KO RELASI ANTARA PENERAPAN PENDIDIK AN ISLAM DENGAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA M USLIM DI KELURAHAN TALAKBROTO KECAMATAN SIM O KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI

  

KO RELASI ANTARA PENERAPAN PENDIDIK AN

  

ISLAM DENGAN AKHLAK ANAK DALAM

KELUARGA M USLIM DI KELURAHAN

TALAKBROTO KECAMATAN SIM O

KABUPATEN BOYOLALI

S K R I P S I

D iaju k an U n tuk M em en u h i K ew ajiban d a n M elen gkap i S y a ra t

G una M em p ero leh G elar Sarjana S tra ta I

  

D alam Ilm u T arbiyah

D isu su n O leh :

JOKO SATTONO

  

NIM : 1 1 4 0 3 0 0 4

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2006

  D E P A R T E M E N A G A M A R! S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Website : www.slainsalatis»a.ac.id E-mail : Drs. Imam Sutomo, M.Ag DOSLN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Saudara Joko Sattono Kepada

  Ylh. Kctua S T A IN Salatiga

  di Salatiga

  Assalam u’alaikum, wr, wb

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Joko Sattono NIM : 114 03 004 Progdi : Tarbiyah/PAI Judul : Penerapan Pendidikan Islam Terhadap Akhaq Anak dalam

  Keluaga Muslim di Kelurahan Talakbroto Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali. Dcngan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.

  Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu'alaikum, wr, wb

  Salatig^, 25 Februari 2006 Pembimbin

DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721

  Website: Email:administrasi(a)jstainsalatisa.ac.id

  

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudara : Joko Sattono dengan Nomor Induk Mahasiswa : 11403004 yang bequdul : "KORELASI ANTARA PENERAPAN PENDIDIKAN

  

ISLAM DENGAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA MUSLIM DI

KELURAHAN TALAKBROTO KECAMATAN SIMO KABUPATEN

BOYOLALI", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan

  Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Sabtu, 4

  

Maret 2006 yang bertepatan dengan tanggal 4 Safar 1 4 2 7 H dan telah

  diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  4 Maret 2006 M Salatiga, -------------------------

  4 Safar 1427 H Panitia Ujian MOTTO “BE BRAVE TO FACE THE FACT”

  BERUSAHALAH UNTUK MENJADIMANUSIA YANG BERGUNA in

  PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahan kepada ;

  1. Ayahhanda (Marsono) dan Ibunda (Maryatun) tercinta yang telah mencurahkan pengorbanan , dan doa restu dalam menyelesaikan studiku.

  2. Kakak-kakakku (Mas Nur, Mas Bejo, Mas Manto,, Mbak Ning ) yang telah memotivasi penulis dalam pembuatan skripsi ini.

  3. Keluarga besar mbah Damo, terima kasih saran dan dukungannya.

  4. Sahabat-sahabatku (Nia, Ida, Dewi) Thank’s atas semangatnya, “You are my best friend”.

  5. Rekan-rekan seperjuangan,mas Arif dot comp dan crew-crewnya, trims atas bantuannya.

  6. Alamamaterku.

  

IV KATA PENGANTAR Fuji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, taufiq serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:

  KORELASI TENTANG PENERAPAN PEND1DIKAN ISLAM DENGAN AKHLAK DALAM KELUARGA MUSLIM DI KELURAHAN TALAKBROTO KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI.

  Sholavvat serta salam tidak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi dan Rasul akhirruzzaman, pemberi syafaat bagi umatnya yang beriman, dialah

  Muhammad SAW, pembuka tabir gelapnya dan membawa kita pada Islam satu-satunya agama yang diridhoi Allah SWT.

  Tulisan ini semata-mata hanyalh sumbangan kecil yang dapat penuklis berikan kepada umat Islam, penulisan ini merupakan awal untuk menuju masa depan dalam rangka menjaga dan menularkan serta melaksanakan perintah Allah SWT berupa ilmu yang telah penulis peroleh selama ini.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dalam penulisan skripsi ini bukanlah semata-mata dari penulis sendiri melainkan berkat bimbingan dan bentuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis haturkan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada:

  1. Bapak Drs. Badwan, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku pembimbing.

  3. Bapak Drs. Kastolani, M.Ag selaku Progdi ekstensi

  v

  4. Bapak/ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama menuntut ilmu di STAIN Saiatiga

  5. Bapak Kepala Desa Talakbroto beserta jajarannya.

  6. Bapak/ibu (orang tua) yang memiliki anak-anak sekoiah tingkat SD.

  7. Scmua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

  Dengan harapan semoga kebaikan bapak, ibu saudara serta handai taulan dicatat oleh Allah SWT sebagai amal dan memperoleh balasan yang lebih baik dari Allah SWT.

  Akhimya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis serta kepada pembaca yang budiman. Dan disamping itu kritik dan saran selalu penulis harapkan demi kebaikan di masa yang akan datang.

  Saiatiga, Maret-2006 Penulis

  JOKO SATTGNO N IM : 11403004

  vi

  DAFTAR IS!

  BAB I: PENDAHULUAN

  

   BAB II: LANDASAN TEORI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  vii

  B A B III: L A PO R A N PEN ELITIA N

  

  

  

  

  

  

  

  B. Penerapan Pendidikan Islam Pada Anak Daiam Keiurga Muslim

  

  

  

  2. Angket Penerapan Pendidikan Islam Terhadap Akhlak Anak Daiam Keluarga Muslim Di Kelurahan Talakbroto Kecamatan Simo Kabupaten Boyoiali.

  

  BAB IV: ANALISIS DATA TENTANG KORELASIANTARA PENERAPAN PENDIDIKAN ISLAM DENGAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA MUSLIM DI KELURAHAN TALAKBROTO KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI A. Mencari variasi Penerapan Pendidikan Islam Daiam Keluarga DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

viii

  DAFTAR TABEL TABEL I : Struktur Organisasi Pemerintahan Desa ................... .... 33

   TMBBL

  IV : Penduduk Menurut Pendidikan

  

   TABEL

  VII : Data Hasil Angket Tentang Akhlak Anak Dalam Keluarga Muslim Di Kelurahan Talakbroto

  TABEL VIII : Data Hasil Angket Tentang Akhlak Anak Dalam

  TABEL IX : Distribusi Frekuensi Penerapan Pendidikan Isj^pi Terhadap Akhlak Anak Dalam Keluarga Muslim

  

B A B I

PENDAHULUAN

A. Latar Bclakang Masalah

  Anak merupakan generasi penerus dari keluarga dan masa depan bangsa, keluarga mempuyai peranan sangat yang penting dan paling utama dalam membentuk kepribadian anak. Pengaruh keluarga sangat pada proses perkembangan, perkembangan potensi dan pembentukan pribadi anak.

  Perkembangan yang baik dan positif adalah dambaan bagi setiap orang tua aga anaknya menjadi anak yang baik, sholeh yang mempuyai kepribadian yang kuat, setiap mental yang kuat dan akhlak yang terpuji.

  Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan pertama bagi anak- anak mereka. Karena dari merekalah anak mul-mula menerima pendidikan.

  Dengan demikian bentuk pendidikan yang pertama terdapat dalam kehidupan keluarga.1 Suatu kehidupan keluarga yang baik, sesuai dan tetap menjalankan agama yang dianutnya merupakan persiapan yang baik untuk memasuki pendidikan sekolah.1

  2 Dimasa anak-anak pada dasamya menjadi bagian yang paling dasar bagi manusia. Oleh karena itu orang tua harus menanamkan pendidikan sejak dini (kecil). A1 Ghozali sangat menganjurkan sendiri mungkin agar oarang tua 1 Zakiyah Daradjad, Hmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1996, him. 35.

  2 Ibid, him. 67.

  2

  memberikan pembiasaan dan latihan beribadah seperti bersuci, sholat, berdoa, Pendidikan yang telah diberikan kepada anak akan sangat berguna sepanjang masa. Serta untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.

  Keinginan tersebut dapat dicapai melaui pendidikan baik formal maupun informal. Dalam memberikan pendidikan agama yang didasarkan agama pada firman Allah SWT dalam surat At - Tahrim ayat 6 yang berbunyi

  Artinya : Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraha 3

   4 Tentang ayat di atas mengambil mengatakan, makusdnya, setiap muslim

  harus mendidik diri dan keluarganya dengan cara memerintahkan mereka untuk mengerjakan kebaikan dan melarang mereka berbuat kejahatan.5 Untuk mendidik anak agar mempuyai sifat terpuji yang sesuai dengan norma agama tidaklah mengkin dengan penjelasan dan pengertian saja, akan tetapi perlu adanya pendidikan, latihan dan perbuatan-perbuatan. Berkaitan dengan mendidik kepribadian anak maka orang tua harus menyeimbangkan antara pendidikan agama dengan pendidikan ilmu pengetahuan dalam lingkungan keluarga. Keluarga adalah suatu kesatuan soial yang terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.

  3 Zauinuddun, Seluk Beluk Pendidikan, Bumu Aksara, Al-Ghazali, Jakarta, 1991, him. 116.

  4 Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Toha Putra, Semarang 1989, him. 951.

  5 Muhammad Suwait, Mendidik Anak Bersama nabi SAW, CV. Arafah group, Solo, 2004, him. 21.

  3

  Dalam menyampaikan ajakan pendidikan haruslah digunakan cara-cara teknik pendidikan. Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau perbuatan atau situasi atau benda yang dengan sengaja diadakan untuk mempermudah pencapaian suatu tujuan pendidikan.6

  Alat pendidikan langsung yaitu langkah-langkah yang diambil yang ditujukan kepada anak didik secara langsung untuk mencapai kelancaran proses pendidikan dan pengajaran. 7 Alat-alat pendidikan langsung dibagi menjadi 2 macam :

  1. Alat pendidikan prevent if

  a. anjuran dan perintah

  b. larangan

  c. disiplin

  2. Alat pendidikan Kuratif

  a. peringatan

  b. teguran

  c. sindiran

  d. ganjaran

  e. hukuman8 Dengan demikian Dasar-dasar metode atau cara yang tepat dalam pendidikan Islam tehadap anak-anak di lingkungan keluarga dapat dilaksanakan melalui:

  5 Zainuddin, Op.Cit, him. 73 7 Ibid, him. 82.

  8 Ibid, him. 83-86.

  4

  1. Teladan yang baik 2. Waktu yang tepat untuk memberikan bimbingan.

  3. Bersikap adil dan sama tehadap sesama anak

  4. Memenuhi hak-hak anak

  5. Mendoakan anak

  6. Membelikan mainan 7. membantu anak untuk berbuat baik dan patuh

  8. Jangan mencela9 Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang penerapan pendidikan Islam pada anak dalam keluarga muslim di Kelurahan Talakbroto, Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali. Beberapa hal yang mendorong penulis memilih judul tersebut di atas adalah :

  1. Merasa tertarik akan pentingnya pendidikan Islam yang dilaksanakan di lingkungan keluarga dalam membentuk pribadi anak.

  2. Terdorong karena anggapan bahwa masih banyak orang tua yang kurang memperhatikan kebutuhan anak tentang pendidikan Islam.

B. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari salah pengertian sehubungan dengan judul di atas, maka perlu adanya penjelasan istilah yang terdapat pada judul tersebut.

  Adapun istilah tersebut yang perlu mendapat penegasan dan penjelasan adalah:

  9 Muhammad Suwaid, Op.Cit, him. 456.

  5

  1. Korelasi Korelasi adalah keadaan berhubungan 10 1

  1

  2. Penerapan Kata penerapan berasal dari kata “terap” mendapatkan konfik pe- an berfungsi membedakan artinya, pemasangan pengenaan, perihal mempraktikan.11

  3. Pendidikan Islam Pendidikan Islam adalah pendidikan yang falsafah, dasar, dan tujuan serta teori-teori yang dibangun untuk melaksanakan praktek pendidikan didasarkan nilai-nilai dasar Islam yang terkandung dalam Al- Qur'an dan Hadist Nabi.12

  Menurut Zakiyah Daradjat dkk, pendidikan Islam adalah pembentukan kepribadian muslim. Ciri-ciri pendidkan Islam adalah perubahan sikap dan tingkah laku sesuai dengan petunjuk ajaran Islam.13

  4. Akhlak Akhlaq (Al-Khuluq) adalah perangi (As-Sajiyyah) dan tabiat

  (At-Thab).14

  5. Anak Yang dimaksud anak adalah manusia yang masih kecil.15

  10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, him. 239.

  11 DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1986,him 935

  12 Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1996, him. 99. ij Zakiyah Daradjat, Op.Cit, him. 28.

  14 Muhammad Suwaid, Op.Cit, him 222.

  15 DEPDIKBUD, Op.CU, him 30.

  6

  6. Keluarga Muslim Adalah merupakan bagian dari urutan tata sosial Islam dan disiplin yang keluar dari kesadaran individu atas dasar nilai serta cita-cita Islam.16

  7. Kelurahan Talakbroto Adalah masyarakat desa yang tediri dari beberapa kampung yang dipimpin oleh seorang Lurah yang dibantu para stafnya.

  C. Rumusan Masalah Berawal dari latar belakang tersebut di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah penerapan pendidikan Islam pada anak di lingkungan keluarga muslim di kelurahan Talakbroto ?

  2. Bagaimanakah akhlak anak setelah mendapat pendidikan Islam dalam keluarga muslim di Kelurahan Talakbroto ?

  3. Bagaimanakah korelasi (hubungan) antara pendidikan Islam terhadap akhlak anak dalam keluarga muslim di Kelurahan Talakbroto?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan Penelitian

  a. Untuk mengetahui penerapan pendidikan Islam pada anak yang dilakukan oleh orang tua dalam pendidikan aqidah akhlak dan ibadah di kelurahan Talakbroto.

  b. Untuk mengetahui tingkat akhlak anak setelah mendapatkan pendidikan Islam dalam keluarga muslim di Kelurahan Talakbroto.

  16 Muhammad Suwait, Op.CU, him. 222.

  7

  c. Untuk mengetahui adakah korelasi antara penerapan pendidikan Islam terhadap anak-anak dalam keluarga muslim di Kelurahan Talakbroto.

  2. Manfaat Penelitian

  a. Untuk orang tua, dapat dijadikan bah an pertimbangan dalam melakukan pendidikan yang berupa pendidikan aqidah, akhlak dan ibadah kepada anak-anaknya.

  b. Sebagai pengembangan pendidikan agama bagi orang tua pada umumnya.

  E. Metode Penelitian

  1. Populasi dan sampel Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian.17 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah warga Kelurahan Talakbroto. Sedangkan sampel adalah sebagaian atau wakil yang akan diteliti.18

  2. Metode pengumpulan data Untuk memperoleh data, penulis menggunakan metode sebagai berikut: a. Angket atau kuesioner

  Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digimakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti menurut pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.19

  17 Suharsimi Ankunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rieneke Cipta, Jakarta, 2002, him. 108.

  Ibid, him. 109.

19 Ibid, him. 128.

  8

  b. Interview Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewancara 20 untuk memperoleh informasi dari terwawancara.

  c. Metode dokumentasi Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya barang-

  71 barang tertulis.

  3. Teknis analisis data

  a. Untuk mengevaluasi data tentang variasi penerapan pendidikan Islam dengan akhlak anak digunakan analisis persentase (%) Untuk itu dicari lebih dulu intervalnya dengan rumus sebagai berikut:

  ._ (N T -N R )+ \ l ~

  3 Keterangan: i : interval NT : nilai tertinggi NR : nilai terendah

  b. Sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara penerapan pendidikan Islam terhadap akhlak anak dalam keluarga muslim di Kelurahan Talakbroto Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali, maka digunakan rumus sebagai berikut:

  N r 2

   2 20 Ibid, him. 132.

  1

  21 Ibid, him. 135.

  9 Keterangan:

  rxy : Koefisiensi korelasi product moment antara variabel x dan variabel y Exy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y Ex : Jumlah skor x

  'Ey : Jumlah skor y

  '>■ ) N : Jumlah obyek yang diteliti

  • , ,

F. Sistematika Penclitian

  Agar dapat memberikan gambaran yang lebih fokus dan jelas tentang Kelurahan ini dari skripsi maka penulis membagi sitematika penulisan skripsi ke dalam 5 bab yaitu:

  Bab I : PEDAHULUAN Dalam bab ini terdiri dari latar belakang masalah, penegasan istilah, metode penelitian dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini membicarakan tentang :

  1. Masalah penerapan pendidikan Islam

  a. Pengertian penerapan pendidikan Islam

  b. Dasar pendidikan Islam

  c. Unsur-unsur pendidikan Islam 2

  2 22 Sutrisno Hadi, Statistik Jilid II, Andi Offset, Yogyakarta, 1994, him. 294.

  10

  2. Pendidikan Islam pada anak

  a. Pengertian anak

  b. Ciri-ciri umum anak

  3. Pendidikan Islam dalam keluarga

  a. Pengertian dan fungsi keluarga

  b. Keluarga tempat pertama latihan dan bimbingan pendidikan Islam

  Bab III : LAPORAN PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum Desa Talakbroto yang meliputi letak geografis, struktur organisasi, komposisi penduduk keadaan pendidikan dan keadaan keagamaan penduduk Desa Talakbroto. Penerapan pendidikan Islam pada anak dalam keluarga Muslim di Desa Talakbroto meliputi penerapan aqidah, akhlak dan ibadah.

  Bab IV : ANALISIS DATA Diperoleh dari hasil penelitian tentang penerapan pendidikan Islam pada anak dalam keluarga Muslim di Desa Talakbroto, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali. Bab V : Penutup Dalam bab ini terdiri dari kesimpulan, saran-saran dan kata penutup.

  

B A B II

LANDASAN TEORI

A. Masalah Penerapan Pendidikan Islam

  1. Pengertian Penerapan Penerapan berarti pemasangan, pengenaan, perihal mempraktikkan1. Dalam judul skripsi ini penerapan yang dimaksud adalah usaha dari orang tua untuk mendidik, menerapkan pendidikan Islam.baik dengan menggunakan metode tertentu, sebagai contoh metode teladan, dialog, pembiasaan.

  Pendidikan Islam pada dasamya untuk membentuk suatu kepribadian yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Anjuran untuk mendidik anak agar dapat menjalankan kebaikan dan menjauhi larangan Allah SWT, merupakan salah satu pendidikan Islam yang harus diterapkan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an surat Luqman ayat 17, yang merupakan salah satu nasehat Luqman kepada anak-anaknya,

  J O l i l J s . Jt& JI p jf Artinya : Hai anakku, dirikanlah shalat dm suruhlah (manusia)

  mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar...1

2 Anak adalah buah hati bagi orang tua, setiap orang tua selalu

  mendambakan anak untuk menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Tanpa adanya penerapan pendidikan Islam pada diri anak, maka cita-cita orang

  1 DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, him 935

  2 Depag Ri, Al-Qur'an Dan Terjemahannya, CV Toha Putra, Semarang, 1989, him 655

  12

  tua hanya dalam angan semata. Karena untuk mencapai sebuah cita-cita harus disertai usaha yang maksimal dan diiringi do'a kepada Allah SWT.

  2. Pengertian pendidikan Islam Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewuj udkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UUSPN, Bab I.p.I).3

  Pendidikan diartikan sebagai proses atau rangkaian kegiatan orang dewasa yang beriman, dalam membantu anak yang belum dewasa agaar mencapai kedewasaannya untuk mampu menjalankan tugas-tugasnya sebagai khalifah di muka bumi dengan didasari iman yang kokoh pada Allah SWT.4

  Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan adalah: a. Adanya usaha sadar dari pendidik untuk menyiapkan peserta didik dengan melalui berbagai cara atau metode.

  b. Usaha yang ditempuh mempunyai tujuan tertentu.

  Jadi sebenamya anak didik tersebut telah mempunyai potensi untuk berkembang. Sehingga tugas dari pendidik hanya memperlancar dan mengembangkan potensi yang sudah dimiliki serta memberi arah kepada yang lebih baik. Sebagai seorang anak memeng belum tampak

  3 Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) Nomor 20 tahun 2003.

  4 Hadari Nawawi, Pendidikan dalam Islam, A1 Ikhlas, Surbaya, 1993, him. 25.

  13

  kedewasaannya. Dimana kedewasaan jasmani yang biasa disebut aqil baligh. Pada lazimnya dicapai lebih dulu daripada kedewasaan rohani.

  Kedewasaan jasmani itu dapat dilihat dan luar dengan tanda-tanda: a. Cukup umur lima belas tahun.

  b. Bermimpi bersetubuh bagi laki-laki.

  c. Mulai keluar darah haid bagi perempuan.

  Untuk mengarahkan anak didik menujun kedewasaannya atau kepribadiannya yang utama maka anak tersebut harus mendapatkan bimbingan yang seimbang baik dalam keluarga, sekolah, maupun di masyarakat.

  Dikaia anak sudah dewasa, seolah-olah tampak bahwa pendidikan berhenti, tetapi sebenamya belum, sebab mencapai kedewasaan itu belum berarti tujuan akhir pendidikan dari orang dewasa terhadap anak yang belum dewasa sudah selesai, karena kedewasaan anak sudah terlewati si terdidik sudah dewasa. Tanggung jawab terletak pada pendidik tetapi pendidikan antar dewasa tergantung pada si terdidik.

  Dalam pembahasan disini penulis mengambil pendidikan antara pendidik dengan anak didik yang belum dewasa. Bimbingan orang dewasa terhadap anak didik mengandung ketentuan-ketentuan yang menjadi dasar bimbingan berupa nilai-nilai yang berlaku di masyarakat atau yang menjadi pandangan dalam hidupnya.

  Selanjutnya penulis akan mengutarakan pengertian tentang pendidikan Islam: 5

  5 Sulaiman Rasyid,y?<//i Islam, Sinar Barn, Bandung, 2000, him. 316.

  14

  a. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang falsafah, dasar dan tujuan serta teori-teori yang dibangun untuk melaksanakan praktek pendidikan didasarkan nilai-nilai dasar Islam yang terkandung dalam Al-Qu'ran dan Hadist Nabi.6

  b. Menurut Konfrensi Intemasional, Pendidikan Islam adalah:

  “The meaning o f education in its totality in context o f Islam in inherent in the conotation o f the terms. Tarbiyah, ta ’lim and ta ’dib taken together. What each o f these terms conveys concerning man and his society and anvironment in relation to God is the others, and together both formal and non form al .7

  c. Menurut Zakiyah Daradjat dan kawan-kawan, Pendidikan Islam adalah pembentukan kepribadian muslim.8 Dari beberapa pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan yang berdasarkan ajaran-ajaran Islam, untuk membentuk kepribadian muslim. Dalam mendapatkan pendidikan Islam dapat ditempuh melalui pendidikan formal dan non formal.

  3. Dasar pendidikan Islam Dasar artinya tempat berpijak atau landasan.Yang dimaksud disini adalah Al-Quran dan A1 Hadist. Keduanya merupakan dasar pokok dalam melakukan segala aktifitas yang Islami. Dalam hal ini tentunya termasuk dalam pendidikan Islam. Dalam QS An Nisa ayat 59, Allah berfirman:

  y » a 0^3 <J

   I JJI

   1 If- jJl S S S ~ S A y A 'j>\ \y< -b\

  X d[ J\ J

  ^ 0 J J i i y A A A y ^ ^ ^ “ • . * f fj-fj i L > aui yu’ i y y y 6 Chabib Thoha, Op.Cit, him. 99.

  7 Ibid, 8 Zakiyah Daradjat, llmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1996, him. 28.

  15 Artinya : ‘Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya dan ulil amri diantara kamu, kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalilah ia kepada Allah (Al-Quran) dan rasul (Sunnah), jika benar-benar beriman itu lebih utama(bagimu ) dan lebih baik akibatnya. ”9

  4. Unsur-unsur pendidikan Islam

  a. Pengertian unsur pendidikan Islam Dalam melaksanakan pendidikan Islam haruslah memiliki unsur yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Para ahli pendidikan membagi unsur-unsur pendidikan menjadi lima unsur antara lain:

  1) Unsur pendidik Adalah orang dewasa, yang karena perannya berkewajiban melakukan sentuhan pendidikan (pertemuan pedagogis), dengan subyek (anak didik). 2) Anak didik

  Anak didik adalah orang yang belum dewasa, dan sedang berada dalam masa perkembangan menuju pada kedewasaannya masing-masing. 3) Tujuan pendidikan

  Tujuan umum pendidikan secara universal adalah mewujudkan kedewasaan subyek (anak didik).

  9 Al-Qur'an dan teijemahannya, CV. Toha Putra, Semarang, 1984, him. 128.

  16

  4) Relasi sebagai alat pendidik Relasi pada dasamya berarti kemampuan atau kecerdasan pendidik dalam menciptakan dunia bersama guna mencapai tujuan pendidikan. 5) Struktur sosio kultural

  Adalah struktur sosial kemasyarakatan dan kebudayaan di sekitar.10 Dari beberapa faktor pendidikan di atas, faktor sosio kultural

  (sosial & budaya) masyarakat sekitar mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mencapai tujuan pendidikan. Akan beruntunglah anak yang berada dalam lingkungan masyarakat yang baik, tetepi anak yang mendapat lingkungan buruk maka anak tersebut akan celaka (kurang beruntung). Oleh karena hal itu maka hams diusahakan oleh para pendidik supaya alam sekitar dari anak didik selalu baik. Salah satu tugas pendidik adalah tumt mengawasi pergaulan anak didik, jangan sampai anak-anak didik dibiarkan dengan pengamh-pengaruh yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.

  Maka sajikanlah lingkungan yang sebaik-baiknya kepada anak dan jauhkanlah lingkungan yang berbahaya. Oleh karena itu pendidik hams waspada terhadap lingkungan anak didik. Meskipun kita mengakui adanya sifat keturunan yang didapat dari nenek moyangnya.

  Sifat keturunan ini dapat dikembangkan secara baik atau tidak tergantung dari pengaruh-pengamh rangsangan selama didalam perkembangannya. Banyak sifat-sifat seseorang yang tidak didapat 10 Hadari Nawawi, Op.Cit, him. 108-127.

  17

  sejak lahir dari keturunan, melainkan tumbuh melalui pengalaman, latihan dan pengaruh dari lingkungan luar. Kesemuanya tersebut meninggalkan kesan dan membawa pengaruh bentuk kepada sifat hidup anak.

B. Tujuan Pendidikan Islam

  Setelah mengetahui dari pengertian pendidikan Islam, maka sampailah pada pembicaraan mengenai tujuan pendidikan Islam, yaitu yang dimaksud disini adalah pendidikan agama Islam.

  Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah mencapai tujuan hidup muslim, yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT. 11

  Dalam konferensi dunia tentang pendidikan Islam tahun 1977, telah dirumuskan tujuan pendidian Islam sebagai berikut:

  Education shoui aim the balanced growth o f the total personality on man thorought the training o f man's spirit, inelecet, the rational se lf feelings and bodily senses. Education should therefore cater fo r the growth o f man in all its aspect; spiritual, intelecetual, imaginative, physical, scientivic, linguistic, both individually and colletively and motivate all these aspecta towords goodness and the attainment o f perfection. The ultimate aim o f Muslim education lies in the realization o f complete submission to Allah on the level o f the individual, the community and humanity at larga.

  Dr. Atiyah Al-Abrasy berpendapat bahwa tujuan pendidikan Islam bukan sekedar memenuhi otak murid-murid dengan ilmu pengetahuan, tetapi tujuannya adalah mendidik akhlak dengan memperhatikan segi-segi 1

  1 11 Chabib Thoha, Op.Cit, him. 100.

  1

  2

  12 Ibid, him. 101.

  18

  kesehatan, pendidikan fisik dan mental, perasaan dan praktek serta menyiapkan manusia sebagai anggota masyarakat. 13 Manusia juga mempunyai tujuan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebagaimana firman Allah QS. Al-Baqarah 201.

   \ "S 9 S Q * O S ^ 1 */ 1 ^ ..^ -r*. . ^ ^ t, . .

  

  

  jllll

  Artinya : “Dan diantara mereka ada orang berdo ’a: Ya Tuhan kami berilah Kami Keoanagiaan aiauma serta Kenanagiaan at akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka 1

  3 Menurut penulis bahwa dalam firman Allah di atas juga menunjukkan

   14

  adanya tujuan pendidikan agama Islam itu berpangkal pada maksud Allah menciptakan manusia yaitu untuk mengabdi kepada Allah, baik secara lahir maupun batin, yaitu dengan menjalankan syariat Islam untuk mencapai kebahagiaan dunia daan akhirat. Maka tujuan pendidikan agama adalah untuk membentuk pribadi muslim, yaitu menuju manusia yang dikehendaki Tuhan.

  Tegasnya pendidikan Islam bertujuan membentuk manusia yang beijiwa tauhid, beriman kepada Allah, beribadah kepada Allah, berakhlak mulia dan sanggup menghadapi setiap persoalan hidup yang dihadapi oleh insan manusia.

  C. Metode Pendidikan Islam Dalam mendidik anak hams menggunakan cara/metode yang tepat sesuai dengan masa perkembangan anak. Metode yang dapat digunakan dalam mendidik anak adalah: 13 Ibid, him. 103.

  14 Al-Qur'an dan teijemahannya, Op.Cit, him. 49. hukuman. Metode ini dapat merangsang anak agar selalu berbuat baik dan berusaha lebih giat untuk menjalankan ajaran agama Islam.

D. Pendidikan Islam Pada Anak

  1. Pengertian anak Salah satu pembagi unsur pertumbuhan manusia dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu kanak-kanak (0-12 tahun), masa remaja (13-21 tahun), dan masa dewasa (21 tahun ke atas). Perincian pertumbuhan manusia sejak masa kandungan sampai masa tua sebagai berikut: a. Masa dalam kandungan

  Masa ini berlangsung sejak pertemuan sel telur (ovum) seorang ibu dengan spermatozoid seorang ayah, sampai seorang bayi lahir. ________________________ X / m i k a r l n n / * n n » f r ~ Q — 1— J ' ----------■ —■ ------------------------- ------------ ;

  b. Permulaan masa bayi (inflanci) q p q

  19

  1. Pendidikan melalui pembiasaan

  2. Pendidikan melalui keteladanan

  3. Pendidikan melalui nasehat dan dialog

  4. Pendidikan melalui pemberian penghargaan dan hukuman.13

  Metode Pendidikan Melalui Pembiasaan

  Sesuai dengan masa anak-anak, dimana pada masa ini anak cepat menghafal sesuatu yang menjadi kebiasaannya. Oleh karena itu pada masa ini orang tua hendaknya menanamkan ajaran-ajaran agama Islam dengan cara anak melaksanakan rutinitas. Sebagai contoh anak dibiasakan dan diajak melaksanakan sholat berjamaah, membaca Al-Qur'an, dan sebagainya.

  Metode ini juga dapat digunakan orang tua untuk menanamkan sifat- anak-anak sebagai batu pijakan dimasa remaja sampai masa tua.

  Jujur

  Perilaku jujur merupakan salah satu pilar penting dalam membentuk akhlakul karimah. Untuk menanamkan sifat jujur pada diri anak diperlukan keija keras dari orang tua. Orang tua hendaklah membiasakan anak untuk selalu jujur dalam segala hal, tentunya orang tua haras menjadi contoh utama.

  Karena ketidakjujuran merupakan akhlak tercela. Karena tingkah laku anak dalam pergaulan di masyarakat dapat menunjukkan kondisi dalam keluarganya.

  Menjaga Rahasia

  Menjaga rahasia adalah sesuatu hal yang akan membawa kebaikan aagi anaK, baik pada masanya maupun di masa yang akan datang. Jika anak

  __1 *

  1 w w • m M--M ------------ —------- -- “

  22 Dari pengertian di atas maka yang namanya anak-anak adalah usia

  3 sampai 12 tahun. Pada usia ini anak mulai sekolah ditingkat dasar atau rendah. Untuk dapat mendidik anak dengan sebaik-baiknya maka haras sejak dini dan sesuai dengan perkembangannya.

2. Ciri-ciri umum anak

  Anak adalah karunia Allah sebagai hasil perkawinan antara ayah dan ibu.17 Anak adalah seorang individu denga ciri-ciri pada dirinya. Disamping itu juga menjadi makhluk sosial. Perkembangan anak sebagai individu dan makhluk sosial memerlukan pendidikan dan tuntunan menuju arah yang lebih baik. Dalam hal ini pendidikan keluarga merupakan suatu

  25

  dapat menjaga rahasia anak akan tumbuh dal am kemauan yang kuat untuk menjaga sesuatu. Dengan demikian akan timbul pula kepercayaan masyarakat kepadanya. Karrena kepercayaan seseorang sangat mahal harganya. Salah satu manfaatnya adalah dapat menjaga keutuhan masyarakat.

  Amanah

  Amanah merupakan salah satu sifat Rasulullah, dimana beliau dapat sukses dalam menyabarkan agama Islam. Salah satu ciri orang munafik adalah jika dipercaya (diberi amanah) ia khianat. Untuk dapat terhindar dari seorang yang munafik kita harus menjalankan amanah tersebut. Dimana mendidik anak adalah amanah dari Allah SWT.

  Lapang Dada dan Tidak Mendengki

  Sikap lapang dada (sabar) dan tidak mendengki orang lain akan mewujudkan keseimbangan jiwa manusia, dan akan membiasakan untuk selalu cinta kepada kebaikan bagi masyarakat. Apabila sifat ini berhasil ditanamkan orang tua pada anak maka anak akan dapat hidup ketenangan baik dimasanya maupun dimasa yang akan datang.

  Dan apabila semua pilar pendidikan akhlak dapat ditanamkan kepada diri anak maka pergaulan anak dapat terkontrol, anak dapat memiliki akhlakul karimah dalam segala hal. Dan keridhoan Allah dapat tercapai. Yaitu anak dapat menjalankan ajaran agama dengan baik.

  F. Pendidikan Islam Dalam Keluarga

  1. Pengertian dan fungsi keluarga

  a. Pengertian keluarga

  26 eu. 23 25 Pengertian keluarga sudah cukup banyak dirumuskan secara

  global. Mengandung makna yang sama namun dengan redaksi yang berbeda-beda. Suatu keluarga mungkin merupakan : 1) Suatu kelompok yang memiliki nenek moyang yang sama. 2) Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan.

  3) Pasangan dengan atau tanpa anak. 4) Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak. 5) Satu orang dengan beberapa anak. z

  Biro Sensus Amerika Serikat mendefinisikan sebuah keluarga sebagai dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan tinggal bersama dalam satu rumah tangga.2j

  Menurut Drs. Fuaduddin, keluarga adalah kelompok sosial kecil yang pada umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan anak.24 Keluarga terbentuk melalui pertemuan suami dan istri yang permanen dalam masa yang cukup lama sehingga berlangsung proses reproduksi.

  Dari beberapa pengertian di atas, walaupun secara redaksional berbeda namun mempunyai pengertian yang salang melengkapi.

  Sehingga dapat dirumuskan bahwa keluarga adalah kelompok atau Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, Sosiologi, Erlangga, Jakarta, 1996, him. _r_..

  Ibid, him. 268.

  Fuaduddin, TM, Op.Cit, him. 5.

  Ibid,

  27

  lembaga masyarakat terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak, dimana an tar anggota keluarga saling membutuhkan, melengkapi, dan bekeijasama guna mancapai tujuan keluarga .

  b. Fungsi keluarga Keluarga memiliki berbagai fungsi diantaranya:

  1) Fungsi pengaturan seksual Keluarga adalah lembaga pokok yang merupakan wahana bagi masyarakat untuk mengatur dan mengorganisasikan kepuasan dan keinginan seksual. Sehingga tidak menimbulkan zina yang merupakan larangan agama.

  2) Fungsi reproduksi Dimana salah satu tujuan keluarga adalah guna mendapatkan anak yang merupakan hasil dari rasa cinta dan kasih sayang antara suami dan istri. 3) Fungsi sosialisasi

  Keluarga mempakan lembaga sosial terkecil dimana proses sosialisasi kepada anak-anak yang pertama. Sehingga saat dewasa anak dapat bergaul di masyarakat dengan baik. 4) Fungsi afeksi

  Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan rasa kasih sayang. Keluarga sebagai fungsi afeksi adalah memberikan pendidikan dalam berbagai hal,sebagai tindakan pencegahan tingkah laku anak yang menyimpang dari ajar an agama.

  28

  5) Fungsi penentuan status Dalam bermasyarakat, status seseorang ditentukan berdasarkan status orang tuanya (keluarga).

  6) Fungsi perlindungan Dalam fungsi ini keluarga memberikan perlindungan fisik, ekonomis, dan psikologis bagi seluruh anggota keluarga.

  7) Fungsi ekonomis Keluarga merupakan unit ekonomi terkecil dalam masyarakat.

  Dimana seorang sebagai orang tua, ayah berkewajiban memberikan nafkah ekonomi bagi seluruh anggota keluarga.

  Menurut Drs Fuaduddin, Keluarga memiliki fungsi

  reproduktif, religius, rekreatif, edukatif, social dan protektif.2

  6

   27

2. Keluarga tempat pertama latihan dan bimbingan anak dalam pendidikan Anak adalah karunia dari Allah yang diberikan kepada manusia.

  Anak sejak lahir dalam asuhan orang tua, keluarga merupakan tempat berinteraksi pertama dalam masyarakat. Dalam keluarga anak memperoleh dasar-dasar pendidikan agama oleh orang tuanya. Mereka yang pertama memberikan latihan dan bimbingan untuk melaksanakan dan menaati ajaran agama Islam. Didalam keluarga merupakan tempat paling utama dalam menanamkan pendidikan Islam, sebelum anak terjun dalam

  26 Ibid, 27 Paul B. Horton dan Chester L.Hum, Op.cit, him. 274-278.

  2 9

  pergaulan di masyarakat yang lebih luas. Lingkungan keluarga juga merupakan tempat strategis dalam membentuk kepribadian anak.

  Keshalihan orang tua merupakan teladan yang baik bagi anak.Dimasa anak-anak, orang tua menjadai figur pertama dan utama yang ada dalam pikiran anak.

  Tingkah laku dari orang tua mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kejiwaan dan kepribadian anak. Hubungan orang tua dengan anak merupakan faktor yang sangat mendukung dalam perkembangan anak selanjutnya. Pada usia anak-anak kasih sayang sepenuhnya dari orang tua masih sangat dibutuhkan. Orang tua harus menunjukkan keaktifan dihadapan anak dalam menaati ajaran-ajaran yang sesuai dangan ajaran agama Islam. Misalnya sholat, membaca Al-Qur’an berbicara dengan ramah, lemah lembut dan sebagainya. Agar anak dapat belajar disiplin dalam melaksanakan ajaran agama.

  Rasulullah meletakkan kaidah mendasar yang kesimpulannya adalah:”seorang anak itu tumbuh dan berkembang mengikuti agama kedua orang tuanya. Keduanyalah yang memberikan pengaruh yang kuat terhadapnya".2*

  Pola asuh orang tua kepada anak dapat dilihat dari bagaimana cara orang tua mendidik anaknya. Tentang pola asuh orang tua ini, seorang tokoh yaitu Hourlock (1973), mengemukakan tiga jenis pola asuh orang *

  28

  30

  tua yaitu: pola asuh otoriter, pola asuh demokratik, dan pola asuh permesive.29 a. Pola asuh otoriter

  Pola ini ditandai dengan cara mengasuh anak dengan aturan- aturan yang ketat. Orang tua sering memaksakan kehendaknya kepada anak. Kebebasan untuk bertindak atas nama anak sangat dibatasi.

  b. Pola asuh demokratik Pola asuh ini ditandai dengan adanya pengakuan dari orang tua terhadap kemampuan anak. Anak diberi kesempatan untuk tidak selalu bergantung kepada orang tua. Tetapi dalam penanaman aqidah harus ditanamkan secara dogmatis.

  c. Pola asuh permisive Dalam pola ini orang tua mendidik anak secara bebas.Anak diberi kelonggaran sepenuhnya untuk bertindak sesuai dengan apa yang dikehendaki anak Pola ini hanya cocok diterapkan pada anak yang sudah dewasa dan matang pemikirannya, bukan pada masa anak- anak.30

  Dengan pola asuh dan cara-cara mendidik anak melalui latihan dan bimbingan yang benar dalam membentuk kepribadian sesuai denga tingkat perkembangan anak, maka akan diperoleh anak yang selalu berakhlak mulia berdasarkan ajaran-ajaran agama Islam. Dengan demikian akan tercipta keluarga yang bahagia, tenteram, sesuai dengan impian setiap orang tua.

  29 Chabib Thoha, Op.Cit, him. 110.

  30 Ibid, him. 111-112.

  

B A B III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Desa Talakbroto

  1. Letak geografis Kelurahan Talakbroto adalah suatu wilayah di Kecamatan Simo,

  Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kelurahan Talakbroto berapa di sebelah timur laut dari ibu kota Kabupaten Boyolali yang beijarak kurang lenih 30 kilometer dari kota Boyolali.

  Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Talakbroto adalah sebagai berikut: Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan

  : Desa Tanjung : Desa Kedunglengkong : Desa Simo

  Sebelah Barat : Desa Gunung Luas wilayah Kelurahan Talakbroto adalah 2.242.215 Ha yang terdiri dari:

  Tanah sawah: 565.655 Tan ah pekarangan/bangunan: 695.965