PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MODEL WORD SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERAIRAN LAUT DI KELAS X SMA NEGERI 1 PARDINGGARAN T.A 2011/2012.
1 PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MODEL WORD SQUARE UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERAIRAN LAUT DI KELAS X SMA NEGERI 1 PARDINGGARAN T.A 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan
Oleh:
SARIAH NAIPOSPOS NIM. 308331076
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
(2)
(3)
(4)
6
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Sariah Naipospos NIM : 308331076
Jurusan : Pendidikan Geografi Fakultas : Ilmu Sosial
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar – benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti hasil jiplakan / plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya tersebut.
Medan, Agustus 2012 Saya yang Membuat Pernyataan
Sariah Naipospos NIM.308331076
(5)
ABSTRAK
Sariah Naipospos. NIM. 308331076. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran
Quantum Teaching Dengan Word Square Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Perairan Laut Di Kelas X SMA Negeri 1 Pardinggaran T.A 2011/2012. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan aktifitas siswa dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan
Word Square pada materi perairan laut di Kelas X-D SMA Negeri 1 Pardinggaran
dan (2) peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square pada materi perairan laut di Kelas X-D SMA Negeri 1 Pardinggaran.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pardinggaran dengan subjek penelitian yaitu siswa Kelas X-D yang berjumlah 29 orang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung dan komunikasi tidak langsung, dan teknik analisis data melalui analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Peningkatan aktifitas belajar siswa dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan
Word Square pada materi perairan laut di Kelas X-D SMA Negeri 1 Pardinggaran
T.A 2011/2012 meningkat dari siklus I yaitu 63,79% menjadi 73,56% pada siklus II. Hal ini terlihat pada aspek memperhatikan (siklus I yaitu 71,26% menjadi 83,9% pada siklus II), bertanya (siklus I yaitu 45,97% menjadi 64,36% pada siklus II), menanggapi (siklus I yaitu 63,22% menjadi 67,82% pada siklus II) dan bersemangat (siklus I yaitu 74,71% menjadi 78,16% pada siklus II); (2) Peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan
Word Square pada materi perairan laut di Kelas X-D SMA Negeri 1 Pardinggaran
T.A 2011/2012 meningkat 24,13% dari siklus I yaitu 65,52% menjadi 89,65% pada siklus II.
(6)
4
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala berkat dan penyertaan yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini dengan baik dengan judul “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Quantum
Teaching Dengan Model Word Square Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Perairan Laut Di Kelas X SMA Negeri 1 Pardinggaran T.A 2011/2012”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si selaku rektor UNIMED beserta staf yang mendampingi beliau.
2. Bapak Drs. Restu, M.S selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Bapak Drs, W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pend. Geografi dan juga sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu dengan memberikan bimbingan, motivasi, dan memberikan ilmu yang tidak ternilai harganya.
4. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku dosen Jurusan Pend. Geografi dan juga sebagai dosen pembimbing akademik yang telah membimbing selama penulis menjadi mahasiswa.
5. Bapak Drs. Kamarlin Pinem, M.Si dan Ibu Dra. Elfayetti, M.P selaku Dosen Penguji, Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pend. Geografi yang telah memberikan ilmu yang sangat berharga selama perkuliahan, serta Pak Siagian selaku staf administrasi yang telah membantu kelancaran administrasi saya.
6. Ibu Sarma Sirait, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lumban Julu dan Bapak Bezler Tambun, S.Pd selaku Guru bidang Studi Geografi yang telah banyak membantu dalam penelitian, dan juga siswa-siswi kelas X-D yang telah mengikuti pelajaran dengan baik.
(7)
5
7. Ayahanda (J. Naipospos) dan Ibunda (T Br, Pakpahan), terima kasih atas segala perhatian, nasehat, pengorbanan, doa dan motivasinya selama ini kepada ananda sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
8. Kakak (Melva Naipospos), Abang (Radot Naipospos, Manuara Naipospos,), Adek (Mangitua Naipospos, Marsaulina Naipospos) dan keponakan kecilku Romiduk Butar-butar, Rugun Buena Naipospos, Togu Naipospos dan Keluarga Besar Op. Radot Naipospos) yang telah memberikan semangat kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
9. Seluruh sahabat Stambut 08 khususnya Helida Saragih, Yen Marbun. 10. Teman-teman PPLT SMA Methodist Lubuk Pakam
11. Semua Pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi selama skripsi ini dibuat.
Semoga kebaikan yang kalian berikan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat dijadikan bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Medan, Agustus 2012 Penulis,
Sariah Naipospos Nim: 308331076
(8)
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Pembatasan Masalah ... 3
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ... 6
B. Penelitian Yang Relevan ... 24
C. Kerangka Berpikir ... 25
D. Hipotesa Tindakan ... 26
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 27
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 27
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 27
D. Jenis Penelitian ... 28
E. Teknik Pengumpulan Data ... 33
F. Pengembangan Instrumen ... 34
(9)
vii
BAB IV. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Kondisi Fisik ... 39
B. Kondisi Nonfisik ... 44
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 48
B. Pembahasan ... 65
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 69
B. Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 71
(10)
viii
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
1. Langkah-langkah Pembelajaran Kolaborasi Model
Quantum Teaching dengan Word Square ... 12
2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 30
3. Penelitian Tindakan Kelas Siklus I ... 30
4. Penelitian Tindakan Kelas Siklus II ... 32
5. Kriteria Penilaian Aktivitas Belajar ... 35
6. Kisi-kisi Tes ... 36
7. Fasilitas Belajar SMAN I Pardinggaran... 43
8. Fasilitas Belajar Geografi SMAN I Pardinggaran ... 44
9. Latar Belakan Pendidikan Guru ... 46
10. Keadaan Siswa SMAN I Pardinggaran ... 47
11. Kategori Aktivitas Siswa Pada Siklus I ... 54
12. Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 55
13. Distribusi Frekuensi Skor Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 56
14. Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 61
15. Distribusi Frekuensi Skor Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 62
(11)
ix
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
1. Materi Wilayah Laut ... 19
2. Kerangka Berpikir ... 26
3. Penelitian Tindakan Kelas ... 29
4. Peta Kabupaten Toba Samosir ... 40
5. Peta Kecamatan Lumban Julu ... 41
6. Denah Lokasi SMAN I Pardinggaran ... 42
7. Grafik Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 54
8. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 55
9. Grafik Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 62
10. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 63
11. Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Per Aspek Dari Siklus I Ke Siklus II ... 64
12. Grafik Peningkatan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Dari Siklus I ke Siklus II ... 65
(12)
x
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Intrumen Soal ... 72
2. Perhitungan Validitas Dan Reliabilitas ... 79
3. Silabus ... 84
4. RPP siklus I pertemuan 1 ... 86
5. RPP siklus II pertemuan 2 ... 98
6. Nama-nama Kelompok ... 111
7. Tabel Penilaian Aktivitas Siswa Siklus I ... 113
8. Tabel Penilaian Aktivitas Siswa Siklus II ... 114
9. Hasil Post Test Siklus I ... 115
10. Hasil Post Test Siklus II ... 116
11. Hasil LKS Siklus I ... 117
12. Hasil LKS Siklus II ... 118
13. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ... 119
14. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II ... 120
(13)
1
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang paling diutamakan dan menjadi prioritas pemerintah guna meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional, pemerintah telah melakukan berbagai upaya diantaranya perkembangan sarana dan prasarana, perubahan sistem kurikulum kearah yang lebih baik yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Peningkatan mutu pendidikan dilakukan juga melalui peningkatan kualitas guru sebagai tenaga pendidik misalnya melalui pelaksanaan program sertifikasi guru. Selain itu usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia juga tertuang didalam Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pada dasarnya kebijakan pemerintah yang didalamnya memuat usaha pemerintah untuk menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Pendidikan di sekolah tidak dapat dilepaskan dari proses pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa.
Banyak permasalahan yang dihadapi oleh siswa saat melakukan proses pembelajaran. Permasalahan yang timbul adalah kurangnya daya serap siswa terhadap materi yang disajikan, guru kurang melaksanakan metode pembelajaran secara bervariasi dalam mengajar, dan biasanya guru hanya menggunakan ceramah. model yang dipakai guru akan berpengaruh terhadap cara belajar siswa yang berbeda
(14)
2
dengan siswa lainnya, setiap siswa harus dikembangkan ke arah yang lebih aktif. Selama ini kebanyakan guru hanya menggunakan model pembelajaran yang monoton yaitu pembelajaran konvensional, sehingga menimbulkan kebosanan siswa dan kemalasan dalam belajar. Kemalasan dan kebosanan siswa-siswi inilah yang akhirnya membuat hasil belajar siswa menjadi rendah di sekolah.
Keadaan di SMA Negeri I Pardinggaran, gurunya masih menggunakan model pembelajaran konvensional, yakni pembelajaran terpusat pada guru mengakibatkan siswa menjadi malas belajar, sehingga siswa kurang antusias mengikuti proses belajar mengajar. Siswa menganggap bahwa materi hidrosfer ini salah satu materi yang sulit untuk dipelajari dan dipahami. Guru juga merasa kesulitan dalam menyampaikan materi karena keterbatasan waktu dan banyaknya materi yang tercakup pada materi hidrosfer. Selain itu, aktivitas siswa selama pembelajaran juga sangat rendah, hal ini ditandai dengan siswa jarang mengajukan pertanyaan, pendapat atau sanggahan. Sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan dan hanya 40% siswa yang mendapatkan nilai yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan 60% siswa masi belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum. Dimana Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran Geografi yang ditetapkan sekolah adalah 70. (Tambun, 2012).
Oleh sebab itu, perlu dilakukan suatu perubahan dalam proses belajar mengajar yang menekankan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square. Penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square suasana pengajaran dan pembelajaran menjadi lebih interaktif, hal ini akan berdampak pada terjadinya komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa dan juga antara siswa dengan
(15)
3
siswa. Model pembelajaran Quantum Teaching dikenal sebagai TANDUR dengan kata Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi dan Rayakan. Didalam istilah Tandur inilah akan dikolaborasikan dengan model pembelajaran Word Square yaitu menggunakan kotak-kotak jawaban yang mirip seperti mengisi teka-teki silang, tetapi bedanya jawabannya sudah ada, namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarangan huruf/ angka penyamar, atau pengecok. Tujuan huruf/angka atau pengecok bukan untuk mempersulit siswa namun untuk melatih sikap teliti dan kritis. Oleh karena itu perlu diterapkan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square pada materi Perairan Laut kelas X di SMA Negeri I Pardinggaran.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalahnya dapat diidentifikasikan yakni (1) Dalam proses belajar mengajar metode pengajaran guru lebih sering menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga siswa merasa bosan belajar; (2) Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X di SMA Negeri I Pardinggaran; (3) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi masih rendah dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah adalah 70, sehingga persentase siswa yang belum memenuhi KKM sebesar 60% .
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square pada materi Perairan Laut di kelas X-D SMA Negeri I Pardinggaran T.A 2011/2012.
(16)
4
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching
dengan Word Square dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Perairan Laut di kelas X SMA Negeri I Pardinggaran Tahun Ajaran 2011/ 2012? 2. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching
dengan Word Square dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Perairan Laut di kelas X SMA Negeri I Pardinggaran Tahun Ajaran 2011/ 2012?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan kolaborasi model
pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square pada materi Perairan Laut di kelas X SMA Negeri I Pardinggaran Tahun Ajaran 2011/ 2012.
2. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square pada materi Perairan Laut di kelas X SMA Negeri I Pardinggaran Tahun Ajaran 2011/ 2012.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat antara lain:
1. Bahan masukan bagi dinas pendidikan kabupaten toba samosir, untuk menentukan kebijakan dibidang pendidikan dalam penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square pada materi Perairan Laut di sekolah SMA Negeri I Pardinggaran.
2. Bahan masukan bagi sekolah dan guru, untuk menerapkan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square pada materi Perairan Laut di kelas X sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
(17)
5
3. Bahan masukan bagi penulis dalam hal penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi.
4. Bahan raferensi dan pembandingnya bagi penulis lain yang melakukan penelitian sejenis.
(18)
69
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar siswa dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran
Quantum Teaching dengan model Word Square pada materi Perairan Laut
meningkat dari siklus I yaitu 63,79% menjadi 73,56% pada siklus II. Hal ini terlihat dari peningkatan semua aspek aktivitas dari siklus I ke siklus II. Peningkatan aspek memperhatikan (siklus I yaitu 71,26% meningkat menjadi 83,9% pada siklus II), bertanya (siklus I yaitu 45,97% meningkat menjadi 64,36% pada siklus II), menanggapi (siklus I yaitu 63,22% meningkat menjadi 67,82% pada siklus II), bersemangat (siklus I yaitu 74,71% meningkat menjadi 78,16% pada siklus II). Dengan demikian hipotesis diterima yakni melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Perairan Laut di kelas X SMA Negeri I Pardinggaran Tahun Ajaran 2011/ 2012.
2. Ketuntasan hasil belajar meningkat sebesar 24,13% dari siklus I yaitu 65,52% dan yang tidak tuntas terdapat 34,48% sedangkan siklus II meningkat menjadi 89,65% dan yang tidak tuntas 10,30% (tuntas secara klasikal). Dengan demikian hipotesis diterima yakni melalui Penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum
Teaching dengan Word Square dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi Perairan Laut di kelas X SMA Negeri I Pardinggaran Tahun Ajaran 2011/ 2012.
(19)
70
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat dikemukakan:
1. Peningkatan aktifitas belajar siswa dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square pada materi perairan laut di Kelas X-D SMA Negeri 1 Pardinggaran T.A 2011/2012 meningkat dari siklus I yaitu 63,79% menjadi 73,56% pada siklus II. Hal ini terlihat pada aspek memperhatikan (siklus I yaitu 71,26% menjadi 83,9% pada siklus II), bertanya (siklus I yaitu 45,97% menjadi 64,36% pada siklus II), menanggapi (siklus I yaitu 63,22% menjadi 67,82% pada siklus II) dan bersemangat (siklus I yaitu 74,71% menjadi 78,16% pada siklus II). Namun masi ada aktivitas yang belum tuntas yaitu aspek bertanya. Untuk itu sudah selayaknya guru meningkatkan cara belajar yang baik, dan memotivasi aktivitas siswa supaya ikut berperan dalam proses belajar mengajar khususnya keaktifan dalam bertanya.
2. Peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square pada materi perairan laut di Kelas X-D SMA Negeri 1 Pardinggaran T.A 2011/2012 meningkat 24,13% dari siklus I yaitu 65,52% menjadi 89,65% pada siklus II. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II sudah tercapai, dan ini perlu dipertahankan. Namun masih ada yang belum tuntas yaitu 10,30%. Dengan demikian perlu ditingkatkan lagi untuk mencapai tujuan pembelajaran pada materi perairan laut pada masa yang akan datang.
(20)
71
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman. 2003. Perencanaan Pembalajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara Deporter, Bobbi. 2010. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa
Ginting, Jimmi. 2010. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Quantum
Teaching dengan Word Square Untuk Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI-IS SMA Negeri 2 Kabanjahe T.P. 2009/2010. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Hamalik, Oemar.2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi aksara
Pantar, H. 2009. Model Pembelajaran Quantum Teaching dan Penerapannya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Onlina),
(http://sarkomkar.blogspot.com/2009/02/model-pembelajaran- quantum-teaching.html, diakses 15 Maret 2012)
Slameto. 2010. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, 2009. Penilaian hasil proses belajar. Bandung: rosda
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Mas Media Buana Pustaka
Trianto. 2011. Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta: kencana Tamba.2005. Penggunaan Model Quantum Teaching Untuk Meningkatkan
Kreatifitas Belajar Siswa Pada Materi Zoo/phyto Geografi. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar. (Online), diakses 16 April 2012
Surya,M.1997. Pegertian Belajar, (Online),
(http://cafestudi061.wordpress.com/2008/09/11/pegertian-belajar-dan-perubahan-perilaku-dalam-belajar/, diakses 15 April 2012)
(1)
siswa. Model pembelajaran Quantum Teaching dikenal sebagai TANDUR dengan kata Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi dan Rayakan. Didalam istilah Tandur inilah akan dikolaborasikan dengan model pembelajaran Word Square yaitu menggunakan kotak-kotak jawaban yang mirip seperti mengisi teka-teki silang, tetapi bedanya jawabannya sudah ada, namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarangan huruf/ angka penyamar, atau pengecok. Tujuan huruf/angka atau pengecok bukan untuk mempersulit siswa namun untuk melatih sikap teliti dan kritis. Oleh karena itu perlu diterapkan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square pada materi Perairan Laut kelas X di SMA Negeri I Pardinggaran.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalahnya dapat diidentifikasikan yakni (1) Dalam proses belajar mengajar metode pengajaran guru lebih sering menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga siswa merasa bosan belajar; (2) Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X di SMA Negeri I Pardinggaran; (3) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi masih rendah dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah adalah 70, sehingga persentase siswa yang belum memenuhi KKM sebesar 60% .
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square pada materi Perairan Laut di kelas X-D SMA Negeri I Pardinggaran T.A 2011/2012.
(2)
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching
dengan Word Square dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Perairan Laut di kelas X SMA Negeri I Pardinggaran Tahun Ajaran 2011/ 2012? 2. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching
dengan Word Square dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Perairan Laut di kelas X SMA Negeri I Pardinggaran Tahun Ajaran 2011/ 2012?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan kolaborasi model
pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square pada materi Perairan Laut di kelas X SMA Negeri I Pardinggaran Tahun Ajaran 2011/ 2012.
2. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square pada materi Perairan Laut di kelas X SMA Negeri I Pardinggaran Tahun Ajaran 2011/ 2012.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat antara lain:
1. Bahan masukan bagi dinas pendidikan kabupaten toba samosir, untuk menentukan kebijakan dibidang pendidikan dalam penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square pada materi Perairan Laut di sekolah SMA Negeri I Pardinggaran.
2. Bahan masukan bagi sekolah dan guru, untuk menerapkan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square pada materi Perairan Laut di kelas X sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
(3)
3. Bahan masukan bagi penulis dalam hal penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi.
4. Bahan raferensi dan pembandingnya bagi penulis lain yang melakukan penelitian sejenis.
(4)
69 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar siswa dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan model Word Square pada materi Perairan Laut meningkat dari siklus I yaitu 63,79% menjadi 73,56% pada siklus II. Hal ini terlihat dari peningkatan semua aspek aktivitas dari siklus I ke siklus II. Peningkatan aspek memperhatikan (siklus I yaitu 71,26% meningkat menjadi 83,9% pada siklus II), bertanya (siklus I yaitu 45,97% meningkat menjadi 64,36% pada siklus II), menanggapi (siklus I yaitu 63,22% meningkat menjadi 67,82% pada siklus II), bersemangat (siklus I yaitu 74,71% meningkat menjadi 78,16% pada siklus II). Dengan demikian hipotesis diterima yakni melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Perairan Laut di kelas X SMA Negeri I Pardinggaran Tahun Ajaran 2011/ 2012.
2. Ketuntasan hasil belajar meningkat sebesar 24,13% dari siklus I yaitu 65,52% dan yang tidak tuntas terdapat 34,48% sedangkan siklus II meningkat menjadi 89,65% dan yang tidak tuntas 10,30% (tuntas secara klasikal). Dengan demikian hipotesis diterima yakni melalui Penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Perairan Laut di kelas X SMA Negeri I Pardinggaran Tahun Ajaran 2011/ 2012.
(5)
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat dikemukakan:
1. Peningkatan aktifitas belajar siswa dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square pada materi perairan laut di Kelas X-D SMA Negeri 1 Pardinggaran T.A 2011/2012 meningkat dari siklus I yaitu 63,79% menjadi 73,56% pada siklus II. Hal ini terlihat pada aspek memperhatikan (siklus I yaitu 71,26% menjadi 83,9% pada siklus II), bertanya (siklus I yaitu 45,97% menjadi 64,36% pada siklus II), menanggapi (siklus I yaitu 63,22% menjadi 67,82% pada siklus II) dan bersemangat (siklus I yaitu 74,71% menjadi 78,16% pada siklus II). Namun masi ada aktivitas yang belum tuntas yaitu aspek bertanya. Untuk itu sudah selayaknya guru meningkatkan cara belajar yang baik, dan memotivasi aktivitas siswa supaya ikut berperan dalam proses belajar mengajar khususnya keaktifan dalam bertanya.
2. Peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square pada materi perairan laut di Kelas X-D SMA Negeri 1 Pardinggaran T.A 2011/2012 meningkat 24,13% dari siklus I yaitu 65,52% menjadi 89,65% pada siklus II. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II sudah tercapai, dan ini perlu dipertahankan. Namun masih ada yang belum tuntas yaitu 10,30%. Dengan demikian perlu ditingkatkan lagi untuk mencapai tujuan pembelajaran pada materi perairan laut pada masa yang akan datang.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman. 2003. Perencanaan Pembalajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara Deporter, Bobbi. 2010. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa
Ginting, Jimmi. 2010. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Quantum Teaching dengan Word Square Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI-IS SMA Negeri 2 Kabanjahe T.P. 2009/2010. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Hamalik, Oemar.2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi aksara
Pantar, H. 2009. Model Pembelajaran Quantum Teaching dan Penerapannya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Onlina),
(http://sarkomkar.blogspot.com/2009/02/model-pembelajaran- quantum-teaching.html, diakses 15 Maret 2012)
Slameto. 2010. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, 2009. Penilaian hasil proses belajar. Bandung: rosda
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM Yogyakarta: Pustaka Belajar
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Mas Media Buana Pustaka
Trianto. 2011. Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta: kencana Tamba.2005. Penggunaan Model Quantum Teaching Untuk Meningkatkan
Kreatifitas Belajar Siswa Pada Materi Zoo/phyto Geografi. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar. (Online), diakses 16 April 2012
Surya,M.1997. Pegertian Belajar, (Online),
(http://cafestudi061.wordpress.com/2008/09/11/pegertian-belajar-dan-perubahan-perilaku-dalam-belajar/, diakses 15 April 2012)