Pergub Nomor 48 Tahun 2013

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 48 TAHUN 2013
TENTANG
 URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI 
PAMONG PRAJA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas
pokok   dan   fungsi   Satuan   Polisi   Pamong   Praja
Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung   dan   guna
melaksanakan ketentuan Pasal 69 ayat (1) Peraturan
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor
1   Tahun   2013   tentang   Organisasi   dan   Tata   Kerja
Inspektorat,   Badan   Perencanaan   Pembangunan
Daerah   dan   Lembaga   Teknis   Daerah   Provinsi
Kepulauan   Bangka   Belitung,   perlu   menyusun
Uraian   Tugas   dan   Fungsi   Satuan   Polisi   Pamong
Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
b. bahwa   Uraian   Tugas   dan   Fungsi   sebagaimana
dimaksud  dalam  huruf  a,  perlu  ditetapkan  dengan

Peraturan Gubernur;
Mengingat

: 1. Undang–Undang   Nomor   8   Tahun   1974   tentang
Pokok–pokok   Kepegawaian   (Lembaran   Negara
Republik   Indonesia   Tahun   1974   Nomor   55,
Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia
Nomor   3041)   sebagaimana   telah   diubah   dengan
Undang­Undang  Nomor   43  Tahun   1999  (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169,

1

2.

3.

4.

5.


6.

7.
8.

Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia
Nomor 3890);
Undang­Undang   Nomor   27   Tahun   2000   tentang
Pembentukan   Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung
(Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Tahun   2000
Nomor   217,   Tambahan   Lembaran   Negara   Republik
Indonesia Nomor 4033);
Undang­Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pe­
merintahan Daerah (Lembaran Negara Republik In­
donesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembar­
an Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagai­
mana telah diubah terakhir dengan Undang­Undang
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik
Indonesia  Tahun   2008  Nomor   59,  Tambahan   Lem­

baran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
Undang­Undang   Nomor   12   Tahun   2011   tentang
Pembentukan Peraturan Perundang­undangan (Lem­
baran   Negara   Republik   Indonesia   Tahun   2011   No­
mor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indo­
nesia Nomor 5234);
Peraturan   Pemerintah   Nomor   38   Tahun   2007   ten­
tang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Peme­
rintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerin­
tahan   Daerah   Kabupaten/Kota   (Lembaran   Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambah­
an   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Nomor
4737);
Peraturan   Pemerintah   Nomor   41   Tahun   2007   ten­
tang   Pedoman   Organisasi   Perangkat   Daerah   (Lem­
baran   Negara   Republik   Indonesia   Tahun   2007   No­
mor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indo­
nesia  Nomor 4741);
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Satuan Polisi Pamong Praja

Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Beli­
tung Nomor 1 Tahun 2013 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pemban­
gunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi
Kepulauan   Bangka   Belitung   (Lembaran   Daerah
Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung   Tahun   2013
Nomor 1 Seri D);

2

MEMUTUSKAN :
menetapkan : PERATURAN   GUBERNUR   KEPULAUAN   BANGKA
BELITUNG   TENTANG   URAIAN   TUGAS   DAN   FUNGSI
SATUAN   POLISI   PAMONG   PRAJA   PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG.
BAB I
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 1
Susunan   Organisasi   Satuan   Polisi   Pamong   Praja
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari :

a. Kepala Satuan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Penegakan Perundang­undangan Daerah;
d. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masya­
rakat;
e. Bidang Sumber Daya Aparatur;
f. Bidang Perlindungan Masyarakat;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB II
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Kepala Satuan
Pasal 2
(1) Kepala Satuan mempunyai tugas melaksanakan pe­
meliharaan   dan   penyelenggaraan   ketentraman
umum dan ketertiban masyarakat, menegakkan Per­
aturan Daerah dan Peraturan Gubernur serta perlin­
dungan   masyarakat,   memimpin,   mengoordinasikan
seluruh kegiatan Sekretariat, Bidang dan Kelompok
Jabatan Fungsional.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Satuan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program dan pelaksanaan, penegak­
an peraturan daerah dan peraturan gubernur, pe­
nyelenggaraan   ketertiban   umum   dan   ketentra­

3

man masyarakat serta perlindungan masyarakat;
b. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Da­
erah dan Peraturan Gubernur;
c. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertib­
an umum dan ketentraman masyarakat;
d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;
e. pelaksanaan koordinasi penegakan peraturan da­
erah dan peraturan gubernur serta penyelengga­
ran ketertiban umum dan ketentraman masyara­
kat dengan Kepolisian Negara Republik, Penyidik
Pegawai   Negeri   Sipil   Daerah   dan/atau   aparatur
lainnya;

f. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur atau
badan hukum agar mematuhi dan mentaati pene­
gakan peraturan daerah dan peraturan gubernur;
g. pelaksanaan pembinaan staf;
h. pelaksanaan  tugas   lain  yang   diberikan   oleh
atasan.
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 3
(1) Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayan­
an   administrasi   dan   koordinasi   perencanaan   pro­
gram   dan   anggaran,   meliputi   keuangan   dan   asset
serta kepegawaian dan urusan umum di lingkungan
Satuan Polisi Pamong Praja.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi : 
a. penyiapan   bahan  dan  koordinasi  penyusunan
program dan anggaran;
b. pengelolaan   urusan   administrasi   keuangan   dan
asset;

c. pelaksanaan urusan kepegawaian, surat menyu­
rat dan rumah tangga serta urusan administrasi
umum Satuan Polisi Pamong Praja.
d. pengoordinasian penyiapan bahan dan data, pen­
gendalian, monitoring, evaluasi serta penyusunan
laporan;
e. pelaksanaan pembinaan staf;
f. pelaksanaan evaluasi dan laporan sesuai bidang

4

tugasnya;
g. pelaksanaan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
(3) Sekretariat   dipimpin   oleh   seorang   Sekretaris   yang
berada   di   bawah   dan   bertanggung   jawab   kepada
Kepala Satuan.
Pasal 4 
(1) Sekretariat, terdiri dari  :
a. Sub Bagian Program;

b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
(2) Masing­masing   Sub   Bagian   dipimpin   oleh   seorang
Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris.
Pasal 5
(1) Sub Bagian Program mempunyai tugas menyiapkan
bahan   dan   menghimpun   data   dari   bidang   sebagai
bahan   penyusunan   program   dan   anggaran   Satuan
Polisi Pamong Praja serta bahan penyusunan pela­
poran.
(2) Uraian tugas  Sub Bagian Program sebagaimana di­
maksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program
kerja;
b. menghimpun   peraturan   perundang­undangan,
pedoman,   petunjuk   teknis   dan   petunjuk   penyu­
sunan rencana program dan laporan;
c. mengumpulkan   dan   menganalisa   data   sebagai
bahan penyusunan rencana program;

d. mengoordinasikan program kegiatan
e. melaksanakan   pemantauan,   pengendalian   dan
evaluasi pelaksanaan pogram;
f. memfasilitasi tindak lanjut laporan hasil pemerik­
saan;
g. menyiapkan laporan seluruh proses perencanaan
program dan pengendalian;
h. melaksanakan   penyusunan   Laporan   Akuntabili­
tas Kinerja Instansi Pemerintah; 
i. menyusun pelaporan, publikasi program dan ke­

5

giatan;
j. melakukan   pengkajian   dan   pengembalian   pro­
gram;
k. melaksanakan pembinaan staf;
l. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­
suai bidang tugasnya;
m. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh

atasan.
Pasal 6
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mempersi­
apkan bahan penyusunan rencana anggaran pembi­
ayaan, pengelolaan keuangan dan pelaksanaan ang­
garan serta melaksanakan administrasi keuangan.
(2) Uraian Tugas   Sub  Bagian Keuangan  sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program
kerja Subbagian Keuangan;
b. menghimpun   peraturan   perundang­undangan,
pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksa­
naan rencana anggaran dan pelaporan;
c. mengumpulkan   dan   menganalisa   data   sebagai
bahan penyusunan rencana anggaran;
d. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusun­
an anggaran keuangan;
e. melaksanakan   penatausahaan   dan   pengelolaan
keuangan termasuk pembayaran gaji karyawan;
f. melaksanakan pengadministrasian dan pembuka­
an keuangan;
g. melaksanakan pembinaan dibidang keuangan;
h. menyusun laporan pertanggung jawaban atas pe­
laksanaan pengelolaan keuangan;
i. melaksanakan   standar   akuntansi   pemerintahan
dan   penyiapan   bahan   pertanggungjawaban   keu­
angan;
j. melaksanakan pengawasan dan pengendalian ke­
uangan;
k. melaksanakan pembinaan staf;
l. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­
suai bidang tugasnya;
m. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.

6

Pasal 7
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tu­
gas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan ko­
ordinasi serta penyelenggaraan kegiatan penyusun­
an   formasi   pengangkatan,   mutasi,   pengembangan,
pembinaan dan tata usaha kepegawaian.
(2) Uraian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai
berikut:
a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program
kerja Subbagian Keuangan;
b. mengelola administrasi umum dan kepegawaian;
c. menghimpun peraturan perundangan sebagai pe­
doman pelaksanaan di bidang umum dan kepega­
waian;
d. melaksanakan   penerimaan,   pendistribusian   dan
pengiriman surat;
e. melakukan penyusunan kebutuhan perlengkapan
dan perawatan peralatan kantor serta menyusun
laporan pertanggung jawaban atas barang inven­
taris;
f. melaksanakan tugas kehumasan dan keprotoko­
lan;
g. menyiapkan bahan penataan, pengembangan ke­
lembagaan dan ketatalaksanaan;
h. menyelenggarakan urusan kerumah tanggaan; 
i. menyiapkan bahan dan data serta menyusun la­
poran pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian dan Satuan Polisi Pamong Praja;
j. melaksanakan pembinaan staf;
k. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­
suai bidang tugasnya;
l. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Bagian Ketiga
Bidang Penegakan Perundang­Undangan Daerah
Pasal 8 
(1) Bidang   Penegakan   Perundang­Undangan   Daerah

7

mempunyai   tugas   penyelenggaraan   pengembangan,
pengkajian   kebijakan   penegakan   Perundang­
undangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Beli­
tung. 
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada   ayat   (1),   Bidang   Penegakan   Perundang­
Undangan Daerah mempunyai fungsi :
a. penyusunan   rencana   dan   pelaksanaan   kegiatan
serta   petunjuk   teknis   bidang   penegakan   perun­
dang­undangan daerah Provinsi Kepulauan Bang­
ka Belitung;
b. pelaksanaan   koordinasi   dan   kerjasama   dengan
lembaga   dan   institusi   lain   di   bidang   penegakan
perundang­undangan daerah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung;
c. pelaksanaan   pengawasaan   dan   pengendalian   bi­
dang   penegakan   perundang­undangan   daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
d. pelaksanaan Fasilitasi dan patroli penegakan per­
undang­undangan   daerah   Provinsi   Kepulauan
Bangka Belitung;
e. pelaksanaan  monitoring,  evaluasi  dan  pelaporan
di   bidang   penegakan   perundang­undangan   Dae­
rah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; 
f. pelaksanaan pembinaan staf;
g. pelaksanaan evaluasi dan pembuatan laporan se­
suai bidang tugasnya;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas­
an.
(3) Bidang Penegakan Perundang­Undangan Daerah di­
pimpin   oleh   seorang   Kepala   yang   berada   dibawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan.
Pasal 9
(1) Bidang  Penegakan  Perundang­Undangan  Daerah  ter­
diri dari :
a. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan;
b. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan.
(2) Masing­masing  Seksi dipimpin oleh seorang Kepala
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Penegakan Perundang­Undangan Da­
erah.

8

Pasal 10
(1) Seksi   Pembinaan,   Pengawasan   Dan   Penyuluhan
mempunyai   tugas  melakukan   pembinaan,   penga­
wasan   dan   penyuluhan   kepada   warga   masyarakat,
aparatur   dan/atau   badan   hukum   lainnya   tentang
penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Guber­
nur;
(2) Uraian Tugas Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Pe­
nyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ada­
lah sebagai berikut:
a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program
kerja  seksi   pembinaan,  pengawasan   dan  penyu­
luhan;
b. menghimpun   peraturan   perundang­undangan,
pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan pem­
binaan, pengawasan dan penyuluhan;
c. mengumpulkan   dan   menganalisa   data   sumber
daya aparatur untuk bahan pemberdayaan sum­
ber daya masyarakat;
d. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait
dibidang pembinaan, pengawasan, dan penyuluh­
an;
e. melaksanakan peningkatan kualitas sumber daya
aparatur Polisi Pamong Praja, Bantuan Polisi Pa­
mong Praja dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil;
f. menyiapkan   bahan   koordinasi   dan   sinkronisasi
dengan instansi terkait dalam pelaksanaan pem­
binaan, pengawasan dan penyuluhan;
g. menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan;
h. melaksanakan evaluasi dan pemantauan kegiatan
pembinaan, pengawasan dan penyuluhan; dan
i. menyiapkan bahan dan data serta menyusun la­
poran Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyu­
luhan.
j. melaksanakan pembinaan staf;
k. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­
suai bidang tugasnya;
l. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 11

9

(1) Seksi   Penyelidikan   dan   Penyidikan   mempunyai   tu­
gas  melaksanakan penyelidikan dan penyidikan ke­
pada   warga   masyarakat,   aparatur   atau   badan   hu­
kum yang diduga melakukan pelanggaran atas Pera­
turan Daerah dan/atau Peraturan Gubernur.
(2) Uraian Tugas Seksi Penyelidikan dan Penyidikan se­
bagaimana  dimaksud   pada  ayat   (1)  adalah   sebagai
berikut:
a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program
kerja seksi Penyelidikan dan Penyidikan;
b. menghimpun   Peraturan   Perundang­undangan,
pedoman   petunjuk   teknis   dan   pelaksanaan   pe­
nyelidikan dan penyidikan;
c. melaksanakan   penyelidikan   dan   penyidikan   ter­
hadap  pelanggaran   penegakan  Peraturan   Perun­
dang­undangan;
d. melakukan monitoring tindak lanjut hasil Penyeli­
dikan dan Penyidikan atas pelanggaran penegak­
an   peraturan   Perundang­undangan   Daerah   Pro­
vinsi;
e. mengelola   administrasi   Penyidik   Pegawai   Negeri
Sipil (PPNS);
f. menyusun   berkas   penyelidikan   dan   penyidikan
pelanggaran   penegakan   Peraturan   Perundang­
undang Daerah Provinsi dan Peraturan Pelaksa­
nanya;
g. melaksanakan penindakan terhadap pelanggaran
penegakan Peraturan Perundang­undangan Dae­
rah Provinsi;
h. menyusun   berkas   penindakan   atas   pelanggaran
penegakan Perundang­undangan  Daerah Provin­
si dan Peraturan Pelaksananya;
i. melakukan pembinaan dalam rangka penyelidik­
an dan penyidikan;
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan   laporan   Seksi   Penyelidikan   dan
Penyidikan;
k. melaksanakan pembinaan staf;
l. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­
suai bidang tugasnya;
m. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.

10

Bagian Keempat
Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Pasal 12
(1) Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masya­
rakat mempunyai tugas menyelenggarakan pengkaji­
an bahan kebijakan dibidang ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Ketertiban Umum dan Keten­
traman Masyarakat mempunyai fungsi :
a. perumusan pelaksanaan kegiatan serta petunjuk
teknis bidang ketertiban umum dan Ketentraman
Masyarakat;
b. pelaksanaan   koordinasi   dan   kerjasama   dengan
lembaga   dan   institusi   lain   dibidang   Ketertiban
Umum dan ketentraman masyarakat;
c. pelaksanaan   pengawasan   dan   pengendalian   bi­
dang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masya­
rakat;
d. pelaksanaan   fasilitasi   dan   patroli   ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat dengan ka­
bupaten/kota;
e. pelaksanakan pembinaan staf;
f. pelaksanakan   evaluasi   dan   pembuatan   laporan
sesuai bidang tugasnya;
g. pelaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
(3) Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masya­
rakat dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di­
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satu­
an.
Pasal 13
(1) Bidang  Ketertiban  Umum dan  Ketentraman  Masya­
rakat, terdiri dari :
a. Seksi Operasi dan Pengendalian;
b. Seksi Kerjasama.
(2) Masing­masing  Seksi dipimpin oleh seorang Kepala
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman.

11

Pasal 14
(1) Seksi   Operasi   dan   Pengendalian   mempunyai   tugas
melaksanakan   penegakan   Peraturan   Daerah   dan
Peraturan   Gubernur   dan   melakukan   pengendalian
dalam   rangka   ketertiban   umum   dan   ketentraman
masyarakat.
(2) Uraian Tugas Seksi Operasi dan Pengendalian seba­
gaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai ber­
ikut:
a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program
kerja Seksi Operasi dan Pengendalian;
b. menghimpun   peraturan   perundang­undangan,
pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan ope­
rasi dan pengendalian;
c. merumuskan kebijakan dan petunjuk pelaksana­
an penyelenggaraan ketertiban umum dan keten­
traman masyarakat;
d. menyusun rencana kegiatan penyelenggaraan ke­
tertiban umum dan ketentraman masyarakat;
e. melakukan pengawasan dan pengendalian penye­
lenggaraan   ketertiban   umum   dan   ketentraman
masyarakat;
f. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan keter­
tiban umum dan ketentraman masyarakat;
g. melaksanakan  pengaturan  penjagaan,  pengawal­
an dan patroli penyelenggaraan ketertiban umum
dan ketentraman masyarakat;
h. melaksanakan patroli wilayah;
i. melakukan pembinaan dalam rangka operasi dan
pengendalian;
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan operasi dan pengendalian;
k. melaksanakan pembinaan staf;
l. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­
suai bidang tugasnya;
m. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 15

12

(1) Seksi   Kerjasama   mempunyai   tugas   melaksanakan
koordinasi, sinkronisasi dan kerjasama dengan ka­
bupaten/   kota,   unit   kerja   dan/atau   lembaga   lain
yang terkait dalam pelaksanaan tugas.
(2) Uraian Tugas Seksi Kerjasama sebagaimana dimak­
sud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program
kerja Seksi kerjasama;
b. menghimpun   Peraturan   Perundang­undangan,
pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan ker­
jasama;
c. merumuskan   kebijakan   kerjasama   penyelengga­
raan ketertiban umum dan ketentraman masya­
rakat;
d. menyiapkan dan menyusun konsep bahan kerja­
sama penyelenggaraan ketertiban umum dan ke­
tentraman masyarakat;
e. melakukan koordinasi dalam pelaksanaan kerja­
sama antar instansi terkait;
f. menyusun pedoman bahan fasilitasi kegiatan ker­
jasama:
g. melaksanakan   kegiatan   kerjasama   penyelengga­
raan ketertiban dan ketentraman masyarakat;
h. melakukan pembinaan dibidang kerjasama;
i. memberikan telaah dan pertimbangan teknis dibi­
dang kerjasama; dan
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan laporan Seksi Kerjasama;
k. melaksanakan pembinaan staf;
l. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­
suai bidang tugasnya;
m. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Bagian Kelima
Bidang Sumber Daya Aparatur
Pasal 16
(1) Bidang   Sumber   Daya   Aparatur   mempunyai   tugas
menyelenggarakan   pengembangan,   pengkajian   dan
kebijakan di Bidang Sumber Daya Aparatur.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

13

pada ayat (1), Bidang Sumber Daya Aparatur mem­
punyai fungsi :
a. perumusan   dan   pelaksanaan   kegiatan   serta   pe­
tunjuk teknis Bidang Sumber Daya Aparatur;
b. penyusunan   rencana   dan   pelaksanaan   kegiatan
serta   petunjuk   teknis   di   Bidang   Sumber   Daya
Aparatur;
c. pelaksanaan koordinasi dengan lembaga dan in­
stansi terkait di Bidang Sumber Daya Aparatur;
d. pelaksanaan   pengawasan   dan   pengendalian   Bi­
dang Sumber Daya Aparatur;
e. pelaksanaan pembinaan staf;
f. pelaksanaan evaluasi dan pembuatan laporan se­
suai bidang tugasnya;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas­
an.
(3) Bidang   Sumber   Daya   Aparatur   dipimpin   oleh   seo­
rang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung­
jawab kepada Kepala Satuan.
Pasal 17
(1) Bidang Sumber Daya Aparatur, terdiri dari :
a. Seksi Pelatihan Dasar;
b. Seksi Teknis Fungsional.
(2) Masing­masing  Seksi dipimpin oleh seorang Kepala
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur.
Pasal 18
(1) Seksi Pelatihan Dasar mempunyai tugas melaksana­
kan kegiatan pelatihan dasar dan teknis fungsional.
(2) Uraian Tugas Seksi Pelatihan Dasar sebagaimana di­
maksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program
kerja Seksi Pelatihan Dasar;
b. menghimpun   peraturan   perundang­undangan,
pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan pela­
tihan dasar;
c. mengumpulkan dan menganalisa data untuk ba­
han pengembangan sumber daya aparatur;
d. melaksanakan koordinasi dengan instansi/lemba­

14

e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

ga terkait pengembangan teknis fungsional sum­
ber daya aparatur;
memberikan bimbingan dan pelatihan dasar per­
lindungan   masyarakat   dan   bantuan   Polisi   Pa­
mong Praja;
menyusun   rencana   kebutuhan   pengembangan
teknis sumber daya aparatur untuk pelatihan da­
sar;
menyiapkan bahan kegiatan dengan instansi ter­
kait dalam pelaksanaan diklat pelatihan dasar;
melaksanakan fasilitasi pengawasan dan pengen­
dalian pelaksanaan pelatihan dasar sumber daya
aparatur;
melaksanakan pembinaan staf;
melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­
suai bidang tugasnya;
melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.

 

Pasal 19

(1) Seksi Teknis Fungsional mempunyai tugas melaksa­
nakan   kegiatan   teknis   fungsional   dalam   rangka
mendukung   pelaksanaan   tugas   operasional   pene­
gakan peraturan daerah, peraturan gubernur, keter­
tiban umum dan ketentraman masyarakat serta per­
lindungan masyarakat.
(2) Uraian Tugas Seksi Teknis Fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program
kerja seksi teknis fungsional;
b. menghimpun   peraturan   perundang­undangan,
pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan tek­
nis fungsional;
c. mengumpulkan   dan   menganalisa   data   teknis
fungsional   untuk   bahan   pengembangansumber
daya aparatur;
d. melaksanakan koordinasi dengan instansi/lemba­
ga terkait pengembangan teknis fungsional sum­
ber daya aparatur;
e. melaksanakan   pelatihan   teknis   fungsional   sum­
ber daya aparatur;
f. menyiapkan bahan kegiatan dengan instansi ter­

15

g.
h.
i.
j.
k.

kait dalam pelaksanaan pelatihan teknis fungsio­
nal;
melaksanakan fasilitasi pengawasan dan pengen­
dalian   pelaksanaan   pelatihan   teknis   fungsional
sumber daya aparatur;
memberikan   telaahan   dan   pertimbangan   teknis
pelaksanaan teknis fungsioanal;
melaksanakan pembinaan staf;
melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­
suai bidang tugasnya;
melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Bagian Keenam
Bidang Perlindungan Masyarakat
Pasal 20

(1) Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan   perumusan   kebijakan   teknis   bidang
perlindungan masyarakat, pembinaan dan pelatihan
hansip/perlindungan   masyarakat   Satuan
Kerja/Lembaga Perangkat Daerah untuk pelayanan
perlindungan masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada   ayat   (1),   Bidang   Perlindungan   Masyarakat
mempunyai  fungsi :
a. perumusan   dan   pelaksanaan   kegiatan   serta   pe­
tunjuk teknis bidang perlindungan masyarakat;
b. penyususnan rencana dan pelaksanaan kegiatan
serta petunjuk teknis dibidang perlindungan ma­
syarakat;
c. pelaksanaan koordinasi dengan lembaga dan in­
stansi terkait dibidang perlindungan masyarakat;
d. pelaksanaan   pengawasan   dan   pengendalian   bi­
dang perlindungan masyarakat;
e. pelaksanaan pembinaan staf;
f. pelaksanaan evaluasi dan pembuatan laporan se­
suai bidang tugasnya;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas­
an.
(3) Bidang Perlindungan Masyarakat dipimpin oleh seo­
rang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung­

16

jawab kepada Kepala Satuan.
Pasal 21
(1) Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri dari :
a. Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat;
b. Seksi Bina Potensi Masyarakat.
(2) Masing­masing  Seksi dipimpin oleh seorang Kepala
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat.
Pasal 22
(1) Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai
tugas  melaksanakan,   menyiapkan   bahan   dan   me­
nyusun kebijakan teknis pelaksanaan kegiatan pem­
binaan   dan   pelatihan   hansip/perlindungan   masya­
rakat satuan kerja/lembaga perangkat daerah untuk
pelayanan perlindungan masyarakat.
(2) Uraian tugas Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai
berikut:
a. mengelola   administrasi   dan   menyusun   program
kerja Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat;
b. menghimpun   peraturan   Perundang­undangan,
pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan satu­
an perlindungan masyarakat;
c. mengumpulkan dan menganalisa data dan infor­
masi   satuan   perlindungan   masyarakat   serta
pengamanan swakarsa;
d. menyusun   prosedur   tetap,   petunjuk   teknis   dan
pelaksanaan   satuan   perlindungan   masyarakat
serta pengamanan swakarsa;
e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­
suai bidang tugasnya;
g. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 23
(1) Seksi   Bina   Potensi   Masyarakat   mempunyai   tugas
melaksanakan, kepada masyarakat rawan bencana.

17

(2) Uraian Tugas Seksi Bina Potensi Masyarakat seba­
gaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai ber­
ikut:
a. melaksanakan pembinaan dan pembekalan kepa­
da masyarakat di daerah rawan bencana;
b. melaksanakan   sosialisasi   dalam   mengantisipasi
terjadinya bencana;
c. melaksanakan   pemantauan   serta   berperan   aktif
mengikuti situasi pada lokasi yang akan berdam­
pak terkena bencana;
d. melaksanakan pembinaan staf;
e. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­
suai bidang tugasnya;
f. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
BAB III
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 24
Kelompok   Jabatan   Fungsional   mempunyai   tugas
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Satuan Polisi
Pamong   Praja   Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung
sesuai dengan keahliannya dan kebutuhannya.
Pasal 25
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimak­
sud dalam Pasal 24 terdiri dari sejumlah tenaga da­
lam   jenjang   jabatan   fungsional   yang   terbagi   dalam
kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Setiap kelompok tersebut dipimpin oleh seorang te­
naga fungsional senior yang ditunjuk dan diangkat
oleh Kepala Satuan.
(3) Jumlah   Jabatan   Fungsional   tersebut   ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis   dan   jenjang   jabatan   fungsional   berdasarkan
peraturan perundang­undangan.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP

18

Pasal 26
Dengan   berlakunya   Peraturan   Gubernur   ini,   maka
Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor
77   Tahun   2008   tentang   Uraian   Tugas   Satuan   Polisi
Pamong   Praja   Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung
(Berita   Daerah   Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung
Tahun 2008 Nomor 35  Seri D), dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Pasal 27
Hal­hal   yang   belum   cukup   diatur   dalam   Peraturan
Gubernur   ini,   akan   ditetapkan   lebih   lanjut   oleh
Gubernur sepanjang mengenai pelaksanaannya.
Pasal 28
Peraturan   Gubernur   ini   mulai   berlaku   pada   tanggal
diundangkan.
Agar   setiap   orang   mengetahuinya,   memerintahkan
pengundangan   Peraturan   Gubernur   ini   dengan
penempatannya   dalam   Berita   Daerah   Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.

Ditetapkan di Pangkalpinang 
pada tanggal 20 September 2013    
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
RUSTAM EFFENDI
Diundangkan di Pangkalpinang
pada tanggal 20 September 2013
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto

19

IMAM MARDI NUGROHO
BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN
2013 NOMOR 15 SERI D

20