ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH ZAFRAN DALAM NOVEL “5 CM” KARYA DONNY DHIRGANTORO : PERS P EKTIF ABRAHAM MASLOW DAN KAITANNYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA - Repository UNRAM

  

ARTIKEL HASIL PENELITIAN

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH ZAFRAN DALAM

NOVEL “5 CM” KARYA DONNY DHIRGANTORO :

PERSPEKTIF ABRAHAM MASLOW DAN KAITANNYA

  

TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan Studi Strata Satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

  

Disusun Oleh

Sulfa Septi Yanti

NIM. E1C 110 031

PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

  

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2014

  

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH ZAFRAN DALAM NOVEL “5 CM”

KARYA DONNY DHIRGANTORO: PERSPEKTIF ABRAHAM MASLOW

DAN KAITANNYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

SULFA SEPTI YANTI, M. NATSIR ABDULLAH, M. SYAHRUL QODRI

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN

DAERAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

  

E_mail:

  

Analisis Kepribadian Tokoh Zafran dalam Novel “5 Cm” Karya Donny

Dhirgantoro: Perspektif Abraham Maslow dan Kaitannya Terhadap

Pembelajaran Sastra di SMA

Sulfa Septi Yanti

  ABSTRAK

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepribadian tokoh Zafran dalam novel “5 Cm” karya Donny Dhirgantoro berdasarkan kajian teori Abraham Maslow, serta untuk mengetahui kaitannya terhadap materi pembelajaran sastra di SMA. Teori yang digunakan sebagai landasan untuk menganalisis masalah tersebut adalah teori Kebutuhan Bertingkat Abraham Maslow. Dalam pengumpulan data penelitian, teknik yang digunakan adalah teknik baca, teknik catat dan teknik pustaka. Sementara teknik yang digunakan dalam menganalisis data adalah dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Setelah data selesai dianalisis, data kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Kepribadian tokoh Zafran yang mencapai aktualisasi diri dengan pemenuhan beberapa aspek kebutuhan.

  Kebutuhan tersebut antara lain: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. (2) Kepribadian tokoh Zafran yang mencapai aktualisasi diri dalam novel “5 Cm” karya Donny Dhirgantoro dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran sastra yang sesuai dengan SK dan KD yang telah ditetapkan dalam KTSP yaitu menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/ terjemahan.

  Kata kunci: Kepribadian, kebutuhan-kebutuhan bertingkat, Abraham Maslow.

  

Prominent Personality Analysis of Zafran in the Novel " 5 cm " by Donny

Dhirgantoro Work : Perspectives Abraham Maslow and Relation To

Learning Literature in High School

Septi Sulfa Yanti

  ABSTRACT

  The purpose of this study was to determine the personality Zafran figure in the novel " 5 cm " by Donny Dhirgantoro based study Abraham Maslow 's theory , as well as to determine its relation to learning materials in high school literature . The theory is used as a basis for analyzing the problem is storey needs of Abraham Maslow’s Theory. In a study of data collection , the technique used is the technique of reading , recording and engineering techniques literature . While the techniques used in analyzing the data is by using qualitative descriptive analysis . After the data is analyzed , the data is then presented in the form of descriptions . The results of this study are ( 1 ) Personality Zafran leaders who achieve self-actualization with the fulfillment of some aspects of the requirements . These needs include: physiological needs , safety needs , love and belonging needs , esteem needs and self-actualization needs . ( 2 ) Personality Zafran leaders who achieve self-actualization in the novel " 5 cm " by Donny Dhirgantoro can be used as teaching materials in accordance with the KD and SK literaturs defined in SBC is to analyze the elements of intrinsic and extrinsic Indonesia novel/ translation.

  Keywords : personality , needs storey , Abraham Maslow .

A. PENDAHULUAN

  Seiring dengan perkembangan zaman, banyak dijumpai berbagai macam karya sastra baik itu puisi, drama dan novel. Karya sastra pada umumnya berisi tentang permasalahan yang ada pada kehidupan manusia, itulah sebabnya di dalam sebuah novel seorang pengarang sering mengangkat fenomena yang terjadi pada masyarakat. Novel sebagai salah satu bentuk karya sastra merupakan bacaan yang paling banyak menarik perhatian masyarakat Indonesia.

  Fenomena yang biasa diangkat dalam sebuah novel yaitu tentang persahabatan dan cinta. salah satu novel yang bercerita tentang fenomena tersebut adalah novel 5 Cm. Novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro mempunyai kelebihan tersendiri dari novel lainnya. Kelebihan yang dimiliki salah satunya adalah dalam menggambarkan karakter, menggunakan bahasa modern yang sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini sehingga menimbulkan kejelasan gambaran angan dalam menceritakan perasaan dan emosi masing-masing tokoh. Novel 5 Cm akan lebih menarik jika dianalisis dari segi aspek kepribadian tokoh-tokoh yang ada dalam cerita, khususnya tokoh Zafran.

  Dengan berlandaskan teori psikologi Humanistik Abraham Maslow, keinginan untuk memperoleh cinta adalah salah

  (kebutuhan bertingkat) untuk dapat mencapai aktualisasi diri yang sejak lahir memang melekat dalam diri individu. Oleh karena itu, kajian terhadap aspek psikologi tokoh Zafran perlu dilakukan untuk menguraikannya secara lebih dalam dan terperinci.

  Novel 5 Cm dapat juga dijadikan sebagai salah satu karya sastra yang diajarkan kepada peserta didik yang ada di sekolah-sekolah khususnya tingkat SMA sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kurikulum. Pembelajaran sastra yang khususnya novel di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk mengapresiasi sastra dimana karya sastra tersebut dapat membentuk karakter siswa dalam bersikap dan bertindak dengan baik sebagai pedoman untuk dirinya maupun terhadap orang lain serta dapat menambah ilmu pengetahuan.

  Penelitian terhadap psikologi tokoh sudah banyak dilakukan, tetapi penelitian psikologi pada tokoh Zafran dalam novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro belum pernah dilakukan. Dalam novel 5 Cm banyak masalah yang dapat di teliti, namun peneliti lebih tertarik untuk manganalisis psikologi tokoh Zafran berdasarkan tingkat kebutuhan manusia.

  Penelitian ini tentunya diharapkan agar dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi peneliti sendiri untuk mengembangkan wawasan dan pengalaman meneliti. Hasil analisis novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro diharapkan dapat memperkaya khasanah sastra khususnya dalam menganalisis novel dengan mengetahui kepribadian tokoh dan makna yang terkandung dalam novel tersebut.

  Selain itu, diharapkan dapat bermanfaat bagi para guru khususnya guru bahasa Indonesia dalam memilih karya sastra yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di sekolah. Selanjutnya agar guru dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang karya sastra, memperluas wawasan siswa tentang perkembangan karya sastra, dapat meningkatkan apresiasi siswa dalam mengembangkan karya sastra dan siswa dapat meneliti unsur- unsur intrinsik khususnya tentang penokohan serta kepribadian tokoh yang terdapat dalam novel.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Sekalipun demikian, data yang dikumpulkan dari penelitian kualitatif memungkinkan untuk dianalisis melalui suatu perhitungan

  Dalam ilmu sastra, sumber datanya berupa naskah karya sastra. Data yang digunakan sebagai dasar penelitian ini berwujud kata-kata, kalimat- kalimat atau teks-teks yang terdapat dalam novel tersebut. Sumber pengambilan data berasal dari novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan prilaku yang diamati. Penelitian kualitatif bertujuan untuk membangun persepsi alamiah suatu objek, sehingga peneliti diharuskan mendekatkan diri kepada objek secara utuh (holistik) (Moleong dalam Kuswarini, 2012: 37).

  Dalam ilmu sosial sumber datanya adalah masyarakat, data penelitiannya dalah tindakan- tindakan, sedangkan dalam ilmu sastra sumber datanya adalah karya, naskah, data penelitiannya. Sebagai data formal adalah kata-kata, kalmat dan wacana. (Ratna, 2004: 47)

  Jadi, data merupakan suatu objek yang akan menjadi bahan penelitian. Data dalam penelitian ini adalah novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro.

B. METODE PENELITIAN

  Sumber data adalah subjek penelitian darimana data diperoleh, dalam penelitian sastra, sumber data berupa teks novel, cerita pendek, drama dan lain-lain (Siswantoro, 2005: 63). Sumber data dalam penelitian ini adalah novel berjudul, 5 Cm, pengarang Donny Dhirgantoro, penerbit GRASINDO, kota terbit Jakarta diterbitkan pada tahun 2005, jumlah halaman buku 381 halaman, cetakan pertama dengan sampul buku berwarna hitam.

  Pengumpulan data merupakan proses pengumpulan berbagai data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Proses pengumpulan data ini mengacu pada prosedur penggalian data yang telah dirumuskan dalam desain penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca, teknik catat dan teknik pustaka.

  Untuk memperoleh data- data yang terdapat dalam novel, peneliti harus membaca novel terlebih dahulu untuk mendapatkan data yang terkait dengan penelitian. Setelah novel dibaca, dan memperoleh data- data yang terkait dengan kepribadian tokoh Zafran tersebut dicatat. Teknik catat yaitu peneliti sebagai instrument kunci melakukan pencatatan data. Teknik pustaka adalah teknik yang menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data.

  Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Adapun tujuannya adalah mengungkapkan fakta, keadaan, fenomena, variabel, dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya kemudian disusun dan dianalisis hubungan antara fenomena yang diteliti dalam novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro.

  Setelah melewati proses analisis psikologis dan mendapatkan jawaban atas rumusan masalah yang diangkat, peneliti akan memaparkan hasil tersebut dalam bentuk deskripsi yaitu pemaparan dan penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.

  C. PEMBAHASAN Kebutuhan-Kebutuhan Zafran

  Maslow membagi kebutuhan bertingkat tersebut menjadi 5 (lima) bagian, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.

  1. Kebutuhan Fsiologis Kebutuhan fisiologis ini merupakan kebutuhan manusia paling dasar yang paling mendesak pemuasannya, kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, seperti kebutuhan akan makan dan minum, udara/oksigen, pakaian, istirahat dan kebutuhan seks. Kebutuhan-kebutuhan Zafran yang termasuk dalam kebutuhan fisiologis ini keseluruhannya dapat terpenuhi dengan baik, kecuali pada kebutuhan akan seks.

  “Puas-puasin sekarang kalo mau makan, mulai besok kita harus masak sendiri,” kata Zafran sambil menyeruput teh manis hangatnya. (Dhirgantoro, 2005: 219). Dari kutipan di atas, kebutuhan minum Zafran sudah terpenuhi. Ini ditunjukkan dengan setiap kali ia merasa kedinginan dan beristirahat dalam perjalanan menuju Mahameru ia selalu minum teh hangat yang dibuatkan oleh Riani dan Dinda.

  2. Kebutuhan Rasa Aman Kebutuhan rasa aman merupakan kebutuhan yang berada di atas kebutuhan fisiologis dalam tingkatan kebutuhan dasar menurut Abraham Maslow. Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang paling dominan menurut pemuasan ketika individu telah mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisiologisnya.

  Mereka mulai mendaki bukit hutan cemara itu. Cahaya-cahaya kecil senter dan api di punggung bukit membuat mereka merasa sediki lega.

  Seenggaknya tidak sendirianlah, Zafran

  berkata dalam hati. (Dhirgantoro, 2005: 306).

  Ketakutannya dapat ia tahan karena keberadaan sahabatnya yang selalu tetap bersamanya selama perjalanan. Meski lelah yang dirasakan, namun perjalanan tetap dilanjutkan untuk menjauh dari Kalimati, hingga Zafran dan sahabatnya berjumpa dengan rombongan pendaki yang lain.

  3. Kebutuhan Cinta dan Rasa Memiliki

  Kebutuhan cinta dan rasa memiliki akan menuntut individu untuk mengadakan hubungan efektif atau ikatan emosional dengan individu yang lain, baik hubungan cinta persahabatan ataupun hubungan cinta kasih. Hubungan ini dapat terjadi dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat. Bagi setiap individu, keanggotaan dalam kelompok yang ada di masyarakat sering menjadi tujuan yang dominan. Mereka bisa menderita kesepian dan terasing apabila terpisah dari keluarga, teman-teman ataupun pasangan hidupnya. kebutuhan ini dapat terpenuhi setelah Zafran tahu kalau selama ini Riani menyukai dirinya. Riani yang hanya diam ketika melihat Zafran mengagumi Dinda, Riani yang yang sangat khawatir ketika kaki Zafran terluka, Riani yang selalu kangen ketika selama tiga bulan mereka tidak pernah bertemu dan Riani yang selalu bisa tersenyum melihat tingkah Zafran.

  Mata Zafran terpejam, tapi ia masih mendengar degup di dadanya memukul-mukul semakin cepat. Semua percakapan tadi dia dengar, bagaimana Riani dengan lembut menyebut namanya, ia memejamkan matanya menarik napas panjang, melihat wajah Arinda yang lembut tertidur di bahu Arial. Hati Zafran masih disitu, di antara senyum lembut Arinda yang selalu mengisi hari harinya selama ini. Zafran menggeleng- gelengkan kepalanya, menyesal telah berkelakuan terlalu terus terang, tentang perasaannya kepada Arinda di depan Riani yang rupanya menyimpan ukiran rapi nama Zafran di hatinya. Cinta memang bukan untuk dimiliki. (Dhirgantoro, 2005: 367- 368). Dari kutipan di atas terlihat jelas bahwa Riani sangat mencintai Zafran. Meskipun ia tahu bahwa Zafran menyukai Dinda, tapi ia tetap mencintai Zafran. Zafran yang akhirnya sadar akan hal itu merasa menyesal karena tak pernah mengerti tentang perasaan sahabatnya itu. Sejak kejadian itu mereka akhirnya menikah dan sudah memiliki anak yang mereka namai Zafran juga.

  4. Kebutuhan Penghargaan Sebagaimana kebutuhan- kebutuhan yang berada di bawahnya, kebutuhan penghargaan tidak akan menuntut kepuasan sebelum kebutuhan sebelumnya terpenuhi. Ketika seseorang telah mampu memenuhi kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki, barulah kebutuhan penghargaan ini hadir. Inilah esensi dari urutan hierarki kebutuhan. Kebutuhan ini dibagi menjadi dua bagian yaitu, bagian pertama adalah penghormatan atau penghargaan dari diri sendiri, dan bagian yang kedua adalah penghargaan dari orang lain.

  Zafran telah mampu memenuhi kebutuhan fisiologisnya, kebutuhan rasa aman serta kebutuhan cinta dan rasa memiliki. Sehingga kebutuhan penghargaan dirinya hadir menuntut pemuasan. Kebutuhan Zafran tehadap penghargaan sudah terpenuhi dengan baik. kebutuhan penghargaan dari orang lain sudah didapatkan pula oleh Zafran. Hal ini diperoleh karena Zafran memiliki bakat dalam membuat desain. Zafran tidak hanya mampu membuat puisi, ia juga mampu membuat desain dan desain yang dibuat oleh Zafran bagus-bagus, karena itu patut untuk diapresiasi.

  “Eh, Juple... desainnya udah jadi belom? Gue bakar rumah lo kalo belum jadi.” “Tenang aja bos. Udah jadi delapan styrofoam. Yang dua lagi dikerjain sama temen gue. Besok juga kelar... tinggal bayarannya doang.” “Nyuwun...,” kata Zafran dengan wajah dipilu-

  piluin sambil melebarkan

  telapak tangannya menengadah minta duit. (Dhirgantoro, 2005: 30). Kutipan di atas menunjukkan bahwa Genta sangat menyukai desain- desain yang dibuat oleh Zafran, oleh karena itu setiap ada acara dikantor tempat Genta bekerja, ia selalu meminta bantuan kepada keempat sahabatnya dan Zafran dibagian membuat desain.

  5. Kebutuhan Aktualisasi Diri Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan manusia yang paling tinggi dalam teori Maslow.

  Kebutuhan ini akan muncul apabila kebutuhan-kebutuhan di bawahnya telah terpenuhi dengan baik.

  Dalam teori Abraham Maslow untuk mencapai aktualisasi diri ada 15 ciri untuk bisa mencapai taraf yang ideal itu, antara lain adalah (1) mengamati realitas secara efisien, (2) penerimaan atas diri sendiri, orang lain, dan kodrat, (3) spontan, sederhana, dan wajar, (4) terpusat pada masalah, (5) pemisahan diri dan kebutuhan privasi, (6) kemandirian dari kebudayaan dan lingkungan, (7) kesegaran dan apresiasi, (8) pengalaman puncak atau pengalaman mistik, (9) minat sosial, (10) hubungan antarpribadi, (11) berkarakter demokratis, (12) perbedaan antara cara dan tujuan, (13) rasa humor yang filosofis, (14) kreativitas, dan (15) penolakan enkulturasi.

  1. Karakter Tokoh Zafran

  Kebutuhan-kebutuhan Zafran yang tidak terpenuhi menuntut Zafran melakukan sesuatu agar terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut, seperti pada kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.

  Kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi disebabkan karena beberapa hambatan, namun karena Zafran mampu melewati hambatan tersebut sehingga pencapaian aktualisasi diri pada Zafran sudah dapat terpenuhi. Terpenuhinya aktualisasi diri tersebut membuat Zafran menjadi manusia yang lebih berarti, dan ketika ia sampai di puncak Mahameru merupakan hal yang luar biasa yang telah ia rasakan.

  Keajaiban yang ia rasakan dan ia tidak pernah menyangka bisa sampai di puncak Mahameru dan bisa melakukan upacara bendera bersama dengan keempat sahabatnya juga Dinda. Zafran percaya ketika punya keinginan, kita hanya perlu yakin dan percaya dengan keinginan tersebut dan jangan pernah menyerah.

  Dapat disimpulkan bahwa perubahan-perubahan yang terjadi pada diri Zafran yang dulu hanya bisa berbicara tentang hidup tanpa mampu berbuat apa-apa menjadi Zafran yang dapat melakukan banyak hal untuk perubahan, Zafran yang ingin dan selalu bisa memberikan manfaat bagi orang lain, jadi orang yang bisa membuat napas orang lain menjadi sedikit lebih lega karena kehadirannya disana. Zafran yang jadi lebih mencintai dan menghargai persahabatan dan Zafran yang akhirnya menjadi seorang bapak dari anak-anak Riani. Hambatan-hambatan yang ia dapat selama perjalanan dan perjuangan untuk dapat memiliki Dinda mampu membuatnya berfikir lebih dewasa dan mencintai tanah air.

  Berdasarkan ciri-ciri orang yang mengaktualisasikan diri, beberapa sikap Zafran dalam bertindak menunjukkan ciri- ciri tersebut. sesuai dengan teori Abraham Maslow, orang-orang yang mengaktualisasikan dirinya adalah orang-orang yang mampu bertahan dalam keadaan sulit dan mampu melewatinya, dan Zafran menunjukkan hal tersebut.

  2. Kaitannya terhadap Pembelajaran Sastra di SMA

  Kaitan teori kebutuhan bertingkat Abraham Maslow dengan pembelajaran sastra di sekolah, khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA) bertujuan agar siswa lebih mengetahui kepribadian tokoh dalam karya sastra terutama pada novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro.

  Karya sastra merupakan salah satu materi pembelajaran yang digunakan oleh guru baik tingkat SMP maupun SMA. Hal tersebut berkaitan dengan adanya materi tentang pembelajaran sastra di sekolah yang telah disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Materi pembelajaran tersebut telah tertuang dalam SK/KD dalam bentuk silabus pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya.

  Berkaitan dengan hal di atas, novel merupakan salah satu materi/bahan ajar mengenai sastra yang diajarkan di SMA. Dapat dilihat berdasarkan silabus bahasa Indonesia tingkat SMA kelas XI semester 1 dengan Standar Kompetensi (SK): Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/ novel terjemahan, dan Kompetensi Dasar (KD): Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.

  Berdasarkan hal tersebut, analisis kepribadian berdasarkan teori kebutuhan bertingkat Abraham Maslow yang dibahas pada penelitian ini memiliki kaitan dengan SK/KD yang telah dipaparkan di atas. Sehingga penelitian ini dianggap berpotensi untuk dijadikan materi/bahan ajar pembelajaran sastra guna memenuhi kompetensi dasar tersebut.

  Analisis unsur intrinsik merupakan salah satu kompetensi dasar yang terdapat dalam KTSP dan harus dipahami oleh siswa. Analisis unsur intrinsik dalam karya sastra meliputi: tema, alur, latar, penokohan, sudut pandang, dan amanat. Kepribadian tokoh utama pada penelitian ini, dianalisis untuk menentukan bagaimana penokohan yang terdapat pada tokoh utama. Selain itu novel 5 Cm sangat tepat untuk dianalisis karena mengandung banyak pelajaran di dalamnya.

  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian tokoh Zafran dalam novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro, berdasarkan teori kebutuhan bertingkat Abraham Maslow adalah untuk dapat mencapai aktualisasi diri, banyak kebutuhan-kebutuhan di bawahnya yang harus Zafran penuhi diantaranya yaitu kebutuhan yang pertama kebutuhan fisiologis seperti kebutuhan makan dan minum, kebutuhan istirahat, dan kebutuhan seks, kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman seperti kebutuhan aman dari rasa takut dan aman dari perasaan bersalah, ketiga kebutuhan cinta dan rasa memiliki seperti kebutuhan mencintai, kebutuhan dicintai dan kebutuhan memiliki, keempat kebutuhan penghargaan seperti penghargaan dari diri sendiri dan penghargaan dari orang lain dan kebutuhan yang terakhir yaitu kebutuhan aktualisasi diri, dimana kebutuhan yang terakhir ini ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh orang yang self-

  actualized agar mancapai taraf

  ideal. Pada diri Zafran terdapat ciri yang mengaktualisasikan diri tersebut sehingga dapat dikatakan bahwa aktualisasi diri Zafran telah terpenuhi.

  Analisis kepribadian pada tokoh Zafran dalam novel 5 Cm berdasarkan teori Kebutuhan Bertingkat Abraham Maslow dianggap penting karena dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran sastra di SMA sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Kurikulum

D. SIMPULAN DAN SARAN

  Tingkat Satuan Pendidikan atau lembaga sekolah agar (KTSP). penelitian ini dimanfaatkan

  Dalam pembelajaran sastra sebagai bahan ajar di sekolah, di SMA, novel merupakan salah khususnya di SMA, dan (5) satu media yang digunakan Masyarakat pembaca agar lebih untuk memenuhi proses meningkatkan apresiasi sastra, mengajar mengajar dalam materi sehingga pemahaman kelas XI semester 1 yaitu masyarakat terhadap sastra lebih menganalisis unsur-unsur meningkat. intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar dan amanat)

DAFTAR PUSTAKA

  dan ekstrinsik (nilai moral, agama, dan lain-lain) novel Devi, Selvia Asiana. 2012. Analisis Indonesia/terjemahan.

  Psikologi Sigmund Freud

  Suatu hasil penelitian,

  Tokoh Caligula dalam

  idealnya harus dapat memberi

  Naskah Drama Caligula

  dampak positif atau dapat

  karya Albert Camus dan

  mengubah suatu keadaan

  Kaitannya dengan

  sebelumnya yang dianggap tidak

  Pembelajaran Sastra di

  sesuai dengan keadaan yang

  SMA. Skripsi. Mataram: diinginkan.

  FKIP. Hasil penelitian yang baik apabila dapat menjelaskan

  Endraswara, Suwardi. 2008. Metode perihal suatu masalah untuk

  Penelitian Psikologi Sastra: menemukan pemecahannya. Teori, Langkah dan

  Dengan kata lain, penelitian itu

  Penerapannya. Yogyakarta:

  harus memberi manfaat bagi MedPress (Anggota IKAPI) perkembangan bidang ilmu yang dikaji sehubungan dengan hal

   itu. Sebagai implikasi hasil penelitian ini, peneliti

  Haerani, Yanti. 2005. Kajian menyarankan: (1) Penelitian ini

  Psikologis Tokoh Puteri

  dapat menjadi sumbangan

  Mandalika dalam Cerita

  peneliti sastra selanjutnya, (2) Dalam memahami tokoh cerita Rakyat Sasak di Lombok. perlu dikaji secara totalitas dan Skripsi. Mataram: FKIP. detail dari berbagai segi yang mungkin dilakukan agar dapat menambah khasanah

  Koswara, E. 1991. Teori-teori pemahaman karya sastra, (3) Sebagai hikmah dari kepribadian Kepribadian. Bandung: PT. tokoh Zafran yang lebih

  ERESCO mengerti tentang arti persahabatan, kebersamaan,

  Liana, Heni. 2012. Analisis Unsur pengorbanan dan lebih

  Intrinsik dan Nilai Psikologis

  mencintai tanah air, (4) Instansi

  Tokoh Utama dalam Novel

  Bintang Anak Tuhan karya karya Motinggo Busye serta Kirana Kejora dan Kaitannya pada Kaitannya dalam pembelajaran Sastra di SMA.

Pembelajaran Sastra di SMA. Skripsi. Mataram: FKIP.

  Skripsi. Mataram: FKIP. Minderop, Albertine. 2010.

  Psikologi Sastra: karya sastra, metode, teori, dan contoh kasus. Jakarta:

  Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi.

  Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS.

  Qadriah, Heni. 2012. Analisis Unsur

  Intrinsik dan Nilai Psikologis Tokoh Utama dalam Novel Bintang Anak Tuhan karya Kirana Kejora dan Kaitannya dalam Pembelajaran Sastra di SMA.

  Skripsi. Mataram: FKIP. Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori,

  Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.

  Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Siswantoro. 2005. Metode Penelitian Sastra: Analisis Psikologis.

  Surakarta: Muhammadiyah University Press. Sulpiana, Dwi Lara. 2012. Analisis

  Eksistensial Psikologi Tokoh Rabimalan dalam Novelet Malam Pengantin Bukit Kera