BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - LTP PUSAT WORKSHOP KREASI BAMBU DI AMBARAWA Tema Desain : Arsitektur Bambu - Unika Repository
BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1.1. Studi Aktivitas
1. Pengelompokan Aktivitas 1.a. Kegiatan Utama
Tabel 3.1 Pengelompokan Kegiatan Utama Sumber :Analisis pribadi, 20171.b. Kegiatan Penunjang
Tabel 3.2 Pengelompokan Kegiatan Penunjang Sumber :Analisis pribadi, 20171.c. Kegiatan Pengelola
Tabel 3.3 Pengelompokan Kegiatan Pengelola Sumber :Analisis pribadi, 20171.d. Service
Tabel 3.4 Pengelompokan Kegiatan Service Sumber :Analisis pribadi, 20172. Studi Aktivitas dan Pelaku 2.a. Pengunjung
Pengunjung Pusat Workshop Kreasi Bambu dibagi 2: Pengunjung umum
Pengunjung umum yang terdiri dari perseorangan kelompok yang datang untuk berkunjung dan melihat-lihat dalam jangka waktu yang singkat serta tidak melakukan dan registrasi workshop. Peserta workshop
Pengunjung umum yang terdiri dari perseorangan kelompok yang datang setelah / belum melakukan registrasi workshop dan akan melakukan kegiatan workshop dalam jangka waktu tertentu sesuai jadwal workshop.
Pengunjung workshop terdiri atas : Mahasiswa arsitektur Universitas 17 Agustus 1945 Semarang Mahasiswa teknik sipil universitas 17
Agustus 1945 Semarang Mahasiswa teknik sipil Universitas Darul Ulum Islamic Center Sudirman Mahasiswa arsitektur Universitas Diponegoro Semarang Mahasiswa teknik sipil Universitas Diponegoro Semarang Mahasiswa teknik perencanaan sungai dan pantai Universitas Diponegoro Semarang Mahasiswa biologi Universitas Diponegoro Semarang Mahasiswa teknik sipil Universitas Islam Sultan Agung Mahasiswa teknik lingkungan Universitas Islam Sultan Agung
Mahasiswa arsitektur Unika Soegijapranata Semarang Mahasiswa teknik sipil Universitas Soegijapranata Semarang Mahasiswa teknik sipil Universitas Pandanaran Mahasiswa teknik lingkungan Universitas Pandanaran Mahasiswa arsitektur Universitas Pandanaran Mahasiswa teknik sipil Universitas Semarang Mahasiswa teknik konstruksi sipil Politeknik Negeri Semarang Mahasiswa arsitektur Universitas Negeri Semarang Mahasiswa teknik sipil Universitas Sebelas Maret Solo Mahasiswa arsitektur Universitas Sebelas Maret Solo Mahasiswa kriya seni Universitas Sebelas Maret Mahasiswa biologi Universitas Sebelas Maret
Mahasiswa biologi Universitas Setia Budi Surakarta Mahasiswa arsitektur Universitas Tunas Pembangunan Mahasiswa teknik sipil Universitas Tunas Pembangunan Mahasiswa seni rupa murni Universitas Sebelas Maret Mahasiswa teknik sipil Universitas Veteran Bangun Nusantara Mahasiswa arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta Mahasiswa teknik sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta Mahasiswa arsitektur Universitas Sains Al Qur’an Mahasiswa teknik sipil Universitas Sains Al Qur’an Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta Mahasiswa kriya seni Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Mahasiswa teknil sipil Universitas Widya Dharma Klaten Mahasiswa teknik sipil Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu Mahasiswa teknil sipil Universitas Sultan Fatah Demak Mahasiswa arsitektur Universitas Sultan Fatah Demak Mahasiswa teknik lingkungan Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang Mahasiswa teknik lingkungan Politeknik Muhammadiyah Magelang Mahasiswa biologi Universitas Jenderal Soedirman Mahasiswa teknik sipil Universitas Jenderal Soedirman Mahasiswa biologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga SMK jurusan teknik bangunan 776 anak Kerjasama Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI)
Jawa Tengah Kerjasama Komunitas Arsitektur Semarang (KAS)
Kerjasama Mahasiswa Arsitektur Indonesia (MAI) Jawa Tengah Kerjasama Forum Mahasiswa Arsitektur Jawa Tengah (OMAH) Kerjasama Arsitek Komunitas Yogyakarta (Arkomjogja) Kerjasama Komunitas Desain Arsitektur Surakarta Kerjasama Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Jawa Tengah Kerjasama Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Semarang Kerjasama Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pemberdayaan (LP3) Acara Bamboo Biennale Acara Pesona Bakti Ambarawa 23-24 Juli 2016 Acara Ambarawa Expo Agustus 2015 Acara Pentas Seni dan Budaya 14 Mei 2015 Acara Pekan Arsitektur Tahunan Acara Hari Bambu Nasional Acara Hari Bambu Dunia Acara Jateng Art Festival
TABEL AKTIVITAS PENGUNJUNG
Pelaku Jenis kegiatan Kegiatan RuangUtama Workshop budidaya tanaman bambu
Kantin
Toilet Istirahat
Area outdoor BAB / BAK
Dokumentasi kegiatan dan arsitektur Pusat Workshop Kreasi Bambu
Homestay
Penunjang Menginap
Workshop furniture bambu Aula workshop
Workshop arsitektur bambu R. Pengawetan bambu
R. Diskusi Area outdoor
Taman budidaya tanaman bambu Workshop pengawetan bambu
Peserta Workshop
Pengunjung umum Utama
Istirahat Kantin
BAB / BAK Toilet
Area outdoor Penunjang
Mendokumentasikan arsitektur Pusat Workshop Kreasi Bambu
Area pengawetan bambu
R. Pameran karya Melihat kolam pengawetan bambu
R. Pameran karya Melihat pameran saat event
Taman budidaya tanaman bambu Melihat pameran karya hasil workshop
Area outdoor Melihat jenis tanaman bambu yang ditanam pada Pusat Workshop Kreasi Bambu
Melihat bangunan Pusat Workshop Kreasi Bambu
Tabel 3.5 Aktivitas Pengunjung Sumber :Analisis pribadi, 20172.b. Pengelola
TABEL AKTIVITAS PENGELOLA
Jenis Pelaku Kegiatan Ruang kegiatanDirektur utama Menerima tamu
R. Rapat Melakukan rapat direksi Melakukan koordinasi
Manager program kerja R. Kerja kawasan
Melaporkan hasil pengelola umum anggaran dan kinerja ke pemilik saham Pencatatan jadwal rapat direksi dan staff
R. Kerja Melaporkan kinerja pengelola umum program masing-masing bidang
Sekretariat Menyusun laporan pertanggung jawaban tugas-tugas bidang
R. Arsip Membuat dan mengarsipkan surat Mengelola keuangan
Pengelolaan operasional umum
R. Kerja Staff keuangan
Menyusun, menyiapkan pengelola umum dan menjelaskan laporan keuangan dan anggaran Berkomunikasi kepada peserta workshop
R. Kerja Memberi informasi secara pengelola umum online (telepon dan internet) Penjadwalan seluruh
Staff R. Arsip kegiatan workshop administrasi
Memelihara data lembar dan personalia kerja Mencatat data R. Rapat pengunjung / peserta workshop Memelihara pengarsipan
Gudang data Staff sarana- Melakukan maintenance R. MEE prasarana Koordinasi dengan staff
Genset sarana-prasarana masing-masing bidang
Gudang Menjaga kemanan dan
Staff keamanan ketertiban kegiatan Pos jaga workshop Melakukan dokumentasi kegiatan Publikasi kegiatan
R. Kerja Humas melalui sosial media pengelola umum
Koordinasi dengan komunitas penggiat bambu Mengelola dan
Kepala bidang mengawasi keseluruhan R. Kerja workshop kegiatan dan fasilitas pengelola umum budidaya workshop budidaya tanaman bambu Memelihara dan
Taman budidaya mengelola lahan, bibit tanaman bambu dan tanaman bambu
Staff sarana Mengelola alat dan bahan Gudang prasarana Penyimpanan hasil pemotongan tanaman R. Penyimpanan bambu bambu
Pengelola Ahli pembibitan,
Penelitian pembibitan, workshop pembudidayaan Laboratorium budidaya dan konservasi budidaya dan konservasi penelitian bambu tanaman bambu bambu
Penelitian rekayasa budidaya Laboratorium penelitian
Penelitian bibit unggul, Ahli biologi hortikultura dan botani
Memberi informasi mengenai budidaya Aula workshop tanaman bambu Penelitian jenis-jenis Laboratorium bambu penelitian
Ahli taksonomi Mendata jenis bambu
Taman budidaya yang ada pada Pusat tanaman bambu
Workshop Kreasi Bambu Ahli kultur jaringan Pembudidayaan biit unggul dalam kawasan Pusat Workshop Kreasi Bambu
Laboratorium penelitian Memberikan informasi mengenai kultur jaringan
R. Pengawetan bambu Aula workshop
R. Pameran karya Memelihara kebersihan ruang workshop arsitektur
Mengelola alat dan bahan Gudang Menyimpan dan merawat hasil workshop arsitektur
R. Kerja pengelola umum Staff sarana- prasarana
Mengelola dan mengawasi keseluruhan kegiatan dan fasilitas workshop arsitektur
Kepala bidang workshop arsitektur
Pengelola workshop arsitektur
Aula workshop Area outdoor
R. Kerja pengelola umum Memberikan informasi kepada peserta workshop
Membuat jadwal kegiatan workshop pengawetan bambu
Penanggung jawab workshop pengawetan bambu
Memberikan informasi mengenai pengawetan bambu
Taman budidaya tanaman bambu Penanggung jawab workshop budidaya
Penelitian inovasi pengawetan bambu Laboratorium penelitian Area outdoor
R. Penyimpanan bambu Ahli pengawetan dan pest control
R. Pengawetan bambu Memelihara kebersihan ruang workshop pengawetan bambu
Mengelola alat dan bahan Gudang Penyimpanan hasil pengawetan bambu
R. Kerja pengelola umum Staff sarana- prasarana
Mengelola dan mengawasi keseluruhan kegiatan dan fasilitas workshop pengawetan bambu
Kepala bidang workshop pengawetan bambu
Pengelola workshop pengawetan bambu
Memberikan informasi kepada peserta workshop Aula workshop
Membuat jadwal kegiatan workshop budidaya R. Kerja pengelola umum
Aula workshop Area outdoor Ahli arsitektur Menciptakan desain bangunan bambu
Studio Desain Menyelesaikan masalah yang timbul selama konstruksi
Memberikan informasi kepada peserta workshop Aula workshop Area outdoor
Aula workshop Area outdoor
R. Pameran karya Memelihara kebersihan ruang workshop furniture
Mengelola alat dan bahan Gudang Menyimpan dan merawat hasil workshop furniture
R. Kerja pengelola umum Staff sarana- prasarana
Mengelola dan mengawasi keseluruhan kegiatan dan fasilitas workshop furniture
Kepala bidang workshop furniture
Memberikan informasi kepada peserta workshop Aula workshop Area outdoor
Membuat jadwal kegiatan workshop arsitektur R. Kerja pengelola umum
Penanggung jawab workshop arsitektur
Pengelola workshop furniture
Studio Desain Junior arsitek
Aula workshop Memberikan informasi kepada peserta workshop
Senior arsitek Membantu para ahli untuk merancang desain bambu
Aula workshop Area outdoor
Studio Desain Memberikan informasi kepada peserta workshop
Ahli konstruksi Bekerja sama dengan ahli arsitektur, senior dan junior arsitek untuk merancang konstruksi
Aula workshop Area outdoor
Laboratorium penelitian Memberikan informasi kepada peserta workshop
Ahli tensegrity Menciptakan desain tensegrity
Memberikan informasi kepada peserta workshop Area outdoor
Membuat inovasi laminasi bambu Aula workshop
Area outdoor Ahli laminasi bambu
Seniman Mendesain rancangan karya seni furniture Studio Desain Memberikan instruksi dan Aula workshop informasi selama pembuatan Area outdoor
Ahli finishing Memberikan instruksi dan informasi mengenai finishing furniture
Aula workshop Area outdoor
Penanggung jawab workshop furniture
Membuat jadwal kegiatan workshop furniture R. Kerja pengelola umum
Memberikan informasi kepada peserta workshop Aula workshop Area outdoor
Tabel 3.6 Aktivitas Pengelola Sumber :Analisis pribadi, 20173. Pendekatan Jumlah Pelaku 4.a. Pengunjung
Berdasarkan data wawancara terhadap studi banding Akademi Bambu Nusantara, maka peserta workshop Pusat Workshop Kreasi Bambudalam cakupan Provinsi Jawa Tengah berasal dari :
Mahasiswa arsitektur / teknik sipil / biologi Peserta workshop dari kalangan mahasiswa berasal dari mahasiswa arsitektur dan teknik sipil yang akan mempelajari konstruksidan arsitektur bambu, mahasiswa seni dan kriya akan mempelajari konstruksi furniture atau kreasi kerajinan tangan dari bambu serta mahasiswa biologi yang akan mempelajari pembudidayaan tanaman bambu.
Berdasarkan data penerimaan mahasiswa baru arsitektur Universitas Katolik Soegijapranata tahun 2016 berjumlah 189 orang dan diasumsikan 25% melakukan workshop di Pusat Workshop Kreasi Bambu pada setiap tahunnya.
Peserta workshop = 25% x 189 orang = 47 orang.
Terdapat 45 kali kunjungan periodik dari mahasiswa di Jawa Tengah dalam satu tahun.
1. Mahasiswa arsitektur Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
2. Mahasiswa teknik sipil universitas 17 Agustus 1945 Semarang
3. Mahasiswa teknik sipil Universitas Darul Ulum Islamic Center Sudirman
4. Mahasiswa arsitektur Universitas Diponegoro Semarang
5. Mahasiswa teknik sipil Universitas Diponegoro Semarang
6. Mahasiswa teknik perencanaan sungai dan pantai Universitas Diponegoro Semarang
7. Mahasiswa biologi Universitas Diponegoro Semarang
8. Mahasiswa teknik sipil Universitas Islam Sultan Agung
9. Mahasiswa teknik lingkungan Universitas Islam Sultan Agung
10. Mahasiswa arsitektur Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
11. Mahasiswa teknik sipil Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
12. Mahasiswa teknik sipil Universitas Pandanaran
13. Mahasiswa teknik lingkungan Universitas Pandanaran
14. Mahasiswa arsitektur Universitas Pandanaran
15. Mahasiswa teknik sipil Universitas Semarang
16. Mahasiswa teknik konstruksi sipil Politeknik Negeri Semarang
17. Mahasiswa arsitektur Universitas Negeri Semarang
18. Mahasiswa teknik sipil Universitas Sebelas Maret Solo
19. Mahasiswa arsitektur Universitas Sebelas Maret Solo
20. Mahasiswa kriya seni Universitas Sebelas Maret
21. Mahasiswa biologi Universitas Sebelas Maret
22. Mahasiswa biologi Universitas Setia Budi Surakarta
23. Mahasiswa arsitektur Universitas Tunas Pembangunan
24. Mahasiswa teknik sipil Universitas Tunas Pembangunan
25. Mahasiswa seni rupa murni Universitas Sebelas Maret
26. Mahasiswa teknik sipil Universitas Veteran Bangun Nusantara
27. Mahasiswa arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta
28. Mahasiswa teknik sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
29. Mahasiswa arsitektur Universitas Sains Al Qur’an
30. Mahasiswa teknik sipil Universitas Sains
Al Qur’an
31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta
32. Mahasiswa kriya seni Institut Seni Indonesia Yogyakarta
33. Mahasiswa teknil sipil Universitas Widya Dharma Klaten
34. Mahasiswa teknik sipil Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu
35. Mahasiswa teknil sipil Universitas Sultan Fatah Demak
36. Mahasiswa arsitektur Universitas Sultan Fatah Demak
37. Mahasiswa teknik lingkungan Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang
38. Mahasiswa teknik lingkungan Politeknik Muhammadiyah Magelang
39. Mahasiswa biologi Universitas Jenderal Soedirman
40. Mahasiswa teknik sipil Universitas Jenderal Soedirman
41. Mahasiswa biologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
SMK teknik / gambar pembangunan Peserta workshop dari kalangan siswa SMK akan terlibat dalam pembelajaran konstruksi arsitektur bambu.
Data kuota pendaftaran siswa baru SMKN 7 Semarang berjumlah 120siswa dan terbagi dalam 3 kelas diasumsikan seluruh siswa melakukan workshop pada Pusat Workshop Kreasi Bambu yang terbagi dalam 3 kali kunjungan (berdasarkan kelas).
Peserta workshop sekali kunjungan = 120 orang : 3kelas = 40 siswa.
1. SMKN 3 Semarang jurusan teknik gambar bangunan
2. SMKN 4 Semarang jurusan teknik gambar bangunan
3. SMKN 5 Semarang jurusan teknik gambar bangunan
4. SMKN 7 Semarang jurusan teknik gambar bangunan Kerja sama dan acara tahunan
Secara tahunan, Pusat Workshop Kreasi Bambu mengadakan acara yang bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dan aktif mengadakan seminar, workshop dan pameran.
Peserta workshop sekali kunjungan=±50 orang.
Peserta seminar dan pameran per hari = ±200 orang.
1. Kerjasama Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Jawa Tengah
2. Kerjasama Komunitas Arsitektur Semarang (KAS)
3. Kerjasama Mahasiswa Arsitektur Indonesia (MAI) Jawa Tengah
4. Kerjasama Forum Mahasiswa Arsitektur Jawa Tengah (OMAH)
5. Kerjasama Arsitek Komunitas Yogyakarta (Arkomjogja)
6. Kerjasama Komunitas Desain Arsitektur Surakarta
7. Kerjasama Lembaga Pendidikan Seni Nusantara (LPSN)
8. Kerjasama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Tengah
9. Kerjasama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Semarang
10. Kerjasama Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pemberdayaan (LP3) Global Green Indonesia
11. Kerjasama UMKM Kerajinan Bambu
12. Acara Bamboo Biennale
13. Acara Pesona Bakti Ambarawa 23-24 Juli 2016
14. Acara Ambarawa Expo Agustus 2015
15. Acara Pentas Seni dan Budaya 14 Mei 2015
16. Acara Pekan Arsitektur 22-26 November 2016
17. Acara Hari Bambu Nasional 26 November
18. Acara Hari Bambu Dunia 5 Oktober
19. Acara Jateng Art Festival 6-7 Desember 2014 Berdasarkan peserta workshop :
Tabel 3.7Peserta Workshop Sumber :Analisis pribadi, 2017
Maka peserta workshop dalam sekali kegiatan adalan 50 orang dan untuk kegiatan
seminar dan pameran memiliki kapasitas pengunjung 200 orang.
4.b. Pengelola
Jenis Pelaku kegiatan Jumlah
Direktur utama
1 Manager kawasan
1 Sekretariat
1 Staff keuangan
2 Pengelolaan Staff administrasi dan
2 umum personalia Staff sarana-prasarana
8 Staff keamanan
4 Penjaga kantin
10 Humas
3 Kepala bidang workshop
1 budidaya Pengelola
Staff sarana prasarana
3 workshop Ahli pembibitan, budidaya pembudidayaan dan
1 tanaman konservasi bambu bambu Ahli biologi
1 Ahli taksonomi
1 Ahli kultur jaringan
1 Penanggung jawab workshop
2 budidaya Kepala bidang workshop
1 pengawetan bambu Pengelola
Staff sarana-prasarana
3 workshop Ahli pengawetan dan pest pengawetan
1
control
bambu Penanggung jawab workshop
2 pengawetan bambu Kepala bidang workshop
1 arsitektur Pengelola workshop Staff sarana-prasarana
4 arsitektur Ahli arsitektur
2 Ahli laminasi bambu
1 Ahli tensegrity
2 Ahli konstruksi
1 Pengelola Senior arsitek
1 workshop Junior arsitek
3 arsitektur Penanggung jawab workshop
4 arsitektur Kepala bidang workshop
1 furniture Staff sarana-prasarana
3 Pengelola workshop Seniman 2 furniture
Ahli finishing
2 Penanggung jawab workshop
4 furniture
80 Total jumlah pelaku
Tabel 3.8 Jumlah Pengelola Sumber : Analisis pribadi, 20174. Pola Kegiatan 5.a. Pola Kegiatan Pengunjung
Pola kegiatan pengunjung umum
Kegiatan Melihat-lihat Datang Parkir Registrasi
Pulang Service Pameran Makan
Minum Kolam Pengawetan Bambu Beribadah
Kegiatan Workshop BAB/BAK Jenis
Tanaman Bambu Skema 3.1 Pola Kegiatan Pengunjung Umum Sumber :Analisis pribadi, 2017
Pola kegiatan peserta workshop
Kegiatan
Datang Parkir Registrasi Workshop Pulang
Service ArsitekturMakan Minum Budidaya Tanaman
Bambu Beribadah Pengawetan BAB/BAK
Bambu Furniture Skema 3.2 Pola Kegiatan Peserta Workshop Sumber :Analisis pribadi, 2017
5.b. Pola Kegiatan Pengelola Pola kegiatan pengelola umum
Kegiatan
Datang Parkir Absensi Bekerja Pulang
Service Rapat Makan MinumMengatur aktivitas workshop Beribadah
BAB/BAK Mengatur keuangan & administrasi
Publikasi Skema 3.3 Pola Kegiatan Pengelola Umum Sumber :Analisis pribadi, 2017
Pola kegiatan pengelola workshop budidaya tanaman bambu
Kegiatan Workshop Datang Parkir Absensi
Pulang Service Budidaya
Briefing Penelitian Makan
Minum Pembudidayaan Kultur Jaringan Beribadah
Mendata jenis
tanaman bambu Skema 3.4 Pola Kegiatan Pengelola Workshop Budidaya Sumber :Analisis pribadi, 2017
Pola kegiatan pengelola workshop pengawetan bambu
Skema 3.5 Pola Kegiatan Pengelola Workshop Pengawetan Sumber :Analisis pribadi, 2017
Pola kegiatan pengelola workshop arsitektur
Skema 3.6 Pola Kegiatan Pengelola Workshop Arsitektur Sumber :Analisis pribadi, 2017 Datang Parkir Absensi Workshop
Pengawetan Kegiatan Service Pulang
Penelitian Pengawetan secara alami Pengawetan dengan mesin Makan
Minum Beribadah
Briefing Datang Parkir Absensi Workshop
Arsitektur Kegiatan Service Pulang
Menciptakan desain bangunan bambu
Laminasi Bambu Tensegrity Bambu
Makan Minum Beribadah BAB/BAK
Briefing Pameran Karya
Pengelola workshop furniture
Kegiatan Workshop Datang Parkir Absensi
Pulang Service Furniture
Briefing Menciptakan Makan desain Minum furniture bambu
Beribadah Finishing bambu BAB/BAK
Pameran Karya Skema 3.7 Pola Kegiatan Pengelola Workshop Furniture Sumber :Analisis pribadi, 2017
5. Operasional Pusat Workshop Kreasi Bambu 3.a. Pengunjung
Kegiatan untuk pengunjung umum maupun workshop pada hari Senin
- – Sabtu pukul 08.00 – 17.00 WIB.
Jadwal kegiatan pada Pusat Workshop Kreasi Bambu adalah : Jadwal kegiatan workshop dalam seminggu
Hari Waktu Kegiatan Senin 08.00 - 17.00 WIB Workshop Budidaya Selasa 08.00 - 17.00 WIB Workshop Pengawetan Rabu 08.00 - 17.00 WIB
Kamis 08.00 - 17.00 WIB Workshop Arsitektur / Workshop Furniture Jumat 08.00 - 17.00 WIB
Sabtu 08.00 - 17.00 WIB Tabel 3.9Jadwal Kegiatan Workshop Seminggu Sumber :Analisis pribadi, 2017
Waktu pembibitan bambu pada daerah kering, awal musim hujan adalah masa terbaik, sedangkan pada daerah yang tersedia cukup air, pembibitan bambu dapat dilakukan kapan saja.
Waktu memotong bambu yang benar adalah subuh pada saat bulan tua (pada seperempat terakhir sebelum bulan gelap) karena batang bambu pada waktu itu paling kering. Masa pemotongan tiap jenis bambu terlampir.
Jadwal kegiatan workshop dalam tahun 2017
Tabel 3.10Jadwal Kegiatan Workshop Tahunan Sumber :Analisis pribadi, 2017
3.b. Pengelola Kegiatan kerja pengelola Pusat Workshop Kreasi Bambu pada hari Senin pukul 07.00
- – 18.00 WIB dan hari Sabtu pukul 07.00 – 18.00 WIB.
Kegiatan rapat dilakukan selama jam kerja dan jika dilakukan di luar jam kerja dengan ijin dari manager kawasan dan bagian keamanan.
3.c. Service Kegiatan keamanan dan ketertiban di area Pusat Workshop Kreasi Bambu dilakukan 7 x 24 jam dengan system pembagian shift.
Kegiatan kebersihan ruang dan area oleh staff sarana prasarana dilakukan saat, sebelum dan sesudah jam kerja Pusat Workshop Kreasi Bambu.
Perawatan mesin produksi bambu dan kontrol MEE dilakukan setiap hari secara berkala.
3.1.2. Studi Fasilitas
1. Kebutuhan Ruang
Tabel 3.11Kebutuhan Ruang Pengelola Umum Sumber :Analisis pribadi, 2017
Tabel 3.12Kebutuhan Ruang Pengelola Workshop Budidaya Sumber :Analisis pribadi, 2017 Tabel 3.13Kebutuhan Ruang Pengelola Workshop Pengawetan Bambu Sumber :Analisis pribadi, 2017
Tabel 3.14Kebutuhan Ruang Pengelola Workshop Arsitektur Sumber :Analisis pribadi, 2017
Tabel 3.15Kebutuhan Ruang Pengelola Workshop Furniture Sumber :Analisis pribadi, 2017
Tabel 3.16Kebutuhan Ruang Pengunjung Sumber :Analisis pribadi, 2017
Jadi ruang yang dibuthkan berdasarkan analisis kebutuhan ruang adalah :
Tabel 3.17Total Kebutuhan Ruang Sumber :Analisis pribadi, 2017
2. Persyaratan Ruang Berdasarkan studi kebutuhan ruang diatas, maka kriteria ruang yang akan direncanakan memiliki persyaratan :
Tabel 3.18Analisis Persyaratan Ruang Sumber :Analisis pribadi, 2017
3. Pola Hubungan Ruang 2.a. Pola Hubungan Ruang Makro
Pintu Masuk Resepsionis Aula Workshop R. Direktur Area Outdoor
Lab. Penelitian R. Manager Taman Budidaya Tanaman Bambu R. Kepala Bidang
Workshop R. Produksi Bambu R. Kerja Staff R. Pengawetan Bambu
Studio Desain R. Penyimpanan Bambu R. Pameran Karya
Homestay R. Istirahat Kantin Toilet
Musholla Pintu Keluar Skema 3.8 Pola Hubungan Ruang Utama Sumber :Analisis pribadi, 2017
2.b. Pola Hubungan Ruang Mikro Pengelola utama
Skema 3.9 Pola Hubungan Ruang Pengelola Utama Sumber :Analisis pribadi, 2017 Pintu Masuk Resepsionis
Aula Workshop R. Direktur R. Manager
R. Kerja Staff R. Rapat Pintu Keluar Resepsionis
R. Pameran Karya R. Istirahat Kantin
Toilet Musholla
2.c. Pengelola workshop budidaya tanaman bambu
Pintu Masuk
R. Kepala Bidang Taman Budidaya
Resepsionis
WorkshopTanaman Bambu Lab. Penelitian
Aula
R. Penyimpanan Bambu
Workshop
Area Outdoor Gudang Aula WorkshopKantin R. Istirahat Toilet Musholla Pintu Keluar
Skema 3.10 Pola Hubungan Ruang Pengelola Workshop Budidaya
Sumber :Analisis pribadi, 2017
2.d. Pengelola workshop pengawetan bambu
Pintu Masuk
R. Pengawetan Bambu R. Kepala BidangResepsionis
Workshop R. Produksi Bambu Lab. Penelitian
Aula
R. Penyimpanan Bambu
Workshop
Area Outdoor GudangAula Workshop Kantin R. Istirahat Toilet Musholla
Pintu Keluar
Skema 3.11 Pola Hubungan Ruang Pengelola Workshop Pengawetan BambuSumber :Analisis pribadi, 2017
2.e. Pengelola workshop arsitektur
Pintu Masuk R. Kepala Bidang Workshop R. Penyimpanan Bambu Resepsionis
R. Produksi Bambu Lab. Penelitian Studio Desain Area Outdoor
Aula Workshop R. Pameran Karya Aula Workshop
R. Diskusi R. Pengawetan Bambu
Kantin R. Istirahat
Toilet Musholla
Pintu Keluar
Skema 3.12 Pola Hubungan Ruang Pengelola Workshop Arsitektur Sumber :Analisis pribadi, 20172.f. Pengelola workshop furniture
Pintu Masuk R. Kepala Bidang R. Penyimpanan Bambu Workshop Resepsionis R. Produksi Bambu
Lab. Penelitian Studio Desain Aula Area Outdoor
Workshop R. Pameran Karya Aula Workshop
R. Diskusi
Kantin R. Istirahat
Toilet Musholla
Pintu Keluar
Skema 3.13 Pola Hubungan Ruang Pengelola Workshop Furniture Sumber :Analisis pribadi, 2017
2.g. Pengunjung umum
Skema 3.14 Pola Hubungan Ruang Pengunjung Umum Sumber :Analisis pribadi, 2017
2.h. Peserta workshop
Pintu Masuk Resepsionis Aula Workshop
Area Outdoor R. Pameran Karya Taman Budidaya tanaman Bambu
Pintu Keluar
Aula Workshop R. Produksi Bambu R. Istirahat KantinToilet Musholla Studio Desain R. Penyimpanan Bambu
R. Pengawetan Bambu Pintu Masuk Resepsionis
Aula Workshop Area Outdoor R. Pameran Karya
Taman Budidaya tanaman Bambu Pintu Keluar Aula Workshop
R. Produksi Bambu R. Istirahat Kantin Toilet Musholla
Studio Desain R. Penyimpanan Bambu R. Pengawetan Bambu
Homestay R. Diskusi
Skema 3.15 Pola Hubungan Ruang Peserta Workshop
4. Studi Fasilitas Indoor / Outdoor
Tabel 3.19 Studi Fasilitas Ruang Sumber :Analisis pribadi, 20173.1.3. Studi Ruang Khusus Studi ruang khusus merupakan perhitungan besaran ruang yang dianggap perlu analisa lebih khusus dikarenakan tidak ada referensi yang sesuai.
Studi ruang khusus pada Pusat Workshop Kreasi Bambu adalah fasilitas utama berupa aula workshop dan ruang diskusi serta ruang produksi bambu yang terdiri dari mesin-mesin pengolah bambu yang membutuhkan perhitungan dimensi.
AULA WORKSHOP ARSITEKTUR
Ruang Perabot Buah Ukuran Luas/item Aula Meja 4 2,5x1 10m2
workshop Kursi 200 0,5x0,5 50 m2
Total 60 m2 Sirkulasi 450% 270 m2 Total 330 m2
Tabel 3.20 Studi Ruang Khusus Aula Workshop Arsitektur Sumber :Analisis pribadi, 2017AULA WORKSHOP FURNITURE
Ruang Perabot Buah Ukuran Luas/item Aula Meja 2 2,5x1 5m2 workshop Kursi 100 0,5x0,5 25 m2 Total 30 m2 Sirkulasi 450% 135 m2 Total 165 m2 Tabel 3.21Studi Ruang Khusus Aula Workshop Furniture
Sumber :Analisis pribadi, 2017
RUANG DISKUSI
Ruang Perabot Buah Ukuran Luas/item R. Meja 5 2,5x1 12,5m2 Diskusi
Kursi 25 0,5x0,5 6,25m2 Total 18,5m2 Sirkulasi 180% 33,3m2 Total 51,8m2
Tabel 3.22 Studi Ruang Khusus Ruang Diskusi Sumber :Analisis pribadi, 2016RUANG PRODUKSI BAMBU
Ruang Perabot Buah Ukuran Luas/item
R. Rak penyimpanan alat 2 1,5x0,6 1,8m2 ProduksiMeja 2 2,5x1 5m2 Bambu Kursi 4 0,5x0,5 1m2 Mesin pemotong bambu
1 1,2x0,5 0,6m2 Mesin pembelah bambu 1 4,25x0,9 3,825m2 (otomatis)
Mesin pembelah bambu 1 0,6x0,7 0,42m2 (manual) Mesin irat penipis bambu 1 0,65x0,55 0,3575m2 Mesin pembulat / serut
1 0,85x0,95 0,8075m2 tanpa ruas Mesin pemotong lidi bambu 1 0,6x0,7 0,42m2 Mesin poles lidi bambu
1 1,35x0,75 1,0125m2 Mesin peruncing bambu 1 1,35x0,75 1,0125m2 tusuk sate
Mesin peruncing bambu 1 1,1x0,6 0,66m2 sumpit Mesin anyaman bambu 1 0,75x0,65 0,4875m2 Total
19,09m2
Sirkulasi 300% 57,27 m2
Total76,36m2
Tabel 3.23 Studi Ruang Khusus Ruang Produksi Bambu Sumber : Analisis pribadi, 2017Bentuk Perabot dan Denah Studi Ruang Khusus
Gambar 3.1 SRK Aula Workshop Arsitektur Sumber : PribadiGambar 3.2 SRK Aula Workshop Furniture Sumber : PribadiGambar 3.3 SRK Ruang Diskusi Sumber : PribadiGambar 3.4 SRK Ruang Produksi Bambu Sumber : Pribadi3.1.4. Studi Kebutuhan Luas Bangunan dan Lahan Kebutuhan luas bangunan, kapasitas, jumlah, besaran ruang dan lahan yang dibutuhkan perancangan Pusat
Workshop Kreasi Bambu berdasarkan pada : SRK : Studi Ruang Khusus SR : Studi Ruang NAD : Neufert Architect Data Jilid 1 dan 2 O : Observasi Berdasarkan Time Saver Standart for Building Types
2nd Edition, sirkulasi pada kebutuhan ruang terdiri atas :
5% - 10% : Sirkulasi minimum 20% : Kebutuhan akan keleluasaan sirkulasi 30% : Kenyamanan fisik
40% : Kenyamanan psikologis 50% : Sirkulasi sesuai dengan spesifik kegiatan 70-100% : Sirkulasi dengan banyak kegiatan
AREA UTAMA
Nama Jumlah Luas Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi Sumber RuangRuang Ruang Aula 200
1 450% 330 m2 SRK Meja @2,5m2 (4)→ 10m2 workshop Kursi @0,25m2 (200) 50m2 arsitektur Aula 100 Meja @2,5m2 (2 1 450% 165 m2 SRK )→ 10m2 workshop Kursi @0,25m2 (100) 25m2 furniture Ruang
25 2 180% 51,8 SRK Kursi @0,25m2 (200)→ 50m2
Diskusi m2 Kursi @0,25m2 (25)→ 6,25m2
Ruang
25 Rak @0,9m2 1 300% 76,36 SRK (2)→1,8m2 Produksi m2 Meja @2,5m2 (2)→ 5m2
Bambu Kursi @0,25m2(4)→ 1m2 Mesin pemotong → 0,6m2 Mesin pembelah otomatis → 3,825m2 Mesin pembelah manual → 0,42m2 Mesin irat bambu → 0,3575m2 Mesin pembulat → 0,8075m2 Mesin pemotong lidi → 0,42m2
Mesin poles lidi → 1,0125m2 Mesin peruncing tusuk → 1,0125m2 Mesin peruncing sumpit → 0,66m2 Mesin anyam → 0,4875m2
TOTAL KESELURUHAN 623,1 m2
Tabel 3.24 Kebutuhan Ruang Area Utama Sumber :Analisis pribadi, 2017Jumlah Luas
Nama Ruang Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi Sumber
Ruang RuangResepsionis
2 1 160% 3,75 m2 SR Meja resepsionis → 0,7m2
Kursi @0,25m2 (2)→ 0,5m2 R. Pameran 200 Display box 1 220% 147,2 m2 SR @1,6m2 (10)→16m2
Karya Area display @6m2 (5)→30m2 Laboratorium
15 4 190% 60,8 m2 SR Meja @2m2 (2)→ 4m2 penelitian Kursi @0,25m2 (4)→ 1m2
Meja komputer @0,6m2 (2) →1,2m2 Rak @0,9m2 (2)→1,8m2
Taman 200 Area bibit @1,485m2 1 260% 168,7 m2 SR budidaya ( 6)→8,91m2 tanaman
Area taman bambu @2,53m2 bambu (15)→37,95m2 R. 90m2 2 50% 135 m2 SR Penyimpanan bambu Area outdoor
2 100% 180 m2 SR Kolam pengawetan bambu → 90m2 R.
15 1 150% 16,5 m2 SR Rak →0,9m2 Pengawetan Meja @2,5m2 (1)→ 2,5m2 bambu Kursi @0,25m2 (2)→ 0,5m2
Mesin Boucherie → 1,0125m2 Studio desain
12 Meja @2,5m2 ( 1 120% 48 m2 SR 6)→ 15m2 Kursi @0,25m2 (16)→ 4m2 Rak @0,9m2 (2)→1,8m2 Meja komputer @0,6m2 (2)→1,2m2
Homestay
2 Kursi 0,25 m2 15 120% 315,7 m2 NAD Kasur @2,4 m2 (2) 4,8 m2 Meja 0,6m2 Nakas @0,24 m2 (2) 0,48 m2 Rak sepatu 0,32 m2 Meja TV 0,08 m2 Lemari 0,32 m2 Kamar mandi (1) 3 m2
Kantin
74 Meja 1 100% 129,76m2 SR @0,36m2 (64)→ 23,04m2
Kursi @0,16m2 (74)→ 11,84m2 Pantry @6m2 (5)
→30m2
TOTAL KESELURUHAN 1.205,41 m2
Tabel 3.25 Kebutuhan Ruang Area Penunjang Sumber :Analisis pribadi, 2017Nama Jumlah Luas Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi Sumber Ruang
Ruang Ruang R. Rapat
20 Meja @0,742m2 ( 1 20% 110,88 NAD 20)→14.84m2 m2 Kursi @0,25m2 (20)→ 5m2
Meja LCD → 0,34 m2 R.
1 Meja 0,98m2 1 190% 6 m2 NAD Direktur Kursi → 0,25m2 Meja printer 0,28m2
Lemari → 0,6m2 R.
1 1 190% 6 m2 NAD Meja → 0,98m2 Manager Kursi
→ 0,25m2 Meja printer 0,28m2 Lemari → 0,6m2 R. Kerja
1 Meja 4 190% 24 m2 NAD → 0,98m2 kepala Kursi → 0,25m2 bidang Lemari → 0,6m2
Meja printer 0,28m2 R. Kerja
26 Meja @0,7m2 ( 1 185% 88 m2 NAD 26)→ 18,2m2 Staff Kursi @0,25m2 (26)→ 6,5m2
Lemari @0,6 m2 (7 )→ 4,2m2 Meja komputer@0,28m2 (7) →1,96m2
R. Tamu
4 1 80% 8 m2 SR Meja → 0,9m2 Sofa @0,9m2 (4)→ 3,6m2
R. Arsip 1 160% 6,24 m2 SR Lemari @0,6 m2 (4)→ 2,4m2
R.
12 1 80% 17,49 m2 SR Meja @0,36m2 (12)→ 4,32m2 Istirahat Kursi @0,25m2 ( 12)→ 3m2
Lemari @0,6 m2 (4)→ 2,4m2 TOTAL KESELURUHAN 266,61 m2
Tabel 3.26 Kebutuhan Ruang Area Pengelola Sumber : Analisis pribadi, 2017Nama Jumlah Luas Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi Sumber Ruang
Ruang Ruang Musholla
10 Sajadah @1,14 (40) 45,6m2 1 15% 91 m2 SR Gudang 4,5m2 Mihrab 9,6m2 R. Sound 3m2 Toilet @2,25m2 (2) 4,5m2 R. Wudhu @6m2 (2) 12m2
Toilet Pria
16 Wastafel 2 230% 62,7 m2 NAD @0,24m2(3) →
0,72m2 Toilet @1,5m 2 (7)→ 3,5m2 Toilet disabilities 4m2
Urinoir @0,16m2 (8)→ 1,28m2 Toilet
10 2 80% 72 m2 NAD Wastafel @0,24m2(10) → Wanita 2,4m2 Toilet @1,5m2 (9
)→ 13,5m2
Toilet disabilities 4m2 Janitor2 5 150% 15 m2 SR Lemari @0,6m2 (2) → 1,2 m2 Gudang Kursi lipat @0,075m2 1 40% 25 m2 SR (200) 15m2
Lemari @0,6m2 (4) 2,4m2 R. Pompa
2 Pompa 9m2 1 20% 30 m2 NAD Ground tank 12m2 Roof tank 4m2 R. Genset
2 1 210% 9 m2 SR Mesin genset → 2,928 m2 Pos jaga
2 2 150% 3 m2 NAD Meja → 0,72m2 Kursi @0,25m2 (2)→ 0,5m2 R. CCTV
1 1 80% 3 m2 SR Meja→ 1,2m2 Kursi @0,25m2 (2)→ 0,5m2
TOTAL KESELURUHAN 310,7 m2
Tabel 3.27 Kebutuhan Ruang Area Servis Sumber :Analisis pribadi, 2017 Luas Bangunan (LB) = (Luas area utama + Penunjang + Pengelola + Servis) + Sirkulasi 50% LB = 2.405,82 m2 + 1.202,91 m2LB = 3.608,73 m2 KEBUTUHAN AREA PARKIR KENDARAAN
Pengelola Jumlah Pengelola : 80 orang/hari Motor (50%) : 40 orang (80%) 32motor Mobil (25%) : 20 orang (80%) 16mobil Kendaraan umum (25%): 20 orang Pengunjung Jumlah pengunjung : Peserta workshop : 25 orang Pameran dan seminar : 200 orang Pengunjung umum : 25 orang Total : 250 orang Mobil (30%) : 75 orang 27 mobil
4 penumpang (50%) : 9 mobil 2 penumpang (50%) : 18 mobil Motor (50%) : 125 orang (80%) 100 motor Kendaraan umum (5%) : 12 orang (50%) Bus (15%) : 37 orang (100%) 1 bus
Total Kebutuhan Parkir Kendaraan Mobil (NAD) (43 x 10m2) : 590 m2 Motor (NAD) (132 x 2,2m2) : 255,2 m2 Bus (NAD) (1x30m2) : 30 m2
Total Luas Lahan Parkir
875,2 m2 + sirkulasi 100% = 1.750 m2
3.1.5. Studi Citra Arsitektural Penggunaan material bambu sebagai bahan material utama berguna untuk menunjukkan fungsi dan kegunaannya sebagai pusat workshop kreasi bambu sehingga citra arsitektural dapat dilihat dari fungsi bangunan untuk pusat workshop kreasi bambu dan terlihat citra visual bangunan bambu.
Dari segi arsitektural, bangunan menggunakan material utama dari bambu tradisional dikarenakan terletak pada daerah yang masih memiliki kebudayaan yang tinggi sehingga perlu mengangkat ciri dan konteks citra lingkungannya.
Beberapa hal mendasar yang diperlukan untuk menunjukkan citra arsitektural bangunan Pusat Workshop Kreasi Bambu :
Pencahayaan alami yang cukup
Penghawaan alami yang nyaman Landscape pada area terbuka Tatahan hubungan yang sesuai kegiatan workshop Suasana arsitektur bambu Tema bangunan yang ingin di terapkan Detail dan estetika untuk mendukung arsitektur bangunan
3.2.1. Studi Sistem Struktur dan Enclosure Dalam projek Pusato WorkshopKreasi Bambu, sistem struktur yang direncanakan tidak hanya berdasarkan kebutuhan ruang tetapi juga terkait dengan penggunaan material bambu sebagai material utama penyusun bangunan sehingga bangunan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tetap kuat dan memiliki nilai estetika dengan menggunakan material bambu.
a. Studi Sistem Struktur a.1. Kriteria Struktur Bangunan
Strenght, struktur bambu harus memiliki kekuatan dalam memikul beban bangunan.
Stability, struktur bambu saling mendukung agar bangunan dapat berdiri stabil.
Serviceability, struktur bambu harus dapat melayani kegiatan didalamnya.
Safety, kriteria struktur yang aman terhadap beban yang direncanakan.
Durability, kriteria keawetan bambu sebagai bahan struktur yang tahan lama. a.2. Pemilihan Struktur
Pemilihan struktur pada Pusat Workshop Kreasi Bambu dengan menggunakan struktur rangka bambu yang efisien dengan penurunan tanah, tahan gempa dan tekanan horisontal terhadap angin.
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8020:2014 Kegunaan Bambu, jenis bambu yang akan digunakan untuk bangunan adalah :
Bambu Petung / Betung (Dendrocalamus
asper)
Bambu Hitam / Wulung (Gigantochloa
atroviolacea)
Bambu Apus / Tali (Gigantochloa apus) Bambu Gombong / Andong (Gigantochloa
pseudoarundinacea)
Bambu Ater (Gigantochloa atter) Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait pemilihan bambu sebagai material penyusun struktur
1
bangunan : Bambu tanpa pengawetan mudah membusuk dan diserang oleh serangga dan cendawan, terutama jika berhubungan dengan kelembaban tanah.
Sesudah bambu ditebang, batang dalam waktu singkat dapat diserang seranga jika tidak diawetkan langsung.
Dalam keadaan kering bambu sangat rentan terhadap kebakaran dan membutuhkan perawatan khusus.
Kekuatan dan daya tahan bambu memudar seturut umurnya.
Jangan menggunakan paku baja sebagai alat sambungan bambu, tetapi gunakan pasak kayu/bambu serta pengikatan.
Jangan menggunakan bambu yang sudah retak atau sudah terserang oleh serangga.
Jangan menggunakan bambu yang dipotong di luar musim yang tepat. b. Studi Sistem Enclosure
a. Sistem Struktur Pondasi Pemilihan sistem struktur pondasi untuk Pusat
Workshop Kreasi Bambu didasarkan pada fungsi bangunan dan daya dukung tanah. Beberapa pilihan struktur pondasi yang dapat digunakan : Pondasi setempat
Pondasi setempat biasanya digunakan pada bangunan dengan kolom, tiang atau sejenisnya. Contoh penerapannya digunakan pada umpak pendopo bangunan tradisional jawa dan pada bangunan yang memiliki struktur panggung.
2 Gambar 3.5 Pondasi Setempat Sumber :Heinz Frick. 2001 hal 58
Pondasi tiang Pondasi tiang mengangkat bangunan diatas bidang permukaan tanah pada tapak dengan kemiringan curam dan pada area banjir secara periodik.
Gambar 3.6Pondasi Tiang Sumber :Francis D. K. Ching. 2008 hal 87
b. Sistem Struktur Plat Lantai dan Penutup Lantai Sistem konstruksi plat lantai dan penutup lantai menggunakan material bambu, namun pada ruang yang basah seperti kamar mandi menggunakan penutup lantai keramik.
Laminasi bambu Penutup lantai laminasi bambu merupakan lantai papan dari bambu yang sudah di press dan diawetkan menjadi papan. Warna dan motifnya sudah cukup beragam dan menarik bila diterapkan dalam ruangan.
Gambar 3.7Papan Laminasi Bambu Sumber :Dokumen Company Profile ABN
Anyaman bambu Penutup lantai anyaman bambu pada lantai dasar harus menggunakan batang bambu dengan diamter 4-6cm dengan sistem penataan yang rapat dengan penutup lantai anyaman bambu.
Gambar 3.8Plat Lantai Penutup Lantai Anyaman Bambu Sumber :Heinz Frick. 2004 hal 45
Kombinasi beton tidak bertulang Plat lantai bambu dapat dikombinasikan dengan menggunakan beton tidak bertulang.
Konstruksi pelat lantai bambu-beton komposit dengan balok batang bambu yang