ASPEK SOSIAL EKONOMI PENDAYAGUNAAN LAHAN GAMBUT DI KALIMANTAN SELATAN

A S P E K S O S IA L

EKONOM I PENDAYAGUNAAN
DI K A L IM A N T A N S E L A T A N

LAHAN

GAM BUT

Muhammad Djamhuri

ABSTRAK
A spek sosial ekonom i pendayagunaan
lahan gam but di K alim antan S elatan. P enelitian tentang aspek sosial ekonom i pendayagunaan lahan gam but ini bertujuan untuk m endapatkan data dasar tentang pendayagunaan lahan gam but, terutam a
m engenai ketersediaan sum berdaya petani, pola usahatani, biaya dan pendapatan
petani. M etode penelitian yang digunakan adalah "sam pling survey". A da tiga desa
yang diam bil sebagai contoh, yaitu K arya B aru, T abunganen T engah dan T anggul R ejo.
D ari m asing-m asing desa tersebut, secara acak sederhana, diam bil 10 petani sebagai
contoh. H asil penelitian m enunjukkan bahw a petani di lahan ini kebanyakan m enggunakan pola usahatani sistem cam puran, terutam a pada lahan pekarangan dan kebun.
P ada lahan saw ah sebagian besar petani m enggunakan pola m onokultur padi sekali
setahun. D engan m enggunakan pola tersebut pendapatan yang diterim a petani di lahan

ini untuk m asing-m asing tiga desa terpilih, K arya B aru, T abunganen T engah dan
T anggul R ejo cukup tinggi, yaitu rata-rata sebesar R p 583.975,-; R p 2.530.000,- dan R p
562.500,-. P endapatan petani di desa T anggul R ejo akan lebih besar lagi bila tanam an
kelapa nanti sudah berbuah.

PENDAHULUAN
D iperkirakan,

terdapat lebih dari 24 juta hektar lahan pasang surut di Indonesia

(N oorsyam si et. al. 1984) lebih dari 17 juta hektar dari lahan ini m erupakan
lahan gam but, selebihnya
salin.

P em erintah

terutam a

m erupakan


lahan sulfat m asam

senantiasa berusaha keras untuk m endayagunakan

sebagai areal pertanian,

baik dalam

peningkatan pendapatan

petani, m enghasilkan

transm igrasi (D iperta K alsel, 1988).

rangka

pelestarian

dan lahan
lahan ini


sw asem bada

pangan,

devisa dan m enunjang

program

U paya ini dapat berhasil hanya apabila

produktivitas usahatani di lahan ini cukup tinggi.
P roduktivitas

usahatani di lahan gam but dibatasi terutam a oleh sejum lah

faktor fisik, yang m encirikannya

sebagai lahan m arginal,


antara lain (1) pH

rendah, (2) kahat hara, (3) drainase jelek, (4) m udah "subsidence dengan adanya
drainase, dan (5) kejenuhan A l tinggi (C ollier W ., et.al. 1984).
D isam ping

itu m asih terdapat berbgai kendala biologi dan sosial ekonom i

yang m enim bulkan
baan.

gap produksi antara yang dicapai petani dengan hasil perco-

K endala tersebut terutam a m engenai (1) varietas tanam an, (2) serangan

ham a dan penyakit, (3) ketersediaan input m odem secara lokal, (4) prasarana dan
sarana pengangkutan,

(5) perm odalan, dan (6) jangkauan


penyuluhan.

Aspek sosial ekonomi pendayagunaan lahan gambut di Kalimantan Selatan

97

Introduksi teknologi baru m erupakan altem atifterbaik
produktivitas

usahatani di lahan gam but.

untuk m eningkatkan

B aik teknologi m engkom binasikan

berbagai jenis tanam an dan usaha agar lahan dan w aktu dapat dim anfaatkan secara
optim al (pola usahatani)

m aupun teknologi untuk m eningkatkan


produktivitas

tanam an itu sendiri (teknologi budidaya).
A gar dapat diterim a petani, teknologi baru terse but harus : (l) m em iliki
kelayakan agronom is, (2) m em berikan keuntungan yang cukup tinggi, (3) sesuai
dengan keperluan

dan sum berdaya

petani, dan (4) sesuai dengan ketersediaan

prasarana ekonom i dan so sial m asyarakat (L ecraw , 1979).
P enelitian ini bertujuan untuk m endapatkan data dasar tentang pendayagunaan lahan gam but oleh petani.
daya petani, (2) pola usahatani,

T erutam a m engenai : (1) ketersediaan
(3) biaya dan pendapatan

pendapatan


petani.

D ata tersebut penting artinya untuk kepentingan

selanjutnya

m aupun

dalam pengam bilan

keputusan

sum berdan (4)

usahatani,

penelitian

untuk m eningkatkan


pen-

dayagunaan lahan gam but tersebut.

METODOLOGI PENELITIAN
P enelitian
K uala.

ini dilakukan

di K ecam atan

T abunganen,

K abupaten

M etode P enelitian yang digunakan adalah "sam pling survey".

B arito
A da tiga


desa yang diam bil sebagai desa contoh (sam ple area). D ua diantaranya m erupakan pem ukim an penduduk lokal, sedang lainnya m erupakan pem ukim an transm igrasi pem erintah.

P em ilihan petani contoh dilakukan secara acak sederhana.

D ari daftar petani di m asing-m asing

desa terpilih

diam bil

10 petani sebagai

contoh.
D ata dikum pulkan

m elalui w aw ancara

langsung terhadap petani.


A da

em pat aspek penting yang diam ati, yaitu sum berdaya petani, penataan lahan dan
tanam an, input dan output usahatani dan pendapatan petani.
A nalisa data dilakukan dengan analisa tabel dan grafik.
dikum pulkan

D ata yang telah

diklasifikasi, kem udian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Sumberdaya Petani
T abel 1 dibaw ah ini m enunjukkan
tanah garapan yang cukup luas.

bahw a petani di lahan gam but m em iliki

P ada ketiga desa terpilih pada um um nya m ereka


m em iliki tanah garapan lebih dari 2 ha, terdiri atas tanah pekarangan (0,02 - 0,25

98

Muhammad Djamhuri

ha), tanah kebun

(0,5 - 1,0 ha) dan tanah

saw ah (1,4 - 2,4 ha).

N am un

ketersediaan lahan ini tidak diikuti ketersediaan tenaga kerja yang cukup.

K on-

disi ini m endorong petani untuk m enggunakan pola usahatani yang hem at tenaga.
T abel 1. S um berdaya petani di tiga des a terpilih pada lahan gam but,
T abunganen,1988/1989
D es

a

Jenis sum berdaya
K arya B arn
T anah (ha)
- pekarangan
- kebun
- saw ah

T ab. T engah

0,02
0,57
1,43

T enaga kerja (H O K )
- laki-laki
- perem puan
- anak-anak

T anggul R ejo

0,25
0,00
1,50

0,06
0,57
2,43

291,6
162,0
64,8

259,2
194,4
64,8

356,4
162,0
32,4

7
15

4
13

6
9

K eteram pilan
- pendidikan (thn)
- pengalam an bertani
D ata prim er

K etersediaan tenaga kerja petani untuk kegiatan usahatani kurang m em adai.
S ebagian besar petani, terutam a penduduk lokal (D esa K arya B aru dan T abunganen T engah), m em iliki pekerjaan diluar usahatani, sehingga m ereka hanya
m encurahkan sekitar 80% tenaganya untuk usahatani. W anita tani dan anak-anak
berturut- turut hanya 50% dan 10% .
B ekal keteram pilan
cukup tinggi.

lokal sudah

P ada ketiga desa terpilih rata-rata petani pem ah m engikuti pendidi-

kan form allebih
dim ilikijuga
tahun.

yang dim iliki petani, terutam a penduduk

dari 6 tahun (tam at sekolah dasar).

P engalam an

bertani yang

cukup banyak, m ereka sudah m elakukan usahatani itu lebih dari 10

2 . P en ataan L ah an d an T an am an
2 .1 . P ad a L ah an P ek aran g an IK eb u n
P etani di lahan gam but pada um um nya m em anfaatkan
atau kebun untuk areal tanam an keras, terutam a kelapa.

lahan pekarangan

D isam ping

hakan pula jeruk, m angga dan berbagai jenis tanam an keras lainnya.
yang m em anfaatkan

sebagai areal tanam an ubikayu dan sayuran.

itu diusaA da pula

L ahan peka-

Aspek sosial ekonomi pendayagunaan lahan gambut di Kalimantan Selatan

99

rangan/kebun

dibagi m enjadi dua bagian, yaitu bagian yang tinggi (guludan) dan

bagian yang rendah.

B agian yang tinggi untuk ditanam i berbagaijenis

sedang bagian yang rendah m asih "bero".

tanam an,

A da kem ungkinan bahw a bagian yang

rendah ini cukup baik untuk m em elihara
atau m enangkap
ikan (sebagai
perangkap). U raian yang lebih lengkap tentang penataan tanah pekarangan atau
kebun disajikan pada T abel2.

2 .2 . P ad a L ab an S aw ab
L ahan saw ah pada um um nya digunakan sebagai areal tanam an padi.
pula yang m enggunakan
dengan m enggunakan

A da

sebagai areal tanam an cam puran padi dan kelapa, yaitu

sistem surjan.

3 . A n alisa U sab atan i
3 .1 . P ad a L ab an P ek aran g an
T abel 2 dibaw ah ini m enunjukkan
usahatani di lahan pekarangan
nakan sam a sekali.

bahw a tingkat penggunaan input dalam

relatif m asih rendah.

P upuk buatan tidak digu-

P upuk kandang hanya digunakan oleh petani transm igran di

D esa T anggul R ejo.
P enggunaan tenaga kerja, kecuali di T anggul R ejo am at rendah.
B arn dan T abunganen
dan 86,3 H ok.

D i K arya

T engah per hektarnya m asing- m asing hanya 110,25 H ok

D i T anggul R ejo penggunaan tenaga kerja cukup tinggi, yaitu 205

H ok per hektar.

H al ini disebabkan um ur tanam an kelapa m asih m uda, j adi m asih

m em erlukan pem eliharaan
R endahnya

yang intensif.

tingkat

diperoleh juga rendah.

penggunaan

input ini m enyebabkan

produksi

yang

D i D esa K arya B aru rata-rata petani, dengan keluasan

0,57 ha hanya m em peroleh 2000 butir kelapa. di D esa T abunganen T engah, pada
keluasan 0,43 ha petani hanya m em peroleh
dan 2500 buah m angga.
m endapatkan

1050 butir kelapa, 36 tandan pisang

S edang petani di D esa T anggul R ejo petani hanya

800 butir kelapa dan 5 kw intal ubikayu.

R endahnya

produksi

kelapa di desa ini karena sebagian besar kelapa belum berbuah.
P engelolaan yang tidak intensif dalam usahatani pekarangan atau kebun ini
m engakibatkan

pendapatan yang diterim a tergolong m asih rendah.

jikan pada T abel 3, rata-rata penerim aan

S eperti disa-

bersih petani di K arya B aru, T abu-

nganen T engah dan T anggul R ejo berturut-turut hanya R p 85.000,-; R p 166.750,dan R p. 171.000,- m asing-m asing

pada keluasan

0,57, 0,43 dan

1,0 hektar.

R endahnya penerim aan bersih ini terutam a disebabkan oleh rendahnya produksi
yang diperoleh.

lO O

Muhammad Djamhuri

T abel 2. Input dan output usahatani pada lahan pekarangan/kebun
gam but di tiga desa terpilih, T abunganen 1988/1989
D es

di lahan

a

Jenis Input/output
K arya B aru T ab. T engah
(0,43 ha)
(0,57 ha)
O utput
- kelapa (btn)
- pisang (tdn)
- m angga (buah)
- ubikayu (kw t)
Input
- tenaga kerja
- TKP
- TKW
- TLKP
- TLKW
- pupuk kandang

T anggul R ejo
(1 ha)

2.000
0
0
0

1.050
36
2.500
0

800
0
0
5

45
9
9

32
5
0

170
30
5

0

0

2.250 kg

D ata prim er

T abel3.

B iaya dan pendapatan usahatani pada lahan pekaranganlkebun
di lahan gam but di desa terpilih, T abunganen 1988/1989
D es

a

U raian

P endapatan
- kelapa
- pisang
- m angga
- ubikayu

K arya B aru
(0,57 ha)

T ab. T engah
(0,43 ha)

T anggul R ejo
(1 ha)

100.000

68.250
36.000
62.500

150.000

kotor

25.000

B iaya produksi
- upah
- tenaga kerja
P endapatan bersih

15.000
85.000

4.000
166.750

171.000

D ata prim er

3.2. Pada Laban S aw ab
D ibanding

pada lahan pekarangan

saw ah nam pak lebih intensif.

penyelenggaraan

usahatani pada lahan

D apat dihitung pada angka-angka

pada T abel 4

Aspek sosial ekonomi pendayagunaan lahan gambut di Kalimantan Selatan

101

dibaw ah ini, tingkat penggunaan

pupuk pada ke tiga desa terpilih adalah 104,8

kg, 102,4 kg dan 33,3 kg/ha, m asing-m asing untuk D esa K arya B aru, T abunganen
T engah dan T anggul R ejo.

P ada lahan pasang surut angka ini cukup tinggi

dibanding yang digunakan rata-rata petani. M eskipun pestisidajarang digunakan
petani, nam un kondisi ini tidak m erisaukan karena pestisida sebaiknya digunakan
hanya apabila ada serangan ham a.
P roduksi
T anggul R ejo.

yang

dicapai

D ari T abel4,

petani cukup tinggi, kecuali

untuk

kasus D esa

rata-rata produksi yang dicapai petani adalah 3,99;

3,0 dan 1,12 ton per hektarnya.

R endahnya

produksi

di T anggul

R ejo di-

karenakan pada w aktu itu sedang dilakukan perbaikan pintu air, sehingga irigasi
tidak berjalan sebagaim ana biasa.
T abel 4. Input dan outputnya usahatani pada lahan saw ah di lahangam but,
T abungananen, M T 1988/89
D es

a

Jenis Input/output
K arya B aru
(1,43 ha)

T ab. T engah
(2,43 ha)

57

73,0

O utput
- padi (kw t)
- kelapa
Input
- tenaga kerja
- keluarga
- upahan
- bibit (kg)
- pupuk
- pestisida

T anggul R ejo
(1,5 ha)

16,8

29

111

71

265

199
32

20

15

20

150

250

50

o

o

0,25

D ata prim er

T ingginya produksi yang dicapai petani m em buahkan pendapatan usahatani
yang tinggi pula.

D apat dilihat pada T abel 5 dibaw ah ini pendapatan usahatani

yang diterim a petani di D esa K arya B aru, T abunganen T engah dan T anggul R ejo
rata-rata R p 583.975,-; R p 2.288.250,- dan R p 321.500,- m asing-m asing
keluasan 1,43 ha, 2,43 ha dan 1,5 ha.

102

Muhammad Djamhuri

dengan

T abel5.

B iaya dan pendapatan usahatani padi saw ah pada lahan gam but
di tiga desa terpilih, T abunganen, 1988/89
D es

a

U raian

P endapatan kotor
B iaya produksi
- upah tenaga
- sarana produksi
- bibit
- pupuk
P endapatan bersih

K aryaB aru
(1,43 ha)

T ab. T engah
(2,43 ha)

T anggul R ejo
(1,5 ha)

751.400

2.781.000

406.000

139.175

450.000

70.000

4.000
24.250
583.975

5.250
37.500
2.288.250

7.000
7.500
321.500

D ata prim er

4. Pendapatan petani
T abel 6 dibaw ah ini m enunjukkan

bahw a pendapatan yang diterim a petani

pada lahan ini cukup tinggi, pada ketiga desa terpilih pendapatan yang diterim a
m ereka sebesar R p 718.975,-; R p 2.530.000,- dan R p 562.500,-.

P ada m as a yang

akan datang pendapatan petani di T anggul R ejo akan m eningkat lebih besar lagi,
karena pada saat ini kelapa belum berbuah.
T abel 6. S um ber-sum ber pendapatan petani pada lahan gam but, ditiga desa
terpilih, T abunganen, 1988/89
D es

a

Jenis S um ber

D alam usahatani
- pekaranganlkebun
- saw ah
L uar usahatani
L uar pertanian
T otal

K arya B aru

T ab. T engah

T anggul R ejo

85.000
583.975

166.750
2.288.250
75.000

321.500
70.000

2.530.000

562.500

]71.000

50.000
718.975

D ata prim er

Aspek sosial ekanomi pendayagunaan lahan gambut di Kalimantan Seltuan

103

KESIMPULANbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
1. P ada um um nya

petani di lahan gam but m enggunakan

puran, terutam a pada lahan pekarangan
bagian besar petani m enggunakan
2. L ahan pekarangan

pola usahatani cam P ada lahan saw ah se-

pola m onokultur padi sekali setahun.

dan kebun kebanyakan belum diusahakan

O leh karena itu pendapatan
P endapatan

dan kebun.

bersih yang m ereka terim a m asih sangat rendah.

bersih m ereka di K arya B arn, T abunganen

R ejo berturut-turut

secara intensif.

T engah dan T anggul

R p 85.000, R p 166.750 dan R p 171.000 m asing-m asing

pada luasan 0,57,0,43

dan 1,0 hektar.

3. L ahan saw ah pada um um nya diusahakan secara intensif.
dilakukan w alaupun belum sesuai dengan rekom endasi.

P em upukan

sudah

O leh karena lahan

ini m em berikan pendapatan yang cukup besar kepada petani, yaitu sebesar R p
583.975,-; R p 2.288.250,B arn, T abunganen

dan R p 321.500 m asing-m asing

pada D esa K arya

T engah dan T anggul R ejo.

4. D engan pola usahatani sebagaim ana

diuraikan diatas, total pendapatan

yang

diterim a petani cukup tinggi, pada desa K arya B arn, T abunganen T engah dan
T anggul R ejo rata-rata sebesar R p 718.975,-; R p 2.530.000,- dan R p 562.500,-.
T otal pendapatan petani di T anggul R ejo lebih rendah dibanding yang lain, hal
ini dikarenakan

tanam an

kelapa m ereka baru sebagian yang m ulai berbuah.

Jadi pada m asa yang akan datang pendapatan m ereka akan m eningkat jauh
lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA
C ollier W ., B . R achm an,

S upardi, B . A li R ahm adi and A .M . Jurendar,

1984.

C ropping S ystem and M arginal L and D evelopm ent in T he C oastal W etland
of Indonesia.

In: W orkshop on R esearch P riorities in T idal S w am p R ice.

P hilippines
D iperta P rop. K alim antan

S elatan,

1988.

L aporan

T ahunan

D inas P ertanian

, T anam an P angan, 1987/88. D inas P ertanian T anam an P angan K alim antan
S elatan. B anjarbarn
L ecraw , D .J.

1979.

C hoice of T echnology

in L ow W age C ountries A N on

neoclassical A pproach. T he Q uarterly journal of E conom ica.
1979. John W illey & S ons Inc. N ew Y ork.

104

Muhammad Djamhuri

N ovem ber

N oorsyam si, A nw arhan, S . S oelaim an and H . B echel, 1984. R ice C ultivation in
T he T idal S w am ps of K alim antan. In: W orkshop an R esearch P riorities in
T idal S w am p-R ice. IR R I. L os B anos.

Aspek sosial ekonomi pendayagunaan lahan gambut di Kalimantan Selatan

105