PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM MENSTRUASI DAN PASCA MENSTRUASI - STIKES Insan Cendekia Medika Repository
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM
MENSTRUASI dan PASCA MENSTRUASI
(Studi di STIKES ICMe Jombang Prodi DIII Analis Kesehatan)
KARYA TULIS ILMIAH
SITI NURAINI
15.131.0089
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2018
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM
MENSTRUASI dan PASCA MENSTRUASI
(Studi di STIKES ICMe Jombang prodi DIII Analis Kesehatan)
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan dalam rangka memenuhi persyaratan
menyelesaikanStudi Diploma III Analis Kesehatan
pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang
SITI NURAINI
15.131.0089
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2018
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM MENSTRUASI DAN
PASCA MENSTRUASI
(Studi di STIKes ICMe Jombang DIII Analis Kesehatan)
Siti Nuraini*Lilis Majidah**Ita Ismunanti***
ABSTRAK
Anemia merupakan penyakit yang banyak di alami di seluruh dunia, terutama pada perempuan menstruasi dikarenakan saat menstruasi perempuan banyak mengalami kehilangan darah yang disertai rasa pusing, lemas, lelah dan pucat yang merupakan gejala anemia. Adanya peningkatan kebutuhan zat besi sebagai pembentukan hemoglobin pada tubuh, diantaranya saat menstruasi, kehamilan dan melahirkan dapat menyebabkan terjadinya anemia. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi pada mahasiswi STIKes ICMe Jombang Prodi DIII Analis Kesehatan.
Desain penelitian adalah Analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswi perempuan di STIKes ICMe Jombang semester VI Prodi DIII Analis Kesehatan sejumlah 66. Sampel dalam penelitian ini adalah 15 mahasiswi STIKes ICMe Jombang semester VI Prodi DIII Analis Kesehatan yang diambil secara Purposive
Sampling . Variabel dalam penelitian ini adalah pemeriksaan kadar hemoglobin sebelum
menstruasi dan pasca menstruasi yang menggunakan alat ukur berupa observasi.Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa dari 15 responden didapatkan hasil hemoglobin normal sebelum menstruasi dan didapatkan nilai hemoglobin yang rendah pasca menstruasi.
Kesimpulan dari penelitian perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi pada mahasiswi STIKes ICMe Jombang semester VI Prodi DIII Analis Kesehatan ini yang dilaksanakan di Puskesmas Pegantenan Madura adalah menunjukkan hasil yang signifikan (terdapat adanya perbedaan).
Kata Kunci :, Hemoglobin, Menstruasi, Anemia.
The Differences of hemoglobin levels on previous and post menstrual
(study in STIKes ICMe Jombang D-III Health Analyst)
Siti Nuraini*Lilis Majidah**Ita Ismunanti***
ABSTRACT
Anemia is a disease that is widely experienced throughout the world, especiallyin women menstruating because during menstruation many women have blood loss which
is accompanied by dizziness, weakness, fatigue and pale which are symptoms of anemia.
There is an increase in iron requirements as the formation of hemoglobin in the body,
including during menstruation, pregnancy and childbirth that can cause anemia. This
research aimed to find out The Differences of hemoglobin levels on previous and post
menstrual in female students of STIKes ICMe Jombang D-III health analyst major.This research was analytic. Population was all of the female students in STIKes
ICMe Jombang 6th semester of health analyst major as many 66. Sample was 15 female
students of 6th semester of health analys major in STIKes ICMe Jombang that was taken
by purposive sampling. Variable in this research was examination of hemoglobin levels
before menstruation and post menstruation that used a measuring instrument in the form
of observation.Based on this research, it showed that from 15 respondents obtained the result
was normal hemoglobin on before menstruation and low hemoglobin levels on post
menstruation.The conclusion of the The Differences of hemoglobin levels on previous and post
menstrual in female female students of 6th semester of health analys major in STIKes
ICMe Jombang showed a significant result (There was a difference on the hemoglobin
levels).Key words: Hemoglobin, Menstruation, Anemia
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
Judul : Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan Pasca Menstruasi (studi di STIKES ICMe Jombang prodi DIII Analis Kesehatan).
Nama Mahasiswa : Siti Nuraini Nomor pokok : 151310089 Program Studi : D-III Analis Kesehatan
Telah Disetujui Komisi Pembimbing Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Lilis Majidah, S.Pd., M.Kes Ita Ismunanti, S.Si NIK. 01.12.547 NIP. 196401221984032005
Pembimbing Utama Pembimbing Anggota Mengetahui,
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
H. Imam Fatoni, SKM., MM Sri Sayekti, S.Si., M.Ked NIK. 03.04.022 NIK. 05.03.019
Ketua STIKes ICMe Ketua Program Studi
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM MENSTRUASI dan PASCA
MENSTRUASI
Diajukan Untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Ahli Madya Analis Kesehatan
Disusun oleh : Siti Nuraini
Komisi Penguji,
Penguji Utama
Harnanik Nawangsari, S.ST., M.Keb (……………………….)
Penguji Anggota
1. Lilis Majidah, S.Pd., M.Kes (……………………….)
2. Ita Ismunanti, S.Si (……………………….)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sumenep, 28 Desember 1997 dari pasangan Ibu Aminatus Zakiya dan Bapak Mat Enno. Penulis merupakan putri pertama dari enam bersaudara.
Tahun 2009 penulis lulus dari SDN Batang-batang Laok, tahun 2012 penulis lulus dari SMP Negeri 1 Gapura, tahun 2015 penulis lulus dari SMANegeri 1 Gapura dan penulis masuk STIKes “Insan Cendekia Medika” Jombang melalui jalur PMDK. Penulis memilih Program Studi DIII Analis Kesehatan dari lima pilihan program studi yang ada di STIKes “Insan Cendekia Medika” Jombang.
Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
Jombang, 17 Juli 2018 Siti Nuraini
NIM : 15.131.0089
MOTTO :
اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإَف
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
(Q.S As-Sharh: 5)
اَهَعْس ُو َّلَِإ اًسْفَن ُ َّللَّٱ ُفِّلَكُي َلَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya
(Q.S Al-Baqarah: 286)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya tulis ilmiah ini berhasil terselesaikan. Karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Diploma III Analis Kesehatan STIKes ICMe Jombang yang berjudul
“Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan Pasca Menstruasi (studi di STIKES ICMe Jombang )”. Untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini adalah suatu hal yang mustahil apabila penulis tidak mendapatkan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada H. Imam Fathoni, S.KM., M.M selaku Ketua STIKes ICMe Jombang, Sri Sayekti, S.Si., M.Ked selaku Kaprodi D-III Analis Kesehatan, Lilis Majidah, S.Pd., M.Kes selaku pembimbing utama dan Ita Ismunanti, S.Si selaku pembimbing anggota karya tulis ilmiah yang banyak memberikan saran dan masukan sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan, kedua orang tua saya yang selalu mendukung secara materil dan ketulusan do’anya sehingga penulis mampu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik, serta teman-teman seperjuanganku yang selalu memberikan dukungannya.
Karya tulis ilmiah ini belum sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang dapat mengembangkan karya tulis ilmiah sangat penulis harapkan guna menambah pengetahuan dan manfaat bagi perkembangan ilmu kesehatan.
Jombang, 17 Juli 2018 Siti Nuraini
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN JUDUL DALAM ................................................................................ ii ABSTRAK .......................................................................................................... iii ABSTRACT ....................................................................................................... iv LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ............................................ v LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .................................................................. vi SURAT KEASLIAN ............................................................................................ vii RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. viii MOTTO ............................................................................................................. ix HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. x KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Menstruasi ......................................................................................... 6
2.2 Definisi Hemoglobin ........................................................................... 8
2.3 Metode Pemeriksaan Kadar Hemoglobin ........................................... 11
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin .................. 12
2.5 Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Menstruasi ........................ 13
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konseptual......................................................................... 15 3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual ..................................................
16 BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ................................................................................ 17
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 17
4.3 Populasi, Sampling dan Sampel ......................................................... 17
4.4 Kerangka Kerja (Frame Work) ............................................................ 19
4.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ..................................... 20
4.6 Instrumen Penelitian dan Prosedur Pemeriksaan ............................... 21
4.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data ................................................. 23
4.8 Etika Penelitian ................................................................................... 25
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian ................................................................................... 26
5.2 Pembahasan ...................................................................................... 34
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ......................................................................................... 38
6.2 Saran .................................................................................................. 39 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sedang Menstruasi ....................... 27Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyakit Sistemik .......................... 27Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsumsi Teh dan Kopi ................ 28Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsumsi Obat ............................. 28Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Nilai Hb Sebelum Menstruasi ........ 28Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Nilai Hb Pasca Menstruasi ............ 29Tabel 5.7 Tabulasi Silang Berdasarkan Menstruasi ........................................... 29Tabel 5.8 Tabulasi Silang Berdasarkan Penyakit Sistemik ................................. 30Tabel 5.9 Tabulasi Silang Berdasarkan Konsumsi Teh dan Kopi ....................... 30Tabel 5.10 Tabulasi Silang Berdasarkan Konsumsi Obat .................................. 31Tabel 5.11 Tabulasi Silang Berdasarkan Penyakit Sistemik Pasca Menstruasi .. 31Tabel 5.12 Tabulasi Silang Konsumsi Teh dan Kopi Pasca Menstruasi ............. 32Tabel 5.13 Tabulasi Silang Berdasarkan Konsumsi Obat Pasca Menstruasi ..... 32Tabel 5.14 Hasil Penelitian Perbedaan Hb Sebelum dan Pasca Menstruasi ...... 33
DAFTAR GAMBAR
Hal. Gambar 2.1 Struktur Kimia Hemoglobin ............................................................. 9Gambar 2.2 Hemoglobin .................................................................................... 10Gambar 4.4 Kerangka Kerja Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan Pasca Menstruasi ....................................................................................... 19DAFTAR SINGKATAN
GnRH : Gonadotropin Hb : Hemoglobin FSH : Follicle Stimulating Hormone O
2 : Oksigen
CO
2 : KarbonDioksida
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Informed Concent Lampiran 2 Kuesioner Lampiran 3 Lembar Observasi Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian Lampiran 5 Hasil Laboratorium Puskesmas Lampiran 6 Hasil Uji SPSS Lampiran 7 Lembar Konsultasi Lampiran 8 Dokumentasi Lampiran 9 Jadwal Pelaksanaan Lampiran 10 Pernyataan Bebas Plagiasi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja merupakan periode penting dalam rentang kehidupan manusia, karena masa remaja adalah satu periode peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa ini akan terjadi perkembangan bentuk tubuh dari segi fisik dan segi hormonal. Saat seorang anak memasuki masa remaja terjadi perubahan hormon yang merangsang pertumbuhan fisik, perubahan tingkah laku dan perkembangan organ seksual. Perubahan tersebut terpicu oleh kerja hormone pelepas gonadotropin (GnRH) dari hipotalamus pada kelenjar hipofisis anterior. Hormon gonadotropin akan merangsang gonad untuk memproduksi hormon testosterone pada laki-laki dan hormone esterogen pada perempuan. (Nugrahani, 2013). Masa pubertas remaja putri ditandai dengan munculnya menstruasi. Menstruasi memang merupakan salah satu aspek kematangan seksual yang pertama kali terjadi pada masa pubertas seorang wanita. Dampak yang di dapatkan dari kebiasaan menstruasi adalah timbulnya resiko anemia, dikarenakan pada saat menstruasi wanita mengalami banyak kehilangan darah. Lebih dari 600 juta manusia mengalami anemia defisiensi zat besi yang merupakan masalah gizi. Sekitar 51% pravelansi anemia secara global, untuk anak balita 43%, 37% anak usia sekolah, hanya 18% lelaki dewasa,
2
dan 35% wanita tidak hamil. Sekitar 44% wanita diseluruh negara
sedang berkembang yang menyengsarakan, yaitu kisaran angka 13,4-
87,5%. Sehingga angka tersebut membengkak 74% (Wahyuningsih
dan Astuti, 2012). Anemia terjadi pada 45% wanita di Negara
berkembang dan 13% di Negara maju yang pada umumnya anemia
terjadi diseluruh dunia terutama didaerah berkembang. Terjadinya
anemia karena adanya peningkatan kebutuhan zat besi sebagai
pembentukan hemoglobin pada tubuh, diantaranya pada saat
menstruasi, kehamilan dan melahirkan. Secara biologis anemia
banyak diderita oleh wanita karena setiap bulan wanita mengalami
menstruasi sehingga pengeluaran zat besi harus diimbangi (Kristianti
dkk, 2014).
(Yatim, 2012) menyebutkan anemia merupakan penurunan
jumlah sel darah merah atau keadaan konsentrasi Hemoglobin (Hb)
seseorang dalam darah berada dibawah nilai normal dikarenakan
adanya kelainan dalam pembentukan sel, perdarahan atau gangguan
penyerapan zat besi. Anemia dapat mengenai laki-laki dan
perempuan baik anak-anak, remaja, dewasa maupun usia lanjut tetapi
yang lebih sering terkena resiko anemia adalah perempuan dengan
keadaan menstruasi. Menurut World Health Organization (WHO)
(2013) angka prevalensia anemia dunia pada remaja perempuan
kurang lebih berkisar antara 40-88%.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ika
Nugrahani dan Sahuri pada tahun 2013 didapatkan hasil bahwa
3
terdapat perbedaan antara kadar hemoglobin darah sebelum
mentruasi dan kadar hemoglobin darah sesudah menstruasi. Dimana
rata-rata hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa kadar
hemoglobin darah sesudah menstruasi lebih rendah daripada kadar
hemoglobin darah sebelum menstruasi.Menstruasi adalah keluarnya darah dari vagina karena proses
pelepasan dinding rahim (endometrium) dan sel telur yang tidak
dibuahi yang terjadi secara berulang kali setiap bulan kecuali pada
saat hamil. (Engka, 2017). Menstruasi dapat mengakibatkan
penurunan kadar hemoglobin yang ditandai dengan peristiwa
hilangnya darah dalam tubuh. Hemoglobin merupakan pigmen protein
dalam sel darah merah yang mengandung zat besi dan berfungsi
terutama dalam pengangkutan oksigen dari paru-paru ke semua sel
jaringan tubuh dan mengangkut kembali karbon monoksida dari
seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Angka normal
hemoglobin pada laki-laki adalah 14-18 gr/dl sedangkan pada
perempuan adalah 12-16 gr/dl. Penurunan kadar hemoglobin hingga
jauh dari batas normal dapat disebabkan oleh produksi sel darah
merah yang lebih sedikit atau kehilangan darah seperti saat
menstruasi. Kadar hemoglobin rendah yang disebabkan menstruasi
dapat memberikan efek negatif pada remaja perempuan seperti
timbulnya rasa lelah, lemas, pusing, menurunnya konsentrasi belajar
dan menyebabkan muka tampak pucat yang merupakan gejala
anemia. (Prastika, 2011).4 Berdasarkan hasil yang dilakukan oleh peneliti terkait Studi Pendahuluan dengan menggunakan responden sejumlah dua orang didapatkan nilai hemoglobin dalam darah sebelum menstruasi adalah normal dan nilai hemoglobin sesudah menstruasi didapatkan nilai tidak normal dimana menjadi lebih rendah. Tidak normalnya kadar hemoglobin di dalam darah karena mentruasi dapat diatasi dengan cara istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, menambah asupan vitamin C, olahraga yang cukup dan membiasakan pola hidup sehat. Berdasarkan pada uraian di atas, peneliti ingin mengetahui perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi pada Mahasiswi DIII Analis Stikes Icme Jombang semester VI ? Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi pada Mahasiswi DIII Analis Stikes Icme Jombang semester VI.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi jumlah kadar hemoglobin darah sebelum menstruasi.
5 b. Mengidentifikasi jumlah kadar hemoglobin darah pasca menstruasi.
c. Menganalisis perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis Diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat digunakan untuk pengembangan ilmu dalam bidang Hematologi dan menambah wawasan untuk pembaca serta dapat dijadikan referensi untuk melakukan pengembangan penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi Institusi Diharapkan menjadi bahan masukan untuk pengembangan ilmu, khususnya bidang Analis Kesehatan terkait dengan perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi.
1.4.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya untuk mengetahui indikator lain mengenai hemoglobin.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Menstruasi
2.1.1. Definisi
Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari dalam rahim yang terjadi karena luruhnya dinding rahim bagian dalam yang mengandung banyak pembuluh darah dan sel telur yang tidak di buahi. Proses menstruasi dapat terjadi dikarenakan sel telur pada organ wanita tidak dibuahi, hal ini menyebabkan endometrium atau lapisan dinding rahim menebal dan menjadi luruh yang kemudian akan mengeluarkan darah melalui saluran reproduksi wanita.
Menstruasi hanya terjadi pada wanita normal, kebiasaan wanita menstruasi yang terjadi setiap bulannya disebut siklus menstruasi.
Normal siklus menstruasi adalah 21 hari sampai 35 hari yang ditandai dengan keluarnya darah sebanyak 10 hingga 80 ml perhari.
Menstruasi atau haid yang terjadi dengan siklus lebih dari 35 hari termasuk kategori siklus yang tidak normal, hal ini terjadi disebabkan banyak perantara seperti keadaan hormone yang tidak seimbang, stress, penggunaan KB, atau karena tumor. (Tombokan, dkk, 2017).
Menurut (Utami, dkk, 2015) mentstruasi atau haid pada wanita terjadi melalui empat fase, fase menstruasi, fase folikular, fase ovulasi dan fase luteal.
7
1. Fase Menstruasi Di fase ini yang terjadi adalah keluarnya darah haid dari organ reproduksi wanita yang ditandai dengan penurunan kondisi menjadi lemas dan dikatakan normal apabila haid terjadi dari hari kelima sampai ketujuh. Menurunnya hormone progesterone juga terjadi pada fase ini diselingi dengan keluarnya darah menstruasi sebanyak 10 sampai 80 ml.
2. Fase folikular Pada fase folikular terjadi pelepasan hormone Follicle Stimulating Hormone (FSH) oleh kelenjar hipofisia yang berperan sebagai pembuat folikel pada ovarium sampai menjadi matang.
Pada fase ini terjadi peningkatan hormone estrogen.
3. Fase Ovulasi Pada fase ini yang terjadi pada hormone estrogen sedang meningkat dan hormone luteinizing pada sel telur yang telah matang akan di lepaskan menuju tuba fallopi dan bertahan selama kurang lebih 12 sampai 24 jam.
4. Fase Luteal Fase luteal adalah fase terakhir yang terjadi pada hari kelima belas sampai siklus menstruasi berakhir. Bekas folikel yang telah ditinggalkan sel telur akan membentuk korpus luteum yang kemudian menghasilkan hormone progesterone.
8
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi
1. Stress
2. Penyakit kronis
3. Gizi buruk
4. Mengkonsumsi obat-obatan tertentu
5. Olahraga berat
6. Ketidakseimbangan hormone 7. Dll.
2.1.3. Gangguan pada Siklus Menstruasi
Menurut Felicia (2015) menyatakan gangguan pada siklus menstruasi wanita dibagi menjadi beberapa.
2.1.3.1. Polimenorea Gangguan siklus menstruasi polimenorea merupakan keadaan siklus menstruasi yang menjadi lebih sebentar daripada siklus menstruasi normalnya yaitu kurang dari 21 hari dan volume darah yang keluar menjadi lebih banyak daripada menstruasi biasanya.
2.1.3.2. Oligomenorea Oligomenorea adalah keadaan dimana siklus menstruasi yang menjadi lebih panjang dari siklus menstruasi biasanya dan volume darah yang menjadi lebih sedikit dari volume menstruasi biasanya.
9
2.1.3.3. Amenorea Siklus menstruasi yang memanjang dari panjang siklus menstruasi pada (oligomenorea) dan juga merupakan keadaan tidak terjadinya perdarahan menstruasi pada wanita selama 3 bulan.
2.2 Definisi Hemoglobin
Darah tersusun dari dua komponen, yaitu komponen padat yang berupa sel-sel darah dan komponen cair yang biasa disebut plasma darah. Komponen padat yang merupakan sel-sel darah biasanya terdiri dari tiga jenis komponen seperti eritrosit, trombosit dan leukosit. Eritrosit memiliki peranan penting dalam tubuh manusia yaitu
2
2 sebagai transportasi O dan CO antara jaringan dan paru-paru.
Protein dari eritrosit yang merupakan hemoglobin (Hb) juga memiliki fungsi yang sangat penting pada kedua proses transport tersebut.
Hemoglobin adalah protein dari eritrosit yang terdapat dalam sel darah merah yang mengandung zat besi dan berfungsi sebagai pengangkutan oksigen dari paru-paru ke semua sel jaringan tubuh. (Gunadi dkk, 2016).
2.2.1 Struktur Hemoglobin
Struktur hemoglobin tersusun oleh empat grup heme dan empat rantai polipeptida dengan keseluruhan jumlah asam amino sebanyak 574 buah dan rantai polipeptidanya tersusun oleh dua rantai α dan dua rantai β dengan masing-masing rantai terikat oleh satu grup heme, dimana pada setiap rantai α terdapat sebanyak 141 asam
10
amino dan setiap rantai β mempunyai 146 asam amino. Cincin
heterosiklik yang terdapat pada pusat molekul disebut dengan nama
porfirin. Porfirin dibentuk dari empat cincin pirol yang harus
terhubungkan oleh suatu jembatan untuk membentuk cincin tetrapirol.
Didalam cincin ini di dapat empat gugus mitral, gugus vinil dan dua sisi
rantai propionol. Porfirin yang menahan satu atom Fe disebut dengan
nama heme dimana pada molekul heme inilah Fe dapat melekat dan
menyalurkan O2 dan CO 2 melalui darah. (Nugrahani, 2013).
Gambar 1. Struktur kimia hemoglobin Gambar 2. Hemoglobin
11
2.2.2 Jenis-jenis Hemoglobin
1. Hemoglobin Embrio Hemoglobin embrio ditemukan di dalam embrio dan akan ada sampai umur gestasi 12 minggu. Hemoglobin embrio merupakan hemoglobin primitif yang terbentuk oleh eritrosit imatur di dalam yolk sac . (Fa’iza dkk, 2016).
2. Hemoglobin Fetal Hemoglobin Fetal (HbF) merupakan hemoglobin yang memiliki dua jenis rantai α dan dua rantai γ, hemoglobin fetal mulai di sintesis di dalam hepar sejak gestasi berumur 5 minggu sampai beberapa bulan kelahiran dan masih terdapat sejumlah 60% - 80% hemoglobin fetal dan perlahan akan tergantikan dengan hemoglobin dewasa (HbA). (Fa’iza dkk, 2016).
3. Hemoglobin Adult Hemoglobin Adult (HbA) terdiri oleh dua rantai α dan dua rantai β, hemoglobin adult adalah jenis hemoglobin yang utama (95%-97%), dan masih terdapat HbA
2 dan HbA 1 sebagian kecil (2%-3%). Hemoglobin adult merupakan hemoglobin yang terbentuk selama proses terjadinya pematangan eritrosit.
(Fa’iza dkk, 2016).
12
2.3 Metode Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
2.3.1 Metode Sahli Pada pemeriksaan kadar hemoglobin metode sahli prinsip yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah hemoglobin diubah menjadi hematin asam, kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standart dalam alat itu. Metode ini diniliai lemah karena larutan hematin asam bukan larutan sejati dan alat yang di estimasi tidak dapat di standartkan. Cara ini juga dinilai tidak teliti karena tidak semua hemoglobin seperti karboxyhemoglobin, methemoglobin, dan sulfhemoglobin bisa diubah menjadi hematin asam. (Gandasoebrata, 2010).
2.3.2 Metode Cyanmeth Pada pemeriksaan metode cyanmeth menggunakan prinsip pemeriksaan yaitu darah yang diencerkan dengan larutan drabkin akan terjadi hemolysis eritrosit dan konversi hemoglobin diubah menjadi cyanmethemoglobin. Larutan yang sudah terbentuk kemudian diperiksa dengan spektrofotometer yang absorbansinya sebanding dengan kadar hemoglobin dalam darah. Metode fotometrik cyanmethemoglobin dinilai metode estimasi kadar hemoglobin yang paling akurat. (Prastika, 2011).
2.3.3 Metode Tallquist Prinsip kerja pada metode tallquist adalah membandingkan darah asli dengan skala warna yang bertingkat-tingkat mulai dari warna merah muda sampai merah tua. Metode tallquist menggunakan skala
13 warna mulai dari merah muda 10% di tengah-tengah ada bagian yang sengaja dilubangi dimana darah dapat di perbandingkan secara langsung. (Prastika, 2011).
2.3.4 Metode Impedensi Cyanide Free Haemoglobin
Metode ini menghitung dan mengukur sel-sel darah secara otomatis berdasarkan variasi impedansi aliran listrik terhadap sel-sel yang dilewatkan oleh berkas cahaya. Prinsip yang digunakan adalah pengukuran jumlah dan sifat-sifat sel yang dibungkus oleh cairan akan dialirkan melalui celah sempit sehingga sel dapat lewat satu per satu dan kemudian dilakukan perhitungan jumlah sel dan ukurannya. (Prastika, 2011).
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin
Menurut (Nugrahani, 2013) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin, yaitu :
2.4.1 Kecukupan Zat Besi dalam Tubuh
Zat besi dibutuhkan untuk produksi hemoglobin, besi juga merupakan mikronutrien yang berperan penting sebagai produksi hemoglobin dalam sel darah merah. Itulah mengapa anemia gizi besi akan menyebabkan kadar hemoglobin yang lebih rendah karena terbentuknya sel darah merah menjadi lebih kecil.
2.4.2 Usia Orang tua, anak-anak, wanita hamil dan wanita menstruasi akan lebih rentan mengalami penurunan kadar hemoglobin, karena pada anak-anak biasanya diakibatkan oleh
14 pertumbuhan yang sangat pesat dan tidak imbangnya asupan zat besi yang cukup.
2.4.3 Jenis Kelamin Perempuan dinilai lebih mudah mengalami penurunan kadar hemoglobin daripada laki-laki, terutama saat perempuan mengalami menstruasi yang disebabkan oleh keluarnya darah yang sangat banyak yang terjadi selama beberapa hari dan mengalami penurunan kadar hemoglobin.
2.4.4 Penyakit Sistemik Beberapa penyakit seperti thalasemia, leukemia, dan tuberkulosis dapat mempengaruhi kadar hemoglobin karena penyakit tersebut dapat mempengaruhi sel darah merah yang disebabkan karena adanya gangguan pada sumsum tulang.
2.4.5 Obat Diuretik Kafein menyebabkan hampir semua pemeriksaan subsrat dan enzim dalam darah akan meningkat karena terjadi hemokonsentrasi, terutama pada pemeriksaan hemoglobin, hematocrit, elektrolit dan pada pemeriksaan hitung jenis leukosit. Sedangkan pada urine akan terjadi pengenceran.
2.4.6 Tablet Besi Suplemen zat besi yang sering dikonsumsi juga dapat meningkatkan kadar hemoglobin.
15
2.4.7 Teh Kebiasaan mengkonsumsi teh setiap hari dapat menghambat penyerapan zat besi sehingga hal ini akan mempengaruhi kadar hemoglobin.
2.4.8 Obat Pengontrol Hipertensi Obat-obatan yang sering dipakai untuk mengontrol hipertensi (tekanan darah tinggi) juga dapat mempengaruhi nilai kadar hemoglobin.
2.5 Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Menstruasi
Kurangnya kadar hemoglobin dalam darah dapat menyebabkan sel-
sel saraf dan metabolisme dalam tubuh bekerja secara tidak optimal.
Apabila kadar hemoglobin dalam darah menjadi rendah akan memicu
gejala anemia ringan, anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar
hemoglobin seseorang kurang dari nilai normal. Hal ini disebabkan karena
penurunan kualitas dan kuantitas sel darah merah. Anemia ringan juga
dapat mempengaruhi kemampuan konsentrasi belajar, menurunkan
kemampuan fisik, kesegaran tubuh berkurang, muka pucat, pusing, daya
tahan tubuh yang menurun sehingga mudah terserang penyakit dan rasa
lelah, letih dan lesu yang juga menyebabkan produktivitas menurun.
(Wahyuningsih dan Astuti, 2012).
Menurunnya kadar hemoglobin dalam darah disebabkan oleh banyak
faktor, seperti kurangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi, penyakit kronis, ketidakseimbangan antara aktifitas yang dilakukan
dengan asupan gizi dan juga kehilangan darah akibat menstruasi. Pada
16
saat menstruasi, seringkali wanita merasa pusing, lemah, dan letih. Hal ini
terjadi karena saat menstruasi wanita kehilangan banyak darah dan
akibatnya kadar zat besi menjadi rendah dan akibatnya kadar hemoglobin
juga menjadi rendah sehingga kurang dari nilai normal. (Prastika, 2011).
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL dan HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual
Menurut Notoatmodjo (2010) kerangka konseptual merupakan suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antar konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti.
- – 18 gr/dl
Pasca Menstruasi”
Keterangan : : Variabel diteliti : Variabel tidak diteliti
Pasca menstruasi Sebelum menstruasi
Darah vena Metode
Langsung Tidak langsung
Nilai rujukan untuk pemeriksaan kadar hemoglobin : a.nilai normal : 13,5
b. tidak normal : kurang dari 18 gr/dl Faktor-faktor yang mempengaruhi pemeriksaan kadar hemoglobin :
1. Kurang homogen
2. Perbandingan antikoagulan (EDTA) dengan darah tidak sesuai
3. Penghisapan tidak maksimal
18
3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual Penelitian
Menstruasi dapat mempengaruhi nilai hemoglobin dalam darah pada saat wanita mengalami menstruasi. Dimana nilai hemoglobin yang awalnya normal sebelum mengalami menstruasi kemudian menjadi tidak normal pasca menstruasi yang ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin, hal ini dikarenakan pada saat menstruasi wanita mengalami banyak pengeluaran darah yang kemudian memicu gejala anemia. Sampel yang akan diteliti yaitu berupa sampel darah vena mahasiswi sebelum menstruasi dan pasca menstruasi. Pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan dua metode yaitu secara langsung dan tidak langsung. Sampel yang akan diteliti menggunakan metode langsung karena metode ini adalah metode yang paling sering digunakan dan mempunyai ketelitian yang cukup tinggi. Nilai normal hemoglobin pada laki-laki 14-18 gram/dl dan pada perempuan 12-16 gram/dl.
3.3 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan penelitian (Nursalam, 2008). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H
1 = ada perbedaan kadar hemoglobin dengan metode langsung pada sampel darah vena.
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analitik Observasional.
Yang kemudian dilakukan pendataan mengenai kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi yang hasilnya nanti akan diolah dan dianalisa terlebih dahulu agar mudah dipahami. Adapun pendekatannya menggunakan
Cross Sectional, dimana observasi atau pengumpulan data dilakukan pada satu
waktu.4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
4.2.1 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan dari perencanaan penyusunan proposal sampai dengan penyusunan laporan akhir, yaitu sejak bulan Maret 2018 sampai bulan juli 2018.
4.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswi sebelum menstruasi dan pasca menstruasi di Stikes ICME Jombang yang diperiksa di Laboratorium Puskesmas Pegantenan Kabupaten Pamekasan Madura.
4.3 Populasi, Sampling dan Sampel Penelitian
4.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti. (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswi DIII Analis Kesehatan semester VI sebelum menstruasi dan pasca menstruasi di Stikes ICME Jombang yang berjumlah 66 orang.
4.3.2 Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti mengenai siapa saja yang sesuai (memenuhi kriteria) pada mahasiswi DIII Analis semester VI Stikes ICME Jombang untuk dijadikan sampel.
4.3.3 Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang mewakili suatu populasi (Saryono, 2011). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi DIII Analis Kesehatan semester VI Stikes ICME Jombang yang sebelum menstruasi yang berjumlah sebanyak 15 responden dan pasca menstruasi yang berjumlah sebanyak 15 responden.
4.3.3.1 Kriteria Inklusi 1) Wanita yang siklus menstruasinya normal 2) Tidak memiliki penyakit sistemik
a. Thalasemia
b. Leukemia
c. Tuberkulosis 3) Tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi teh dan kopi secara berlebihan 4) Bersedia di teliti
4.3.3.2 Kriteria Ekslusi 1) Siklus menstruasinya tidak normal (hanya menstruasi beberapa bulan sekali) 2) Memiliki penyakit sistemik 3) Memiliki kebiasaan mengkonsumsi the dan kopi secara berlebihan
4.4 Kerangka Kerja
Kerangka kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 4.4 Kerangka kerja dari Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan Pasca Menstruasi pada Mahasiswi Stikes ICME JombangIdentifikasi Masalah Penyusunan Proposal Desain Penelitian
Analitik
Populasi
Mahasiswi Stikes ICME Jombang DIII Analis sebelum menstruasi dan pasca menstruasi di yang berjumlah 66 orang
Sampling Purposive Sampling
Sampel
Mahasiswi Stikes ICME Jombang DIII Analis sebelum menstruasi dan pasca menstruasi yang berjumlah 15 orang
Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisa
Editing, Coding dan Tabulating
Penyajian Data
Penyusun Laporan Akhir4.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
4.5.1. Identifikasi Variabel
a. Variabel Independen Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan variabel independen adalah sebelum menstruasi dan pasca menstruasi.
b. Variabel Dependen Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan variabel dependen adalah Kadar Hemoglobin.
4.5.2. Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Operasional
1 Variabel Independen
Sampel darah vena Kadar Observasi Nominal
sebelum yang akan hemoglobin laboratorium menstruasi diperiksa kadar metode hemoglobinnya langsung dalam keadaan Nilai rujukan sebelum untuk mengalamia. a. normal : menstruasi. 13,5 -18 gr/dl b. tidak normal : kurang dari 18
gr/dl
(Prastika, 2011).
Sampel darah vena Kadar Observasi Nominal
pasca yang akan hemoglobin laboratorium menstruasi diperiksa kadar metode hemoglobinnya langsung dalam keadaan Nilai rujukan sedang untuk mengalamia. normal : 13,5 menstruasi. -18 gr/dl b. tidak normal : kurang dari 18
gr/dl
(Prastika, 2011).2 Variabel Dependen
Pemeriksaan Perhitungan sel- Kadar Observasi Nominal
kadar sel darah secara hemoglobin laboratorium hemoglobin otomatis oleh dengan satuan metode variasi gram/dl langsung impedansi terhadap aliran listrik terhadap sel-sel yang dilewatkan oleh berkas cahaya. (Prastika, 2011).Gambar 4.1 Tabel Definisi Operasional Variabel Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan Pasca Menstruasi.4.6 Instrumen Penelitian dan Prosedur Penelitian
4.6.1 Instrumen Penelitian