Rizal Muhammad Zaid, 2016 PENGGUNAAN SENAM FANTASI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PESERTA
DIDIK TUNANETRA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
motorik kasar menggunakan senam fantasi. Intervensi dilakukan setelah menemukan angka-angka stabil atau konsisten pada tahap baseline A-1.
Saat melakukan senam fantasi peserta didik awalnya diminta untuk melakukan gerakan sesuai dengan cerita, apabila ada gerakan yang
kurang ideal dengan yang seharusnya maka ada perbaikan gerakan. Kemudian, cerita senam fantasi dilanjutkan dan peserta didik terus
mengikuti irama naskah cerita. 3.
A-2 baseline 2 yaitu pengamatan tanpa intervensi yang dilakukan setelah subjek diberikan intervensi atau perlakuan. Disamping sebagai
kontrol dari kegiatan intervensi, baseline ini juga berfungsi sebagai tolak ukur keberhasilan dan sebagai evaluasi untuk melihat sejauh mana
intervensi yang diberikan berpengaruh pada subjek.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi penenlitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Negeri A SLBN A kota Bandung yang beralamat di jalan Pajajaran No.52
Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cicendo Kota Bandung. Merupakan sekolah bagi tunanetra bagian A yang didirikan pada tanggal 24 Juli 1901
yang dikelola oleh Dr. Weshoft. Subjek penelitian dalam peneltian ini adalah peserta didik tunanetra
kelas 3 SDLB di SLB Negeri A kota Bandung yang mengalami keterlambatan dalam motorik kasar. Subjek penelitian berinisial S, usia 8
tahun 11 bulan.
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu yang diamati dalam penelitian Sunanto 2005, hlm. 12. Dalam penelitian ini
terdiri dari dua variabel, yaitu ; 1.
Variabel bebas
Variabel merupakan variable yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dikenal dengan istilah intervensi atau perlakuan Sunanto,
2005, hlm. 12. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah senam fantasi.
Rizal Muhammad Zaid, 2016 PENGGUNAAN SENAM FANTASI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PESERTA
DIDIK TUNANETRA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Menurut Achmad dalam Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 1997, hlm. 124
DzSenam Fantasi adalah senam yang dilakukan dengan cara meniru gerak gerik tingkah laku manusia,
binatang serta gerakan benda-benda lain yang ada di sekitar lingkungan dz.
Achmad DS 1997, hlm. 124-126 Senam Fantasi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Senam Fantasi bentuk meniru tanpa alat
Senam fantasi bentuk meniru tanpa alat adalah anak-anak melakukan gerakan-gerakan yang diucapkan oleh guru tanpa menggunakan alat
bantu apapun. Contoh: guru berkata: Dzkita berlari seperti kudadz, Dzkita
memanjat seperti monyet dz, Dzkita bergerak seperti pohon yang ditiup
angin dz dan sebagainya.
b. Senam Fantasi bentuk meniru dengan alat
Gerakan yang dilakukan ketika senam fantasi bentuk meniru dengan alat, misalnya:
Dzbagaimana cara orang mencangkuldz, DzBagaimana cara orang menjunjung bakul
dz, DzBagaimana cara orang memotong rumputdz, DzBagaimana cara orang melompati selokandz. Alat yang dapat
digunakan antara lain tongkat-tongkat, balok-balok, tali, simpai atau sebagainya yang dibuat sedemikian rupa sehingga anak mudah dan
tidak berbahaya ketika memegangnya sambil melakukan senam. Penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan dengan apa yang sedang
difantasikan oleh anak.
c. Senam Fantasi menurut cerita
Senam fantasi menurut cerita guru dan anak melakukan gerak gerik seolah menjadi pelaku dalam sebuah cerita atau sedang mengalami
suatu peristiwa. Dalam senam fantasi menurut cerita ini guru dan anak juga dapat mepergunakan alat-alat jika perlu, selanjutnya harus juga
diperhatikan dalam kegiatan senam jangan terlalu banyak bercerita atau terlalu banyak percakapan dan gerakan senam menjadi sedikit.
2.
Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang di ukur sebagai akibat adanya manipulasi pada variabel bebas yaitu meningkatkan kemampuan
motorik. Kemampuan motorik dalam penelitian ini adalah kemampuan motorik kasar yang merupakan dasar dari orientasi dan mobilitas anak
tunanetra. keterampilan motorik kasar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mencakup beberapa gerakan dasar yang tertuang dalam
Kompetensi dasar orientasi dan mobilitas anak tunanetra yaitu : a.
Gerakan merangkak b.
Gerakan melompat
Rizal Muhammad Zaid, 2016 PENGGUNAAN SENAM FANTASI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PESERTA
DIDIK TUNANETRA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
c. Gerakan keseimbangan
D. Teknik Pengumpulan Data