KERJASAMA PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENYIDIKAN

47 7 Dalam pengambilan keputusan Komite SekolahMadrasah wajib mengkoordinasikan dengan seluruh orang tua murid. Bagian Keempat Penghargaan Pasal 141 1 Pemerintah Daerah dapat memberikan penghargaan kepada masyarakat yang berjasa di bidang pendidikan. 2 Pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan.

BAB XVIII KERJASAMA

Pasal 142 1 Penyelenggaraan danatau pengelolaan pendidikan dapat dilakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan danatau dunia usahadunia industri danatau asosiasi profesi dalam negeri danatau luar negeri. 2 Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dalam rangka meningkatkan mutu, relevansi, dan pelayanan pendidikan. 3 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XIX PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Pasal 143 1 Pemerintah Daerah, Dewan Pendidikan, Komite SekolahPendidikan Nonformal atau nama lain yang sejenis melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal sesuai dengan kewenangan masing­masing. 2 Pengawasan bidang tehnis edukatif dilakukan oleh tenaga fungsional pengawas sekolah yang terdiri dari pengawas TKSDMI, pengawas SMPMTs, pengawas SMAMA, pengawas SMKMAK dan dilaporkan kepada Bupati. 3 Pengawas Pendidikan Nonformal, kepemudaan dan keolaragaan dilakukan oleh penilik pendidikan luar sekolah dan dilaporkan secara berkala kepada Bupati. Pasal 144 Pengendalian penyelenggaraan danatau pengelolaan pendidikan merupakan kewenangan Bupati yang pelaksanaannya dilakukan Kepala Dinas. BAB XX 48 SANKSI ADMINISTRASI Pasal 145 Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 2 huruf a sampai dengan huruf h, Pasal 14 ayat 2, Pasal 15 ayat 3, Pasal 80, Pasal 94 ayat 1 dan ayat 2, Pasal 95 ayat 1 dan ayat 2, Pasal 116 ayat 1, Pasal 120 dikenakan sanksi administrasi berupa: f. peringatan tertulis; g. pembatalan izin prinsip dan izin operasional; h. pencabutan izin operasional.

BAB XXI PENYIDIKAN

Pasal 146 1 Selain pejabat penyidik Polri yang bertugas menyidik tindak pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dapat dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatanya ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang­ undangan. 2 Dalam melaksanakan tugas penyidikan, pejabat penyidik pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat 1, berwenang: a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya pelanggaran; b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan; c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka; d. melakukan penyitaan benda dan atau surat; e. mengambil sidik jari dan memotret seseorang; f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; g. mendatangkan seorang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara; h. mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pelanggaran dan selanjutnya memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum tersangka atau keluarganya; i. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. 3 Dalam melaksanakan tugasnya, penyidik pegawai negeri sipil tidak berwenang melakukan penangkapan dan penahanan. 4 Penyidikan pegawai negeri sipil membuat berita acara setiap tindakan tentang: a. pemeriksaan tersangka; b. pemasukan rumah; c. penyitaan benda; d. pemeriksaan surat; e. pemeriksaan saksi; f. pemeriksaan di tempat kejadian; g. mengirimkan berkasnya kepada Pengadilan Negeri dan tembusannya kepada Penyidik Polisi Negara Republik Indonesia. BAB XXII 49 KETENTUAN PIDANA Pasal 147 1 Setiap orang danatau pengelola danatau penyelenggara pendidikan yang melanggar ketentuan Pasal 116 ayat 1, Pasal 119 ayat 2 diancam dengan pidana kurungan paling lama 3 tiga bulan atau denda paling banyak Rp 50.000.000 lima puluh juta rupiah. 2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah tindak pidana pelanggaran.

BAB XXIII KETENTUAN PERALIHAN