Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur yang Menyehatkan Tema : Arsitektur yang Menyehatkan
PENATAAN PASAR TRADISIONAL
BERBASIS
ARSITEKTUR YANG MENYEHATKAN
Tema
ARSITEKTUR YANG MENYEHATKAN
LAPORAN PERANCANGAN
AR 38313 S
–
STUDIO TUGAS AKHIR
SEMESTER VIII TAHUN 2013/ 2014
Sebagai Persyaratan untuk memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Arsitektur
Oleh :
Ramadhani
10410030
J
J
U
U
R
R
U
U
S
S
A
A
N
N
T
T
E
E
K
K
N
N
I
I
K
K
A
A
R
R
S
S
I
I
T
T
E
E
K
K
T
T
U
U
R
R
F
F
A
A
K
K
U
U
L
L
T
T
A
A
S
S
T
T
E
E
K
K
N
N
I
I
K
K
D
D
A
A
N
N
I
I
L
L
M
M
U
U
K
K
O
O
M
M
P
P
U
U
T
T
E
E
R
R
U
(2)
(3)
(4)
(5)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karean atas kasih dan anugerahn- Nya, dan tidak lupa pula Shalawat serta Salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat. Sebagai salah satu untuk memperoleh gelas sajana ( S1 ) dengan membuat Tugas Akhir berupa desain dan laporan.
Dengan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi – tingginya serta ucapan
terima kasih atas segala upaya dan waktu yang telah diberikan untuk membimbing penulis sehingga tersusunlah laporan Tugas Akhir ini, khusunya yang terhormat :
1. Ibu Wanita Subadra Abioso Ir., M. T. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir atas bimbingan dan arahannya.
2. Bapak Dr. Salmon Priaji Martana, S.T., M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik & Ilmu Komputer UNIKOM.
3. Ibu Dhini Dewiyanti Tantarto. Ir., M. T selaku Arsitek Pimpinan Sidang 4. Ibu dan Ayah yang telah memberikan dukungan dan doa selama ini 5. Pihak Pasar Tradisional Cihaurgeulis Bandung. Jawa Barat
Akhirnya, penulis hanya bisa berdoa kepada Allah SWT, semoga segala bantuan dan jasa baik dari pihak akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda
Bandung, Juli 2014 Ramadhani
(6)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Daftar Pustaka
Ching,
Ruang, Bidang, dan Garis.
Bandung :Gramedia , 1994.
Abios Wanita,
Metoda Perancangan Arsitektur 1.
Bandung : Universitas
Komputer Indonesia
(7)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
(8)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
BAB I PENDAHULUAN
1.1Fenomena Peradaban Kota Dan Fasilitas Umumnya
Bandung merupakan ibu kota dari provinsi Jawa Barat, dan salah satu kota yang ternama di Indonesia, dimana sebagai salah satu kota wisata yang sangat populer bagi masyarakat Nasional maupun masyarakat International, kurang lebih 5 juta wisatawan yang datang ke kota bandung. Untuk mengimbangi hal tersebut banyak upaya pembangunan untuk mengfasilitasinya seperti banyak terbangunnya hotel-hotel dari yang mewah hingga yang sederhana, mulai tumbuh pusat perdagangan industry fashion, dan banyaknya tempat-tempat yang memanjakan wisatawan yang menyukai wisata kuliner. Namun Kota Bandung atau Kota Kembang yang biasa disebutkan oleh masyarakat masih banyak sekali memiliki yang belum terselesaikan bagaimana yang dialami kota-kota besar-besar lainnya yang ada di Indonesia. Seperti pemukiman padat, pertumbuhan yang tidak diimbangi oleh fasiltas umum yang ada, dan pembangunan yang tidak menyehatkan secara keadilan sosial, dan untuk masyarakat bandung sendiri.
Fasilitas umum yang ditekankan pada pembahasan ini, dimana merupakan salah satu kebutuhan pokok oleh masyarakat secara umum yaitu pasar tradisional, pasar tradisional melihat perkembangannya dimulai dari kebutuhan masyarakat yang berbeda-beda, untuk mencukupi hal tersebut maka dibutuhkannya satu tempat untuk bertemu yang bertujuan saling mencukupi kebutuhan mereka masing-masing, namun hal tersebut tidak terkontrol dengan baik maupun dari masyarakat dan pemerintah setempat yang berwenang. “
(9)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Karena masa depan peradapan manusia berada dikota, ketika salah mengelolah suatu kota, maka hancurlah peradapan kota tersebut “ ( Ridwan Kamil, 2011 )
Seperti pada Pasar Tradisional Suci, Jalan. Surapati yang berada dijantung kota Bandung. Keberadaan yang sangat kontras dikarenakan pasar tersebut membuat kemacetan, lebih lagi terletak disatu persimpangan, dan dimana kawasan tersebut salah satu kawasan sentra Clothing Suci, kawasan hiburan, ruang public, dan dikelilingi oleh bangunan-bangunan yang befungsi komersil, sehingga tidak terjadinya keseimbangan, pada kawasan tersebut.
Penataan ruang-ruang para pedagang yang tidak teratur yang menyebabkan kurang jelasnya sirkulasi, penghawaan dan pencahayaan dengan baik. Tidak adanya sistem yang jelas membuat tidak adanya kesadaran dari para pedagang maupun para penunjung pasar tersebut. Serta konsep pengelolahan yang kurang baik sehingga banyak terjadinya pengelolahan sampah yang tidak baik, sehingga tercipta penumpukkan sampah, fasilitas service yang tidak terjaga, sistem parkir kendaraan yang tidak jelas, dan keadaan fisik bangunan dari kawasan tersebut semakin tidak layak.
Berdasarkan pemaparan diatas bahwa penataan pasar tradisional yang berada di jalan. Surapati sangat dibutuhkan, maka dari itu saya menawarkan konsep menyehatkan yaitu memperbaiki sistem ruang pedagang, memperbaiki sirkulasi memperbaiki kualitas mutu, memperbaiki kualitas service, memperbaiki sistem pengelolahan sampah, dan memperbaiki presepsi masyarakat yang kurang baik terhadap pasar tradisional. Dan hal-hal diatas terjadi karena terdapat permasalahan dalam perancangannnya, maka saya bertujuan menata kembali
(10)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
pasar tradisional melalaui tugas akhir ini dengan Judul “ Penataan Pasar Tradisional Kota Berbasis Arsitektur Menyehatkan Pasar Tradisional Kota “
1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud
Maksud dari perencanaan perancangan ini adalah untuk :
1. Menata ruang para pedagang dengan harapan terciptanya suatu tatanan yang sehat, lebih teratur agar mudah dikontrol
.
2. Ruang pedagang yang bisa menjaga kualitas dagangan khususnya kualitas kesehatan.
3.
Memberikan fasilitas service yang lebih baik kepada para pedagang maupun pengunjung pasar tradisional Suci, agar dapat meningkat kuantitas dan kualitasnya sendiri.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari perancangan ini adalah untuk :
1. Memberikan penawaran penataan pasar tradisional Suci menjadi pasar yang layak dan lebih baik secara pencahayaan, penghawaan, dan memberikan kenyamanan untuk mendukung kegiataan bersama, serta menjadikan kualitas kesehatan menjadi prioritas utama
.
2.
Menjadikan fasilitas service yang lebih baik agar terciptanya sistem yang lebih teratur dan efisien, serta menjadikan hal tersebut nilai tambah.3. Sebagai percontohan pasar tradisional kota yang memprioritaskan kualitas kesehatan.
(11)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
1.3 Masalah Perancangan
1. Banyaknya ruang para pedagang yang tidak teratur, dan tidak sehat. 2. Kurangnya fasilitas service yang menyebabkan ketidak nyamanan
bersama
.
3. Sistem pengelolahan yang kurang baik, dan tidak terealisasikan secara baik, menyebabkan kurangnya kesadaran dari pedagang maupun pengunjung.
4. Kemacetan pada Jl. Surapati dengan tidak adanya fasilitas parkir yang jelas, serta kebiasaan pedagang yang berjualan di pinggir jalan.
1.3.1 merging Issues
Sistem dari segala bangunan, agar bisa menjadikan bangunan tersebut menjadi bangunan yang SEHAT
1.4Pendekatan Perancangan
Pendekatan yang dilakukan untuk penataan pasar tradisional kota adalah sebagai berikut :
1. Studi lapangan terhadap lahan proyek mencakup kondisi sekitar lahan , studi lingkungan fisik, bangunan dan suasana yang ada disekitar tapak.
2. Studi banding tentang pasar tradisional kota, atau proyek sejenis. 3. Studi banding tentang pasar tradisional kota, atau proyek sejenis. 4. Mengamati kondisi-kondisi eksisting pasar tradisional kota Suci. 5. Mengamati Karakteristik masyarakat dilingkungan sekitar tapak. 6. Mengamati Karakteristik masyarakat dilingkungan sekitar tapak
(12)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan
Ruang lingkup dan batasan meliputi fungsi bangunan dalam tapak, pengelolahan fasilitas service terhadap kualitas kesehatan adalah sebagai berikut :
1.5.1 Mikro
Kegiatan Yang Ada
Massa Dan Ruang Yang Diusulkan
Berdagang dengan fasilitas
yang mengurangi kualitas
kesehatan.
Ruang berdagang yang lebih
bersih dan pemisahan jenis
yang dijual
Banyaknya bukaan pada
bangunan agar setiap sudut
bangunan mendapatkan
penghawaan dan pencahayaan
yang baik.
Penataan lay-out area
perdagangan yang kurang
teratur
Pengelompokan pedagang agar
memudahkan pembeli maupun
aktifitas pembersihan
Menggunakan Jalur pejalan
kaki yang buruk
Membikin sirkulasi pejalan kaki
yang jelas serta perawatan
yang rutin
Menggunakan toilet sebagai
tempat membersihkan hewan.
Memberikan ruang
pengelolahan hewan
Banyak masyrakat yang
membuang sampah.
Mengadakan tempat
penampungan sampah
sementara agar mudah di
bersihkan.
(13)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
1.5.2 Makro
Kegiatan Yang Ada
Massa Dan Ruang Yang Diusulkan
Menggunakan Bahu Jalan
sebagai tempat parkir
Menyediakan Lahan parkir
yang jelas
Menggunakan bahu jalan
sebagai tempat berdagang
Memberikan lahan yang
khusus untuk berdagang
Memeberikan suatu aturan
untuk menjaga ketertiban
Kegiatan Bongkar muat
dilakukan disembarang tempat
dan waktu yang tidak jelas
Memberikan ruang untuk
melakukan bongkar muat agar
bisa lebih dikontrol
(14)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
1.6 Kerangka Berfikir
Pasar tradisional yang kumuh
Arsitektur
Menyehatkan
Arsitektur Menyehatkan dari faktor manusia : 1. Aktifitas
2. Social forces
3. Presepsi 4. Kenyamanan 5. Keamanan 6. Efesiensi 7. Akses 8. Kontrol 9. Attitude
Arsitektur Menyehatkan dari Physical factors :
1. Lokalitas 2. Kondisi site 3. Fasilitas 4. Sistem 5. Material 6. akses 7. Parkir
8. Waste removal 9. Utilitas
Arsitektur Menyehatkan dari External Fakctors : 1. bangunan
2. Land Uses 3. iklim 4. ekonomi 5. operasi 6. energy
Penataan Pasar Tradisional Kota
Berbasis
(15)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
1.7 Skema Penulisan BAB I. PENDAHULUAN
Pada Bab I, memuat latar belakang, maksud, tujuan, masalah perancangan, pendekatan perancangan, lingkup dan batasan, kerangka berpikir dalam Perencanaan Kawasan Konservasi Hortikultura dan Revitalisasi Situ Patenggang dan sistematika penulisan laporan tugas akhir.
BAB II. DESKRIPSI PROYEK DAN ANALISIS
Pada Bab II, memuat penjelasan mengenai proyek secara umum, program kegiatan, kebutuhan ruang, studi banding daan studi literatur.
BAB III. ELABORASI TEMA
Pada Bab III, memuat tentang pengertian tema, hubungan tema dengan rancangan proyek yang dikerjakan yaitu menyangkut fungsi dan bentuknya (interpretasi tema)
BAB IV. ANALISA
Pada Bab IV, memuat tentang data, analisa tapak dan guidelines. BAB V. KONSEP RANCANGAN
Pada Bab V, memuat konsep perencanaan dan data-data perencanaan. BAB VI. HASIL RANCANGAN
Pada Bab VI, memuat dan menjelaskan hasil perancangan Konservasi Horti, meliputi site plan, block plan, bentukan 3d massa dan tapak bangunan, 3d suasana, maupun eksterior bangunan.
BAB VII KESIMPULAN
Pada Bab VII ini berisi tentang kesimpulan terhadap pekerjaan atau hasil laporan yang akan dikerjakan.
(16)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
BAB II
STUDI LITERATUR DAN STUDI BANDING 2.1 Studi Literatur Mengenai Pasar Tradisional
2.1.1 Pengertian-pengertian a. Pengertian Pasar
Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaanp, asar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupuns ebutan lainnya. (Menteri Perdagangan Republik Indonesia, 2008,
.
Pedoman penataan dan pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Pembelanjaan Dan Toko Modern).
Dalam ilmu ekonomi, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang dan jasa untuk uang adalah transaksi.
b. Pengertian Pasar Tradisional
Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelolah oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, badan usaha milik Negara dan badan usaha milik daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa took, kios, los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasid engan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melaluit awar menawar. (Menteri Perdagangan Republik Indonesia, 2008,
.
Pedoman penataan dan pembinaan
(17)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
2.2 Studi Literatur Mengenai Kebijakan Pemerintah 2.2.1 Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
a. Ketentuan Umum
1. Pengelolaan pasar tradisional adalah penataan pasar tradisional yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pasar tradisional.
2. Pemberdayaan pasar tradisional adalah segala upaya pemerintah daerah dalam melindungi keberadaan pasar tradisional agar mampu berkembang lebih baik untuk dapat bersaing dengan pusat perbelanjaan dan toko modern.
3. Surat Izin Tempat Usaha, yang selanjutnya disingkat SITU, adalah pemberian izin tempat usaha kepada orang pribadi atau badan di lokasi pasar tradisional.
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah perangkat daerah pada pemerintah kabupaten/kota yang membidangi pasar.
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya disingkat RPJMD, adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
6. Rencana Kerja Pemerintah Daerah, yang selanjutnya disingkat RKPD, adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
(18)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
7. Rencana Strategis SKPD, yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD, adalah dokumen perencanaan SKPD yang membidangi pasar tradisional untuk periode 5 (lima) tahun.
8. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Renja SKPD, adalah dokumen perencanaan SKPD yang membidangi pasar tradisional untuk periode 1 (satu) tahun.
9. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, yang selanjutnya disebut RTRW Kabupaten/Kota, adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota.
2.2.2 Menteri Perdaganggan Republik Indonesia a. Pendirian Pasar Tradisional
Pasal (2)
(1) Lokasi untuk Pendirian Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modernw ajib mengacu pada RencanaT ata Ruang Wilayah KabupatenlKotad an Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kotate, rmasuk peraturan zonasinya.
(2) Kabupaten/Kota yang belum memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kotad an Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota tidak diperbolehkan memberi izin lokasi untuk pembangunan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaadna n Toko Modern.
(19)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
(1) PendirianP asar Tradisionaal harus memenuhi persyaratan ketentuan peraturan perundang-undangan dan harus melakukan analisa kondisi sosial ekonomi masyarakat, keberadaanP asar Tradisionald an UMKM yang berada di wilayahb ersangkutan.
(2) Analisa kondisi sosial ekonomi masyarakat dan keberadaan Pasar Tradisionadl an UMKM sebaqaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
a. Struktur penduduk menurut mata pencaharian dan pendidikan; b. Tingkat pendapatan ekonomir umah tangga;
c. Kepadatan penduduk; d. Pertumbuhan penduduk;
e. Kemitraand engan UMKM lokal; f . Penyerapante naga kerja lokal;
g Ketahanan dan pertumbuhan Pasar Tradisional sebagai saranab agi UMKMl lokal;
h. Keberadaanf asilitas sosiald an fasilitas umum yang sudah ada;
i. Dampak positif dan negatif yang diakibatkano leh jarak antara Hypermarkef dengan Pasar Tradisional yang telah ada sebelumnya; dan
j. Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility). Pcrattuan Mcnteri PerdaganganR I Nornor : 53/M-DAG /Pm /12 /2OOS
(3) Penentuan jarak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf i harusm empertimbangkan: a. Lokasi pendirian Hypermarket atau Pasar Tradisional
(20)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
dengan Hypermarkef atau PasarT radisional yang sudaha da sebelumnya; b. lklim usaha yang sehat antara Hypermarkef dan Pasar Tradisional, c. Aksesibilitas wilayah (arus lalu lintas); d. Dukungan / ketersediaainn frastruktur; dan e. Perkembangan pemukiman baru.
(4) Analisa kondisi sosial ekonomi masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berupa kajian yang dilakukano leh badan/lembaga independen yang berkompeten.
(5) Badan/lembaga independen sebagaimana dimaksud pada ayat (4) melakukan kajian analisa kondisi sosial ekonomi masyarakat di wilayah yang bersangkutan.
(6) Hasil analisa kondisi sosial ekonomi masyarakast ebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan dokumen pelengkapy ang tidak terpisahkan dengan syarat-syarat dalam mengajukan Surat Permohonan: a. lzin pendirian Pasar Tradisionala tau Pusat Perbelanjaan atau Toko Moderns elain Minimarkef; atau b. lzin usaha Pasar Tradisional atau Pusat Perbelanjaana tau Toko Modern selain Minimarket.
(21)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
2.3 Aspek-Aspek Lingkungan 2.3.1 Aspek Sosial
Meninjau dari Aspek Sosial, pasar merupakan salah satu tempat pembentukan karakter social masyarakat sekitarnya, dimana pada pasar tersebut mempengaruhi paradigm terhadap fasilitas umum yang tersediakan, banyak pasar-pasar yang ada di Indonesia pada umumnya yang para pedagang dan pembeli yang sembarangan dan mempunyai paradigm bahwa pasar itu kumuh maka dalam waktu dekat pasar tersesbut menjadi kumuh dan tidak terawat dan itu terjadi dari generasi ke generasi
2.3.1 Aspek Ekonomi
Dalam Aspek Ekonomi pasar menjadi salah satu tempat yang berdampak dari perekonomian Negara, dimana pasar yang baik bisa menjadi wadah bagi para petani local dan UKM sekitar bisa menjual produk kepada masyarakat sebagai konsumen. Tapi hal tersebut tidak bisa terwujud apabila pasar sebagai sarana yang mengfasilitasi kumuh dan tidak dikelola dengan baik, bagaimana ada konsumen yang mau dating untuk bisa membeli produk-produk tersebut.
(22)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
2.4 Studi Banding
2.4.1 Pasar BSD Tangerang Selatan
Pasar BSD merupakan salah satu pusat pembelanjaan yang mempunyai konsep seperti pasar tradisional pada biasanya. Pasar BSD menjadi salah satu tempat bagi masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan menjadi pilihan utama. Dimana pada pasar tersebut sudah cukup lengkap, bersih, aman dan nyaman. Pada pasar BSD menglokalisasi area jenis-jenis dagangan agar bisa mengontrol dan bagi para konsumen mudah untuk mencapainya. Ada beberapa area-area jenis dagangan sebagai berikut :
Zona Basah.
Area Daging Sapi.
Area Ayam.
Area Ikan.
Area Sayur-mayur.
Zona Kering.
Area Sembako
Area Warung
Area Fashion
Area Buku
(23)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Pasar BSD mempunyai lahan seluas 3 Ha. Pada sejarah pasar ini dulu merupak pasar yang sangat tidak rencanakan dengan baik. Pada tahun 2002 pemerintah setempat merencanakan pasar ini namun tidak berkesinambungan dengan pelaksanaannya, dan berimpas pada menjadi pasar yang kumuh dan tidak terawat serta sangat sedikit pengunjung.
Pada tahun 2010 merupakan titik balik dari perubahan dari pasar BSD dimana dibawah naungan developer Sinarmas mengubah pasar ini menjadi pasar yang bersih dan banyak pengunjungnya.
Gambar 2.1
Keadaan Pasar BSD pada tahun 2002 Sumber : Dokumentasi Pribadi
(24)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
pasar bsd sangat memperhatikan kualitas dari setiap fasilitas-fasilitas yang disediakan yang ada di pasar tersebut, untuk menganalisa kualitas dari fasilitas ruang yang ada pada pasar BSD dari factor-faktor yang ada pada table Mickey Palmer.
Gambar 2.2 Keadaan Zona Basah Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 2.3 Kondisi Eksterior dan parkir Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 2.4 Suasana Kawasan Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 2.5 Pintu masuk Bangunan Sumber : Dokumentasi Pribadi
(25)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Gambar 2.6 Tabel Mickey Palmer
Sumber : Materi Metoda Perancangan 1
Gambar 2.7
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Fasilitas Ruang Sumber : Materi Metoda Perancangan 1
(26)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
a. Human Faktor
Human Factor merupakan faktor manusia dimana pada faktor ini terdiri dari beberapa bagian yang diambil dari table Mickey Palmer yaitu :
Aktifitas
Aktifitas merupakan faktor yang mempengaruhi dimana pada bangunan yang berfungsi sebagai pasar menjadi pasar sehat maka pada ruang utama pencahayaan dan penghawaan sangat diperhatikan untuk menunjang kenyamanan.
Social Forces
Pasar merupakan fasilitas umum, dan pada pasar BSD sudah terlihat hal tersebut dimana masyrakat yang membutuhkan pasar ini namun juga berkewajiban untuk menjaga dari keseluruhan pasar tersebut.
Gambar 2.8
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Fasilitas Ruang Sumber : Materi Metoda Perancangan 1
(27)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
b. Physical Factor
Faktor fisik biasanya berhubungan dengan bangunan itu sendiri yang terdiri dari faktor-faktor berikut :
Struktur
Pada ruang utama pada bangunan ini menggunakan struktur atap Bentang Lebar yang bertujuan untuk menciptakan ruang utama yang bebas kolom agar bisa menunjang dari aktifitas pasar itu sendiri.
Wilayah
Bentuk Massa yang berbentuk balok itu didasari oleh letak tapak
Gambar 2.9
Struktur Bentang Lebar Pada Ruang Utama Sumber : Materi Metoda Perancangan 1
(28)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
c. External Factor
Faktor lingkungan sangat mempengurahi dari rancangan dan sebgai pertimbangan, faktor-faktor tersebut ialah :
Land Use
Pada Kawasan ini memmang merupakan kawasan yang diperuntukan untuk kawasan bisnis, hunian dan perdagangan. Hal tersebut membuat perencanaan pasar mengikuti perkembangan lingkungan kawasan itu sendiri.
Iklim
Iklim hal yang mempengaruhi bagaimana perecanaan rancangan dari pasar ini diman iklim tropis yang panas,
Gambar 2.10
Faktor Wilayah Pengaruhi Massa Sumber : Ramadhani
(29)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
lembab, dan curah hujan yang cukup tinggi, hal tersebut bisa terlihat dari kemiringa atap serta bukaan bangunannya.
Ekonomi
Faktor ekonomi dari rancangan pasar ini, dimana perekonomian masyrakat sekitar yang berbeda-beda dari rendah hingga yang tinggi. Maka maksud perecanaan pasar ini, bagaimana pasar ini melayani seluruh masyarakat yang perekonomian yang berbeda-beda satu sama lainnya.
(30)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
BAB III
DESKRIPSI PROYEK DAN ELABORASI TEMA 3.1 Deskripsi Proyek
Proyek perancangan Pasar Cihaurgeulis sebagai usaha untuk menciptakan pasar sehat yang benar bermanfaat dan memang dibutuhkan oleh masyarkat sekitar dan bisa mengimbangi kondisi lingkungan sekitarnya dan bisa memberikan efek positif terhadap lingkungan, berada di salah satu jalan arteri kota bandung, terletak dijantung kota bandung Jawa Barat.
Luas Lahan : 8.200 m2 KDB : 70%
KLB : 3
GSB : 10 m
Sumber Dana : APBN / APBD Sifat Proyek : Fiktif
(31)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Pada peta diatas hubungan dengan Kota Bandung adalah bahwa site tersebut terletak dijantung kota, dan berada pada jalan arteri kota yang memperkuat bahwa fungsi pasar tersebut bisa berperan sebagai fasilitas umum yang dibutuhkan kota. .
3.2 Pengertian Tema
Penggunaan sifat sehat bertujuan yang dimana sehat sendiri berartikan suatu keadaan yang prima atau kondisi yang utama dari sesuatu benda atau kondisi.
Gambar 3.1
(32)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
3.2.1 Sehat Bagi Arsitektur
Sehat bagi artian arsitektur biasanya tertuju pada fungsi, dimana biasanya dikaitkan kepada bangunan yang sifatnya berfungsi untuk bidang kesehatan seperti contoh rumah sakit atau pembugaran jasmani, namun sehat bagi arsitektur tidak sesempit itu, sehat dalam arsitektur bisa dikaitkan dengan bangunannya yang bermula dari bagian-bagiannnya seperti aktifitas, langgam, struktur dan energi. Sebagai contoh pada bagian energy yaitu pemanfaatan potensi energi alam sebagai pencahayaan alami.
Untuk menciptakan pasar yang bersih dan bisa menjadi dampak positif terhadap lingkungan yang dimana sehat tersebut bisa mengubah pasar yang kumuh menjadi pasar yang bersih dan lebih produktif. Masuk. maka tema yang diangkat dalam perancangan ini adalah ” Arsitektur Yang Menyehatkan “. Sifat sehat ini bisa masuk kedalam segala bidang yang terwakili oleh 3 faktor yang bisa mempengaruhi rancangan yaitu :
Gambar 3.2
(33)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Faktor Manusia
Pada faktor manusia ini, bagaimana bagian sehat itu masuk kesemua faktor yang ada pada manusia dalam merancang fasilitas, seperti menanggapai aktifitas yang ada pada bangunan juga menjadikan aktifitas yang sehat.
Faktor Fisik
Faktor fisik bangunan itupun bisa menjadikan bangunan itu menjadi bangnan yang sehat, seperti struktur yang tidak membahayakan manusia yang ada di bangunan tersebut.
Faktor Eksternal
Penyelesaian perancangan dalam menanggapi faktor eksternal juga harus bertujuan untuk mencipatakan arsitektur yang menyehatkan, seperti menanggapi iklim, dengan mengusung tema arsitektur yang menyehatkan pada dasarnya tidak berlawanan dengan iklim yang ada.
(34)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
(35)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
BAB IV
DATA DAN ANALISIS 4.1 Analisis Kawasan
4.1.1 Lokasi Site
Pemilihan lahan mempertimbangakan banyak hal salah satu yang paling utama adalah mengenai kepadatan aktivitas, dimana pada site tersebut menjadi kawasan yang kepadatan penduduknya tinggi dan pada tahun 2011-2031, site terletak pada kawasan budidaya perdagangan yang dikelilingi kawasan perumahan kepadatan tinggi.
Gambar 4.1
(36)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
4.1.2 Aksesibilitas
Site yang berada di JL. K.H Musthapa yang merupakan jalan utama dari kota bandung, ini merupakan salah satu jalan yang bisa menghubungkan bandugn barat dan bandung timur, jalan ini banyak dilalui oleh angkutan umum dan merupakan satu-satunya akses yang bisa ke site.
4.1.3 Eksistensi Fungsi Terhadap Jumlah Penduduk Sekitar
Jumlah penduduk pada sekitar site mempengaruhi tingkat kebutuhan dari fungsi pasar pada kawasan tersebut, namun melihat site yang terletak ditengah-tengah 3 kelurahan, itu bisa mempresetasikan bahwa pasar ini memang terbentuk oleh lingkungan sendiri.
Gambar 4.2
Akses Yang Ada Disekitar Site Sumber : google earth
(37)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Gambar 4.3
Letak Pasar diantara 3 Kelurahan. Sumber : google earth
Gambar 4.4
Jumlaj Penduduk 3 Kelurahan. Sumber : Andi Riana
(38)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Dari kelurahan-kelurahan tersebut hamper dari 50 % dari jumlah penduduknya memanfaatkan pasar ini sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
4.1.4 Jarak Antara Fungsi Sejenis
Jarak antara fungsi sejenis cukup berjauhan, hal tersebut membuat betapa penting fungsi bangunan tersebut berada pada kawasan dan masyarakat sekitarnya.
Gambar 4.6 Jarak Antara Fungsi Sejenis.
(39)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
4.2 Analisis Site 4.2.1 Eksisting Site
Kondisi eksisting pada lapangan kejelasan entrance sangat tidak terlihat, untuk itu sekarang penempatan entrance sendiri untuk pintu masuk berada pada sisi kiri site karena berada dekat dengan simpang suci, yang bertujuan untuk memecah kemacetan dan penumpukkan angkutan umum, dan pintu keluar berada pada sisi kanan site agar jauh dari simpang suci yang bertujuan untuk tidak adanya yang penumpukkan kendaraan pada persimpangan.
Gambar 4.7 Eksisting Site Sumber : Ramadhani
(40)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Pemukiman padat dan bangunan pasar membelakangi perumahan warga sehingga membuat ketidak perhatian pengelola terhadap lingkungan warga.
Berbatas dengan SPBU suci dan terbentengi oleh pagar beton yang dimana menutup pencahayaan dan aliran angin.
Gambar 4.8 Eksisting Site Sumber : Ramadhani
(41)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Jalan gang kecil yang merupakan akses warga yang berada di utara site, namun juga digunakan sebagai tempat meletakkan alas dagangan bagi pedagang illegal dipasar tersebut.
Pada bagian barat yaitu berbatasan dengan jalaj K.H Musthapa namun banyak pedagang yang berjualan diujung barat site yang mentup jarak pandang site dari jalan K.H Musthapa dan menutup akses yang jelas yang telah ada di site itu sendiri
Gambar 4.9 Eksisting Site Sumber : Ramadhani
Gambar 4.10 Eksisting Site Sumber : Ramadhani
(42)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
4.2.2 Bangunan Pendukung
Bangunan pendukung yang teradapat pada pasar cihaurgeulis ada beberapa fungsi yaitu mushalah, toilet dan kantor dinas perusahaan pasar cihaurgeulis itu sendiri, namun kondisi tersebut sudah sangat tidak layak dan bisa membahayakan penggunanya sendiri
.
Gambar 4.11 Eksisting Site Sumber : Ramadhani
Gambar 4.11 Kondisi Bangunan Sumber : Ramadhani
(43)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
4.3 Program Ruang
Kebutuhan ruang yang dibutuhkan dalam perancangan kawasan. Pembagian menurut area-area dagang dan lokalisasi penempatan area dagang serta saran pendukung seperti kantor pengelola.
(44)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
(45)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
4.4 Kesimpulan
Lokasi Site yang berada pada pasar cihaurgeulis merupakan site yang tepat dikarenakan merupakan area perekonomian kota bandung
Eksistensi fungsi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekitarnya Gambar 4.12
Diagram Metrik Hubungan Antar Ruang Sumber : Ramadhani
(46)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Jarak antara fungsi yang sama terlalu jauh dan bisa mempersulit masyarakat sekitar untuk mencapai fungsi-fungsi yang sama tersebut
Kondisi eksisting bangunan yang sudah sangat tidak layak untuk digunakan
Fasilitas dan sarana pendukung sudah tidak mungkin untuk digunaka bahkan bisa membahayakan penggunannya.
(47)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
BAB V
KONSEP RANCANGAN 5.1 Konsep Dasar
a. Arsitektur Aktif Yang Menyehatkan
Pada konsep dasar pada rancangan ini dimana rancangan dari arsitektur tersebut secara langsung bersifat aktif menyehatkan bagi bangunan dan fungsinya sendiri, namun juga pada lingkungannya dalam segala bidang seperti kebersihan, ekonomi, dan yang lainnya.
Arsitektur Yang Menyehatkan
Peradaban Kota Yang Lebih Sehat
Gambar 5.1 Konsep Dasar Perancangan
(48)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
5.2 Rencana Tapak 5.2.1 Back set
konsep ini diterapkan sebagai pemecah permasalahan salah satu penyebab kemacetan di jalan K.H Musthapa yang dimana jalan tersebut merupakan akses utama dan satu-satunya untuk mencapai site.
Konsep ini diterapkan bertujuan untuk memberikan ruang untuk kendaraan angkutan umum untuk menurunkan dan mengambil penumpang tanpa harus berhenti dipinggir jalan K.H Musthapa yang bisa menyebabkan kemacetan. 5.2.2 Pemintakatan
Gambar 4.2
Gambar Peta Wisata Lembang Sumber : Cybermap.co.id
Gambar 5.2
Sketsa Dari Konsep Back set Sumber : Ramadhani
(49)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Pada konsep pemintakatan site lebih mengutamakan pada bangunan yang utama yaitu yang berfungsi sebagai tempat jual-beli, dan menjadi pusat perhatian
dalam rancangan pasar ini.
(50)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Site yang berada pada pemukiman padat dan area komersil, maka peletakan massa yang tidak menempel dengan bangunan yang bisa menciptakan ruang negative, dengan letak bangunan yang tidak menempel dengan bangunan sekitar maka menciptakan ruang bagi cahaya dan penghawaan untuk masuk ke seluruh bagian bangunan serta bangunan yang berada disekitarnya.
5.2.4 Sirkulasi
Untuk sirkulasi parkir dan kegiatan loading barang memiliki waktu tertentu, hal tersebut berdasarkan dari studi aktifitas dari pasar itu sendiri, aktifitas tersebut berdasar dari waktu kegiatan yaitu :
a. Loading Dock
Gambar 5.4 Alur Sirkulasi Loading Dock
(51)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Kegiatan loading dock berlangsung pada waktu tertentu yaitu pada pukul 00.00-02.00 WIB, dimana proses tersebut berada diareanya yang langsung pada bangunan pasar utama agar mempercepat proses pembongkaran tersebut.
b. Parkir Umum
Untuk sirkulasi parkir umum ada dua yaitu mobil dan sepeda motor, dimana pada aktifitas ini berlangsung sepanjang hari, namun untuk mobil itu biasanya tidak terlalu sibuk ketika dini hari dan bisa digunakan untuk kegiatan loading dock pada waktunya.
5.3 Konsep Bangunan 5.3.1 Transformasi Massa
Gambar 5.5
Alur Sirkulasi Parkir Motor Dan Mobil Umum Sumber : Ramadhani
(52)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
5.3.2 Bentuk Atap
.
Konsep pada atap menerapkan jenis atap pelana yang berdasarkan dari fungsi bangunan yaitu bangunan tradisional atau bangunan yang harus menunjukkan identitas budaya sekitar, dan secara utilitas bentuk atap yang memiliki kemiringan masing-masing 30 derajat dan 40 derajat pada atap yang paling atas membantu mempercepat aliran air yang ada diatas atap, sehingga dapat mencegah terjadi kebocoran.
Gambar 5.6 Transformasi Massa Sumber : Ramadhani
Gambar 5.7 Bentuk Atap Sumber : Ramadhani
(53)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
5.3.3 Pencapaian Yang Mudah
Pencapaian didalam bangunan sangat dipermudah dimana para penggunan tidak terlalu jauh untuk mencapai untuk mencapai dari ruang
keruang.
5.3.4 Penghawaan Segala Arah
(54)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Penghawaan silang pada bangunan dengan banyaknya jalur-jalur untuk udara dapat masuk dan keluar bangunan, hal tersebut agar menciptakan pengahawaan yang nyaman dan baik didalam dan diluar bangunan.
5.3.5 Sky Light
Gambar 5.9 Pencapaian Yang Mudah
(55)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Pencahayaan alami yang diterapkan pada tengah bangunan, dari skylight atap teratas yang bertujuan agar cahaya matahari sampai pada area basah di lantai dasar.
5.3.6 Pembagian Area-Area
Pembagian area-area pada lantai 1 dan lantai 2 bertujuan menlokasisasi jenis-jenis dagang yang ada pada pasar sehingga mudah dalam pengontrolan dan saling tidak merugikan.
(56)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Gambar 5.11
Pembagian Area-Area Pada Lantai 1 Sumber : Ramadhani
Gambar 5.12
Pembagian Area-Area Pada Lantai 2 Sumber : Ramadhani
(57)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
5.3.7 Utilitas
Pada pembagian area-area tersebut sangat bisa membantu memudahkan pementakatan system utilitas air dan listrik, dimana masing-masing area ada yang membutuhkan air saja, ada juga yang membutuhkan listrik saja da nada yang membutuhkan keduanya. Pementakatan utilitas tersebut bisa mencegah terjadinya kebakaran.
5.3.8 Sistem Struktur Grid
Penggunaan grid pada sistem struktur agar mempermudah penataan ruang, pengaturan utilitas dan pemakian material.
Gambar 5.13
Pementakatan Sistem Utilitas Bangunan Sumber : Ramadhani
(58)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
5.3.9 Titik Tempat Sampah
Gambar 5.14 Sistem Struktur Bangunan
Sumber : Ramadhani
Gambar 5.15
Titik Tempat Sampah Organik Dan Non-Organik Sumber : Ramadhani
(59)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Sebagai bangunan fasiltas umum dari pemerintah menyambut inisiatif baik dari wali kota bandung, peletakan titik sampah pada site dan bangunan berfungsi untuk mengurangi pengguna untuk membuang sampah sembarangan dan membiasakan pemisahan jenis sampah untuk mempermudah proses selajutnya.
5.3.10 Orientasi Pengumpulan Sampah
Orientasi sampah yang berpusat pada satu titik yaitu ditengah bangunan yang bertujuan untuk sentralisasi dan mudah untuk dikontrol kebersihannya karena berada ditengah-tengah bangunan. Serta untuk menjadi ujung dari saluran pembuangan dari tiap tenan dari area basah.
Gambar 5.16
Orientasi Pengumpulan Sampah Sumber : Ramadhani
(60)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
5.3.11 Waste Removal
Gambar 5.17 Alur Pengelolahan Sampah
Sumber : Ramadhani
Gambar 5.18
Sistem Kerja Dari Water Treatment Limbah Sumber : Ramadhani
(61)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Pengelolahan limbah yang diterpakan salah satunya penggunaan water treatment di lebih pada penggunaan sumber daya alamagar tidak mencemari lingkungan, dimana system kerjanya pada bak no. 1 merupakan bak yang pertama dari limbah pasar lanjut pada bak 2, 3 dan 4 merupakan bak pennyaring dimana menahan material-material yang berat jenisnya lebih berat dan lebih ringan dari pada berat jenis air yang lewat, dan yang terakhir bak tanaman enceng gondok, dimana pada bak tersebut enceng gondok berfungsi sebagai penyerap zat kimia pada air sebelum masuk gutter kota.
.
5.3.12 Material
Penggunaan material batu bata ekspos sebgai pengisi maerila dinding, agar dapat mempermudah dalam hal pemeliharaan bangunan itu tersebut, dan penggunaan material keramik yang bertekstur pada lantai
Gambar 5.19
Ilustrasi Pada Bak Enceng Gondok Sumber : Ramadhani
(62)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
agar mengurangi kelicinan yang bisa membahayakan pengguna bangunan.
Gambar 5.20
Material-material Pendukung Bangunan Sehat. Sumber : Ramadhani
(63)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
(64)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
BAB VI
HASIL RANCANGAN 5.1 Peta Situasi
Gambar 6.1 Peta Situasi Sumber : Ramadhani
(65)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
5.2 Gambar Rancangan a. Site Plan
Gambar 6.2 Site Plani Sumber : Ramadhani
(66)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
b. Denah Pasar
Gambar 6.3 Denah Lantai 1 Pasar Sumber : Ramadhani
Gambar 6.4 Denah Lantai 2 Pasar Sumber : Ramadhani
(67)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
c. Potongan
d. Denah Rencana Atap Pasar
Gambar 6.5 Potongan Pasar Sumber : Ramadhani
(68)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
e. Talang Dan Detail
f. Sistem Struktur
Gambar 6.6 Denah Rencana Atap Pasar
Sumber : Ramadhani
Gambar 6.7 Talang Dan Detail Sumber : Ramadhani
Gambar 6.8 Isometri Sistem Struktur
(69)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
g. Tampak
h. Kantor Pengelolah
Gambar 6.9 Tampak Pasar Sumber : Ramadhani
(70)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
i. Evakuasi Kebakaran
j. Gutter Dan Water Treatment
Gambar 6.10 Kantor Pengelolah Sumber : Ramadhani
Gambar 6.11 Evakuasi Kebakaran Sumber : Ramadhani
(71)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
k. Sketsa Suasana Interior Dan Eksterior
Gambar 6.12 Gutter Dan Water Treatment
Sumber : Ramadhani
Gambar 6.13
Sketsa Suasana Interior Dan Eksterior Sumber : Ramadhani
(72)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
5.3 Foto-foto Maket
Gambar 6.14 Foto-foto Maket 1 Sumber : Ramadhani
(73)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
Gambar 6.15 Foto-foto Maket 2 Sumber : Ramadhani
Gambar 6.16 Foto-foto Maket 3 Sumber : Ramadhani
(74)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
(75)
RIWAYAT HIDUP
Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
:
Ramadhani
Umur
:
23 Tahun
Tempat Tanggal Lahir
:
Air Molek, 16 Maret 1991
Kebangsaan
:
Indonesia
No. KTP
:
1402041603910002
Agama
:
Islam
Tempat Tinggal Sekarang
:
JL. Kebon Bibit Utara No. 9, Taman Sari, Bandung
Tempat Tinggal di Luar Kota
:
JL. Jend Sudirman, Pasar Air Molek, RT. 001, RW. 003, Indragiri
Hulu, RIAU
:
ars.dhani12@gmail.com
No. HP
:
085774295929
Menerangkan dengan sebenarnya :
PENDIDIKAN
1. Tamatan
:
SD Negeri 001 Air Molek, 1997-2004, Berijasah
2. Tamatan
:
Mts Al-Zaytun, 2004-2007, Berijasah
3. Tamatan
:
Mta Al-Zaytun, 2007-2010, Berijasah
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya :
Saya yang bersangkutan,
(1)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
7
RAMADHANI 10410030
DOSEN PEMBIMBING : WANITA SUABDRA ABIOSO. Ir., MT
i.
Evakuasi Kebakaran
j.
Gutter Dan Water Treatment
Gambar 6.10 Kantor Pengelolah Sumber : Ramadhani
Gambar 6.11 Evakuasi Kebakaran Sumber : Ramadhani
(2)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
8
RAMADHANI 10410030
DOSEN PEMBIMBING : WANITA SUABDRA ABIOSO. Ir., MT
k.
Sketsa Suasana Interior Dan Eksterior
Gambar 6.12 Gutter Dan Water Treatment
Sumber : Ramadhani
Gambar 6.13
Sketsa Suasana Interior Dan Eksterior Sumber : Ramadhani
(3)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
9
RAMADHANI 10410030
DOSEN PEMBIMBING : WANITA SUABDRA ABIOSO. Ir., MT
5.3 Foto-foto Maket
Gambar 6.14 Foto-foto Maket 1 Sumber : Ramadhani
(4)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
10
RAMADHANI 10410030
DOSEN PEMBIMBING : WANITA SUABDRA ABIOSO. Ir., MT
Gambar 6.15Foto-foto Maket 2 Sumber : Ramadhani
Gambar 6.16 Foto-foto Maket 3 Sumber : Ramadhani
Gambar 6.17 Foto-foto Maket 4 Sumber : Ramadhani
(5)
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
Penataan Pasar Tradisional Berbasis Arsitektur Yang Menyehatkan
11
RAMADHANI 10410030
(6)