BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Dina Octaviani Putri BAB II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA I. Tinjauan Medis A. Kehamilan

  1. Pengertian Kehamilan merupakan proses fisiologi yang memberikan perubahan pada ibu maupun lingkungannya.Dengan adanya kehamilan maka seluruh system genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasar untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim Selama proses kehamilan berlangsung (Hutahean.2013). Kehamilan merupakan proses yang bersinambungan mulai dari konsepsi, pembuahan sampai pertumbuhan dan pembentukan janin hingga usia kehamilan aterm (Manuaba.2013;h.75). Kehamilan adalah proses

  fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang di

  lanjutkan dengan proses nidasi atau implantasi (Sarwono.2014;h.213).

  Dari berbagai referensi menganai kehamilan dapat di simpulkan bahwa kehamilan merupakan proses fisiologis yang berlangsung dari proses

  fertilisasi atau penyatuaan hingga usia kehamilan aterm dengan berubahnya seluruh system genetalia wanita.

  2. Etiologi Proses Permulaan Kehamilan menurut (Hutahaean.2013)

  Setiap bulan, saat

  ovulasi, seorang wanita melepaskan 1 atau 2

  sel telur

  (ovum) dari indung telur (ovarium), yang ditangkap oleh umbai-

  umbai (frimbiae) dan masuk ke dalam saluran telur. Sewaktu persetubuhan, cairan semen tumpah kedalam vagina dan berjuta-juta sel

  9 mani ( sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi dibagian

  tuba uterina yang menggembung.Di sekitar sel telur, banyak berkumpul

  sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi

  ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki,

  masuklah sel mani untuk kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa tadi terjadi pembuahan (

  konsepsi fertilisasi). Ovum yang telah dibuahi segera membelah diri sambil bergerak (dengan bantuan rambut getar tuba) menuju ruang rahim.

  Ovum yang

  telah dibuahi tadi kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya berserang diruang rahim, peristiwa tersebut disebut nidasi (

  

implantasi).Dari pembuahan sampai nidasi, diperlukan waktu kira-kira 6-

  7 hari.Untuk menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi mugidah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta).

  Dapat dikatakan bahwa setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur),

  spermatozoa (sel mani), pembuahan(konsepsi = fertilisasi),nidasi

  dan

  plasentasi (Mochtar. 2012)

  a. Sel Telur (ovum) Pembuahan

  embrional oogonium yang kelak menjadi ovum

  terjadi di

  genital ridge. Menurut umur wanita, jumlah oogonium

  adalah sebagai berikut: 1) Bayi baru lahir : 750.000 2) Umur 6-15 tahun : 439.000 3) Umur 16-25 tahun : 159.000 4) Umur 26-35 tahun : 59.000

  5) Umur 35-45 tahun : 34.000 6) Masa menopause : semua hilang Urutan pertumbuhan ovum (

  

oogenesis)

  1)

  Oogonium

  2)

  Oosit pertama (primary obcyte)

  3)

  Primary ovarium follicle

  4)

  Likuor folikularis

  5) Pematangan pertama ovum 6) Pematangan kedua ovum pada saat sperma membuahi ovum.

  b. Sel Mani (

  spermatozoon)

  Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, yang berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (

  nukleus), leher yang

  menghubungkan kepala dengan bagian tengah,dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat. Panjang ekor kira-kira 10x bagian kepala.

  Secara

  embrional, spermatogoniumberasal dari sel-sel primitif

tubulus testis. Setelah bayi laki-laki lahir, jumlah spermatogonium

  yang ada tidak mengalami perubahan sampai masa akil baliq. Pada masa pubertas , dibawah pengaruh sel-sel

  interstisial Leydig, sel-sel

spermatogonium tadi mulai aktif mengadakan mitosis dan terjadilah

  spermatogenesis. Urutan pertumbuhan sperma (

  spermatogonesis):

  1) Spermatogonium, membelah dua. 2) Spermatosis pertama, membelah dua. 3) Spermatosis kedua, membelah dua.

  4) Spermatid, kemuadian tumbuh menjadi spermatozoon (sperma).

  c. Pembuahan (konsepsi =fertilisasi) Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan sel mani dan sek telur di

  tuba uterina. Hanya satu sperma yang telah mengalami

  proses kapasitasi yang dapat melintasi

  zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum.

  Selain itu,

  zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak

  dapat dilalui oleh sperma lain. Proses tersebut diikuti oleh penyatuan kedua

  pronuklei yang disebut zigot, yang terdiri atas acuan genetik

  dari wanita dan pria. Pembuahan mungkin akan menghasilkan : 1) Zigot-XX menurunkan bayi perempuan atau 2) Zigot-XY menurunkan bayi laki-laki

  Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot yang terjadi elama 3 hari sampai stadium morula.

  Hasil konsepsi tadi tetap digerakan kearah rongga rahim oleh: 1) Arus dan getaran rambut getar (

  silia), dan

  2) Kontraksi tuba

  d. Nidasi (

  Implantasi)

  Nidasi adalah masukknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.

  Blastula diselubungi oleh suatu simpai, disebut

trofoblas, yang mampu menghancurkan dan mencairkan

  jaringan.Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan

  

endometrium berada dalam masa sekresi.Jaringan endometrium

  tersebut banyak mengandung sel-sel desidua, yaitu sel-sel besar yang megandung banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas.

  Blastula dengan bagian yang berisi masa sel yang dalam (inner-

cell mass) akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka

  kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.Itulah sebabnya, kadang-kadang pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua (

  tandahartman). Umumnya, nidasi terjadi pada dinging

  depan atau belakang rahim (korpus), dekat fundus uteri.Jika nidasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel lebih kecil yang terletak dekat ruang

  eksoselom membentuk entoderm dan

  kantung kuning telur, sedangkan sel-sel yang lebih besar menjadi ektoderm dan membentuk ruang amnion (

  kavitas amniotika).Dengan

  demikian, terbentuklah suatu lempeng embrional (

  embryonal plate) diantara amnion dan yolk sac (sakus vitelinus-kantong kuning telur).

  e. Plasentasi dan Mukosa Rahim Mukosa rahim pada wanita yang tidak hamil terdiri atas

  stratum

kompaktum dan stratum spongiosum.Desidua adalah mukosa rahim

  pada kehamilan yang terbagi atas : 1)

Desidua basalis : yang terletak diantara hsil konsepsi dan dinding rahim tempat terjadinya plasentasi

  2) Desidua kapsularis : yang meliputi hasil konsepsi kearah rongga rahim, dan lama kelamaan bersatu dengan desidua vera karena obliteralis dan

  3) Desidua vera (parietalis) : yang meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya (Mochtar, 2012; h.17-18) f. Pertumbuhan Mudigah ( Embriogenesis) Pertumbuhan mudigah (embrio) bermula dari lepeng embrional (

  embryonal plate), yang selanjutnya berdiferensiasi menjadi tiga

  unsur lapisan, yaitu : 1) Sel-sel ektodermal 2) Selsel mesodermal, dan 3) Sel-sel entodermal.

  Ruang amnion akan bertumbuh pesat mendesak eksoselom sehingga dinding ruang amnion mendekati korion. Mesoblas diantara ruang amnion dan mudigah menjadi padat, disebut body stalk kelak menjadi tali pusat. Pada tali pusat ini terdapat : 1)

  Jelly wharton : jaringan lembek yang berfungsi untuk melindungi pembuluh darah .

  2) 2 arteri umbilikalis dan 1 vena umbilikalis.

  Kedua arteri dan satu vena tadi menghubungkan sistem kerdiovaskuler janin dengan plasenta. Sistem

  kardiovaskulerakan berbentuk kira-kira pada kehamilan minggu kesepuluh.

  3. Tanda dan Gejala Kehamilan Tanda-tanda kehamilan yang dapat diperhatikan menurut (Hutahaean,2013;h.43) ,yaitu :

  a. Tanda presumtif/dugaan

  1) Amenore 2) Morning sickness 3) Sering BAK 4) Payudara membesar

  5) Fitique

  6)

  Perubahan Kulit

  b. Tanda mungkin 1) Pembesaran abdomen (12 minggu).

  2) Tanda piskacek yaitu pertumbuhan rahim tidak sama ke semua arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah

  implantasi

  plasenta sehingga bentuk rahim tidak simetris (usia kehimailan 4-6 minggu).

  3) Tanda hegar yaitu perubahan pada isthmun uteri yang menybebkan isthmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak (usia kehimilan 6 minggu). 4) Tanda

  doogell yaitu pelunakan warna merah tua atau kebiruan

  pada vagina akibar peningkatan vaskularisasi (usia 6-8 minggu). 5) Tanda Chadwick yaitu warna merah tua atau kebiruan pada vagina akibat peningkatan

  vaskularisasai (usia 6-8 minggu).

  6) Kontraksi

Braxton hick yaitu kontaksi uterus yang datangnya

  sewaktu-waktu, tidak beraturan dan tidak mempunyai irama tertentu (ahir trimester pertama) 7) Tes kehamilan positif (usia 7-10 hari setelah kontsepsi)

  c. Tanda pasti 1) Adanya denyut jantung janin 2) Adanya pergerakan janin (usia 19 minggu) 3) Visualisasi fetus dalam USG (usia 5-6 minggu).

  4. Perubahan fisiologis pada kehamilan menurut (Hutahaean,2013;h.44) a. Berat badan 1) Peningkatan berat badan badan sekitar 25% dari sebelum hamil (rata-rata 12,5 kg).

  2) Pada trimester II dan III sebanyak 0,5 kg/minggu. 3) Pengaruh dari petumbuhan janin, pembesaran organ maternal, penyimpanan lemak dan protein, serat peningkatan volume darah dan cairan interstisial pada maternal (Hutahaean,2013;h.43).

  b. Sistem Produksi 1) Uterus

  Kehamilan merangsang pertumbuhan uterus yang sangat cepat di sebabkan oleh

  hipertrofi serat-serat otot.Berat uterus

  meningkat dari 70 g menjadi kira-kira 1100g saat cukup bulan.Volume totalnya rata-rata 5 L. fundus uteri yang sebelumnya terbentuk cembung datar di antara tempat insersi tuba, kini membentuk kubah.

  Ligamentrum teres uteri kini tampak

  menyisip ke pertemuan sepertiga atas dan tengah uterus. Tuba uterine memanjang, tetapi

  ovarium secara keseluruan tampak tidak berubah (Williams, 2013:h.24). Menurut (Hutahean.2013) Pembesaran uterus pada perabaan tinggi fundus uteri ibu hamil, dapat ditafsirkan secara kasar seperti :

Table 2.1 Pembesaran Uterus Ibu Hamil

  Kategori (bulan) Pembesaran Tidak hamil/normal Telur ayam (± 30 g) 8 minggu Telur bebek 12 minggu Terur angsa 16 minggu Pertengahan simpisis ke pusar 20 minggu Pinggir bawah pusat

  24 minggu Pinggir atas pusat 28 minggu Sepertiga pusat ke xyphoid 32 minggu Pertengahan pusat ke xyphoid 36-42 minggu 3 jari di bawah xyphoid

  Sumber : Hutahean 2013 (h.24) 2) Serviks

  a) Serviks terdapat tanda-tanda Chadwick, goodell, dan mucus plug.

  b) Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi dan pelunakan (tanda hegar).

  c) Lender serviks meningkat seperti gejala keputihan.

  (Hutahaean,2013;h.45). 3) Ovarium

  Fungsi ovarium diambil alih oleh plasenta terutama fungsi produksi progesterone dan ekstrogen pada usia kehamilan 16 minggu. Tidak terjadi kematangan ovum selama kehamilan. (Hutahaean,2013;h.45).

  4) Payudara a) Payudara menjadi lebih besar, kenyal dan terasa tegang.

  b) Aerola mengalami hiperpgmentasi.

  c) Glandula montgometri makin tampak.

  d) Papilla mamae makin membesar/menonjol.

  e) Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi. (Hutahaean,2013;h.45).

  5) Vulva Vulva mengalami karena pengaruh

  hipervaskularisasi progesteron dan ekstrogen, berwarna kebiruan (tanda Chadwick.

  (Hutahaean,2013;h.45).

  Pembesaran payudara dan rotasi anterior panggul memungkinkan untuk terjadinya lordosis 1) Ibu sering mengalami nyeri di bagian punggung dan pinggang karena mempertahankan posisi stabil, beban meningkat pada otot punggung dan kolumna vertebrae. 2) Adaptasi

  musculoskeletal

  a) Pengaruh hormonal (1) Relaksi persendian karena pengaruh hormone relaksin.

  (2) Mobilisasi dan pliabilitas (palunakan) meningkat pada sendi

  sakroiliaka. Sakrokoksigeal dan pelvis untuk persiapan persalinan.

  b) Pengaruh mekanik (1) Peningkatan berat badan karena pembesaran uterus.

  (2) Perubahan postur (3) Diastasis rekti (4)

  

Sindrom carpal tunnel. (Hutahaean,2013;h.45)

  3) Sistem endokrin a) Kelenjar tiroid.

  b) Kelenjar paratiroid.

  d)

Prolaktin hipofisis. (Hutahaean,2013;h.46)

  4) Sistem respirasi Pada ibu hamil kebutuhan oksigen meningkat 15-20% karena diafragma terdorong ke atas, sehingga terjadi pernapasan dangkal (20-24 x/menit) mengakibatkan penurunan kopasitas dada, volume residu, dan kapasitas paru serta terjadi peningkatan volume tidal. Oleh karena itu, sisitem respirasi selama kehamilan dapat mengakibatkan peningkatan inspirasi dan ekspirasi dalam pernapasan, yang secara langsung juga mempengaruhi sampai oksigen (0 2).Ibu hamil bernafas lebih dalam (meningkatkan volume tidal), tetapi frekuensi nafasnya kira-kira dua kali lebih cepat bernapas dalam

  1 menit.Peningkatan volume tidal menyebabkan peningkatan volume nafas selama 1 menit sekitar 26.P eningkatan volume nafas 1 menit disebut hiperventilasi kehamilan yang menyebebkan konsentrasi co2 di alveoli menurun. (Hutahaean,2013;h.47)

  Pada kehamilan tahap awal banyak ibu hamil mengeluh lemah dan letih, selanjutnya perasaan diikuti peningkatan kebutuhan tidur.Perasaan lemah dan letih sebagaian besar disebabkan peningkatan aktivitas metabolik. (Hutahaean,2013;h.48)

  5) System gastrointestinal Selama masa kehamilan, nafsu makan meningkat, sekresi usus berkurang, fungsi hati berubah, dan absorsi nutrient meningkat.Aktivitas peristaltic (motilitas) menurun, akibatnya bising usus menghilang, sehingga menyebabkan monstipasi, mual, serta muntah.

  Aliran darah ke panggul dan tekanan vena meningkat, sehingga menyebabkan hemoroid terbentuk pada ahir kehamilan.

  a) Mulut (1) Gusi hiperemesis, berongga, dan membengkak. Gusi cenderung mudah berdarah karena kadar esetrogen yang meningkat. (2) Tidak ada peningkatan sekresi saliva.

  b) Gigi (1) Kebutuhan kalsium dan flour lebih tinggi sekitar 0,4 g dari pada kebutuhan saat ibu tidak hamil. Difisiensi diet berat dapat mengurangi simpanan unsure-unsur di dalam tulang, tetapi tidak menarik kalsium dari gigi.

  (2) Nafsu makan Pada kehamilan trimester 1 sering terjadi penuruna nafsu makan akibat nausea dan vomitus yang merupakan akibat perubahan pada saluran cerna dan peningkatan kadar HCG dalam darah. Pada trimester 1, nausea dan vomitus lebih jarang dan nafsu makan meningkat untuk memenuhi kebutuhan janin.(Hutahaean,2013;h.48). 6) System kemih

  Rasa yang tidak nayman berhubungan dengan system kebih pasti diarsakan oleh ibu hamil, karena ginjal berfungsi mempertahankan keseimbangan elektrolit dan asam-basa, mengatur volume cairan ekstrasel, mengeluarkan sampah metabolism, dan menyimpan nutrient yang sangat panting. (Hutahaean,2013;h.49).

  5. Fisiologis

  a. Perubahan anatomis dan fisiologis terhadap ibu hamil trimester I menurut (Hutahaean,2013;h.69) Kehamilan menyebebkan perubahan secara keseluruhan dalam tubuh, khusunya oada alat genetalia ekstrena maupun interna.Perubahan yang terjadi papa ibu hamil antara lain :

  1) Uterus Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama kehamialn karena peningkatakn kadar ekstrogen dan progesterone sehingga uterus akan meningkat mengikuti semain besar ukuran janin di dalam kandungan. Berat normal uterus 30 gram, namun pada ahir kehamilan 40 minggu uterus menjadi 1000 garm beratnya dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm.

  Pada usia kehamilan awal betuk uterus akan membentuk seperti buah alpukat agak gepeng.

  2) Serviks uteri Serviks uteri pada kehamilan trimester pertama mengalami perubahan dikarenakan dipengaruhi oleh kadar hormone ekstrogen. Jika karpus uteri mengandung lebih banyak oto maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanyak 10% jaringan ototnya. Kelenjar pada serviks akan mengeluarkan lebih banyak sekresi sehingaga pada ibu hamil trimester I ibu hamil mengeluarkan banyak cairan hal ini masih termasuk wajar. 3) Vagina dan vulva

  Vagina dan vulva juga mengalami perubahan akibat hormone ekstrogen,adanya tanda Chadwick akan mengakibatkan vulava tampak kemerahan. 4) Ovarium

  Pada permulaan kehamilan masih terdapat

  luteum graviditis

  sampai terbentuknya plasenta di usia kehamilan

  16 minggu.korpus luteum graviditid berdiameter 3 cm, kemudian akan mengecil setelah plasenta terbentuk. 5) Payudara

  Payudara membesar pada kehamilan awal akibat hormone ekstrogen dan progesterone, namun belum mengeluarkan air susu, pada kehamialn 12 minggu ke ats payudara akan mengeluarkan colostrums dari kelenjar asinus yang menyebebkan aerola lebih gelap. 6) Kulit

  Pada kulit pada kehamilan akan terjadit deposit pigmen karena pengaruh melanophone stimulating hormone(MSH).

  Yang terjaid di wajah, abdomen maupun pada kaki. 7) System kardiovaskuler

  Sirkulasi darah pada ibu hamil dipengaruhi oleh adanya sirkulasi plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh- pembuluh darah yang membesar pula, volume darah bertambah banyak, kira-kira 23% dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan kerja jantung yang meningkat sebanyak 30%. 8) Sisitem respirasi

  Ibu hamil pada trimester pertama secara fisiologis tidak akan mengalami gangguan pernapasan, namun seiring bertambahnya usia kehamilan dan semakin besar ukuran janin dengan usia kehamilan memasuki 32 minggu karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak.

  9) System perkemihan Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar, sehingga timbul keinginan untuk berkemih, hal ini akan hilang sering bertambah turun bayi ke dalan rongga panggul. b. Perubahan anatomis dan fisiologis pada ibu hamil trimester II menurut (Hutahaean,2013;h.107) Proses kehamilan merupakan perubahan pada seluruh tubuh ibu, khususnya alat genetalia ekterna dan interna serta payudara

  (mamae). Dalam hal ini

  hormone somatomammotropin, estrogen, dan progesterone mempunyai peran penting.

  Perubahan yan terdapat pada ibu hamil secara terinci akan dijelaskan sebagi berikut: 1) Uterus

  Uterus akan terus membesar seiring dengan bertambahnya janin dalam rahim. Selama pembesaran ini, uterus berkontraksi kekanan.Hal ini disebabkan adanya kolon rektosigmoid di sebelah kiri.Setelah bulan keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat dirasakan melalui dinding abdomen yang disebut dengan Braxton hicks. (Hutahaean,2013;h.107)

  2) Serviks uteri Pada kehamilan trimester dua ini, serviks akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Terjadi

  hipervaskularisasi

  akibat peningkatan hormone estrogen dan progesterone. Serviks juga masih mengalami perlunakan dan pematangan secara bertahap (Hutahaean,2013;h.108). 3) Vagina dan vulva

  Vagina dan vulva mengalami peningkatan

  vaskularisasi yang

  disebabkan oleh peningkatan hormone estrogen dan progesteron.Hal ini menyebabkan sensivitas meningkat sehingga dapat membangkitkan keingingan hasrat seksual.

  Peningkatan relaksasi dinding pembuluh darah dan semakin besarnya uterus dapat menimbulkan edema dan varises pada vulva (Hutahaean,2013;h.108). 4) Ovarium

  Bekas pelepasan ovum dalam ovarium disebut korpus liteum.Pada kehamilan trimester kedua ini korpus luteum mulai menghasilkan hormone ekstrogen dan progesterone, namun korpus luteum tergantikan fungsinya setelah plasma terbentuk.Plasenta menjadi sumber dari kedua hormone tersebut. Plasenta membentuk

  steroid, human chorionic gonadotropin (HCG), humanm plasenta lagtogen (HPL), atau human chorionic somatomammothropin (HCS), dan human chorionic thyrotropin (HCT). Jadi pada masa ini plasenta mulai

  menggantikan fungsi korpus liteum (Hutahaean,2013;h.108). 5) Mammae

  Pada kehamilan trimester dua terjadi perubahan-perubahan pada mammae, yaitu adnya rasa kesemutan dan nyeri tekan.

  Payudara membesar secara bertahap karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah ke payudara, putting susu lebih menonjol dan mengeras, aerola tubuh gelap akibat hiperpigmentasi aerola.

  Selain payudara yang membesar sebagian ibu hamil, setelah memasuki usia kehamilan 12 minggu putting susunya mulai mengeluarkan cairan berwarna putih agak kejernihan yang di sebut colostrums (Hutahaean,2013;h.108).

  6) Kulit Pada trimester kedua ini sudah mulai terdapat striae gravidarum yang tampak pada kulit abdomen, yaitu tanda renggang yang terbentuk akibat serabut-serabut elastis dari lapisan kulit terdalam terpisah dan terputus. Hal ini mengakibatkan pruritus atau rasa gatal pada perut ibu (Hutahaean,2013;h.108).

  7) System kardiovaskuler Peningkatan volume darah terjadi sekitar 30-50% karena adanya retensi garam dan air yang di sebabkan sekresi aldosteron dari adrenal oleh estrogen.Peningkatan volume dan curah jantung juga menimbulkan perubahan hasil auskultrasi.Bunyi splitting S1 dan S2 lebih jelas terdengar.Irama S3 lebih jelas terdengar setelah minggu ke-20 gestasi. Pada usia kehamilan antara minggu ke-24 dan 20 terjadi peningkatan denyut jantung 10 sampai 15 kali per menit kemudian menetap sampai aterm (Hutahaean,2013;h.108).

  8) System respirasi Ibu hamil sering mengalami sesak nafas karena penurunan tekanan karbon dioksida ketika memasuki usia kehamilan trimester ini. Kejadian tersebut dipengaruhi peningkatan hormone progesterone (Hutahaean,2013;h.109).

  9) Sisitem pencernaan Ibu hamil akan mengalami banyak keluahan yang dikarenakan perubahan anatomi dan fisologi system pencernaan di antaranya adalah sebagi berikut :

  a) Konstipasi yang di sebabkan oleh hormone estrogen yang semakin meningkat.

  b) Perut kembung yang di sebabkan adanya teknan uterus yang membesar dalam rongga perut, sehingga mendesak organ-organ pencernaan kea rah atas dan lateral.

  c) Hemoroid yang di sebabkan oleh konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus.

  d) Panas perut (heart burn) yang terjadi akibat aliran balik asam gastric ke dalam esophagus bagian bawah (Hutahaean,2013;h.109). 10) System perkemihan

  Vakularirasi meningkat membuat mucosa kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah.Pembesaran kandung kemih menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kemih hanya berisi sedikit urine. (Hutahaean,2013;h.109)

  11) System musculoskeletal Mobilisasi sendi berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan, terjadi penambahan berat badan sehingga bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang belakang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur sehingga ibu hamil terlihat seperti penderita lordosis. Sering juga ibu hamil mengeluh mengalami kram pada kaki yang terjadi akibat tekanna dari rahim pada pembuluh darah terutama menuju kaki membuat darah mengalir kembali kea rah kaki, menyebabkan terjadinya kram (Hutahaean,2013;h.109).

  c. Perubahan anatomis dan fisologis pada ibu hamil trimester III menurut (Hutahaean,2013;h.139) Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna serta pada payudara (mammae).Dalam hal ini hormone somatomammatropin, estrogen dan progesterone mempunyai peranan penting.

  Perubahan yang terdapat pada ibu hamil antara lain terdapat uterus, serviks uteri, vagina dan vulva, ovarium, payudara, serta semua system tubuh. 1) Uterus

  Pada usia getasi 30 minggu, fundus uteri dapat di palpasi di bagian tengah antara umbilicus dan statrum. Pada usia kehmilan 38 minggu, uterus sejajr dengan tratum. Tuba uteri tampak agak terdorong ke dalam di atas bagian tengah uterus. Frekuensi dan kekuatan kontraksi oto segmen atas rahim semakin meningkat.Oleh karena itu, segmen bawah uterus berkembang lebih cepat dan meregangkan secara radial, yang jika terjadi bersamaan sengan pembukaan serviks dan pelunakan jaringan dasar pelvis akan menyebabkan presentasi janin memulai penurunanya ke dalam pelvis bagian atas. Hal ini mengakibatkan berkurangnya tinggi fundus yang di sebut dengan

  lightening, yang mempengaruhi tekanan pada bagian atas abdomen.

  Peningkatan uterus 1.000 gram dan peningkatan ukuran uterus 30x22,5x20cm. (Hutahaean,2013;h.139).

  2) Serviks uteri Serviks akan mengalami pelunakan atau pematangan secara bertahap akibat bertambahnya aktivitas uterus selama kehamilan, dan akn mengalami dilatasi sapai pada kehamilan trimester III. Sebagian dilatasi ostrium sterna dapat di deteksi secara klinis dari usia 24 minggu, dan pada sepertiga primigravida, ostum interna akan terbuka pada minggu ke 32.

  Enzim kolagenase dan prostaglatin berperan dalam pematangan serviks (Hutahaean,2013;h.140).

  3) Vagina dan vulva Pada kehamilan trimester III kadang terjadi peningkatan rabas vagina.Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal.Cairan biasanya jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini biasanya agak kental, sedangkan pada saat mendekati persalinan cairan tersebut lebih cair (Hutahaean,2013;h.140). 4) Mammae

  Pada hamil trimester III, terkadang rembesan cairan berwarna kekuningan dari payudara ibu disebut dengan kolostrum.Hal ini tidak berbahaya dan merupakan pertandaan bahwa payudara sedang menyiapkan ASI untuk menyusui bayinya nanti.

  Progesterone menyebabkan putih menjadi lebih menonjol dan dapat digerakan (Hutahaean,2013;h.140).

  5) Kulit Perubahan warna kulit menjadi gelap terjadi pada 90% ibu hamil.Sebelumnya, terdapat anggapan bahwa hal ini terjadi karena peningkatan hormone

  penstimulasi melanosit (melanosit stimulating hormone-MSH).Namun demikian, estrogen dan

  progesterone juga dilaporkan mamiliki efek penstimulasi melanosit dan sekarang menjadi penyebab pigmentasi kulit.

  Hiperpigmentasi terlihat lebih nyata pada wanita berkulit gelap dan terlihat area seperrti aerola, perineum, dan umbikalkus juga area yang cenderung mengalami gesekan seperti aksila dan pada bagian dalam (Hutahaean,2013;h.140).

  6) Sisitem kardiovaskuler Kondisi tubuhbyang dapat memiliki dampak besar pada tekanan darah.Posisi telentang dapat menurunkan curah jantung hingga 25%.Kompresi vena cava interior oleh uterus yang membesar selama trimester ketiga mengakibatkan menurunya aliran balik vena.Sirkulasi uteroplasma menerima proporsi curah jantung yang terbesar, dengan aliran darah meningkat dari 1-2% pada trimester pertama hingga 17% pada kehamilan cukup bulan.

  Hal ini diwujudkan dalam peningkatan aliran darah maternal ke dasar plasenta kira-kira 500 ml/menit pada kehamilan cukup bulan. Aliran darah ke dalam kapiler membrane mucosa dan kulit juga mengalami peningkatan., terutama pada tangan dan kaki. Hal ini membantu menghilangkan (Hutahaean,2013;h.141).

  d. Sirkulasi darah janin dan ibu dalam plasenta matur Menurut (Williams, 2013.h:57.vol 1) plasenta secara fungsional merupakan anyaman kapiler janin yang berkontak dengan darah ibu, anatomi makroskopinya terutama terdiri atas hubungan vaskuler. Permukaan janin di tutupi oleh amnion transparan dibawah amnion tersebut, perjalanan pembuluh korionik. Irisan melintang plasenta akan menunjukkan amnion, korion, vilus korionik dan ruang intervilus, lemperng desidua (basal), dan miometrium. Permukaan maternal plasenta di bgai menjadi lobus-lobus ireguler oleh jalur yang dibentuk oleh septrum, yang terdiri atas jaringan fibrosa disertai pembuluh darah yang jarang.Septrum memiliki alas lebar ini lazim tidak mencapai lempeng korionik sehingga membagi plasenta secara tidak sempurna.

  Sirkulasi darah janin yang terdeogsigenasi seperti darah vena mengalir ke plasenta melalui dua ateri umbilikalis.Pada titik tepat tali pusat terhubung dengan plasenta, pembuluh-pembuluh umbilical ini bercabang beberapa kali di bawha amnion dan bercabang kembali dalam vilus pembagi, dan ahirnya membentuk jalinan kapiler pada bagian terminal. Darah mengandung oksigen dalam kadar yang jauh lebih tinggi akan kembali ke janin dari plasenta melalui vena umbilikalis tunggal (Williams, 2013.h:57.vol 1).

  6. Gizi Pada Ibu Hamil Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup manusia yang akan membuat seseorang bahagia. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami.Sehat bagi ibu hamil bisa didefinisikan bahwa ibu cukup gizi sebelum dan susudah hamil. Keadaan gizi pada masa konsepsi mempengruhi kesuksesan kehamilan, gizi yang harus terpenuhi pada saat hamil yaitu karbohidrat,protein, mineral,vitamin-vitamin (Hutahaean,2013;h.55).

  1) Kebutuhan gizi pada ibu hamil menurut (Hutahaean,2013;h.58-59) yaitu : a) Karbohidrat atau energy

  Kebutuhan energy pada ibu hamil tergantung pada berat badan ibu ha il itu sendiri, karena adanya peningkatan metabolisme dan pertumbuhan janin yang pesat terutama pada trimester II dan III, disarankan oenambahan jumlah kalori sekitar 285-300 kalori.sumber energy dapat didapatkan dari hidrat arang seperti beras, jagung, kentang, ubi-ubian dll.

  b) Protein

  Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan payudara, hormone, bertambahnya cairan darah ibu serta persiapan laktasi.Sebaiknya 2/3 dari protein dikonsumsi yang diperlukan selama kehamilan

  12 g/hari.Sumber protein terdapat pada daging, ikan, ayam, telur, kerang dan sumber protein nabati terdapat pada kacang- kacangan.

  c) Lemak Lemak beras sekali manfaatnya untuk cadangan tubuh dan agar ibu tidak muidah merasa lemah.Pertumbuhan janin di dalam kandungan mamebutuhkan lemah sebgai sumber kalori utama.

  Lemak termasuk sumber tenaga yang vital, dan sebagi pembantu pertumbuhan plasenta. Pada kehamilan normal kadar lemak dalam aliran darah meningkat di ahir trimester III. Jenis-jenis lemak yaitu : (1) Asam lemak omega 3, yaitu asam lemak linoeat yang terdiri atas

  asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam dekosahektaenoat (DHA).

  (2) Asam lemak omega 6, yaitu

  linoleat (LNA) yang di dalam tubuh dikonversi menjadi asam lemak arakidonat.

  d) Vitamin.

  (1) Asam folat dan vitamin B12 ( sianokobalamin). (2) Vitamin B6 ( pridoktin).

  (3) Vitamin C (Asam arkobat). (4) Vitamiin A. (5) Vitamin D. (6) Vitamin E. (7) Vitamin K.

  e) Mineral (1) Kalsium.

  (2) Fosfor. (3) Zat besi (Fe). (4) Seng (Zn). (5) Flour. (6) Yodium. (7) Natrium.

  2) Manfaaf gizi pada ibu hamil menurut (Hutahaean,2013;h.55) yaitu :

  a) Menyediakan cadangan kalori untuk kesehatan ibu maupun untuk bayi b) Menyediakan semua kebutuhan ibu dan janin berupa protein,mineral,karbohidrat,lemak dan vitamin.

  c) Mendukung metebolisme tubuh ibu dalam memlihara berat badan sehat, kadar gula darah, dan tekanan darah yang normal.

  Janin di dalam kandungan mengalami pertumbuhan yang dialami dengan bertambabnya usia kehamilan, pertumbuhan janin yang baik akn dipengaruhi cara perawatan yang baik dari ibu terutama gizi yang masuk kedalam perut ibu. Zat-zat gizi akan mausk kedalam tubuh janin melalui saluran plasenta.

  3) Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil menurut (Hutahaean,2013;h.56) :

  a) Usia hamil Ibu hamil dengan usia muda akan lebih membutuhkan banyak energy di bandingkan dengan ibu hamil dengan usia yang produkitif.

  b) Berat badan ibu hamil Berat badan ibu lebih dan kurang dari rata-rata untuk usia tertentu merupakan factor penentu jumlah zat makanan yang harus di penuhi selama kehamilan.

  c) Suhu lingkungan Suhu tubuh dipertahankan pada suku (36,5 -37°C) yang digunakan untuk metabolism optimum. Lebih besar suhu tubuh dan lingkungan berarti lebih banyak pula energy yang di butuhkan.

  d) Pengertahuan ibu hamil dan keluarga mengenai gizi Pemilihan dan pengolahan makanan pada ibu hamil memiliki peran penting, pemahaman mengenai gizi dipengaruhi oleh kemampuan keluarga mengenai memilih makanan, memahami zat gizi yang terkandung dalam makanan, pandangan keluarga terhadap makanan,

  7. Perubahan psikologis pada masa kehamilan

  Perubahan psikologis pada masa kehamilan menurut (Hutahaean,2013;h.52) yaitu Perubahan sikap yang dialami oleh ibu hamil saat hamil sangat mempengaruhi janin yang ada didalam kandungannya, umumnya kahamilan diinginkan di sambut baik oleh ibu dan keluarga dengan sikap gembira, menjaga kesehatan janin dengan mengatur pola makan yang tertur, periksa rutin hamil serta menjaga keaadn tubuh supaya tetap sehat. Pada kehamilan tibul gejala yang lazim yaitu ngidam (keinginan terhadap hal-hal tertentu yang tidak seperti biasanya).Akan tetapi untuk kehamilan yang tidak diinginkan terbalik sikap ibu terhadap janin yang ada di dalam kandunganya, bisa dikatakan tidak menjaga kehamilannya.

  a. Perubahan yang dialami terhadap kehamilan Antara ibu hamil dengan pasangannya meiliki respon berbeda- beda terhadap menyikapi kehamilannya, tergantung cara dan kondisi psikologis masing-masing. 1) Ambivalen

  Dalam keadaan ini respon sorang wanita terhadap kahamilannya bersifat mendua, sifat mendua karena ibu memiliki tanggung jawab terhadap dirinya dan juga bayinya. 2) Pengakuan/penerimaan ibu terhadap kehamilan

  Perasaan yang tibul dari kondisi sebelum hamil akan muncul selama hamil dan akan hilang seiring bertambahnya usia janin di dalam kandungan. Karena bertambahnya usia janin ibu dapat mendengar detak jantung janin, melihat janin melalui

  USG sehingga ibu lebih memantapkan diri untuk menyambut kehadiran bayi di dunia.

  3) Labilitas emosional Mood wanita hamil berubah setiap waktunya, karena banyak factor salah satunya perubahan semua yang terjadi karena kehamilan, sehingga wanita hamil sering merasa bahwa dirinya kurang(Hutahaean,2013;h.52).

  b. Pengaruh kehamilan pada kehidupan social menurut (Hutahaean,2013;h.52)

  Pengaruh kehamialan pada kehidupan sehari-hari seorang wanita sangat bergantung pada dukungan social.Jika kehamilan disertai dengan kesadarn bahwa bayi merupakan dambaan dirinya, suami serta orang taunya maka lingkungan social sangat ideal atau situasi yang diinginkan.

  Pengaruh social terhadap kehamilan menurut (Hutahaean,2013;h.52) meliputi : 1) Karir

  Prospek karier pada seorang wanita akan dibatasi oleh kehamilan. Pengaruh kehamilan pada pekerjaan amupun sebaliknya sangat bergantung pada jenis pekerjaan yang dimiliki oelh ibu. Meninggalkan pekerjaan selama kehamilan mempengaruhi perasaan pada ibu hamil yang akan merasa sunyi karena aktivitas yang telah terbiasa dialami sebelum hamil tidak dilakukan selama hamil sehingga ibu hamil merasa sering jenuh.

  2) Aspek financial Aspek financial dapat menjadi masalah penting jika kehamilan tidak diduga. Seperti keadaan ekonomi, lingkungan maupun social 3) Hubungan dengan orang alin.

  4) Ketakutan dan kecemasan. 5) Reaksi terhadap perubahan jasmani.

  Ketidaknyaman yang timbul terhadap ibu hamil sangat signifikan terjadi karena factor utama yang berubah dari psikologis, yang bisa mengakibatkan gangguan psikologis namun jika ibu memiliki jiwa yang tenang ibu akan menerima perubahan nyata pada tubuhnya.

  8. Pemeriksaan Pada Ibu Hamil Menurut Kementrian Kesehatan tahun 2015 Pemeriksaan kesehatan ibu hamil merupakan rangkaian asuhan kepada ibu hamil guna mengetahui kondisi dan mendeteksi adanya penyakit atau komplikasi sehingga dapat di lakukan deteksi dini.Pemeriksaan kesehatan ibu hamil diberikan kepada ibu hamil yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Proses ini dilakukan selama rentang usia kehamilan ibu yang dikelompokkan sesuai usia kehamilan menjadi trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga.

  Pelayanan kesehatan ibu hamil yang diberikan harus memenuhi elemen pelayanan 10 T yaitu : a. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan.

  b. Pengukuran tekanan darah.

  c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA).

  d. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).

  e. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai status imunisasi.

  f. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.

  g. Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ) .

  h. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling, termasuk keluarga berencana). i. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya) dan j. Tatalaksana kasus.

B. Persalinan

  1. Pengertian Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin+ uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (mochtar,2012;h.69).

  Persalinan adalah proses pengeluaran bayi, plasenta hingga selaput ketuban dari uterus ibu, persalinan dikatakan normal jika usia kehamilan cukup bulan yaitu lebih dari 37 minggu tanpa penyulit dan dengan kekuatan sendiri (Johariah,2012;h.1).

  Persalinan adalah proses koordinasi antara 3 faktor penting yaitu power (kekuatan), passanger (janin dan plasenta), dan passage (jalan lahir), persalinan dapat berjalan normal jika factor 3p dapat berkoordinasi dengan baik (Manuaba,2013;h.145).

  Dari berbagai referensi mengenai pengertian persalinan dapat disimpulkan bahwa persalinan merupakan proses pengeluaran bayi hingga plasenta yang dipengaruhi pleh 3p yaitu power (kekuatan), passanger (janin dan plasenta), dan

  passage (jalan lahir).

  Menurut (Mochtar, 2012; h. 69) istilah yang berhubungan dengan partus :

  a. Menurut cara persalinan 1) Partus biasa (normal) merupakan partus spontan yaitu proseslahirnya bayi oleh tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat- alat, serta tidak melukai ibu dan bayi, yang umunya berlangsug kurang dari 24 jam.

  2) Partus luar biasa (abnormal), ialah persalinan pervaginam dengan bantuan alat-alat atau melalui dinding perut dengan operasi caesarea.

  b. Menurut tua (umur kehamilan) 1) Abortus (keguguran) adalah terhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup (viable)-berat janin dibawah 100g-tua kehamilan dibawah 28 miggu.

  2) Partus prematurus adala pesalinan (pengeluaran) hasil konsepsi pada kehamilan 28-36 minggu, janin dapat hidup tetapi prematur, berat janin antara 1000-2500 gram. 3) Partus maturus atau aterm (cukup bulan) adalah partus pada kehamilan 37-40 minggu, janin matur, berat badan di atas 2500 gram. 4) Partus postmatur (serotinus) adalah persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih setelah waktu partus yang ditaksirkan, janin tersebut postmatur. 5) Partus presipitatus adalah partus yang berlangsung sangat cepat, mungkin dikamar mandi, diatas becak, dan sebagainya.

  untuk memperoleh bukti tentang ada tidaknya disproporsi sevalopelvik.

  c. Gravida dan Para : 1) Gravida adalah seorang wanita yang sedang hamil.

  2) Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya.

  3) Para adalah seorang wanita yanag pernah melahirkan bayi yang dapat hidup (viable).

  4) Nulipara adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi viable.

  5) Primipara adalah seorang wanita yang melahirkan bayi hidup untuk pertama kali.

  6) Multipara atau pleuripara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viable beberapa kali (sampai 5 kali).

  7) Grandemultiparanadalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih, hidup ataupun mati.

  2. Factor-faktor yang berperan dalam proses persalinan adalah :

  a. Kekuatan mendorong janin keluar 1) His (kontraksi uterus) 2) Kontraksi otot dinding perut 3) Kontraksi diafragma, dan 4)

Ligmentous action, terutama lighrotundum

  b. Factor janin

  c. Factor jalan lahir Pada waktu partus akan terjadi perubahan-perubahan pada uterus, serviks, vagina dan dasar panggul. (Mochtar,2012;h,70).

  3. Tanda-tanda permulaan persalinan Sebelum terjadi persalinan yang sebenarnya beberapa minggu sebelumnya

  , wanita memasuki “bulan-nya” atau “hari-nya” yang disebut kala pendahuluan ( Kala pendahuluan

  preparatory of labour).

  memberikan tanda-tanda sebagi berikut :

  a. Lightening atau setting atau dropping kepala turun memasuki pintu atas Panggul terutama pada primigravida.

  b. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.

  c. Perut buang air kecil atau sulit berkemih (polakisurin) karena kandung kemih tertekan oleh bagian bawah janin. d. Perasaan nyeri di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi- kontraksi lemah uterus kadang- kadang disebut “false labor pains”

  e. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah, mungkin bercampur dengan darah (bloody show) (Mochtar,2012;h,70). Tanda-tanda persalinan menurut (Mochtar,2012;h,70) yaitu :

  a. Rasa nyeri oleh adanya his adanya datang lebih kuat, sering dan teratur.

  b. Keluar lender bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks.

  c. Ketuban pecah dengan sendirinys.

  d. Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan telah ada pembukaan.

  4. Meknisme Normal Persalinan Mekanisme persalinan adalah cara penyesuaian bayi dan lewatnya janin melalui panggul ibu sehingga terjadi pengeluaran. Mekanisme bayi secara normal menurut (Hakimi, 2010;h.86) yaitu:

  a. Penurunan Penurunan, yang meliputi penurunan kepala janinpada diameter

  obliqua kanan panggul, berlangsung terus selama persalinan normal

  pada waktu janin melalui jalan lahir. Pada primigravida sebelum persalinan mulai sudah harus terjadi penurunan kepala yang jelas dalam prosespendahuluan

  , asal tidak ada disproporsi dan segmen bawah rahim sudah terbentuk dengan baik. Penurunan disebabkan oleh tekanan kontraksi uterus kebawah, dan pada kala II dibantu oleh daya mengejan dari pasien dan posisi saat ibu melahirkan.

  b. Fleksi Sebelum persalinan mulai sudah terjdi flexi karena sikap alamiah janin dalam uterus.Tahanan terhadap penurunan kepala menyebabkan bertambahnya flexi. Ubun-ubun besar akan lebih rendah dari ubun-ubun kecil dan dagu janin mendekati dadanya.

  Proses ini terjadi di PAP, tetapi mungkin pula baru sempurna setelah bagian terendah mencapai dasar panggul.Oleh Karena persesuaian antara kepala janin dengan panggul ibu mungkin ketat, segingga terjadi pengurangan 1,5 cm dalam diameter terendah yang membuat bagian terendah mudah keluar.