan

dampak ekonomis yang memgikan antara lain tingkat harga dan daya samg yang
rendah.
Beberapa hasil SUlvei melaporkan bahwa mutu biji kopi rakyat sangat
dipengamhi oleh cara pengeringan yang kurang tepat. Padahal proses pengeringan
mempakan salah satu tahapan kunci pada seluruh rangkaian proses produksi kopi.
Salah satu kendala pengolahan kopi di tingkat petani adalah tidak tersedianya fasilitas
pengeringan yang memadai.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao telah mengembangkan alat pengermg
tenaga rnatahari dan tungku kayu.

Model ini di rancang atas dasar pernanfaatan


secara optimal snmber daya manusia dan snmber daya alam yang tersedia di areal
kebun rakyat. Radiasi matahari di daerah perkebunan kopi berkisar antara 3-5 kWjam/m2, sedangkam produksi kayu bakar hasil pangkasan pohon pelindung tanaman
kopi mencapai 150 m3fha/tahun.

Tulisan ini merupakan hasil kegiatan penelitian yang beliujuan untuk menguji
kinerja pengering kopi dengan sumber energi tungku kayu dan kolektor matahari,
mempelajari karakteristik pengelingan kopi robusta dan mengetahui konstruksi
tungku kayu sistem api julur bawah.
Penelitian ini dilakukan pada 5 tabap percobaan dengan perbedaan beban
kelja pada masing-masing tabap percobaan. Bahan yang digunakan pada penelitian
ini adalah biji kopi berkulit tanduk (husk skin) basah dari varietas kopi robusta

(Coffea robusta) dengan umur kemasakan 9 bulan dan kayu bakar sebagai bahan
bakar tungku. Komposisi bahan yang dikeringkan adalah 41,29% biji kopi tanpa
kulit, 39,19% biji kopi berkulit dan 19,52% kulit bercampur sampah.
Pengering yang dikembangkan mempunyai beberapa bagian komponen yang
terdiri dari : bangunan, kolektor, ruang pengering dan tungku. Suhu udara pada siang
hari dipengaruhi oleh intensitas radiasi matahari. Pada siang hari udara yang telah
dipanaskan oleh koleJ,,1:or dipanaskan lagi oleh tungku kayu. Sehingga suhu udara

pengering pada siang hari lebih tinggi dibandingkan pada malam hari. Suhu udara di
plenum pada siang hari berkisar 55 s.d 60 oe.

malam hari berkisar antara 45 s.d 50 oe.

Sedang suhu udara pengering pada

Meskipun demikian suhu udara hasil

pemansan tungku relatif mudah dikendalikan.
Distribusi suhu pada plenum tidak merata, suhu pada plenum ke-1 dan 2 lebih
tinggi dibandingkan plenum yang lainnya.

Hal ini disebabkan oleh perbedaan

kecepatan aliran udara yang masuk ke dalam plenum. Suhu udara pengering yang
tidak merata mengakibatkan kadar air bahan tidak seragam

Laju peugeringan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terdapat diluar bahan
dan faktor yang berhubungan dengan jalanunya pengeringan. Laju penguapan kadar

ail' bahan sangat ditentukan oleh suhu plenum dan jumlah bahan yang dikeringkan
(ketebalan bahan). Semakin besar perbedaan antara suhu plenum dan suhu bahan
maka akan semakin besar kecepatan pindah panas ke dalam bahan,

sehiugga

penguapan air dari bahan akanlebih banyak danlebih cepat.
Untuk menjaga agar pembakaran kayu berlangsung secara kontinu,
pengumpanan kayu dilakukan secara teratur setiap 4 s.d 5 jam. Konsumsi kayu bakar
berkisar antara 27.3 s.d 30.4 kg/jam, sedangkan kebutuhan udara pembakaran adalah
834 m3/jam Kebutuhan luas pemindah panas berkisar antara 10.12 s.d 12.09 m2 .
Suhu Asap yang keluar dari. cerobong berkisar 300°C s.d 400°C.
Efisiensi kolektor tergantung kepada jenis pengumpul panas (absorber) yang
digunakan. Nilai efisiensi kolektor berkisar antara 36 s.d 39%, sedangkan efisiensi
salman udara pengering berkisar antara 24 s.d 35%. Pada malam hari, sumber energi
yang digunakan hanya tungkn kayu.

Nilai efisiensi tungkn dan pemindah panas

berkisar antara 47 s.d 59%. Nilai efisiensi sistempengering adalah 21s.d 35%.

Biaya pengeringan kopi untuk setiap kilogram kopi kering adalah berkisar
Rp 338 s.d 374. Penggunaan alat pengering dapat mengnrangi nilai cacat mutu biji
kopi.

Mutu kopi yang dihasilkan oleh alat pengering berkisar antara III s. d V,

sedangkan mutu kopi hasil p engeringan secara alami adalah VI.

KATA PENGAI\'TAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas lirnpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini.
Dalam kesempatan m!, penulis mengncapkan terima kasih yang sebesarbesamya kepada :
1. Bapak, Ibu dan Adik-adik tercinta yang telah membelikan bimbingan, saran dan

doa sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah dengan baik.
2. Bapak Dr. Jr. Atjeng M. Syalief; MSAE., sebagai dosen pembimbing utama yang
telah membelikan arahan dan bimbingan selama penelitian hingga selesainya
penyusunan skripsi.

3. Bapak Jr. Sli Mulato, MS., sebagai dosen pembimbing pendamping yang telah
banyak membantu dan memberi arahan dalam pelaksanaan penelitian.
4. Bapak Dr. Jr. Sutlisno, M.Agr., sebagai dosen penguji yang telah memberikan
kIitik dan saran yang konstuktifUlltuk perbaikan skIipsi.
5. Bapak Dr. Oskali Atmawinata sebagai Kepala Pnsat Penelitian Kopi dan Kakao
atas ijin penelitian yang telah diberikan.
6. Ir. SukIisno dan Jr. Yusianto atas bantuan dan saran selama penelitian.
7. Jr. Sudarsianto sebagai Kepala Kebun Percobaan Sumber Asin, Malang atas
bantuan yang telah diberikan
8. Donny, Ulyan, Sandy dan Wicak atas bantuan selama penelitian.

1

9. Azhar, Sutiauik dau Ads (ternau-ternan satu bimbingan) atas keljasarnanya
se[arna ini.
[0. Rekan-rekan di Sriwijaya (Teguh, Akri, Zakir, Yitno, Yogi, Fitrian, Indriawall,
Priyo, Roza[, Hendra dll) atas persahabatan dan kerjasarnanya.
[1. Mita dan Eloy, Siti, Yuni, Ida, Yusuf; Tony dan Ternan-ternan Jumsan Teknik

Peltanian [ainnya, atas kebersarnaail dan persahabatailllya se[arna l.-uliah.

12. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang te[ah
rnernbantu hingga terse[esaikailllya skripsi ini.
Sernoga skripsi ini banyak mernberi rnanfaat kepada penulis dan kepada pihakpihak lain yang rnernerlukan.

Bogor, Febmari [999

Penulis

11

DAFfARISI

Hal
KATA PENGANTAR .......................................................................................

1

DAFTAR lSI... .... ..... ... .................. ............................ ............... ..................... .....

ill


DAFTAR TABEL ........:,.... .................... ....................... .................... .... ...... ........ vi
DAFTAR GAMBAR ..................... ................................ .................... ... .............. vii
DAFTARLAMPIRAN ....................................................................................... viii
DAFTAR 51MBOL ..................... .......................................................................

1.

lX

PENDAHULUAN ................ ................................................... ............. ....... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................. ... ....... 1

B. TUJUAN ............................................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ........ ...... .................................................. ..... .......... 4
A. FISIOLOGI KOPI ................................................................................. 4
B. PENGOLAHAN KOPI ....................................................................... _. 5
1. Pengolahan Basah ........................................................................... 7


2. Pengolahan Kering .......................................................................... 8

C. PENGERJNGAN KOPI ........................................................................ 8
1. Tujuan Pengeringan ......................................................................... 8

2. Proses Pengeringan Kopi ................................................... ....... ....... 8
D. PENGERJNGAN KOPI SKALA BESAR ............................................. 10
1. Pengering Kopi Tipe 'Rumah Pengering' (Vis Drooghuis) .............. 10

2. Pengering Mason.............................. ............................................... 11
3. Pengering ADS (American Dlying System) ..................................... 12
E.

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARl UNTUK
PENGERJNGAN KOPI ........................................................................ 13

F.

TUNGKUBIOMASA ........................................................................... 15

G. MUTU KOPI ........................................................................................ 17

iii

III. DESKRIPSIALAT ...................................................................................... 18

A. KOMPONEN ALAT PENGERlNG ...................................................... 18
1. Bangunan........................................................................................ 18

2. Kolektor......... ................................................................................. 20
3. Salman Udara Pengering ................................................................. 20
4. Ruang Pengering ............................................................................. 21
5. Tungku Pembakaran Kayu .............................................................. 24
'-..

a. Ruang Pembakaran ................................................................... 25
b. Kipas Udara Pembakaran .......................................................... 25
c. Pemindah Panas.. .................... .................................................. 26
B. CARA KERJA ALAT PENGERlNG ......................................... ............ 26
IV. :METODE PENELITIAN ............................................................................. 28

A. WAKTUDANTEMPATPENELlTIAN .............................................. 28
B. BAHAN DAN ALAT ........................................................................... 28
C. PROSEDUR PENELITIAN .............................................................. .... 29
1. Perlakuan................................................ ........................................ 29
2. Parameter yang diukm ............................................................... ...... 29
D. ANALISA TEKNIK. ................... ........................................................... 31
1. Kadar Air .. ....................................................................................... 31

2. Lajn Pengeringan .......... .................................................................. 31
3. Radiasi Matahari Harian .................................................................. 31
4. Efisiensi Kolektor ........................................................................... 32
5. Efisiensi Salman Udara ................................................................... 32
6. Efisiensi Tungku dan Pemindah Panas ............................................. 32
7.. Kebutnhan luasan pemindah panas .................................................. 32
8. Efisiensi Ruang Pengering .................................................. ...... ....... 33
9. Efisiensi Sistem Pengering .............................................................. 33
E. ANALISA EKONOMI ..................................................................... ..... 34
V. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 35

A. DISTRIBUSI SUHU .............................................................................. 35

IV

KINERJA PENGERING KOPI DENGAN SUMBER ENERGI
TUNGKU KAYU DAN KOLEKTOR MATAHARI

\

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknik Pertanian
Fakultas Tekuologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh

EKA KURNIAWAN
F 31.1839

1999
faiHultseknogprセ@

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KlNERJA PENGERING KOPI DENGAN SUMBER ENERGI
TUNGKU KAYU DAN KOLEKTOR MATAHARI

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Jurusan Teknik Pertanian
Fakultas Tekuologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
EKA KURNIAWAN

F 31.1839

Dilahirkan pada tanggal 17 Maret 1977
diLampung

Tanggallulus: 2 Februari 1999
Disetujui,
Bogor,

Februari 1999

Dr. If. Atjeng M. Svarief, MSAE
Dosen Pembimbing I

Eka Kurniawan. F 31.1839. Kinelja Pengering Kopi Dengan Sumber Energi
Tungku Kayu dan Kolektor matahari. Di Bawah Bimbingan Dr. Ir. Atjeng M.
Syarief, MSAE dan Jr. Sri Mulato, MS.

Ringkasan

Tanaman kopi ditemukan hampir diseluruh propinsi di Indonesia, sebagian
besar (95%) dimiliki dan di kelola oleh petani. Kopi termasuk salah satu komoditi
ekspor dan besar snmbangallllya bagi penerimaan devisa maupun bagi penghidupan
masyarakat. Hasil kopi dari kebun rakyat sebagian besar mempunyai mutu yang
rendah dengan keragaman tinggi serta tidak konsisten.

Hal tersebut memberikan

dampak ekonomis yang memgikan antara lain tingkat harga dan daya samg yang
rendah.
Beberapa hasil SUlvei melaporkan bahwa mutu biji kopi rakyat sangat
dipengamhi oleh cara pengeringan yang kurang tepat. Padahal proses pengeringan
mempakan salah satu tahapan kunci pada seluruh rangkaian proses produksi kopi.
Salah satu kendala pengolahan kopi di tingkat petani adalah tidak tersedianya fasilitas
pengeringan yang memadai.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao telah mengembangkan alat pengermg
tenaga rnatahari dan tungku kayu.

Model ini di rancang atas dasar pernanfaatan

secara optimal snmber daya manusia dan snmber daya alam yang tersedia di areal
kebun rakyat. Radiasi matahari di daerah perkebunan kopi berkisar antara 3-5 kWjam/m2, sedangkam produksi kayu bakar hasil pangkasan pohon pelindung tanaman
kopi mencapai 150 m3fha/tahun.

Tulisan ini merupakan hasil kegiatan penelitian yang beliujuan untuk menguji
kinerja pengering kopi dengan sumber energi tungku kayu dan kolektor matahari,
mempelajari karakteristik pengelingan kopi robusta dan mengetahui konstruksi
tungku kayu sistem api julur bawah.
Penelitian ini dilakukan pada 5 tabap percobaan dengan perbedaan beban
kelja pada masing-masing tabap percobaan. Bahan yang digunakan pada penelitian
ini adalah biji kopi berkulit tanduk (husk skin) basah dari varietas kopi robusta

(Coffea robusta) dengan umur kemasakan 9 bulan dan kayu bakar sebagai bahan
bakar tungku. Komposisi bahan yang dikeringkan adalah 41,29% biji kopi tanpa
kulit, 39,19% biji kopi berkulit dan 19,52% kulit bercampur sampah.
Pengering yang dikembangkan mempunyai beberapa bagian komponen yang
terdiri dari : bangunan, kolektor, ruang pengering dan tungku. Suhu udara pada siang
hari dipengaruhi oleh intensitas radiasi matahari. Pada siang hari udara yang telah
dipanaskan oleh koleJ,,1:or dipanaskan lagi oleh tungku kayu. Sehingga suhu udara
pengering pada siang hari lebih tinggi dibandingkan pada malam hari. Suhu udara di
plenum pada siang hari berkisar 55 s.d 60 oe.

malam hari berkisar antara 45 s.d 50 oe.

Sedang suhu udara pengering pada

Meskipun demikian suhu udara hasil

pemansan tungku relatif mudah dikendalikan.
Distribusi suhu pada plenum tidak merata, suhu pada plenum ke-1 dan 2 lebih
tinggi dibandingkan plenum yang lainnya.

Hal ini disebabkan oleh perbedaan

kecepatan aliran udara yang masuk ke dalam plenum. Suhu udara pengering yang
tidak merata mengakibatkan kadar air bahan tidak seragam

Laju peugeringan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terdapat diluar bahan
dan faktor yang berhubungan dengan jalanunya pengeringan. Laju penguapan kadar
ail' bahan sangat ditentukan oleh suhu plenum dan jumlah bahan yang dikeringkan
(ketebalan bahan). Semakin besar perbedaan antara suhu plenum dan suhu bahan
maka akan semakin besar kecepatan pindah panas ke dalam bahan,

sehiugga

penguapan air dari bahan akanlebih banyak danlebih cepat.
Untuk menjaga agar pembakaran kayu berlangsung secara kontinu,
pengumpanan kayu dilakukan secara teratur setiap 4 s.d 5 jam. Konsumsi kayu bakar
berkisar antara 27.3 s.d 30.4 kg/jam, sedangkan kebutuhan udara pembakaran adalah
834 m3/jam Kebutuhan luas pemindah panas berkisar antara 10.12 s.d 12.09 m2 .
Suhu Asap yang keluar dari. cerobong berkisar 300°C s.d 400°C.
Efisiensi kolektor tergantung kepada jenis pengumpul panas (absorber) yang
digunakan. Nilai efisiensi kolektor berkisar antara 36 s.d 39%, sedangkan efisiensi
salman udara pengering berkisar antara 24 s.d 35%. Pada malam hari, sumber energi
yang digunakan hanya tungkn kayu.

Nilai efisiensi tungkn dan pemindah panas

berkisar antara 47 s.d 59%. Nilai efisiensi sistempengering adalah 21s.d 35%.
Biaya pengeringan kopi untuk setiap kilogram kopi kering adalah berkisar
Rp 338 s.d 374. Penggunaan alat pengering dapat mengnrangi nilai cacat mutu biji
kopi.

Mutu kopi yang dihasilkan oleh alat pengering berkisar antara III s. d V,

sedangkan mutu kopi hasil p engeringan secara alami adalah VI.

KATA PENGAI\'TAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas lirnpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini.
Dalam kesempatan m!, penulis mengncapkan terima kasih yang sebesarbesamya kepada :
1. Bapak, Ibu dan Adik-adik tercinta yang telah membelikan bimbingan, saran dan

doa sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah dengan baik.
2. Bapak Dr. Jr. Atjeng M. Syalief; MSAE., sebagai dosen pembimbing utama yang
telah membelikan arahan dan bimbingan selama penelitian hingga selesainya
penyusunan skripsi.
3. Bapak Jr. Sli Mulato, MS., sebagai dosen pembimbing pendamping yang telah
banyak membantu dan memberi arahan dalam pelaksanaan penelitian.
4. Bapak Dr. Jr. Sutlisno, M.Agr., sebagai dosen penguji yang telah memberikan
kIitik dan saran yang konstuktifUlltuk perbaikan skIipsi.
5. Bapak Dr. Oskali Atmawinata sebagai Kepala Pnsat Penelitian Kopi dan Kakao
atas ijin penelitian yang telah diberikan.
6. Ir. SukIisno dan Jr. Yusianto atas bantuan dan saran selama penelitian.
7. Jr. Sudarsianto sebagai Kepala Kebun Percobaan Sumber Asin, Malang atas
bantuan yang telah diberikan
8. Donny, Ulyan, Sandy dan Wicak atas bantuan selama penelitian.

1

9. Azhar, Sutiauik dau Ads (ternau-ternan satu bimbingan) atas keljasarnanya
se[arna ini.
[0. Rekan-rekan di Sriwijaya (Teguh, Akri, Zakir, Yitno, Yogi, Fitrian, Indriawall,
Priyo, Roza[, Hendra dll) atas persahabatan dan kerjasarnanya.
[1. Mita dan Eloy, Siti, Yuni, Ida, Yusuf; Tony dan Ternan-ternan Jumsan Teknik

Peltanian [ainnya, atas kebersarnaail dan persahabatailllya se[arna l.-uliah.
12. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang te[ah
rnernbantu hingga terse[esaikailllya skripsi ini.
Sernoga skripsi ini banyak mernberi rnanfaat kepada penulis dan kepada pihakpihak lain yang rnernerlukan.

Bogor, Febmari [999

Penulis

11

DAFfARISI

Hal
KATA PENGANTAR .......................................................................................

1

DAFTAR lSI... .... ..... ... .................. ............................ ............... ..................... .....

ill

DAFTAR TABEL ........:,.... .................... ....................... .................... .... ...... ........ vi
DAFTAR GAMBAR ..................... ................................ .................... ... .............. vii
DAFTARLAMPIRAN ....................................................................................... viii
DAFTAR 51MBOL ..................... .......................................................................

1.

lX

PENDAHULUAN ................ ................................................... ............. ....... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................. ... ....... 1

B. TUJUAN ............................................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ........ ...... .................................................. ..... .......... 4
A. FISIOLOGI KOPI ................................................................................. 4
B. PENGOLAHAN KOPI ....................................................................... _. 5
1. Pengolahan Basah ........................................................................... 7

2. Pengolahan Kering .......................................................................... 8

C. PENGERJNGAN KOPI ........................................................................ 8
1. Tujuan Pengeringan ......................................................................... 8

2. Proses Pengeringan Kopi ................................................... ....... ....... 8
D. PENGERJNGAN KOPI SKALA BESAR ............................................. 10
1. Pengering Kopi Tipe 'Rumah Pengering' (Vis Drooghuis) .............. 10

2. Pengering Mason.............................. ............................................... 11
3. Pengering ADS (American Dlying System) ..................................... 12
E.

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARl UNTUK
PENGERJNGAN KOPI ........................................................................ 13

F.

TUNGKUBIOMASA ........................................................................... 15

G. MUTU KOPI ........................................................................................ 17

iii

III. DESKRIPSIALAT ...................................................................................... 18

A. KOMPONEN ALAT PENGERlNG ...................................................... 18
1. Bangunan........................................................................................ 18

2. Kolektor......... ................................................................................. 20
3. Salman Udara Pengering ................................................................. 20
4. Ruang Pengering ............................................................................. 21
5. Tungku Pembakaran Kayu .............................................................. 24
'-..

a. Ruang Pembakaran ................................................................... 25
b. Kipas Udara Pembakaran .......................................................... 25
c. Pemindah Panas.. .................... .................................................. 26
B. CARA KERJA ALAT PENGERlNG ......................................... ............ 26
IV. :METODE PENELITIAN ............................................................................. 28

A. WAKTUDANTEMPATPENELlTIAN .............................................. 28
B. BAHAN DAN ALAT ........................................................................... 28
C. PROSEDUR PENELITIAN .............................................................. .... 29
1. Perlakuan................................................ ........................................ 29
2. Parameter yang diukm ............................................................... ...... 29
D. ANALISA TEKNIK. ................... ........................................................... 31
1. Kadar Air .. ....................................................................................... 31

2. Lajn Pengeringan .......... .................................................................. 31
3. Radiasi Matahari Harian .................................................................. 31
4. Efisiensi Kolektor ........................................................................... 32
5. Efisiensi Salman Udara ................................................................... 32
6. Efisiensi Tungku dan Pemindah Panas ............................................. 32
7.. Kebutnhan luasan pemindah panas .................................................. 32
8. Efisiensi Ruang Pengering .................................................. ...... ....... 33
9. Efisiensi Sistem Pengering .............................................................. 33
E. ANALISA EKONOMI ..................................................................... ..... 34
V. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 35

A. DISTRIBUSI SUHU .............................................................................. 35

IV