PEMAHAMAN TERHADAP REVITALISASI BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) PASCA LAHIRNYA UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA - Repository IPDN
PEMAHAMAN TERHADAP REVITALISASI BADAN USAHA
MILIK DESA (BUMDES) PASCA LAHIRNYA UU NOMOR 6
TAHUN 2014
TENTANG DESA
Oleh :
Fernandes Simangunsong
IPDN-KEMDAGRI
2016
SELAMAT DATANG
PESERTA
BIMBINGAN TEKNIS
PAMONG KECAMATAN, DESA, KELURAHAN DAN JAJARANNYA
SE-KOTA AMBON
PROVINSI MALUKU
DALAM MEMAHAMI REVITALISASI BUMDES
PASCA LAHIRNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN
2014 TENTANG DESA
Kesepakatan
BersamaSelamat… Pagi! Semangat… Pagi! PESERTA BIMTEK Luar…..Biasa Salam Kita
Biodata Narasumber
• Nama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si
- Lahir : Jambi, 4 Maret 1977
- NIP : 19770304 1995 11 1 001
- Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)
- Pangkat : Pembina tk. I (IV/b)
- Instansi : Kampus IPDN Jatinangor • Alamat : Komp. Singgasana Pradana Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut- BANDUNG
- Email/HP :- 08122445916
FILOSOFI BUMDES
• BUMDES pada dasarnya lebih cocok dikenal
dengan konsep “Filosofi Ekonomi Bayi”, dimana
PERSIAPAN PENDIRIAN BUMDES diibaratkan seorang bayi yang harus disusui dengan regulasi, diproteksi, selalu didampingi dan disuplai dengan kebutuhan lainnya.
PENGELOLAAN BUMDES juga diibaratkan seorang bayi yang harus dilatih bagaimana cara merangkak, berdiri, berjalan dan kemungkinan akan berlari. PENGAWASAN BUMDES juga diibaratkan seorang bayi yang harus terus dijaga secara simultan agar tetap berkembang, berdaya, dan mandiri. PENGUATAN KAPASITAS BUMDES diibaratkan soerang bayi yang tumbuh menjadi seorang dan menjadi orang dewasa, senantiasa masih dibimbing penuh oleh orang tua, masyarakat atau unsur lainnya dengan memunculkan inisiatif dan kreativitas yang luar biasa sehingga BUMDES dapat mencapai kemandirian dan Keberdayaan, mampu dan bertanggungjawab
KETENTUAN BUMDES
• Diatur dalam Pasal 87-90 Bab X
Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa • Desa
DAPAT mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUM Desa.
• BUM Desa dikelola dengan semangat
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
• BUM Desa dapat menjalankan usaha
di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.- Pendirian BUM Desa disepakati melalui Musyawarah Desa.
- Pendirian BUM Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa.
• Hasil usaha BUM Desa dimanfaatkan
untuk:
a. pengembangan usaha; dan
b. Pembangunan Desa, pemberdayaan masyarakat Desa, dan pemberian bantuan untuk masyarakat miskin melalui hibah, bantuan sosial, dan kegiatan dana bergulir yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
• Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan Pemerintah Desa mendorong perkembangan BUM Desa dengan: 1. memberikan hibah dan/atau akses permodalan; 2. melakukan pendampingan teknis dan akses ke pasar (termasuk
PENEKANAN BUMDES
• BUM Desa Dibentuk Oleh Pemerintah Desa Untuk
Mendayagunakan Segala Potensi Ekonomi, Kelembagaan Perekonomian, Serta Potensi Sumber Daya Alam Dan Sumber Daya Manusia Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa.
• Bum Desa Secara Spesifik Tidak Dapat Disamakan Dengan
Badan Hukum Seperti Perseroan Terbatas, CV, Atau Koperasi.
Oleh Karena Itu, BUM Desa Merupakan Suatu Badan Usaha Bercirikan Desa Yang Dalam Pelaksanaan Kegiatannya Di Samping Untuk Membantu Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Juga Untuk Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Desa. BUM Desa Juga Dapat Melaksanakan Fungsi Pelayanan Jasa, Perdagangan, Dan Pengembangan Ekonomi Lainnya.
• Dalam Meningkatkan Sumber Pendapatan Desa, Bum Desa
Dapat Menghimpun Tabungan Dalam Skala Lokal Masyarakat Desa, Antara Lain Melalui Pengelolaan Dana Bergulir Dan Simpan Pinjam.
• Bum Desa Dalam Kegiatannya Tidak Hanya Berorientasi Pada
Keuntungan Keuangan, Tetapi Juga Berorientasi Untuk
Aturan Teknis Pendirian
- Desa BUMDES DAPAT mendirikan BUM Desa.
- Pendirian BUM Desa dilakukan melalui MUSYAWARAH DESA dan ditetapkan dengan PERATURAN DESA .
- Organisasi pengelola BUM Desa
TERPISAH dari organisasi Pemerintahan Desa.
- Organisasi pengelola BUM Desa
PALING SEDIKIT terdiri
atas:
1. Penasihat dijabat secara EX-OFFICIO oleh kepala Desa
yang mempunyai tugas melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada pelaksana operasional dalam menjalankan kegiatan pengurusan dan pengelolaan usaha Desa dan juga mempunyai kewenangan meminta penjelasan pelaksana operasional mengenai pengurusan dan pengelolaan usaha Desa.
2. Pelaksana operasional merupakan perseorangan yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala Desa dan
DILARANG MERANGKAP JABATAN yang melaksanakan
fungsi pelaksana lembaga Pemerintahan Desa dan lembaga kemasyarakatan Desa. Pelaksana Operasional mempunyai tugas mengurus dan mengelola BUM Desa sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
- Modal awal BUM Desa
bersumber dari APB Desa.
• Kekayaan BUM Desa merupakan
kekayaan Desa yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham.- Modal BUM Desa terdiri atas:
1. Penyertaan modal Desa
berasal dari APB Desa (berupa dana segar, bantuan pemerintah dan bantuan pemerintah daerah yang disalurkan melalui mekanisme APBDesa dan aset desa yang diserahkan kepada APBDesa) dan sumber lainnya2. Penyertaan modal
- Pelaksana operasional BUM Desa wajib
menyusun dan menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga setelah mendapatkan pertimbangan kepala Desa.
- Anggaran dasar memuat paling sedikit nama, tempat kedudukan, maksud dan tujuan, modal, kegiatan usaha, jangka waktu berdirinya BUM Desa, organisasi pengelola, serta tata cara penggunaan dan pembagian keuntungan.
- Anggaran rumah tangga memuat paling sedikit hak dan kewajiban, masa bakti, tata cara pengangkatan dan pemberhentian personel organisasi pengelola, penetapan jenis usaha, dan sumber modal.
- Kesepakatan penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dilakukan melalui musyawarah Desa.
- Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga ditetapkan oleh kepala Desa.
Can you
find
thedog?
PENGEMBANGAN KEGIATAN USAHA BUMDES
- Untuk mengembangkan kegiatan usahanya, BUM Desa dapat: 1. menerima pinjaman dan/atau bantuan yang sah dari pihak lain; dan 2. mendirikan unit usaha BUM Desa.
- BUM Desa yang melakukan pinjaman harus mendapatkan persetujuan Pemerintah Desa.
- Pendirian, pengurusan, dan pengelolaan unit usaha BUM Desa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Pelaksana operasional dalam pengurusan dan pengelolaan usaha Desa mewakili BUM Desa di dalam dan di luar pengadilan.
- Pelaksana operasional wajib melaporkan pertanggungjawaban pengurusan dan pengelolaan BUM Desa kepada kepala Desa secara berkala.
- Kerugian yang dialami oleh BUM Desa menjadi
tanggung jawab pelaksana operasional BUM Desa.
- Kepailitan BUM Desa hanya dapat diajukan oleh kepala Desa dan dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Dalam rangka kerja sama antar-Desa, 2 (dua)
Desa atau lebih dapat membentuk BUM Desa bersama.
- Pembentukan BUM Desa tersebut dapat dilakukan melalui pendirian, penggabungan, atau peleburan BUM Desa.
- Pendirian, penggabungan, atau peleburan BUM
Desa serta pengelolaan BUM Desa tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• BUMDES MASUK DALAM STRUKTUR
APBDES PADA BAGIAN PENDAPATAN DESA PADA SUB BAGIAN PENDAPATAN ASLI DESA DENGAN REKENING HASIL USAHA DESA (PERMENDAGRI NO.113/2014)
BUMDES VERSI KEMENTERIAN DESA
(PERMENDES NO 4/2015)
- Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
- Pendirian BUM Desa dimaksudkan sebagai upaya menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum yang dikelola oleh Desa dan/atau kerja sama antar- Desa.
TUJUAN PENDIRIAN BUM DESA
1. Meningkatkan Perekonomian Desa
2. Mengoptimalkan Aset Desa Agar Bermanfaat Untuk Kesejahteraan Desa
3. Meningkatkan Usaha Masyarakat Dalam Pengelolaan Potensi Ekonomi Desa
4. Mengembangkan Rencana Kerja Sama Usaha Antar Desa Dan/Atau Dengan Pihak Ketiga
5. Menciptakan Peluang Dan Jaringan Pasar Yang Mendukung Kebutuhan Layanan Umum Warga
6. Membuka Lapangan Kerja
7. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Perbaikan Pelayanan Umum, Pertumbuhan Dan Pemerataan Ekonomi Desa
8. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa
Desa dapat mendirikan BUM Desa berdasarkan Peraturan Desa tentang Pendirian BUM Desa Desa dapat mendirikan BUM Desa dengan
- mempertimbangkan: 1. inisiatif Pemerintah Desa dan/atau masyarakat
Desa 2. potensi usaha ekonomi Desa 3. sumberdaya alam di Desa 4. sumberdaya manusia yang mampu mengelola
BUM Desa 5. penyertaan modal dari Pemerintah Desa dalam bentuk pembiayaan dan kekayaan Desa yang diserahkan untuk dikelola sebagai bagian dari usaha BUM Desa.
- Pendirian BUM Desa disepakati melalui Musyawarah Desa, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertingggal, dan Transmigrasi tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa.
- Pokok bahasan yang dibicarakan dalam Musyawarah Desa meliputi : 1. pendirian BUM Desa sesuai dengan kondisi ekonomi dan sosial budaya masyarakat;
2. organisasi pengelola BUM Desa;
KERJASAMA BUMDES
• Dalam rangka kerja sama antar-Desa dan pelayanan usaha
antar-Desa dapat dibentuk BUM Desa bersama yang merupakan milik 2 (dua) Desa atau lebih.• Pendirian BUM Desa bersama disepakati melalui Musyawarah
antar-Desa yang difasilitasi oleh badan kerja sama antar- Desa yang terdiri dari:
1. Pemerintah Desa;
2. Anggota Badan Permusyawaratan Desa;
3. Lembaga kemasyarakatan Desa;
4. Lembaga Desa lainnya; dan
5. Tokoh masyarakat dengan mempertimbangkan keadilan
gender.• Ketentuan mengenai Musyawarah Desa berlaku secara
mutatis mutandis terhadap pendirian BUM Desa bersama.• BUM Desa bersama ditetapkan dalam Peraturan Bersama
Kepala Desa tentang Pendirian BUM Desa bersama.
BENTUK ORGANISASI BUMDES
1. Perseroan Terbatas sebagai persekutuan modal, dibentuk
berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha dengan modal yang sebagian besar dimiliki oleh BUM Desa, sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang Perseroan TerbatasDAPAT terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan hukum.
- BUM Desa
• Unit usaha yang berbadan hukum dapat berupa lembaga
bisnis yang kepemilikan sahamnya berasal dari BUM Desa dan masyarakat.• Dalam hal BUM Desa tidak mempunyai unit-unit usaha yang
berbadan hukum, bentuk organisasi BUM Desa didasarkan pada Peraturan Desa tentang Pendirian BUM Desa • BUM Desa dapat membentuk unit usaha meliputi:
2. Lembaga Keuangan Mikro dengan andil BUM Desa sebesar
60 (enam puluh) persen, sesuai dengan peraturanPENGELOLA BUMDES
• Organisasi pengelola BUM Desa terpisah
dari organisasi Pemerintahan Desa.• Susunan kepengurusan organisasi pengelola
BUM Desa terdiri dari:
1.Penasihat;
2.Pelaksana Operasional; dan 3.Pengawas.
• Penamaan susunan kepengurusan
organisasi dapat menggunakan penyebutan
NAMA SETEMPAT yang dilandasi semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan.
PENASEHAT BUMDES
• Penasihat BUMDES dijabatsecara ex officio oleh Kepala
Desa yang bersangkutan.- Penasihat berkewajiban:
1. memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional
dalam melaksanakan pengelolaan BUM Desa;2. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah
yang dianggap penting bagi pengelolaan BUM Desa; dan3. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM
Desa. - Penasihat berwenang:
1. meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional
mengenai persoalan yang menyangkut pengelolaan usaha Desa; dan2. melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat
menurunkan kinerja BUM Desa.
PELAKSANA OPERASIONAL BUMDES
• Pelaksana Operasional mempunyai tugas mengurus dan mengelola BUMDesa
sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.- Pelaksana Operasional berkewajiban:
1. melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi lembaga yang
melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat Desa
2. menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa 3. melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian Desa lainnya. - Pelaksana Operasional berwenang: 1. membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa setiap bulan;
2. membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa setiap
bulan;3. memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa kepada
masyarakat Desa melalui Musyawarah Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. • Dalam melaksanakan kewajiban Pelaksana Operasional dapat menunjuk Anggota
Pengurus sesuai dengan kapasitas bidang usaha, khususnya dalam mengurus pencatatan dan administrasi usaha dan fungsi operasional bidang usaha.• Pelaksana Operasional dapat dibantu karyawan sesuai dengan kebutuhan dan
harus disertai dengan uraian tugas berkenaan dengan tanggung jawab, pembagian peran dan aspek pembagian kerja lainnya.
- Persyaratan menjadi Pelaksana Operasional meliputi:
1. masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
2. berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun;3. berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian
terhadap usaha ekonomi Desa; dan4. pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK
atau sederajat;- Pelaksana Operasional dapat diberhentikan dengan alasan: 1. meninggal dunia;
2. telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa; 3. mengundurkan diri;4. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga
menghambat perkembangan kinerja BUM Desa;
5. terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai
tersangka.PENGAWAS BUMDES
- Pengawas mewakili kepentingan masyarakat dengan Susunan kepengurusan Pengawas terdiri dari:
1. Ketua;
2. Wakil Ketua merangkap anggota;
3. Sekretaris merangkap anggota; 4. Anggota.
- Pengawas mempunyai kewajiban menyelenggarakan Rapat Umum untuk membahas kinerja BUM Desa sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
- Pengawas berwenang menyelenggarakan Rapat Umum Pengawas untuk: 1. pemilihan dan pengangkatan pengurus 2. penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari BUM
Desa 3. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Pelaksana Operasional.
- Masa bakti Pengawas diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa.
MODAL BUMDES
• Modal AWAL BUM Desa bersumber dari APB Desa.- Modal BUM Desa terdiri atas: 1. penyertaan modal Desa; dan 2. penyertaan modal masyarakat Desa.
- Penyertaan modal Desa terdiri atas: 1. hibah dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau lembaga donor yang disalurkan melalui MEKANISME APB DESA ; 2. bantuan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang disalurkan melalui
MEKANISME APB DESA ; 3. kerjasama usaha dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau lembaga donor yang dipastikan sebagai kekayaan kolektif Desa dan disalurkan melalui MEKANISME APB DESA ;
4. aset Desa yang diserahkan kepada APB Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang Aset
JENIS USAHA BUMDES
- BUMDesa dapat menjalankan
BISNIS SOSIAL (social business) sederhana yang memberikan pelayanan umum(serving) kepada masyarakat dengan memperoleh keuntungan finansial.
- Unit usaha dalam BUMDesa dapat memanfaatkan sumber daya lokal dan teknologi tepat guna, meliputi:
1. air minum Desa 2. usaha listrik Desa 3. lumbung pangan 4. sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya.
- Ketentuan mengenai pemanfaatan sumber daya lokal diatur dengan Peraturan Desa dan teknologi tepat guna.
- BUMDesa dapat menjalankan
BISNIS PENYEWAAN (renting) barang untuk melayani kebutuhan masyarakat Desa dan ditujukan untuk memperoleh Pendapatan Asli Desa.
- Unit usaha dalam BUM Desa dapat menjalankan kegiatan usaha penyewaan meliputi: 1. alat transportasi; 2. perkakas pesta; 3. gedung pertemuan; 4. rumah toko; 5. tanah milik BUM Desa; dan
6. barang sewaan lainnya.
• BUMDesa dapat menjalankan USAHA PERANTARA
(brokering) yang memberikan jasa pelayanan kepada warga.
• Unit usaha dalam BUMDesa dapat menjalankan kegiatan
usaha perantara yang meliputi: 1. jasa pembayaran listrik 2. pasar Desa untuk memasarkan produk yang dihasilkan masyarakat 3. jasa pelayanan lainnya.• BUMDesa dapat menjalankan BISNIS YANG BERPRODUKSI
DAN/ATAU BERDAGANG (trading) barang-barang tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun dipasarkan pada skala pasar yang lebih luas.
• Unit usaha dalam BUMDesa dapat menjalankan kegiatan
perdagangan (trading) meliputi: 1. pabrik es; 2. pabrik aspal cair; 3. hasil pertanian; 4. sarana produksi pertanian;- BUMDesa dapat menjalankan BISNIS KEUANGAN (financial
business) yang memenuhi kebutuhan usaha-usaha skala mikro yang dijalankan oleh pelaku usaha ekonomi Desa.
- Unit usaha dalam BUMDesa dapat memberikan akses kredit dan peminjaman yang mudah diakses oleh masyarakat Desa.
- BUMDesa dapat menjalankan USAHA BERSAMA (holding) sebagai
induk dari unit-unit usaha yang dikembangkan masyarakat Desa baik dalam skala lokal Desa maupun kawasan perdesaan.
- Unit-unit usaha dapat berdiri sendiri yang diatur dan dikelola secara sinergis oleh BUMDesa agar tumbuh menjadi usaha bersama.
- Unit usaha dalam BUM Desa dapat menjalankan kegiatan usaha bersama meliputi:
1. pengembangan kapal Desa berskala besar untuk mengorganisasi nelayan kecil agar usahanya menjadi lebih ekspansif;
2. DesaWisata yang mengorganisir rangkaian jenis usaha dari kelompok masyarakat;dan 3. kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan jenis usaha lokal lainnya.
Raih Impian Anda Dengan Terus Menerus BERLATIH …..
STRATEGI PENGELOLAAN
BUMDES
- Strategi pengelolaan BUM Desa bersifat bertahap dengan mempertimbangkan perkembangan dari inovasi yang dilakukan oleh BUMDesa, meliputi: 1. sosialisasi dan pembelajaran tentang BUM Desa;
2. pelaksanaan Musyawarah Desa dengan pokok bahasan tentang BUM
Desa;3. pendirian BUM Desa yang menjalankan bisnis sosial (social business) dan
bisnis penyewaan (renting);
4. analisis kelayakan usaha BUM Desa yang berorientasi pada usaha
perantara (brokering), usaha bersama (holding), bisnis sosial ( (social business), bisnis keuangan (financial business) dan perdagangan (trading), bisnis penyewaan (renting) mencakup aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan sumberdaya manusia, aspek keuangan, aspek sosial budaya, ekonomi, politik, lingkungan usaha dan lingkungan hidup, aspek badan hukum, dan aspek perencanaan usaha;
5. pengembangan kerjasama kemitraan strategis dalam bentuk kerjasama
BUM Desa antar Desa atau kerjasama dengan pihak swasta, organisasi sosial-ekonomi kemasyarakatan, dan/atau lembaga donor;6. diversifikasi usaha dalam bentuk BUM Desa yang berorientasi pada bisnis
keuangan (financial business) dan usaha bersama (holding).ALOKASI HASIL USAHA DAN KEPAILITAN BUMDES
• Hasil usaha BUM Desa merupakan pendapatan yang diperoleh
dari hasil transaksi dikurangi dengan pengeluaran biaya dan kewajiban pada pihak lain, serta penyusutan atas barang- barang inventaris dalam 1 (satu) tahun buku.• Pembagian hasil usaha BUM Desa ditetapkan berdasarkan
ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga BUM Desa.• Alokasi pembagian hasil usaha dapat dikelola melalui sistem
akuntansi sederhana.- Kerugian yang dialami BUM Desa menjadi beban BUM Desa.
• Dalam hal BUM Desa tidak dapat menutupi kerugian dengan
aset dan kekayaan yang dimilikinya, dinyatakan rugi melalui Musyawarah Desa.• Unit usaha milik BUMDesa yang tidak dapat menutupi
kerugian dengan aset dan kekayaan yang dimilikinya, dinyatakan pailit sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
KERJASAMA BUMDES
- BUMDesa dapat melakukan kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih. Kerjasama antar 2 (dua) BUMDesa atau lebih dapat dilakukan dalam satu
- kecamatan atau antar kecamatan dalam satu kabupaten/kota.
- Kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih harus mendapat persetujuan masing- masing Pemerintah Desa Kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih dibuat dalam naskah perjanjian
- kerjasama paling sedikit memuat: 1. subyek kerjasama; 2. obyek kerjasama; 3. jangka waktu; 4. hak dan kewajiban;
5. pendanaan; 6. keadaan memaksa; 7. pengalihan aset ; dan 8. penyelesaian perselisihan
- Naskah perjanjian kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih ditetapkan oleh
PELAKSANA OPERASIONAL dari masing-masing BUM Desa yang bekerjasama.
Kegiatan kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih dipertanggungjawabkan - kepada Desa masing-masing sebagai pemilik BUM Desa.
- Dalam hal kegiatan kerjasama antar unit usaha BUM Desa yang berbadan hukum diatur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan tentang Perseroan Terbatas dan Lembaga Keuangan Mikro.
PERTANGGUNGJAWABAN, PEMBINAAN
• Pelaksana Operasional melaporkan pertanggungjawaban
pelaksanaan BUM Desa kepada Penasihat yang secara ex- officio dijabat oleh Kepala Desa.• BPD melakukan pengawasan terhadap kinerja Pemerintah
Desa dalam membina pengelolaan BUM Desa.• Pemerintah Desa mempertanggungjawabkan tugas
pembinaan terhadap BUM Desa kepada BPD yang disampaikan melalui Musyawarah Desa.• Menteri menetapkan norma, standar, prosedur dan
kriteria BUM Desa.• Gubernur melakukan sosialisasi, bimbingan teknis tentang
standar, prosedur, dan kriteria pengelolaan serta memfasilitasi akselerasi pengembangan modal dan pembinaan manajemen BUM Desa di Provinsi.
PENEKANAN BUMDES
• BUM Desa atau sebutan yang telah ada sebelum
Peraturan Menteri ini berlaku tetap dapat menjalankan kegiatannya.• BUMDesa atau sebutan lain wajib melakukan
penyesuaian dengan ketentuan Peraturan Menteri ini paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Peraturan Menteri ini berlaku.• Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku,
ketentuan mengenai Badan Usaha Milik Desa dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa,
DICABUT DAN DINYATAKAN TIDAK BERLAKU . FASILITAS
IPDN-KEMDAGRI BEKERJASAMA
DENGAN NEGARA DONOR AUSTRALIA DALAM
MEMPERSIAPKAN
1. BUMDES DI DESA LABBO-KECAMATAN
TOMPOBULU-KABUPATEN BANTAENG-PROVINSISULAWESI SELATAN
2. AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI DESA DI
DESA RAPPOA-KECAMATAN PAJUKUKANG- KABUPATEN BANTAENG-PROVINSI SULAWESI SELATAN
3. PENGELOLAAN ASET DESA DENGAN
PERENCANAAN PARTISIPATIF DI DESA MBATAKAPIDU-KECAMATAN KOTA WAINGAPU- KABUPATEN SUMBA TIMUR-PROVINSI NUSATENGGARA TIMUR
PANDANGAN AKADEMISI TERHADAP
BUMDES
• Lakukan Kajian Kelayakan Usaha sebagai
BUSINESS PLAN (menerima-menolak, kemanfaatan besar-kecil, untung-rugi, usaha lama- usaha baru, resiko kegagalan besar-kecil, prosfek kedepan)
• Mendirikan BUMDES berangkat dari data dan
informasi tentang potensi desa, kebutuhan masyarakat, kemampuan nyata atas sumber daya manusia yang menjalankannya dan yang terpenting diputuskan atas dasar musyawarah dan partisipasi masyarakat.• BUMDES adalah lembaga ekonomi milik desa dan
mendukung kehidupan desa, bukan milik pribadi aparat desa maupun pengelolanya.
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
- Pembentukan Tim Penyusun Kelayakan Usaha (TPKU) BUMDES :
1. Sebaiknya ditetapkan dengan keputusan kepala desa
2. Sebaiknya terdiri atas kepala desa dan warga desa yang cukup berpendidikan dan mengenal dengan baik keadaan desa, serta memiliki komitmen dan rasa tanggungjawab yang tinggi
3. Akan lebih sempurna apabila diantara anggota TPKU terdapat orang- orang yang memiliki keterampilan dan pengalaman menjalankan usaha ekonomi
4. Sebaiknya anggota TPKU berkisar 5-7 orang dan diharapkan adanya keterwakilan perempuan
- Menemukan potensi desa yang dapat dikembangkan melalui pengelolaan bisnis, sebaiknya potensi desa dapat terjaring dengan baik apabila
DOKUMEN PROFIL DESAnya tersusun dengan tepat dan akurat
- Mengenali Kebutuhan sebagian warga desa maupun masyarakat luas agar tidak terjadi kesalahan dalam menetepkan CORE BUSINESS dari BUMDES
- Menggagas bersama warga desa untuk menentukan pilihan-pilihan jenis usaha yang memungkinkan untuk dilakukan
- Menggalang kesepakatan warga desa untuk menentukan unit usaha ekonomi desa yang akan diwadahi dalam BUMDES.
KAJIAN KELAYAKAN USAHA BUMDES
1.Aspek Pasar dan Pemasaran
2.Aspek Teknis dan Teknologi
3.Aspek Menajemen dan SDM
4.Aspek Keuangan
5.Aspek Ekonomi, Sosial, Budaya, Politik dan Lingkungan
6.Aspek Hukum (Yuridis)
Kembangkan Diri Raih Prestasi
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN DARI USAHA
BUMDES
1.Ketepatan Produk dengan Kebutuhan Masyarakat (Riset Pasar menjadi penentu apakah produk dulu yang dihasilkan atau kebutuhan pasar- BUMDES memiliki paradigma cek dulu kebutuhan masyarakat baru melakukan produksi dan sebaiknya kegiatan bisnis BUMDES sama dengan kegiatan usaha yang sudah dilakukan oleh masyarakat)
2.Daya Beli Masyarakat terhadap Produk BUMDES (Riset Kekuatan Pendapatan Masyarakat dengan melihat Indikator Kualitas Bangunan Masyarakat, luas lahan yang dimiliki warga, hasil panen, pemilikan alat- alat rumah tangga, barang berharga seperti handphone, sepeda, motor, mobil dan barang berharga lainnya)
3.Jumlah Konsumen BUMDES menjadi penentu apakah jenis usaha BUMDES akan dilanjutkan atau tidak dilanjutkan
4.Kecenderungan Permintaan Konsumen sebagai embrio untuk BUMDES melakukan ekspansi pasar
5.Kesesuaian Harga Produk menjadi faktor psikologi harga bagi konsumen BUMDES
6.Kemudahan Mendapatkan Produk BUMDES dengan tetap menjaga Konsep “Pembeli adalah Raja”
7.Kemudahan Mendapatkan Informasi Tentang Produk BUMDES agar Usaha BUMDES dapat di “Gethok Tular” dari satu konsumen ke konsumen lain
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI DARI USAHA BUMDES
1.Perencanaan Produk (pastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen)
2.Kualitas Produk ( Produk Barang dilihat dari segi Daya Guna, Kekhasan, Kehandalan, Ketepatan, Daya Tahan, dan Estetis serta Produk Jasa dilihat dari segi Keandalan Pelayanan, Kesigapan Pelayanan , Jaminan Kepastian Pelayanan, dan Perhatian Pelayanan)
3.Perencanaan Jumlah Produksi (Jumlah Permintaan, Kapasitas Produksi dan modal kerja)
4.Persediaan Bahan Baku (Hitung Permintaan tinggi, moderat dan rendah)
5.Kapasitas Produksi (Hitung Produksi tertinggi, moderat dan rendah)
6.Pemilihan Teknologi (Harus Tepat Guna dan Mengikuti Kemajuan Zaman dengan melihat kemampuan keuangan, kemampuan penguasaan, kesesuaian teknologi dengan bahan baku, kemungkinan pengembangan teknologi dan keberhasilan penggunaan teknologi)
7.Penentuan Lokasi Usaha (Produk barang melihat lokasi calon pembeli, letak bahan baku utama, sumber tenaga kerja, sumber daya pendukung, ketersediaan fasilitas transportasi, ketersediaan fasilitas untuk usaha, lingkungan masyarakat, dan peraturan pemerintah dan Produk Jasa melihat kondisi Pelanggan datang ke Jasa Yang ditawarkan, atau Penyediaan Jasa mendatangi konsumen)
8.Perencanaan Tata Letak (Layout) (Produk Barang dalam mengatur Posisi Pabrik, Kantor, dan Gudang dan Produk Jasa menata ruangan pelayanan jasa eskterior dan interior)
ASPEK MANAJEMEN DAN SDM DARI USAHA BUMDES
A. Aspek Manajemen
1.Perencanaan (Perencanaan Kerja, Perencanaan anggaran pembelian, anggaran produksi, anggaran penjualan, dan anggaran usaha lainnya)
2.Pengorganisasian (merinci seluruh pekerjaan, membagi beban kerja, mengkoordinasikan pekerjaan, menetapkan asas organisasi, merancang struktur organisasi)
3.Pelaksanaan (dibutuhkan sumber daya manusia yang cukup jumlah, terampil, dan menguasai bidang tugasnya)
4.Pengendalian (mencegah terjadinya penyimpangan, memperbaiki berbagai penyimpangan, mendinamisasikan organisasi dan mempertebal rasa tanggung jawab
B. Aspek SDM
5.Analisis mekanisme pemilihan SDM dalam BUMDES
6.Analisis SDM yang diperlukan menjalankan BUMDES
7.Analisis posisi pemimpin dan staf dalam BUMDES
ASPEK KEUANGAN DARI USAHA BUMDES
1.Kebutuhan Dana Serta Sumbernya ( BIAYA INVESTASI (MODAL AWAL)
YANG MERUPAKAN HARTA TETAP diperuntukan pengadaan tanah,
bangunan, mesin, peralatan, biaya pemasangan, biaya kajian kelayakan usaha, pengurusan ijin dan lain-lain bersifat teknis, selain itu MODAL
KERJA juga dipersiapkan sesuai dengan bidang usahanya dan yang
terpenting juga perlu dihitung biaya penyusutan dari ivestasi baik perhari/minggu/bulan atau jam) sumber dana BUMDES berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan, tabungan masyarakat, bantuan dari pemerintah pusat dan daerah, pinjaman dan penyertaan modal pihak lain/kerjasama bagi hasil
2.Aliran kas (Dalam BUMDES mekanisme akuntasi tidak begitu diperlukan karena konteks laba tidaklah menjadi prioritas BUMDES, namun lebih menyentuh pada pola KAS BERSIH dimana lebih melihat besaran kas masuk dan kas keluar
3.Perkiraan laba-rugi (menjadi kompas apakah BUMDES ini lanjut atau tidak)
4.Penilaian Investasi rencana usaha (metode pay back period-waktu kembali modal, metode net present value-nilai sekarang, metode
profitability index-indeks utk keuntungan, dan metode break even point-titik impas)
ASPEK SOSIAL BUDAYA, EKONOMI, POLITIK, LINGKUNGAN
1.Aspek Sosial Budaya melihat efek negatif dan positif dari usaha
BUMDES
2.Aspek Perbaikan ekonomi desa melihat jenis usaha BUMDES sebaiknya jangan mengambil jenis usaha yang sudah digeluti masyarakat dan lebih bagus lagi usaha BUMDES ini harus menyerap tenaga kerja yang ada di desa tersebut
3.Aspek Politik melihat bahwa usaha BUMDES bukanlah konsumsi ke arah politik sehingga usaha BUMDES tidak boleh diintervensi kepentingan politik
4.Aspek Lingkungan Usaha (lakukan analisis terhadap situasi dan kondisi ancaman bagi BUMDES sebagai pendatang baru, bagaimana situasi persaingan, adakah produk pengganti yang beredar dipasaran, bagaimana kekuatan tawar-menawar, dan pengaruh stakeholders lainnya terhadap BUMDES)
5.Aspek Lingkungan Hidup (saat ini semua usaha baik bisnis perusahaaan maupun bisnis negara senantiasa harus menjaga kelestarian lingkungan)
ASPEK HUKUM (YURIDIS) DARI USAHA
BUMDES
1.Kunci dasarnya adalah BUMDES berdiri
atas kesepakatan musyawarah desadan ditetapkan dengan peraturan desa
2. Tetapkan bentuk usaha dan tempuh
perijinannya
3.Sesuaikan usaha BUMDES dengan
perencanaan pembangunan desa
4.Tetapkan status kepemilikan lahan
atau lokasi usahaMANAJEMEN MODERN DALAM BUMDES
- Konsep Rencana Usaha (Business Plan) merupakan konsep manajemen modern yang dapat dimasukkan dalam mengelola BUMDES, dimana konsep ini merupakan uraian tertulis mengenai masa depan usaha. Tujuan disusunnya business plan ini sebagai panduan dalam menjalankan usaha (cetak biru usaha ), sebagai dokumen pendanaan, dan tidak menutup kemungkinan BUMDES apabila memiliki rencana usaha maka dokumen rencana usaha tersebut dapat menjadi alat standar untuk mengevaluasi potensi bisnis di pasar luar negeri Materi pokok dalam Business Plan :
- 1. Tujuan usaha
2. Strategi yang digunakan untuk mencapainya
3. Masalah potensial yang kira-kira akan dihadapi dan cara mengatasinya
4. Struktur organisasi (termasuk jabatan dan tanggung jawab)
5. Modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan dan bagaimana mempertahankan sampai mencapai Break Even Point (titik impas) Ada tiga bagian utama dalam sebuah rencana usaha yang dapat
- diterapkan dalam BUMDES :
1. Konsep bisnis (usaha yang digeluti, struktur usaha, produk dan jasa yang ditawarkan dan bagaimana rencana untuk mensukseskan bisnis)
2. Pasar (calon konsumen, siapa dan dimana berada, apa yang
INSTRUMEN KELAYAKAN USAHA BUMDES
DAN CONTOH BUSINESS PLAN BUMDESA
WHAT
DO YOU SEE ???PELEMBAGAAN BUMDES
• BUMDES perlu segera dilembagakan untuk
menjawab :
1. Ketidakadilan ekonomi akibat sistem ekonomi kapitalistik
2. Perputaran uang yang dominan di perkotaan
3. Penguasaan aset produksi dan jaringan pemasaran oleh pemilik modal
4. Budaya konsumtif dan hedonisme yang melanda desa sudah saatnya dikendalikan
5. Terkikisnya semangat ekonomi pancasila sebagai ekonomi pasar terkendali yang
mengadopsi sistem sosialis dan kapitalis.
PELEMBAGAAN BUMDES
1. Mendesain struktur organisasi (hubungan
instruksi, hubungan konsultasi dan pertanggungjawaban)2. Menyusun deskripsi tugas (job description)
3. Menetpakan sistem kordinasi
4. Menyusun bentuk dan aturan kerjasama dengan
pihak ketiga5. Menyusun pedoman kerja organisasi BUMDES
6. Menyusun desain sistem informasi
7. Menyusun rencana usaha (business plan)
8. Menyusun sistem administrasi dan pembukuan
9. Melakukan proses rekruitmen
10.Menetapkan sistem penggajian dan pengupahan
MEMBANGUN GERAKAN EKONOMI DESA MELALUI
BUMDES
1. Sosiliasi tentang BUMDES
2. Proses pemilihan dan pembentukan unit usaha
3. Pentingnya forum Musyawarah Desa (Mudes)
yang representatif4. Komitmen pengurus
5. Prinsip pengelolaan BUMDES harus kooperatif,
partisipatif, emansipatif, transparan, akuntabel dan sustainabel6. Regulasi BUMDES
7. Dukungan dan proteksi desa dan supra desa
8. Membangun jaringan kerjasama
9. Pertanggungjawaban pengelola
MEMULAI BISNIS BUMDES
1. Membangun Impian BUMDES
2. Pelajari nilai-nilai pelanggan
3. Segmen pasar
4. Hubungan konsumen
5. Saluran distribusi
6. Aktivitas utama
7. Sumber daya utama
8. Mitra utama
9. Struktur biaya
10.Aliran pendapatan
STRATEGI PEMASARAN BUMDES
1. Melihat Peluang Pasar
2. Memilih kelompok konsumen
3. Strategi bersaing
4. Sistem pemasaran
5. Menyusun rencana
6. Menjalankan rencana
7. Mengendalikan
MENGELOLA SUMBER DAYA BUMDES
- Perencanaan SDM
- Analisa pekerjaan
- Rekruitmen, seleksi dan orientasi
- Produktivitas • Pelatihan dan pengembangan
- Prestasi kerja
- Kompensasi • Keselamatan dan kesehatan kerja
- pemberhetian
PEMILIHAN KETUA/DIREKTUR BUMDES
• Sebelum dilakukan pendirian BUMDES sebaiknya
desa melakukan seleksi untuk memilih ketua/ direktur BUMDES karena Ketua/direktur BUMDES adalah orang penting dalam perencanaan danpelaksanaan BUMDES dengan kategori-kategori :
1. Latar belakang dan pengalaman
2. Kepemimpinan dan keahlian strategis
3. Kemampuan teknis
4. Kemampuan kehumasan (pengayom, pemberi informasi bagi pekerja, negosiator, mengatasi konflik, memecahkan masalah)
5. Kemampuan manajerial
PEMILIHAN PELAKSANA/PENGURUS BUMDES
1. Pelaksana/pengurus BUMDES adalah lokomotif memajukan BUMDES sehingga dibutuhkan pelaksana BUMDES dengan kriteria :
2. Memiliki komitmen pada tujuan BUMDES dan mampu menyelesaikannya
3. Kemampuan untuk berkomunikasi dan membagi tanggung jawab
4. Fleksibilitas, dapat berpindah dari satu kegiatan pekerjaan ke kegiatan pekerjaan lainnya, sesuai jadwal dan kebutuhan BUMDES
5. Kemampuan teknis
6. Kemampuan untuk mengakui kesalahan dan memperbaikinya
7. Konsentrasi pada pekerjaan
8. Kemampuan untuk mengerti dan bekerja berdasarkan jadwal dan pengadaan sumber daya (mau kerja lembur jika dibutuhkan)
9. Kemampuan untuk saling mempercayai, bukan seperti seorang pahlawan yang mampu bekerja sendiri
10.Seorang wirausaha, tetapi terbuka pada usulan dan gagasan
11.Kemampuan bekerja tanpa dan diluar struktur formal
12.Memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola usaha
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN BUMDES
• Pelatihan kewirausahaan, khususnya kewirausahaan
sosial, pelatihan pengembangan model bisnis- Pelatihan studi kelayakan usaha
- Pelatihan penyusunan rencana usaha (business plan)
- Pelatihan penyusunan rencana strategis
• Pelatihan manajemen usaha (produksi, pemasaran,
keuangan dan SDM)• Pelatihan lain sesuai dengan kebutuhan khusus
BUMDES• Mengukur kinerja Pelaksana BUMDES dengan metode
menyusun daftar (check list), membuat skala, penggolongan (grading), pemeringkatan (ranking)
KOMPENSASI PELAKSANA
BUMDES
1. Sistem Penggajian dalam bentuk upah atau gaji,
tunjungan dalam bentuk natura (beras, gula dan pakaian) dan fringe benefits (pensiun, asuransi kesehatan, kendaraan dinas, makan siang)
2. Dinamika variasi upah bagi Pelaksana khususnya
BUMDES yang telah maju
3. Kebijakan penentuan upah bagi daerah yang
telah menetapkan UMR sebagai standar salary
4. Aspek penentuan Tingkat upah dilihat dari
kondisi BUMDES, keterampilan Pelaksana BUMDES, standar hidup, dan jenis pekerjaan
5. Penetapan upah dan tunjangan lainnya melalui
perundingan kolektifGambar Apa ?
FENOMENA PENGEMBANGAN BUMDES
NO. PENGELOLA BUMDES SKPD LAIN MASYARAKAT