UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

  

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE

PLAYING PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

  Studi Kasus pada Siswa Kelas XI Jurusan IPS SMA Negeri 1, Ngaglik, Yogyakarta

  

SKRIPSI

  Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh:

  Franciska Ni Putu Rigianawati NIM : 061334004

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  

SKRIPS SI

UPA AYA PENI

INGKATA AN MOTI

  IVASI BEL LAJAR S

  ISWA

MELAL LUI PENE ERAPAN METODE E PEMBE ELAJARA AN ROLE

PL LAYING P PADA MA ATA PELA AJARAN A AKUNTA ANSI

  Studi Kasu us pada Sisw a Kelas XI J Jurusan IPS SMA Neger ri 1, Ngaglik k, Yogyakart a Tel ah disetujui oleh:

  Pemb bimbing Laurentius S L Saptono, S.P Pd., M.Si. Tanggal 1 J Juni 2010

  

PERSEMBAHAN

 

 

    Kupersembahkan karyaku ini kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu membimbing, menerangi setiap langkahku, dan pegangan hidupku. My Lovely Parents “ I Putu Ganepo & Rita Dwi Utami” My Lovely Sister & Brother “Oyen & Danda”

  Koko Wawan Almamaterku Universitas Sanata Dharma

  

MOTTO

Saya belajar banyak dari kegagalan saya, Saya bisa “lebih pintar” dari sebelumnya karena saya pernah gagal

  

Seperti debu yang beterbangan ditiup angin

Begitulah hidup kita bila kita tidak mempunyai tujuan

Terhempas jauh bersama hembusan angin

Sama seperti rumput yang tumbuh di tanah yang tandus

  

Seperti itulah kita harus berjuang 

Cara terbaik meramalkan masa depan adalah dengan menciptakan masa

depan itu sendiri

  • Peter. F. Drucker. -

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta,

  29 Juni 2010 Penulis

  Franciska Ni Putu Rigianawati NIM : 061334004

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

  Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Franciska Ni Putu Rigianawati Nomor Mahasiswa : 061334004 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA

PELAJARAN AKUNTANSI

  Beserta perangkat pembelajaran bila diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 29 Juni 2010 Yang menyatakan Franciska Ni Putu Rigianawati NIM : 061334004

  

ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

  Studi Kasus: Siswa kelas XI Jurusan IPS SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta

  Franciska Ni Putu Rigianawati Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2010

  Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi dengan pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa melalui penerapan metode pembelajaran role playing.

  Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI jurusan IPS SMA Negeri 1, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010 yang berjumlah 28 orang. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 1 siklus dan menggunakan waktu 2 jam pelajaran. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) instrumen observasi terhadap aktivitas guru, (2) instrumen observasi terhadap aktivitas siswa, (3) instrumen observasi terhadap kondisi kelas, (4) kuesioner motivasi belajar, (5) instrumen refleksi oleh guru mitra dan siswa, (6) wawancara dengan guru mitra, (7) dokumentasi.

  Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan nilai rata- rata motivasi belajar siswa sebelum penelitian = 52,89 dan hasil perhitungan nilai rata-rata motivasi belajar siswa sesudah penelitian = 62,21. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode role playing pada mata pelajaran Akuntansi khususnya materi siklus akuntansi perusahaan jasa dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI Jurusan IPS, SMA Negeri 1 Ngaglik, Yogyakarta.

  ABSTRACT THE EFFORT OF DEVELOPING STUDENT LEARNING

MOTIVATION THROUGH THE IMPLEMENTATION OF ROLE PLAYING

LEARNING METHOD IN ACCOUNTING SUBJECT

th

  A Case Study: Student of 11 Grade Social and Science Department, 1 State Senior High School, Ngaglik, Yogyakarta.

  Franciska Ni Putu Rigianawati Sanata Dharma University

  2010 This research aims to develop student learning motivation on the subject of

  Accounting with the material of accounting cycle of service company through the implementation of role playing learning method.

  This research is a classroom action research (CAR). Its research subjects are 28

  th

  students of 11 grade of social and science department of 1 State Senior High School, Ngaglik, Yogyakarta, academic year 2009/2010. This classroom action research was conducted in one cycle and used two periode. Research instruments used in this research were: (1) an instrument observations of teacher activities, (2) instrument observations of student activities, (3) an instrument observations of classroom conductions, (4) learning motivation questionnaire, (5) an instrument of reflection by teacher partner and student, (6) interviews with teacher partner, (7) documentation.

  Based on the analysis the result can be concluded that the result of calculating the average value of student learning motivation before the research is 52,89 and the result of calculating the average value of student learning motivation after the research is 62,21. The implementation of role playing learning method in Accounting subject especially material of accounting cycle of service company can develop

  th

  learning motivation of student of 11 grade of social and science department of 1 State Senior High School, Ngaglik, Yogyakarta.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan yang Mahakasih karena skripsi ini telah selesai pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkam terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma .

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. Thanks sir.

  5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA., selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  6. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini

  7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.

  8. Bapak Drs. Suharno selaku Kepala SMA Negeri 1, Ngaglik, Yogyakata yang telah member ijin untuk melakukan penelitian.

  9. Bapak Drs. Ignas Suryadi, S.E., M.Pd., selaku guru partner yang telah bersedia bekerjasama dalam melakukan penelitian.

  10. Seluruh siswa SMA Negeri 1 Ngaglik Yogyakarta, khususnya siswa kelas XI IPS 1, yang telah dengan setia dan sabar mengikuti pelajaran yang digunakan penulis untuk penelitian. Tanpa kalian penelitian ini tidak berjalan dengan lancar, thanks.

  11. Bapak, Ibuku, dan adik-adiku “Oyen & Danda” yang telah berjuang selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah, serta atas cinta, kasih sayang, semangat, doa dan dukungan yang tiada henti. “ I Always love u”.

  12. Koko Wawan, untuk segala hiburan, kebersamaan, canda dan tawa, nasehat yang selalu mewarnai hidupku. “ u r the best”

  13. Rara, Mbak Wati, dan Monic, sahabat terdekatku yang selalu mendengar keluh kesahku, bersama kalian aku bisa tumbuh dan mengenal arti persahabatan, aku bisa merasakan ketulusan sosok sahabat, serta bersama kalian aku bisa merasakan indahnya dunia manakala kita harus tertawa bersama, menangis bersama, meskipun ku harus meninggalkan kalian, tapi kalian tetap sahabatku selamanya .

  14. Mbak Titek, Iren, Galih, dan Dety, yang telah memberi dukungan kepadaku, Vivin, Tio, Daru, dan Wahyu yang telah membantu dan menemani aku dalam penelitian.

  15. Teman-teman seperjuangan:Ardi, Dian, Arni, Alin, Siska Kecil, Umi, Djinong, Niken, Ninin, Dwi Kirby, Dwi Klaten, Lina, Retno, Eris, Yosef, Inggit, Lia, Missi, Ocha, Agil, Suster, Fery, Johan, dan yang lainnya terimakasih atas dukungan, doa dan bantuannya selama penulisan skripsi.

  16. Anak kost Sekartadji (Yustina Dian, Cui, Ratih Sulistya, Tika Pangestika, Nat- Nat, Mb Tutu, Erly Elentaty, Haryanti) dan lainnya terima kasih atas kebersamaan kita, keceriaan kita, kegilaan kita. The Best of Sekartadji.

  17. Seluruh mahasiswa angkatan 2006 yang telah mewarnai hidupku selama kurang lebih 4 tahun.

  18. Semua pihak yang memberi dukungan, bimbingan, bantuan, serta motivasi kepada praktikan Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih dari segala yang telah mereka berikan terhadap penulis selama ini.

  Yogyakarta, 29 Juni 2010 Penulis

  Franciska Ni Putu Rigianawati NIM : 061334004

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL…. ................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii

  

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

  KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah......................................................................

  1 B. Batasan Masalah ................................................................................

  4 C. Rumusan Masalah ...............................................................................

  4

  D. Tujuan Penelitian ...............................................................................

  5 E. Manfaat Penelitian ..............................................................................

  5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  A. Penelitian Tindakan Kelas .................................................................. 7

  B. Ruang Lingkup Metode Pembelajaran Role Playing .......................... 15

  C. Motivasi Belajar .................................................................................. 22

  D. Materi Akuntansi Perusahaan Jasa ...................................................... 26

  E. Kerangka Teoritik ............................................................................... 29

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................................... 32 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 32 C. Subyek dan Obyek Penelitian……………………………………….. 32 D. Prosedur Penelitian ............................................................................. 33 E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 39 F. Operasionalisasi Variabel ................................................................... 42 G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 43 BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Sejarah SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta ....................... 46 B. Kepemimpinan SMA Negeri 1 Ngaglik, Yogyakarta ......................... 47 C. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 1 Ngaglik, Yogyakarta ............. 49 D. Sistem Pendidikan SMA Negeri 1 Ngaglik, Yogyakarta ................... 50

  E. Kurikulum SMA Negeri 1 Ngaglik, Yogyakarta ................................ 51

  F. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Ngaglik, Yogyakarta .................. 53

  G. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Ngaglik, Yogyakarta ............. 54

  H. Siswa SMA Negeri 1 Ngaglik, Yogyakarta ........................................ 57

  I. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah SMA Negeri 1 Ngaglik, Yogyakarta .......................................................................................... 58

  J. Fasilitas Pendidikan dan Latihan di SMA Negeri 1 Ngaglik, Yogyakarta. ......................................................................................... 59

  K. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah SMA Negeri 1 Ngaglik, Yogyakarta ........................................................................... 60

  L. Hubungan antara Satuan Pendidikan Negeri 1 Ngaglik, Yogyakarta dengan Instansi Lain ........................................................................... 61 M. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan SMA Negeri 1 Ngaglik,

  Yogyakarta .......................................................................................... 62

  BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian ............................................................................ 64

  1. Observasi Pra Penelitian ............................................................... 64

  a. Observasi Terhadap Guru ....................................................... 64

  b. Observasi Terhadap Siswa ...................................................... 68

  c. Observasi Terhadap Kelas ...................................................... 73

  2. Siklus Pertama .............................................................................. 78

  a. Tahap Perencanaan ................................................................. 78

  b. Tindakan ................................................................................. 85

  c. Observasi ................................................................................. 86

  d. Tingkat Motivasi Belajar Siswa .............................................. 96

  e. Refleksi ................................................................................... 97

  B. Komparasi Motivasi Belajar Siswa Sebagai Dampak Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing .................................................... 107

  BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ......................................................................................... 110 B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 110 C. Saran ................................................................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 113

LAMPIRAN ................................................................................................... 115

  DAFTAR TABEL

Tabel 5.6 Aktivitas/Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran ............ 90Tabel 5.12 Refleksi Siswa terhadap Pelaksanaan Pembelajaran ................ 103Tabel 5.11 Refleksi Guru terhadap Pelaksanaan Pembelajaran ................. 101Tabel 5.10 Kesan Siswa terhadap Pelaksanaan Pembelajaran ................... 99Tabel 5.9 Kesan Guru Mitra terhadap Pelaksanaan Pembelajaran ........... 97Tabel 5.8 Tingkat Motivasi Belajar Siswa ............................................... 96Tabel 5.7 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran ............................ 94Tabel 5.5 Aktivitas Guru Pada Siklus 1 ................................................... 87Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar ............................. 42Tabel 5.4 Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran .............................. 74Tabel 5.3 Analisis Motivasi Belajar Siswa Pada Pra Penelitian ............... 72Tabel 5.2 Kegiatan/Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran ............ 69

  54 Tabel 5.1 Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran ............................. 66

  44 Tabel 4.1 Rincian Sumber Daya Manusia SMA Negeri1 Ngaglik, Yogyakarta ...............................................................................

  Siklus 1 .....................................................................................

Tabel 3.2 Analsis Komparasi Tingkat Motivasi Belajar Siswa padaTabel 5.13 Analisis Komparatif Tingkat Motivasi Belajar Siswa .............. 108

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ......................................... 13Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Ngaglik, Yogyakarta ........ 53

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................... 118 Lampiran 2 Materi Pelajaran ..................................................................... 132 Lampiran 3 Handout ................................................................................. 135 Lampiran 4 Bukti Transaksi yang Digunakan dalam Proses Pembelajaran ......................................................................... 139 Lampiran 5 Bukti Kas Masuk dan Bukti Kas Keluar ............................... 146 Lampiran 6 Instruksi Masing-Masing Peran ............................................. 151 Lampiran 7 Buku Praktik Akuntansi Perusahaan Jasa .............................. 164 Lampiran 8 Uaang-Uangan ....................................................................... 178 Lampiran 9 Gambar Alat Tulis Kantor dan Gambar Meja ....................... 179 Lampiran 10 Media Pembelajaran Lainnya ................................................ 180 Lampiran 11 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran ......................................................................... 181 Lampiran 12 Lembar Observasi/Aktivitas Kegiatan Siswa dalam Proses

  Pembelajaran ......................................................................... 183 Lampiran 13 Lembar Observasi Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran. ........................................................................ 184 Lampiran 14 Kesan Guru Mitra terhadap Pelaksanaan Pembelajaran ........ 185 Lampiran 15 Kesan Siswa terhadap Pelaksanaan Pembelajaran ................ 186 Lampiran 16a Kuesioner Sebelum Tindakan ................................................ 187

  Lampiran 16b Kuesioner Sesudah Tindakan ................................................ 191 Lampiran 17 Kelompok Role Playing ........................................................ 195 Lampiran 18 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran ......................................................................... 196 Lampiran 19 Lembar Observasi/Aktivitas Kegiatan Siswa dalam Proses

  Pembelajaran ......................................................................... 198 Lampiran 20 Lembar Observasi Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran ......................................................................... 201 Lampiran 21 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran ......................................................................... 203 Lampiran 22 Lembar Observasi/Aktivitas Kegiatan Siswa dalam Proses

  Pembelajaran ......................................................................... 205 Lampiran 23 Lembar Observasi Kondisi Kelas selama Proses Pembelajaran ......................................................................... 207 Lampiran 24 Kesan Guru Mitra terhadap Proses Pembelajaran ................. 208 Lampiran 25 Kesan Siswa terhadap Proses Pembelajaran .......................... 209 Lampiran 26 Refleksi Guru terhadap Pelaksanaan Pembelajaran .............. 217 Lampiran 27 Hasil Wawancara dengan Guru setelah Pelaksanaan Pembelajaran ......................................................................... 218 Lampiran 28 Refleksi Siswa terhadap Pelaksanaan Pembelajaran ............. 220 Lampiran 29 Analisis Tingkat Motivasi Belajar Siswa Pada Pra Penelitian ............................................................................... 221 Lampiran 30 Analisis Tingkat Motivasi Belajar Sesudah Menggunakan

  Metode Pembelajaran Role Playing ...................................... 224 Lampiran 31 Analisis Komparasi Tingkat Motivasi Belajar Siswa ............ 227 Lampiran 32 Nilai Siswa pada saat Pembelajaran dengan Menggunakan Metode 228 Role Playing ............................................................. Lampiran 33a Layout Tempat pada saat Pembelajaran ................................ 229 Lampiran 33b Susunan Layout Tempat Masing-Masing Bagian/Peran pada Setiap Kelompok .......................................................... 230

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah A. Pendidikan adalah usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana

  belajar atau proses belajar agar manusia atau masyarakat secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan kehidupan manusia. Dengan mengenyam pendidikan di lingkungan formal, informal, maupun non formal manusia dapat lebih baik secara kognitif, motorik, sosial dan emosional.

  Pendidikan formal atau sekolah adalah salah satu lingkungan belajar yang berkaitan erat dengan proses belajar. Menurut Sardiman (1986:22) proses belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan dengan melakukan serangkaian kegiatan secara aktif hingga tercapainya tujuan tertentu. Aktivitas siswa merupakan komponen terpenting dalam proses belajar, sehingga hasil dari proses belajar dapat memberikan makna yang berarti bagi siswa dimana sesuatu hal yang tidak diketahui oleh siswa menjadi dapat diketahui dan sesuatu hal yang tidak dapat dipahami menjadi dapat dipahami. Oleh karena itu, motivasi dan partisipasi siswa sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik.

  Paradigma lama tentang proses pembelajaran bersumber pada teori

  tabula rasa John Lock (http://aristorahardi.wordpress.com/2009/02/22/anak- didik-seperti-botol-kosong/), dalam teori tersebut pikiran seorang anak diasumsikan seperti kertas kosong dan siap menunggu coretan dari gurunya.

  Asumsi tersebut sepertinya kurang tepat lagi digunakan oleh para pendidik saat ini, karena pendidikan saat ini lebih menuntut siswa untuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran. Pendidik perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dimana siswa termotivasi untuk aktif membangun pengetahuannya sendiri melalui keterlibatan siswa secara langsung dalam serangkaian proses pembelajaran. Guru sebagai pendidik dan pengajar di sekolah harus mampu menjadi motivator dan harus berperan aktif demi kemajuan prestasi siswa dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.

  Fakta menunjukkan bahwa masih banyak guru yang melakukan proses pembelajaran yang mengacu pada teacher centered dimana guru lebih sering menggunakan metode tradisional seperti ceramah. Metode ceramah ini merupakan metode pembelajaran dimana guru sebatas menyampaikan ilmu dan siswa memperoleh ilmu tanpa adanya aktivitas yang dilakukan oleh siswa. Dengan metode ini guru akan lebih aktif sedangkan siswa akan bersikap pasif. Kondisi tersebut tidaklah ideal oleh sebab seharusnya guru hanya sebagai fasilitator dan mengacu pada student centered dimana siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Praktik pembelajaran teacher centered cenderung akan membuat siswa jenuh, mengantuk, sehingga akan berpengaruh kepada motivasi dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Dilihat dari sikap siswa, metode ini kurang dapat memotivasi siswa belajar sehingga siswa tidak berpartisipasi penuh dalam proses pembelajaran.

  Sebagai seorang pendidik, guru sebaiknya memiliki kreativitas untuk membangun motivasi siswa agar siswa berpartisipasi penuh dalam proses pembelajaran yang menyenangkan, salah satunya dengan menerapkan metode pembelajaran yang tepat. Dengan metode pembelajaran yang tepat, siswa dapat termotivasi untuk aktif dalam serangkaian kegiatan proses pembelajaran. Banyak metode baru yang dapat membantu memotivasi siswa dalam proses pembelajaran dan mampu melibatkan partisipasi siswa secara penuh, salah satunya adalah strategi pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran role playing. Metode pembelajaran role playing adalah metode pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa untuk melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran, dimana siswa belajar sesuai dengan apa yang diperaninya atau dipraktikkannya. Dalam metode ini, ada empat tahapan yang dilakukan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi.

  Metode role playing dalam penelitian ini akan diterapkan pada mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS materi ajar siklus akuntansi perusahaan jasa yang difokuskan pada pencatatan transaksi ke jurnal umum sampai perekapan pada neraca saldo sebelum penyesuaian. Pada waktu sebelumnya, guru lebih sering menggunakan metode ceramah atau diskusi pada materi ajar ini, sehingga siswa belum jelas tentang praktik yang sesungguhnya. Siswa tidak mengenal bagaimana siklus akuntansi perusahaan jasa dan mengakibatkan siswa tidak temotivasi untuk aktif dalam pembelajaran dan membuat pelajaran Akuntansi tidak menyenangkan. Jika metode role playing ini diterapkan dengan baik, maka seluruh siswa dapat langsung mempraktikkan bagaimana siklus Akuntansi perusahaan jasa itu diterapkan dan siswa dapat termotivasi serta berpartisipasi penuh dalam proses pembelajaran.

  Berdasarkan fenomena yang terjadi, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk meneliti tentang metode pembelajaran role terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran

  playing

  Akuntansi yang berjudul “Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Melalui

  Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Mata Pelajaran Akuntansi”. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPS, SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.

  Batasan Masalah B.

  Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan metode pembelajaran

  role playing dan menyelidiki pengaruhnya pada peningkatan motivasi belajar

  siswa dalam proses pembelajaran Akuntansi khususnya Akuntansi perusahaan jasa.

C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: bagaimana meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penerapan metode pembelajaran role playing pada mata pelajaran Akuntansi?

D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa melalui penerapan metode pembelajaran role playing pada mata pelajaran Akuntansi.

  Manfaat Penelitian E.

  1. Bagi siswa Dengan adanya penelitian ini, diharapkan hasil penelitian ini dapat memotivasi siswa dalam belajar dengan penggunaan metode pembelajaran baru.

  2. Bagi guru Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru dalam hal:

  a. Mampu memberikan alternatif metode pembelajaran bagi guru dalam proses pembelajaran Akuntansi.

  b. Kemampuan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran Akuntansi.

  c. Meningkatkan kinerja guru.  

  3. Bagi sekolah Dengan adanya penelitian ini, diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran sehingga nantinya dapat meningkatkan mutu sekolah.

  4. Bagi universitas Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi ilmiah sebagai hasil kajian empiris tentang upaya peningkatan motivasi belajar siswa melalui penerapan metode role playing pada mata pelajaran Akuntansi.

   

   

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Tindakan Kelas

  1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Dalam literatur berbahasa Inggris, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) disebut classroom action research. PTK dibentuk dari 3 kata, yang memiliki pengertian sebagai berikut (Kunandar, 2009:45):

  a. Penelitian adalah suatu aktivitas mencermati suatu obyek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah.

  b. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu masalah dalam proses belajar mengajar.

  c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu pencermatan terhadap proses belajar mengajar berupa sebuah tindakan berbentuk siklus kegiatan yang sengaja dilakukan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

  Tidak berbeda dengan pendapat di atas, Wijaya (2009:9) mendefinisikan PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif denga tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

   

  Sedangkan menurut David Hopkins (Kunandar, 2009:45), pengertian PTK adalah:

  “a form of self-reflective inquiry undertaken by participans in a social (including educational) situation in order to improve the rationality and justice of: (a) their own social or educational practices; (b) their understanding of these practices; and (c) the situation in which practices are carried out”

  PTK merupakan suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam situasi pendidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang (a) praktik kependidikan; (b) pemahaman tentang praktik tentang praktik tersebut; dan (c) situasi dimana praktik tersebut dilakukan.

  Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan (guru) melalui pencermatan terhadap proses pembelajaran dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif.

  2. Karakteristik PTK Karakteristik PTK berbeda dengan karakteristik penelitian formal. PTK memiliki beberapa karakteristik, sebagai berikut (Raka Joni, 1998:6): a. An inquiry on practice from within

  PTK didasarkan pada masalah yang benar-benar dihadapi guru dalam proses belajar mengajar di kelas. PTK memusatkan perhatian pada permasalahan yang spesifik dan kontektual sesuai karakteristik siswa di dalam kelas. Tujuan PTK bukan menemukan pengetahuan baru tetapi memperbaiki atau meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas.

  b. A collaborative effort between school teachers and teacher educators.

  PTK dilaksanakan secara kolaboratif dengan pihak lain. Dalam PTK perlu ada partisipasi dari pihak lain yang berperan sebagai pengamat. Hal ini perlu dilakukan untuk mendukung objektivitas dari hasil PTK.

   

  Kolaborasi ini dilakukan secara keseluruhan dalam tindakan PTK, mulai dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan sampai dengan evalusi dan refleksi.

  c. A reflektif practice made public.

  Refleksi merupakan tahapan dalam PTK. Dalam refleksi ini banyak hal yang harus dilakukan, yaitu mulai dari mengevalusi tindakan pelaksanaan PTK sampai dengan memutuskan apakah masalah dalam penelitian sudah terjawab atau membuat perencanaan siklus selanjutnya.

  3. Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas Menurut Hopkins (1993:57-61) sebagaimana tersaji dalam Buku yang berjudul Pedoman Penelitian Tindakan Kelas (Depdiknas: 11), ada 6 prinsip dasar yang melandasi PTK, yaitu:

  a. Guru menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan berkualitas. Jika dalam menerapkan tindakan/kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil, maka guru dan dosen harus tetap berusaha memilih alternatif yang lain untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Prinsip ini berimplikasi pada sifat penelitian tindakan sebagai suatu upaya yang berkelanjutan secara siklustis terjadinya peningkatan, perbaikan, atau “kesembuhan” sistem, proses, hasil dan sebagainya.

  b. Meneliti merupakan bagian integral dari pembelajaran, yang tidak menuntut kekhususan waktu maupun metode pengumpulan data.

  Tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan selaras dengan pelaksanaan pembelajaran, yaitu: persiapan (planning), pelaksanaan pembelajaran

  (action) , observasi kegiatan pembelajaran (observation), evaluasi proses

  dan hasil pembelajaran (evaluation), dan refleksi dari proses pembelajaran (reflection).

  c. Kegiatan meneliti harus diselenggarakan dengan tetap bersandar pada alur dan kaidah ilmiah. Alur pikir yang digunakan dimulai dari pendiagnosisan masalah dan faktor penyebab timbulnya masalah, pemilihan tindakan yang sesuai dengan permasalahan dan penyebabnya, merumuskan tindakan yang tepat, penetapan skenario tindakan, penetapan prosedur pengumpulan data yang sesuai dengan masalah dan penyebabnya.

  d. Masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran yang riil dan merisaukan tanggung jawab professional dan komitmen terhadap pemerolehan mutu pembelajaran. Prinsip ini menekankan bahwa

   

  diagnosis masalah bersandar pada kejadian nyata yang berlangsung dalam pembelajaran yang sesungguhnya.

  e. Konsistensi sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan. Motivasi untuk memperbaiki kualitas harus tumbuh dari dalam (motivasi intrinsik).

  f. Cakupan permasalahan penelitian tindakan harus dibatasi pada pembelajaran di ruang kelas, tetapi juga melakukan pembelajaran di luar kelas.

  4. Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas pada umumnya juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Shumsky (1982) dan Suwarsih (2006) menyatakan bahwa kelebihan PTK adalah sebagai berikut (Kunandar, 2009:69):

  a. PTK mendorong kreativitas dan pemikiran dalam melaksanakan pembelajaran yang inovatif.

  b. PTK dapat membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya menangani masalah di dalam dan luar kelas.

  c. Kerja sama dalam PTK menimbulkan rasa saling memiliki. Sedangkan kelemahan PTK, antara lain:

  a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik pada pihak peneliti (guru).

  b. Dalam PTK, jika tidak dapat mengelola waktu dengan baik, maka aktivitas penelitian tidak dapat berjalan dengan baik.

  5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Dalam PTK, ada langkah-langkah yang harus dilakukan sebagaimana yang tersaji dalam buku yang berjudul Pedoman Penelitian Tindakan Kelas, antara lain sebagai berikut (Depdiknas:13):

  a. Penetapan masalah penelitian Dalam PTK, penetapan masalah penelitian diambil dari hasil pengamatan awal yang reflektif. Setelah masalah diamati dan diidentifikasi, maka masalah tersebut dianalisis dan dipergunakan untuk merancang rencana tindakan penelitian. Masalah penelitian harus

   

  jelas dan spesifik agar dapat memilih tindakan yang tepat dalam penelitian nantinya.

  b. Perencanaan tindakan Sebelum pelaksanaan tindakan, maka perlu perencanaan tindakan sebagai tindakan persiapan. Beberapa hal yang perlu direncanakan antara lain: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi langkah-langkah pembelajaran dan bentuk pembelajaran yang akan dilakukan. 2) Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan penelitian.

  3) Mempersiapkan instrumen penelitian seperti instrumen observasi, kuesioner dan lembar refleksi. 4) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan dan melihat keterlaksanaannya di lapangan.

  c. Pelaksanaan tindakan dan observasi 1) Pelaksanaan tindakan

  Setelah merencanakan pelaksanaan tindakan, maka dilaksanakan tindakan penelitian yang dilakukan secara sadar dan terkendali berdasarkan rencana tindakan yang telah dibuat. Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti bertugas mengamati jalannya tindakan penelitian. 2) Observasi

  Observasi adalah upaya mendokumentasikan proses tindakan yang terjadi selama penelitian berlangsung. Obyek dari observasi adalah seluruh tindakan yang berkaitan dalam penelitian. Dalam tahap observasi, peneliti menggunakan berbagai instrumen atau alat observasi lainnya agar diperoleh data yang akurat selama tindakan berlangsung. Kegiatan observasi ini, dilakukan bersamaan dengan kegiatan tindakan penelitian kelas berlangsung.

  d. Analisis Data, Evaluasi dan Refleksi 1) Analisis data

  Data yang diperoleh dari tindakan penelitian tersebut di analisis sehingga dapat memberikan kesimpulan dari proses tindakan penelitian. Analisis data dilakukan dalam 3 tahap, yaitu: a) Reduksi Data.

  Reduksi data adalah proses pengolahan data menjadi informasi yang bermakna dalam penelitian.

  b) Paparan Data.

  Paparan data merupakan upaya menyajikan data secara jelas yang memberikan gambaran tentang proses dan hasil tindakan penelitian.

  c) Penyimpulan.

   

  Penyimpulan merupakan pemaknaan dari tindakan dan hasil penelitian. 2) Evaluasi

  Setelah data dianalisis maka akan didapatkan hasil analisis. Hasil analisi tersebut akan dipergunakan sebagai bahan evaluasi terhadap proses dan hasil yang dicapai dalam penelitian. Hasil dari evaluasi tersebut digunakan sebagai bahan refleksi. 3) Refleksi

  Refleksi merupakan upaya menganalisis tindakan yang telah dicatat dalam observasi. Jadi, refleksi dilakukan setelah adanya pelaksanaan tindakan dan observasi tindakan. Hasil refleksi akan dipergunakan untuk melakukan langkah selanjutnya dalam upaya menghasilkan perbaikan atau kualitas proses pembelajaran.

  e. Perencanaan Tindak Lanjut Bila hasil perbaikan yang diharapkan belum tercapai pada siklus 1, maka diperlukan perencanaan tindak lanjut atau langkah selanjutnya pada siklus 2. Perencanaan tindakan lanjut ini pada dasarnya sama dengan perencanaan awal penelitian. Banyaknya siklus dalam tindakan penelitian tidak ditetapkan, dan perlu membuat kriteria keberhasilan.

   

Gambar 2.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

   

  6. Instrumen-Instrumen dalam Penelitian Tindakan Kelas Menurut Reed dan Bergemen (1992), instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas sejalan dengan prosedur penelitian tindakan kelas.

  Ditinjau dari hal tersebut, instrumen penelitian dibagi menjadi 3 (tiga), sebagaimana tersaji dalam buku yang berjudul Pedoman Penelitian Tindakan Kelas yaitu sebagai berikut (Depdiknas:22):

  a. Pengamatan terhadap perilaku guru (observing teacher) Instrumen observasi terhadap perilaku guru salah satunya adalah catatan anekdotal. Catatan anekdotal memfokuskan hal-hal spesifik yang terjadi dalam kelas. Catatan anekdotal terhadap perilaku guru ini berisikan bagaimana guru menjalankan proses pembelajaran di dalam kelas.

  b. Pengamatan terhadap kelas (observing classrooms) Observasi terhadap kelas dapat menggunakan instrumen observasi anekdotal kelas yang meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas, tata letaknya dan manajemen kelas.

  c. Pengamatan Perilaku siswa (observing students) Observasi terhadap siswa dapat menggunakan instrumen observasi anekdotal perilaku siswa. Masing-masing individu dapat diamati secara individual maupun kelompok pada saat sebelum, saat berlangsung dan sesudah penelitian tindakan kelas.

  d. Wawancara Wawancara digunakan untuk melengkapi data hasil observasi.

  Wawancara dapat dilakukan kepada guru dan siswa. Metode wawancara ini membutuhkan waktu untuk mengumpulkan data yang jelas.

  7. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kunandar (2008:68), manfaat PTK dapat dilihat dari dua aspek yaitu, aspek akademis dan praktis.

  a. Manfaat PTK dari aspek akademis adalah untuk membantu guru menghasilkan pengetahuan yang relevan. Dalam hal ini, guru dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran yang tejadi dalam proses pembelajaran.

   

  b. Manfaat praktis dari pelaksanaan PTK adalah: 1) Inovasi pembelajaran

  Dalam inovasi pembelajaran guru perlu selalu mencoba untuk mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajarnya agar mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelasnya. Guru selalu berhadapan dengan siswa yang berbeda dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, jika guru melakukan PTK, maka secara tidak langsung telah terlibat dalam proses inovasi pembelajaran.

  2) Pengembangan kurikulum di sekolah dan di kelas Pada saat melakukan PTK, berarti guru mampu melakukan pengembangan kurikulum sesuai dengan situasi dan kondisi kelas, sehingga kurikulum dapat berjalan efektif melalui proses pembelajaran yang aktif dan kreatif.

  Sejalan dengan pendapat di atas, Wijaya (2009:13) mengemukakan manfaat PTK antara lain: a. Membantu guru memperbaiki mutu pendidikan.

  b. Meningkatkan profesionalitas guru.

  c. Meningkatkan rasa percaya diri guru.

  d. Memungkinkan guru mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.

  e. Menumbuhkan kebiasaan menulis dan kebiasaan meneliti.

  f. Melatih pemikiran ilmiah.

B. Ruang Lingkup Metode Pembelajaran Role Playing

  1. Pengertian Role Playing Metode role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Dalam http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/05/kumpulan-metode- pembelajaranpendampingan.html dikemukakan bahwa metode role playing ini lebih menekankan pada materi ajar atau permasalahan yang diangkat dalam permainan peran dan bukan pada kemampuan siswa dalam

   

  memainkan suatu peran. Pengertian role playing berasal dari bahasa Inggris

  ”role” dan ’playing”. Adapun arti dari ”role” adalah peran dan ’playing”

  adalah bermain. Jadi dapat disimpulkan pengertian ”role playing” yaitu bermain peran.

  Dalam http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/05/kumpulan-metode- pembelajaranpendampingan.html dikemukakan bahwa

  Role playing merupakan metode pembelajaran untuk

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE PLAYING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIII A SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 4 9

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD.

0 1 26

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 3 44

PENGARUH PENERAPAN METODE ROLE PLAYING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS.

0 2 60

PENGARUH PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING PADA PELAJARAN BAHASA INGGRIS TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS I SMPN 23 BANDUNG.

0 2 39

PENINGKATAN PEMAHAMAN KEBEBASAN BERORGANISASI MATA PELAJARAN PKn MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN KEDEN 3 KALIJAMBE SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

1 2 20

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE BERBASIS PROYEK PADA MATA PELAJARAN PENGOLAHAN MAKANAN INDONESIA DI SMK SAHID SURAKARTA.

0 0 247

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) PADA SISWA KELAS X.2 SMA N 1 TALAMAU

0 0 12

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) PADA SISWA KELAS XII IPA.4 SMAN 1 KINALI Ukhfi Hendri

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PLIKEN

0 0 16