TESIS TINJAUAN YURIDIS SYARAT-SYARAT ABORSI BAGI KORBAN PERKOSAAN MENURUT UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN DAN PP NO. 61 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

  TESIS TINJAUAN YURIDIS SYARAT-SYARAT ABORSI BAGI KORBAN PERKOSAAN MENURUT UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN DAN PP NO. 61 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI Oleh: NISYA, S.H. NIM. 031224153127 PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM MINAT STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015

  TINJAUAN YURIDIS SYARAT-SYARAT ABORSI BAGI KORBAN PERKOSAAN MENURUT UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN DAN PP NO. 61 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TESIS Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum Minat Studi Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Airlangga Oleh: NISYA, S.H. NIM. 031224153127 PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM MINAT STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015

  LEMBAR PENGESAHAN Tesis ini telah disetujui, Tanggal, Oktober 2015 Oleh Dosen Pembimbing, Astutik, S.H., M.H. NIP. 19680303 199203 2 002 Mengetahui, Ketua Program Studi Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga Prof. Dr. Agus Yudha Hernoko, S.H., M.H. NIP. 196504191990021001

  Tesis ini telah diuji dan dipertahankan dihadapan Panitia Penguji, Pada tanggal, Oktober 2015 PANITIA PENGUJI TESIS : Ketua : Dr. Sarwirini, SH., M.S. Anggota : 1. Astutik, S.H., M.H.

2. Riza Alifianto Kurniawan, S.H., MTCP 3. Sapta Aprilianto, S.H.,M.H.,LL.M.

  ABSTRAK Pengguguran kandungan atau aborsi sudah ada sejak awal sejarah manusia.

  Mempunyai pengertian bahwa gugurnya kandungan ketika belum saatnya. Masalah aborsi ini adalah hal yang kontroversial sejak jaman dahulu, ada pihak yang setuju dan tidak setuju dilegalkannya pengguguran kandungan bagi korban perkosaan. Dampak yang paling merugikan korban perkosaan adalah terjadinya kehamilan yang tidak dikehendaki. Kehamilan tersebut dapat membawa dampak negatif yakni mengalami penderitaan secara fisik, mental maupun sosial. Aborsi merupakan tindak pidana dan dilarang. Namun khusus korban perkosaan dikecualikan dengan syarat adanya indikasi darurat medis, baik yang mengancam jiwa ibu atau janin, kehamilan akibat perkosaan yang menyebabkan trauma psikologis bagi korban perkosaan. Penjelasan mengenai aborsi tersebut dituangkan di dalam PP Aborsi No. 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi, peraturan itu disahkan demi melaksanakan ketentuan pada Pasal-pasal yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Namun disisi lain tindakan aborsi tersebut dapat memberikan keterkaitan bahwa perempuan juga berhak memperoleh perlindungan hukum yang berkaitan dengan tindak pidana pada korban perkosaan.

  Kata Kunci : Korban Perkosaan, Aborsi, Perlindungan Hukum.

  ABSTRACT Abortion or abortion has been around since the beginning of human history.

  Has the definition that death is not the time when the content.The abortion issue is controversial since ancient times , there are those who agree and disagree legalized abortion for rape victims. The adverse impact of rape is unwanted pregnancy. Pregnancy can have negative impacts which have suffered physically, mentally and socially. Abortion is a crime and prohibited . But specifically excluded by the terms of rape victims indication of a medical emergency, life- threatening either the mother or the fetus , pregnancy resulting from a rape which caused psychological trauma for rape victims A description of the abortion Abortion was legalized in PP No. 61 of 2014 on Reproductive Health , approved the rules for implementing the provisions of Articles regulated in Law Number 36 Year 2009 on Health. On the other hand the abortion could provide that women

are entitled to the protection of the law relating to the offense of rape victims .

  Key Word : Rape, Abortion, Legal Protection.

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, karena atas hidayah, berkah dan RahmatNya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis yang berjudul "TINJAUAN YURIDIS

  SYARAT-SYARAT ABORSI BAGI KORBAN PERKOSAAN MENURUT UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN DAN PP NO. 61 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI"

  sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Hukum pada Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

  Penulis menyadari bahwa tesis ini takkan pernah selesai tanpa interaksi dan bantuan serta support dari berbagai pihak. Untuk itu hormat dan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses belajar mengajar sehingga penulisan tesis ini, Alhamdulillah dapat diselesaikan.

  Namun secara khusus penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. H. Fasich, Apt, selaku Rektor Universitas Airlangga.

  2. Prof. Dr. Muchammad Zaidun, S.H., M.Si, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

  3. Prof. Dr. Agus Yudha Hernoko, S.H., M.H, selaku Ketua Program Studi Pasca Sarjana Magister Ilmu Hukum.

  4. Ibu Astutik, S.H., M.H., selaku pembimbing dan anggota tim penguji tesis, yang atas segala kebaikannya telah memberikan saran, pendapat dan masukan guna penyempurnaan penyusunan tesis ini.

  5. Prof. Dr. Sarwirini, SH., M.H., selaku tim penguji tesis, yang telah memberikan saran, pendapat dan masukan guna penyempurnaan penyusunan tesis ini.

  6. Bapak Riza Alifianto, S.H., M.H., selaku penguji dan pembimbing Mata Kuliah Penunjang Tesis (MKPT) yang telah memberikan dukungan dan bantuan dengan segala ketulusan

  7. Bapak Sapta Aprilianto, S.H., M.H., LL.M., selaku penguji yang telah memberikan dukungan dan bantuan dengan segala ketulusan.

  8. Kepada Alm. Prof. Dr. Marwan Effendi, S.H., M.H., selaku Guru yang telah mendukung dengan ikhlas dan tulus kepada penulis semasa hidupnya sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah magister hukum ini.

  9. Seluruh Dosen Pengajar Program Magister Ilmu Hukum Fakultas

  Hukum Universitas Airlangga

  , yang dengan segala tulus telah memberikan pengajaran ilmu dan pengetahuan selama mengikuti perkuliahan.

  10. Seluruh Karyawan Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum

  Universitas Airlangga

  , Pak Tubi, Pak Suyoto, Pak Narko, Pak Yono, Ibu

  Nanik, dan semua yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu

  yang dengan tulus telah membantu segala hal berkaitan dengan administrasi perkuliahan selama masa studi.

  11. Rekan-rekan mahasiswa Angkatan IV Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dan dorongan moril dalam penyelesaian studi.

  12. Kepada Orang tuaku yang tercinta, Ayahanda H. Benyamin Adjid, dan Ibunda tersayang Hj. Waty Serta Alm. H. Djuanda Husin & Ibu Efi

  Fadillah Soviawaty

  yang telah dengan ikhlas dan penuh kasih sayang memberikan dorongan dan motivasi serta doa terbaik kepada penulis.

  13. Secara khusus bagi Suamiku tercinta dan tersayang penjaga hati serta teman hidupku M. Yuris Rawando, S.H., M.H., beserta buah hatiku tercinta yang sesaat menemaniku, penjaga surgaku. Kepada mereka-lah semua ini Penulis persembahkan.

  14. Kepada adik-adikku, Nivana, S.Ip. dan Achmad Syahbana, S.Ip., yang senantiasa memberikan do’a dan Kasih sayangnya, dan untuk sahabatku tersayang Rahmy Putri Yulia, S.H., yang senantiasa memberikan bantuan, semangat untuk maju serta do’a yang tak pernah luput dan juga Suci

  Wijayanti,

  S.H., M.Kn., yang selalu menjadikan semangat untuk menyelesaikan tesis ini. Terima kasih atas semuanya.

  15. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu dengan sangat berbesar hati memberikan dukungan, doa, perhatian, dan masukan yang sangat bermanfaat bagi kemajuan penulis. Penulis menyadari bahwa tesis ini bukanlah karya yang tidak memiliki kelemahan, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis memohon kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini. Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kamu dan juga orang-orang yang dikaruniai ilmu pengetahuan hingga beberapa derajat. (al-Mujadalah)

  16. Hanya kepada Allah SWT penulis panjatkan doa dan berucap Syukur yang tak terhingga tanpa izin Allah SWT Sang Maha Pengasih dan Penyang Yang Maha Besar penulis menyadari tidak akan bisa seperti sekarang ini. Dan semoga budi baik dan segala bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, mendapat balasan berlipat ganda dari Allah SWT. Insha Allah, Aamiin Ya Robbal ‘alaamiin.

  Jakarta, 19 September 2015 Penulis, N i s y a, S.H.

DAFTAR PERUNDANG-UNDANGAN

  Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang

  Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan

  Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

  Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang

  Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Rancangan KUHP Tahun 2010

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii ABSTRAK ............................................................................................... iv KATA PENGANTAR ................................................................................ vi DAFTAR PERUNDANG-UNDANGAN ................................................... x DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

  BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ............................................................................

  1

  1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 11

  1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 11

  1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... ` 12

  1.5. Kajian Pustaka ............................................................................ 13

  1.6. Metode Penelitian ....................................................................... 27

  1.7. Sistematika Penulisan ................................................................. 29

  BAB II SYARAT ABORSI YANG DIKECUALIKAN BAGI KORBAN PERKOSAAN MENURUT PERUNDANG- UNDANGAN YANG BERLAKU

  2.1. Syarat Aborsi Menurut PerUndang-Undangan yang berlaku .... 30

  2.1.1 Syarat aborsi menurut UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.................................................................................... 35

  2.1.2 Syarat aborsi menurut PP No. 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi ................................................................ 37

  2.2. Aborsi Korban Perkosaan Sebagai Alasan Penghapus Pidana Menurut KUHP..................................................... .................... 46

  

BAB III SANKSI HUKUM PELAKU ABORSI KORBAN PERKOSAAN

  3.1. Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak Pidana Aborsi ....... 59

  3.2. Sanksi Pidana Bagi Pelaku Aborsi Yang Tidak Memenuhi Syarat .......................................................................................... 70

  BAB IV PENUTUP

  4.1. Kesimpulan ................................................................................. 87

  4.2. Saran-saran ................................................................................. 87

  DAFTAR BACAAN

Dokumen yang terkait

KAJIAN YURIDIS PEMAKZULAN KEPALA DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

0 5 18

ASPEK HUKUM PENGOBATAN AKUPUNTUR DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

2 40 54

STUDI KOMPARASI KEBIJAKAN FORMULASI SANKSI DALAM UU NO. 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK DENGAN UU NO. 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN ANAK

1 23 62

ANALISIS DEKRIMINALISASI ABORSI DALAM PERATURAN PEMERINTAH NO. 61 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

4 56 60

IMPLEMENTASI PP NO. 27 TAHUN 1998 TENTANG PENGGABUNGAN PELEBURAN DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS DENGAN BERLAKUNYA UU NO. 40 TAHUN 2007

0 0 10

TANGGUNGJAWAB BLU TRANSJAKARTA TERHADAP PIHAK KETIGA DALAM HAL TERJADI KECELAKAAN MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

0 0 14

ANALISIS DEKRIMINALISASI ABORSI DALAM PERATURAN PEMERINTAH NO. 61 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI MutiaraPuspa Rani, Firganefi, EkoRaharjo email: pr_mutiarayahoo.com

0 0 7

SIKAP PANDANGAN PERKUMPULAN (ASOSIASI) FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP PASAL 24 UU SJSN PEMETAKAN DAN TELAAH KRITIS PENYELENGGARAAN DAN PEMBIAYAAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN SEBELUM UU NO. 40 TAHUN 2004 TENTANG SJSN

0 0 12

TESIS PERLINDUNGAN HUKUM BAGI SAKSI DALAM PERKARA PIDANA DI TINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 JO UU RI NO. 31 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

0 0 18

ANALISIS YURIDIS MENGENAI PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA BAGI PELAKU PENJUALAN ORGAN TUBUH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 1015Pid.BPn.Jkt.Pst2016)

0 0 17