PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS DI KELAS VIII SMP NEGERI 36 MEDAN.

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING MENGGUNAKAN
MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS
DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN
PRISMA DAN LIMASDI KELAS VIII
SMP NEGERI 36 MEDAN

Oleh :
SRI RAHAYUNINGSIH
NIM. 408111099
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012


iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke haribaan Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dengan izin-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak berhingga
kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi sekaligus
sekretaris jurusan Matematika yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu, nasihat, motivasi serta kasih
sayang sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini. Terima kasih pula
kepada Ibu Dra. Nurliani Manurung M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing penulis terutama dalam bidang akademik. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Mulyono, S.Si, M.Si, Drs. M.
Panjaitan, M.Pd, Drs. Asrin Lubis, M.Pd selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari perencanaan penelitian sampai
selesainya penyusunan skripsi ini.
Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada Bapak
Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor UNIMED beserta staf-stafnya di
Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak

Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.d, selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta stafstafnya. Terima kasih juga kepada Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku ketua
jurusan Matematika UNIMED dan Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku ketua Prodi
Matematika UNIMED, serta seluruh Bapak dan Ibu Dosen dan staf pegawai
jurusan Matematika yang telah banyak membantu kelancaran selama penyusunan
skripsi ini.
Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Drs. Bashir selaku Kepala
Sekolah, Bapak Drs. Arifin Ginting selaku Wakil Kepala Sekolah, Ibu Dra. Yulisa
Mandala, Ibu Isnawati S.Pd, dan seluruh guru SMP Negeri 36 Medan yang telah
membantu selama penelitian.

v

iii

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING MENGGUNAKAN
MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS
DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN
PRISMA DAN LIMAS DI KELAS VIII
SMP NEGERI 36 MEDAN
SRI RAHAYUNINGSIH (NIM.408111099)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan
hasil belajar siswa dengan metode Penemuan Terbimbing menggunakan
Macromedia Flash pada materi Prisma dan limas di SMP Negeri 36 Medan. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Objek penelitian ini adalah
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar melalui penerapan metode Penemuan
Terbimbing menggunakan Macromedia Flash di kelas VIII SMP Negeri 36
Medan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-6 yang berjumlah 40 orang.
Sebelum tindakan dilakukan terlebih dahulu diberikan tes awal untuk
mengetahui kemampuan awal dan penentuan kelompok siswa berdasarkan tingkat
kemampuan. Data yang diberikan diperoleh dari tes hasil belajar berbentuk esai
dan sebelum diujikan terlebih dahulu peneliti memvalidkan ke 3 orang validator.
Tes tersebut diberikan sebanyak satu kali pada setiap akhir siklus. Pada penelitian
ini penggunaan LDS (Lembar Diskusi Siswa) dan Macromedia Flash bertujuan
sebagai alat bantu pengajaran untuk memudahkan proses belajar aktif siswa dalam
kelompok.
Hasil analisa dari tes awal diperoleh 20 siswa (50%) yang mencapai
standar minimal keuntasan belajar dan 20 siswa (50%) belum tuntas. Setelah
diberikan tindakan I dari tes hasil belajar I (THB I) diperoleh 25 siswa (62,5 %)

mencapai ketuntasan belajar dan 15 siswa (37,5 %) belum tuntas. Sedangkan
untuk aktivitas belajar belum mencapai kriteria aktivitas belajar ideal karena
hanya dua aspek yang memenuhi batas toleransi waktu ideal yaitu visual activities
dan listening activities. Pada siklus ini berdasarkan ketuntasan belajar secara
klasikal belum tercapai. Adapun kesulitan yang masih dialami siswa adalah
kurang memahami penyelesaian soal aritmatika sosial yang berbentuk aplikasi
dan cerita.
Hasil analisa setelah diberikan tindakan II dari Tes Hasil Belajar II (THB
II) diperoleh 36 siswa (90%) mencapai ketuntasan belajar dan 4 siswa (10%)
belum tuntas belajar. Sedangkan untuk aktivitas belajar sudah tiga aspek yang
memenuhi batas toleransi waktu ideal yaitu visual activities, oral activities dan
listening activities. Pada siklus ini hasil belajar siswa meningkat dan ketuntasan
belajar secara klasikal sudah tercapai. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh
bahwa metode Penemuan Terbimbing menggunakan Macromedia Flash dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

vi

DAFTAR ISI
Halaman

Daftar Isi

i

Daftar Tabel

ii

Daftar Gambar

iii

Daftar Lampiran

iv

BAB I

1


PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

1

1.2. Identifikasi Masalah

5

1.3. Batasan Masalah

6

1.4. Rumusan Masalah

6

1.5. Tujuan Penelitian


7

1.6. Manfaat Penelitian

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

2.2

Kerangka Teoritis

8

2.1.1. Pengertian Belajar

8

2.1.2. Aktivitas Belajar


9

2.1.3. Hasil Belajar

16

2.1.4

Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar

17

2.1.5

Teori Belajar

18

2.1.6


Pengertian Belajar Matematika

19

2.1.7

Pengertian Pembelajaran Matematika

19

2.1.8

Metode Mengajar

20

2.1.9

Belajar penemuan


21

2.1.10 Metode Penemuan Terbimbing

22

2.1.11 Media Pembelajaran

30

2.1.12 Macromedia Flash

32

Materi Prisma dan limas

36

2.2.1


36

Konsep Geometri

vii

2.2.2
2.3

Konsep Prisma dan Limas

Kerangka Konseptual

37
41

BAB III METODE PENELITIAN

43

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

43

3.2. Subjek dan Objek Penelitian

43

3.3. Jenis Penelitian

43

3.4. Prosedur Penelitian

43

3.5. Alat Pengumpul Data

47

3.5.1

Tes

47

3.5.2

Observasi

48

3.5.3

Wawancara

50

3.6. Teknik Analisis Data

51

3.6.1 Reduksi Data

51

3.6.2 Paparan Data

55

3.6.3 Menarik Kesimpulan

56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

58

4.1

Deskripsi Tes Awal dan Hasil Penelitian

58

4.1.1

Deskripsi Tes Awal

58

4.1.2

Pelaksanaan dan Hasil Penelitian pada Siklus I

61

4.1.3

Pelaksanaan dan Hasil Penelitian pada Siklus II

76

4.2

Temuan Penelitian

94

4.3

Pembahasan

95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

101

5.1

Kesimpulan

101

5.2

Saran

102

DAFTAR PUSTAKA

103

LAMPIRAN

105

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1

Area Kerja Macromedia Flash 8

33

Gambar 2.2

Toolbox Macromedia Flash 8

35

Gambar 2.3

Macam-macam Prisma

37

Gambar 2.4

Jaring-jaring Prisma

38

Gambar 2.5

Macam-macam Limas

39

Gambar 2.6

Jaring-jaring Limas

40

Gambar 3.1

Alur dalam Penelitian Tindakan Kelas

47

Gambar 4.1

Diagram Persentase Waktu Aktivitas Siswa
pada Siklus I

Gambar 4.2

Diagram Persentase Waktu Aktivitas Siswa
pada Siklus II

Gambar 4.3

70

88

Diagram Perbandingan PersentaseWaktu
Aktivitas Siswa

89

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1

Konsep Geometri

Tabel 3.1

Pedoman Skala Penilaian Observasi Aktivitas

36

Belajar Siswa

49

Tabel 3.2

Klasifikasi Persentase Kemampuan Siswa

52

Tabel 3.3

Kriteria Pencapaian Waktu Ideal Aktivitas Siswa

55

Tabel 4.1

Kesulitan Siswa pada Tes Kemampuan Awal

58

Tabel 4.2

Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

69

Tabel 4.3

Nilai Terendah, Tertinggi dan Rata-rata Kelas
Siswa Berdasarkan Nilai Tes Hasil Belajar I

Tabel 4.4

Persentase Kategori Siswa Berdasarkan Nilai
Tes Hasil Belajar I

Tabel 4.5

71

Persentase Ketunrasan Belajar Berdasarkan
Nilai Tes Hasil Belajar I

Tabel 4.6

71

72

Deskriptif Hasil Observasi Guru Melakukan
Pembelajaran pada Siklus I

72

Tabel 4.7

Kesulitan Siswa pada Tes Hasil Belajar I

76

Tabel 4.8

Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

87

Tabel 4.9

Deskriptif Hasil Observasi Guru Melakukan
Pembelajaran pada Siklus I

89

x

Tabel 4.10

Nilai Terendah, Tertinggi dan Rata-rata Kelas
Siswa Berdasarkan Nilai Tes Hasil Belajar II

Tabel 4.11

Persentase Kategori Siswa Berdasarkan Nilai
Tes Hasil Belajar II

Tabel 4.10

Tabel 4.11

91

91

Persentase Ketunrasan Belajar Berdasarkan
Nilai Tes Hasil Belajar II

92

Data yang Diperoleh dari Siklus I dan Siklus II

92

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1

Silabus

104

Lampiran 2

RPP

107

Lampiran 3

Lembar Diskusi Siswa 1

135

Lampiran 4

Lembar Diskusi Siswa 2

136

Lampiran 5

Lembar Diskusi Siswa 3

139

Lampiran 6

Lembar Diskusi Siswa 4

140

Lampiran 7

Jawaban Lembar Diskusi Siswa 1

143

Lampiran 8

Jawaban Lembar Diskusi Siswa 2

145

Lampiran 9

Jawaban Lembar Diskusi Siswa 3

150

Lampiran 10 Jawaban Lembar Diskusi Siswa 4

152

Lampiran 11 Tes Kemampuan Awal

154

Lampiran 12 Jawaban Tes Kemampuan Awal

155

Lampiran 13 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar I

157

Lampiran 14 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar II

158

Lampiran 15 Tes Hasil Belajar I

159

Lampiran 16 Tes Hasil Belajar II

161

Lampiran 17 Jawaban Tes Hasil Belajar I

163

Lampiran 18 Jawaban Tes Hasil Belajar I

166

Lampiran 19 Pedoman Penskoran

168

xii

Lampiran 20 Lembar Validasi Soal Tes Hasil Belajar I dan II

169

Lampiran 21 Lembar Validator

170

Lampiran 22 Lembar Observasi

176

Lampiran 23 Pedoman Penskoran Aktivitas

177

Lampiran 24 Lembar Aktivitas

179

Lampiran 25 Lembar Wawancara

187

Lampiran 26 Daftar Nama-nama Siswa

190

Lampiran 27 Daftar Nama-nama Kelompok

192

Lampiran 28 Daftar Nilai Tes Kemampuan Awal

196

Lampiran 29 Data Nilai Hasil Belajar Siklus I

198

Lampiran 30 Data Nilai Hasil Belajar Siklus II

200

Lampiran 31 Laporan Kegiatan Pelaksanaan Penelitian

202

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang sangat
pesat dan semakin menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut sangat bergantung pada pendidikan dan
pengajaran di sekolah. Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk
mengembangkan kemampuan dan kepribadian dalam dan luar sekolah. Pada
keseluruhan proses di sekolah, proses belajar mengajar merupakan kegiatan inti.
Melalui proses belajar akan dicapai tujuan pendidikan dalam bentuk perubahan
tingkah laku dalam diri siswa.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Hudojo (1998:1) yang menyatakan :
“Perubahan tingkah laku itu memang dapat diamati dan berlaku dalam
waktu relatif lama. Perubahan tingkah laku yang berlaku dalam waktu
relatif lama itu disertai usaha orang tersebut sehingga orang itu dari tidak
mampu mengerjakan sesuatu menjadi mampu mengerjakannya. Kegiatan
dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku itu merupakan proses
belajar sedang perubahan tingkah laku itu sendiri merupakan hasil
belajar”.
Berdasarkan pernyataan di atas, menjadi harapan semua pihak agar setiap
siswa mencapai hasil belajar yang baik. Hasil belajar yang baik ini akan tercapai
jika semua faktor yang berhubungan dengan proses pengajaran dan pembelajaran
dapat memberikan peran yang positif. Dalam kenyataannya tidak semua siswa
dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan khususnya bidang studi matematika.
Pendidikan matematika merupakan salah satu aspek kehidupan yang
sangat penting perannya dalam upaya membina dan membentuk manusia
berkualitas. Seperti yang diungkapkan Sujono (1988:20) bahwa :
“Matematika memegang peranan penting, karena dengan bantuan
matematika semua ilmu pengetahuan menjadi lebih sempurna. Matematika
merupakan alat yang efisien dan diperlukan oleh semua ilmu pengetahuan

dan tanpa bantuan matematika semuanya tidak akan mendapat kemajuan
yang berarti”.
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa matematika mempunyai
peranan yang penting dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga diharapkan siswa memiliki kemampuan matematika yang baik untuk
mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Akan tetapi data di lapangan menunjukkan bahwa penguasaan matematika
siswa Indonesia masih rendah. Hal yang paling memprihatinkan yang dapat
dilihat langsung adalah kualitas pendidikan matematika belum mencapai hasil
yang

di

harapkan,

seperti

yang

dikatakan

oleh

Conny

Semiawan

(http://www.rnw.nl/id/bahasa-indonesia/article) bahwa :
“Kondisi pendidikan di seluruh Indonesia memperlihatkan profil yang
sangat tidak sama. Ada yang bagus, ada yang tidak begitu bagus, tapi
masih memenuhi. Dan ada yang jelek sekali. Itu yang menjadi
keprihatinan saya. Saya tahu bahwa pemerintah sudah banyak berusaha.
Sudah banyak pencapaiannya dalam arti fisik barangkali. Tetapi dalam
kaitannya dengan kualitas yang tidak hanya dapat diukur dengan hal–hal
yang sifatnya fisik, itu masih banyak kekurangan–kekurangannya”.
Data yang mendukung pernyataan rendahnya kemampuan matematika
siswa Indonesia adalah laporan menurut versi PBB-UNESCO Indonesia berada
pada level 62 dari 130 negara dunia (berdasarkan data awal Desember 2007) dan
pada awal 2008 merosot menjadi peringkat 110 dari 130 negara dunia
(www.depdiknas.go.id).
Hal ini ditegaskan kembali dengan kutipan yang ada pada Tokoh
Mendiknas Muhammad Nuh, tentang hasil UN 2010, yang menyatakan :
“Sama seperti di tingkat SMA, angka kelulusan ujian nasional (UN) di
sekolah menengah pertama (SMP) tahun 2010 juga jeblok alias turun
cukup signifikan dibanding UN 2009, yaitu dari 95,05 persen menjadi
90,27 persen. Atas dasar itu, jumlah siswa yang akan ikut UN ulang SMP
pada 17-20 Mei mendatang sebanyak 350.798 dari total 3.605.163
peserta”.
Menurut Bahrumsyah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan pada tahun
2010 dari 246.326 peserta

UN SMP, ada 6.585 siswa yang tidak lulus UN dan akan mengikuti ujian
naional (UN) ulangan dan 37,14 % ketidaklulusan disebabkan bidang studi
matematika (www.depdiknas.go.id)
Salah satu penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam bidang
matematika dikarenakan banyaknya siswa yang tidak tertarik bahkan takut untuk
belajar matematika. Sujono (1988:42) menyatakan bahwa : “Banyak orang takut
pada matematika dan sejauh mungkin akan berusaha menghindari bilangan,
padahal hal tersebut merupakan hambatan utama dalam perkembangan
pengetahuan seseorang”.
Hal ini terjadi karena guru terlalu mendominasi peserta didik dalam
mengajar sehingga aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran sangat
kurang yang mengakibatkan siswa lebih banyak menghapal sehingga pemahaman
terhadap materi sangat minim dan membuat siswa sulit belajar matematika.
Padahal dalam belajar matematika siswa dituntut selalu berperan aktif agar dapat
memahami konsep matematika dengan mudah. Hal ini di nyatakan oleh Mujiono
(2006:117) bahwa :
“Walaupun terlalu lama kita menyadari bahwa belajar memerlukan
keterlibatan secara aktif orang yang belajar, kenyataannya masih
menunjukkan kecendrungan yang berbeda. Dalam proses pembelajaran
masih tampak adanya kecenderungan meminimalkan peran dan
keterlibatan siswa. Dominasi guru dalam proses pembelajaran
menyebabkan siswa lebih banyak berperan dan terlibat secara pasif,
mereka lebih banyak menunggu sajian dari guru daripada mencari,
menemukan dan meresapkan pengetahuan, keterampilan serta sikap yang
mereka butuhkan”.
Kesulitan siswa dalam belajar matematika dapat disebabkan karena materi
pelajaran yang disampaikan menggunakan metode yang kurang tepat. Hal ini
sesuai dengan pendapat Rusmini (2001 :47) yang mengatakan : “Kesulitan belajar
siswa tidak selamanya disebabkan oleh faktor intelegensi, akan tetapi bisa juga
disebabkan karena penggunaan metode belajar yang tidak sesuai”. Pemilihan
metode tidak boleh asal pilih, sesuaikan metode mana yang paling cocok untuk

setiap materi. Slameto (2003 : 65) mengatakan bahwa “ Agar siswa dapat belajar
dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat mungkin”.
Seperti yang diungkapkan Suryosubroto (1997:36) bahwa : “Penggunaan
metode mengajar yang sesuai merupakan upaya meningkatkan kemampuan siswa
dalam memahami materi yang salah satunya dengan menggunakan metode
penemuan, karena metode penemuan ini melibatkan siswa dalam bekerja, berfikir
dan ingat lebih lama”.
Dari sekian banyak metode mengajar yang ada, salah satunya metode
penemuan terbimbing yang akhir–akhir ini banyak digunakan di sekolah–sekolah.
Seperti pendapat Suryosubroto (1997:191) bahwa :
“Dengan menemukan sendiri dan menyelidiki sendiri maka hasil yang
diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tak mudah dilupakan
anak. Dalam penjabaran materi bangun ruang digunakan metode
penemuan terbimbing dimana guru sebagai fasilitator hanya membimbing
dan memberikan instruksi”.
Dalam penerapan teori penemuan terbimbing, proses belajar mengajar
dibantu dengan benda–benda kongkrit. Dengan menggunakan benda–benda
tersebut siswa dapat memanipulasi objek–objek secara langsung, sehingga dapat
memudahkan siswa dalam memahami konsep. Di dalam proses belajar siswa tidak
hanya dituntut aktif tetapi juga terlibat langsung dalam menemukan konsep
tersebut sehingga konsep yang telah ditemukan akan lebih lama diingat oleh
siswa.
Penerapan metode penemuan terbimbing ini menggunakan media
pembelajaran Macromedia flash. Macromedia flash merupakan program
komputer yang memiliki fitur yang menyediakan keperluan untuk membuat
animasi dan menyajikan animasi yang dinamis dan komunikatif. Dengan
Macromedia Flash diharapkan dapat mempermudah pemahaman siswa tentang
konsep dari suatu pokok bahasan materi.
Seperti yang dikatakan oleh salah seorang guru matematika SMPN 36
Medan Ibu Mandala yang menyatakan bahwa: “Siswa kurang mampu dalam

matematika karena metode yang digunakan tidak sesuai sehingga para siswa
kurang memahami materi yang disajikan, terutama materi prisma dan limas.
Pernyataan ini didukung dari hasil penyelesaian soal–soal mengenai materi
persegi panjang dan segitiga yang diberikan kepada beberapa siswa sebagai materi
prasyarat atau pre–tes. Dari hasil–hasil penyelesaian soal–soal tersebut, terlihat
bahwa kemampuan siswa dalam menganalisis, memahami dan menyelesaikan
soal–soal masih rendah. Siswa mengalami kesulitan menghitung luas permukan
persegi panjang dan segitiga dan sulit menggunakan rumus phytagoras untuk
menghitung luas dari persegi panjang dan segitiga.
Materi prisma dan limas merupakan pokok bahasan yang cukup
menantang untuk dipelajari karena pokok bahasan ini siswa dituntut untuk
menemukan serta membangun sendiri bagaimana menentukan dan menghitung
luas prisma dan limas serta volumenya. Pokok bahasan ini banyak digunakan
dalam penyelesaian soal bangun ruang dan dalam kehidupan sehari–hari.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Penerapan Metode Penemuan Terbimbing Menggunakan
Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Pada Pokok Bahasan Prisma Dan Limas Di Kelas VIII SMP Negeri 36
Medan”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, adapun masalah yang dapat
diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :
1. Kemampuan matematika siswa rendah.
2. Persepsi siswa yang beranggapan bahwa matematika itu sulit.
3. Siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika
4. Matematika merupakan pelajaran yang ditakuti siswa.
5. Guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
6. Pembelajaran masih berpusat pada guru.

7. Masih banyak guru menggunakan metode yang tidak sesuai dengan materi
yang disajikan.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti merasa perlu
memberi batasan terhadap masalah yang akan dikaji agar lebih terarah dan jelas.
Masalah dalam penelitian ini di batasi pada penerapan metode penemuan
terbimbing menggunakan Macromedia flash untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa pada pokok bahasan prisma dan limas di kelas VIII SMP
Negeri 36 Medan.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi fokus
permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah dengan menerapkan metode Penemuan Terbimbing menggunakan
macromedia flash pada pokok bahasan Prisma dan Limas dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas VIII SMP Negeri 36
Medan?
2. Apakah dengan menerapkan metode Penemuan Terbimbing menggunakan
macromedia flash pada pokok bahasan Prisma dan Limas dapat
meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa di kelas VIII SMP
Negeri 36 Medan?
3. Apakah dengan menerapkan metode Penemuan Terbimbing menggunakan
macromedia flash pada pokok bahasan Prisma dan Limas dapat mengatasi
kesulitan belajar matematika siswa di kelas VIII SMP Negeri 36 Medan?

1.5 Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pokok
permasalahan di atas adalah untuk :
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VIII
SMP Negeri 36 Medan dengan penerapan metode Penemuan Terbimbing
menggunakan macromedia flash pada pokok bahasan Prisma dan Limas.
2. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar matematika siswa kelas
SMP Negeri 36 Medan dengan penerapan metode Penemuan Terbimbing
menggunakan macromedia flash pada pokok bahasan Prisma dan Limas.
3. Untuk mengatasi kesulitan belajar matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 36 Medan dengan penerapan metode Penemuan Terbimbing
menggunakan macromedia flash pada pokok bahasan Prisma dan Limas.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa yaitu dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan konsep
Prisma dan limas dalam belajar matematika.
2. Bagi guru yaitu dapat mengetahui metode pembelajaran yang dapat
memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran di kelas sehingga
permasalahan yang dihadapi oleh siswa maupun oleh guru dapat dikurangi.
3. Bagi sekolah yaitu melalui penelitian ini prestasi belajar matematika dapat
ditingkatkan. Selain itu, hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan
yang baik pada sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran matematika.
4. Bagi peneliti yaitu melalui penelitian tindakan kelas ini dapat diketahui
secara langsung permasalahan pembelajaran matematika yang ada di kelas,
khususnya dalam hal meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1.

Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal
prisma dan limas adalah siswa kurang mampu memahami permasalahan
dengan baik dan siswa kurang teliti dalam melakukan operasi hitung serta
penggunaan rumus.

2.

Upaya-upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk meningkatkan hasil belajar
dan aktivitas belajar siswa adalah dengan metode penemuan terbimbing
menggunakan Macromedia Flash serta dengan aktif merangsang siswa
dengan pertanyaan dan pernyataan, memberikan motivasi, memantau
jalannya diskusi secara intensif, dan mengarahkan setiap siswa untuk aktif
dalam kelompoknya masing-masing.

3.

Dengan

menerapkan

metode

penemuan

terbimbing

menggunakan

Macromedia Flash diperoleh adanya peningkatan hasil belajar matematika
siswa pada pokok bahasan prisma dan limas yakni dari 50% pada tes awal
menjadi 62,5% pada akhir siklus I dan semakin meningkat menjadi 90%
pada akhir siklus II. Setelah analisis data siklus II dilakukan, diperoleh data
bahwa ketuntasan klasikal siswa telah tercapai.
4.

Setelah dilakukan observasi aktivitas siswa hasil analisis diperoleh bahwa
adanya peningkatan aspek-aspek aktivitas belajar yakni dari sikus I ke siklus
II aktivitas semakin meningkat dan menjadi ideal pada akhir sikus II.

5.

Dari hasil evaluasi siklus I dan siklus II diperoleh bahwa jumlah siswa yang
mengalami kesulitan belajar matematika khususnya pada pokok bahasan
prisma dan limas mengalami penurunan.

6.

Dengan penerapan metode penemuan terbimbing menggunakan Macromedia
Flash pada pokok bahasan prisma dan limas di kelas VIII Negeri 36 Medan

dapat meningkatkan hasi belajar dan aktivitas belajar matematika siswa serta
dapat mengatasi kesulitan belajar matematika siswa.

5.2 Saran
1.

Kepada guru matematika, mengajarkan materi prisma dan limas atau topik
lain dapat menggunakan metode penemuan terbimbing dengan Macromedia
Flash akan tetapi harus lebih memperhatikan jalannya proses pembelajaran
dan aktif merangsang siswa dan memotivasi agar siswa lebih aktif dalam
pembelajaran.

2.

Kepada siswa agar lebih aktif selama pembelajaran dan mau bertanya kepada
temannya serta mau mengulang pelajaran yang telah dipelajari di rumah

3.

Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian sejenis diharapkan
mampu mengelola kelas dengan baik dan mampu mengembangkan penelitian
dengan mempersiapkan strategi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (1999), Pendidikan Bagi Anak Yang Berkesulitan Belajar,
Rineka Cipta, Jakarta
Armanto, Dian., (2001), Aspek perubahan Pendidikan Dasar Matematika melalui
Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dalam Seminar Nasional sehari
5 November 2001, Medan
Arsyad, Azhar, (2004), Media Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Dahar, Ratna wilis., (1989), Teori – teori Belajar, Erlangga, Jakarta
Djamarah, Syaiful Bahri., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta
Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta
Hudojo, Herman, (1988), Mengajar Belajar Matematika, Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Dikti, Jakarta
Hutajulu, Victor Stephanus., (2009), Penerapan metode penemuan terbimbing
melalui Diskusi Kelompok Untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa pada
Sub Pokok Bahasan Barisan dan Deret Aritmatika, Skripsi, FMIPA,
UNIMED, Medan
Manulang, M., (2005), Penilaian Hasil Belajar, Fmipa, Unimed, Medan
Markaban., (2006), Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan
Penemuan

Terbimbing,

Dpartemen

Pendidikan

Nasional

Pusat

Pengembangan dan Penataran Guru Matematika, Yogyakarta
Mujiono., (2006), Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosidakarya, Bandung
Najwa., (2010), Penggunaan Software Macromedia Flash pada Sub Pokok
Bahasan Prisma dan Limas, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan
Purwanto, Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung
Rohani dan Akhmad., (1995), Pengelolaan Pengajaran, Rineka cipta, Jakarta
Ruseffendi, E.T,. (1980), Pengajaran Matematika Modern Untuk Orang tua
murid, guru dan SPG seri 5, Tarsito, Bandung

Rusmini., (2001), Pengajaran Remedial Teori dan Penerapannya dalam
Pembelajaran, Nimas Multima, Jakarta
Saleh, Andri, (2008), Seni Mengajarkan Matematika Berbasis Kecerdasan
Majemuk, Tinta Emas Publishing, Bandung
Sardiman, A.M (1986), Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo
persada, Jakarta
Sihombing, W.L., (2006), Telaah Kurikulum Matematika Sekolah, Unimed,
Unimed, Medan
Simanjuntak, Lisnawati., (1993), Metode Matematika Jilid I, Rinekacipta, Jakarta
Sinaga, Bornok, (2008), Pengembangan Model Pembelajaran Matematika
Berdasarkan Masalah Berbasis Budaya Batak (PBM-B3), Disertasi,
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung
Slameto, (2003). Belajar dan faktor–faktor yang mempengaruhinya. Pernerbit
Rineka Cipta, Jakarta
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya, Bandung
Sudrajat, Akhmad. Media Pembelajaran. http://akhmadsudrajat.wordpress.com
Suherman., dkk, (2003), Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,
FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Sujono, (1988), Pengajaran Matematika untuk Sekolah Menengah, Depdikbud,
Jakarta
Sukino, Wilson Simangunsong. (2006). Matematika untuk SMP Kelas VIII,
Erlangga, Jakarta
Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta
Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Tim Dosen Unimed, (2011), Psikologi Pendidikan, Unimed, Medan
Tirtarahardja, Umar.2005.Pengantar Pendidikan. Penerbit Rineka Cipta , Jakarta
Yudhiantoro, Dhani. (2006). Macromedia Flash Profesional 8. Penerbit C.V Andi
Offset, Yogyakarta.

ii

RIWAYAT HIDUP
Sri Rahayuningsih, dilahirkan di Naga Jaya, pada tanggal 19 Mei 1991.
Ibu bernama Wagini dan Ayah bernama Suyetno, dan merupakan anak kedua dari
3 bersaudara. Pada tahun 1996 penulis masuk SD Negeri 091668 Simalungun dan
lulus tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1
Dolok Batu Nanggar dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis
melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar dan lulus pada tahun
2008. Pada tahun 2008 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Matematika,
Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Medan dan lulus ujian pada tanggal 4 September 2012.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SUB POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS MELALUI TEORI BELAJAR VAN HIELE DI KELAS VIII SMP KARTIKA I-2 MEDAN T.A 2014/2015.

0 6 20

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN INQUIRY TERBIMBING MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PLAYER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 4 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS VIII SMP SWASTA RAKSANA MEDAN.

0 3 19

Efektifitas penggunaan metode inkuiri terbimbing pada pokok bahasan prisma dan limas terhadap hasil belajar, keaktifan dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP Theresiana Jambu Kabupaten Semarang tahun ajaran 2012/2013.

0 0 263

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) Materi Prisma dan Limas untuk Siswa SMP Kelas VIII Semester II.

0 1 468

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN POLA DAN BARISAN BILANGAN PADA SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 3 LEMBANG TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 18

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TEOREMA PHYTAGORAS DI KELAS VIII B SMP NEGERI 7 PALU

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBANTU MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI SMP KRISTEN SENDANG TULUNGAGUNG PADA POKOK BAHASAN CAHAYA SKRIPSI

0 0 26

Penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa dan minat dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing pada pokok bahasan prisma di kelas 8.1 di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta - USD Repository

0 15 130