Kriteria Ketuntasan Minimal Penilaian dalam Kurikulum 2013

© 2017, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 8

9. Akuntabel

Penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. Akuntabilitas penilaian dapat dipenuhi bila penilaian dilakukan secara sahih, objektif, adil, dan terbuka, sebagaimana telah diuraikan di atas. Perlu dipikirkan juga konsep meaningful assessment . Selain dipertanggungjawabkan teknik, prosedur, dan hasilnya, penilaian juga harus dipertanggungjawabkan kebermaknaannya bagi peserta didik dan proses belajarnya.

D. Penilaian dalam Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi dengan Kompetensi Dasar KD sebagai kompetensi minimal yang harus dicapai oleh peserta didik. Untuk mengetahui ketercapaian KD, guru harus merumuskan sejumlah indikator sebagai acuan penilaian dan sekolah juga harus menentukan ketuntasan belajar minimal atau kriteria ketuntasan minimal KKM untuk memutuskan seorang peserta didik sudah tuntas atau belum. KKM menggambarkan mutu satuan pendidikan, oleh karena itu KKM setiap tahun perlu dievaluasi dan diharapkan secara bertahap terjadi peningkatan KKM.

1. Kriteria Ketuntasan Minimal

KKM ditentukan oleh satuan pendidikan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan SKL dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan. KKM dirumuskan setidaknya dengan memperhatikan 3 tiga aspek, yaitu kompleksitas materikompetensi, intake kualitas peserta didik, serta guru dan daya dukung satuan pendidikan. a. Aspek karakteristik materikompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas KD dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan data empiris dari pengalaman guru dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas materikompetensi, semakin menantang guru untuk meningkatkan kompetensinya. b. Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil ujian nasional pada jenjang pendidikan sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh sekolah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake , semakin tinggi pula nilai KKMnya. c. Aspek guru dan daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru misalnya hasil Uji Kompetensi Guru, rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan kebijakan sekolah. Semakin tinggi aspek guru dan daya dukung, semakin tinggi pula nilai KKM-nya. © 2017, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 9 KKM sebaiknya dibuat sama untuk semua mata pelajaran pada semua tingkat kelas, artinya nilai KKM sama untuk semua mata pelajaran pada suatu sekolah. Nilai KKM ditulis dalam dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah. Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada Satuan Pendidikan dapat digambarkan pada alur sebagai berikut: KKM SEKOLAH KKM KD KKM MP KKM TINGKAT KELAS Gambar 2.2. Alur penentuan KKM 1 Menetapkan KKM setiap kompetensi dasar KD, yang menggunakan kriteria analisis dengan mempertimbangkan aspek karakteristik peserta didik intake, karakteristik mata pelajaran kompleksitas materikompetensi, serta guru dan kondisi satuan pendidikan daya dukung; 2 Menetapkan KKM mata pelajaran yang merupakan rata-rata dari semua KKM kompetensi dasar yang terdapat dalam satu mata pelajaran; 3 Menetapkan KKM pada tingkatan kelas yang merupakan rata-rata dari semua KKM mata pelajaran pada setiap tingkatan kelas; dan 4 Menetapkan KKM satuan pendidikan yang merupakan rata-rata dari semua KKM pada setiap tingkatan kelas X, XI, dan XII dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran. Contoh kriteria dan skala penilaian penetapan KKM Untuk memudahkan analisis setiap KD, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran. Tabel 2.1. Kriteria dan Skala Penilaian Penetapan KKM Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian Kompleksitas Tinggi 65 Sedang 65-79 Rendah 80-100 Guru dan Daya Dukung Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah 65 Intake peserta didik Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah 65 © 2017, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 10 1 Menentukan KKM setiap KD dengan rumus berikut KKM per KD = a a a a a Misalkan aspek daya dukung mendapat skor 90 aspek kompleksitas mendapat skor 70 aspek intake mendapat skor 65 Jika bobot setiap aspek sama, nilai KKM untuk KD tersebut KKM per KD = 75 3 65 70 90    Dalam menetapkan nilai KKM per KD, pendidiksatuan pendidikan dapat juga memberikan bobot berbeda untuk masing-masing aspek. Atau dengan menggunakan skor pada setiap kriteria yang ditetapkan. Tabel 2.2. Kriteria Penskoran Aspek yang dianalisis Kriteria penskoran Kompleksitas Tinggi 1 Sedang 2 Rendah 3 Guru dan Daya Dukung Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 1 Intake peserta didik Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 1 Jika KD memiliki kriteria kompleksitas tinggi, guru dan daya dukung tinggi, serta intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah: KKM per KD = 66,7 x100 9 2 3 1    Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67. 2 Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan rumus: KKM mata pelajaran = a M D a D 3 Menentukan KKM setiap tingkatan kelas dengan rumus: KKM tingkatan kelas = a M MP a MP a a a a 4 Menentukan KKM satuan pendidikan dengan rumus: KKM satuan pendidikan = a M a a 3 © 2017, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 11

2. KKM dan Interval Predikat