BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - LTP PUSAT WORKSHOP KREASI BAMBU DI AMBARAWA Tema Desain : Arsitektur Bambu - Unika Repository

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

  3.1.1. Studi Aktivitas

  1. Pengelompokan Aktivitas 1.a. Kegiatan Utama

Tabel 3.1 Pengelompokan Kegiatan Utama Sumber :Analisis pribadi, 2017

  1.b. Kegiatan Penunjang

Tabel 3.2 Pengelompokan Kegiatan Penunjang Sumber :Analisis pribadi, 2017

  1.c. Kegiatan Pengelola

Tabel 3.3 Pengelompokan Kegiatan Pengelola Sumber :Analisis pribadi, 2017

  1.d. Service

Tabel 3.4 Pengelompokan Kegiatan Service Sumber :Analisis pribadi, 2017

  2. Studi Aktivitas dan Pelaku 2.a. Pengunjung

  Pengunjung Pusat Workshop Kreasi Bambu dibagi 2:  Pengunjung umum

  Pengunjung umum yang terdiri dari perseorangan kelompok yang datang untuk berkunjung dan melihat-lihat dalam jangka waktu yang singkat serta tidak melakukan dan registrasi workshop.  Peserta workshop

  Pengunjung umum yang terdiri dari perseorangan kelompok yang datang setelah / belum melakukan registrasi workshop dan akan melakukan kegiatan workshop dalam jangka waktu tertentu sesuai jadwal workshop.

  Pengunjung workshop terdiri atas :  Mahasiswa arsitektur Universitas 17 Agustus 1945 Semarang  Mahasiswa teknik sipil universitas 17

  Agustus 1945 Semarang  Mahasiswa teknik sipil Universitas Darul Ulum Islamic Center Sudirman  Mahasiswa arsitektur Universitas Diponegoro Semarang  Mahasiswa teknik sipil Universitas Diponegoro Semarang  Mahasiswa teknik perencanaan sungai dan pantai Universitas Diponegoro Semarang  Mahasiswa biologi Universitas Diponegoro Semarang  Mahasiswa teknik sipil Universitas Islam Sultan Agung  Mahasiswa teknik lingkungan Universitas Islam Sultan Agung

   Mahasiswa arsitektur Unika Soegijapranata Semarang  Mahasiswa teknik sipil Universitas Soegijapranata Semarang  Mahasiswa teknik sipil Universitas Pandanaran  Mahasiswa teknik lingkungan Universitas Pandanaran  Mahasiswa arsitektur Universitas Pandanaran  Mahasiswa teknik sipil Universitas Semarang  Mahasiswa teknik konstruksi sipil Politeknik Negeri Semarang  Mahasiswa arsitektur Universitas Negeri Semarang  Mahasiswa teknik sipil Universitas Sebelas Maret Solo  Mahasiswa arsitektur Universitas Sebelas Maret Solo  Mahasiswa kriya seni Universitas Sebelas Maret  Mahasiswa biologi Universitas Sebelas Maret

   Mahasiswa biologi Universitas Setia Budi Surakarta  Mahasiswa arsitektur Universitas Tunas Pembangunan  Mahasiswa teknik sipil Universitas Tunas Pembangunan  Mahasiswa seni rupa murni Universitas Sebelas Maret  Mahasiswa teknik sipil Universitas Veteran Bangun Nusantara  Mahasiswa arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta  Mahasiswa teknik sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta  Mahasiswa arsitektur Universitas Sains Al Qur’an  Mahasiswa teknik sipil Universitas Sains Al Qur’an  Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta  Mahasiswa kriya seni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

   Mahasiswa teknil sipil Universitas Widya Dharma Klaten  Mahasiswa teknik sipil Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu  Mahasiswa teknil sipil Universitas Sultan Fatah Demak  Mahasiswa arsitektur Universitas Sultan Fatah Demak  Mahasiswa teknik lingkungan Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang  Mahasiswa teknik lingkungan Politeknik Muhammadiyah Magelang  Mahasiswa biologi Universitas Jenderal Soedirman  Mahasiswa teknik sipil Universitas Jenderal Soedirman  Mahasiswa biologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga  SMK jurusan teknik bangunan 776 anak  Kerjasama Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI)

  Jawa Tengah  Kerjasama Komunitas Arsitektur Semarang (KAS)

   Kerjasama Mahasiswa Arsitektur Indonesia (MAI) Jawa Tengah  Kerjasama Forum Mahasiswa Arsitektur Jawa Tengah (OMAH)  Kerjasama Arsitek Komunitas Yogyakarta (Arkomjogja)  Kerjasama Komunitas Desain Arsitektur Surakarta  Kerjasama Dinas Pariwisata dan

  Kebudayaan Jawa Tengah  Kerjasama Dinas Pariwisata dan

  Kebudayaan Kabupaten Semarang  Kerjasama Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pemberdayaan (LP3)  Acara Bamboo Biennale  Acara Pesona Bakti Ambarawa 23-24 Juli 2016  Acara Ambarawa Expo Agustus 2015  Acara Pentas Seni dan Budaya 14 Mei 2015  Acara Pekan Arsitektur Tahunan  Acara Hari Bambu Nasional  Acara Hari Bambu Dunia  Acara Jateng Art Festival

  

TABEL AKTIVITAS PENGUNJUNG

Pelaku Jenis kegiatan Kegiatan Ruang

  Utama Workshop budidaya tanaman bambu

  Kantin

  Toilet Istirahat

  Area outdoor BAB / BAK

  Dokumentasi kegiatan dan arsitektur Pusat Workshop Kreasi Bambu

  Homestay

  Penunjang Menginap

  Workshop furniture bambu Aula workshop

  Workshop arsitektur bambu R. Pengawetan bambu

  R. Diskusi Area outdoor

  Taman budidaya tanaman bambu Workshop pengawetan bambu

  Peserta Workshop

  Pengunjung umum Utama

  Istirahat Kantin

  BAB / BAK Toilet

  Area outdoor Penunjang

  Mendokumentasikan arsitektur Pusat Workshop Kreasi Bambu

  Area pengawetan bambu

  R. Pameran karya Melihat kolam pengawetan bambu

  R. Pameran karya Melihat pameran saat event

  Taman budidaya tanaman bambu Melihat pameran karya hasil workshop

  Area outdoor Melihat jenis tanaman bambu yang ditanam pada Pusat Workshop Kreasi Bambu

  Melihat bangunan Pusat Workshop Kreasi Bambu

Tabel 3.5 Aktivitas Pengunjung Sumber :Analisis pribadi, 2017

  2.b. Pengelola

  

TABEL AKTIVITAS PENGELOLA

Jenis Pelaku Kegiatan Ruang kegiatan

Direktur utama Menerima tamu

  R. Rapat Melakukan rapat direksi Melakukan koordinasi

  Manager program kerja R. Kerja kawasan

  Melaporkan hasil pengelola umum anggaran dan kinerja ke pemilik saham Pencatatan jadwal rapat direksi dan staff

  R. Kerja Melaporkan kinerja pengelola umum program masing-masing bidang

  Sekretariat Menyusun laporan pertanggung jawaban tugas-tugas bidang

  R. Arsip Membuat dan mengarsipkan surat Mengelola keuangan

  Pengelolaan operasional umum

  R. Kerja Staff keuangan

  Menyusun, menyiapkan pengelola umum dan menjelaskan laporan keuangan dan anggaran Berkomunikasi kepada peserta workshop

  R. Kerja Memberi informasi secara pengelola umum online (telepon dan internet) Penjadwalan seluruh

  Staff R. Arsip kegiatan workshop administrasi

  Memelihara data lembar dan personalia kerja Mencatat data R. Rapat pengunjung / peserta workshop Memelihara pengarsipan

  Gudang data Staff sarana- Melakukan maintenance R. MEE prasarana Koordinasi dengan staff

  Genset sarana-prasarana masing-masing bidang

  Gudang Menjaga kemanan dan

  Staff keamanan ketertiban kegiatan Pos jaga workshop Melakukan dokumentasi kegiatan Publikasi kegiatan

  R. Kerja Humas melalui sosial media pengelola umum

  Koordinasi dengan komunitas penggiat bambu Mengelola dan

  Kepala bidang mengawasi keseluruhan R. Kerja workshop kegiatan dan fasilitas pengelola umum budidaya workshop budidaya tanaman bambu Memelihara dan

  Taman budidaya mengelola lahan, bibit tanaman bambu dan tanaman bambu

  Staff sarana Mengelola alat dan bahan Gudang prasarana Penyimpanan hasil pemotongan tanaman R. Penyimpanan bambu bambu

  Pengelola Ahli pembibitan,

  Penelitian pembibitan, workshop pembudidayaan Laboratorium budidaya dan konservasi budidaya dan konservasi penelitian bambu tanaman bambu bambu

  Penelitian rekayasa budidaya Laboratorium penelitian

  Penelitian bibit unggul, Ahli biologi hortikultura dan botani

  Memberi informasi mengenai budidaya Aula workshop tanaman bambu Penelitian jenis-jenis Laboratorium bambu penelitian

  Ahli taksonomi Mendata jenis bambu

  Taman budidaya yang ada pada Pusat tanaman bambu

  Workshop Kreasi Bambu Ahli kultur jaringan Pembudidayaan biit unggul dalam kawasan Pusat Workshop Kreasi Bambu

  Laboratorium penelitian Memberikan informasi mengenai kultur jaringan

  R. Pengawetan bambu Aula workshop

  R. Pameran karya Memelihara kebersihan ruang workshop arsitektur

  Mengelola alat dan bahan Gudang Menyimpan dan merawat hasil workshop arsitektur

  R. Kerja pengelola umum Staff sarana- prasarana

  Mengelola dan mengawasi keseluruhan kegiatan dan fasilitas workshop arsitektur

  Kepala bidang workshop arsitektur

  Pengelola workshop arsitektur

  Aula workshop Area outdoor

  R. Kerja pengelola umum Memberikan informasi kepada peserta workshop

  Membuat jadwal kegiatan workshop pengawetan bambu

  Penanggung jawab workshop pengawetan bambu

  Memberikan informasi mengenai pengawetan bambu

  Taman budidaya tanaman bambu Penanggung jawab workshop budidaya

  Penelitian inovasi pengawetan bambu Laboratorium penelitian Area outdoor

  R. Penyimpanan bambu Ahli pengawetan dan pest control

  R. Pengawetan bambu Memelihara kebersihan ruang workshop pengawetan bambu

  Mengelola alat dan bahan Gudang Penyimpanan hasil pengawetan bambu

  R. Kerja pengelola umum Staff sarana- prasarana

  Mengelola dan mengawasi keseluruhan kegiatan dan fasilitas workshop pengawetan bambu

  Kepala bidang workshop pengawetan bambu

  Pengelola workshop pengawetan bambu

  Memberikan informasi kepada peserta workshop Aula workshop

  Membuat jadwal kegiatan workshop budidaya R. Kerja pengelola umum

  Aula workshop Area outdoor Ahli arsitektur Menciptakan desain bangunan bambu

  Studio Desain Menyelesaikan masalah yang timbul selama konstruksi

  Memberikan informasi kepada peserta workshop Aula workshop Area outdoor

  Aula workshop Area outdoor

  R. Pameran karya Memelihara kebersihan ruang workshop furniture

  Mengelola alat dan bahan Gudang Menyimpan dan merawat hasil workshop furniture

  R. Kerja pengelola umum Staff sarana- prasarana

  Mengelola dan mengawasi keseluruhan kegiatan dan fasilitas workshop furniture

  Kepala bidang workshop furniture

  Memberikan informasi kepada peserta workshop Aula workshop Area outdoor

  Membuat jadwal kegiatan workshop arsitektur R. Kerja pengelola umum

  Penanggung jawab workshop arsitektur

  Pengelola workshop furniture

  Studio Desain Junior arsitek

  Aula workshop Memberikan informasi kepada peserta workshop

  Senior arsitek Membantu para ahli untuk merancang desain bambu

  Aula workshop Area outdoor

  Studio Desain Memberikan informasi kepada peserta workshop

  Ahli konstruksi Bekerja sama dengan ahli arsitektur, senior dan junior arsitek untuk merancang konstruksi

  Aula workshop Area outdoor

  Laboratorium penelitian Memberikan informasi kepada peserta workshop

  Ahli tensegrity Menciptakan desain tensegrity

  Memberikan informasi kepada peserta workshop Area outdoor

  Membuat inovasi laminasi bambu Aula workshop

  Area outdoor Ahli laminasi bambu

  Seniman Mendesain rancangan karya seni furniture Studio Desain Memberikan instruksi dan Aula workshop informasi selama pembuatan Area outdoor

  Ahli finishing Memberikan instruksi dan informasi mengenai finishing furniture

  Aula workshop Area outdoor

  Penanggung jawab workshop furniture

  Membuat jadwal kegiatan workshop furniture R. Kerja pengelola umum

  Memberikan informasi kepada peserta workshop Aula workshop Area outdoor

Tabel 3.6 Aktivitas Pengelola Sumber :Analisis pribadi, 2017

  3. Pendekatan Jumlah Pelaku 4.a. Pengunjung

  Berdasarkan data wawancara terhadap studi banding Akademi Bambu Nusantara, maka peserta workshop Pusat Workshop Kreasi Bambudalam cakupan Provinsi Jawa Tengah berasal dari :

   Mahasiswa arsitektur / teknik sipil / biologi Peserta workshop dari kalangan mahasiswa berasal dari mahasiswa arsitektur dan teknik sipil yang akan mempelajari konstruksidan arsitektur bambu, mahasiswa seni dan kriya akan mempelajari konstruksi furniture atau kreasi kerajinan tangan dari bambu serta mahasiswa biologi yang akan mempelajari pembudidayaan tanaman bambu.

  Berdasarkan data penerimaan mahasiswa baru arsitektur Universitas Katolik Soegijapranata tahun 2016 berjumlah 189 orang dan diasumsikan 25% melakukan workshop di Pusat Workshop Kreasi Bambu pada setiap tahunnya.

  Peserta workshop = 25% x 189 orang = 47 orang.

  Terdapat 45 kali kunjungan periodik dari mahasiswa di Jawa Tengah dalam satu tahun.

  1. Mahasiswa arsitektur Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

  2. Mahasiswa teknik sipil universitas 17 Agustus 1945 Semarang

  3. Mahasiswa teknik sipil Universitas Darul Ulum Islamic Center Sudirman

  4. Mahasiswa arsitektur Universitas Diponegoro Semarang

  5. Mahasiswa teknik sipil Universitas Diponegoro Semarang

  6. Mahasiswa teknik perencanaan sungai dan pantai Universitas Diponegoro Semarang

  7. Mahasiswa biologi Universitas Diponegoro Semarang

  8. Mahasiswa teknik sipil Universitas Islam Sultan Agung

  9. Mahasiswa teknik lingkungan Universitas Islam Sultan Agung

  10. Mahasiswa arsitektur Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

  11. Mahasiswa teknik sipil Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

  12. Mahasiswa teknik sipil Universitas Pandanaran

  13. Mahasiswa teknik lingkungan Universitas Pandanaran

  14. Mahasiswa arsitektur Universitas Pandanaran

  15. Mahasiswa teknik sipil Universitas Semarang

  16. Mahasiswa teknik konstruksi sipil Politeknik Negeri Semarang

  17. Mahasiswa arsitektur Universitas Negeri Semarang

  18. Mahasiswa teknik sipil Universitas Sebelas Maret Solo

  19. Mahasiswa arsitektur Universitas Sebelas Maret Solo

  20. Mahasiswa kriya seni Universitas Sebelas Maret

  21. Mahasiswa biologi Universitas Sebelas Maret

  22. Mahasiswa biologi Universitas Setia Budi Surakarta

  23. Mahasiswa arsitektur Universitas Tunas Pembangunan

  24. Mahasiswa teknik sipil Universitas Tunas Pembangunan

  25. Mahasiswa seni rupa murni Universitas Sebelas Maret

  26. Mahasiswa teknik sipil Universitas Veteran Bangun Nusantara

  27. Mahasiswa arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta

  28. Mahasiswa teknik sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta

  29. Mahasiswa arsitektur Universitas Sains Al Qur’an

  30. Mahasiswa teknik sipil Universitas Sains

Al Qur’an

  31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

  32. Mahasiswa kriya seni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

  33. Mahasiswa teknil sipil Universitas Widya Dharma Klaten

  34. Mahasiswa teknik sipil Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu

  35. Mahasiswa teknil sipil Universitas Sultan Fatah Demak

  36. Mahasiswa arsitektur Universitas Sultan Fatah Demak

  37. Mahasiswa teknik lingkungan Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang

  38. Mahasiswa teknik lingkungan Politeknik Muhammadiyah Magelang

  39. Mahasiswa biologi Universitas Jenderal Soedirman

  40. Mahasiswa teknik sipil Universitas Jenderal Soedirman

  41. Mahasiswa biologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

   SMK teknik / gambar pembangunan Peserta workshop dari kalangan siswa SMK akan terlibat dalam pembelajaran konstruksi arsitektur bambu.

  Data kuota pendaftaran siswa baru SMKN 7 Semarang berjumlah 120siswa dan terbagi dalam 3 kelas diasumsikan seluruh siswa melakukan workshop pada Pusat Workshop Kreasi Bambu yang terbagi dalam 3 kali kunjungan (berdasarkan kelas).

  Peserta workshop sekali kunjungan = 120 orang : 3kelas = 40 siswa.

  1. SMKN 3 Semarang jurusan teknik gambar bangunan

  2. SMKN 4 Semarang jurusan teknik gambar bangunan

  3. SMKN 5 Semarang jurusan teknik gambar bangunan

  4. SMKN 7 Semarang jurusan teknik gambar bangunan  Kerja sama dan acara tahunan

  Secara tahunan, Pusat Workshop Kreasi Bambu mengadakan acara yang bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dan aktif mengadakan seminar, workshop dan pameran.

  Peserta workshop sekali kunjungan=±50 orang.

  Peserta seminar dan pameran per hari = ±200 orang.

  1. Kerjasama Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Jawa Tengah

  2. Kerjasama Komunitas Arsitektur Semarang (KAS)

  3. Kerjasama Mahasiswa Arsitektur Indonesia (MAI) Jawa Tengah

  4. Kerjasama Forum Mahasiswa Arsitektur Jawa Tengah (OMAH)

  5. Kerjasama Arsitek Komunitas Yogyakarta (Arkomjogja)

  6. Kerjasama Komunitas Desain Arsitektur Surakarta

  7. Kerjasama Lembaga Pendidikan Seni Nusantara (LPSN)

  8. Kerjasama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Tengah

  9. Kerjasama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Semarang

  10. Kerjasama Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pemberdayaan (LP3) Global Green Indonesia

  11. Kerjasama UMKM Kerajinan Bambu

  12. Acara Bamboo Biennale

  13. Acara Pesona Bakti Ambarawa 23-24 Juli 2016

  14. Acara Ambarawa Expo Agustus 2015

  15. Acara Pentas Seni dan Budaya 14 Mei 2015

  16. Acara Pekan Arsitektur 22-26 November 2016

  17. Acara Hari Bambu Nasional 26 November

  18. Acara Hari Bambu Dunia 5 Oktober

  19. Acara Jateng Art Festival 6-7 Desember 2014 Berdasarkan peserta workshop :

  Tabel 3.7Peserta Workshop Sumber :Analisis pribadi, 2017

  Maka peserta workshop dalam sekali kegiatan adalan 50 orang dan untuk kegiatan

  seminar dan pameran memiliki kapasitas pengunjung 200 orang.

  4.b. Pengelola

Jenis Pelaku kegiatan Jumlah

  Direktur utama

  1 Manager kawasan

  1 Sekretariat

  1 Staff keuangan

  2 Pengelolaan Staff administrasi dan

  2 umum personalia Staff sarana-prasarana

  8 Staff keamanan

  4 Penjaga kantin

  10 Humas

  3 Kepala bidang workshop

  1 budidaya Pengelola

  Staff sarana prasarana

  3 workshop Ahli pembibitan, budidaya pembudidayaan dan

  1 tanaman konservasi bambu bambu Ahli biologi

  1 Ahli taksonomi

  1 Ahli kultur jaringan

  1 Penanggung jawab workshop

  2 budidaya Kepala bidang workshop

  1 pengawetan bambu Pengelola

  Staff sarana-prasarana

  3 workshop Ahli pengawetan dan pest pengawetan

  1

  control

  bambu Penanggung jawab workshop

  2 pengawetan bambu Kepala bidang workshop

  1 arsitektur Pengelola workshop Staff sarana-prasarana

  4 arsitektur Ahli arsitektur

  2 Ahli laminasi bambu

  1 Ahli tensegrity

  2 Ahli konstruksi

  1 Pengelola Senior arsitek

  1 workshop Junior arsitek

  3 arsitektur Penanggung jawab workshop

  4 arsitektur Kepala bidang workshop

  1 furniture Staff sarana-prasarana

  3 Pengelola workshop Seniman 2 furniture

  Ahli finishing

  2 Penanggung jawab workshop

  4 furniture

  80 Total jumlah pelaku

Tabel 3.8 Jumlah Pengelola Sumber : Analisis pribadi, 2017

  4. Pola Kegiatan 5.a. Pola Kegiatan Pengunjung

   Pola kegiatan pengunjung umum

  Kegiatan Melihat-lihat Datang Parkir Registrasi

  Pulang Service Pameran Makan

  Minum Kolam Pengawetan Bambu Beribadah

  Kegiatan Workshop BAB/BAK Jenis

  Tanaman Bambu Skema 3.1 Pola Kegiatan Pengunjung Umum Sumber :Analisis pribadi, 2017

   Pola kegiatan peserta workshop

  Kegiatan

Datang Parkir Registrasi Workshop Pulang

Service Arsitektur

  Makan Minum Budidaya Tanaman

  Bambu Beribadah Pengawetan BAB/BAK

  Bambu Furniture Skema 3.2 Pola Kegiatan Peserta Workshop Sumber :Analisis pribadi, 2017

  5.b. Pola Kegiatan Pengelola  Pola kegiatan pengelola umum

  Kegiatan

Datang Parkir Absensi Bekerja Pulang

Service Rapat Makan Minum

  Mengatur aktivitas workshop Beribadah

  BAB/BAK Mengatur keuangan & administrasi

  Publikasi Skema 3.3 Pola Kegiatan Pengelola Umum Sumber :Analisis pribadi, 2017

   Pola kegiatan pengelola workshop budidaya tanaman bambu

  Kegiatan Workshop Datang Parkir Absensi

  Pulang Service Budidaya

  Briefing Penelitian Makan

  Minum Pembudidayaan Kultur Jaringan Beribadah

  Mendata jenis

  tanaman bambu Skema 3.4 Pola Kegiatan Pengelola Workshop Budidaya Sumber :Analisis pribadi, 2017

   Pola kegiatan pengelola workshop pengawetan bambu

  Skema 3.5 Pola Kegiatan Pengelola Workshop Pengawetan Sumber :Analisis pribadi, 2017

   Pola kegiatan pengelola workshop arsitektur

  Skema 3.6 Pola Kegiatan Pengelola Workshop Arsitektur Sumber :Analisis pribadi, 2017 Datang Parkir Absensi Workshop

  Pengawetan Kegiatan Service Pulang

  Penelitian Pengawetan secara alami Pengawetan dengan mesin Makan

  Minum Beribadah

  Briefing Datang Parkir Absensi Workshop

  Arsitektur Kegiatan Service Pulang

  Menciptakan desain bangunan bambu

  Laminasi Bambu Tensegrity Bambu

  Makan Minum Beribadah BAB/BAK

  Briefing Pameran Karya

   Pengelola workshop furniture

  Kegiatan Workshop Datang Parkir Absensi

  Pulang Service Furniture

  Briefing Menciptakan Makan desain Minum furniture bambu

  Beribadah Finishing bambu BAB/BAK

  Pameran Karya Skema 3.7 Pola Kegiatan Pengelola Workshop Furniture Sumber :Analisis pribadi, 2017

  5. Operasional Pusat Workshop Kreasi Bambu 3.a. Pengunjung

  Kegiatan untuk pengunjung umum maupun workshop pada hari Senin

  • – Sabtu pukul 08.00 – 17.00 WIB.

  Jadwal kegiatan pada Pusat Workshop Kreasi Bambu adalah :  Jadwal kegiatan workshop dalam seminggu

  Hari Waktu Kegiatan Senin 08.00 - 17.00 WIB Workshop Budidaya Selasa 08.00 - 17.00 WIB Workshop Pengawetan Rabu 08.00 - 17.00 WIB

  Kamis 08.00 - 17.00 WIB Workshop Arsitektur / Workshop Furniture Jumat 08.00 - 17.00 WIB

  Sabtu 08.00 - 17.00 WIB Tabel 3.9Jadwal Kegiatan Workshop Seminggu Sumber :Analisis pribadi, 2017

   Waktu pembibitan bambu pada daerah kering, awal musim hujan adalah masa terbaik, sedangkan pada daerah yang tersedia cukup air, pembibitan bambu dapat dilakukan kapan saja.

   Waktu memotong bambu yang benar adalah subuh pada saat bulan tua (pada seperempat terakhir sebelum bulan gelap) karena batang bambu pada waktu itu paling kering. Masa pemotongan tiap jenis bambu terlampir.

   Jadwal kegiatan workshop dalam tahun 2017

  Tabel 3.10Jadwal Kegiatan Workshop Tahunan Sumber :Analisis pribadi, 2017

  3.b. Pengelola  Kegiatan kerja pengelola Pusat Workshop Kreasi Bambu pada hari Senin pukul 07.00

  • – 18.00 WIB dan hari Sabtu pukul 07.00 – 18.00 WIB.

   Kegiatan rapat dilakukan selama jam kerja dan jika dilakukan di luar jam kerja dengan ijin dari manager kawasan dan bagian keamanan.

  3.c. Service  Kegiatan keamanan dan ketertiban di area Pusat Workshop Kreasi Bambu dilakukan 7 x 24 jam dengan system pembagian shift.

   Kegiatan kebersihan ruang dan area oleh staff sarana prasarana dilakukan saat, sebelum dan sesudah jam kerja Pusat Workshop Kreasi Bambu.

   Perawatan mesin produksi bambu dan kontrol MEE dilakukan setiap hari secara berkala.

  3.1.2. Studi Fasilitas

  1. Kebutuhan Ruang

  Tabel 3.11Kebutuhan Ruang Pengelola Umum Sumber :Analisis pribadi, 2017

  Tabel 3.12Kebutuhan Ruang Pengelola Workshop Budidaya Sumber :Analisis pribadi, 2017 Tabel 3.13Kebutuhan Ruang Pengelola Workshop Pengawetan Bambu Sumber :Analisis pribadi, 2017

  Tabel 3.14Kebutuhan Ruang Pengelola Workshop Arsitektur Sumber :Analisis pribadi, 2017

  Tabel 3.15Kebutuhan Ruang Pengelola Workshop Furniture Sumber :Analisis pribadi, 2017

  Tabel 3.16Kebutuhan Ruang Pengunjung Sumber :Analisis pribadi, 2017

  Jadi ruang yang dibuthkan berdasarkan analisis kebutuhan ruang adalah :

  Tabel 3.17Total Kebutuhan Ruang Sumber :Analisis pribadi, 2017

  2. Persyaratan Ruang Berdasarkan studi kebutuhan ruang diatas, maka kriteria ruang yang akan direncanakan memiliki persyaratan :

  Tabel 3.18Analisis Persyaratan Ruang Sumber :Analisis pribadi, 2017

  3. Pola Hubungan Ruang 2.a. Pola Hubungan Ruang Makro

  Pintu Masuk Resepsionis Aula Workshop R. Direktur Area Outdoor

  Lab. Penelitian R. Manager Taman Budidaya Tanaman Bambu R. Kepala Bidang

  Workshop R. Produksi Bambu R. Kerja Staff R. Pengawetan Bambu

  Studio Desain R. Penyimpanan Bambu R. Pameran Karya

  Homestay R. Istirahat Kantin Toilet

  Musholla Pintu Keluar Skema 3.8 Pola Hubungan Ruang Utama Sumber :Analisis pribadi, 2017

  2.b. Pola Hubungan Ruang Mikro Pengelola utama

  Skema 3.9 Pola Hubungan Ruang Pengelola Utama Sumber :Analisis pribadi, 2017 Pintu Masuk Resepsionis

  Aula Workshop R. Direktur R. Manager

  R. Kerja Staff R. Rapat Pintu Keluar Resepsionis

  R. Pameran Karya R. Istirahat Kantin

Toilet Musholla

  2.c. Pengelola workshop budidaya tanaman bambu

  

Pintu Masuk

R. Kepala Bidang Taman Budidaya

Resepsionis

Workshop

  Tanaman Bambu Lab. Penelitian

Aula

R. Penyimpanan Bambu

  

Workshop

Area Outdoor Gudang Aula Workshop

  Kantin R. Istirahat Toilet Musholla Pintu Keluar

Skema 3.10 Pola Hubungan Ruang Pengelola Workshop Budidaya

  

Sumber :Analisis pribadi, 2017

  2.d. Pengelola workshop pengawetan bambu

  

Pintu Masuk

R. Pengawetan Bambu R. Kepala Bidang

Resepsionis

  Workshop R. Produksi Bambu Lab. Penelitian

Aula

  R. Penyimpanan Bambu

Workshop

Area Outdoor Gudang

  Aula Workshop Kantin R. Istirahat Toilet Musholla

  

Pintu Keluar

Skema 3.11 Pola Hubungan Ruang Pengelola Workshop Pengawetan Bambu

Sumber :Analisis pribadi, 2017

  2.e. Pengelola workshop arsitektur

  Pintu Masuk R. Kepala Bidang Workshop R. Penyimpanan Bambu Resepsionis

  R. Produksi Bambu Lab. Penelitian Studio Desain Area Outdoor

  Aula Workshop R. Pameran Karya Aula Workshop

  R. Diskusi R. Pengawetan Bambu

Kantin R. Istirahat

Toilet Musholla

  

Pintu Keluar

Skema 3.12 Pola Hubungan Ruang Pengelola Workshop Arsitektur Sumber :Analisis pribadi, 2017

  2.f. Pengelola workshop furniture

  Pintu Masuk R. Kepala Bidang R. Penyimpanan Bambu Workshop Resepsionis R. Produksi Bambu

  Lab. Penelitian Studio Desain Aula Area Outdoor

  Workshop R. Pameran Karya Aula Workshop

  R. Diskusi

Kantin R. Istirahat

Toilet Musholla

Pintu Keluar

  Skema 3.13 Pola Hubungan Ruang Pengelola Workshop Furniture Sumber :Analisis pribadi, 2017

  2.g. Pengunjung umum

  Skema 3.14 Pola Hubungan Ruang Pengunjung Umum Sumber :Analisis pribadi, 2017

  2.h. Peserta workshop

  Pintu Masuk Resepsionis Aula Workshop

  Area Outdoor R. Pameran Karya Taman Budidaya tanaman Bambu

  

Pintu Keluar

Aula Workshop R. Produksi Bambu R. Istirahat Kantin

  Toilet Musholla Studio Desain R. Penyimpanan Bambu

  R. Pengawetan Bambu Pintu Masuk Resepsionis

  Aula Workshop Area Outdoor R. Pameran Karya

  Taman Budidaya tanaman Bambu Pintu Keluar Aula Workshop

  R. Produksi Bambu R. Istirahat Kantin Toilet Musholla

  Studio Desain R. Penyimpanan Bambu R. Pengawetan Bambu

  Homestay R. Diskusi

  Skema 3.15 Pola Hubungan Ruang Peserta Workshop

  4. Studi Fasilitas Indoor / Outdoor

Tabel 3.19 Studi Fasilitas Ruang Sumber :Analisis pribadi, 2017

  3.1.3. Studi Ruang Khusus Studi ruang khusus merupakan perhitungan besaran ruang yang dianggap perlu analisa lebih khusus dikarenakan tidak ada referensi yang sesuai.

  Studi ruang khusus pada Pusat Workshop Kreasi Bambu adalah fasilitas utama berupa aula workshop dan ruang diskusi serta ruang produksi bambu yang terdiri dari mesin-mesin pengolah bambu yang membutuhkan perhitungan dimensi.

  AULA WORKSHOP ARSITEKTUR

  Ruang Perabot Buah Ukuran Luas/item Aula Meja 4 2,5x1 10m2

workshop Kursi 200 0,5x0,5 50 m2

Total 60 m2 Sirkulasi 450% 270 m2 Total 330 m2

Tabel 3.20 Studi Ruang Khusus Aula Workshop Arsitektur Sumber :Analisis pribadi, 2017

  AULA WORKSHOP FURNITURE

  Ruang Perabot Buah Ukuran Luas/item Aula Meja 2 2,5x1 5m2 workshop Kursi 100 0,5x0,5 25 m2 Total 30 m2 Sirkulasi 450% 135 m2 Total 165 m2 Tabel 3.21Studi Ruang Khusus Aula Workshop Furniture

  Sumber :Analisis pribadi, 2017

  RUANG DISKUSI

  Ruang Perabot Buah Ukuran Luas/item R. Meja 5 2,5x1 12,5m2 Diskusi

  Kursi 25 0,5x0,5 6,25m2 Total 18,5m2 Sirkulasi 180% 33,3m2 Total 51,8m2

Tabel 3.22 Studi Ruang Khusus Ruang Diskusi Sumber :Analisis pribadi, 2016

  RUANG PRODUKSI BAMBU

  

Ruang Perabot Buah Ukuran Luas/item

R. Rak penyimpanan alat 2 1,5x0,6 1,8m2 Produksi

  Meja 2 2,5x1 5m2 Bambu Kursi 4 0,5x0,5 1m2 Mesin pemotong bambu

  1 1,2x0,5 0,6m2 Mesin pembelah bambu 1 4,25x0,9 3,825m2 (otomatis)

  Mesin pembelah bambu 1 0,6x0,7 0,42m2 (manual) Mesin irat penipis bambu 1 0,65x0,55 0,3575m2 Mesin pembulat / serut

  1 0,85x0,95 0,8075m2 tanpa ruas Mesin pemotong lidi bambu 1 0,6x0,7 0,42m2 Mesin poles lidi bambu

  1 1,35x0,75 1,0125m2 Mesin peruncing bambu 1 1,35x0,75 1,0125m2 tusuk sate

  Mesin peruncing bambu 1 1,1x0,6 0,66m2 sumpit Mesin anyaman bambu 1 0,75x0,65 0,4875m2 Total

  19,09m2

Sirkulasi 300% 57,27 m2

Total

  76,36m2

Tabel 3.23 Studi Ruang Khusus Ruang Produksi Bambu Sumber : Analisis pribadi, 2017

  Bentuk Perabot dan Denah Studi Ruang Khusus

Gambar 3.1 SRK Aula Workshop Arsitektur Sumber : PribadiGambar 3.2 SRK Aula Workshop Furniture Sumber : PribadiGambar 3.3 SRK Ruang Diskusi Sumber : PribadiGambar 3.4 SRK Ruang Produksi Bambu Sumber : Pribadi

  3.1.4. Studi Kebutuhan Luas Bangunan dan Lahan Kebutuhan luas bangunan, kapasitas, jumlah, besaran ruang dan lahan yang dibutuhkan perancangan Pusat

  Workshop Kreasi Bambu berdasarkan pada : SRK : Studi Ruang Khusus SR : Studi Ruang NAD : Neufert Architect Data Jilid 1 dan 2 O : Observasi Berdasarkan Time Saver Standart for Building Types

  2nd Edition, sirkulasi pada kebutuhan ruang terdiri atas :

  5% - 10% : Sirkulasi minimum 20% : Kebutuhan akan keleluasaan sirkulasi 30% : Kenyamanan fisik

  40% : Kenyamanan psikologis 50% : Sirkulasi sesuai dengan spesifik kegiatan 70-100% : Sirkulasi dengan banyak kegiatan

  

AREA UTAMA

Nama Jumlah Luas Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi Sumber Ruang

  Ruang Ruang Aula 200

  1 450% 330 m2 SRK Meja @2,5m2 (4)→ 10m2 workshop Kursi @0,25m2 (200)  50m2 arsitektur Aula 100 Meja @2,5m2 (2 1 450% 165 m2 SRK )→ 10m2 workshop Kursi @0,25m2 (100)  25m2 furniture Ruang

  25 2 180% 51,8 SRK Kursi @0,25m2 (200)→ 50m2

  Diskusi m2 Kursi @0,25m2 (25)→ 6,25m2

  Ruang

  25 Rak @0,9m2 1 300% 76,36 SRK (2)→1,8m2 Produksi m2 Meja @2,5m2 (2)→ 5m2

  Bambu Kursi @0,25m2(4)→ 1m2 Mesin pemotong → 0,6m2 Mesin pembelah otomatis → 3,825m2 Mesin pembelah manual → 0,42m2 Mesin irat bambu → 0,3575m2 Mesin pembulat → 0,8075m2 Mesin pemotong lidi → 0,42m2

  Mesin poles lidi → 1,0125m2 Mesin peruncing tusuk → 1,0125m2 Mesin peruncing sumpit → 0,66m2 Mesin anyam → 0,4875m2

  TOTAL KESELURUHAN 623,1 m2

Tabel 3.24 Kebutuhan Ruang Area Utama Sumber :Analisis pribadi, 2017

  Jumlah Luas

Nama Ruang Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi Sumber

Ruang Ruang

  Resepsionis

  2 1 160% 3,75 m2 SR Meja resepsionis → 0,7m2

  Kursi @0,25m2 (2)→ 0,5m2 R. Pameran 200 Display box 1 220% 147,2 m2 SR @1,6m2 (10)→16m2

  Karya Area display @6m2 (5)→30m2 Laboratorium

  15 4 190% 60,8 m2 SR Meja @2m2 (2)→ 4m2 penelitian Kursi @0,25m2 (4)→ 1m2

  Meja komputer @0,6m2 (2) →1,2m2 Rak @0,9m2 (2)→1,8m2

  Taman 200 Area bibit @1,485m2 1 260% 168,7 m2 SR budidaya ( 6)→8,91m2 tanaman

  Area taman bambu @2,53m2 bambu (15)→37,95m2 R. 90m2 2 50% 135 m2 SR Penyimpanan bambu Area outdoor

  2 100% 180 m2 SR Kolam pengawetan bambu → 90m2 R.

  15 1 150% 16,5 m2 SR Rak →0,9m2 Pengawetan Meja @2,5m2 (1)→ 2,5m2 bambu Kursi @0,25m2 (2)→ 0,5m2

  Mesin Boucherie → 1,0125m2 Studio desain

  12 Meja @2,5m2 ( 1 120% 48 m2 SR 6)→ 15m2 Kursi @0,25m2 (16)→ 4m2 Rak @0,9m2 (2)→1,8m2 Meja komputer @0,6m2 (2)→1,2m2

  Homestay

  2 Kursi  0,25 m2 15 120% 315,7 m2 NAD Kasur @2,4 m2 (2) 4,8 m2 Meja  0,6m2 Nakas @0,24 m2 (2) 0,48 m2 Rak sepatu 0,32 m2 Meja TV  0,08 m2 Lemari  0,32 m2 Kamar mandi (1)  3 m2

  Kantin

  74 Meja 1 100% 129,76m2 SR @0,36m2 (64)→ 23,04m2

  Kursi @0,16m2 (74)→ 11,84m2 Pantry @6m2 (5)

→30m2

  TOTAL KESELURUHAN 1.205,41 m2

Tabel 3.25 Kebutuhan Ruang Area Penunjang Sumber :Analisis pribadi, 2017

  Nama Jumlah Luas Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi Sumber Ruang

  Ruang Ruang R. Rapat

  20 Meja @0,742m2 ( 1 20% 110,88 NAD 20)→14.84m2 m2 Kursi @0,25m2 (20)→ 5m2

  Meja LCD → 0,34 m2 R.

  1 Meja 0,98m2 1 190% 6 m2 NAD Direktur Kursi → 0,25m2 Meja printer 0,28m2

  Lemari → 0,6m2 R.

  1 1 190% 6 m2 NAD Meja → 0,98m2 Manager Kursi

  → 0,25m2 Meja printer 0,28m2 Lemari → 0,6m2 R. Kerja

  1 Meja 4 190% 24 m2 NAD → 0,98m2 kepala Kursi → 0,25m2 bidang Lemari → 0,6m2

  Meja printer 0,28m2 R. Kerja

  26 Meja @0,7m2 ( 1 185% 88 m2 NAD 26)→ 18,2m2 Staff Kursi @0,25m2 (26)→ 6,5m2

  Lemari @0,6 m2 (7 )→ 4,2m2 Meja komputer@0,28m2 (7) →1,96m2

  R. Tamu

  4 1 80% 8 m2 SR Meja → 0,9m2 Sofa @0,9m2 (4)→ 3,6m2

  R. Arsip 1 160% 6,24 m2 SR Lemari @0,6 m2 (4)→ 2,4m2

  R.

  12 1 80% 17,49 m2 SR Meja @0,36m2 (12)→ 4,32m2 Istirahat Kursi @0,25m2 ( 12)→ 3m2

  Lemari @0,6 m2 (4)→ 2,4m2 TOTAL KESELURUHAN 266,61 m2

Tabel 3.26 Kebutuhan Ruang Area Pengelola Sumber : Analisis pribadi, 2017

  Nama Jumlah Luas Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi Sumber Ruang

  Ruang Ruang Musholla

  10 Sajadah @1,14 (40)  45,6m2 1 15% 91 m2 SR Gudang  4,5m2 Mihrab  9,6m2 R. Sound  3m2 Toilet @2,25m2 (2)  4,5m2 R. Wudhu @6m2 (2)  12m2

  Toilet Pria

  16 Wastafel 2 230% 62,7 m2 NAD @0,24m2(3) →

  0,72m2 Toilet @1,5m 2 (7)→ 3,5m2 Toilet disabilities  4m2

  Urinoir @0,16m2 (8)→ 1,28m2 Toilet

  10 2 80% 72 m2 NAD Wastafel @0,24m2(10) → Wanita 2,4m2 Toilet @1,5m2 (9

  

)→ 13,5m2

Toilet disabilities  4m2 Janitor

  2 5 150% 15 m2 SR Lemari @0,6m2 (2) → 1,2 m2 Gudang Kursi lipat @0,075m2 1 40% 25 m2 SR (200) 15m2

  Lemari @0,6m2 (4) 2,4m2 R. Pompa

  2 Pompa 9m2 1 20% 30 m2 NAD Ground tank 12m2 Roof tank  4m2 R. Genset

  2 1 210% 9 m2 SR Mesin genset → 2,928 m2 Pos jaga

  2 2 150% 3 m2 NAD Meja → 0,72m2 Kursi @0,25m2 (2)→ 0,5m2 R. CCTV

  1 1 80% 3 m2 SR Meja→ 1,2m2 Kursi @0,25m2 (2)→ 0,5m2

  TOTAL KESELURUHAN 310,7 m2

Tabel 3.27 Kebutuhan Ruang Area Servis Sumber :Analisis pribadi, 2017 Luas Bangunan (LB) = (Luas area utama + Penunjang + Pengelola + Servis) + Sirkulasi 50% LB = 2.405,82 m2 + 1.202,91 m2

  LB = 3.608,73 m2 KEBUTUHAN AREA PARKIR KENDARAAN

   Pengelola Jumlah Pengelola : 80 orang/hari Motor (50%) : 40 orang (80%) 32motor Mobil (25%) : 20 orang (80%) 16mobil Kendaraan umum (25%): 20 orang  Pengunjung Jumlah pengunjung : Peserta workshop : 25 orang Pameran dan seminar : 200 orang Pengunjung umum : 25 orang Total : 250 orang Mobil (30%) : 75 orang 27 mobil

  4 penumpang (50%) : 9 mobil 2 penumpang (50%) : 18 mobil Motor (50%) : 125 orang (80%) 100 motor Kendaraan umum (5%) : 12 orang (50%) Bus (15%) : 37 orang (100%) 1 bus

   Total Kebutuhan Parkir Kendaraan Mobil (NAD) (43 x 10m2) : 590 m2 Motor (NAD) (132 x 2,2m2) : 255,2 m2 Bus (NAD) (1x30m2) : 30 m2

   Total Luas Lahan Parkir

  875,2 m2 + sirkulasi 100% = 1.750 m2

  3.1.5. Studi Citra Arsitektural Penggunaan material bambu sebagai bahan material utama berguna untuk menunjukkan fungsi dan kegunaannya sebagai pusat workshop kreasi bambu sehingga citra arsitektural dapat dilihat dari fungsi bangunan untuk pusat workshop kreasi bambu dan terlihat citra visual bangunan bambu.

  Dari segi arsitektural, bangunan menggunakan material utama dari bambu tradisional dikarenakan terletak pada daerah yang masih memiliki kebudayaan yang tinggi sehingga perlu mengangkat ciri dan konteks citra lingkungannya.

  Beberapa hal mendasar yang diperlukan untuk menunjukkan citra arsitektural bangunan Pusat Workshop Kreasi Bambu :

   Pencahayaan alami yang cukup

   Penghawaan alami yang nyaman  Landscape pada area terbuka  Tatahan hubungan yang sesuai kegiatan workshop  Suasana arsitektur bambu  Tema bangunan yang ingin di terapkan  Detail dan estetika untuk mendukung arsitektur bangunan

  3.2.1. Studi Sistem Struktur dan Enclosure Dalam projek Pusato WorkshopKreasi Bambu, sistem struktur yang direncanakan tidak hanya berdasarkan kebutuhan ruang tetapi juga terkait dengan penggunaan material bambu sebagai material utama penyusun bangunan sehingga bangunan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tetap kuat dan memiliki nilai estetika dengan menggunakan material bambu.

  a. Studi Sistem Struktur a.1. Kriteria Struktur Bangunan

   Strenght, struktur bambu harus memiliki kekuatan dalam memikul beban bangunan.

   Stability, struktur bambu saling mendukung agar bangunan dapat berdiri stabil.

   Serviceability, struktur bambu harus dapat melayani kegiatan didalamnya.

   Safety, kriteria struktur yang aman terhadap beban yang direncanakan.

   Durability, kriteria keawetan bambu sebagai bahan struktur yang tahan lama. a.2. Pemilihan Struktur

  Pemilihan struktur pada Pusat Workshop Kreasi Bambu dengan menggunakan struktur rangka bambu yang efisien dengan penurunan tanah, tahan gempa dan tekanan horisontal terhadap angin.

  Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8020:2014 Kegunaan Bambu, jenis bambu yang akan digunakan untuk bangunan adalah :

   Bambu Petung / Betung (Dendrocalamus

  asper)

   Bambu Hitam / Wulung (Gigantochloa

  atroviolacea)

   Bambu Apus / Tali (Gigantochloa apus)  Bambu Gombong / Andong (Gigantochloa

  pseudoarundinacea)

   Bambu Ater (Gigantochloa atter) Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait pemilihan bambu sebagai material penyusun struktur

  1

  bangunan :  Bambu tanpa pengawetan mudah membusuk dan diserang oleh serangga dan cendawan, terutama jika berhubungan dengan kelembaban tanah.

   Sesudah bambu ditebang, batang dalam waktu singkat dapat diserang seranga jika tidak diawetkan langsung.

   Dalam keadaan kering bambu sangat rentan terhadap kebakaran dan membutuhkan perawatan khusus.

   Kekuatan dan daya tahan bambu memudar seturut umurnya.

   Jangan menggunakan paku baja sebagai alat sambungan bambu, tetapi gunakan pasak kayu/bambu serta pengikatan.

   Jangan menggunakan bambu yang sudah retak atau sudah terserang oleh serangga.

   Jangan menggunakan bambu yang dipotong di luar musim yang tepat. b. Studi Sistem Enclosure

  a. Sistem Struktur Pondasi Pemilihan sistem struktur pondasi untuk Pusat

  Workshop Kreasi Bambu didasarkan pada fungsi bangunan dan daya dukung tanah. Beberapa pilihan struktur pondasi yang dapat digunakan :  Pondasi setempat

  Pondasi setempat biasanya digunakan pada bangunan dengan kolom, tiang atau sejenisnya. Contoh penerapannya digunakan pada umpak pendopo bangunan tradisional jawa dan pada bangunan yang memiliki struktur panggung.

  2 Gambar 3.5 Pondasi Setempat Sumber :Heinz Frick. 2001 hal 58

   Pondasi tiang Pondasi tiang mengangkat bangunan diatas bidang permukaan tanah pada tapak dengan kemiringan curam dan pada area banjir secara periodik.

  Gambar 3.6Pondasi Tiang Sumber :Francis D. K. Ching. 2008 hal 87

  b. Sistem Struktur Plat Lantai dan Penutup Lantai Sistem konstruksi plat lantai dan penutup lantai menggunakan material bambu, namun pada ruang yang basah seperti kamar mandi menggunakan penutup lantai keramik.

   Laminasi bambu Penutup lantai laminasi bambu merupakan lantai papan dari bambu yang sudah di press dan diawetkan menjadi papan. Warna dan motifnya sudah cukup beragam dan menarik bila diterapkan dalam ruangan.

  Gambar 3.7Papan Laminasi Bambu Sumber :Dokumen Company Profile ABN

   Anyaman bambu Penutup lantai anyaman bambu pada lantai dasar harus menggunakan batang bambu dengan diamter 4-6cm dengan sistem penataan yang rapat dengan penutup lantai anyaman bambu.

  Gambar 3.8Plat Lantai Penutup Lantai Anyaman Bambu Sumber :Heinz Frick. 2004 hal 45

   Kombinasi beton tidak bertulang Plat lantai bambu dapat dikombinasikan dengan menggunakan beton tidak bertulang.

  Konstruksi pelat lantai bambu-beton komposit dengan balok batang bambu yang