STUDI AWAL DAMPAK TAMBANG EMAS RAKTYAT DIKABUPATEN MANDAILING NATAL (STUDI KASUS TAMBANG EMAS HUTABARGOT).

STUDI AWAL DAMPAK TAMBANG EMAS RAKYAT DI KABUPATEN
MANDAILING NATAL (STUDI KASUS TAMBANG EMAS
HUTABARGOT)

Oleh :
Kalsumah Rangkuti
NIM 409210019
Program Studi Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Studi Awal Dampak Tambang Emas Rakyat Di Kabupaten
Mandailing Natal (Studi Kasus Tambang Emas Hutabargot)” disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Sains, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Drs.
Rahmat Nauli, M.Si., sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Ibu Dra.Ani Sutiani,M.Si, Ibu Dra. Murniaty Simorangkir, MS., dan Bapak
Drs. Jamalum Purba, M.Si., sebagai dosen-dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan
skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Dr. Mahmud,M.Sc., selaku
dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf
Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Sahdan Rangkuti,
Ibunda Kholidah pulungan, Abanganda Ahmad Rosadi , kakak (Dahlena, Sulfia

Dewi, dan Yusniar) ,dan Adik (Alam banua, Aslah Syafitri, abdul Rozak dan mutia
Risky) dan saudara-saudara saya yang sudah berdoa dan memberikan dorongan
semangat dan kasih sayangnya serta dana kepada saya untuk menyelesaikan studi di
UNIMED.

Ucapan

terima

kasih

juga

disampaikan

kepada

teman-teman

Kimia NK 2009 khususnya (siti aisyah) yang senantiasa membantu penulis mulai dari

awal perkuliahan hingga penulis menyelesaikan skripsi ini, (Endah, monica) yang
membantu dalam penelitian, ( minar, falah, iis, winda, Ricky, Ardi, ika, putri, fika,
dina,frisda,astri, eka, dan fani ) seperjuangan untuk semangatnya dan untuk

v

persahabatan yang terjalin dan dukungan doanya. Serta kepada semua abang/kakak
senior dan adik-adik junior yang telah mau berbagi ilmu dan pengalaman kepada
penulis. Dan tak lupa penulis ucapkan terimakasih buat kawan- kawan di lingkaran
cinta ( ukhty tuti, yesi, Ari, Arlina, risqa, Qori, Aan, Husna, Rida, Ismi, Rika, Rina
fitriani,) yang banyak memberikan motivasi pada penulis. Serta kepada semua pihak
yang telah memberi masukan kepada penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmiah.

Medan, Agustus 2013

Penulis,

Kalsumah Rangkuti
NIM. 409210019

vi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan

i

Daftar Isi

ii

Daftar Gambar


iv

Daftar Tabel

v

BAB I. PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang Masalah

1

1.2. Batasan Masalah

3

1.3. Rumusan Masalah


4

1.4. Tujuan Penelitian

4

1.5. Manfaat Penelitian

4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

6

2.1.

Emas

6


2.1.1. Genesa emas

7

2.1.2. Potensi emas di Kabupaten mandailing natal

7

2.1.3. Usaha pertambangan emas rakyat

9

2.2.

11

Merkuri

2.2.1. Sumber dan produksi merkuri


13

2.2.2. Sifat fisik dan kimia

14

2.2.3. Efek merkuri terhadap manusia dan lingkungan

15

2.2.5. Merkuri di lingkungan perairan

17

2.2.5. Dampak merkuri terhadap ekonomi

17

2.3.


18

Air sungai

2.3.1. Pencemaran Air sungai

19

vii

2.3.2. Kualitas air sungai

22

2.4. Spektrometerserapan Atom (AAS)

25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN


29

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

29

3.2. Alat dan Bahan

29

3.3. Prosedur Penelitian

30

3.4. Bagan alir prosedur penelitian

34

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


36

4.1. Persiapan sampel

36

4.2. Kadar merkuri (Hg) pada air di aliran Sungai di Mandailing Natal

37

4.3.Pembahasan

40

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

44

DAFTAR PUSTAKA

45

LAMPIRAN

47

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1.

Jumlah (persentase) desa yang memiliki galian – c 8
menurut kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal

Tabel 2.2.

Jenis pencemaran air dan sumbernya

20

Tabel 4.1

Tabel hasil uji kualitatif sampel

37

Tabel 4.2

Tabel hasil uji kuantitatif

38

Tabel 4.3

Hasil pengukuran pH, BOD, dan COD

39

Tabel 4.4

Hasil rata – rata nilai pH, BOD, dan COD

39

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1

Sungai bersih

2

Gambar 1.2

Sungai akibat tambang emas rakyat desa hutabargot

2

Gambar 1.3

Lokasi desa hutabargot

3

Gambar 2.1.

Bijih emas

6

Gambar 2.2.

Sebaran emas di Kabupaten Mandailing Natal

8

Gambar 2.3.

proses pengolahan emas

9

Gambar 2.4.

Mesin galondong

10

Gambar 2.5.

Terowongan penambangan emas desa hutabargot

10

Gambar 2.6

AAS Shimadzu AA-7000

27

Gambar 2.7

HVG-1 Shimadzu

27

Gambar 2.8.

MVU-1 merk Shim

28

Gambar 3.1

Skema analisa COD

34

Gambar 3.2

Skema analisa BOD

34

Gambar 3.3

Skema analisis Hg

35

Gambar 4.1

Gambar lokasi pengambilan sampel

37

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.

Tabel 1. Hasil analisa badan air COD dan BOD

45

Tabel 2. Hasil uji kuantitatif Hg pada sedimen

51

Lampiran 2.

Dokumentasi penelitian

53

Lampiran 3.

PP No.82 tahun 2001

55

Lampiran 4.

Hasil analisa badan air

58

Lampiran 5.

Hasil analisis kuantitatif Hg

63

Lampiran 6.

Surat Persetujuan Pembimbing Skripsi

64

Lampiran 7.

Surat Izin Melakukan Penelitian

65

Lampiran 8.

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

66

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kandungan mineral logam ( khususnya emas) sudah sejak lama tersimpan di
daerah Kabupaten Mandailing Natal. Cadangan bahan tambang emas yang terdapat di
Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara cukup besar dan
mencapai 1,5 juta ounce (Au) dengan kadar 2,2 gram ton Au. Pertambangan emas di
Madina sudah ada sejak 2008. Tetapi semakin marak pada 2010 di Hutabargot dan di
Nagajuang pada November 2011. Secara resmi aktivitas pertambangan emas yang
dikelola masyarakat tidak diijinkan oleh pemerintah, baik tingkat propinsi maupun
tingkat Kabupaten. Umumnya usaha pertambangan emas skala kecil atau tambang
emas rakyat mengolah hasil tambang dengan menggunakan zat kimia merkuri (air
raksa) untuk mengolah bebatuan menjadi butiran emas. Pengolahan bijih dilakukan
dengan proses amalgamasi dimana merkuri (Hg) digunakan sebagai media pengikat
emas. Merkuri banyak digunakan oleh para penambang emas, mengingat sifat
merkuri yang berbahaya dan termasuk dalam bahan berbahaya dan beracun (B3)
maka dampak logam ini perlu diperhatikan dan diawasi sehingga penanganannya
dapat dilakukan sedini mungkin dan terarah. Selain itu, untuk menekan jumlah
limbah merkuri, maka perlu dilakukan perbaikan sistem pengolahan yang dapat
menekan jumlah limbah merkuri akibat dari pemurnian emas. Untuk mencapai hal
tersebut di atas, maka perlu diadakan pendekatan dalam pengelolaan tailing yang
berwawasan lingkungan dan sekaligus peningkatan efesiensi penggunaan merkuri
untuk meningkatkan perolehan.
Kegiatan pertambangan emas primer secara tradisional yang dilakukan oleh
masyarakat dicirikan oleh teknik explorasi dan exploitasi yang sederhana dan relatif
murah. Untuk pekerjaan penggalian atau penambangan masyarakat menggunakan alat
tradisonal yang sederhana seperti, cangkul, linggis, gancok, palu, dan beberapa alat

2

tradisional lainnya. Batuan dan urat kuarsa yang mengandung emas hasil
penambangan di tumbuk (diperkecil) hingga berukuran kira - kira 1 cm kemudian
digiling dengan alat yang dinamakan gelondong yang berukuran, panjang 50- 60 cm
dan diameter 30 cm dengan alat penggiling 4-5 batang besi. Bijih dimasukkan ke
dalam mesin gelondong, bersamaan dengan merkuri dan diputar selama beberapa jam
untuk membentuk amalgam, setelah proses penggilingan dengan mesin gelondong,
amalgam dikeluarkan dan disaring menggunakan kain parasut. Pada proses
penyaringan emas yang masih diselimuti oleh merkuri tertinggal atau tidak lolos dari
penyaringan. setelah

proses penyaringan kemudian dilanjutkan dengan proses

pembakaran untuk mendapatkan emas. Lumpur dan air yang masih mengandung
merkuri terbuang atau lolos dari penyaringan dan dialirkan langsung ke sungai.
Sehingga terjadi pencemaran air sungai. Berikut perbedaaan warna air sungai yang
mengandung limbah penambangan emas rakyat dengan air sungai bersih.

Gambar 1.1. sungai bersih

Gambar 1.2. sungai akibat tambang
emas rakyat desa hutabargot

Para pengolah emas menggunakan 225.600 mg per liter air raksa atau merkuri
dari 335 galundung di aliran sungai di tujuh desa, yakni Hutabargot, Longat,
Panyabungan Jae, Gunung Tua, Mompang, Malintang, dan Naga Juang. Meski
terbilang kecil, namun tetap berbahaya bila digunakan dalam kurun waktu di atas tiga
tahun. Zat asam merkuri bersifat mengendap dan tidak larut oleh air, yang dapat
merusak tanaman dan ekosistem sungai.( Sakti, 2012)

3

Berikut lokasi desa hutabargot :

Gambar 1.3. lokasi desa hutabargot
Sungai merupakan sumber daya air yang memiliki manfaat yang sangat besar.
Beberapa sungai di Indonesia digunakan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Air merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan untuk kebutuhan makhluk
hidup seperti tumbuhan, hewan tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Menurut
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan
Pengendalian Pencemaran Air bahwa kandungan Air Raksa 0,001 mg/L .
Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
kadar merkuri yang terdapat di sungai di Kabupaten Mandailing Natal. Untuk
mengetahui bahaya dan penanggulangannya lebih lanjut. Oleh karena itu peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tentang “studi awal dampak tambang emas rakyat
di Kabupaten Mandailing Natal (Studi Kasus Tambang Emas Hutabargot)”.
1.2.Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada penentuan potensi pencemaran limbah merkuri ( Hg)
air sungai akibat adanya penambangan emas tradisional di Kabupaten Mandailing
Natal berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air.

1.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

4

1. Apakah air sungai di Kabupaten Mandailing Natal telah tercemar limbah
merkuri (Hg) dari hasil proses penambangan emas tradisional berdasarkan
Peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air
dan pengendalian pencemaran air
2. Berapa besar kadar pH, BOD, dan COD yang terkandung dalam air sungai,
apakah memenuhi syarat Peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.
1.4.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. mengetahui potensi pencemaran limbah merkuri ( Hg) di air sungai
akibat

adanya

penambangan

emas

tradisional

di

Kabupaten

Mandailing Natal berdasarkan Peraturan pemerintah nomor 82 tahun
2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran
air.
2. untuk mengetahui kadar pH, BOD, COD air sungai berdasarkan
Peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan
kualitas air dan pengendalian pencemaran air. Dengan demikian,
masyarakat, Pemerintah dan Stekeholder lainnya memperoleh
informasi yang lengkap dan akurat apakah sungai di Mandailing Natal
bersifat aman dari limbah merkuri atau tidak.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain :
1. Sebagai informasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai
penambangan emas tradisional Kabupaten Mandailing Natal.
2. Sebagai informasi kepada pengusaha penambang emas tradisional dalam
penanganan limbah cair yang di buang ke sungai di Kabupaten Mandailing
Natal.

5

3.

Dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten
Mandailing Natal terutama kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing
Natal dalam rangka pelaksanaan rogram penyediaan air bersih serta kualitas
dan kuantitas air minum.

4. Bagi pihak lain yang berkepentingan, dapat dijadikan sebagai kajian lebih
lanjut untuk penelitian selanjutnya.

44

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.5.Kesimpulan
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa :
1. Air sungai di Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian
Pencemaran Air belum terdeteksi tercemar limbah merkuri (Hg).
2. Nilai pH, BOD, dan COD yang terkandung dalam air sungai, berdasarkan
Peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air
dan pengendalian pencemaran air di untuk nilai pH pada titik A tidak
memenuhi syarat kualitas air sedangkan titik B dan C memenuhi syarat
kualitas air. Nilai BOD pada titik A melewati ambang batas sedangkan pada
titik B dan C memenuhi syarat kualitas air kelas IV. Nilai COD pada pada
titik A memenuhi kualitas air kelas III dan titik B dan C memenuhi kualitas
air kelas II.

1.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan :
1. Perlu adanya penelitian lanjutan simultan tentang kadar merkuri pada tanah,
sedimen dan hewan air yang hidup di sungai di daerah pertambangan
tradisional di Kabupaten Mandailing Natal
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menentukan kandungan spesiasi dari
logam – logam tersebut.

45

DAFTAR PUSTAKA
Alfian, Z. 2006. Merkuri: Antara Manfaat dan Efek Penggunaannya Bagi
Kesehatan

Manusia

dan

Lingkungan.

[Online].

Avaliable:

http://library.usu.ac.id/download/e-book/zul%20alfian.pdf.
Anonim, 2001, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001
Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air,
www.ri.go.id/produk_uu/isi/pp2001/pp82’01.htm
Anonim. (2013), http://waspadamedan.com/index.php?option=com_content&view=ar
ticle&id=19830:bom waktu tambang emas madina&catid=59:opini&Itemid=
215. di akses 19 pebruari 2013
Asrifitriani, meita. 2011. Analisis Kualitas Perairan Danau Toba Ditinjau Dari
Faktor Fisika Dan Keberadaan Komunitas Zooplankton Di Kecamatan
Bakti Raja Kabupaten Humbang Hasundutan (Skripsi). Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed : Medan
Day. RA, Underwood. 1990. Analisa kuantitatif edisi ke - empat. Erlangga : Jakarta
Effendi, Hefni. 2003. Telaah kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius
Harahap S. (1991), Tingkat pencemaran air kali Cakung ditinjau dari sifat fisika
khususnya logam berat dan keanekaragaman jenis hewan bentos makro
[tesis]. Bogor: Ilmu Pengolahan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Program
Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Hartanti. (1998), Kandungan logam berat raksa (Hg), cadmium (Cd), timah hitam
(Pb), arsen (As) dan tembaga (Cu) dalam tubuh kerang-kerangan konsumsi
[skripsi]. Bogor: Program Studi Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Iyabu, hendri. 2008. Analisis kadar merkuri (Hg) pada sungai taluduyunu kecamatan
Marisa kabupaten Pohuwato. Jurnal penelitian dan pendidikan vol 5 no.2 juli
2008 hal.88-92.
Palar, H. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.

46

Sakti, Abdullah Raja .(2013), Penambangan Emas, Air Sungai Di Madina
Mengandung Merkuri, waspada, 2012
Sanusi. 1980. Akumulasi logam berat Hg dan Cd pada tubuh ikan bandeng (Chanos
chanos Forskal) [disertasi]. Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian
Bogor.
Sarjono, Aryo.(2009), Analisis Kandungan Logam Berat Cd, Pb, Dan Hg Pada Air
Dan Sedimen Di Perairan Kamal Muara, Jakarta Utara, (Skripsi),
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan.Fakultas Perikanan Dan Ilmu
Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
SNI Standar Nasional Indonesia 01- 3554-2006. Cara Uji Merkuri (Hg)
secara Uap Dingin (Cold Vapour) dengan Mercury Analyzer. Jakarta:
Dewan Standarisasi Nasional.
Subanri, 2008. kajian beban pencemaran merkuri (hg) terhadap air sunngai menyuke
dan gangguan kesehatan pada penambang sebagai akibat penambangan
emas tanpa izin (peti) di kecamatan menyuke kabupaten landak kalimantan
barat ( Tesis). Universitas Diponegoro Semarang.
Vogel. 1990.Buku teks analisa anorganik kualitatif makro dan semimikro edisi ke
lima. PT.kalman media pusaka : Jakarta

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Longat ( Mandailing Natal ), pada tanggal 28 Maret
1990. Ayah bernama Sahdan Rangkuti dan ibu bernama Kholidah pulungan, dan
merupakan anak ke lima dari sembilan bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk
SDN No. 142611 Longat dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Panyabungan Barat, dan lulus pada tahun
2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri Plus Mandailing
Natal, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi
Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 28 Agustus 2013.
Kegiatan intrakulikuler di UNIMED yang pernah diikuti antara lain
kunjungan industri ke PT.INDOFOOD. Kegiatan ekstrakurikuler yang pernah diikuti
adalah anggota Unit kegiatan Mahasiswa islam (UKMI AR-RAHMAN) UNIMED
dan anggota Forum Silaturahim Kimia (FORSIMKA) UNIMED . Penulis pernah
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT.BRIDGESTONE SUMATERA
RUBBER ESTATE ( PT.BRSE) pada tahun 2013.

Dokumen yang terkait

Tinjauan Sosial Dan Ekonomi Keluarga Penambang Emas Di Tambang Emas Rakyat di Desa Hutabargot Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal

3 66 133

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Tidak Aman Pada Pekerja Tambang Emas Desa Hutabargot Julu Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 33

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Tidak Aman Pada Pekerja Tambang Emas Desa Hutabargot Julu Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

1 5 2

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Tidak Aman Pada Pekerja Tambang Emas Desa Hutabargot Julu Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 1 22

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Tidak Aman Pada Pekerja Tambang Emas Desa Hutabargot Julu Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 7

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Tidak Aman Pada Pekerja Tambang Emas Desa Hutabargot Julu Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Tidak Aman Pada Pekerja Tambang Emas Desa Hutabargot Julu Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 1 17

Tinjauan Sosial Dan Ekonomi Keluarga Penambang Emas Di Tambang Emas Rakyat di Desa Hutabargot Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal

0 0 28

1 Bab I Pendahuluan - Tinjauan Sosial Dan Ekonomi Keluarga Penambang Emas Di Tambang Emas Rakyat di Desa Hutabargot Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal

0 0 10

Tinjauan Sosial Dan Ekonomi Keluarga Penambang Emas Di Tambang Emas Rakyat di Desa Hutabargot Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal

0 1 13